SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
HIDUNGHIDUNG
dr.dr. EFFY HURIYATIEFFY HURIYATI, SpTHT-KL, SpTHT-KL
HIDUNGHIDUNG
 Anatomi dan fisiologiAnatomi dan fisiologi
hidunghidung
 EpistaksisEpistaksis
 Polip nasal danPolip nasal dan
antrokoanalantrokoanal
Hidung luarHidung luar
 Berbentuk piramidBerbentuk piramid
 Bagian-bagiannya :Bagian-bagiannya :
- Pangkal hidung (bridge)- Pangkal hidung (bridge)
- Dorsum nasi- Dorsum nasi
- Puncak hidung (Tip)- Puncak hidung (Tip)
- Ala nasi- Ala nasi
- Kolumela- Kolumela
- Lubang hidung- Lubang hidung
Hidung luarHidung luar
 Dibentuk olehDibentuk oleh
 Rangka tulang & tulang rawanRangka tulang & tulang rawan
 Jaringan ikatJaringan ikat
 Otot otot kecilOtot otot kecil
 Dilapisi kulitDilapisi kulit
Hidung luarHidung luar
 Kerangka tulang terdiriKerangka tulang terdiri
dari :dari :
 Os. NasalisOs. Nasalis
 Prosesus frontalis osProsesus frontalis os
maksilamaksila
 Prosesus nasalis os frontalProsesus nasalis os frontal
Hidung luarHidung luar
 Kerangka tulangKerangka tulang
rawanrawan
1.1. 1 pasang kart. nasalis1 pasang kart. nasalis
lateralis superiorlateralis superior
2.2. 1 pasang kart. nasalis1 pasang kart. nasalis
lateralis inferior ( alarlateralis inferior ( alar
mayor)mayor)
3.3. Beberapa pasang kart.Beberapa pasang kart.
Alar minorAlar minor
4.4. Tepi anterior kart.Tepi anterior kart.
septumseptum
RONGGA HIDUNGRONGGA HIDUNG
( CAVUM NASI )( CAVUM NASI )
 Berbentuk terowonganBerbentuk terowongan
 Dibagi dua oleh septum nasiDibagi dua oleh septum nasi
- kav nasi kanan dan kiri- kav nasi kanan dan kiri
 Pintu masuk bgn depanPintu masuk bgn depanNares anteriorNares anterior
 Lobang belakangLobang belakang nares posteriornares posterior
( koana)( koana)
RONGGA HIDUNGRONGGA HIDUNG
( CAVUM NASI )( CAVUM NASI )
 Tepat bagian depan nares anteriorTepat bagian depan nares anterior
vestibulumvestibulum
 Dinding kav. Nasi:Dinding kav. Nasi:
- medial -> septum nasi- medial -> septum nasi
- lateral -> ager nasi dan konka- lateral -> ager nasi dan konka
- inferior-> os. Maksila dan palatum- inferior-> os. Maksila dan palatum
- superior -> lamina kribriformis- superior -> lamina kribriformis
SEPTUM NASISEPTUM NASI
 Membagi kavum nasi kanan dan kiriMembagi kavum nasi kanan dan kiri
 Dibentuk oleh tulang dan tulang rawanDibentuk oleh tulang dan tulang rawan
 Dilapisi oleh perikondrium dan periostiumDilapisi oleh perikondrium dan periostium
 Bagian luar mukosa hidungBagian luar mukosa hidung
SEPTUM NASISEPTUM NASI
 Bagian tulangBagian tulang
 Lamina perpendikularisLamina perpendikularis
os.etmoidos.etmoid
 os.vomeros.vomer
 krista nasalis os.maksilakrista nasalis os.maksila
 krista nasalis os palatinakrista nasalis os palatina
SEPTUM NASISEPTUM NASI
 Bagian tulang rawanBagian tulang rawan
- kartilago septum( lamina- kartilago septum( lamina
quadrangularis)quadrangularis)
- kolumela- kolumela
KONKAKONKA
 Tonjolan yang terdiri dariTonjolan yang terdiri dari
tlg rawan yang terpisahtlg rawan yang terpisah
dengan tulang sekitarnyadengan tulang sekitarnya
 Ditutup oleh selaput tebalDitutup oleh selaput tebal
yang kaya p.darahyang kaya p.darah
 Bersifat semi erektilBersifat semi erektil
 Ada 3-4 konka; konkaAda 3-4 konka; konka
inferior, konkainferior, konka
media,superior& supremamedia,superior& suprema
KONKAKONKA
 Dengan dinding lateralDengan dinding lateral
membentukmembentuk
ronggaronggameatusmeatus
 Meatus inferior, m.Meatus inferior, m.
medius dan m.superiormedius dan m.superior
 Pada m.inferiorPada m.inferior  muaramuara
duktus lakrimalisduktus lakrimalis
MEATUSMEATUS
 Pada m.medius terdapat bula etmoid, prosesusPada m.medius terdapat bula etmoid, prosesus
unsinatus, hiatus semilunaris dan infundibulumunsinatus, hiatus semilunaris dan infundibulum
etmuid-etmuid-kompleks osteomeatalkompleks osteomeatal
 hiatus semilunarishiatus semilunaris celah sempitcelah sempit
melengkungmelengkungterdapat muara sinus frontal, sinusterdapat muara sinus frontal, sinus
maksila,sinus etmoid anteriormaksila,sinus etmoid anterior
 Pada m. superior terdapat muara sinus etmoidPada m. superior terdapat muara sinus etmoid
posterior dan sfenoidposterior dan sfenoid
PERDARAHANPERDARAHAN
 Bagian atas ronggaBagian atas rongga
hidunghidunga.etmoid anteriora.etmoid anterior
dan posteriordan posterior cabang daricabang dari
a.oftalmika yang berasal daria.oftalmika yang berasal dari
a.karotis interna.a.karotis interna.
 Bgn bawah rongga hidungBgn bawah rongga hidung
a.palatina mayor dan a.a.palatina mayor dan a.
sfenopalatinasfenopalatina cabang daricabang dari
a. maksilaris interna.a. maksilaris interna.
 Hidung luarHidung luar  cabangcabang
a.fasialisa.fasialis
PERDARAHANPERDARAHAN
 Bgn depan septumBgn depan septum pleksuspleksus
Kiesselbach, anastomosis dari :Kiesselbach, anastomosis dari :
- a. sfenopalatina- a. sfenopalatina
- a. etmoid anterior- a. etmoid anterior
- a labialis superior- a labialis superior
- a.palatina mayor- a.palatina mayor
 Vena hidung bermuara keVena hidung bermuara ke
v.optalmikav.optalmikasinus kavernosus.sinus kavernosus.
 Vena hidung tidak memiliki katupVena hidung tidak memiliki katup
PERSARAFANPERSARAFAN
 Rongga hidung depan atasRongga hidung depan atas
n. etmoidalisn. etmoidalis cabangcabang
n.nasosiliarisn.nasosiliaris
n.optalmikan.optalmika
 Rongga hidung lainRongga hidung lain
- n. maksila , melalui ggl- n. maksila , melalui ggl
sfenopalatinasfenopalatina
Ganglion sfenopalatinaGanglion sfenopalatina
 Sensoris dan s.otonom untukSensoris dan s.otonom untuk
mukosamukosa
 MenerimaMenerima
 serabut sensorisserabut sensoris n.maksilan.maksila
 serabut parasimpatisserabut parasimpatis
n.petrosus superfisialin.petrosus superfisiali
 serabut simpatisserabut simpatis  n.petrosusn.petrosus
profundusprofundus
 LokasiLokasi  ujung posteriorujung posterior
konka mediakonka media
N.OlfaktoriusN.Olfaktorius
 Turun mll lamina kribrosaTurun mll lamina kribrosa
 Berakhir pada reseptor sel penghidu pada mukosaBerakhir pada reseptor sel penghidu pada mukosa
olfaktoriusolfaktorius
MUKOSA HIDUNGMUKOSA HIDUNG
 Mukosa pernafasanMukosa pernafasan
(respiratori)(respiratori)
 Mukosa penghiduMukosa penghidu
(olfactori)(olfactori)
Mukosa pernafasanMukosa pernafasan
 Terdapat pada sbgn besar rongga hidungTerdapat pada sbgn besar rongga hidung
 Permukaan epitelPermukaan epitel epitel torak berlapis semuepitel torak berlapis semu
bersiliabersilia
Mukosa penghiduMukosa penghidu
 Di atap , konka superior, 1/3 atas septumDi atap , konka superior, 1/3 atas septum
 Epitel torak berlapis semu tak bersiliaEpitel torak berlapis semu tak bersilia
 Epitel tdd 3 macam selEpitel tdd 3 macam sel
- sel penunjang- sel penunjang
- sel basal- sel basal
- sel reseptor- sel reseptor
EPISTAKSISEPISTAKSIS
 Def : Keluarnya darah dari hidungDef : Keluarnya darah dari hidung
 EtiologiEtiologi
 TraumaTrauma
 InfeksiInfeksi
 NeoplasmaNeoplasma
 kelainan kongenitalkelainan kongenital
 kelainan sistemikkelainan sistemik
 kelainan darahkelainan darah
 lain lainlain lain
EPISTAKSISEPISTAKSIS
 PemeriksaanPemeriksaan
 anamnesis yang lengkapanamnesis yang lengkap
 tensi, nadi,kesadaran dantensi, nadi,kesadaran dan
laboratoriumlaboratorium
 alat alatalat alat lampu kepala, spekulumlampu kepala, spekulum hidunghidung
dan suctiondan suction
EPISTAKSISEPISTAKSIS
1.1. Epistaksis AnteriorEpistaksis Anterior
2.2. Epistaksis posteriorEpistaksis posterior
EPISTAKSISEPISTAKSIS
 PenatalaksanaanPenatalaksanaan
tiga prisip utamatiga prisip utama
1.1. Hentikan perdarahanHentikan perdarahan
2.2. Cegah komplikasiCegah komplikasi
3.3. Cegah epistaksis berulangCegah epistaksis berulang
Epistaksis anteriorEpistaksis anterior
 Lokasi tersering septum bagian depanLokasi tersering septum bagian depan
 SumberSumber - pleksus kiesselbach- pleksus kiesselbach
- a. etmoid anterior- a. etmoid anterior
Penatalaksanaan:Penatalaksanaan:
- kaustik- kaustik
- tampon anterior- tampon anterior
Epistaksis PosteriorEpistaksis Posterior
 Perdarahan hebatPerdarahan hebat
 SumberSumber - a. sp- a. sphhenopalatinaenopalatina
- a. etmoid posterior- a. etmoid posterior
 PredisposisiPredisposisi
- hipertensi- hipertensi
- aterosklerosis- aterosklerosis
Epistaksis PosteriorEpistaksis Posterior
 PenatalaksanaanPenatalaksanaan
 tampon posteriortampon posterior
( bellocq )( bellocq )
 obat obat hemostatikaobat obat hemostatika
 ligasi arteriligasi arteri
 a. etmoida. etmoid  sayatan dekatsayatan dekat
kantus mediuskantus medius
 a. maksilaris internaa. maksilaris interna 
operasi Caldwell-lucoperasi Caldwell-luc
KomplikasiKomplikasi
 Akibat epistaksisAkibat epistaksis
- shock- shock
- Anemia- Anemia
- iskemia serebri- iskemia serebri
- insufisiensi koroner- insufisiensi koroner
- infark myocard- infark myocard
Infus dan transfusi secepatnyaInfus dan transfusi secepatnya
KomplikasiKomplikasi
 Akibat usaha penanggulanganAkibat usaha penanggulangan
- tampon- tampon sinusitis (ab& hanya 2-3 hr)sinusitis (ab& hanya 2-3 hr)
- hemotimpanum- hemotimpanum
- bloody tears- bloody tears
- laserasi palatum mole dan bibir- laserasi palatum mole dan bibir
POLIP NASALPOLIP NASAL
 Kelainan mukosaKelainan mukosa
hidung dan sinushidung dan sinus
paranasalparanasal
 Berupa :Berupa :
 massa lunakmassa lunak
 bulat atau lonjongbulat atau lonjong
 BertangkaiBertangkai
 putih ke abu abuanputih ke abu abuan
 permukaan licinpermukaan licin
POLIP NASALPOLIP NASAL
 Etiologi pasti blmEtiologi pasti blm
diketahui, berhubungandiketahui, berhubungan
dengan :dengan :
 peradangan kronik mukosaperadangan kronik mukosa
hidunghidung
 gangguan keseimbangangangguan keseimbangan
vasomotorvasomotor
 peningkatan cairanpeningkatan cairan
intersisial mukosaintersisial mukosa
hidunghidung
 Fenomena bernoulliFenomena bernoulli
POLIP NASALPOLIP NASAL
 PatogenesisPatogenesis
- edema mukosa- edema mukosa
- stroma terisi cairan interseluler- stroma terisi cairan interseluler
- mukosa sembab- mukosa sembab
- polipoid- polipoid
- turun ke hidung bertangkai- turun ke hidung bertangkai
POLIP NASALPOLIP NASAL
 MikroskopisMikroskopis
- epitel sama dengan mukosa hidung- epitel sama dengan mukosa hidung
- sub mukosa sembab- sub mukosa sembab
- tdd limfosit, plasma, eosinofil, netrofil,- tdd limfosit, plasma, eosinofil, netrofil,
makrofag dan sel gobletmakrofag dan sel goblet
- pembuluh darah sedikit- pembuluh darah sedikit
- tak ada serabut saraf- tak ada serabut saraf
POLIP NASALPOLIP NASAL
 Gambaran klinisGambaran klinis
- hidung tersumbat menetap- hidung tersumbat menetap
- terasa massa di rongga hidung- terasa massa di rongga hidung
- sukar membuang ingus- sukar membuang ingus
- gangguan penciuman- gangguan penciuman
- tanda tanda sinusitis- tanda tanda sinusitis
- pada pemeriksaan terlihat polip- pada pemeriksaan terlihat polip
POLIP NASALPOLIP NASAL
 Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang
- Rontgen- Rontgen
- CT scan- CT scan
- Endoskopi- Endoskopi  lebih dinilebih dini
POLIP NASALPOLIP NASAL
 Anjuran biopsi bilaAnjuran biopsi bila
- unilateral pada usia lanjut- unilateral pada usia lanjut
- penampakan seperti ganas- penampakan seperti ganas
- pada rontgen ada erosi tulang- pada rontgen ada erosi tulang
POLIP NASALPOLIP NASAL
 PenatalaksanaanPenatalaksanaan
- medikamentosa- medikamentosa
- operasi- operasi
- kombinasi- kombinasi
Anatomi hidung

More Related Content

What's hot

Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
yudhasetya01
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Verar Oka
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
aauyahilda
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
dini dimas
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
Dafid Rozi
 

What's hot (20)

histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Abses leher dalam
Abses leher dalamAbses leher dalam
Abses leher dalam
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Penghidu donna
Penghidu donnaPenghidu donna
Penghidu donna
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Benjolan pada leher Onko
Benjolan pada leher OnkoBenjolan pada leher Onko
Benjolan pada leher Onko
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 

Viewers also liked

ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologippt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
momolovesfamily
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht kl
Sry Surniaty
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
Firdika Arini
 
Anatomy of nose and paranasal sinus
Anatomy of nose and paranasal sinusAnatomy of nose and paranasal sinus
Anatomy of nose and paranasal sinus
MBBS IMS MSU
 
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitasAlkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Hesti Tri Wulandari
 
Presentasi jaka le fort ii
Presentasi jaka le fort iiPresentasi jaka le fort ii
Presentasi jaka le fort ii
Intan Lindia
 

Viewers also liked (20)

Hidung
HidungHidung
Hidung
 
Indera penciuman
Indera penciumanIndera penciuman
Indera penciuman
 
Fisiologi hidung
Fisiologi hidungFisiologi hidung
Fisiologi hidung
 
indera penciuman
indera penciumanindera penciuman
indera penciuman
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologippt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
ppt ttg Hidung, Lidah & kelainannya-Biologi
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht kl
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
 
Biologi hidung
Biologi hidung Biologi hidung
Biologi hidung
 
Pertemuan 8 (sore) Hidung
Pertemuan 8 (sore) HidungPertemuan 8 (sore) Hidung
Pertemuan 8 (sore) Hidung
 
Hidung
Hidung Hidung
Hidung
 
Trauma hidung
Trauma hidungTrauma hidung
Trauma hidung
 
Sinusitis
SinusitisSinusitis
Sinusitis
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
 
Anatomy of nose and paranasal sinus
Anatomy of nose and paranasal sinusAnatomy of nose and paranasal sinus
Anatomy of nose and paranasal sinus
 
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitasAlkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
Alkes b 3 obat-obat yang menyebabkan reaksi fotosensitivitas
 
Presentasi jaka le fort ii
Presentasi jaka le fort iiPresentasi jaka le fort ii
Presentasi jaka le fort ii
 

Similar to Anatomi hidung

Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
widiganteng
 
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4
sohapi
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
PSPDG-UNUD
 
Case report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergiCase report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergi
jelly hariyati
 

Similar to Anatomi hidung (20)

anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdfanatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
anatomi-sistem-panca-indra-120118184237-phpapp01 (1).pdf
 
Epistaksis
EpistaksisEpistaksis
Epistaksis
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbanganAnatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
Anatomi pendengaran fisiologi pendengaran dan keseimbangan
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
brainstem anatomi dan blablabal bibibi bububu
brainstem anatomi dan blablabal bibibi bubububrainstem anatomi dan blablabal bibibi bububu
brainstem anatomi dan blablabal bibibi bububu
 
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4
Fisiologi pendengaran-dan-keseimbangan-kuliah-blok-4
 
Crs minggu 2 kelompok 2
Crs minggu 2 kelompok 2Crs minggu 2 kelompok 2
Crs minggu 2 kelompok 2
 
Tutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptxTutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptx
 
PPT tenggorok.pptx
PPT tenggorok.pptxPPT tenggorok.pptx
PPT tenggorok.pptx
 
177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media
 
Faring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar LudahFaring dan Kelenjar Ludah
Faring dan Kelenjar Ludah
 
Case report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergiCase report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergi
 
Brainstem dan segala macam sekitar-sekitaarnya nya
Brainstem dan segala macam sekitar-sekitaarnya nyaBrainstem dan segala macam sekitar-sekitaarnya nya
Brainstem dan segala macam sekitar-sekitaarnya nya
 
KEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASAN
KEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASANKEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASAN
KEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASAN
 
Kuliah 9 respiratorius
Kuliah 9 respiratorius Kuliah 9 respiratorius
Kuliah 9 respiratorius
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - TELINGA
STRUKTUR & FISIOLOGI - TELINGASTRUKTUR & FISIOLOGI - TELINGA
STRUKTUR & FISIOLOGI - TELINGA
 
Mengenal indra pembau
Mengenal indra pembauMengenal indra pembau
Mengenal indra pembau
 
Anfis sis pendengaran
Anfis sis pendengaran Anfis sis pendengaran
Anfis sis pendengaran
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
NadhifahRahmawati
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 

Anatomi hidung

  • 1. HIDUNGHIDUNG dr.dr. EFFY HURIYATIEFFY HURIYATI, SpTHT-KL, SpTHT-KL
  • 2. HIDUNGHIDUNG  Anatomi dan fisiologiAnatomi dan fisiologi hidunghidung  EpistaksisEpistaksis  Polip nasal danPolip nasal dan antrokoanalantrokoanal
  • 3. Hidung luarHidung luar  Berbentuk piramidBerbentuk piramid  Bagian-bagiannya :Bagian-bagiannya : - Pangkal hidung (bridge)- Pangkal hidung (bridge) - Dorsum nasi- Dorsum nasi - Puncak hidung (Tip)- Puncak hidung (Tip) - Ala nasi- Ala nasi - Kolumela- Kolumela - Lubang hidung- Lubang hidung
  • 4. Hidung luarHidung luar  Dibentuk olehDibentuk oleh  Rangka tulang & tulang rawanRangka tulang & tulang rawan  Jaringan ikatJaringan ikat  Otot otot kecilOtot otot kecil  Dilapisi kulitDilapisi kulit
  • 5. Hidung luarHidung luar  Kerangka tulang terdiriKerangka tulang terdiri dari :dari :  Os. NasalisOs. Nasalis  Prosesus frontalis osProsesus frontalis os maksilamaksila  Prosesus nasalis os frontalProsesus nasalis os frontal
  • 6. Hidung luarHidung luar  Kerangka tulangKerangka tulang rawanrawan 1.1. 1 pasang kart. nasalis1 pasang kart. nasalis lateralis superiorlateralis superior 2.2. 1 pasang kart. nasalis1 pasang kart. nasalis lateralis inferior ( alarlateralis inferior ( alar mayor)mayor) 3.3. Beberapa pasang kart.Beberapa pasang kart. Alar minorAlar minor 4.4. Tepi anterior kart.Tepi anterior kart. septumseptum
  • 7. RONGGA HIDUNGRONGGA HIDUNG ( CAVUM NASI )( CAVUM NASI )  Berbentuk terowonganBerbentuk terowongan  Dibagi dua oleh septum nasiDibagi dua oleh septum nasi - kav nasi kanan dan kiri- kav nasi kanan dan kiri  Pintu masuk bgn depanPintu masuk bgn depanNares anteriorNares anterior  Lobang belakangLobang belakang nares posteriornares posterior ( koana)( koana)
  • 8. RONGGA HIDUNGRONGGA HIDUNG ( CAVUM NASI )( CAVUM NASI )  Tepat bagian depan nares anteriorTepat bagian depan nares anterior vestibulumvestibulum  Dinding kav. Nasi:Dinding kav. Nasi: - medial -> septum nasi- medial -> septum nasi - lateral -> ager nasi dan konka- lateral -> ager nasi dan konka - inferior-> os. Maksila dan palatum- inferior-> os. Maksila dan palatum - superior -> lamina kribriformis- superior -> lamina kribriformis
  • 9. SEPTUM NASISEPTUM NASI  Membagi kavum nasi kanan dan kiriMembagi kavum nasi kanan dan kiri  Dibentuk oleh tulang dan tulang rawanDibentuk oleh tulang dan tulang rawan  Dilapisi oleh perikondrium dan periostiumDilapisi oleh perikondrium dan periostium  Bagian luar mukosa hidungBagian luar mukosa hidung
  • 10. SEPTUM NASISEPTUM NASI  Bagian tulangBagian tulang  Lamina perpendikularisLamina perpendikularis os.etmoidos.etmoid  os.vomeros.vomer  krista nasalis os.maksilakrista nasalis os.maksila  krista nasalis os palatinakrista nasalis os palatina
  • 11. SEPTUM NASISEPTUM NASI  Bagian tulang rawanBagian tulang rawan - kartilago septum( lamina- kartilago septum( lamina quadrangularis)quadrangularis) - kolumela- kolumela
  • 12. KONKAKONKA  Tonjolan yang terdiri dariTonjolan yang terdiri dari tlg rawan yang terpisahtlg rawan yang terpisah dengan tulang sekitarnyadengan tulang sekitarnya  Ditutup oleh selaput tebalDitutup oleh selaput tebal yang kaya p.darahyang kaya p.darah  Bersifat semi erektilBersifat semi erektil  Ada 3-4 konka; konkaAda 3-4 konka; konka inferior, konkainferior, konka media,superior& supremamedia,superior& suprema
  • 13. KONKAKONKA  Dengan dinding lateralDengan dinding lateral membentukmembentuk ronggaronggameatusmeatus  Meatus inferior, m.Meatus inferior, m. medius dan m.superiormedius dan m.superior  Pada m.inferiorPada m.inferior  muaramuara duktus lakrimalisduktus lakrimalis
  • 14. MEATUSMEATUS  Pada m.medius terdapat bula etmoid, prosesusPada m.medius terdapat bula etmoid, prosesus unsinatus, hiatus semilunaris dan infundibulumunsinatus, hiatus semilunaris dan infundibulum etmuid-etmuid-kompleks osteomeatalkompleks osteomeatal  hiatus semilunarishiatus semilunaris celah sempitcelah sempit melengkungmelengkungterdapat muara sinus frontal, sinusterdapat muara sinus frontal, sinus maksila,sinus etmoid anteriormaksila,sinus etmoid anterior  Pada m. superior terdapat muara sinus etmoidPada m. superior terdapat muara sinus etmoid posterior dan sfenoidposterior dan sfenoid
  • 15. PERDARAHANPERDARAHAN  Bagian atas ronggaBagian atas rongga hidunghidunga.etmoid anteriora.etmoid anterior dan posteriordan posterior cabang daricabang dari a.oftalmika yang berasal daria.oftalmika yang berasal dari a.karotis interna.a.karotis interna.  Bgn bawah rongga hidungBgn bawah rongga hidung a.palatina mayor dan a.a.palatina mayor dan a. sfenopalatinasfenopalatina cabang daricabang dari a. maksilaris interna.a. maksilaris interna.  Hidung luarHidung luar  cabangcabang a.fasialisa.fasialis
  • 16. PERDARAHANPERDARAHAN  Bgn depan septumBgn depan septum pleksuspleksus Kiesselbach, anastomosis dari :Kiesselbach, anastomosis dari : - a. sfenopalatina- a. sfenopalatina - a. etmoid anterior- a. etmoid anterior - a labialis superior- a labialis superior - a.palatina mayor- a.palatina mayor  Vena hidung bermuara keVena hidung bermuara ke v.optalmikav.optalmikasinus kavernosus.sinus kavernosus.  Vena hidung tidak memiliki katupVena hidung tidak memiliki katup
  • 17. PERSARAFANPERSARAFAN  Rongga hidung depan atasRongga hidung depan atas n. etmoidalisn. etmoidalis cabangcabang n.nasosiliarisn.nasosiliaris n.optalmikan.optalmika  Rongga hidung lainRongga hidung lain - n. maksila , melalui ggl- n. maksila , melalui ggl sfenopalatinasfenopalatina
  • 18. Ganglion sfenopalatinaGanglion sfenopalatina  Sensoris dan s.otonom untukSensoris dan s.otonom untuk mukosamukosa  MenerimaMenerima  serabut sensorisserabut sensoris n.maksilan.maksila  serabut parasimpatisserabut parasimpatis n.petrosus superfisialin.petrosus superfisiali  serabut simpatisserabut simpatis  n.petrosusn.petrosus profundusprofundus  LokasiLokasi  ujung posteriorujung posterior konka mediakonka media
  • 19. N.OlfaktoriusN.Olfaktorius  Turun mll lamina kribrosaTurun mll lamina kribrosa  Berakhir pada reseptor sel penghidu pada mukosaBerakhir pada reseptor sel penghidu pada mukosa olfaktoriusolfaktorius
  • 20. MUKOSA HIDUNGMUKOSA HIDUNG  Mukosa pernafasanMukosa pernafasan (respiratori)(respiratori)  Mukosa penghiduMukosa penghidu (olfactori)(olfactori)
  • 21. Mukosa pernafasanMukosa pernafasan  Terdapat pada sbgn besar rongga hidungTerdapat pada sbgn besar rongga hidung  Permukaan epitelPermukaan epitel epitel torak berlapis semuepitel torak berlapis semu bersiliabersilia
  • 22. Mukosa penghiduMukosa penghidu  Di atap , konka superior, 1/3 atas septumDi atap , konka superior, 1/3 atas septum  Epitel torak berlapis semu tak bersiliaEpitel torak berlapis semu tak bersilia  Epitel tdd 3 macam selEpitel tdd 3 macam sel - sel penunjang- sel penunjang - sel basal- sel basal - sel reseptor- sel reseptor
  • 23.
  • 24. EPISTAKSISEPISTAKSIS  Def : Keluarnya darah dari hidungDef : Keluarnya darah dari hidung  EtiologiEtiologi  TraumaTrauma  InfeksiInfeksi  NeoplasmaNeoplasma  kelainan kongenitalkelainan kongenital  kelainan sistemikkelainan sistemik  kelainan darahkelainan darah  lain lainlain lain
  • 25. EPISTAKSISEPISTAKSIS  PemeriksaanPemeriksaan  anamnesis yang lengkapanamnesis yang lengkap  tensi, nadi,kesadaran dantensi, nadi,kesadaran dan laboratoriumlaboratorium  alat alatalat alat lampu kepala, spekulumlampu kepala, spekulum hidunghidung dan suctiondan suction
  • 26. EPISTAKSISEPISTAKSIS 1.1. Epistaksis AnteriorEpistaksis Anterior 2.2. Epistaksis posteriorEpistaksis posterior
  • 27. EPISTAKSISEPISTAKSIS  PenatalaksanaanPenatalaksanaan tiga prisip utamatiga prisip utama 1.1. Hentikan perdarahanHentikan perdarahan 2.2. Cegah komplikasiCegah komplikasi 3.3. Cegah epistaksis berulangCegah epistaksis berulang
  • 28. Epistaksis anteriorEpistaksis anterior  Lokasi tersering septum bagian depanLokasi tersering septum bagian depan  SumberSumber - pleksus kiesselbach- pleksus kiesselbach - a. etmoid anterior- a. etmoid anterior Penatalaksanaan:Penatalaksanaan: - kaustik- kaustik - tampon anterior- tampon anterior
  • 29. Epistaksis PosteriorEpistaksis Posterior  Perdarahan hebatPerdarahan hebat  SumberSumber - a. sp- a. sphhenopalatinaenopalatina - a. etmoid posterior- a. etmoid posterior  PredisposisiPredisposisi - hipertensi- hipertensi - aterosklerosis- aterosklerosis
  • 30. Epistaksis PosteriorEpistaksis Posterior  PenatalaksanaanPenatalaksanaan  tampon posteriortampon posterior ( bellocq )( bellocq )  obat obat hemostatikaobat obat hemostatika  ligasi arteriligasi arteri  a. etmoida. etmoid  sayatan dekatsayatan dekat kantus mediuskantus medius  a. maksilaris internaa. maksilaris interna  operasi Caldwell-lucoperasi Caldwell-luc
  • 31. KomplikasiKomplikasi  Akibat epistaksisAkibat epistaksis - shock- shock - Anemia- Anemia - iskemia serebri- iskemia serebri - insufisiensi koroner- insufisiensi koroner - infark myocard- infark myocard Infus dan transfusi secepatnyaInfus dan transfusi secepatnya
  • 32. KomplikasiKomplikasi  Akibat usaha penanggulanganAkibat usaha penanggulangan - tampon- tampon sinusitis (ab& hanya 2-3 hr)sinusitis (ab& hanya 2-3 hr) - hemotimpanum- hemotimpanum - bloody tears- bloody tears - laserasi palatum mole dan bibir- laserasi palatum mole dan bibir
  • 33.
  • 34. POLIP NASALPOLIP NASAL  Kelainan mukosaKelainan mukosa hidung dan sinushidung dan sinus paranasalparanasal  Berupa :Berupa :  massa lunakmassa lunak  bulat atau lonjongbulat atau lonjong  BertangkaiBertangkai  putih ke abu abuanputih ke abu abuan  permukaan licinpermukaan licin
  • 35. POLIP NASALPOLIP NASAL  Etiologi pasti blmEtiologi pasti blm diketahui, berhubungandiketahui, berhubungan dengan :dengan :  peradangan kronik mukosaperadangan kronik mukosa hidunghidung  gangguan keseimbangangangguan keseimbangan vasomotorvasomotor  peningkatan cairanpeningkatan cairan intersisial mukosaintersisial mukosa hidunghidung  Fenomena bernoulliFenomena bernoulli
  • 36. POLIP NASALPOLIP NASAL  PatogenesisPatogenesis - edema mukosa- edema mukosa - stroma terisi cairan interseluler- stroma terisi cairan interseluler - mukosa sembab- mukosa sembab - polipoid- polipoid - turun ke hidung bertangkai- turun ke hidung bertangkai
  • 37. POLIP NASALPOLIP NASAL  MikroskopisMikroskopis - epitel sama dengan mukosa hidung- epitel sama dengan mukosa hidung - sub mukosa sembab- sub mukosa sembab - tdd limfosit, plasma, eosinofil, netrofil,- tdd limfosit, plasma, eosinofil, netrofil, makrofag dan sel gobletmakrofag dan sel goblet - pembuluh darah sedikit- pembuluh darah sedikit - tak ada serabut saraf- tak ada serabut saraf
  • 38. POLIP NASALPOLIP NASAL  Gambaran klinisGambaran klinis - hidung tersumbat menetap- hidung tersumbat menetap - terasa massa di rongga hidung- terasa massa di rongga hidung - sukar membuang ingus- sukar membuang ingus - gangguan penciuman- gangguan penciuman - tanda tanda sinusitis- tanda tanda sinusitis - pada pemeriksaan terlihat polip- pada pemeriksaan terlihat polip
  • 39. POLIP NASALPOLIP NASAL  Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang - Rontgen- Rontgen - CT scan- CT scan - Endoskopi- Endoskopi  lebih dinilebih dini
  • 40. POLIP NASALPOLIP NASAL  Anjuran biopsi bilaAnjuran biopsi bila - unilateral pada usia lanjut- unilateral pada usia lanjut - penampakan seperti ganas- penampakan seperti ganas - pada rontgen ada erosi tulang- pada rontgen ada erosi tulang
  • 41. POLIP NASALPOLIP NASAL  PenatalaksanaanPenatalaksanaan - medikamentosa- medikamentosa - operasi- operasi - kombinasi- kombinasi