SlideShare a Scribd company logo
1 of 123
Posture and Work Conditions
dr. Patrick W Gading SpKFR
Epidemiologi
• Insidens:
• 60-90 % insidens dalam seluruh hidup
• 5 % insidens tahunan
• Insidens pria ~ wanita
• > 60 th: wanita > pria (osteoporosis?)
• 90 % kasus sembuh tanpa terapi dalam 6 – 12 minggu
• 75 % kasus yang disertai keterlibatan radiks dapat reda
tanpa terapi dalam 6 bulan
Nyeri Punggung dan Disabilitas
• Usia dan nyeri punggung:
• Penyebab disabilitas utama pada usia <45 th
• Penyebab disabilitas ketiga pada usia >45 th
• Pada usia <45 th: (terbanyak)  tu 20 – 40 th
• Angka absensi 
• Urutan kedua tersering  kunjungan ke dokter
• Urutan kelima  penyebab masuk RS
• Tiga Besar tindakan pembedahan
•  50% - 80% orang dewasa yang bekerja  LBP tiap tahunnya
Faktor Risiko
Okupasional:
• Pekerjaan & aktivitas fisik berat: 60% LBP
• Etiologi mekanik: mengangkat, menarik, mendorong, berputar, menggeser,
duduk lama
• Manual handling  termasuk kombinasi: gerakan mengangkat & memutar
punggung dalam kecepatan tertentu (teknik salah)
• Faktor lain: vibrasi dalam waktu lama (khususnya seluruh tubuh), trauma,
& psikologis
Faktor Risiko
Berhubungan
dengan pasien:
• Umur
• Faktor antropometrik
• Postur
• Mobilitas vertebra
• Kekuatan otot
• Derajat kebugaran fisik
• Riwayat rokok
• Psikososial
Penyebab
• 97% mekanik (trauma-regang, terkilir, proses degeneratif, herniasi
nukleus pulposus, stenosis spinal)
• 2% penyakit viseral (organ dalam panggul, ginjal, gastrointestinal,
aneurisma)
• 1% kausa non-mekanik (arthritis, infeksi, neoplasia)
Penyebab Nyeri Pinggang
Mekanikal (97%) Non-mekanikal (1%) Penyakit organ
viseral (2%)
Strain, sprain lumbal
(70%)
Proses degeneratif
diskus dan facet
(10%)
Herniasi diskus (4%)
Stenosis spinal (3%)
Fraktur kompresi
osteoporotik (4%)
Spondilolistesis (2%)
Fraktur traumatik
(<1%)
Penyakit kongenital
(<1%)
Neoplasia (0,7%)
Infeksi (0,01%)
Osteomyelitis
Abses epidural
Abses paraspinal
Penyakit Pott
Artritis inflamatorik
(0,3%)
Ankylosing spondylitis
Psoriatic spondylitis
Sindroma Reiter
Penyakit Paget tulang
Penyakit organ-
organ pelvis
 prostatitis
 endometriosis
Penyakit ginjal
 nefrolitiasis
 pielonefritis
 abses perineprik
Aneurisma aorta
Penyakit
gastrointestinal
 pankreatitis
 kolelitiasis
Onset
•Akut: 0-6 minggu
•Sub-akut: 6 – 12 minggu
•Kronik: >12 minggu
The Vertebrae
The joint
.
Anatomy
The Ligament
Anatomi
The Muscle
Abdominal Muscle
Muscle Supporting The Spine and
Their Function
• Empat kelompok otot: ekstensor, fleksor, fleksor lateral, dan
rotator tulang belakang
• Ekstensor dan rotator adalah otot pendukung utama tulang
belakang
• Peran utama dari otot punggung dalam postur tegak adalah
untuk melawan gravitasi
• Setelah kolom vertebral dibengkokkan cukup jauh ke segala arah,
otot-otot punggung yang menahan gerakan ini harus secara aktif
berkontraksi untuk memberikan gerakan yang halus dan
terkendali serta mencegah jatuh.
• Otot-otot perut adalah fleksor yang signifikan dan fleksor lateral
dari batang tubuh dan juga berpartisipasi dalam rotasi
Muscle Groups
Good Posture, Good Support
Patobiomekanik Nyeri Punggung Bawah Tipe Mekanik
Patobiomekanik Nyeri Punggung Bawah Tipe
Mekanik
Diagnosis Banding
• Nyeri punggung non-spesifik / lumbar strain/sprain
• Penonjolan / protrusi / extrusio diskus dengan gejala
radikulopati
• Penyakit degeneratif diskus
• Stenosis spinal
• Spondiloarthropati
• Spondilosis
• Spondilolisthesis
• Disfungsi sacro-iliaca
Patterns of Back Pain
Physical Examination
• Observation
 skin, muscle mass, bony structure, posture, gait
• Palpation
 tenderness
• Quantity of ROM
 inclinometer, Schober Test
• Quality of ROM
 pain with forward flexion : disk disease
pain with extension : spondylolisthesis, zygapophyseal joint disease, or spinal
stenosis
• The neurologic examination
 nerve root impingement
- Muscle manual testing
- Sensory test
- Reflex
- Special test : Straight leg raise
Lumbar Root Syndrome
Root Dermatom Muscle weakness Reflexes or special test
affected
Paresthesias
•Low Back Maneuver:
• SLR
• Kernig test
• Pelvic rock test
• Gaeslen sign
• Patrick-Contra Patrick
Pemeriksaan Penunjang
• Neurofisiologi
- Elektromyografi (EMG),
- Needle EMG dan H-refleks
- Somatosensory Evoked Potensial (SEP)
• Radiologik
- Foto polos
- Mielografi, Mielo-CT, CT-Scan, MRI
- Diskografi
• Laboratorium
- LED, CRP, DL, UL
Panduan Pemeriksaan Radiografi Nyeri Pinggang
Akut
Jenis Penampakan
Indikasi /
rekomendasi
Waktu
pemeriksaan
Rontgen
Alinmen lumbal,
perbandingan korpus
vertebra, ukuran diskus,
densitas tulang
Kemungkinan
fraktur, tumor dan
infeksi, stenosis,
kelainan kongenital
Segera jika red flags
positif, sebelum
pembedahan
CT Scan
Potongan spinal (cross
sectional)
Herniasi diskus,
stenosis spinal,
stenosis foraminal
4–6 minggu setelah
onset gejala, jika tidak
membaik dengan
terapi konservatif
MRI
Secara detil korda
spinalis dan kauda
ekuina, jaringan lunak
pada atau sekitar spinal
Herniasi diskus,
stenosis spinal,
osteomyelitis
4–6 minggu setelah
onset gejala, jika tidak
membaik dengan
terapi konservatif
• Usia > 50 tahun
• Defisit motorik
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
• Dugaan ”ankylosing spondilitis”
• Penyalahgunaan obat dan alkohol
• Adanya riwayat kanker
• Temperatur  37,8 C (100, F)
• Tidak ada perbaikan dalam 1 bulan
Indikasi Foto Polos
BACK PAIN
serious
neurology
serious
medical
systemic
symptoms
conservative
management
BACK PAIN
conservative management
PERSISTENT PAIN
DEVELOPING NEUROLOGY
red flags imaging lab tests
MANAJEMEN REHABILITASI
TIM REHABILITASI
Fisioterapis
Okupasi terapis
Orthotis-Prosthetist
Psikolog
Dokter (Physiatrist)
Rehabilitation of Low Back Pain
General Consideration
• Rest – Relax
• Avoidance of stressful activities (Be
kind to your back!)
• Use of back supports
• Exercise
Berbagai Tipe Nyeri
Punggung Bawah
Evaluation of Selected Causes of Low Back Pain
Idiopathic LBP Herniated disk Spinal stenosis
Characte
ristics of
pain
Dull, lower back;
may radiate to
buttocks; improves
with rest
Sudden, sharp, intense;
radiates below knee
(sciatica); usually
unilateral
Pseudoclaudication:
bilateral pain (buttocks,
thighs, legs) brought on
by standing or walking
and relieved by sitting or
flexing spine
History Hx of lifting or
straining
Hx of lifting or straining In patient >60yrs
Physical
exam
Pain with movement
or in certain
positions (+/-);
neurologic exam (N)
Pain with straight-leg
raise; altered dermatomal
sensation (+/-), weakness
or ↓ reflexes; 95% S1 root
sensory, motor, and
reflex abnormalities (+/-)
Lab
studies
None needed None needed None needed
Imaging None needed MRI recommended in
patients with neurologic
deficits
MRI may be needed for
diagnosis
evaluation of selected causes of LBP...
AS Metastases Spinal infection
Characte
ristics of
pain
Insidious, chronic,
worse in morning,
improves with exercise
Chronic, severe, not
improved with bed rest
Severe, sharp; may
radiate to thighs
History Patients <40yrs; family
Hx, or Hx of uveitis or
axial arthritis (+/-)
Age >50yrs, Hx of
cancer, weight loss,
failure of conservative
management
Immunocompromised
patients; Hx of IV drug
or alcohol abuse,
infections; fever (+/-)
Physical
exam
↓ROM, arthritis May show evidence of 1o
tumor; neurologic
findings (+)  rule out
spinal cord compression
Neurologic findings (+)
and depend on level of
involvement
Lab
studies
ESR often ↑; HLA-B27
(+/-), not a good
screening test
ESR may be ↑ ESR often ↑; blood
cultures (+),
leukocytosis (+/-)
Imaging X-rays may show
sacroiliitis; “bamboo
spine” is late finding
CT or MRI; emergent
imaging needed in
suspected cord
compression
MRI indicated
Karakteristik Nyeri Punggung Bawah Non-
spesifik
Letak (satu atau lebih yang berikut)
• Rasa tidak enak daerah pinggang
• Nyeri sentral, biasanya diatas L5
• Nyeri kaki dan/atau parestesia dalam
distribusi skiatik
• Nyeri bokong atau lateral belakang uni
atau bilateral
Sifat
• Nyeri episodik atau siklik di usia
pertengahan
• Timbul dari L3-S1
• Kaku pagi yang berkurang ketika
berdiri
• Berhubungan dengan postur tubuh
Diagnosis
• Riwayat:
• trauma akut / berulang
• distribusi nyeri lumbosakral
• sifat mekanikal, bervariasi sesuai dengan aktifitas fisik
•  dengan pergerakan /  dengan berbaring, fleksi panggul & lutut
• Nyeri bokong, paha & menjalar ke kaki [+]  non-dermatom
• Pemeriksaan fisik: ROM menurun, tes SLR negatif
• Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan, gambaran radiologi non-
spesifik
Program Manajemen Konservatif Nyeri
Punggung Bawah
• Edukasi pasien, konseling (fisik, okupasi, vokasional, psikososial)
• Terapi obat: parasetamol, OAINS, muscle relaxant dan anti
depresan
• Terapi suntikan: 1% xylocaine, kortikosteroid  trigger point
injection
• Modalitas fisik: cold packs (48 jam pertama), hot packs, ultrasound,
TENS
• Orthosis: LSO bila perlu
• Aktifitas fisik terkontrol, tirah baring [+]
• Terapi latihan:
• peregangan lumbal & panggul + ROM exercise (+ heat/cold
modalities)
• penguatan ekstensor trunkus + panggul
• latihan stabilisasi lumbal
• Okupasi: body mechanics + posture training.
Medikamentosa
• Obat-obat yang direkomendasikan:
• Parasetamol
• OAINS
• Pelemas Otot (muscle relaxants)
• Obat-obat “optional”:
• Opioid < 2 minggu
• Steroid oral
• Antidepresan
Hernia Nukleus Pulposus
• Umur : 30-50 tahun
• Lokasi nyeri : pinggang ke tungkai bawah
• Rasa nyeri : Nyeri terbakar, parestesi di kaki,
• Faktor pemberat:  dengan bungkuk / duduk, 
dengan berdiri
• Tanda klinis : SLR positif, kelemahan, reflek asimetri
• Pem. Penunjang : EMG, CT,
MRI,Myelografi
Diagnosis Banding
• Stenosis spinal
• Sindrom Facet
• Sindrom Piriformis (kompresi N
sciatik, gluteal inferior)
• Infeksi
• Tumor
Penatalaksanaan
• Terapi fisik (+ modalitas fisik)
• Manual medicine: manipulasi
osteopathik/chiropraktik
• Obat-obatan OAINS
• Steroid oral (contoh: prednison atau
methylprednisolone)
• Injeksi epidural (kortison)
• Orthosis (LSO / TLSO)
Stenosis
Spinal
• Umur >50 tahun
• Lokasi nyeri hingga tungkai bawah,
sering kali bilateral
• Nyeri: menusuk, seperti menikam,
ditusuk-tusuk jarum
• Faktor pemberat: nyeri  dengan
jalan &  dengan duduk / jongkok
(parestesi )
• Klinis: sedikit penurunan ekstensi
tulang belakang
• Stoop test: pasien berjalan dg hiperlordosis lumbal
hingga gejala neurogenik timbul/tambah. Kmd pasien
diminta utk membungkuk. Bila gejala berkurang
berarti klaudikasio neurogenik.
• Diagnosis banding:
Vascular claudication → 5 P: pulselessness, paralysis,
paresthesia, pallor, and pain
• Paresthesia: up – down (bukan dermatomal)
Penatalaksanaan
• Analgesik, OAINS, gabapentin (u/ paresthesia)
• Latihan:penguatan lumbar flexor & modified abdominal;
fleksibilitas trunkus + ekstremitas bawah; bycycling, walking-
treadmill (uphill)
• Modalitas fisik: heat / cryo; electrical stimulation, traksi [+]
• Injeksi kortikosteroid epidural [?]
• Pembedahan laminektomi dekompresi
• Orthosis support [+ ?]
Spondilolisthesis
• Riwayat: nyeri pinggang yang
memberat saat aktivitas & ektensi
spinal, berkurang dengan fleksi
• Pemeriksaan fisik: bila disertai
penyempitan kanal spinal, didapatkan
penurunan/hilangnya KPR & APR, SLR
kadang positif
• Penunjang: Foto polos pandangan
lateral
Derajat “Olisthesis”
Berbagai Tipe Spondilolistesis
• Tipe I: spondilolisthesis kongenital
• Type II: spondilolisthesis isthmik
• → pars interartikularis, bila tidak ada pergeseran
→ spondilolisis
• Type III: spondilolisthesis degeneratif
• Type IV: spondilolisthesis traumatik
• Type V: spondilolisthesis patologis
Penatalaksanaan
• Istirahat & hindari mengangkat beban berat
• Obat anti-inflamasi / analgetik
• Injeksi epidural / facet block (u/ nyeri >>)
• Grade 1-2:
• terapi utk nyeri dan spasme
• lat. peregangan trunkus, fleksor panggul, hamstring, quadriceps, gastroc-
soleus
• latihan penguatan otot abdomen, pelvic tilt exc
• modalitas fisik: US, TENS [?]
• orthosis: lumbar brace (LSO)
• Operasi: stabilisasi vertebra / bila nyeri persisten >1 th stl terapi
agresif
OSTEOARTRITIS LUMBAL
• Klinis : nyeri, kaku pagi hari (<30 mnt), ROM , deformitas
• Nyeri  saat ekstensi,  saat fleksi
• Pem penunjang : rontgen, CT-scan
• DD/: sindrom sendi facet (nyeri ekstensi/lat bending)
Terapi OA Lumbal
• Kontrol aktivitas fisik
• Obat: OAINS
• Modalitas fisik (nyeri & spasme): deep heating,
electrical stimulation,
• Latihan: peregangan lumbal, fleksibilitas,
strengthening (back flexors & extensors)
• Manual medicine: teknik mobilisasi.
• Injeksi lidocain
SKOLIOSIS DEWASA
• Struktural:idiopatik, neuromuskuler, kongenital,
neurofibromatosis, rheumatism, trauma, kontraktur ekstra-
spinal, infeksi tulang, gangguan metabolik, ggn sendi
lumbosakral, tumor
• Non-struktural (fungsional): postural, histerikal, iritasi radik saraf,
inflamatorik (mis apendisitis), diskrepansi tungkai (LLD),
kontraktur panggul
Klinis dan Pemeriksaan Penunjang
Klinis:
• Diferensial: struktural atau fungsional?
• Deformitas / asimetri: trunkus, panggul
• Pemeriksaan fungsi paru [+]
Pemeriksaan penunjang:
• Rontgen, CT scan, spirometri [+]
Sudut Cobb
Penatalaksanaan
• <40o, nyeri tak hebat : konservatif
• Latihan skoliosis
• Modalitas fisik: deep heating
• Orthosis: koreksi LLD (shoe lift),
Milwaukee brace, MSO dll
• Medikasi: paracetamol, OAINS
• >40o, <40 th, nyeri hebat: operasi
stabilisasi
Intervensi Fisik
Reedukasi Postural
Intervensi Okupasional
Berdiri
Benar Salah
Duduk
Benar Salah
Tidur
Benar
Salah
Mengemudi
Benar Salah
Memasukkan/mengeluarkan
barang dalam mobil
Benar Salah
Bekerja
Benar Salah
Benar
Mengangkat barang
Salah
Benar
Membawa barang
didepan tubuh
Salah
Benar
Membawa barang
di punggung
Salah
Correct Lifting Techniques
Correct Lifting Techniques
Latihan Fisik
• Stabilisasi
• Penguatan
• Peregangan
• Aerobik
EXERCISE is Medicine
• Isometric strengthening exercises (paraspinal & abdominal
muscles)
• Back extension or flexion or combination exercise program ;
depends on indications
• Pain free +, start daily activities, usually after 2-4 weeks
• William flexion exercise
• Mc Kenzie hyperextension exercise
Latihan Fisik – Terapi Akuatik
Modalitas Fisik
What are Work Related Musculo-Skeletal
Disorders (WMSDs)?
• WMSDs are also known as:
• Cumulative Trauma Disorders (CTDs)
• Repetitive Strain Injuries (RSIs)
• Overuse injuries
• They are soft tissue injuries which occur gradually
90
91
What are some of the symptoms of WMSDs?
• Discomfort
• Pain
• Numbness
• Tingling
• Inflammation
• Burning
• Swelling
• Change in color
• Tightness, loss of
flexibility
92
Risk Factors
Risk of injury depends upon:
• Duration of exposure
• Frequency of exposure
• Intensity of exposure
• Combinations of risk factors
93
Risk factors for WMSDs
Heavy, frequent or
awkward lifting
94
Heavy lifting
There are only recommendations for maximum
weight a person can lift.
95
Frequent lifting
Lifting more than twice per minute
96
Risk factors for WMSDs
Awkward postures
• Extended reaching
• Bending or twisting of the trunk
• Working with arms away from the
body
• Kneeling or squatting
97
Awkward lifting
Lifting above the shoulders, below the knees or at arms’ length
98
• Keep items within close reach
(design reach distance for the shortest worker)
• Remove obstacles
• Use gravity feed racks
Reducing Reaching
99
Awkward Postures - Low work
Bending
Kneeling
Squatting
100
Reducing low work
• Raise and/or tilt the work for better access
• Use a stool for ground level work
• Use tools with longer handles
• Alternate between bending, kneeling, sitting, and squatting
Kerja Tidak Ergonomis
Dr. Patrick W. Gading, SpKFR
Posisi / Postur
Duduk Ideal
untuk
Mencegah
Nyeri Pinggang
Work From Home
• Sejak periode pandemi CoVID-19, WFH telah menjadi “New Normal”
bagi semua orang.
• Dalam setting workplace  desain kerja ditentukan seergonomis
mungkin, namun saat WFH?
• Penting menjaga postur tubuh  saat WFH atau bekerja di depan
komputer/gadget atau mengerjakan tugas di meja
• Postur tubuh yang tepat 
• melindungi tulang belakang terutama pinggang, leher dan bahu
• mengurangi masalah muskuloskeletal
Good Posture
• Kunci postur tubuh yang baik adalah posisi tulang
belakang Anda.
• Tulang belakang memiliki tiga lekukan alami - di
leher, punggung tengah, dan punggung bawah.
• Postur yang benar harus mempertahankan lekukan
ini, tidak meningkatkan atau menurunkannya.
Kepala
Bahu
Puncak bahu
Pinggul
Good Posture
• Gangguan flexibitas otot
dan sendi
• Nyeri dan pegal otot
• Otot perut mengendur
• Organ pencernaan dan
paru tertekan
• Panggul makin ke belakang
& punggung membulat
• Otot bahu, leher &
punggung tegang
• Sumsum tulang
belakang tertekan dari
satu sisi
Struktur
tulang
berubah 
badan
bengkok
Gangguan
pencernaan
dan nafas
Keseimbangan
terganggu 
resiko jatuh
Konsentrasi
dan atensi
berkurang
Bad Posture
Cara mempertahankan postur ideal
1. Perhatikan postur tubuh selama aktivitas sehari-hari,
Saat kerja ataupun saat bersantai, menonton televisi, mencuci piring,
atau berjalan
2. Tetap aktif.
Jenis olahraga apa pun dapat membantu memperbaiki postur tubuh,
tetapi jenis latihan tertentu dapat sangat membantu  yoga, tai chi,
serta latihan yang memperkuat otot-otot inti Anda (otot di sekitar
punggung, perut, dan panggul).
3. Pertahankan berat badan yang sehat.
Berat ekstra dapat melemahkan otot perut, menyebabkan masalah
pada panggul dan tulang belakang, dan berkontribusi pada nyeri
punggung bawah.
4. Kenakan sepatu hak rendah yang nyaman.
Sepatu hak tinggi mengganggu keseimbangan dan memaksa
anda berjalan dengan cara berbeda. Ini memberi lebih banyak
tekanan pada otot anda dan merusak postur anda.
5. Pastikan permukaan kerja berada pada ketinggian yang nyaman
untuk anda, baik saat duduk di depan komputer, membaca,
memasak, atau makan.
Postur duduk sederhana
90-90-90 Rule
• Punggung dan paha membentuk
sudut 90 °,
• Lutut pada sudut 90 °, dan
• Pergelangan kaki dan kaki membentuk
sudut 90 °.
• Cegah membungkuk atau menekuk
leher
• Ketika anda bersandar ke belakang,
sandaran harus memberikan
dukungan tepat di bawah tulang
belikat.
Postur duduk yang salah
Postur membaca
Posisi menulis
Postur ideal
Postur duduk yang ideal
1. Ganti posisi duduk sesering mungkin
2. Jalan-jalan singkat di sekitar kantor atau rumah
3. Regangkan otot dengan lembut sesekali untuk membantu
meredakan ketegangan otot
4. Jangan menyilangkan kaki; jaga kaki tetap di lantai, dengan
pergelangan kaki di depan lutut
5. Pastikan kaki menyentuh lantai, atau jika tidak memungkinkan,
gunakan sandaran kaki
6. Rilekskan bahu;
Tidak boleh dibulatkan ke depan atau ditarik ke belakang
7. Dekatkan siku ke tubuh anda.
Tekuk antara 90 dan 120 derajat.
8. Pastikan punggung anda ditopang sepenuhnya.
Gunakan bantal punggung atau sandaran punggung lainnya jika kursi
anda tidak memiliki sandaran yang dapat menopang lekuk punggung
bawah.
9. Pastikan paha dan pinggul ditopang.
Tempat duduk empuk, dengan paha dan pinggul sejajar dengan lantai
Laptop atau Komputer?
• Laptop memaksa pengguna untuk mencondongkan tubuh ke depan
• Tampilan laptop terlalu redup untuk sebagian besar pengguna
 gunakan penyangga laptop atau keyboard eksternal
Tablet? HP? Buku?
Posisi lainnya?
Posisi
lain
• Reclined sitting posture.
Batang tubuh dan leher pengguna sejajar dan
bersandar kebelakang pada 105 dan 120 derajat
dari paha.
• Declined sitting posture.
Paha dimiringkan ke bawah dengan bokong lebih
tinggi dari lutut dengan sudut lebih besar dari 90
derajat. Batang tubuh vertikal atau sedikit
bersandar dan kaki vertikal.
Asian Spine Journal, 2015
Sitting on a chair with back support
demonstrated the least amount of
change to Lumbar Lordosis
The Effect of Standing and Different Sitting Positions on Lumbar Lordosis:
Radiographic Study of 30 Healthy Volunteers by Cho et al (2015)
Quick Posture Check
Berdiri dengan bagian
belakang kepala
menempel ke dinding
Letakkan tumit 15 cm dari
dinding dengan bokong dan
bahu menyentuh dinding
Harus ada jarak kurang dari 5 cm antara
leher atau punggung anda dengan dinding
Celah yang lebih besar  postur tubuh yang
buruk dan tulang belakang yang melengkung
15 cm
Depan cermin
• Topang pinggang dengan baik 
kursi dan meja yang baik
• Tetap aktif bergerak atau berjalan
sebentar setelah duduk diam
beberapa jam
• Kaki menapak
• Layar/buku pada eye level
• Exercise rutin
Terimakasih

More Related Content

Similar to Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024

BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxBISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
peni28
 
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptxrefleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
malisalukman
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
ZulkifliThamrin
 
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuhBab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
khairul azlan taib
 

Similar to Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024 (20)

Neurologi.pptx
Neurologi.pptxNeurologi.pptx
Neurologi.pptx
 
Laporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptxLaporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptx
 
200894661 case-yosua
200894661 case-yosua200894661 case-yosua
200894661 case-yosua
 
Sistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester vSistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester v
 
Nyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawahNyeri pinggang bawah
Nyeri pinggang bawah
 
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxBISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
 
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptxrefleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
refleksi-kasus-cts-sandy-nur-vania-3.pptx
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
 
Pkb hnp
Pkb hnpPkb hnp
Pkb hnp
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
 
LBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptxLBP penyuluhan.pptx
LBP penyuluhan.pptx
 
JURDING.pptx
JURDING.pptxJURDING.pptx
JURDING.pptx
 
Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]
 
lapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptxlapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptx
 
LBP-HNP DR LAN.pptx
LBP-HNP DR LAN.pptxLBP-HNP DR LAN.pptx
LBP-HNP DR LAN.pptx
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
 
Neurolitik Blok Hipogastric Superior pada Nyeri Kanker Serviks.pptx
Neurolitik Blok Hipogastric Superior pada Nyeri Kanker Serviks.pptxNeurolitik Blok Hipogastric Superior pada Nyeri Kanker Serviks.pptx
Neurolitik Blok Hipogastric Superior pada Nyeri Kanker Serviks.pptx
 
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuhBab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
Bab 8 kecederaan bahagian atas tubuh
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Saraf
Pemeriksaan Fisik Sistem SarafPemeriksaan Fisik Sistem Saraf
Pemeriksaan Fisik Sistem Saraf
 
Skoliosis
Skoliosis Skoliosis
Skoliosis
 

Recently uploaded

OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
Jual obat penggugur 08561234742 Cara menggugurkan kandungan 08561234742
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
SalwaAplikasi
 

Recently uploaded (11)

OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptxPPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
PPT_KESELAMATAN_PASIEN [patient safety).pptx
 
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docxBukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
Bukti Tindak Lanjut Mitigasi Risiko.docx
 
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptxppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
ppt-mpasi pada balita umur 6 - 24 bulan.pptx
 
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptxpelayanan  ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
pelayanan ILP DI POSYANDU dan IMUNISASI.pptx
 
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.pptjenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
jenis patogen bakteri jamur kapang dan mikroorganisme.ppt
 
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptxPPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
PPT Integrasi Layanan Primer PLANTUNGAN.pptx
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
Pertussis  (Whooping Cough) Health EducationPertussis  (Whooping Cough) Health Education
Pertussis (Whooping Cough) Health Education
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024

  • 1. Posture and Work Conditions dr. Patrick W Gading SpKFR
  • 2. Epidemiologi • Insidens: • 60-90 % insidens dalam seluruh hidup • 5 % insidens tahunan • Insidens pria ~ wanita • > 60 th: wanita > pria (osteoporosis?) • 90 % kasus sembuh tanpa terapi dalam 6 – 12 minggu • 75 % kasus yang disertai keterlibatan radiks dapat reda tanpa terapi dalam 6 bulan
  • 3. Nyeri Punggung dan Disabilitas • Usia dan nyeri punggung: • Penyebab disabilitas utama pada usia <45 th • Penyebab disabilitas ketiga pada usia >45 th • Pada usia <45 th: (terbanyak)  tu 20 – 40 th • Angka absensi  • Urutan kedua tersering  kunjungan ke dokter • Urutan kelima  penyebab masuk RS • Tiga Besar tindakan pembedahan •  50% - 80% orang dewasa yang bekerja  LBP tiap tahunnya
  • 4. Faktor Risiko Okupasional: • Pekerjaan & aktivitas fisik berat: 60% LBP • Etiologi mekanik: mengangkat, menarik, mendorong, berputar, menggeser, duduk lama • Manual handling  termasuk kombinasi: gerakan mengangkat & memutar punggung dalam kecepatan tertentu (teknik salah) • Faktor lain: vibrasi dalam waktu lama (khususnya seluruh tubuh), trauma, & psikologis
  • 5. Faktor Risiko Berhubungan dengan pasien: • Umur • Faktor antropometrik • Postur • Mobilitas vertebra • Kekuatan otot • Derajat kebugaran fisik • Riwayat rokok • Psikososial
  • 6.
  • 7. Penyebab • 97% mekanik (trauma-regang, terkilir, proses degeneratif, herniasi nukleus pulposus, stenosis spinal) • 2% penyakit viseral (organ dalam panggul, ginjal, gastrointestinal, aneurisma) • 1% kausa non-mekanik (arthritis, infeksi, neoplasia)
  • 8. Penyebab Nyeri Pinggang Mekanikal (97%) Non-mekanikal (1%) Penyakit organ viseral (2%) Strain, sprain lumbal (70%) Proses degeneratif diskus dan facet (10%) Herniasi diskus (4%) Stenosis spinal (3%) Fraktur kompresi osteoporotik (4%) Spondilolistesis (2%) Fraktur traumatik (<1%) Penyakit kongenital (<1%) Neoplasia (0,7%) Infeksi (0,01%) Osteomyelitis Abses epidural Abses paraspinal Penyakit Pott Artritis inflamatorik (0,3%) Ankylosing spondylitis Psoriatic spondylitis Sindroma Reiter Penyakit Paget tulang Penyakit organ- organ pelvis  prostatitis  endometriosis Penyakit ginjal  nefrolitiasis  pielonefritis  abses perineprik Aneurisma aorta Penyakit gastrointestinal  pankreatitis  kolelitiasis
  • 9. Onset •Akut: 0-6 minggu •Sub-akut: 6 – 12 minggu •Kronik: >12 minggu
  • 11.
  • 17.
  • 19. Muscle Supporting The Spine and Their Function • Empat kelompok otot: ekstensor, fleksor, fleksor lateral, dan rotator tulang belakang • Ekstensor dan rotator adalah otot pendukung utama tulang belakang • Peran utama dari otot punggung dalam postur tegak adalah untuk melawan gravitasi • Setelah kolom vertebral dibengkokkan cukup jauh ke segala arah, otot-otot punggung yang menahan gerakan ini harus secara aktif berkontraksi untuk memberikan gerakan yang halus dan terkendali serta mencegah jatuh. • Otot-otot perut adalah fleksor yang signifikan dan fleksor lateral dari batang tubuh dan juga berpartisipasi dalam rotasi Muscle Groups
  • 21.
  • 22.
  • 23. Patobiomekanik Nyeri Punggung Bawah Tipe Mekanik
  • 24. Patobiomekanik Nyeri Punggung Bawah Tipe Mekanik
  • 25.
  • 26. Diagnosis Banding • Nyeri punggung non-spesifik / lumbar strain/sprain • Penonjolan / protrusi / extrusio diskus dengan gejala radikulopati • Penyakit degeneratif diskus • Stenosis spinal • Spondiloarthropati • Spondilosis • Spondilolisthesis • Disfungsi sacro-iliaca
  • 27.
  • 28.
  • 30. Physical Examination • Observation  skin, muscle mass, bony structure, posture, gait • Palpation  tenderness • Quantity of ROM  inclinometer, Schober Test • Quality of ROM  pain with forward flexion : disk disease pain with extension : spondylolisthesis, zygapophyseal joint disease, or spinal stenosis
  • 31. • The neurologic examination  nerve root impingement - Muscle manual testing - Sensory test - Reflex - Special test : Straight leg raise
  • 32.
  • 33. Lumbar Root Syndrome Root Dermatom Muscle weakness Reflexes or special test affected Paresthesias
  • 34. •Low Back Maneuver: • SLR • Kernig test • Pelvic rock test • Gaeslen sign • Patrick-Contra Patrick
  • 35.
  • 36.
  • 37. Pemeriksaan Penunjang • Neurofisiologi - Elektromyografi (EMG), - Needle EMG dan H-refleks - Somatosensory Evoked Potensial (SEP) • Radiologik - Foto polos - Mielografi, Mielo-CT, CT-Scan, MRI - Diskografi • Laboratorium - LED, CRP, DL, UL
  • 38. Panduan Pemeriksaan Radiografi Nyeri Pinggang Akut Jenis Penampakan Indikasi / rekomendasi Waktu pemeriksaan Rontgen Alinmen lumbal, perbandingan korpus vertebra, ukuran diskus, densitas tulang Kemungkinan fraktur, tumor dan infeksi, stenosis, kelainan kongenital Segera jika red flags positif, sebelum pembedahan CT Scan Potongan spinal (cross sectional) Herniasi diskus, stenosis spinal, stenosis foraminal 4–6 minggu setelah onset gejala, jika tidak membaik dengan terapi konservatif MRI Secara detil korda spinalis dan kauda ekuina, jaringan lunak pada atau sekitar spinal Herniasi diskus, stenosis spinal, osteomyelitis 4–6 minggu setelah onset gejala, jika tidak membaik dengan terapi konservatif
  • 39. • Usia > 50 tahun • Defisit motorik • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas • Dugaan ”ankylosing spondilitis” • Penyalahgunaan obat dan alkohol • Adanya riwayat kanker • Temperatur  37,8 C (100, F) • Tidak ada perbaikan dalam 1 bulan Indikasi Foto Polos
  • 40.
  • 41.
  • 43. BACK PAIN conservative management PERSISTENT PAIN DEVELOPING NEUROLOGY red flags imaging lab tests
  • 44. MANAJEMEN REHABILITASI TIM REHABILITASI Fisioterapis Okupasi terapis Orthotis-Prosthetist Psikolog Dokter (Physiatrist)
  • 45. Rehabilitation of Low Back Pain General Consideration • Rest – Relax • Avoidance of stressful activities (Be kind to your back!) • Use of back supports • Exercise
  • 47.
  • 48. Evaluation of Selected Causes of Low Back Pain Idiopathic LBP Herniated disk Spinal stenosis Characte ristics of pain Dull, lower back; may radiate to buttocks; improves with rest Sudden, sharp, intense; radiates below knee (sciatica); usually unilateral Pseudoclaudication: bilateral pain (buttocks, thighs, legs) brought on by standing or walking and relieved by sitting or flexing spine History Hx of lifting or straining Hx of lifting or straining In patient >60yrs Physical exam Pain with movement or in certain positions (+/-); neurologic exam (N) Pain with straight-leg raise; altered dermatomal sensation (+/-), weakness or ↓ reflexes; 95% S1 root sensory, motor, and reflex abnormalities (+/-) Lab studies None needed None needed None needed Imaging None needed MRI recommended in patients with neurologic deficits MRI may be needed for diagnosis
  • 49. evaluation of selected causes of LBP... AS Metastases Spinal infection Characte ristics of pain Insidious, chronic, worse in morning, improves with exercise Chronic, severe, not improved with bed rest Severe, sharp; may radiate to thighs History Patients <40yrs; family Hx, or Hx of uveitis or axial arthritis (+/-) Age >50yrs, Hx of cancer, weight loss, failure of conservative management Immunocompromised patients; Hx of IV drug or alcohol abuse, infections; fever (+/-) Physical exam ↓ROM, arthritis May show evidence of 1o tumor; neurologic findings (+)  rule out spinal cord compression Neurologic findings (+) and depend on level of involvement Lab studies ESR often ↑; HLA-B27 (+/-), not a good screening test ESR may be ↑ ESR often ↑; blood cultures (+), leukocytosis (+/-) Imaging X-rays may show sacroiliitis; “bamboo spine” is late finding CT or MRI; emergent imaging needed in suspected cord compression MRI indicated
  • 50.
  • 51. Karakteristik Nyeri Punggung Bawah Non- spesifik Letak (satu atau lebih yang berikut) • Rasa tidak enak daerah pinggang • Nyeri sentral, biasanya diatas L5 • Nyeri kaki dan/atau parestesia dalam distribusi skiatik • Nyeri bokong atau lateral belakang uni atau bilateral Sifat • Nyeri episodik atau siklik di usia pertengahan • Timbul dari L3-S1 • Kaku pagi yang berkurang ketika berdiri • Berhubungan dengan postur tubuh
  • 52.
  • 53. Diagnosis • Riwayat: • trauma akut / berulang • distribusi nyeri lumbosakral • sifat mekanikal, bervariasi sesuai dengan aktifitas fisik •  dengan pergerakan /  dengan berbaring, fleksi panggul & lutut • Nyeri bokong, paha & menjalar ke kaki [+]  non-dermatom • Pemeriksaan fisik: ROM menurun, tes SLR negatif • Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan, gambaran radiologi non- spesifik
  • 54. Program Manajemen Konservatif Nyeri Punggung Bawah • Edukasi pasien, konseling (fisik, okupasi, vokasional, psikososial) • Terapi obat: parasetamol, OAINS, muscle relaxant dan anti depresan • Terapi suntikan: 1% xylocaine, kortikosteroid  trigger point injection • Modalitas fisik: cold packs (48 jam pertama), hot packs, ultrasound, TENS • Orthosis: LSO bila perlu
  • 55. • Aktifitas fisik terkontrol, tirah baring [+] • Terapi latihan: • peregangan lumbal & panggul + ROM exercise (+ heat/cold modalities) • penguatan ekstensor trunkus + panggul • latihan stabilisasi lumbal • Okupasi: body mechanics + posture training.
  • 56. Medikamentosa • Obat-obat yang direkomendasikan: • Parasetamol • OAINS • Pelemas Otot (muscle relaxants) • Obat-obat “optional”: • Opioid < 2 minggu • Steroid oral • Antidepresan
  • 57. Hernia Nukleus Pulposus • Umur : 30-50 tahun • Lokasi nyeri : pinggang ke tungkai bawah • Rasa nyeri : Nyeri terbakar, parestesi di kaki, • Faktor pemberat:  dengan bungkuk / duduk,  dengan berdiri • Tanda klinis : SLR positif, kelemahan, reflek asimetri
  • 58. • Pem. Penunjang : EMG, CT, MRI,Myelografi Diagnosis Banding • Stenosis spinal • Sindrom Facet • Sindrom Piriformis (kompresi N sciatik, gluteal inferior) • Infeksi • Tumor
  • 59. Penatalaksanaan • Terapi fisik (+ modalitas fisik) • Manual medicine: manipulasi osteopathik/chiropraktik • Obat-obatan OAINS • Steroid oral (contoh: prednison atau methylprednisolone) • Injeksi epidural (kortison) • Orthosis (LSO / TLSO)
  • 60. Stenosis Spinal • Umur >50 tahun • Lokasi nyeri hingga tungkai bawah, sering kali bilateral • Nyeri: menusuk, seperti menikam, ditusuk-tusuk jarum • Faktor pemberat: nyeri  dengan jalan &  dengan duduk / jongkok (parestesi ) • Klinis: sedikit penurunan ekstensi tulang belakang
  • 61. • Stoop test: pasien berjalan dg hiperlordosis lumbal hingga gejala neurogenik timbul/tambah. Kmd pasien diminta utk membungkuk. Bila gejala berkurang berarti klaudikasio neurogenik. • Diagnosis banding: Vascular claudication → 5 P: pulselessness, paralysis, paresthesia, pallor, and pain • Paresthesia: up – down (bukan dermatomal)
  • 62. Penatalaksanaan • Analgesik, OAINS, gabapentin (u/ paresthesia) • Latihan:penguatan lumbar flexor & modified abdominal; fleksibilitas trunkus + ekstremitas bawah; bycycling, walking- treadmill (uphill) • Modalitas fisik: heat / cryo; electrical stimulation, traksi [+] • Injeksi kortikosteroid epidural [?] • Pembedahan laminektomi dekompresi • Orthosis support [+ ?]
  • 63. Spondilolisthesis • Riwayat: nyeri pinggang yang memberat saat aktivitas & ektensi spinal, berkurang dengan fleksi • Pemeriksaan fisik: bila disertai penyempitan kanal spinal, didapatkan penurunan/hilangnya KPR & APR, SLR kadang positif • Penunjang: Foto polos pandangan lateral
  • 65. Berbagai Tipe Spondilolistesis • Tipe I: spondilolisthesis kongenital • Type II: spondilolisthesis isthmik • → pars interartikularis, bila tidak ada pergeseran → spondilolisis • Type III: spondilolisthesis degeneratif • Type IV: spondilolisthesis traumatik • Type V: spondilolisthesis patologis
  • 66. Penatalaksanaan • Istirahat & hindari mengangkat beban berat • Obat anti-inflamasi / analgetik • Injeksi epidural / facet block (u/ nyeri >>) • Grade 1-2: • terapi utk nyeri dan spasme • lat. peregangan trunkus, fleksor panggul, hamstring, quadriceps, gastroc- soleus • latihan penguatan otot abdomen, pelvic tilt exc • modalitas fisik: US, TENS [?] • orthosis: lumbar brace (LSO) • Operasi: stabilisasi vertebra / bila nyeri persisten >1 th stl terapi agresif
  • 67. OSTEOARTRITIS LUMBAL • Klinis : nyeri, kaku pagi hari (<30 mnt), ROM , deformitas • Nyeri  saat ekstensi,  saat fleksi • Pem penunjang : rontgen, CT-scan • DD/: sindrom sendi facet (nyeri ekstensi/lat bending)
  • 68. Terapi OA Lumbal • Kontrol aktivitas fisik • Obat: OAINS • Modalitas fisik (nyeri & spasme): deep heating, electrical stimulation, • Latihan: peregangan lumbal, fleksibilitas, strengthening (back flexors & extensors) • Manual medicine: teknik mobilisasi. • Injeksi lidocain
  • 69. SKOLIOSIS DEWASA • Struktural:idiopatik, neuromuskuler, kongenital, neurofibromatosis, rheumatism, trauma, kontraktur ekstra- spinal, infeksi tulang, gangguan metabolik, ggn sendi lumbosakral, tumor • Non-struktural (fungsional): postural, histerikal, iritasi radik saraf, inflamatorik (mis apendisitis), diskrepansi tungkai (LLD), kontraktur panggul
  • 70. Klinis dan Pemeriksaan Penunjang Klinis: • Diferensial: struktural atau fungsional? • Deformitas / asimetri: trunkus, panggul • Pemeriksaan fungsi paru [+] Pemeriksaan penunjang: • Rontgen, CT scan, spirometri [+]
  • 72. Penatalaksanaan • <40o, nyeri tak hebat : konservatif • Latihan skoliosis • Modalitas fisik: deep heating • Orthosis: koreksi LLD (shoe lift), Milwaukee brace, MSO dll • Medikasi: paracetamol, OAINS • >40o, <40 th, nyeri hebat: operasi stabilisasi
  • 75. Berdiri Benar Salah Duduk Benar Salah Tidur Benar Salah Mengemudi Benar Salah Memasukkan/mengeluarkan barang dalam mobil Benar Salah Bekerja Benar Salah
  • 76. Benar Mengangkat barang Salah Benar Membawa barang didepan tubuh Salah Benar Membawa barang di punggung Salah
  • 79. Latihan Fisik • Stabilisasi • Penguatan • Peregangan • Aerobik
  • 80. EXERCISE is Medicine • Isometric strengthening exercises (paraspinal & abdominal muscles) • Back extension or flexion or combination exercise program ; depends on indications • Pain free +, start daily activities, usually after 2-4 weeks • William flexion exercise • Mc Kenzie hyperextension exercise
  • 81.
  • 82. Latihan Fisik – Terapi Akuatik
  • 83.
  • 85.
  • 86.
  • 87.
  • 88.
  • 89. What are Work Related Musculo-Skeletal Disorders (WMSDs)? • WMSDs are also known as: • Cumulative Trauma Disorders (CTDs) • Repetitive Strain Injuries (RSIs) • Overuse injuries • They are soft tissue injuries which occur gradually 90
  • 90. 91 What are some of the symptoms of WMSDs? • Discomfort • Pain • Numbness • Tingling • Inflammation • Burning • Swelling • Change in color • Tightness, loss of flexibility
  • 91. 92 Risk Factors Risk of injury depends upon: • Duration of exposure • Frequency of exposure • Intensity of exposure • Combinations of risk factors
  • 92. 93 Risk factors for WMSDs Heavy, frequent or awkward lifting
  • 93. 94 Heavy lifting There are only recommendations for maximum weight a person can lift.
  • 94. 95 Frequent lifting Lifting more than twice per minute
  • 95. 96 Risk factors for WMSDs Awkward postures • Extended reaching • Bending or twisting of the trunk • Working with arms away from the body • Kneeling or squatting
  • 96. 97 Awkward lifting Lifting above the shoulders, below the knees or at arms’ length
  • 97. 98 • Keep items within close reach (design reach distance for the shortest worker) • Remove obstacles • Use gravity feed racks Reducing Reaching
  • 98. 99 Awkward Postures - Low work Bending Kneeling Squatting
  • 99. 100 Reducing low work • Raise and/or tilt the work for better access • Use a stool for ground level work • Use tools with longer handles • Alternate between bending, kneeling, sitting, and squatting
  • 101. Dr. Patrick W. Gading, SpKFR Posisi / Postur Duduk Ideal untuk Mencegah Nyeri Pinggang
  • 102. Work From Home • Sejak periode pandemi CoVID-19, WFH telah menjadi “New Normal” bagi semua orang. • Dalam setting workplace  desain kerja ditentukan seergonomis mungkin, namun saat WFH? • Penting menjaga postur tubuh  saat WFH atau bekerja di depan komputer/gadget atau mengerjakan tugas di meja • Postur tubuh yang tepat  • melindungi tulang belakang terutama pinggang, leher dan bahu • mengurangi masalah muskuloskeletal
  • 103. Good Posture • Kunci postur tubuh yang baik adalah posisi tulang belakang Anda. • Tulang belakang memiliki tiga lekukan alami - di leher, punggung tengah, dan punggung bawah. • Postur yang benar harus mempertahankan lekukan ini, tidak meningkatkan atau menurunkannya.
  • 105. • Gangguan flexibitas otot dan sendi • Nyeri dan pegal otot • Otot perut mengendur • Organ pencernaan dan paru tertekan • Panggul makin ke belakang & punggung membulat • Otot bahu, leher & punggung tegang • Sumsum tulang belakang tertekan dari satu sisi Struktur tulang berubah  badan bengkok Gangguan pencernaan dan nafas Keseimbangan terganggu  resiko jatuh Konsentrasi dan atensi berkurang Bad Posture
  • 106. Cara mempertahankan postur ideal 1. Perhatikan postur tubuh selama aktivitas sehari-hari, Saat kerja ataupun saat bersantai, menonton televisi, mencuci piring, atau berjalan 2. Tetap aktif. Jenis olahraga apa pun dapat membantu memperbaiki postur tubuh, tetapi jenis latihan tertentu dapat sangat membantu  yoga, tai chi, serta latihan yang memperkuat otot-otot inti Anda (otot di sekitar punggung, perut, dan panggul). 3. Pertahankan berat badan yang sehat. Berat ekstra dapat melemahkan otot perut, menyebabkan masalah pada panggul dan tulang belakang, dan berkontribusi pada nyeri punggung bawah.
  • 107. 4. Kenakan sepatu hak rendah yang nyaman. Sepatu hak tinggi mengganggu keseimbangan dan memaksa anda berjalan dengan cara berbeda. Ini memberi lebih banyak tekanan pada otot anda dan merusak postur anda. 5. Pastikan permukaan kerja berada pada ketinggian yang nyaman untuk anda, baik saat duduk di depan komputer, membaca, memasak, atau makan.
  • 108. Postur duduk sederhana 90-90-90 Rule • Punggung dan paha membentuk sudut 90 °, • Lutut pada sudut 90 °, dan • Pergelangan kaki dan kaki membentuk sudut 90 °. • Cegah membungkuk atau menekuk leher • Ketika anda bersandar ke belakang, sandaran harus memberikan dukungan tepat di bawah tulang belikat.
  • 113. Postur duduk yang ideal 1. Ganti posisi duduk sesering mungkin 2. Jalan-jalan singkat di sekitar kantor atau rumah 3. Regangkan otot dengan lembut sesekali untuk membantu meredakan ketegangan otot 4. Jangan menyilangkan kaki; jaga kaki tetap di lantai, dengan pergelangan kaki di depan lutut 5. Pastikan kaki menyentuh lantai, atau jika tidak memungkinkan, gunakan sandaran kaki
  • 114. 6. Rilekskan bahu; Tidak boleh dibulatkan ke depan atau ditarik ke belakang 7. Dekatkan siku ke tubuh anda. Tekuk antara 90 dan 120 derajat. 8. Pastikan punggung anda ditopang sepenuhnya. Gunakan bantal punggung atau sandaran punggung lainnya jika kursi anda tidak memiliki sandaran yang dapat menopang lekuk punggung bawah. 9. Pastikan paha dan pinggul ditopang. Tempat duduk empuk, dengan paha dan pinggul sejajar dengan lantai
  • 115. Laptop atau Komputer? • Laptop memaksa pengguna untuk mencondongkan tubuh ke depan • Tampilan laptop terlalu redup untuk sebagian besar pengguna  gunakan penyangga laptop atau keyboard eksternal
  • 118. Posisi lain • Reclined sitting posture. Batang tubuh dan leher pengguna sejajar dan bersandar kebelakang pada 105 dan 120 derajat dari paha. • Declined sitting posture. Paha dimiringkan ke bawah dengan bokong lebih tinggi dari lutut dengan sudut lebih besar dari 90 derajat. Batang tubuh vertikal atau sedikit bersandar dan kaki vertikal.
  • 119. Asian Spine Journal, 2015 Sitting on a chair with back support demonstrated the least amount of change to Lumbar Lordosis The Effect of Standing and Different Sitting Positions on Lumbar Lordosis: Radiographic Study of 30 Healthy Volunteers by Cho et al (2015)
  • 120. Quick Posture Check Berdiri dengan bagian belakang kepala menempel ke dinding Letakkan tumit 15 cm dari dinding dengan bokong dan bahu menyentuh dinding Harus ada jarak kurang dari 5 cm antara leher atau punggung anda dengan dinding Celah yang lebih besar  postur tubuh yang buruk dan tulang belakang yang melengkung 15 cm Depan cermin
  • 121.
  • 122. • Topang pinggang dengan baik  kursi dan meja yang baik • Tetap aktif bergerak atau berjalan sebentar setelah duduk diam beberapa jam • Kaki menapak • Layar/buku pada eye level • Exercise rutin