2. Epidemiologi
• Insidens:
• 60-90 % insidens dalam seluruh hidup
• 5 % insidens tahunan
• Insidens pria ~ wanita
• > 60 th: wanita > pria (osteoporosis?)
• 90 % kasus sembuh tanpa terapi dalam 6 – 12 minggu
• 75 % kasus yang disertai keterlibatan radiks dapat reda
tanpa terapi dalam 6 bulan
3. Nyeri Punggung dan Disabilitas
• Usia dan nyeri punggung:
• Penyebab disabilitas utama pada usia <45 th
• Penyebab disabilitas ketiga pada usia >45 th
• Pada usia <45 th: (terbanyak) tu 20 – 40 th
• Angka absensi
• Urutan kedua tersering kunjungan ke dokter
• Urutan kelima penyebab masuk RS
• Tiga Besar tindakan pembedahan
• 50% - 80% orang dewasa yang bekerja LBP tiap tahunnya
4. Faktor Risiko
Okupasional:
• Pekerjaan & aktivitas fisik berat: 60% LBP
• Etiologi mekanik: mengangkat, menarik, mendorong, berputar, menggeser,
duduk lama
• Manual handling termasuk kombinasi: gerakan mengangkat & memutar
punggung dalam kecepatan tertentu (teknik salah)
• Faktor lain: vibrasi dalam waktu lama (khususnya seluruh tubuh), trauma,
& psikologis
5. Faktor Risiko
Berhubungan
dengan pasien:
• Umur
• Faktor antropometrik
• Postur
• Mobilitas vertebra
• Kekuatan otot
• Derajat kebugaran fisik
• Riwayat rokok
• Psikososial
6.
7. Penyebab
• 97% mekanik (trauma-regang, terkilir, proses degeneratif, herniasi
nukleus pulposus, stenosis spinal)
• 2% penyakit viseral (organ dalam panggul, ginjal, gastrointestinal,
aneurisma)
• 1% kausa non-mekanik (arthritis, infeksi, neoplasia)
19. Muscle Supporting The Spine and
Their Function
• Empat kelompok otot: ekstensor, fleksor, fleksor lateral, dan
rotator tulang belakang
• Ekstensor dan rotator adalah otot pendukung utama tulang
belakang
• Peran utama dari otot punggung dalam postur tegak adalah
untuk melawan gravitasi
• Setelah kolom vertebral dibengkokkan cukup jauh ke segala arah,
otot-otot punggung yang menahan gerakan ini harus secara aktif
berkontraksi untuk memberikan gerakan yang halus dan
terkendali serta mencegah jatuh.
• Otot-otot perut adalah fleksor yang signifikan dan fleksor lateral
dari batang tubuh dan juga berpartisipasi dalam rotasi
Muscle Groups
38. Panduan Pemeriksaan Radiografi Nyeri Pinggang
Akut
Jenis Penampakan
Indikasi /
rekomendasi
Waktu
pemeriksaan
Rontgen
Alinmen lumbal,
perbandingan korpus
vertebra, ukuran diskus,
densitas tulang
Kemungkinan
fraktur, tumor dan
infeksi, stenosis,
kelainan kongenital
Segera jika red flags
positif, sebelum
pembedahan
CT Scan
Potongan spinal (cross
sectional)
Herniasi diskus,
stenosis spinal,
stenosis foraminal
4–6 minggu setelah
onset gejala, jika tidak
membaik dengan
terapi konservatif
MRI
Secara detil korda
spinalis dan kauda
ekuina, jaringan lunak
pada atau sekitar spinal
Herniasi diskus,
stenosis spinal,
osteomyelitis
4–6 minggu setelah
onset gejala, jika tidak
membaik dengan
terapi konservatif
39. • Usia > 50 tahun
• Defisit motorik
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
• Dugaan ”ankylosing spondilitis”
• Penyalahgunaan obat dan alkohol
• Adanya riwayat kanker
• Temperatur 37,8 C (100, F)
• Tidak ada perbaikan dalam 1 bulan
Indikasi Foto Polos
45. Rehabilitation of Low Back Pain
General Consideration
• Rest – Relax
• Avoidance of stressful activities (Be
kind to your back!)
• Use of back supports
• Exercise
48. Evaluation of Selected Causes of Low Back Pain
Idiopathic LBP Herniated disk Spinal stenosis
Characte
ristics of
pain
Dull, lower back;
may radiate to
buttocks; improves
with rest
Sudden, sharp, intense;
radiates below knee
(sciatica); usually
unilateral
Pseudoclaudication:
bilateral pain (buttocks,
thighs, legs) brought on
by standing or walking
and relieved by sitting or
flexing spine
History Hx of lifting or
straining
Hx of lifting or straining In patient >60yrs
Physical
exam
Pain with movement
or in certain
positions (+/-);
neurologic exam (N)
Pain with straight-leg
raise; altered dermatomal
sensation (+/-), weakness
or ↓ reflexes; 95% S1 root
sensory, motor, and
reflex abnormalities (+/-)
Lab
studies
None needed None needed None needed
Imaging None needed MRI recommended in
patients with neurologic
deficits
MRI may be needed for
diagnosis
49. evaluation of selected causes of LBP...
AS Metastases Spinal infection
Characte
ristics of
pain
Insidious, chronic,
worse in morning,
improves with exercise
Chronic, severe, not
improved with bed rest
Severe, sharp; may
radiate to thighs
History Patients <40yrs; family
Hx, or Hx of uveitis or
axial arthritis (+/-)
Age >50yrs, Hx of
cancer, weight loss,
failure of conservative
management
Immunocompromised
patients; Hx of IV drug
or alcohol abuse,
infections; fever (+/-)
Physical
exam
↓ROM, arthritis May show evidence of 1o
tumor; neurologic
findings (+) rule out
spinal cord compression
Neurologic findings (+)
and depend on level of
involvement
Lab
studies
ESR often ↑; HLA-B27
(+/-), not a good
screening test
ESR may be ↑ ESR often ↑; blood
cultures (+),
leukocytosis (+/-)
Imaging X-rays may show
sacroiliitis; “bamboo
spine” is late finding
CT or MRI; emergent
imaging needed in
suspected cord
compression
MRI indicated
50.
51. Karakteristik Nyeri Punggung Bawah Non-
spesifik
Letak (satu atau lebih yang berikut)
• Rasa tidak enak daerah pinggang
• Nyeri sentral, biasanya diatas L5
• Nyeri kaki dan/atau parestesia dalam
distribusi skiatik
• Nyeri bokong atau lateral belakang uni
atau bilateral
Sifat
• Nyeri episodik atau siklik di usia
pertengahan
• Timbul dari L3-S1
• Kaku pagi yang berkurang ketika
berdiri
• Berhubungan dengan postur tubuh
52.
53. Diagnosis
• Riwayat:
• trauma akut / berulang
• distribusi nyeri lumbosakral
• sifat mekanikal, bervariasi sesuai dengan aktifitas fisik
• dengan pergerakan / dengan berbaring, fleksi panggul & lutut
• Nyeri bokong, paha & menjalar ke kaki [+] non-dermatom
• Pemeriksaan fisik: ROM menurun, tes SLR negatif
• Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan, gambaran radiologi non-
spesifik
54. Program Manajemen Konservatif Nyeri
Punggung Bawah
• Edukasi pasien, konseling (fisik, okupasi, vokasional, psikososial)
• Terapi obat: parasetamol, OAINS, muscle relaxant dan anti
depresan
• Terapi suntikan: 1% xylocaine, kortikosteroid trigger point
injection
• Modalitas fisik: cold packs (48 jam pertama), hot packs, ultrasound,
TENS
• Orthosis: LSO bila perlu
57. Hernia Nukleus Pulposus
• Umur : 30-50 tahun
• Lokasi nyeri : pinggang ke tungkai bawah
• Rasa nyeri : Nyeri terbakar, parestesi di kaki,
• Faktor pemberat: dengan bungkuk / duduk,
dengan berdiri
• Tanda klinis : SLR positif, kelemahan, reflek asimetri
60. Stenosis
Spinal
• Umur >50 tahun
• Lokasi nyeri hingga tungkai bawah,
sering kali bilateral
• Nyeri: menusuk, seperti menikam,
ditusuk-tusuk jarum
• Faktor pemberat: nyeri dengan
jalan & dengan duduk / jongkok
(parestesi )
• Klinis: sedikit penurunan ekstensi
tulang belakang
61. • Stoop test: pasien berjalan dg hiperlordosis lumbal
hingga gejala neurogenik timbul/tambah. Kmd pasien
diminta utk membungkuk. Bila gejala berkurang
berarti klaudikasio neurogenik.
• Diagnosis banding:
Vascular claudication → 5 P: pulselessness, paralysis,
paresthesia, pallor, and pain
• Paresthesia: up – down (bukan dermatomal)
65. Berbagai Tipe Spondilolistesis
• Tipe I: spondilolisthesis kongenital
• Type II: spondilolisthesis isthmik
• → pars interartikularis, bila tidak ada pergeseran
→ spondilolisis
• Type III: spondilolisthesis degeneratif
• Type IV: spondilolisthesis traumatik
• Type V: spondilolisthesis patologis
80. EXERCISE is Medicine
• Isometric strengthening exercises (paraspinal & abdominal
muscles)
• Back extension or flexion or combination exercise program ;
depends on indications
• Pain free +, start daily activities, usually after 2-4 weeks
• William flexion exercise
• Mc Kenzie hyperextension exercise
89. What are Work Related Musculo-Skeletal
Disorders (WMSDs)?
• WMSDs are also known as:
• Cumulative Trauma Disorders (CTDs)
• Repetitive Strain Injuries (RSIs)
• Overuse injuries
• They are soft tissue injuries which occur gradually
90
90. 91
What are some of the symptoms of WMSDs?
• Discomfort
• Pain
• Numbness
• Tingling
• Inflammation
• Burning
• Swelling
• Change in color
• Tightness, loss of
flexibility
91. 92
Risk Factors
Risk of injury depends upon:
• Duration of exposure
• Frequency of exposure
• Intensity of exposure
• Combinations of risk factors
95. 96
Risk factors for WMSDs
Awkward postures
• Extended reaching
• Bending or twisting of the trunk
• Working with arms away from the
body
• Kneeling or squatting
99. 100
Reducing low work
• Raise and/or tilt the work for better access
• Use a stool for ground level work
• Use tools with longer handles
• Alternate between bending, kneeling, sitting, and squatting
101. Dr. Patrick W. Gading, SpKFR
Posisi / Postur
Duduk Ideal
untuk
Mencegah
Nyeri Pinggang
102. Work From Home
• Sejak periode pandemi CoVID-19, WFH telah menjadi “New Normal”
bagi semua orang.
• Dalam setting workplace desain kerja ditentukan seergonomis
mungkin, namun saat WFH?
• Penting menjaga postur tubuh saat WFH atau bekerja di depan
komputer/gadget atau mengerjakan tugas di meja
• Postur tubuh yang tepat
• melindungi tulang belakang terutama pinggang, leher dan bahu
• mengurangi masalah muskuloskeletal
103. Good Posture
• Kunci postur tubuh yang baik adalah posisi tulang
belakang Anda.
• Tulang belakang memiliki tiga lekukan alami - di
leher, punggung tengah, dan punggung bawah.
• Postur yang benar harus mempertahankan lekukan
ini, tidak meningkatkan atau menurunkannya.
105. • Gangguan flexibitas otot
dan sendi
• Nyeri dan pegal otot
• Otot perut mengendur
• Organ pencernaan dan
paru tertekan
• Panggul makin ke belakang
& punggung membulat
• Otot bahu, leher &
punggung tegang
• Sumsum tulang
belakang tertekan dari
satu sisi
Struktur
tulang
berubah
badan
bengkok
Gangguan
pencernaan
dan nafas
Keseimbangan
terganggu
resiko jatuh
Konsentrasi
dan atensi
berkurang
Bad Posture
106. Cara mempertahankan postur ideal
1. Perhatikan postur tubuh selama aktivitas sehari-hari,
Saat kerja ataupun saat bersantai, menonton televisi, mencuci piring,
atau berjalan
2. Tetap aktif.
Jenis olahraga apa pun dapat membantu memperbaiki postur tubuh,
tetapi jenis latihan tertentu dapat sangat membantu yoga, tai chi,
serta latihan yang memperkuat otot-otot inti Anda (otot di sekitar
punggung, perut, dan panggul).
3. Pertahankan berat badan yang sehat.
Berat ekstra dapat melemahkan otot perut, menyebabkan masalah
pada panggul dan tulang belakang, dan berkontribusi pada nyeri
punggung bawah.
107. 4. Kenakan sepatu hak rendah yang nyaman.
Sepatu hak tinggi mengganggu keseimbangan dan memaksa
anda berjalan dengan cara berbeda. Ini memberi lebih banyak
tekanan pada otot anda dan merusak postur anda.
5. Pastikan permukaan kerja berada pada ketinggian yang nyaman
untuk anda, baik saat duduk di depan komputer, membaca,
memasak, atau makan.
108. Postur duduk sederhana
90-90-90 Rule
• Punggung dan paha membentuk
sudut 90 °,
• Lutut pada sudut 90 °, dan
• Pergelangan kaki dan kaki membentuk
sudut 90 °.
• Cegah membungkuk atau menekuk
leher
• Ketika anda bersandar ke belakang,
sandaran harus memberikan
dukungan tepat di bawah tulang
belikat.
113. Postur duduk yang ideal
1. Ganti posisi duduk sesering mungkin
2. Jalan-jalan singkat di sekitar kantor atau rumah
3. Regangkan otot dengan lembut sesekali untuk membantu
meredakan ketegangan otot
4. Jangan menyilangkan kaki; jaga kaki tetap di lantai, dengan
pergelangan kaki di depan lutut
5. Pastikan kaki menyentuh lantai, atau jika tidak memungkinkan,
gunakan sandaran kaki
114. 6. Rilekskan bahu;
Tidak boleh dibulatkan ke depan atau ditarik ke belakang
7. Dekatkan siku ke tubuh anda.
Tekuk antara 90 dan 120 derajat.
8. Pastikan punggung anda ditopang sepenuhnya.
Gunakan bantal punggung atau sandaran punggung lainnya jika kursi
anda tidak memiliki sandaran yang dapat menopang lekuk punggung
bawah.
9. Pastikan paha dan pinggul ditopang.
Tempat duduk empuk, dengan paha dan pinggul sejajar dengan lantai
115. Laptop atau Komputer?
• Laptop memaksa pengguna untuk mencondongkan tubuh ke depan
• Tampilan laptop terlalu redup untuk sebagian besar pengguna
gunakan penyangga laptop atau keyboard eksternal
118. Posisi
lain
• Reclined sitting posture.
Batang tubuh dan leher pengguna sejajar dan
bersandar kebelakang pada 105 dan 120 derajat
dari paha.
• Declined sitting posture.
Paha dimiringkan ke bawah dengan bokong lebih
tinggi dari lutut dengan sudut lebih besar dari 90
derajat. Batang tubuh vertikal atau sedikit
bersandar dan kaki vertikal.
119. Asian Spine Journal, 2015
Sitting on a chair with back support
demonstrated the least amount of
change to Lumbar Lordosis
The Effect of Standing and Different Sitting Positions on Lumbar Lordosis:
Radiographic Study of 30 Healthy Volunteers by Cho et al (2015)
120. Quick Posture Check
Berdiri dengan bagian
belakang kepala
menempel ke dinding
Letakkan tumit 15 cm dari
dinding dengan bokong dan
bahu menyentuh dinding
Harus ada jarak kurang dari 5 cm antara
leher atau punggung anda dengan dinding
Celah yang lebih besar postur tubuh yang
buruk dan tulang belakang yang melengkung
15 cm
Depan cermin
121.
122. • Topang pinggang dengan baik
kursi dan meja yang baik
• Tetap aktif bergerak atau berjalan
sebentar setelah duduk diam
beberapa jam
• Kaki menapak
• Layar/buku pada eye level
• Exercise rutin