Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
5. Anak : bentuk kerucut (jarang)
Dewasa: lumen proksimal lebih sempitMorfologi
Persarafan
Fisiologi
Parasimpatis dari nervus vagus
Simpatis nyeri viseral di sktar
umbilikus (n.torakalis x)
GALT (Gut associated lymphoid tissue)
menghasilkan Ig A sbg pelindung dr
infeksi
Produksi sekret 1-2 ml/hr
Anatomi dan Fisiologi
Letak dan
perdarahan
Seperti tabung, P: ±10 cm, 65% intra
peritoneum, 35% retroperitoneum (retrosekal,
kolon assenden dan tepi kolon asenden)
A. Appedikularis dg kolateral (-)
6. Definisi & Insiden
• appendisitis
• Laki : wanita = hampir sama
• Umur 20-30 th : tinggi pria
• Insiden tertinggi pada umur 20-30 thn.
• Radang appendiks vermikularis
• Akut AbdomenAppendisitis
7. Definisi & Insiden
Insidensi
♂ : ♀ =1:1, usia
20-30, >> ♂
Kurangnya
makanan
berserat
Negara maju
Insidensi
Insidensi
Insidensi
Insidensi
• Radang appendiks vermikularis
• Akut AbdomenAppendisitis
11. fokal
• Nyeri viseral, mual, muntah, anoreksia,malaise, demam ringan leukosistosis sedang,
diare/obstipasi
supur
atif
• Nyeri somatik mc burney, defans muskular, nyeri aktif dan pasif
gangr
en
• Nyeri iskemik
Infiltr
at
• Massa periappendikular
Abse
s
• Pus pada massa periappendikular
Perfo
rasi
• Perut cekung,tegang, BU kurang muskular, mengecil atau hilangnya pekak hati, nyeri
tekan dan defans muscular
perito
nitis
• Tidak bergerak, ileus paralitik, nyeri batuk dan bergerak, nyeri lepas, nyeri tekan &
defans muskular seluruh lapangan perut , tanda infeksi dan KU merosot
15. Klinis
app.rertrosekal
nyeri perut
minimal dan
menonjol nyeri
perut sisi
kanan,/ nyeri
waktu berjalan
krn kontraksi
otot psoas
mayor yg
menegang dr
dorsal
Pelvis
gjl ransangan
sigmoid /rektum
peristaltik
meningkat
pengosongan
rektum lebih
cepat dan
berulang
menempel ke
v.urinaria
frekwensi
kencing
meningkat
Berdasarkan letak appendiks
16. Gejala klinik
• Gejala appendisitis akut kdg sulit
didiagnosa
• Pada anak tidak spesifik omentum lebih
pendek, ddng lbih tipis, kurang kooperatif
• Sering diket setelah perforasi ( 80 -90%).
• Pd usia lanjut sering samar2 ,terlambat
diagnosa > 50 % didiagnosa setelah
perforasi . pengaruh atherosclerosis
17. Gejala klinik
• Pd kehamilan : K.U nyeri perut
,mual,muntah .
• Sering diragukan mual muntah pd hamil
trisemester I
• Pd hamil lanjut sekum dan appendik
terdorong kekraniolateral shg keluhan
tidak dirasakan diperut kanan bawah tapi
lebih ke regio lumbal kanan
18. Pemeriksaan
• Pem.rektal : Nyeri pd anterior , t.u app
letak pelvic.
• Pada anak RT tidak dianjurkan.
• Uji psoas dan uji obturator utk
mengetahui letak appendiks
19.
20. Diagnosa
• D / mungkin salah 15 -20 %
• D/ salah lebih sering pada perempuan krn
gejala genitalia interna
• Bila ragu observasi di RS diamati
setiap 1-2 jam.
• Jumlah lekosit darah membantu D/
• Lekositosis : > 10.000 – 18.000/mm
• Foto barium kurang dapat dipercaya
• USG/CT Scan meningkatkan akurasi D/
• Atau dgn laparoskopik D/
22. Diagnosis banding
• Gastroenteritis : diare,mual dan muntah
mendahului rasa sakit perut .hiperemesis .
nyeri perut tidak tegas .
• Demam Dengue : dimulai sakit perut mirip
peritonitis,Test Rumpel Leede +,thrombo-
sitopenia,Ht meningkat
• Limfadenitis mesenterika : didahului oleh
enteritis /gastroenteritis,nyeri perut ,mual
dan nyeri sering berpindah pindah .
23. Diagnosa banding
• GGn alat kelamin perempuan : Folikel
ovarium yg pecah (Ovulasi) Mittlesmear
nyeri hilang 24 jam atau menetap 2 hari
• Infeksi panggul : salpingitis akut kanan
suhu lebih tinggi ,nyeri kanan lebih
difus,keputihan dan infeksi urine,nyeri
sangat pada VT bila uterus digoyang
• Kehamilan ektopik terganganggu
anemia
24. Komplikasi
• Dapat terjadi perforasi 2x 24 jam
• Peritonitis diffusa ,abses appendiks
,massa periappendiks
• Sepsis intra abdominal
• Disfungsi /gagal organ multiplel
• Komplikasi infeksi luka operasi
25. Penatalaksanaan
• Appendicitis akut appendiktomi
• Appendiktomi tertutup ( laparoskopik )
-- keuntungan : kosmetik , perlengketan
pasca appendiktomi berkurang,nyeri ber
kurang,cepat kembali untuk aktifitas se-
hari hari . Biaya lebih mahal .
• Appendiktomi terbuka ( konvensional )
lebih murah, perlengketan pasca operasi
tinggi ,nyeri dan kembali berkerja lebih lama .
26. Keadaan khusus
• Massa periappendiks : diterapi secara
oschner Sharren 4-6 Minggu ( Posisi
fowler,antibiotika,nutrisi baik ) kemudian
dilakukan interval appendiktomi
• Bila Abses appendiks drainase operatif
/percutaneus dgn bimbingan USG .Pada
saat drainase operatif appendiks
terindentifikasi dilakukan appendiktomi
27. Appendicitis khronis
• Nyeri kanan bawah ,pernah serangan akut
• Dilakukan operasi appendiktomi elektif
• Dilakukan diagnosa perexlucionum (
menyeingkirkan D/ lain spt: dari
kebidanan,infeksi panggul ,endometriosis ,
infeksi saluran kencing (batu saluran
kencing ,cystitis),divertikulitis kolon kanan