SlideShare a Scribd company logo
Rendri Bayu Hansah
Fakultas Kedokteran
Universitas Baiturrahmah
DEMAM BERDARAH DENGUE
(LK-4A)
1
PENDAHULUAN
 Penyakit infeksi yang endemis
di daerah tropis (puncak musim
hujan)
 Nyamuk Aedes aegypti  virus
dengue
 Virus dengue  RNA virus,
genus Flavivirus, Famili
Flaviviridae
 4 Serotipe : Den-1, Den-2, Den-
3, Den-4
 Anak-anak dan dewasa
 Maret 2004 KLB 526 orang
Epidemiologi
 Insiden 6-15/100.000 penduduk (1989-1995)
 KLB  35/100.000 penduduk (1998)
 Mortalitas  2 % (1999)
 Vector  Nyamuk genus Aedes
( A.aegeypti & A. Albopictus)
 Kasus   Sanitasi lingkungan
3
4
Peningkatan transmisi dipengaruhi oleh :
1. Vektor : perkembangbiakan vektor,
kebiasaan menggigit, kepadatan vektor
di lingkungan, transportasi vektor ke
tempat lain
2. Penjamu : penderita di
lingkungan/keluarga, mobilisasi dan
paparan terhadap nyamuk, usia dan
jenis kelamin
3. Lingkungan : curah hujan, suhu,
sanitasi dan kepadatan penduduk5
PATOGENESIS
Mekanisme imunopatologi :
1. Respon humoral
2. Limfosit T
3. Monosit dan makrofag
4. Aktivasi komplemen
6
Halstead 1973
Hipotesis secondary heterologous infection
DHF  Terinfeksi virus dengue dengan tipe yang
berbeda
Reinfeksi  reaksi amnestik antibodi 
Peningkatan kompleks imun yang tinggi
7
Kurane dan Ennin 1994
 Infeksi virus dengue  aktivasi makrofag 
fagositosis kompleks virus-antibodi  virus
bereplikasi di makrofag
 Makrofag terinfeksi  aktivasi Th dan Ts 
limfokin dan interferon gamma
 Interferon gamma  aktivasi monosit  sekresi
mediator inflamasi (TNFα, IL1, PAF, IL6 dan
histamin)
 Mediator inflamasi  disfungsi endotel 
kebocoran plasma
 Kompleks virus-antibodi teraktivasi   C3a-
C5a  kebocoran plasma
8
Trombositopenia :
1. Supressi sumsum tulang
2. Dekstruksi sumsum tulang dan pemendekan
masa hidup trombosit
Koagulopati  Interaksi virus dan endotel 
disfungsi
endotel
Aktivasi koagulopati melalui jalur ekstrinsik dan
intrinsik
10
GAMBARAN KLINIS
Manifestasi klinik :
1. Asimtomatik
2. Demam tidak khas
3. Demam dengue
4. Demam berdarah dengue
Fase demam 2-7 hari diikuti fase kritis 2-3 hari
(tidak
demam)  demam bifasik
11
DIAGNOSIS
Masa inkubasi dalam tubuh 4-6 hari (3-14 hari)
Timbul gejala prodromal yang tidak khas
 Nyeri kepala
 Nyeri tulang belakang
 Perasaan lelah
12
DEMAM DENGUE
Demam akut selama 2-7 hari
Ditandai 2 atau lebih manifestasi klinis :
 Nyeri kepala
 Nyeri retro-orbital
 Mialgia/atralgia
 Ruam kulit
 Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung
positif)
 Leukopenia
 Serologi dengue positif
13
DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam atau riwayat demam akut 2-7 hari (bifasik)
Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan :
 Uji bendung positif
 Petekie, ekimosis, atau purpura
 Perdarahan mukosa (epitaksis, perdarahan gusi)
atau perdarahan ditempat lain (hematemesis atau
melena)
 Trombositopenia (< 100.000/ul)
14
Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage
(kebocoran
plasma)
 Peningkatan hematokrit >20% dibanding standar
sesuai umur dan jenis kelamin
 Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat
terapi cairan,
dibanding dengan nilai hematokrit sebelumnya
 Tanda kebocoran plasma : efusi pleura, asites,
hipoproteinemia
15
DERAJAT BERAT PENYAKIT
DBD
Derajat berat penyakit DBD menurut WHO
(1997) dibagi menjadi 4 derajat :
 Derajat I
Demam mendadak tinggi dengan gejala lain
yang tidak jelas disertai perdarahan pada uji
bendungan
 Derajat II
Derajat I disertai dengan perdarahan spontan
biasanya pada bentuk perdarahan kulit atau
perdarahan lain
 Derajat III
Derajat II disertai tanda tanda dari kegagalan
sirkulasi ditandai denyut nadi kecil, cepat, lemah,
tekanan darah rendah, kulit terasa dingin/lembab
serta gelisah
 Derajat IV
Syok berat, ditandai : nadi lemah dan cepat,
tekanan nadi menyempit, kulit dingin dan
lembab, hipotensi
Laboratorium :
Laboratorium rutin :
Leukosit
 normal/menurun
 limfositosis relatif (>45%)
 limfosit plasma biru (>15%  fase syok 
Trombosit
 Trombositopenia pada hari ke 3-8
Hematokrit
 Peningkatan > 20% dari ht awal dimulai hari ketiga
19
Laboratorium khusus :
 Hemostasis (terjadi perdarahan atau kelainan
pembekuan
darah) PT, APTT, Fibrinogen, D-Dimer, atau
FDP
 Protein/albumin  hipoproteinemia (kebocoran
plasma)
 SGOT/SGPT meningkat
 Ureum/Kreatinin  gangguan fungsi ginjal
 Elektrolit  pemantauan pemberian cairan/tanda
kebocoran
 Gol darah dan cross match
 Imunoserologi  Ig M dan IgG terhadap dengue
 Uji HI  survailans
20
LABORATORIUM
 Imunoserologi :
IgM : terdeteksi mulai hari ke 3-5,
meningkat sampai minggu ke 3,
menghilang setelah 60-90 hari
IgG : pada infeksi primer terdeteksi
pada hari ke 14, Infeksi sekunder pada
hari ke 2
23
Radiologi
 Foto Rontgen dada posisi lateral dekubitus kanan
 Efusi
pleura
 USG Abdomen  efusi pleura dan asites
24
PENATALAKSANAAN
 Prinsip  pemeliharaan volume cairan
 Terapi adekuat  menurunkan angka
kematian < 1%
 Cairan IV  untuk cegah dehidrasi dan
hemokonsentrasi bermakna
25
Keluhan DBD
(Kriteria WHO 1997)
Hb,Ht,
Trombosit N
Hb,Ht N
Trombo 100.000-150.000
Hb,Ht N
Trombo < 100.000
Hb,Ht 
Trombo N/
Observasi
Rawat jalan
Periksa Hb, Ht
leuko,Trombo/24jam
Observasi
Rawat jalan
Periksa Hb, Ht
leuko,Trombo/24jam
RAWAT RAWAT
Protokol 1. Penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syo
26
Suspek DBD
Perdarahan spontan dan masif (-)
Syok (-)
Hb,Ht N
Trombo < 100.000
Infus kristaloid *
Hb,Ht, Trombo tiap 24 jam
Hb,Ht  10-20%
Trombo < 100.000
Infus kristaloid*
Hb,Ht, Trombo tiap 12 jam**
Hb,Ht  > 20%
Trombo < 100.000
Protokol pemberian cairan
DBD dengan Ht > 20%
*Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan
Rumus 1500 + 20 x (BB dalam kg – 20)
Contoh: BB 55kg  1500 + 20 x (55-20) = 2200 ml
** Pemantauan disesuaikan dengan fase/hari perjalan penyakit dan kondisi klin
Protokol 2. Pemberian cairan pada suspek DBD dewasa
dan kondisi klinis
27
Defisit cairan 5%
Terapi awal cairan iv
kristaloid 6-7 ml/kg/jam
PERBAIKAN
Ht dan frekw
nadi 
TD membaik
Produksi urin 
TIDAK MEMBAIK
Ht,Nadi 
TD  <20 mmHg
Produksi urin Evaluasi 3-4 jam
 Infus kristaloid
5 ml/kg/jam
 Infus kristaloid
10 ml/kg/jam
Tanda vital dan HT
memburuk
PERBAIKAN
PERBAIKAN TIDAK MEMBAIK
 Infus kristaloid
3 ml/kg/jam
PERBAIKAN
PERBAIKAN
Terapi cairan dihentikan 24-48 jam
 Infus kristaloid
15 ml/kg/jam
Kondisi memburuk
Tanda syok
Tatalaksana sesuai protoko
Syok dan perdarahan
Protokol 3. Tatalaksana DBD dengan  HT > 20%28
KASUS DBD
Perdarahan spontan dan masif : Epistaksis tidak terkendali
Hematemesis melena
Perdarahan otak
Syok (-)
Hb,Ht, Trombo,Leuko, Pemeriksaan hemostasis (KID)
Golongan darah, uji cocok serasi
KID (+)
Transfusi komponen darah :
PRC (Hb<10g/dl)
FFP
TC (trombo<100.000)
Heparinisasi 5000-10000/24jam drip
Pemantauan Hb,Ht, Tromb tiap 4-6 jam
Ulang pemeriksaan hemostasis 24 jam
kemudian
KID (-)
Transfusi komponen darah :
PRC (Hb<10g/dl)
FFP
TC (trombo<100.000)
Pemantauan Hb,Ht, Tromb tiap 4-6 jam
Ulang pemeriksaan hemostasis 24 jam
kemudian
Cek APTT tiap hari, target 1,5-2,5 kali kontrol
Protokol 4. Tatalaksana perdarahan spontan pada DBD29
KOMPLIKASI
1. Sepsis
2. Pneumonia
3. Hidrasi berlebihan yang menyebabkan
gagal jantung atau pernafasan
4. Perdarahan otak
5. Miokarditis dan gangguan konduksi
jantung
6. Sindrom syok dengue
SINDROM SYOK DENGUE
Seluruh kriteria DBD disertai
kegagalan
sirkulasi dengan manifestasi :
 Nadi cepat dan lemah
 Hipotensi
 Kulit dingin dan lembab
 Gelisah
31
Protokol 5. Penatalaksanaan sindrom renjatan dengue
Kristaloid guyur 10-20 ml/kgBB 20-30 menit
O2 2-4 l/mnt
AGD, Hb,Ht, Elektrolit, Ureum,Kreatinin Gol.Drh
PERBAIKAN TETAP SYOK
Kristaloid
3 ml/kgBB/jam
Kristaloid
7 ml/kgBB/jam
Kristaloid
Guyur 20-0 ml/kgBB
20-30 mnt
Koloid 10-20ml/kgBB
Tetes cepat 10-15 mnt
Kristaloid
5 ml/kgBB/jam
PERBAIKAN
PERBAIKAN
PERBAIKAN
PERBAIKAN
PERBAIKAN
PERBAIKAN
TETAP SYOK
TETAP SYOK
TETAP SYOK
TETAP SYOK
Koloid maks 30ml/kgBB
Transfusi darah segar 10 ml/kgBB
Dapat diulang sesuai kebutuhan
Pasang PVC
24-48 jam setelah
syok teratasi tanda
vital/Ht stabil
Diuresis cukup
Stop infus
Koreksi gangguan
asam basa, elektrolit
hipoglikemia, anemia
KID, infeksi sekunder
Hipovolemik Normovolemik
Kristaloid dipantau
10-15 mnt Koreksi gangguan
asam basa, elektrolit
hipoglikemia, anemia
KID, infeksi sekunder
Inotropik
Vassopressor
Afterload
PERBAIKAN
Bertahap vassopressor
Kombinasi
koloid kristaloid
Ht 
Ht 
Tanda vital/Ht 
Kembali ke awal
32
 Diperbolehkan pulang setelah hari ke 7 sakit:
Tidak demam selama 24 jam tanpa obat
penurun panas
Nafsu makan baik
Klinis tampak semakin baik
Hematokrit tetap stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Pernapasan berlangsung normal
Jumlah trombosit > 50.000/mm3
PENCEGAHAN
 Gerakan 3 M : menguras, mengubur dan
menutup tempat sarang nyamuk seminggu sekali
 Melakukan abatesasi tempat-tempat
penampungan air untuk mencegah
perkembangan nyamuk Aedes aegypti, sebagai
vektor penularan DBD (1 sendok abate untuk bak
ukuran 1 m x 1 m x 1 m atau 10 mg dalam 100
liter air)
 Penggunaan lotion anti nyamuk dan atau
penggunaan kelambu.
DIAGNOSIS BANDING
 Demam tifoid
 Campak
 Influenza
 Chikungunya
 Leptospirosis
35
KESIMPULAN
 Penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue
 Manifestasi klinis : demam 2-7 hari,
nyeri otot,nyeri sendi, leukopenia, ruam,
trombositopenia, diastesis hemoragis
 Terjadi perembesan plasma yang
ditandai hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit atau penumpukan cairan
tubuh
 Terapi : pemeliharaan volume cairan36
37

More Related Content

What's hot

Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Aris Rahmanda
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
Muhammad Munandar
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
Reza Oktarama
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
Usqi Krizdiana
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
Gilang Rizki Al Farizi
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
Usqi Krizdiana
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Suharti Wairagya
 
Laporan mingguan igd
Laporan mingguan igdLaporan mingguan igd
Laporan mingguan igd
Ferdi Stefiyan
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Novi Y'uZzman
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Seascape Surveys
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
Teo Wijaya
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
hersu12345
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
Riesti Roiito
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 

What's hot (20)

Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Laporan mingguan igd
Laporan mingguan igdLaporan mingguan igd
Laporan mingguan igd
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 

Similar to P petri dbd

DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
promkespkmpangalenga
 
Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
Annisa maulidya
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
ARIEFRACHMANHAKIM23
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
erma permata
 
Referat dhf
Referat dhfReferat dhf
Referat dhf
tami93
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
rh_ayu
 
Dbd
DbdDbd
Dbd
suprajo
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16tristyanto
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
nurfa30
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
Iriani Setiawan
 
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdfMATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
igdsadikin
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
Amir Uddin
 
Infeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptxInfeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptx
RestuMaharanyArumnin1
 
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Hijrah Said
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Soroy Lardo
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
NopriansyahKenamon1
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
Wardah413136
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
wirdawirahayu3
 

Similar to P petri dbd (20)

DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
 
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkiniPit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
Pit1 diagnosis dan-tatalaksana-dbd-terkini
 
Referat dhf
Referat dhfReferat dhf
Referat dhf
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Dbd
DbdDbd
Dbd
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
 
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdfMATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
MATERI 3 - Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI.pdf
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
Infeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptxInfeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptx
 
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
 

More from fikri asyura

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
fikri asyura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
fikri asyura
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
fikri asyura
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
fikri asyura
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
fikri asyura
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
fikri asyura
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
fikri asyura
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
fikri asyura
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
fikri asyura
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
fikri asyura
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
fikri asyura
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
fikri asyura
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
fikri asyura
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
fikri asyura
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
fikri asyura
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
fikri asyura
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
fikri asyura
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
fikri asyura
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
 

Recently uploaded

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 

Recently uploaded (20)

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 

P petri dbd

  • 1. Rendri Bayu Hansah Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah DEMAM BERDARAH DENGUE (LK-4A) 1
  • 2. PENDAHULUAN  Penyakit infeksi yang endemis di daerah tropis (puncak musim hujan)  Nyamuk Aedes aegypti  virus dengue  Virus dengue  RNA virus, genus Flavivirus, Famili Flaviviridae  4 Serotipe : Den-1, Den-2, Den- 3, Den-4  Anak-anak dan dewasa  Maret 2004 KLB 526 orang
  • 3. Epidemiologi  Insiden 6-15/100.000 penduduk (1989-1995)  KLB  35/100.000 penduduk (1998)  Mortalitas  2 % (1999)  Vector  Nyamuk genus Aedes ( A.aegeypti & A. Albopictus)  Kasus   Sanitasi lingkungan 3
  • 4. 4
  • 5. Peningkatan transmisi dipengaruhi oleh : 1. Vektor : perkembangbiakan vektor, kebiasaan menggigit, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor ke tempat lain 2. Penjamu : penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin 3. Lingkungan : curah hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk5
  • 6. PATOGENESIS Mekanisme imunopatologi : 1. Respon humoral 2. Limfosit T 3. Monosit dan makrofag 4. Aktivasi komplemen 6
  • 7. Halstead 1973 Hipotesis secondary heterologous infection DHF  Terinfeksi virus dengue dengan tipe yang berbeda Reinfeksi  reaksi amnestik antibodi  Peningkatan kompleks imun yang tinggi 7
  • 8. Kurane dan Ennin 1994  Infeksi virus dengue  aktivasi makrofag  fagositosis kompleks virus-antibodi  virus bereplikasi di makrofag  Makrofag terinfeksi  aktivasi Th dan Ts  limfokin dan interferon gamma  Interferon gamma  aktivasi monosit  sekresi mediator inflamasi (TNFα, IL1, PAF, IL6 dan histamin)  Mediator inflamasi  disfungsi endotel  kebocoran plasma  Kompleks virus-antibodi teraktivasi   C3a- C5a  kebocoran plasma 8
  • 9.
  • 10. Trombositopenia : 1. Supressi sumsum tulang 2. Dekstruksi sumsum tulang dan pemendekan masa hidup trombosit Koagulopati  Interaksi virus dan endotel  disfungsi endotel Aktivasi koagulopati melalui jalur ekstrinsik dan intrinsik 10
  • 11. GAMBARAN KLINIS Manifestasi klinik : 1. Asimtomatik 2. Demam tidak khas 3. Demam dengue 4. Demam berdarah dengue Fase demam 2-7 hari diikuti fase kritis 2-3 hari (tidak demam)  demam bifasik 11
  • 12. DIAGNOSIS Masa inkubasi dalam tubuh 4-6 hari (3-14 hari) Timbul gejala prodromal yang tidak khas  Nyeri kepala  Nyeri tulang belakang  Perasaan lelah 12
  • 13. DEMAM DENGUE Demam akut selama 2-7 hari Ditandai 2 atau lebih manifestasi klinis :  Nyeri kepala  Nyeri retro-orbital  Mialgia/atralgia  Ruam kulit  Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bendung positif)  Leukopenia  Serologi dengue positif 13
  • 14. DEMAM BERDARAH DENGUE Demam atau riwayat demam akut 2-7 hari (bifasik) Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan :  Uji bendung positif  Petekie, ekimosis, atau purpura  Perdarahan mukosa (epitaksis, perdarahan gusi) atau perdarahan ditempat lain (hematemesis atau melena)  Trombositopenia (< 100.000/ul) 14
  • 15. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma)  Peningkatan hematokrit >20% dibanding standar sesuai umur dan jenis kelamin  Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibanding dengan nilai hematokrit sebelumnya  Tanda kebocoran plasma : efusi pleura, asites, hipoproteinemia 15
  • 16.
  • 17. DERAJAT BERAT PENYAKIT DBD Derajat berat penyakit DBD menurut WHO (1997) dibagi menjadi 4 derajat :  Derajat I Demam mendadak tinggi dengan gejala lain yang tidak jelas disertai perdarahan pada uji bendungan  Derajat II Derajat I disertai dengan perdarahan spontan biasanya pada bentuk perdarahan kulit atau perdarahan lain
  • 18.  Derajat III Derajat II disertai tanda tanda dari kegagalan sirkulasi ditandai denyut nadi kecil, cepat, lemah, tekanan darah rendah, kulit terasa dingin/lembab serta gelisah  Derajat IV Syok berat, ditandai : nadi lemah dan cepat, tekanan nadi menyempit, kulit dingin dan lembab, hipotensi
  • 19. Laboratorium : Laboratorium rutin : Leukosit  normal/menurun  limfositosis relatif (>45%)  limfosit plasma biru (>15%  fase syok  Trombosit  Trombositopenia pada hari ke 3-8 Hematokrit  Peningkatan > 20% dari ht awal dimulai hari ketiga 19
  • 20. Laboratorium khusus :  Hemostasis (terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah) PT, APTT, Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP  Protein/albumin  hipoproteinemia (kebocoran plasma)  SGOT/SGPT meningkat  Ureum/Kreatinin  gangguan fungsi ginjal  Elektrolit  pemantauan pemberian cairan/tanda kebocoran  Gol darah dan cross match  Imunoserologi  Ig M dan IgG terhadap dengue  Uji HI  survailans 20
  • 21. LABORATORIUM  Imunoserologi : IgM : terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke 3, menghilang setelah 60-90 hari IgG : pada infeksi primer terdeteksi pada hari ke 14, Infeksi sekunder pada hari ke 2
  • 22.
  • 23. 23
  • 24. Radiologi  Foto Rontgen dada posisi lateral dekubitus kanan  Efusi pleura  USG Abdomen  efusi pleura dan asites 24
  • 25. PENATALAKSANAAN  Prinsip  pemeliharaan volume cairan  Terapi adekuat  menurunkan angka kematian < 1%  Cairan IV  untuk cegah dehidrasi dan hemokonsentrasi bermakna 25
  • 26. Keluhan DBD (Kriteria WHO 1997) Hb,Ht, Trombosit N Hb,Ht N Trombo 100.000-150.000 Hb,Ht N Trombo < 100.000 Hb,Ht  Trombo N/ Observasi Rawat jalan Periksa Hb, Ht leuko,Trombo/24jam Observasi Rawat jalan Periksa Hb, Ht leuko,Trombo/24jam RAWAT RAWAT Protokol 1. Penanganan tersangka DBD dewasa tanpa syo 26
  • 27. Suspek DBD Perdarahan spontan dan masif (-) Syok (-) Hb,Ht N Trombo < 100.000 Infus kristaloid * Hb,Ht, Trombo tiap 24 jam Hb,Ht  10-20% Trombo < 100.000 Infus kristaloid* Hb,Ht, Trombo tiap 12 jam** Hb,Ht  > 20% Trombo < 100.000 Protokol pemberian cairan DBD dengan Ht > 20% *Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan Rumus 1500 + 20 x (BB dalam kg – 20) Contoh: BB 55kg  1500 + 20 x (55-20) = 2200 ml ** Pemantauan disesuaikan dengan fase/hari perjalan penyakit dan kondisi klin Protokol 2. Pemberian cairan pada suspek DBD dewasa dan kondisi klinis 27
  • 28. Defisit cairan 5% Terapi awal cairan iv kristaloid 6-7 ml/kg/jam PERBAIKAN Ht dan frekw nadi  TD membaik Produksi urin  TIDAK MEMBAIK Ht,Nadi  TD  <20 mmHg Produksi urin Evaluasi 3-4 jam  Infus kristaloid 5 ml/kg/jam  Infus kristaloid 10 ml/kg/jam Tanda vital dan HT memburuk PERBAIKAN PERBAIKAN TIDAK MEMBAIK  Infus kristaloid 3 ml/kg/jam PERBAIKAN PERBAIKAN Terapi cairan dihentikan 24-48 jam  Infus kristaloid 15 ml/kg/jam Kondisi memburuk Tanda syok Tatalaksana sesuai protoko Syok dan perdarahan Protokol 3. Tatalaksana DBD dengan  HT > 20%28
  • 29. KASUS DBD Perdarahan spontan dan masif : Epistaksis tidak terkendali Hematemesis melena Perdarahan otak Syok (-) Hb,Ht, Trombo,Leuko, Pemeriksaan hemostasis (KID) Golongan darah, uji cocok serasi KID (+) Transfusi komponen darah : PRC (Hb<10g/dl) FFP TC (trombo<100.000) Heparinisasi 5000-10000/24jam drip Pemantauan Hb,Ht, Tromb tiap 4-6 jam Ulang pemeriksaan hemostasis 24 jam kemudian KID (-) Transfusi komponen darah : PRC (Hb<10g/dl) FFP TC (trombo<100.000) Pemantauan Hb,Ht, Tromb tiap 4-6 jam Ulang pemeriksaan hemostasis 24 jam kemudian Cek APTT tiap hari, target 1,5-2,5 kali kontrol Protokol 4. Tatalaksana perdarahan spontan pada DBD29
  • 30. KOMPLIKASI 1. Sepsis 2. Pneumonia 3. Hidrasi berlebihan yang menyebabkan gagal jantung atau pernafasan 4. Perdarahan otak 5. Miokarditis dan gangguan konduksi jantung 6. Sindrom syok dengue
  • 31. SINDROM SYOK DENGUE Seluruh kriteria DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi :  Nadi cepat dan lemah  Hipotensi  Kulit dingin dan lembab  Gelisah 31
  • 32. Protokol 5. Penatalaksanaan sindrom renjatan dengue Kristaloid guyur 10-20 ml/kgBB 20-30 menit O2 2-4 l/mnt AGD, Hb,Ht, Elektrolit, Ureum,Kreatinin Gol.Drh PERBAIKAN TETAP SYOK Kristaloid 3 ml/kgBB/jam Kristaloid 7 ml/kgBB/jam Kristaloid Guyur 20-0 ml/kgBB 20-30 mnt Koloid 10-20ml/kgBB Tetes cepat 10-15 mnt Kristaloid 5 ml/kgBB/jam PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN PERBAIKAN TETAP SYOK TETAP SYOK TETAP SYOK TETAP SYOK Koloid maks 30ml/kgBB Transfusi darah segar 10 ml/kgBB Dapat diulang sesuai kebutuhan Pasang PVC 24-48 jam setelah syok teratasi tanda vital/Ht stabil Diuresis cukup Stop infus Koreksi gangguan asam basa, elektrolit hipoglikemia, anemia KID, infeksi sekunder Hipovolemik Normovolemik Kristaloid dipantau 10-15 mnt Koreksi gangguan asam basa, elektrolit hipoglikemia, anemia KID, infeksi sekunder Inotropik Vassopressor Afterload PERBAIKAN Bertahap vassopressor Kombinasi koloid kristaloid Ht  Ht  Tanda vital/Ht  Kembali ke awal 32
  • 33.  Diperbolehkan pulang setelah hari ke 7 sakit: Tidak demam selama 24 jam tanpa obat penurun panas Nafsu makan baik Klinis tampak semakin baik Hematokrit tetap stabil Tiga hari setelah syok teratasi Pernapasan berlangsung normal Jumlah trombosit > 50.000/mm3
  • 34. PENCEGAHAN  Gerakan 3 M : menguras, mengubur dan menutup tempat sarang nyamuk seminggu sekali  Melakukan abatesasi tempat-tempat penampungan air untuk mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti, sebagai vektor penularan DBD (1 sendok abate untuk bak ukuran 1 m x 1 m x 1 m atau 10 mg dalam 100 liter air)  Penggunaan lotion anti nyamuk dan atau penggunaan kelambu.
  • 35. DIAGNOSIS BANDING  Demam tifoid  Campak  Influenza  Chikungunya  Leptospirosis 35
  • 36. KESIMPULAN  Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue  Manifestasi klinis : demam 2-7 hari, nyeri otot,nyeri sendi, leukopenia, ruam, trombositopenia, diastesis hemoragis  Terjadi perembesan plasma yang ditandai hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit atau penumpukan cairan tubuh  Terapi : pemeliharaan volume cairan36
  • 37. 37