2. Survei kesehatan rumah tangga (2001) 15
juta kasus malaria dengan 38.000 kematian
setiap tahunnya
Diperkirankan 35% penduduk Indonesia
tinggal di daerah yang berisiko tertular
malaria.
293 kabupaten/kota di Indonesia 167
kabupaten/kota wilayah endemis malaria.
Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010-2014
malaria termasuk penyakit prioritas yang
perlu ditanggulangi
2
3. ETIOLOGI
Parasit Plasmodium
Vektor Nyamuk Anopheles betina
Dikenal 5 macam spesies plasmodium :
P. falciparum (Malaria tropika)
P. vivax (Malaria tertiana)
P. ovale (Malaria ovale)
P. malariae (Malaria quartana )
P. knowlesi (jarang dilaporkan)
3
5. Trias malaria pasien non imun (daerah non
endemis)
Periode dingin 15 – 60 menit
Periode panas 2 jam atau lebih
Periode berkeringat temperatur normal
Trias malaria 6 – 10 jam
5
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
6. Periode tanpa panas:
Malaria falciparum 12 jam
Malaria vivax & ovale 36 jam
Malaria malariae 60 jam
6
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
8. Gejala Malaria
Tergantung jenis malaria
Ditemukan juga nyeri kepala, mual,
muntah, diare, pegal-pegal dan nyeri otot
bisanya ditemukan pada pasien yang
tinggal di daerah endemis (imun)
8
9. Anamnesis
Keluhan: demam, menggigil, berkeringat
dan dapat disertai sakit kepala, mual,
muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-
pegal
Riwayat sakit malaria dan riwayat minum
obat malaria
Riwayat berkunjung ke daerah endemis
malaria
Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
9
10. Pemeriksaan fisik
Suhu tubuh aksiler 37,5oC
Konjungtiva atau telapak tangan pucat
Splenomegali
Hepatomegali
10
11. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan dengan mikroskop
Pemeriksaan sedian darah (SD) tebal dan tipis
untuk tentukan ada tidaknya parasit
Spesies dan stadium plasmodium
Kepadatan parasit
Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat
(Rapid DiagnosticTest)
Mendeteksi antigen parasit malaria
Metode imunokromatografi
Tidak digunakan untuk evaluasi pengobatan
11
12. Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang laboratorium
Diagnosis pasti pemeriksaan darah
mikroskopis atau uji diagnostik cepat
(Rapid DiagnosticTest)
12
13. PENGOBATAN MALARIA
Standar Pengobatan
Harus mengikuti kebijakan nasional
pengendalian malaria di Indonesia
Pengobatan dengan Artemisinin-base
CombinationTherapy (ACT) pemeriksaan
darah malaria (+)
13
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2013
14. Pengobatan malaria tanpa komplikasi harus
diberikanACT + primakuin (sesuai dengan
jenis plasmodiumnya)
Pastikan kepatuhan pasien meminum obat
sampai habis melalui konseling agar tidak
terjadi resistensi Plasmodium terhadap obat
14
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2013
16. 1. Malaria Falsiparum
atau
Dihidroartemisinin-Piperakuin (DHP)
+
Primakuin
Artesunat-Amodiakuin
+
Primakuin
16
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2013
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
17. Pengobatan Malaria Falsiparum (1)
Hari
Jenis obat
JumlahTablet Perhari menurut berat badan
5 kg 6-10 kg 11-17 g 18-30kg 31-
40kg
41-59kg 60kg
0-1
bln
2-11bln 1-4th 5-9th 10-14th 15th 15th
1-3 DHP 1/4 1/2 1 1 1/2 2 3 4
1 Primakuin - - 3/4 11/2 2 2 3
17
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2013
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
18. Pengobatan Malaria Falsiparum (2)
Hari
Jenis obat
JumlahTablet Perhari menurut berat badan
5 kg 6-10 kg 11-17 g 18-
30kg
31-
40kg
41-59kg 60kg
0-1 bln 2-11bln 1-4th 5-9th 10-14th 15th 15th
1-3 Artesunat 1/4 1/2 1 1 1/2 2 3 4
Amodiakuin 1/4 1/2 1 1 1/2 2 3 4
1 Primakuin - - 3/4 1 1/2 2 2 3
18
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2013
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
19. Lini kedua Pengobatan Malaria Falsiparum
atau
19
Kina + Doksisiklin + Primakuin
Kina +Tetrasiklin + Primakuin
Dirjen PP&PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2006
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
20. Lini kedua Pengobatan Malaria Falsiparum (1)
20
Hari
Jenis obat
JumlahTablet Perhari menurut kelompok umur
0-11 bln 1-4th 5-9th 10-14th 15th
1-7 Kina kg/bb 3 x 1/2 3 x 1 3 x 1 1/2 3 x (2-3)
Doksisiklin - - - 2 x 50 mg 2 x 100 mg
1 Primakuin - 3/4 1 1/2 2 2 - 3
Dirjen PP&PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2006
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
21. Lini kedua Pengobatan Malaria Falsiparum (2)
21
Hari
Jenis obat
JumlahTablet Perhari menurut kelompok umur
0-11 bln 1-4th 5-9th 10-14th 15th
1-7 Kina kg/bb 3 x 1/2 3 x 1 3 x 1 1/2 3 x (2-3)
Tetrasiklin - - - kg/bb 4 x 250 mg
1 Primakuin - 3/4 1 1/2 2 2 - 3
Dirjen PP&PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2006
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
22. Pengobatan Malaria falsiparum
tanpa tersedia ACT
22
Sulfadoksin-Pirimetamin
+
Primakuin
Dirjen PP&PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2006
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
23. 23
Hari
Jenis obat
JumlahTablet Perhari menurut kelompok umur
0-11 bln 1-4th 5-9th 10-14th 15th
1 SP - 3/4 1 1/2 2 3
1 Primakuin - 3/4 1 1/2 2 2 - 3
Dirjen PP&PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2006
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
28. 3. Malaria Ovale = MalariaVivax
atau
Dihidroartemisinin-Piperakuin(DHP)
+
primakuin
Artesunat-Amodiakuin
+
primakuin
28
Ditjen PP&PL Kemenkes RI. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. 2013
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
30. Pengobatan malaria klinis tanpa hasil mikroskopis
atau RDT
30
Hari
Jenis obat
JumlahTablet Perhari menurut berat badan
0-1 bln 2-11bln 1-4th 5-9th 10-14th 15th
1 Klorokuin 1/4 1/2 1 2 3 3 - 4
2 Klorokuin 1/4 1/2 1 2 3 3 - 4
3 Klorokuin 1/8 1/4 1/2 1 1 1/2 2
1 Primakuin - - 3/4 1 1/2 2 2 - 3
31. Pengobatan malaria pada ibu
hamil
Pengobatan malaria falsiparum pada ibu
hamil
Umur Kehamilan Pengobatan
Trimester I (0-3 bulan) Kina 3x2 tablet + Klindamisin 2x300 mg
(7 hari)
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet 3 hari
Trimester I II (7-9 bulan) ACT tablet 3 hari
31
32. Pengobatan malaria vivax pada ibu hamil
Umur Kehamilan Pengobatan
Trimester I (0-3 bulan) Kina 3x2 tablet selama 7 hari
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet 3 hari
Trimester I II (7-9 bulan) ACT tablet 3 hari
32
33. Kemoprofilaksis malaria
1. Doksisiklin
100 mg/hari 2 hari sebelum berangkat s/d
4 minggu setelah pulang
2. Klorokuin
500 mg/mggu 2 mggu sebelum berangkat
s/d 4 mggu setelah pulang
33
Dirjen PP&PL Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2006
Harijanto PN, NugrohoA, Gunawan CA. Malaria: dari molekuler ke klinis. 2010
37. MALARIA BERAT
Jika ditemukan Plasmodium falsiparum atau
Plasmodium vivax stadium aseksual atau
RDT positif ditambah satu atau beberapa
keadaan dibawah ini :
Gangguan kesadaran atau koma
Kelemahan otot (tak bisa duduk/berjalan
tanpa bantuan)
Tidak bisa makan dan minum
37
38. Kejang berulang lebih dari dua episode
dalam 24 jam
Sesak napas, Respiratory Distress
(pernafasan asidosis)
Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik
< 70 mmHg (pada anak < 50 mmHg)
Ikterus disertai adanya disfungsi organ
vital
Black water fever
Perdarahan spontan
Edema paru (secara radiologi)
38
39. Gambaran Laboratorium
Hipoglikemi : gula darah < 40 mg%
Asidemia (pH <7,25) atau asidosis (bikarbonat
plasma < 15 mmol/L
Anemia berat (Hb<5gr% atau hematokrit <15%)
Hemoglobinuria
Hiperparasitemia (didaerah endemis rendah >2%
atau >100.000 parasit/ul; daerah endemi tinggi
.5% atau >250.000 parasit/ul)
Hiperlaktemia (laktat>5ugr/l)
Gagal ginjal akut (urin<0,5ml/kgbb/jam dalam 6
jam)
39
40. Pengobatan Malaria Berat
Astesunate intravena (pilihan utama)
Dosis 2,4 mg/kgbb iv sebanyak 3 kali jam 0,12,24
selanjutnya diberikan 2,4mg/kgbb setiap 24 jam
sampai penderita mampu minum obat
Artemeter intramuskular
Dosis awal 3,2 mg/kgbb hari pertama, berikutnya
1,6 mg/kgbb sampai pasien mampu minum obat
Kina drip
Dapat diberikan pada ibu hamil trimester I
40
41. Pemberian Kina pada dewasa :
1. Loading dose : 20 mg g/kgbb dilarutkan dalam
500 ml dekstrose 5% atau NaCl 0,9% diberikan
selama 4 jam pertama
2. Empat jam kedua hanya diberikan cairan
dekstrose 5% atau NaCl 0,9%
3. Empat jam berikutnya berikan kina dengan
dosis rumatan 10 mg/kgbb dalam larutan 500
ml dektrose 5% dan NaCl 0,9%
41
42. 4. Empat jam selanjutny.a, hanya diberikan cairan
dekstrose 5% atau NaCl 0,9%
5. Setelah itu diberikan lagi dosis rumatan seperti
diatas sampai penderita dapat minum kina per
oral
6. Bila sudah bisa minum obat pemberian kina iv
diganti dengan kina tablet peroral dengan dosis
10 mg/kgbb/kali diberikan tiap 8 jam selama 7
hari. Diberikan bersama doksisiklin atau
tetrasiklin pada orang dewasa atau klindamisisn
pada ibu hamil
42
43. Pengobatan malaria berat pada ibu
hamil
Kina HCl drip iv pada trimester I dan
artesunat/artemeter injeksi untuk
trimester 2 dan 3
43
44. Pemantauan
Rawat Jalan
Evaluasi pengobatan pada hari ke 4, 7, 14, 21 dan
28 dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah
secara mikroskopis
Rawat Inap
Evaluasi pengobatan setiap hari dengan
pemeriksaan klinis dan darah malaria hingga
klinis membaik dan hasil mikroskopis negatif.
Evaluasi dilanjutkan pada hari ke 7, 14, 21 dan 28
dengan pemeriksaan klinis dan sedian darah
secara mikroskopis
44
45. STANDAR DIAGNOSIS
Setiap individu yang tinggal di daerah
endemik malaria yang menderita demam
atau memiliki riwayat demam dalam 48 jam
terakhir atau tampak anemi, wajib diduga
malaria tanpa mengesampingkan penyebab
demam yang lain
45
46. Setiap individu yang tinggal didaerah non
endemik malaria yang menderita demam atau
riwayat demam dalam 7 hari terakhir dan
memiliki risiko tertular malaria; wajib diduga
malaria. Risiko tertular malaria termasuk ;
riwayat berpergian ke daerah endemik malaria
atau adanya kunjungan individu dari daerah
endemik malaria di lingkungan tempat tinggal
penderita
46
47. Setiap penderita yang diduga malaria harus
diperiksa darah malaria dengan mikroskop
atau RDT
Untuk mendapatkan pengobatan yang cepat,
maka hasil diagnosis malaria harus
didapatkan dalam waktu kurang dari 1 hari
terhitung sejak pasien memeriksakan diri
47