2. TUJUAN PRAKTIKUM
• TIU : mahasiswa mampu menjelaskan
mekanisme regulasi suhu tubuh manusia dan
pengukurannya
• TIK:
Mahasiswa mampu menjelaskan:
– perbedaan suhu tubuh di berbagai tempat
pengukuran
– Cara penggunaan berbagai jenis termometer
– Peran evaporasi dalam pengaturan suhu tubuh
3. Termoregulasi
• Keseimbangan antara pembentukan panas dan
kehilangan panas badan untuk mempertahankan
suhu inti tubuh dalam batas normal
• Refleks dan semi refleks respon untuk termoregulasi
mencakup saraf otonom, endokrin dan perilaku
• Respon refleks yang diaktifkan oleh dingin dikontrol
bagian hipotalamus posterior
• Respon refleks yang diaktifkan oleh panas dikontrol
bagian hipotalamus anterior
4. • Rangsangan hipotalamus anterior menyebabkan :
vasodilatasi kulit dan berkeringat, dan lesi di
regio ini menyebabkan hipertermia dengan suhu
rektum (inti) dapat mencapai 43 oC (109,4oF)
• Rangsanga hipotalamus posterior menyebabkan
menggigil, dan lesi pada regio ini dapat
menyebabkan penurunan suhu tubuh mendekati
suhu lingkungan.
• Sistem isolator tubuh: Lemak jaringan subkutis
• Sistem radiator : kulit dan aliran darah ke kulit
5.
6. Pembentukan suhu tubuh dan
pengeluarannya
• Suhu tubuh dihasilkan oleh
1. Proses metabolisme basal
2. Pemecahan makanan (terutama efek spesific
dynamic action dari protein)
3. Aktivitas otot (menggigil, aktivitas fisik)
4. metabolisme yang diaktifkan oleh hormon dan
sitokin
• Pengeluaran Panas dan prosentase panas yang
dikeluarkan pada suhu 21oC:
1. Radiasi dan konduksi (70 %)
2. Penguapan keringat (27 %)
3. Pernafasan (2 %)
4. Berkemih dan defekasi (2 %)
8. Mekanisme yang diaktifkan oleh dingin:
• Pembentukan panas:
1. Menggigil : rangsang dingon memacu pusat
motorik primer di hipotalamus posterior untuk
menggigil. Kontraksi otot pada menggigil ini
meningkatkan laju pembentukan energi.
2. Lapar
3. Peningkatan aktivitas volunter
4. Peningkatan sekresi epinefrin, norefinefrin:
termogenesis kimia secara cepat dan TSH dan
tiroksin :peningkatan yang lambat tapi
berkepanjangan.
9. • Penurunan pengeluaran panas:
1. Vasokonstriksi kulit: menghemat panas
2. Piloereksi: kontraksi m.erector pilli
menyebabkan rambut berdiri,
meningkatkan isolator tubuh penting
pada hewan berbulu
3. Menggulung tubuh : mengurangi
permukaan badan yang bersentuhan
dengan lingkungan.
10. Mekanisme yang diaktifkan oleh panas
• Peningkatan pengeluaran panas :
1. Vasodilatasi kulit: penghambatan pusat
simpatis hipotalamus posterior menurunkan
tonus vasokonstriktor terjadilah vasodilatasi
meningkatkan banyak kehilangan panas dari
kulit.
2. Berkeringat: Perangsangan hipotalamus
anterior (area preoptik)mengaktifkan serabut
saraf simpatis (kolinergik) merangsang
berkeringat dan memberikan pendinginan
evaporatif yang cepat.
11. KecepatanBerkeringat: Nol pada cuaca dingin dan
pada cuaca panas mencapai 0,7 L per jam,
bahkan dapat mencapai 1,5 L perjam pada orang
tertentu yang beradaptasi dengan lingkungan
sangat panas. Berkeringat akan menyebabkan
kehilangan cairan badan dan berat badan
3. Peningkatan pernafasan : sangat jelas pada
hewan berbulu dan memiliki sedikit kelenjar
keringat
• Penurunan pembentukan panas :
1.Anoreksia: peningkatan suhu tubuh
merangsang pusat kenyang di hipotalamus
2.Apati dan inersia
12. Berkeringat
• Berkeringat (perspirasi, transpirasi, atau diaphoresis)
adalah ekskresi cairan/ fluida oleh kelenjar keringat
dari tubuh
• Evaporasi keringat dari permukaan kulit memiliki efek
pendinginan (Pengeluaran panas tubuh) karena kalor
laten penguapan air.
• Resiko berkeringat : kehilangan cairan (air dan mineral)
13. Kehilangan air tubuh melalui
Berkeringat
• Insensibel (tidak terasa):
– Difusi transepidermal: air yang melewati kulit dan
hilang oleh penguapan,
– Menguapkan air yang hilang dari saluran
pernapasan
• Sensibel (terasa)
– Sekresi cairan dari kelenjar keringat
14. Insensible water loss
• kehilangan air murni
• Kerugian insensible dari kulit tidak bisa dihindarkan.
• Kerugian harian adalah sekitar 400 ml pada orang
dewasa.
• Kerugian insensible dari saluran pernapasan juga
sekitar 400 ml / hari pada orang dewasa tanpa stress.
(ventilasi mempengaruhi kehilangan air)
• Hilangnya insensible minimal pada orang dewasa
adalah sekitar 800 ml. Hal ini setara dengan kehilangan
panas dari sekitar 480 Kkal / hari yaitu sekitar 25% dari
produksi panas basal.
• Produksi air metabolit kira-kira 400 ml/hari
15. MEKANISME BERKERINGAT
• Produksi panas meningkat, Suhu lingkungan panas
(hambatan radiasi)
• Suhu tubuh meningkat
• Termoreseptor permukaan tubuh
• pusat di preoptik dan daerah anterior hipotalamus
• Impuls saraf ke medula spinalis dan melalui jaras simpatis
mengalir ke kulit di seluruh tubuh.
• Vasodilatasi, berkeringat, penurunan produksi panas
16. Berkeringat karena aktivasi simpatis
• Stres 2 F (figt or flight) respon
• Hipoksia berbagai sebab
• hipoglikemia
• mual (nausea)
17. Prinsip Pengaturan Suhu Tubuh
• Biasanya lebih kuat dari sistem termostat
hipotalamus
• Yaitu kesan psikis tidak enak yang timbul
karena isyarat dari termostat hipotalamus
akibat peningkatan suhu interna tubuh atau
perangsangan dingin pada reseptor perifer
• Menimbulkan perilaku yang sangat efektif
dalam pengaturan suhu tubuh.
18. DEMAM
• Berarti suhu tubuh di atas batas normal biasa
• Dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak
sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi
pusat pengaturan suhu, yaitu antara lain: penyakit
bakteri/virus, tumor otak, atau dehidrasi
• Manfaat :menghambat pertumbuhan m.o.
tertentu (jamur, recketsia, virus) yang memiliki
rentang suhu yang sempit, peningkatan
pembentukan antibodi, memperlambat
pertumbuhan beberapa tumor
• Suhu tinggi berbahaya terutama terhadap organ
otak.
20. HIPOTERMIA
• Pada manusia, apabila kulit dan darah didinginkan
sehingga suhu tubuh turun, maka proses-proses
metabolik dan fisiologik melambat.
• Kecepatan pernafasan, denyut jantung sangat
lambat, tekanan darah rendah, dan kesadaran
menghilang
• Suhu rektum 28oC tubuh kehilangan kemampuan
kembali ke suhu normal secara spontan, individu
tetap bertahan hidup, dapat kembali normal bila
dihangatkan dengan panas eksternal.
21. • Manusia dapat mentolerir suhu 21-24 oC tanpa efek
merugikan yang permanen, hipotermi induksi
banyak digunakan dalam pembedahan.
• Pada pasien hipotermik, sirkulasi dapat dihentikan
untuk jangka waktu yang relatif panjang karena
kebutuhan O2 jaringan sangat berkurang, tekanan
darah rendah dan perdarahan minimum
• Di bawah keadaan hipotermi, jantung dapat
dihentikan dan dibuka serta dapat dilakukan
tindakan-tindakan lain, terutama operasi otak yang
tak mungkin dilakukan tanpa pendinginan.
22. Kelenjar keringat
• dipersarafi oleh serabut-serabut saraf kolinergik
(serabut yang menyekresikan asetilkolin)
• Kelenjar ini dapat juga dirangsang di beberapa tempat
oleh epinefrin atau norepinefrin yang bersirkulasi
dalam darah, walaupun kelenjar itu sendiri tidak
memiliki persarafan adrenergik.
• Kelenjar keringat berbentuk tubular dan memiliki 2
bagian :
– Bagian yang bergelung di subdermis dalam yang
menyekresi keringat.
– Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan
epidermis kulit.
24. • Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekursor
mengalir melalui duktus dengan lambat. Dalam hal ini, pada
dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorpsi, dan
konsentrasi masing-masing ion ini turun menjadi 5 mEq/L. Hal ini
mengurangi tekanan osmotik cairan keringat tersebut hingga nilai
yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga
direabsopsi, yang membuat unsur lainnya menjadi lebih pekat.
Karena itu, pada kecepatan berkeringat yang rendah, kandungan
unsur seperti urea, asam laktat, dan ion kalium biasanya memiliki
konsentrasi yang tinggi.
• Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh
sistem saraf simpatis, sekret prekursor dibentuk dalam jumlah yang
banyak, dan duktus kini hanya mereabsorpsi natrium klorida (NaCl)
dalam jumlah yang lebih sedikit dari setengahnya,konsentrasi ion-
ion natrium dan klorida biasanya meningkat (pada orang yang tidak
dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum
sekitar 50-60 mEq/L.
25. • Bila orang belum menyesuaikan dengan iklim panas, ia akan
mengalami kehilangan natrium klorida di dalam keringat
dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan
jauh lebih sedikit, meskipun kemampuan berkeringat telah
ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim
tersebut.
• Disfungsi otonom dapat menghasilkan manifestasi yang
beragam, termasuk berkeringat berlebihan. Asetilkolin
(ACH) adalah neurotransmitter preganglionik untuk kedua
divisi system saraf otonom (simpatik dan parasimpatik)
serta neurotransmiter postganglionik dari neuron
parasimpatik. Norepinefrin (NE) adalah neurotransmiter
yang dari neuron simpatik postganglionik, kecuali untuk
neuron kolinergik yang mengaktifkan kelenjar keringat.
26. AKLIMATISASI MEKANISME BERKERINGAT
TERHADAP PANAS – PERANAN ALDOSTERON
• Pada orang yang normal dan belum menyesuaikan diri dengan iklim jarang
dapat menghasilkan keringat lebih dari 1 liter per jam, tetapi bila ia
terpajan cuaca panas selama 1 sampai 6 minggu, orang tersebut akan
berkeringat lebih banyak, seringkali akan meningkatkan sekresi
keringatnya hingga maksimal 2-3 liter per jam. Evaporasi keringat yang
lebih banyak ini memindahkan panas dari tubuh dengan kecepatan lebih
dari 10 kali kecepatan pembentukan panas basal normal. Peningkatan
efektivitas berkeringat ini disebabkan oleh perubahan sel kelenjar keringat
itu sendiri untuk meningkatkan kemampuan berkeringatnya.
• Hal lain yang juga terjadi adalah terus menurunnya konsentrasi natrium
klorida dalam keringat yang memungkinkan penyimpanan garam di dalam
tubuh lebih baik secara perlahan-lahan. Sebagian besar efek ini
disebabkan oleh peningkatan sekresi aldosteron oleh kelenjar
adrenokortikal yang dihasilkan dari sedikit penurunan konsentrasi natrium
klorida dalam cairan ekstrasel dan plasma. Orang yang belum
menyesuaikan diri dengan iklim akan banyak berkeringat sebesar 15-30 gr
setiap hari untuk beberapa hari pertama. Setelah 4-6 minggu
menyesuaikan diri, kehilangan garam biasanya menjadi 3-5 gr perhari.
27. Suhu Inti dan permukaan Tubuh
• Suhu Inti - suhu jaringan dalam yang relatif
konstan, bervariasi kurang dari 1 derajat F
dalam kondisi normal
• Suhu permukaan/Kulit – sangat
bervariasi, bergantung pada suhu
lingkungan, vaskularisasi setempat dan
isolator (lemak dan rambut)
28. Syarat tempat (rute) pengukuran suhu
• Mencerminkan suhu inti tubuh
• Banyak pembuluh darah
• Dapat terhindar dari pengaruh suhu
lingkungan
• Mudah
• Tidak menimbulkan gangguan
• nyaman
29. Macam Termometer badan
Termometer air raksa
• Prinsip : pemuaian dan penyusutan air raksa
• Setiap mau digunakan air raksa diturunkan denan
cara dikibaskan
• Waktu efektif pengukuran 4-5 menit
• Dapat dibaca setelah dilepas dari tempat pengukuran
• Aplikasi aksila dan oral
30. Termometer elektrik
• Termometer tahanan atau elemen. Aplikasi
rute aksila dan oral, waktu pengukuran sesuai
alat, terdapat alarm
• Termometer infra red, Waktu pengukuran 3
detik, terdapat alarm
• Hati-hati dengan fungsi baterei
31. DAFTAR PUSTAKA
• Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran
edisi 11. Jakarta : EGC; 2008
• Fauci, et al. Harrison’s Principles of Internal
medicine. United States of America : The
McGraw-Hill Companies, Inc; 2008
• Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy &
Physiology. United States of America : Pearson
Education. Inc; 2007
• Sherwood L. Human physiology 7th ed. Canada :
Brooks/Cole Cengage Learning; 2007.
33. 1. Perbedaan suhu badan pada berbagai
tempat mengukuran dan jenis termometer
• Perekrutan probandus. Selama pengukuran suhu badan, probandus
hendaknya duduk tenang, tidak diperkenankan melakukan aktivitas
yang dapat mempengaruhi metabolisme pembentukan energi dan
panas badan
• Hanya dilaksanakan satu pengkuran saja pada satu probandus.
Ukurlah suhu badan dengan 2 jenis termometer raksa dan digital
secara bersama yang diposisikan di bawah lidah selama 5 menit.
Kemudian berkumurlah dengan air es selama satu menit dan
ukurlah lagi suhu badan di bawah lidah. Kemudian berkumur
dengan air hangat selama 5 menit dan ukurlah lagi suhunya. Semua
pengukuran dilakukan dengan mulut tertutup rapat. Ulangilah
percobaan di atas dengan bernapas melalui mulut.
• Ukur suhu badan aksila dengan 2 jenis termometer raksa dan digital
secara bersama
• Ukur suhu badan dahi dan telinga dengan termometer infra merah
• Diskusikan hasilnya
34. 2. Pengaruh latihan terhadap suhu
badan dan tanda vital lainnya
• Perekrutan probandus
• Istirahat sebelum latihan. Ukur tanda vital dengan
urutan : suhu, tubuhnadi, pernafasan, dan tekanan
darah
• Latihan naik turun bangku mengikuti irama metronom
120 ketukan per menit maksimal 5 menit, boleh kurang
dari 5 menit jika tidak mampu.
• Segera setelah latihan, Ukur tanda vital dengan urutan
: suhu, tubuh nadi, pernafasan, dan tekanan darah
• Diskusikan hasilnya
35. 3. Pengaruh evaporasi terhadap
kehilangan panas
• Siapkan 3 tabung Erlenmeyer dan termometer batang
• Bungkuslan 1 tabung dengan kertas yang dibasahi air, 1 tabung
dengan kertas yang dibasahi alkohol dan tabung lainnya dengan
kertas kering
• Tuangkan air panas ke dalam masing-masing tabung dengan ukuran
yang sama
• Masukkan termometer batang dan tutup dengan kapas
• Bacalah temperatur air dalam tabung setiap menit hingga 10 menit
• Fenomena di atas terjadi pada tabung yang tidak mempunyai
pengatur suhu. Diskusikan efek berkeringat dan kompres pada
orang yang mengalami hipertermia, dimana pada orang terdapat
sistem produksi panas, sistem sirkulasi yang menyebarkan suhu inti
tubuh ke permukaan tubuh, sistem integumen sebagai
pembuangan panas, dan sistem pengatur suhu badan
36. • Jika mahasiswa ingin melakukan praktikum
mandiri, dipersilahkan
• Gunakan termometer yang anda miliki
• Data hasil praktikum di lab fisiologi akan
bagikan setelah selesai percobaan