2. BATASAN
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi
cacing nematoda dari subfamili
Filarioidea, yang menyerang sistem
getah bening dan jaringan subkutan
5. EPIDEMIOLOGI
Menginfeksi 200-300 juta jiwa
penduduk dunia
Terutama daerah tropis, subtropis
termasuk Asia, Afrika dan Amerika
Selatan
Cacing dewasa hidup di saluran getah
bening manusia
Jantan lebih kecil
6.
7. Cacing betina bersifat viviparous
mengeluarkan larva yg disebut
mikrofilaria
Dalam tubuh nyamuk berkembang
menjadi larva infektif (larva
filariform)
Bersifat periodik diurnal (mikrofilaria
berada dalam darah hanya pada
malam hari (jam 21.00-02.00)
Penyakit ini sebabkan cacat seumur
hidup ELEFANTISIS
8. Siklus hidup Filaria
Mikrofilaria membutuhkan vektor, tanpa
bantuan vektor 1-2 th akan mati
Mikrofilaria dalam vektor bermigrasi ke
otot vektor (1-2 mgg) stadium infektif
Larva infektif ditemukan di mulut vektor
siap dipindahkan ke manusia
9. Larva filaria kulit sirkulasi sistemik
cacing dewasa (3-15 bln) mikrofilaria
Waktu dimana mikrofilaria optimal dalam
sikulasi sistemik periodisitas
W. bancrofti dan B. malayi periodik
diurnal (malam hari) pagi dan sore hari
sembunyi dikapiler paru perubahan
tekanan O2 yang tidak menguntungkan
10.
11. Prinsip patologi
Cacing dewasa yang hidup di limfatik atau
sinus nodus limfatik Reaksi inflamasi
Terjadi dilatasi dan penebalan dinding
pembuluh limfe
Cacing dewasa dan mikrofilaria reaksi
hipersensitivitas tipe cepat (immediate
type) berupa infiltrasi sel limfosit, sel
plasma dan easinofil hiperplasi endotel
dinding saluran getah bening, gejala
limfangitis akut dan trombosis
12. Cacing mati reaksi imunologis yang lebih
berat Granulomatous reaction obstruksi
saluran getah bening temporer
Infeksi berulang sebabkan obstruksi saluran
getah bening permanen
Infeksi kuman sreptokokkus sering terjadi
reaksi radang dan obstuksi sal limfe berat
Jaringan dinding saluran getah bening menebal
mengalami edema proses fibrotik
13. Obstruksi Elefantiasis (pada tungkai)
“KAKI GAJAH”
Bila pecah Chyluria, chylothrax,
chylascites dsb
Elefantiasis terjadi penderita pendatang
yang rentan
Bila tidak terjadi infeksi berulang Self
limiting disease karena terbentuk antibodi
14. GEJALA KLINIS
Bervariasi tergantung :
Daerah geografi
Spesies parasit
Respon imun penderita
Intensitas infeksi
Gejala tampak setelah 3 bulan infeksi
(masa tunas 8-12 bulan)
15. Fase akut limfangitis dan limfadenitis
Sembuh spontan bbrp hari
kambuh
Fase kronik obstruksi Elefantiasis
Jarang < 20 tahun
Sering dengan radang akut
16. Fase akut limfangitis dan limfadenitis
Demam sampai beberapa minggu
(40,60C, menggigil, berkeringat) nyeri
kepala, mual, muntah, fotofobi, nyeri otot.
Acute abdomen sal getah bening
abdominal
Orchitis, epididymitis atau funiculitis yang
nyeri
Limfadenitis kelenjar getah bening
inguinal, femoral dan epitokanter
Abses pecah hiliran (sinus)
17. Kelainan ginjal dikaitkan dengan adanya
mikrofilaria dalam darah hematuria dan
proteinuria
Tropical pulmonary eosinophilia
Kadar eosinofilia yang sangat tinggi
Gejala mirip asma
Penyakit paru restriktif (kadang
obstrukdif)
Kadar antibodi spesifik anti filaria sangat
tinggi
Respon pengobatan baik dengan terapi
anti filaria (DEC)
18.
19.
20. LABORATORIUM
Pemeriksaan parasit sulit
Pemeriksaan mikrofilaria
darah dan cairan tubuh lainnya
sampel diambil malam hari (jam 22.00-
02.00) pada cuping telinga dengan
pewarnaan giemsa atau wright
Pemeriksaan serologis kurang
bermanfaat (tidak spesifik dan sensitif)
IHA, bentonite flocculation dan tes IFA FA
21. DIAGNOSIS
Anamnesis berasal dari daerah
endemis
Gejala saluran getah bening yang khas
Diagnosis pasti
Ditemukan parasit sulit
Ditemukan mikrofilaria pada sedian
hapus darah
Mikrofilaria ditemukan juga dalam sedian
cairan getah bening, cairan hidrokel,
asites dan cairan pleura
22. TERAPI
DIETILKARBAMASIN
Dosis 2 mg/kgBB tiga kali sehari selama
3-4 minggu
Membinasakan mikrofilaria dalam darah
dan cacing dewasa mandul
Mikrofilaria yang mati reaksi alergi
(demam tinggi) aspirin, antihistamin
atau kortikosteroid
Cegah reaksi alergi antihistamin
sebelum diberikan dietilkarbamasin