Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
2. Definisi :
suatu penyakit inflamasi sistemik
non supuratif dgn proses “
delayed autoimmun “ pd
kelainan vaskular kolagen atau
kelainan jaringan ikat
2
3. Merupakan reaksi peradangan yg dpt
mengenai bnyk organ tubuh terutama jantung,
sendi dan sistem syaraf pusat
Disebabkan oleh kuman streptococcus beta
hemolitik grup A pd tonsilofaringitis
Periode laten 1 – 3 minggu
Penderita pharingitis streptokokus, 3% nya akan
berlanjut menjadi demam rematik
DR akut sinonim dr DR dg penekanan onset
terjdnya akut
dpt sembuh dg sendirinya tanpa pengobatan,
ttp manifestasi akut dpt timbul kembali
berulang-ulang ( kekambuhan / recurrent )
3
4. Epidemiologi :
Ditemukan diseluruh dunia
mengenai semua umur
90% serangan I terdpt pd umur 5-15 thn,
jarang yg dibwh umur 5 thn
thn 1994 diperkirakan 12 juta pasien DR
diseluruh dunia dg 3 juta hrs dirwt berulang
kali
yg paling penting kemampuannya
menyebabkan katup-katup jantung mjd
fibrosis
4
5. Dua keadaan terptg dr segi epidemiologik
pa DR akut : kemiskinan dan kepadatan
penduduk
DR mrkn penyebab utama trjdnya penyakit
jtg utk usia 5-30 th
DR dan PJR mrpkn penyebab utama
kematian penyakit jantung utk usia < 45 th,
selain itu dilaporkan bhw 25-40% peny. Jtg
disebabkan oleh PJR utk semua umur
5
6. Patogenesis
6
1. Infeksi langsung kuman streptokokus grup
A
2. Teori sitotoksisiti
kerusakan yang terjadi pada organ
tubuh sebagai akibat dari efek toksik
produk2 ekstraselular kuman terhadap
jaringan tubuh.
7. 7
3. Teori Immune Mediated
akibat disfungsi dan abnormalitas
respon imun terhadap antigen ekstraselular
ataupun antigen somatik kuman, sebagai
akibat kesamaan/kemiripan antigen kuman
dan komponen sel tubuh host (antigenic
mimicry )
- Alteration in helper and
suppressor T cells
- Anti heart antibodies
- IgG, IgM, C3 deposition in pericard
8. Manifestasi Klinis :
8
Karditis: karditis pada demam rematik
merupan PANKARDITIS, dimana terjadi
proses inflamasi di perikardium,
miokardium dan endokardium
9. Gejala dan tanda karditis berupa
takikardia sinus, murmur dan tanda
regurgitasi mitral, perikardial friction rub
dan kardiomegali.
40-60% demam rematik berkomplikasi
menjadi karditis
Mitral valve ( paling sering)
Pancarditis
Arrhythmia
CHF ( gagal jantung)
9
10. Polyarthritis:
Tanda paling sering ( lebih dari 75% kasus)
Mengenai sendi besar, terutama sering
mengenai sendi lutut, pergelangan kaki, siku
dan pergelangan tangan
Beratnya derajat serangan artritis
berkorelasi dengan beratnya derajat
kerusakan jantung
10
11. Sydenham chorea:
Mengenai 10% kasus
Merupakan kelainan susunan syaraf pusat
Periode laten dari infeksi demam rematik
sampai muncul klinis korea dapat
berlangsung sampai beberapa bulan.
Nodul subkutan:
◦ muncul pada daerah ekstensor
◦ mengenai 10% kasus
Erythema Marginatum
11
12. Modified Jones Criteria (1992):
12
Major Minor
Karditis demam
Poliartritis migran artralgia
Eritema marginatum Peningkatan protein fase akut (
acute phase reactants ) seperti
LED/CRP
Chorea Prolonged PR interval
Nodul sub kutan
Plus:
Terdapatnya bukti laboratoris infeksi streptokokal seperti kultur sekret
tenggorokan atau tes rapid antigen kuman positif dan atau peningkatan titer
antibodi streptokokal
13. Modified Jones criteria:
2 kriteria mayor
or 1 kriteria mayor dan 2 kriteria
minor
ditambah dengan bukti laboratoris
adanya infeksi streptokokus
13
14. Pemeriksaan laboratorium:
Titer anti streptolisin O
Anti-DNAse B
Anti hialuronidase
Peningkatan titer sangat bermakna untuk
membedakan adanya infeksi akut dengan
fase convalesen
Kultur tenggorokan
ECG
Echocardiography
14
17. Prinsip Pengobatan :
1. Primary prevention
a. Bertujuan untuk eradikasi kuman streptokokus
dengan antibiotika yang sensitif seperti penisilin G
1,2 juta unit IM, penisilin V 500 mg dua kali sehari
atau eritromisin 250 mg empat kali sehari
b. Pemberian abat anti inflamasi yaitu asam
asetilsalisilat (ASA) selama 4 – 6 minggu untuk
kemudian di tappering atau pada kasus yang
berat dapat diberikan prednison 30 mg empat kali
sehari.
c. Pengobatan supportif dan penatalaksanaan
komplikasi
17
18. Secondary prevention
a. Bertujuan untuk mencegah infeksi
lanjutan atau ulangan oleh
streptokokus pasa saluran nafas atas.
b. Dengan pemberian penisilin G 1,2 juta
unit IM setiap 4 minggu sekali selama
minimal 5 tahun
18
19. Panduan lamanya pemberian terapi
profilaksis
American Heart Assosiation (AHA 2009) :
1.Demam rematik tanpa karditis, terapi
profilak diberikan selama 5 tahun atau
sampai usia 21 tahun ( pilih yang durasinya
paling panjang )
2.Demam rematik dengan karditis, tetapi
tanpa kerusakan patologik pada katup
jantung, terapi profilaksis diberikan selama
10 tahun atau sampai usia 21 tahun.
19
20. 3.Demam rematik dangaan karditis dan
disertai dengan kerusakan patologi
katup jantung terapi profilaksis
diberikan selama 10 tahun atau sampai
usia 40 tahun.
20