2. Sepsis adalah sindroma klinis yang dicetuskan oleh
infeksi
Ditandai dengan gejala :
Demam atau hipotermia
Lekositosis atau lekopenia
Tahikardia
Takipnea
Masalah morbiditas dan mortalitas yang tinggi dan
biaya yang besar
3. Inflamasi :
Respon lokal yang dipicu oleh jejas atau kerusakan
jaringan, bertujuan untuk menghancurkan atau
melarutkan bahan penyebab, jejas ataupun jaringan
yang mengalami jejas, yang ditandai dengan gejala :
tumor, dolor, calor, rubor dan functio laesa.
Infeksi :
Ditemukannya organisme pada tempat yang normal
atau steril, yang disertai dengan respon inflamasi
tubuh
4. Bakteremia :
Ditemukan bakteri dalam darah, dibuktikan dengan
biakan, dapat bersifat transient
Septisemia :
Bakteremia disertai gejala klinis yang bermakna
Systemic Inflamatory Respons Syndrom (SIRS) :
Manifestasi inflamasi sistemik yang merupakan
respon terhadap infeksi (lokal/sistemik), atau non
infeksi (misalnya luka bakar, pankreatitis)
Sepsis :
SIRS yang disebabkan oleh infeksi lokal maupun
sistemik
5. Sepsis :
Infeksi disertai dengan respon sistemik; respon
sistemik tersebut ditandai dengan 2 atau lebih
tanda :
Temperatur > 380C atau <360C
Denyut jantung >90x/mnt
Respirasi > 20x/mnt atau PaCO2 < 32 mmHg
(<4,3kPa)
Sel dalah putih . 12.000/mm3, <4000/mm3 atau
>10% bentuk immature/band
6. Sindrom sepsis :
Gejala klinis infeksi disertai dengan respon sistemik
yang menyebabkan gangguan organ berupa :
Insufisiensi respiratori
Disfungsi renal
Asidosis
Gejala Mental
Sepsis Berat :
Sepsis disertai disfungsi organ, hipoperfusi atau
hipotensi
Hipotensi : TD<90 mmHg atau penurunan mean
arterial blood pressure >40mmHg dari baseline)
Hipoperfusi : asidosis laktat, oligouri dan gangguan
mental
7. Syok sepsis :
Sindrom sepsis yang ditandai dengan hipotendi dan
adanya gangguan perfusi
Syok sepsi refrakter :
Syok sepsis yang berlangsung lebih 1 jam tanpa respon
terhadap intervensi cairan atau obat farmakologis
9. Sepsis dapat disebabkan oleh :
Infeksi virus
Bakteri
Parasit dan
Jamur
Bakteri gram negatif (60%-70%) berbagai
produknya dapat menstimulasi sel-sel imun yang
kemudian akan terpacu untuk melepaskan mediator-
mediator inflamasi
Produk yang paling berperan : Lipopolisakarida (LPS)
10. LPS : struktur dominan pada membran luar bakteri
gram negatif
LPS merangsang peradangan jaringan , demam dan
syok pada hospes yang terinfeksi
Struktur lipid A bertanggung jawab terhadap reaksi
pada hospes yang terinfeksi
11. Organisme terbanyak sebabkan sepsis (20%-40%
kasus):
Stapilokokkus
Pneumokokkus
Streptokokkus
Organisme gram positif
Sekitar 20%-30% tidak diketahui sumbernya
Biakan darah positif (hanya 30%) infeksi serius
12. Respon septik terjadi
apabila organisme komensal yang berada pada
salah satu tempat di tubuh penderita
Infeksi lokal yang disebabkan mikroorganisme
tertentu secara langsung atau akibat tindakan
medis masuk kedalam aliran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh
Organ yang terbanyak sebabkan sepsis :
Paru sumber infeksi terbanyak
Abdomen
Saluran kemih
13. Terjadinya infeksi dan sepsis erat hubungannya dengan
faktor host dan faktor mikrobiologi
Faktor Host
Infeksi terjadi bila mikroorganisme melewati lapisan
pertahanan tubuh :
1. Pertahanan pertama : pertahanan mekanis/kimiawi berupa
kulit dan mukosa yang utuh, sekresi tubuh yang bersifat
bakterisidal atau bakteristatik, pergerakan silia, refleks
batuk dsb
2. Pertahanan kedua : sel-sel fagosit yang umumnya bersifat
nonspesifik, yang akan memusnahkan setiap infeksi
3. Pertahanan ketiga : bersifat spesifik terhadap antigen
bahan asing tertentu
14. Faktor host yang memudahkan sepsis dari
infeksi
Penyakit dasar
Status gizi
Status metabolik pasien
Adanya infeksi fokal sebelumnya
Pemakaian alat invasif pada lingkungan RS
Penekanan imunitas tubuh akibat pemberian
steroid, kemoterapi dan radiasi
15. Faktor mikrobiologi
Berperan sebagai pencetus perubahan
patogenesis dan patofisiologi
Terkait dalam pemilihan antibiotika
Endotoksin mikroorganisme sepsis
Dimulai dengan proliferasi organisme pada
tempat masuk infeksi atau menginvasi
pembuluh darah secara langsung serta
melepaskan berbagai produk subtansi kedalam
darah.
16. Mediator proinflamasi dan antiinflamasi
(Faist dan Wichmann,2000 dengan modifikasi
Mediator pro inflamasi
TNF
IL-1
IL-6
IL-8
Mediator Antiinflamasi
IL-4
IL-10
IL-11
IL-13
TGF
18. Dasar pengelolaan sepsis :
1. Menghilangkan fokus infeksi
2. Menghilangkan/menghindari faktor pencetus, misalnya
kateterisasi urin
3. Membunuh kuman penyebab, dengan pemberian
antimikroba yang tepat
4. Meminimalkan efek interaksi host-mikroba, misalnya
dengan bahan yang bekerja terhadap mediator sepsis
5. Meningkatkan pertahanan host, dengan memperbaiki
penyakit dasar, menghilangkan penyebab keadaan
immunokompromais
6. Mengobati komplikasi dan infeksi sepsis
19. Infection
High risk
Septic shock
Of infection
SIRS plus
Infection
Increasing inflamation
Prophylactic antibiotics,
Antiinflammatory
Immunomodulator
immunoglobulin
Antitoxine Antibiotics
Inhibitors,
antioksidant
Coagulation
Cytokines
Inflamatory
antagonist
SKEMA PENCEGAHAN DAN PENGELOALAAN SEPSIS
20. KEADAAN KLINIS
Penyakit dasar
Neutropenia
Hipogammaglobulinemia
Diabetes Mellitus
Alkoholisme/sirosis
Gagal Ginjal
Gagal Napas
Komplikasi terjadi saat awal pengobatan (syok, anuria)
Terapi antimikrobial
Derajat berat bakteriemia(polimikrobial)
Sumber infeksi
Interval awal terapi
Umur (bayi/usia lanjut)
Tabel Faktor yang berpengaruh pada outcome infeksi bakteri sistemik
21. Tabel . Definisi kegagalan sisitem organ (Baue,2000 dengan modifikasi)
Bila pasien terdapat satu atau lebih kegagalan organ berikut pada periode 24 jam
1. Kegagalan Kardiovaskuler (terdapat satu atau lebih keadaan berikut) :
• Denyut jantung 54 x/mnt
• TD arteri 49mmHg
• Tahikardia ventrikuler, fibrilasi ventrikuler atau keduanya
• pH serum 7,24 dengan pCO2 34,9 mmHg
2. Kegagalan sistem Respirasi (terdapat satu atau lebih keadaan berikut):
• Frekwensi Nafas 5 atau 49x/mnt
• PaCO2 50 mmHg
• AaDO2 > 350mmHg (AaDO2 = 713 FiO2-PaCO2-PO2)
• Tergantung pada ventilator selama 4 hari sejak dinyatakan kegagalan sistem organ
3. Kegagalan Ginjal
• Produksi urin 479 ml/24 jam atau < 159/8jam
• BUN>100 mg/dl
• Kreatinin serum>3,5 mg/dl
4. Kegagalan hematologi
• Lekosit < 1000 mg/dl
• Trombosit < 20.000/mm3
• Hematokrit < 20%
5. Kegagalan Neurologis
• GCS 6