SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Dr. Wisda Widiastuti SpPD
FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
1
Artritis reumatoid :
Penyakit autoimun yang
ditandai oleh inflamasi sistemik
kronik dan progresif dimana
sendi merupakan target utama
2
Manifestasi klinik :
 poliartritis simetrik yg terutama
mengenai sendi-sendi kecil tangan
dan kaki
 bisa jg mengenai organ diluar
persendian spt kulit, jantung, paru-
paru dan mata
3
Epidemiologi :
 Prevalensi 0,5 – 1 %
 prevalensi yg tinggi : Pima Indian ( 5,3%) & Chippewa
Indian ( 6,8% )
 India dan negara barat : 0,75 %
 China, Indonesia & Philipina : < 0,4%
 Prevalensi AR lebih banyak pd perempuan dibanding
laki-laki yaitu 3: 1
 Dapat terjadi pd semua kelompok umur , dgn angka
kejadian tertinggi pd dekade keempat dan kelima
4
Etiologi
Faktor genetik
 Tidak diketahui secara pasti
 terdapat interaksi yg kompleks antara faktor genetik dan
lingkungan
 Faktor genetik berperan penting : gen HLA-DR1, HLA-DR
4
Hormon sex
 Prevalensi AR : perempuan > laki-laki
 terjadi perbaikan AR slm kehamilan
Pemberian kontrasepsi oral mencegah perkembangan AR
5
Faktor infeksi
Beberapa virus dan bakteri diduga sbg agen penyebab
6
Agen infeksi Mekanisme pathogenik
Mycoplasma Infeksi sinovial langsung
Parvovirus B19 Infeksi sinovial langsung
Retrovirus Infeksi sinovial langsung
Enteric bacteria Kemiripan molekul
Mycobacteria Kemiripan molekul
Epstein-Barr virus Kemiripan molekul
Bacterial cell walls Aktivasi makrofag
Faktor risiko :
 Jenis kelamin perempuan
 ada riwayat keluarga yg menderita AR
 Umur lebih tua
 paparan salisilat
 merokok
 konsumsi kopi lebih dr 3 cangkir sehari
7
Penurunan risiko :
 Makanan tinggi vitamin D
 konsumsi teh
 penggunaan kontrasepsi oral
8
Patologi
 Terutama mengenai sendi
- disregulasi sistem imun
- transformasi sel-sel sinovium
- disregulasi self tolerance
 Terjadi aktifasi makrofag dan sel T
- melepaskan mediator inflamasi TNF alfa dan
Interleukin 1
 Kerusakan progresif pada tulang, kartilago, dan
jaringan sinovial sendi
9
1. hipertropi dan pembengkakan jaringan
sinovial
2. akumulasi sel-sel T helper CD4 dan APC
(makrofag dn denritik )
3. Peningkatan produksi imunoglobulin seperti
RF (rheumatoid Factor )
4. Aktifasi fibroblas dan peningkatan sintesis
matrik ekstraselular
5. Aktifasi angiogenesis dan pembentukan
vaskularisasi baru
10
11
Manifestasi klinis
Awitan / onset
± 2/3 penderita AR , terjadi perlahan (bbrp
minggu- bbrp bulan )
15% mengalami gejala awal lbh cepat ( bbrp hari-
bbrp minggu)
sering diikuti kekakuan sendi pd pagi hari yg
berlangsung 1 jam atau lebih
gejala konstitusional : kelemahan, kelelahan,
anoreksia, demam ringan
12
Gambaran klinik
 Poliartritis simetris
- terutama mengenai sendi diartrodial
- paling sering pada MCP, PIP, MTP dan
pergelangan tangan
- sendi yang terkena biasanya simetris
- nyeri dan stiffness pagi hari yang berlangsung
lebih dari 1 jam ( 60 menit )
- keluhan berlangsung simultan selama lebih 6
minggu
13
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan artikular
a. Bengkak dan nyeri (bengkak kapsul sendi )
b. ROM, deformitas dan jumlah sendi yang
terlibat
(hiperekstensi atau swan neck dan hiperflexi
atau boutonniere )
c. Tanda-tanda sinovitis
14
2. Pemeriksaan ekstraartikular
a. Sindroma sjogren’s berupa keratokonjungtivitis sika
dan xerostomia
b. Mata  episkleritis, skleritis, uveitis
b. Penebalan pleura/ pleuritis, efusi pleura
c. Paru  penyakit paru interstitial, bronkhiolitis,
bronkiectasis
d. Jantung  perikarditis, miokarditis.
e. Homeostasisi  anemia, trombositosis,
trombositopenia dan peningkatan LED
f. Vaskular  penurunan elastisitas dan kekakuan
pembuluh daarah, vaskulitis
g. Ginjal  nefropati glomerular
h. Muskular  miositis inflamasi, atropi otot.
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Tdk ada tes diagnostik tunggal yg definitif utk
konfirmasi diagnosis AR
 Darah perifer lengkap
 LED
 RF
 CRP
 fs.hati dan fs. Ginjal
 anti- RA 33
 foto polos
 MRI
16
Radiologi
Erosi dan destruksi sendi
Penyempitan sendi
Subluksasi
17
18
Diagnosis banding
 Spondiloartropati seronegatif seperti Artritis
psoriatik
 Viral induced artritis atau artritis reaktif
 SLE
 Sistemik sklerosis
 Artritis gout poliartrikular
19
Penatalaksanaan :
Pilar Pengelolaan Artritis reumatoid
1. Edukasi
2. Latihan dan program rehabilitasi
3. Pilihan pengobatan
a. DMARD
b. Agen biologik
c. Kortikosteroid
d. OAINS (obat antiinflamasi non steroid)
4. Pembedahan
20
Tujuan terapi
1. mengurangi gejala, kontrol nyeri dan proses inflamasi
a. NSAID
b. Analgetik/ opiat
c. steroid
2. Menghambat progresifitas kerusakan sendi
a. DMARDs (disease Modifying Anti rheumatic Drugs )
seperti : 1. metoxtrexat
2. hidroksikloroquin
3. sulfasalazin
4. azatioprin
5. cyclosporine
6. leflunomide
21
b. Agen biologic
1. anti TNF alfa seperti etanercept, infliximab,
adalimumab
2. agen biologic non anti TNF alfa lain seperti
rituximab, anakinra
3. Memperbaiki fungsi sendi dan kualitas hidup
- rehabilitasi medik
- rekontruksi sendi
22
Faktor Prognostik Buruk Pada RA
 Disabilitas fungsional (tidak bisa melakukan
aktifitas hidup sehari2)
 Adanya erosi sendi pada pemeriksaan
radiologis
 Melibatkan banyak sendi (misal > 20 sendi)
 Terdapat nodul reumatoid dan manifestasi
ekstraartrikular lain
23
 Pertanda inflamasi yang tinggi (LED atau
CRP)pada saat permulaan penyakit atau terus
menerus tinggi setelah pengobatan DMARD
dengan dosis dan waktu optimal
 Faktor reumatoid ( RF ) dengan titer tinggi atau
ACPA positif
 HLA DR4 positif
 Tingkat pendidikan dan sosio ekonomi rendah
24
25
26
27
28
TERIMA KASIH
29

More Related Content

What's hot (20)

Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadi
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadiLupus eritematosus sistemik d&t gunadi
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadi
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 

Similar to Artritis reumatoid

Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis ReumatoidAmee Hidayat
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxRidoniJoy
 
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptxKEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptxmonakhusnul1
 
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguypptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguyIllonaSahara1
 
Rheumatoid-Arthritis.pdf
Rheumatoid-Arthritis.pdfRheumatoid-Arthritis.pdf
Rheumatoid-Arthritis.pdfmaulizahayani1
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletalpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletalpjj_kemenkes
 
Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]Dwita Item's
 
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxkel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxchifuyuyuppie
 
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudKEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudssuserd986061
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTefridorkerinci
 
Askep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapiAskep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapipotterkumaidi
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)Victor Madritsta
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaaklinikanugerah2021
 
Rheumatoid arthritis 1
Rheumatoid arthritis 1Rheumatoid arthritis 1
Rheumatoid arthritis 1dinie novianty
 

Similar to Artritis reumatoid (20)

Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
 
ASKEP LUPUS
ASKEP LUPUSASKEP LUPUS
ASKEP LUPUS
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptx
 
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptxKEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
KEL 4 RHEUMATOID ARTHRITIS.pptx
 
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguypptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
 
Rheumatoid-Arthritis.pdf
Rheumatoid-Arthritis.pdfRheumatoid-Arthritis.pdf
Rheumatoid-Arthritis.pdf
 
Catatan pbl 2
Catatan pbl 2Catatan pbl 2
Catatan pbl 2
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Biomarker ra
Biomarker raBiomarker ra
Biomarker ra
 
Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]Artritis reumatik [autosaved]
Artritis reumatik [autosaved]
 
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptxkel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
kel 11 (rheumatoid arthritis) biomedik 2.pptx
 
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudKEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
 
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUTasuhan keperawatan pada pasien GOUT
asuhan keperawatan pada pasien GOUT
 
Askep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapiAskep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapi
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
 
Leaflet reumatik akper pemda muna
Leaflet reumatik akper pemda munaLeaflet reumatik akper pemda muna
Leaflet reumatik akper pemda muna
 
Rheumatoid arthritis 1
Rheumatoid arthritis 1Rheumatoid arthritis 1
Rheumatoid arthritis 1
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 
P petri leptospirosis
P petri leptospirosisP petri leptospirosis
P petri leptospirosis
 
P petri disentri
P petri disentriP petri disentri
P petri disentri
 
P 4a hepatitis a
P 4a hepatitis aP 4a hepatitis a
P 4a hepatitis a
 
P 4a gerd
P 4a gerdP 4a gerd
P 4a gerd
 

Recently uploaded

Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 

Recently uploaded (20)

Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 

Artritis reumatoid

  • 1. Dr. Wisda Widiastuti SpPD FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 1
  • 2. Artritis reumatoid : Penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif dimana sendi merupakan target utama 2
  • 3. Manifestasi klinik :  poliartritis simetrik yg terutama mengenai sendi-sendi kecil tangan dan kaki  bisa jg mengenai organ diluar persendian spt kulit, jantung, paru- paru dan mata 3
  • 4. Epidemiologi :  Prevalensi 0,5 – 1 %  prevalensi yg tinggi : Pima Indian ( 5,3%) & Chippewa Indian ( 6,8% )  India dan negara barat : 0,75 %  China, Indonesia & Philipina : < 0,4%  Prevalensi AR lebih banyak pd perempuan dibanding laki-laki yaitu 3: 1  Dapat terjadi pd semua kelompok umur , dgn angka kejadian tertinggi pd dekade keempat dan kelima 4
  • 5. Etiologi Faktor genetik  Tidak diketahui secara pasti  terdapat interaksi yg kompleks antara faktor genetik dan lingkungan  Faktor genetik berperan penting : gen HLA-DR1, HLA-DR 4 Hormon sex  Prevalensi AR : perempuan > laki-laki  terjadi perbaikan AR slm kehamilan Pemberian kontrasepsi oral mencegah perkembangan AR 5
  • 6. Faktor infeksi Beberapa virus dan bakteri diduga sbg agen penyebab 6 Agen infeksi Mekanisme pathogenik Mycoplasma Infeksi sinovial langsung Parvovirus B19 Infeksi sinovial langsung Retrovirus Infeksi sinovial langsung Enteric bacteria Kemiripan molekul Mycobacteria Kemiripan molekul Epstein-Barr virus Kemiripan molekul Bacterial cell walls Aktivasi makrofag
  • 7. Faktor risiko :  Jenis kelamin perempuan  ada riwayat keluarga yg menderita AR  Umur lebih tua  paparan salisilat  merokok  konsumsi kopi lebih dr 3 cangkir sehari 7
  • 8. Penurunan risiko :  Makanan tinggi vitamin D  konsumsi teh  penggunaan kontrasepsi oral 8
  • 9. Patologi  Terutama mengenai sendi - disregulasi sistem imun - transformasi sel-sel sinovium - disregulasi self tolerance  Terjadi aktifasi makrofag dan sel T - melepaskan mediator inflamasi TNF alfa dan Interleukin 1  Kerusakan progresif pada tulang, kartilago, dan jaringan sinovial sendi 9
  • 10. 1. hipertropi dan pembengkakan jaringan sinovial 2. akumulasi sel-sel T helper CD4 dan APC (makrofag dn denritik ) 3. Peningkatan produksi imunoglobulin seperti RF (rheumatoid Factor ) 4. Aktifasi fibroblas dan peningkatan sintesis matrik ekstraselular 5. Aktifasi angiogenesis dan pembentukan vaskularisasi baru 10
  • 11. 11
  • 12. Manifestasi klinis Awitan / onset ± 2/3 penderita AR , terjadi perlahan (bbrp minggu- bbrp bulan ) 15% mengalami gejala awal lbh cepat ( bbrp hari- bbrp minggu) sering diikuti kekakuan sendi pd pagi hari yg berlangsung 1 jam atau lebih gejala konstitusional : kelemahan, kelelahan, anoreksia, demam ringan 12
  • 13. Gambaran klinik  Poliartritis simetris - terutama mengenai sendi diartrodial - paling sering pada MCP, PIP, MTP dan pergelangan tangan - sendi yang terkena biasanya simetris - nyeri dan stiffness pagi hari yang berlangsung lebih dari 1 jam ( 60 menit ) - keluhan berlangsung simultan selama lebih 6 minggu 13
  • 14. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan artikular a. Bengkak dan nyeri (bengkak kapsul sendi ) b. ROM, deformitas dan jumlah sendi yang terlibat (hiperekstensi atau swan neck dan hiperflexi atau boutonniere ) c. Tanda-tanda sinovitis 14
  • 15. 2. Pemeriksaan ekstraartikular a. Sindroma sjogren’s berupa keratokonjungtivitis sika dan xerostomia b. Mata  episkleritis, skleritis, uveitis b. Penebalan pleura/ pleuritis, efusi pleura c. Paru  penyakit paru interstitial, bronkhiolitis, bronkiectasis d. Jantung  perikarditis, miokarditis. e. Homeostasisi  anemia, trombositosis, trombositopenia dan peningkatan LED f. Vaskular  penurunan elastisitas dan kekakuan pembuluh daarah, vaskulitis g. Ginjal  nefropati glomerular h. Muskular  miositis inflamasi, atropi otot. 15
  • 16. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Tdk ada tes diagnostik tunggal yg definitif utk konfirmasi diagnosis AR  Darah perifer lengkap  LED  RF  CRP  fs.hati dan fs. Ginjal  anti- RA 33  foto polos  MRI 16
  • 17. Radiologi Erosi dan destruksi sendi Penyempitan sendi Subluksasi 17
  • 18. 18
  • 19. Diagnosis banding  Spondiloartropati seronegatif seperti Artritis psoriatik  Viral induced artritis atau artritis reaktif  SLE  Sistemik sklerosis  Artritis gout poliartrikular 19
  • 20. Penatalaksanaan : Pilar Pengelolaan Artritis reumatoid 1. Edukasi 2. Latihan dan program rehabilitasi 3. Pilihan pengobatan a. DMARD b. Agen biologik c. Kortikosteroid d. OAINS (obat antiinflamasi non steroid) 4. Pembedahan 20
  • 21. Tujuan terapi 1. mengurangi gejala, kontrol nyeri dan proses inflamasi a. NSAID b. Analgetik/ opiat c. steroid 2. Menghambat progresifitas kerusakan sendi a. DMARDs (disease Modifying Anti rheumatic Drugs ) seperti : 1. metoxtrexat 2. hidroksikloroquin 3. sulfasalazin 4. azatioprin 5. cyclosporine 6. leflunomide 21
  • 22. b. Agen biologic 1. anti TNF alfa seperti etanercept, infliximab, adalimumab 2. agen biologic non anti TNF alfa lain seperti rituximab, anakinra 3. Memperbaiki fungsi sendi dan kualitas hidup - rehabilitasi medik - rekontruksi sendi 22
  • 23. Faktor Prognostik Buruk Pada RA  Disabilitas fungsional (tidak bisa melakukan aktifitas hidup sehari2)  Adanya erosi sendi pada pemeriksaan radiologis  Melibatkan banyak sendi (misal > 20 sendi)  Terdapat nodul reumatoid dan manifestasi ekstraartrikular lain 23
  • 24.  Pertanda inflamasi yang tinggi (LED atau CRP)pada saat permulaan penyakit atau terus menerus tinggi setelah pengobatan DMARD dengan dosis dan waktu optimal  Faktor reumatoid ( RF ) dengan titer tinggi atau ACPA positif  HLA DR4 positif  Tingkat pendidikan dan sosio ekonomi rendah 24
  • 25. 25
  • 26. 26
  • 27. 27
  • 28. 28