SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PHILJEUWBENS A RAHANTOKNAM
07 016
OTITIS MEDIA AKUT
1. Aurikula Daun Telinga
 Terdiri dari tulang
rawan dan kulit
 Terdapat konkha,
tragus, antitragus,
helix, antihelix dan
lobulus
 Fungsi utama aurikel
adalah untuk
menangkap
gelombang suara dan
mengarahkannya ke
dalam MAE
2. Meatus Auditorius Eksternal
(MAE)
 Panjang +2, 5 cm, berbentuk huruf S
 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan,
banyak terdapat kelenjar minyak dan kel.
Serumen
 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal )
dan sedikit kelenjar serumen.
 Rambut halus dan serumen berfungsi
untuk mencegah serangga kecil masuk.
 MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap
perubahan kelembaban dan temperatur yang
dapat mengganggu elastisitas membran tympani
3. Membran Timpani
 Terdiri dari jaringan fibrosa
elastis
 Bentuk bundar dan cekung
dari luar
 Terdapat bagian
yang disebut pars flaksida,
pars tensa dan umbo.
Reflek cahaya ke arah kiri
jam tujuh dan jam lima ke
kanan
 Dibagi 4 kuadran;
atas depan, atas
belakang, bawah
depan dan bawah belakang
 Berfungsi menerima
getaran suara dan
4.Tulang-tulang Pendengaran
 Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes
 Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia.
 Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang
diterima dari membran timpani dan
meneruskannya ke jendela oval
5. Cavum Tympani
 Merupakan ruangan yang berhubungan dengan
tulang Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada
telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis
6. Tuba Eustachius
 Bermula dari ruang timpani ke arah bawah
sampai nasofaring
 Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari
mukosa nasofaring
 Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan
tekanan secara mendadak.
 Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin
 Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
udara di luar tubuh dengan di dalam telinga
tengah
7. Koklea
 Skala vestibuli yang berhubungan dengan
vestibular berisi perilymph.
 Skala timpani yang berakhir pada jendela
bulat, berisi perilymph
 Skala media / duktus koklearis yang berisi
endolymph
 Dasar skala vestibuli disebut membran basalis,
dimana terdapat organ corti dan sel rambut
sebagai organ pendengaran
8. Kanalis Semi Sirkularis
 Terdiri dari 3 duktus semiserkular, masing-masing
berujung pada ampula.
 ada ampula terdapat sel rambut, krista dan
kupula
 Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh
dalam hal rotasi
9.Vestibula
 Terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung
makula
 Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh
dalam hal posisi
INFEKSI
PALING
SERING
TELINGA
TENGAH AKUT
OTITIS
MEDIA AKUT
DEFINISI
Otitis Media
Akut
(OMA)
Peradangan pada
mukosa/mucoperisteum dari
telinga tengah (tuba eustachius,
cavum timpani, mastoid =
otomastoiditis)
KLASIFIKASI OTITIS MEDIA
OTITIS MEDIA
Otitis Media
Sub Akut
Otitis Media
Kronik
Otitis Media
Akut
Tipe Aman
Tipe Bahaya
Risiko rendah
risiko tinggi
ETIOLOGI
Penyebab otitis
media akut (OMA)
dapat merupakan
virus maupun
bakteri
Sumbatan tuba
Faktor
pertahanan
silia mukosa
tuba terganggu
ETIOLOGI
BAKTERI PATOGEN PADA ANAK DENGAN OTITIS MEDIA AKUT
Streptococcus pneumoniae
Haeomopilus influezae (tipe tidak dapat ditentukan)
Streptococcus Grup A
Branhamella Catarrhalis
Staphylococcus auereus
Staphylococcus epidermidis
Bayi
Chlamydia trachomatis
Escherichia coli
Spesies klebsiela
FAKTOR RESIKO
•Usia
•Prematur dan
bayi lahir dengan berat
lahir rendah
•Alergi/ penyakit atopi
•Tidak menyusui,
penggunaan botol
susu terlalu lama
•Defisiensi Imun
•Abnormalitas
kraniofasial
Kecenderungan
genetik
•Perokok
•Perawatan saat bayi
ANAK-ANAK
•Sistem Imun
•Anatomis Tuba
Eustachius
•Adenoid
ISPA
Infeksi oleh streptococcus,
staphilococcus, H influensa di
nasofaring dll
Disfungsi Tuba
Eustachius
Pencegahan Infeksi Kuman Ke
Telinga
Kuman Masuk Ke Telinga
Tengah
Inflamasi
Tersumbatnya Saluran Tuba
Eustachius
Munculnya Sel Darah Putih
Membunuh Bakteri
Bakteri Mati
SDP Ikut Hancur
Terbentuk Sekret
Sekret Terakumulasi Di
Tengah
PATOFIOLO
GI
Sekret Terakumulasi
di telinga Tengah
Ditambah dgn produks
mucus >> oleh Mukosa
Merangsang Pelepasan
Zat Vasoaktif (histamin),
Bradikinin
Terasa Bengkak Saat
Kepala Berubah
Posisi
Terjadi Tekanan (-
) Merangsang Respon
Gatal
Akibat Dari Absorpsi
Suara Gatal Pada
Telinga
Defek Membran
Timpani
Terputusnya Rantai
Osikulus
Konduksi Udara Ke
Telinga Dalam
Terputus
Rasio
Tekanan
Suara
Hiaalng
Ketajaman
Pendengara
n
Gang.
Persepsi
sensorik
Terdengar Suara
Berderik di telinga
Nyeri Dengung
Tinitus
ALERGI
Hiperplasi
a adenoid
ISPA,
Rinitis,
Sinusitis
Tumor
Disfungs
i Silia
Deformita
s
OBSTRUKSI DI
FUNGSI TUBA
GANGGUAN
VENTILASI DI
TELINGA TENGAH
INFLAMASI
GANGGUAN
VENTILASI
TUBA
Gangguan Ventilasi TelingaTengah
Perubahan Pendengaran telinga
tengah
Respon Inflamasi
Vasodilatasi,
Hiperemis
Protein plasma keluar
Edema dan eksudasi
STADIUM
OKLUSI
TUBA
STADIUM
HIPEREMIS
Akumulasi
Cairan
Membran Timpani
Menonjol
Eksudat di Kavum
timpani
Iskemik
Ruptur eksudat keluar
STADIUM
SUPURASI
STADIUM
RESOLUSI
STADIUM
PERFORASI
GEJALA KLINIK
bayi dan anak kecil
Demam tinggi
Nyeri telinga
Gelisah
Sulit tidur
Diare, kejang
Dewasa
demam, otalgia,
gangguan pendengaran
berupa rasa penuh atau
kurangdengar
Gejala klinik bergantung pada
stadium dan umur pasien
DIAGNOSIS
ANAM-
NESIS
PJ
PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
Sesuai stadium dan umur
Anak: nyeri, demam, gelisah, riwayat batuk pilek
Dewasa: nyeri, gangguan pendengaran, rasa penuh
Otoskopi
keadaan membran timpani
(intak/perforasi,perubahan
warna, ada/tidaknya cairan)
Otoskopi pneumatik ? Timpanosintesis? Tes
pendengaran
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Diagnosis OMA harus memenuhi
tiga hal berikut:
1. Penyakitnya muncul
mendadak (akut)
3. Adanya tanda/gejala
peradangan telinga tengah
Adanya salah satu di antara
tanda berikut:
a. kemerahan pada gendang
telinga
b. nyeri telinga yang
mengganggu tidur dan
aktivitas normal
2. Ditemukannya tanda efusi di
telinga tengah
Adanya salah satu di antara
tanda berikut:
a. menggembungnya gendang
telinga
b. terbatas/tidak adanya gerakan
gendangtelinga
c. adanya bayangan cairan di
belakang gendang telinga
d. cairan yang keluar dari telinga
Otitis eksterna
Otitis media efusi
Eksaserbasi akut otitis
media kronik
Infeksi saluran napas
atas
Mastoiditis
Barotrauma
Benda asing pada
telinga
Sinusitis
D
D
PENATALAKSANAAN
PRINSIP
PENGOBATA
N
PENGOBAT
AN
OMA
Sekitar 80% OMA sembuh dalam 3
hari.
Gangguan tidak membaik Antibiotik
Amoksisilin
Bergantung stadium Stadium awal
ditujukan untuk mengobati infeksi
saluran napas,dengan pemberian
antibiotik,dekongestan lokal atau
sistemik,dan antipiretik
STADIUM OKLUSI
• Membuka kembali tuba
Eustachius
•Agar tekanan negatif di telinga
tengah hilang
•Tetes hidung HCl efedrin
•Sumber infeksi lokal harus diobati.
•Antibiotik bakteri
STADIUM HIPEREMIS
•Antibiotik, obat tetes hidung dan
analgesik
•Hiperemis difus miringotomi
STADIUM SUPURASI
•Antibiotik
• Rujuk miringotomi bila membran
timpani masih utuh sehingga gejala
cepat hilang dan tidak terjadi ruptur.
STADIUM PERFORASI
•Obat cuci telinga H2O2 3% 3 -5 hari
•Antibiotik sampai 3 minggu
•Sekret akan hilang dan perforasi
akan menutup sendiri dalam 7-
10 hari
STADIUM RESOLUSI
•Membran timpani berangsur normal
kembali
•sekret tidak ada lagi
•perforasi menutup
•Bila tidak, antibiotik dapat dilanjutkan
sampai 3 minggu.
•Bila tetap, mungkin telah terjadi
mastoiditis
KOMPLIKASI
 Kehilangan pendengaran
 Perforasi MT
 Mastoiditis
 Kolesteatoma
 Petrositis
 Paralisis saraf cranial
 Labirinitis
 Meningitis
 Abses ekstradural/subdural/intracranial
 Ensefalitis
 Thrombosis sinus lateralis
 Hidrosefalus Otitis
PENCEGAHAN
Pencegahan primer
Mengurangi faktor risiko
terutama pada anak-
anak
•Pencegahan ISPA pada
bayi dan anak-anak.
•Pemberian ASI minimal
selama 6 bulan.
•Penghindaran pemberian
susu di botol saat
anak berbaring.
•Penghindaran pajanan
terhadap asap rokok.
Penghindaran pengeluaran
mucus dengan
paksaan/tekanan yang
berlebihan.
•Jangan mengorek-
ngorek liang telinga terlalu
kasar
•Jika ada benda asing
yang masuk, datanglah ke
dokter
•Jauhkan telinga dari suara
keras
•Lindungi telinga selama
penerbangan
DAFTAR PUSTAKA
 Victor P Eroschenko. Buku Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi
Fungsional edisi 9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. BAB 19 Organ
indra khusus hal. 333
 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan
leher Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Edisi VI, Kelainan
Telinga Tengah Otitis Media Akut Hal 66.
 Highler, Boies Adams. Buku Ajar ilmu penyakit THT.Edisi VI .
Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 2002, Hal. 95 – 96
 Pedoman Klinis Pediatri. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Otitis
Media Akut Hal. 297
 Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas kedokteran
Universitas Indonesia. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2.
Jakarta ; Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia 2007 hal. 918
 Teknik Pemeriksaan Telinga, hidung, dan Tenggorok. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Cara Memeriksa Teling (Otoskopia) hal. 7
 Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC 1996 Hal. 193
 Ballenger Jacob John. Editor staf ahli bagian THT FK UI. Penyakit
telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Jilid 2. Edisi 13. Jakarta
Otitis media akut

More Related Content

What's hot

Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanBrenda Panjaitan
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasusaauyahilda
 

What's hot (20)

Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Otitis Media Akut
Otitis Media AkutOtitis Media Akut
Otitis Media Akut
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Isk
IskIsk
Isk
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Omsk
OmskOmsk
Omsk
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Anamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresiAnamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresi
 
Management Pain
Management PainManagement Pain
Management Pain
 
Case and Home Visit
Case and Home VisitCase and Home Visit
Case and Home Visit
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Otitis media
Otitis mediaOtitis media
Otitis media
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis Presentation
 
Otitis media supuratif akut ok
Otitis media supuratif akut okOtitis media supuratif akut ok
Otitis media supuratif akut ok
 
Otitis Media
Otitis Media Otitis Media
Otitis Media
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
Acute Otitis Media
Acute Otitis Media Acute Otitis Media
Acute Otitis Media
 
Hirschsprung
HirschsprungHirschsprung
Hirschsprung
 
Otitis media
Otitis mediaOtitis media
Otitis media
 
Care of client with hirschsprung’s disease
Care of client with hirschsprung’s diseaseCare of client with hirschsprung’s disease
Care of client with hirschsprung’s disease
 
Down's syndrome, trisomy 21
Down's syndrome, trisomy 21Down's syndrome, trisomy 21
Down's syndrome, trisomy 21
 
Hirschsprungs disease
Hirschsprungs disease  Hirschsprungs disease
Hirschsprungs disease
 

Similar to Otitis media akut

Similar to Otitis media akut (20)

otitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxotitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptx
 
OMSK
OMSKOMSK
OMSK
 
Anatomi telinga tengah ruptur mt oma
Anatomi telinga tengah ruptur mt omaAnatomi telinga tengah ruptur mt oma
Anatomi telinga tengah ruptur mt oma
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
 
otitis Media Akut.pptx
otitis Media Akut.pptxotitis Media Akut.pptx
otitis Media Akut.pptx
 
Otitis media akut
Otitis  media  akutOtitis  media  akut
Otitis media akut
 
oma (otitis media akut)
oma (otitis media akut)oma (otitis media akut)
oma (otitis media akut)
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
 
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
298411631-HISTOLOGI-TELINGA.ppt
 
lapkas dellla.pptx
lapkas dellla.pptxlapkas dellla.pptx
lapkas dellla.pptx
 
Anatomi fisiologi telinga
Anatomi fisiologi telingaAnatomi fisiologi telinga
Anatomi fisiologi telinga
 
Anatomi telinga luar & tengah
Anatomi telinga luar & tengahAnatomi telinga luar & tengah
Anatomi telinga luar & tengah
 
Tinitus
Tinitus Tinitus
Tinitus
 
Otitis media akuta
Otitis media akutaOtitis media akuta
Otitis media akuta
 
Tutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptxTutor 22 M1B19.pptx
Tutor 22 M1B19.pptx
 
OMA OMSK
OMA OMSKOMA OMSK
OMA OMSK
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 

More from Phil Adit R

Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Phil Adit R
 
Fee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelFee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelPhil Adit R
 
This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015Phil Adit R
 
Working And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianWorking And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianPhil Adit R
 
Klinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaKlinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaPhil Adit R
 
Tuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalTuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalPhil Adit R
 
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanApendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanPhil Adit R
 
Sindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BareSindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BarePhil Adit R
 
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauLaporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauPhil Adit R
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKIPhil Adit R
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKIPhil Adit R
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangPhil Adit R
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung DiriPhil Adit R
 
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012Phil Adit R
 
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012Phil Adit R
 
Anaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricAnaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricPhil Adit R
 
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPhil Adit R
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaPhil Adit R
 

More from Phil Adit R (20)

Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
 
Fee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelFee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In Tabel
 
This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015
 
Working And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianWorking And Learning As Physichian
Working And Learning As Physichian
 
Klinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaKlinik umum wera medika
Klinik umum wera medika
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Tuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalTuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada Ginjal
 
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanApendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
 
Sindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BareSindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain Bare
 
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauLaporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKI
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung Diri
 
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
 
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
 
Anaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricAnaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis Pediatric
 
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
 
Farewell
FarewellFarewell
Farewell
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Otitis media akut

  • 1. PHILJEUWBENS A RAHANTOKNAM 07 016 OTITIS MEDIA AKUT
  • 2.
  • 3. 1. Aurikula Daun Telinga  Terdiri dari tulang rawan dan kulit  Terdapat konkha, tragus, antitragus, helix, antihelix dan lobulus  Fungsi utama aurikel adalah untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE
  • 4. 2. Meatus Auditorius Eksternal (MAE)  Panjang +2, 5 cm, berbentuk huruf S  1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kel. Serumen  2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal ) dan sedikit kelenjar serumen.  Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah serangga kecil masuk.  MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran tympani
  • 5. 3. Membran Timpani  Terdiri dari jaringan fibrosa elastis  Bentuk bundar dan cekung dari luar  Terdapat bagian yang disebut pars flaksida, pars tensa dan umbo. Reflek cahaya ke arah kiri jam tujuh dan jam lima ke kanan  Dibagi 4 kuadran; atas depan, atas belakang, bawah depan dan bawah belakang  Berfungsi menerima getaran suara dan
  • 6. 4.Tulang-tulang Pendengaran  Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes  Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia.  Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang diterima dari membran timpani dan meneruskannya ke jendela oval
  • 7. 5. Cavum Tympani  Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis
  • 8. 6. Tuba Eustachius  Bermula dari ruang timpani ke arah bawah sampai nasofaring  Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa nasofaring  Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan tekanan secara mendadak.  Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin  Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah
  • 9. 7. Koklea  Skala vestibuli yang berhubungan dengan vestibular berisi perilymph.  Skala timpani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perilymph  Skala media / duktus koklearis yang berisi endolymph  Dasar skala vestibuli disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran
  • 10. 8. Kanalis Semi Sirkularis  Terdiri dari 3 duktus semiserkular, masing-masing berujung pada ampula.  ada ampula terdapat sel rambut, krista dan kupula  Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasi
  • 11. 9.Vestibula  Terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung makula  Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi
  • 13. DEFINISI Otitis Media Akut (OMA) Peradangan pada mukosa/mucoperisteum dari telinga tengah (tuba eustachius, cavum timpani, mastoid = otomastoiditis)
  • 14. KLASIFIKASI OTITIS MEDIA OTITIS MEDIA Otitis Media Sub Akut Otitis Media Kronik Otitis Media Akut Tipe Aman Tipe Bahaya Risiko rendah risiko tinggi
  • 15. ETIOLOGI Penyebab otitis media akut (OMA) dapat merupakan virus maupun bakteri Sumbatan tuba Faktor pertahanan silia mukosa tuba terganggu
  • 16. ETIOLOGI BAKTERI PATOGEN PADA ANAK DENGAN OTITIS MEDIA AKUT Streptococcus pneumoniae Haeomopilus influezae (tipe tidak dapat ditentukan) Streptococcus Grup A Branhamella Catarrhalis Staphylococcus auereus Staphylococcus epidermidis Bayi Chlamydia trachomatis Escherichia coli Spesies klebsiela
  • 17. FAKTOR RESIKO •Usia •Prematur dan bayi lahir dengan berat lahir rendah •Alergi/ penyakit atopi •Tidak menyusui, penggunaan botol susu terlalu lama •Defisiensi Imun •Abnormalitas kraniofasial Kecenderungan genetik •Perokok •Perawatan saat bayi ANAK-ANAK •Sistem Imun •Anatomis Tuba Eustachius •Adenoid
  • 18. ISPA Infeksi oleh streptococcus, staphilococcus, H influensa di nasofaring dll Disfungsi Tuba Eustachius Pencegahan Infeksi Kuman Ke Telinga Kuman Masuk Ke Telinga Tengah Inflamasi Tersumbatnya Saluran Tuba Eustachius Munculnya Sel Darah Putih Membunuh Bakteri Bakteri Mati SDP Ikut Hancur Terbentuk Sekret Sekret Terakumulasi Di Tengah PATOFIOLO GI
  • 19. Sekret Terakumulasi di telinga Tengah Ditambah dgn produks mucus >> oleh Mukosa Merangsang Pelepasan Zat Vasoaktif (histamin), Bradikinin Terasa Bengkak Saat Kepala Berubah Posisi Terjadi Tekanan (- ) Merangsang Respon Gatal Akibat Dari Absorpsi Suara Gatal Pada Telinga Defek Membran Timpani Terputusnya Rantai Osikulus Konduksi Udara Ke Telinga Dalam Terputus Rasio Tekanan Suara Hiaalng Ketajaman Pendengara n Gang. Persepsi sensorik Terdengar Suara Berderik di telinga Nyeri Dengung Tinitus
  • 20. ALERGI Hiperplasi a adenoid ISPA, Rinitis, Sinusitis Tumor Disfungs i Silia Deformita s OBSTRUKSI DI FUNGSI TUBA GANGGUAN VENTILASI DI TELINGA TENGAH INFLAMASI GANGGUAN VENTILASI TUBA
  • 21. Gangguan Ventilasi TelingaTengah Perubahan Pendengaran telinga tengah Respon Inflamasi Vasodilatasi, Hiperemis Protein plasma keluar Edema dan eksudasi STADIUM OKLUSI TUBA STADIUM HIPEREMIS
  • 22. Akumulasi Cairan Membran Timpani Menonjol Eksudat di Kavum timpani Iskemik Ruptur eksudat keluar STADIUM SUPURASI STADIUM RESOLUSI STADIUM PERFORASI
  • 23. GEJALA KLINIK bayi dan anak kecil Demam tinggi Nyeri telinga Gelisah Sulit tidur Diare, kejang Dewasa demam, otalgia, gangguan pendengaran berupa rasa penuh atau kurangdengar Gejala klinik bergantung pada stadium dan umur pasien
  • 24. DIAGNOSIS ANAM- NESIS PJ PEMERIKSAA N PENUNJANG Sesuai stadium dan umur Anak: nyeri, demam, gelisah, riwayat batuk pilek Dewasa: nyeri, gangguan pendengaran, rasa penuh Otoskopi keadaan membran timpani (intak/perforasi,perubahan warna, ada/tidaknya cairan) Otoskopi pneumatik ? Timpanosintesis? Tes pendengaran Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi
  • 25.
  • 26. Diagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut: 1. Penyakitnya muncul mendadak (akut) 3. Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah Adanya salah satu di antara tanda berikut: a. kemerahan pada gendang telinga b. nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal 2. Ditemukannya tanda efusi di telinga tengah Adanya salah satu di antara tanda berikut: a. menggembungnya gendang telinga b. terbatas/tidak adanya gerakan gendangtelinga c. adanya bayangan cairan di belakang gendang telinga d. cairan yang keluar dari telinga
  • 27. Otitis eksterna Otitis media efusi Eksaserbasi akut otitis media kronik Infeksi saluran napas atas Mastoiditis Barotrauma Benda asing pada telinga Sinusitis D D
  • 28. PENATALAKSANAAN PRINSIP PENGOBATA N PENGOBAT AN OMA Sekitar 80% OMA sembuh dalam 3 hari. Gangguan tidak membaik Antibiotik Amoksisilin Bergantung stadium Stadium awal ditujukan untuk mengobati infeksi saluran napas,dengan pemberian antibiotik,dekongestan lokal atau sistemik,dan antipiretik
  • 29. STADIUM OKLUSI • Membuka kembali tuba Eustachius •Agar tekanan negatif di telinga tengah hilang •Tetes hidung HCl efedrin •Sumber infeksi lokal harus diobati. •Antibiotik bakteri STADIUM HIPEREMIS •Antibiotik, obat tetes hidung dan analgesik •Hiperemis difus miringotomi STADIUM SUPURASI •Antibiotik • Rujuk miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan tidak terjadi ruptur.
  • 30. STADIUM PERFORASI •Obat cuci telinga H2O2 3% 3 -5 hari •Antibiotik sampai 3 minggu •Sekret akan hilang dan perforasi akan menutup sendiri dalam 7- 10 hari STADIUM RESOLUSI •Membran timpani berangsur normal kembali •sekret tidak ada lagi •perforasi menutup •Bila tidak, antibiotik dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. •Bila tetap, mungkin telah terjadi mastoiditis
  • 31. KOMPLIKASI  Kehilangan pendengaran  Perforasi MT  Mastoiditis  Kolesteatoma  Petrositis  Paralisis saraf cranial  Labirinitis  Meningitis  Abses ekstradural/subdural/intracranial  Ensefalitis  Thrombosis sinus lateralis  Hidrosefalus Otitis
  • 32. PENCEGAHAN Pencegahan primer Mengurangi faktor risiko terutama pada anak- anak •Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak. •Pemberian ASI minimal selama 6 bulan. •Penghindaran pemberian susu di botol saat anak berbaring. •Penghindaran pajanan terhadap asap rokok. Penghindaran pengeluaran mucus dengan paksaan/tekanan yang berlebihan. •Jangan mengorek- ngorek liang telinga terlalu kasar •Jika ada benda asing yang masuk, datanglah ke dokter •Jauhkan telinga dari suara keras •Lindungi telinga selama penerbangan
  • 33. DAFTAR PUSTAKA  Victor P Eroschenko. Buku Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional edisi 9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. BAB 19 Organ indra khusus hal. 333  Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan leher Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Edisi VI, Kelainan Telinga Tengah Otitis Media Akut Hal 66.  Highler, Boies Adams. Buku Ajar ilmu penyakit THT.Edisi VI . Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 2002, Hal. 95 – 96  Pedoman Klinis Pediatri. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Otitis Media Akut Hal. 297  Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2. Jakarta ; Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2007 hal. 918  Teknik Pemeriksaan Telinga, hidung, dan Tenggorok. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Cara Memeriksa Teling (Otoskopia) hal. 7  Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC 1996 Hal. 193  Ballenger Jacob John. Editor staf ahli bagian THT FK UI. Penyakit telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Jilid 2. Edisi 13. Jakarta