8. TELINGA
PEMERIKSAAN LUAR
Inspeksi pada auricula:
Melihat ukuran dan bentuk auricula.
Melihat deformitas, nodul, peradangan, tofi atau
lesi.
Melihat adanya pengeluaran cairan.
Palpasi pada auricula : melihat adanya nyeri tekan,
pembengkakan, atau nodulus.
9. PEMERIKSAAN OTOSKOP
Untuk melihat kanalis
eksternus dan membran
timpani.
Cara pemeriksaan :
Kanal diluruskan
dengan menarik
daun telinga ke
atas, luar, dan
belakang.
10. Menilai kanalis eksternal
Cairan (discharge) atau serumen.
Menilai membran timpani
Perforasi deskripsikan lokasi,
ukuran dari perforasi tersebut dan
gambarannya pada telinga tengah.
Refleks cahaya
11. TES RINNE
- Untuk membandingkan hantaran
melalui udara dan tulang pada
telinga yang diperiksa.
- Cara: garputala digetarkan,
tangkainya diletakkan di
prosesus mastoideus, setelah
tidak terdengar garputala
dipegang di depan telinga.
- Hasil : bila masih terdengar
disebut Rinne (+), bila tidak
terdengar disebut Rinne (-).
12. TES WEBBER
Untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri
dengan telinga kanan.
Cara: garputala digetarkan, tangkai garputala
diletakan di garis tengah kepala dan tanyakan pada
pasien sisi mana yang mendengarkan suara lebih
keras.
Hasil:
weber lateralisasi bunyi terdengar lebih keras
pada salah satu telinga.
weber tidak ada lateralisasi bunyi tidak dapat
dibedakan ke arah telinga mana terdengar.
13. es
Rinne
es Weber es S$hwaba$h
Diagnosis
elinga yg sakit
Positif idak ada lateralisasi Sama dengan
pemeriksa
&ormal
&egatif
Lateralisasi ke telinga
yang sakit
Memanjang uli konduktif
Positif
Lateralisasi ke telinga
yang sehat
Memendek uli sensorineural
Catatan ( pada tuli konduktif ) *+ dB, Rinne bisa masih positif.
14. Inspeksi: bentuk dan deformitas
Palpasi : konsistensi, krepitasi
Rinoskopi: kavun nasi, konka
inferior, konka media, mukosa
kavum nasi
15.
16.
17.
18. Inspeksi: bentuk dan deformitas
Orofaring: ukurang Tonsil
T1,2,3,4, warna mukosa, detritus,
kripta lebar
Faring: mukosa dinding faring,
arkus faring, granul
22. Seorang Anak usia 2 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan hidung
kanan berbau 1 minggu. Tidak ada riwayat demam batuk dan pilek
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemerjksaan penunjang
4. diagnosis kerja
5. komunikasi & edukasi
6. profesionalisme (patient safety)
23. Remaja usia 14 tahun datang ke poli THT dengan keluhan telinga kanan keluar
cairan 2 hari, riwayat demam batuk dan pilek 1 minggu ini.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemerjksaan penunjang
4. diagnosis kerja
5. komunikasi & edukasi
6. profesionalisme (patient safety)
24. Anak usia 7 tahun di bawa ke IGD oleh ibunya dengan keluhan demam 3 hari,
nyeri tenggorok dan nyeri menelan 2 hari. Pasien juga mengeluh rasa mengganjal
di tenggorok.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemerjksaan penunjang
4. diagnosis kerja
5. komunikasi & edukasi
6. profesionalisme (patient safety)
25. Wanita 35 tahun ke poli THT dengan keluhan bersin bersin pagi hari serta
hidung meler. Keluhan berulang hilang timbul lebih dari 5 tahun.
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemerjksaan penunjang
4. diagnosis kerja
5. komunikasi & edukasi
6. profesionalisme (patient safety)