SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PRESENTASI KASUS
Wanita usia 24 tahun dengan thalassemia dan
gagal jantung kanan
29 Oktober 2013
Ferdy Ferdian, dr.
Lazuardhi Dwipa, dr., SpPD.
Muh. Apandi, dr., SpPD-Kger., MARS.
Outline…

SLIDE 2

Pendahuluan

Pembahasan

Thalassemia 
Thalassemia kardiomiopati

Permasalahan
Apa diagnosis anemia?
Apa kelainan jantung?

Thalassemia  intermedia
Gagal jantung kanan
Hipertensi paru

Laporan kasus
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Penunjang
Diagnosis
Tatalaksana
Pendahuluan…
• Seorang wanita penderita thalassemia 
intermedia dengan gagal jantung kanan
• Etiologi gagal jantung kanan pada penderita
thalassemia  intermedia
• Penyulit jantung pada penderita thalassemia
bermanifestasi dalam bentuk kardiomiopati
• Patofisiologi kardiomiopati tersebut bersifat
multifaktoral

SLIDE 3
Laporan kasus..

SLIDE 4

Identitas
Nama : Ny Eli N
Umur : 24 th
Alamat : Sumedang
No MR : 13001435
Status : Gakinda
MRS : 04/10/13
Pulang : 11/10/13 (8)
Anamnesis
Keluhan utama : Pembesaran perut
• Pembesaran perut (+)
– Sejak 13 bulan SMRS
– Pembesaran perut terjadi secara perlahan lahan

• Bengkak tungkai (+)
– Bengkak pada kedua tungkai sejak 1 bulan SMRS
– Meninggalkan bekas bila ditekan
– Tidak disertai nyeri atau lebih hangat

• Mata tampak kuning (+)
– 1Bln, BAK menjadi seperti air teh , Tidak disertai gatal kulit

SLIDE 5
Anamnesis
Keluhan utama : Pembesaran perut
• Perut terasa penuh (+)
–
–
–
–

Cepat menjadi kenyang
Tidak ada mual muntah, muntah hitam (-)
Tidak ada nyeri perut
Tidak ada kelainan BAB (Hitam/Dempul)

• Lemah badan (+)
– Letih, lesu, pandangan berkunang kunang

• Keringat malam (+) Penurunan berat badan (+)

SLIDE 6
Anamnesis
Keluhan utama : Pembesaran perut
• Tidak ada sesak napas, nyeri dada ataupun
berdebar, Nyaman tidur dengan satu bantal
• Tidak ada panas badan
• Tidak ada batuk , riwayat batuk lama
• Tidak ada keluhan BAK
– BAK terasa perih, tergesa gesa, sulit menahan BAK
– BAK menjadi lebih sering, BAK malam hari

SLIDE 7
Anamnesis

SLIDE 7

Keluhan utama : Pembesaran perut
• Tidak ada kontak penderita batuk lama
• Tidak ada riwayat pengobatan TB paru
• Tidak ada nyeri sendi, kemerahan kedua pipi,
kulit terbakar bila terkena matahari, bercak
kehitaman kulit
Anamnesis

SLIDE 8

Keluhan utama : Pembesaran perut
• Enam tahun SMRS
– Lemah badan, berobat ke dokter umum
– Periksa lab Hb 6 g/dL, dirujuk ke RS Sumedang
– Dirawat 5 hari, oleh SpPD dikatakan anemia hemolitik,
mendapatkan tranfusi darah
– Pulang perbaikan, obat pulangnya asam folat
– Rutin kontrol setiap sebulan / tiga bulan
– Kurang lebih setiap 4 bulan sekali tranfusi darah
Anamnesis

SLIDE 9

Keluhan utama : Pembesaran perut
• Empat bulan SMRS
– Perut membesar, berobat ke RS Cideres
– Dirawat 6 hari, oleh SpPD dikatakan thalassemia,
mendapatkan tranfusi darah 4 labu
– Pulang perbaikan
Anamnesis

SLIDE 10

Keluhan utama : Pembesaran perut
• Tidak ada darah tinggi, Tidak ada kencing manis
• Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama
• Tidak ada riwayat penggunaan narkoba suntik, tato atau
tindik, tidak pernah operasi
• Sudah menikah, Bekerja sebagai ibu rumah tangga
• Belum mempunyai anak, Tidak ada riwayat keguguran
• Tidak ada keluhan haid, menstruasi pertama 15 th
• Tumbuh kembang sebaya dengan teman seusianya
Anamnesis

SLIDE 11

Keluhan utama : Pembesaran perut
• Surat pengantar pulang dari RS Cideres
–
–
–
–

tanggal keluar perawatan 27 Mei 2013
Lama perawatan 6 hari
Dk/ susp thalasemia beta dan hepatosplenomegali
Pemeriksaan penunjang yang dicatat di surat pengantar
pulang tanggal 21 Mei 2013 Hb5.9 (PRC 4 kolf 9.5) Ht20
Leu5000 Tro145.000 GDS79 Ur25 Kr0.4 SGOT29 SGPT25 Bil
total4.05 Bil direk 2.0 HbA2 4.5 HbF7.3
Tanda vital

Pemeriksaan fisik

TD : 100 / 60 mmHg

RR : 20x / menit Normal
KU : Sakit sedang,
CM

N = HR : 120 x / menit R E IC

Suhu : 36o6oC

SLIDE 12
Pemeriksaan fisik

SLIDE 13

ILUSTRASI

ICS IV 1 cm lateral

Konjungtiva anemis

Cembung

Sklera subikterik

Venaektasi

JVP 5+4 cmH20

Ascites

BPH ICS 4

Edema pitting

Hepatosplenomegali
Pemeriksaan fisik

SLIDE 14

JVP 5+4
Ny Eli, 24 th
Pemeriksaan fisik

Perut cembung

SLIDE 15

Venaektasi
Pemeriksaan fisik

Hepatosplenomegali

SLIDE 16

Edema piting
Timeline

SLIDE 17

Timeline
6 tahun
SMRS

13 bulan
SMRS

4 bulan
SMRS

MRS
1 bln 4/10/13
SMRS

Pucat
Perut
Mata kuning
Lemah
membesar Berobat
Bengkak
Lesu
RS Cideres tungkai
Berkunang
Thalassemia
RS Sumedang
Anemia hemolitik Berat badan menurun
Keringat malam

PULANG
11/10/13
Lama perawatan 8 hari

Diagnosis
awal

Diagnosis
perawatan

SLE dengan
Susp
keterlibatan
hematologis dan kardiomiopati
restriktif dc
serositis
kanan
Thalassemia 
intermedia
Cholelitiasis
Tranfusion
related immune
hemolitic anemia

Pembesaran perut
dan bengkak tungkai
berkurang

Diagnosis akhir
Thalasemia kardiomiopati
(kardiomiopati restriktif) PH
dc kanan dengan hepar
bendungan
Thalassemia  intermedia
Hemosiderosis
Cholelitiasis
Tranfusion Related Immune
Hemolitic Anemia
Penunjang

SLIDE 18

Parameter

4/10

5/10

10/10

15/2

Hb

4.2

5.8

6.0

5.4

Ht

15

19

20

18

Leukosit

5100

4100

4600

3000

Trombosit

126 rb

111rb

89 rb

84 rb

MCV

90.1

90.7

90.1

90.5

MCH

25.9

27.1

27.0

27.0

MCHC

38.8

29.9

30.0

29.8

Ureum

7

Kr

0.04

GDS

100

Na

138

138

139

K

3.3

2.7

3.6

Ferritin 1036
Serum Iron 120 (37-145)
TIBC 171 (260-445)
Cairan ascites
Jumlah sel 51 sel, PMN2% MN98%, Kuning agak keruh, LDH
216, Albumin 2040, Protein 3203, Glukosa 92, Gram (-)
SAAG>1.1
Albumin serum 3.3
Protein serum 5.1
SGOT 11 SGPT 6
Bil total 2.88
Bil direk 1.39
PT 17.1 INR 1.36 APTT 53 Fibrinogen 146 D Dimer 1.1
HBsAg (-) Anti HCV (-)

COOMBS direk +4 Indirek (-)
Penunjang
Anisopoikilositosis
Hipokrom mikrositer

SLIDE 19

Normoblas
Penunjang
Sinus takikardia

SLIDE 20
Penunjang
Kardiomegali tanpa bendungan paru
DD/ Posisi

SLIDE 21
Penunjang

SLIDE 22

Hepar ukuran membesar,
sudut tumpul, permukaan
rata, tekstur parenkim
homogen halus, kapsul tidak
menebal, tidak tampak
bayangan nodul / massa.
Vena porta dan vena hepatika
melebar. Tampak koleksi
cairan di sekitarnya
Penunjang

SLIDE 23

Kantong empedu besar
normal dinding normal
tampak bayangan hiperekhoik
multipel dengan acoustic
shadow dengan ukuran
terbesar 11.7 mm.
Penunjang

SLIDE 24

Limpa ukuran membesar,
tekstur parenkim homogen
halus, tidak tampak nodul /
massa. Vena lienalis tidak
melebar. Pankreas tidak ada
kelainan. Tidak tampak
bayangan nodul hipoekhoik
pada paraaorta dan parailiaka
Kesimpulan :
Hepatosplenomegali, ascites,
cholelitiasis multipel,
Pankreas, ginjal, VU urinaria
Normal
Penunjang

SLIDE 25

Kesimpulan Echokardiografi
Dilated LA
Normal LV systolic function
Diastolic dysfunction cannot
be measured due to fusion,
PH
Normal RV contractility
Diagnosis
• Thalasemia kardiomiopati (kardiomiopati
restriktif) PH decompensatio kordis kanan
dengan hepar bendungan, hemosiderosis,
cholelitiasis, Tranfusion Related Immune
Hemolitic Anemia pada penderita
Thalassemia Beta Intermedia

SLIDE 26
Permasalahan…
• Apa diagnosis anemia pada pasien ini?
• Apa kelainan jantung pada pasien ini bila
dihubungkan dengan penyakit dasar?

SLIDE 27
Pembahasan kasus..
• Apa diagnosis anemia pada pasien ini?
• Apa kelainan jantung pada pasien ini bila
dihubungkan dengan penyakit dasar?

SLIDE 28
Pembahasan kasus..

SLIDE 29

ANEMIA definition
• A HGB <13.5 g/dL or a HCT <41.0 percent
represents anemia in men; a value <12.0 g/dL
or <36.0 percent, respectively, represents
anemia in women
• Differences may also exist between races, in
older adults, and in athletes
Schrier S, et al. 2013. Uptodate 2013
Pembahasan kasus..

SLIDE 30

ANEMIA

Penderita seorang wanita dewasa dengan Hb<12 (Hb4.2 g/dL)
Bakta I, et al. 2009.
Pembahasan kasus..

SLIDE 31

ANEMIA
SADT penderita dengan seri eritrosit hipokrom mikrositer

Bakta I, et al. 2009.
Pembahasan kasus..

SLIDE 31

ANEMIA
Klinis anemia (Ada)
Hb<12 (Ada)
Atrofi lidah, spoon nail (Tidak ada)
Hepatosplenomegali (Ada)
Dapat (Ada)
Biasanya jarang hepatosplenomegali
Hb<12ditemukan< 9 gr% (Tidak ada) (Ada)
Hipokrom mikrositer, sel target, fragmentosit, normoblas (Ada)
Kadar Fe plasma menurun (Tidak ada)
normal atau tinggi (Ada)
Kadar Fe plasma meningkat (Tidak ada)
Iron-binding capacity meningkat (Tidak ada)
normal (Ada)
Iron-binding capacity normal atau sedikit meningkat (Ada)
Serum Feritin menurun (Tidak ada) (Ada)
normal atau meningkat
Serum Feritin normal atau meningkat ada)
Abnormalitas elektroforesis Hb (Tidak (Ada)
Elektroforesis Hb ditemukan kelainan (Ada)
TIDAK COCOK Anemia defisiensikronis / inflamasi
sideroblastik
penyakit Fe
COCOK Thalassemia
Oehadian A. 2011. Pendekatan diagnosis anemia hipokrom mikrositer
Bakta I, et al. 2009.
Oehadian A. 2011. Pendekatan diagnosis anemia hipokrom mikrositer
Pembahasan kasus..

SLIDE 32

ANEMIA
• Thalassemia
– Thalassemia adalah kelompok anemia yang
disebabkan oleh defek pada pembentukan rantai
globin sehingga produksi hemoglobin menurun
yang diwariskan secara genetik
– Secara genotip thalassemia dibagi menjadi dua
yaitu thalassemia  dan thalassemia 
Setianingsih I, 2011
Pembahasan kasus..

SLIDE 33

ANEMIA
Elektroforesis Hb penderita dengan
HbA2 4.5 % (Normal 1.5-3%) (Meningkat)
HbF 7.3 % (Normal 0.5-1%) (Meningkat)
HbH (Beta-4) / HbBart (Gamma-4) (Tidak ada)
Pasien adalah seorang penderita
HB.A
HB.A2
HB.F
NORMAL DEWASA : 1.5-3% Hb total
NORMAL DEWASA 96-98% Hb total
: 0.5-1%

Thalassemia beta

Sumantri R,et al. 2009. Talasemia

Sumantri R, et al. 2009
Muncie H, et al. 2009
Pembahasan kasus..

SLIDE 34

ANEMIA
Klinis anemia sejak 6 tahun SMRS
Riwayat tranfusi sejak usia balita (Tidak ada)
Gangguan tumbuh kembang (Tidak ada)
Facies cooley (Tidak ada)
Short stature (Tidak ada)
Pasien adalah seorang penderita

Thalassemia beta intermedia
Sumantri R,et al.Sumantri R, et al. 2009
2009. Talasemia
Pembahasan kasus..

SLIDE 35

ANEMIA
Pada penderita didapatkan
COOMBS test direk +4
• COOMBS test
COOMBS test indirek (-) terhadap eritrosit
– Tes adanya antibodi
• Direct : Tes ini akan menditeksi antibodi yang ada di
Kesimpulan :
permukaan eritrosit
Ditemukan adanyaini akan menditeksi antibodi yang ada
• Indirect : Tes antibodi yang melekat pada
eritrosit pasien thalassemia
dalam aliran darah
Devkota B, 2013. Antiglobulin test
Devkota B, 2013. Antiglobulin test
Pembahasan kasus..

SLIDE 36

ANEMIA
• Pada kasus ini pasien adalah penderita thalassemia
beta intermedia, yang umumnya masih dapat
mempertahankan Hb>7 g/dL
• Pasien ini dengan Hb 4.2 g/dL
• Hal ini dimungkinkan karena pada penderita
terdapat faktor yang memperberat. Pada kasus ini
dipikirkan terjadi suatu Tranfusion Related Immune
Hemolitic Anemia

Sumantri R,et al. 2009. Talasemia
Pembahasan kasus..

SLIDE 37

ANEMIA
• Tranfusion related immune hemolitic anemia
• Hemolysis in a patient receiving, or having recently received,
a blood transfusion properly referred to as a hemolytic
transfusion reaction (HTR)
• Acute hemolytic transfusion reaction
– occurs during or immediately after transfusion

• Delayed hemolytic transfusion reaction
– occurs days to weeks following a transfusion
Silvergleid A,et al. 2013.
Pembahasan kasus..
Penelitian Iran, 2011, N=70

SLIDE 38

ANEMIA
10% penderita thalassemia memiliki aloantibodi
terhadap sel darah merah (anti red cell antibody)
Terutama jenis Rhessus dan Kell system
Hassan, et al. reported a 22.7% prevalence of alloantibodies in 75 multitransfused patients with thalassemia
Karimi, et al. blood sampling was performed for 711 β-thalassemia patients
in Dastgheib Hospital in Shiraz, and autoantibodies and alloantibod-ies
were observed among 1.7% and 5.3% of the patients, respectively
Singer, et al. (Asian) that 22% thalassemia patient became Silvergleid A,et al. 2013.
alloimmunized
Pembahasan kasus..
• Apa diagnosis anemia pada pasien ini?
• Apa kelainan jantung pada pasien ini bila
dihubungkan dengan penyakit dasar?

SLIDE 39
Pembahasan
SAAG>1.1

kasus..

SLIDE 40

SAAG lebih dari 1,1 g/dL menunjukkan adanya hipertensi portal dan
• Klinis dengan perut membesar sejak 13 bulan,
mengindikasikan bahwa asites terjadi akibat peningkatan tekanan di
dalam sinusoid hepar
membesar secara perlahan

• Perut cembung, Pekak samping dan pindah (+)

Penyebab yang mungkin, antara lain :
• Pungksi cairan ascites keluar 3 liter
Sirosis, kardiak sirosis, sindrom obstruksi sinusoidal, metastasis hepar
masif atau trombosis vena hepatica / Budd Chiari Syndrome (BCS).

• Analisa cairan ascites dengan SAAG>1.1 dan protein
cairan ascites >2.5 g/dL
Kadar protein asites > 2,5 g/dL menunjukkan sinusoid hepar yang
normal dan memungkinkan aliran protein ke cairan asites, seperti pada
• USG abdomen didapatkan pelebaran venaporta dan
asites kardiak
vena hepatika

Runyon BA. 2013
Runyon BA, et al. 2013. Diagnosis and evaluation of patient with ascites
Pembahasan kasus..

SLIDE 41

Kuning keruh
Jumlah sel <500
SAAG>1.1

Protein cairan ascites>2.5

Cardiac ascites
Runyon BA. 2013
Pembahasan kasus..

SLIDE 42

• Klinis dengan perut membesar
Pada penderita menunjang suatu congestive

• Pemeriksaan fisik ditemukan sklera subikterik, JVP
hepatopathy atau
meningkat, Hepatomegali, ascites, edema tungkai
• Pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar
bilirubin (70% kasus) Peningkatan SGOT/SGPT (30% kasus)
Albumin serum menurun (30-50% kasus) Pemanjangan PT
dan INR
• USG abdomen didapatkan hepatomegali

hepar bendungan

Friedman LS, et al. 2013
Pembahasan kasus..

SLIDE 43

Thalassemia kardiomiopati
Kardiomiopati thalassemia dibagi menjadi :
Kardiomiopatirestriktif
Suatu kondisi medis dimana dinding otot jantung menjadi
1) Kardiomiopati dilatasi (gangguan kontraksi ventrikel kiri) terlalu
kaku sehingga terjadi gangguan pemompaan
2) Kardiomiopati restriktif (restriksi pengisian jantung kiri,
ventrikel
Belum pulmonal kriteria diagnosis yang
hipertensi memiliki dan gagal jantung kanan) seragam
Ukuran jantung biasanya normal (tidak berdilatasi / hipertrofi)
Ejeksi fraksi normal (preserved)
Kardiomiopati dilatasi
Gambaran anatomi klasik kardiomiopati restriktif adalah
Kriteria WHO, EF<45%, Left ventricular end diastolic
ventrikel yang normal dengan dilatasi atrium yang nyata
diameter (LVEDD)>117%arteri pulmonal akibat high filling
Terjadi peningkatan tekanan
pressure JM, et al. 2008, Braunwald’s Heart Disease, A textbook of Cardiovascular Medicine
Hare

Nihoyannopoulos P, et al. 2009. European Journal of Echocardiography 10, iii23 – iii33
Kremastinos D, et al. 2010
Pembahasan kasus..

SLIDE 44

Thalassemia kardiomiopati
Kardiomiopati restriktif
Ukuran jantung normal (Ada)
• Pada kasus ini
Ejeksi fraksi normal (Ada)
• Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) = 58% (53-77%)
Dilatasi atrium (Ada)
• Left Ventricular End Diastolic Diameter (LVEDD) = 47.6 mm
Peningkatan tekanan arteri pulmonalis (Ada)
(35-52 mm)
• Left atrium = 41.8 mm (15-40 mm)
• Mean PA pressure 31 (Normal PAP Journal of Echocardiography 10, iii23 – iii33
Nihoyannopoulos P, et al. 2009. European 25 mmHg)
Pada penderita menunjang suatu

kardiomiopati restriktif

Kremastinos D, et al. 2010
Pembahasan kasus..

SLIDE 45

Thalassemia kardiomiopati
Pada penderita thalassemia beta mayor

Kardiomiopati berhubungan dengan iron
overload

Lalu?
Bagaimana dengan
thalassemia beta intermedia

Kremastinos D, et al. 2010
Mutasi kromosom 11

. Gangguan sintesis rantai globin beta
Tetramer alpha mengalami presipitasi
Terbentuk inclusion body
Hemolisis

Anemia hemolitik
Hipoksia jaringan kronis

Tranfusi rutin

Feedback peningkatan eritropoesis

Hemosiderosis
Hemosiderosis miokard

Eritropoesis ekstrameduler

Hepatosplenomegali
Peningkatan kardiac output
.

Thalassemia beta

Hipoksia jaringan kronis

PATHWAY pada THALASSEMIA BETA DENGAN TRANFUSI DARAH RUTIN
Tranfusi rutin
Feedback peningkatan eritropoesis
Bagaimana dengan yang tidak ekstramedulertranfusi darah rutin seperti
menjalani Hepatosplenomegali
Eritropoesis
pada penderita thalasemia beta
Penimbunan besi Absorbsi besi dari usus

intermedia??? output
Peningkatan kardiac

Hemosiderosis

Kremastinos DT,
TIBC jenuh
NTBI meningkat

ROS meningkat
Miokard nekrosis
Viral infection

et al. 2010, Circ Heart Fail. 2010;3:451-458

Agen kelasi
Kardiomiopati restriktif
Kardiomiopati dilatasi

HEART FAILURE
Thalassemia beta intermedia

.

Hemolisis

Protein C menurun

Eritrosit arginase
Kombinasi peningkatan kardiak output, peningkatan resistensi
Anemia hemolitik
pulmonal sertakronis
arteri Nitric oxide Arginin menurun
Hipoksia jaringan trombosisHb bebaspulmonal
akan menyebabkan
NO scavanging

Eritropoesis ekstrameduler

HIPERTENSI PARU / PULMONARY HYPERTENSION (PHT)
Decreased NO
Create ROS

Hipercoagulable state
Disfungsi endotel
Aessopos A, et al. 2001.
Vasokonstriksi
PHT (TG>30 mmHg) was present in 59% patient with thalassemia
intermedia. 7% with severe PHT resistensi pulmonal CHF
Peningkatan CO
Peningkatan and 5.4% with Trombosis
Terimakasih..
Every problem has a solution..
Every hardship has a relief..
Every difficulty comes with ease..

More Related Content

What's hot

Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckdRenitaArdani
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Soroy Lardo
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfrendra33
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatiwitanurma
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiUsqi Krizdiana
 

What's hot (20)

Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
Presus diare
Presus diarePresus diare
Presus diare
 
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdfanemia-ec-hemoroid_compress.pdf
anemia-ec-hemoroid_compress.pdf
 
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
Askep hematemesis melena
Askep hematemesis melenaAskep hematemesis melena
Askep hematemesis melena
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
BPH ppt
BPH pptBPH ppt
BPH ppt
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
239930897 case-hsp
239930897 case-hsp239930897 case-hsp
239930897 case-hsp
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Thalasemia
Thalasemia Thalasemia
Thalasemia
 
Thalassemia
ThalassemiaThalassemia
Thalassemia
 
The Thalassemias
The ThalassemiasThe Thalassemias
The Thalassemias
 
Thalassemia Case presentation
Thalassemia Case presentationThalassemia Case presentation
Thalassemia Case presentation
 
Seminar thalassemia
Seminar thalassemiaSeminar thalassemia
Seminar thalassemia
 
Thalassemia
ThalassemiaThalassemia
Thalassemia
 

Similar to Thalassemia Kardiomiopati

Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisaFormat pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisaYabniel Lit Jingga
 
409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasisElvira Cesarena
 
Case Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxCase Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxFifiedFajar1
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxLintangFifgiAndila
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.pptkartika700246
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis MelenaSelfiAsmr
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxrajatol
 
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaCase Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaKharima SD
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omihomeworkping3
 
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatisAsuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatisOperator Warnet Vast Raha
 
PPT Skenario 9
PPT Skenario 9PPT Skenario 9
PPT Skenario 9Lisa Sari
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxIvanOnggo1
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardiAndari Purwandari
 

Similar to Thalassemia Kardiomiopati (20)

Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisaFormat pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
Format pengkajian-askep-pada-pasien-hemodialisa
 
Cardiac sirosis
Cardiac sirosisCardiac sirosis
Cardiac sirosis
 
409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
 
Case Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxCase Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptx
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
 
Hepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imamHepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imam
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis Melena
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
 
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple MyelomaCase Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
Case Report Pansitopenia susp Multiple Myeloma
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatisAsuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
 
PPT Skenario 9
PPT Skenario 9PPT Skenario 9
PPT Skenario 9
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptx
 
196496593 case-sn
196496593 case-sn196496593 case-sn
196496593 case-sn
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
 

More from MettaFerdy FerdianFamily

Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatMettaFerdy FerdianFamily
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMettaFerdy FerdianFamily
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMettaFerdy FerdianFamily
 
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...MettaFerdy FerdianFamily
 
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateStemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateMettaFerdy FerdianFamily
 
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)MettaFerdy FerdianFamily
 

More from MettaFerdy FerdianFamily (17)

Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
 
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-AnalysisMetamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
 
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
Thrombolysis Versus Anticoagulation for the Initial Treatment of Moderate Pul...
 
Peran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLEPeran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLE
 
Presentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansiaPresentasi gizi lansia
Presentasi gizi lansia
 
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateStemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
 
Miokarditis
MiokarditisMiokarditis
Miokarditis
 
Recurrent Nasopharyngeal Carcinoma
Recurrent Nasopharyngeal CarcinomaRecurrent Nasopharyngeal Carcinoma
Recurrent Nasopharyngeal Carcinoma
 
Limfadenopati
LimfadenopatiLimfadenopati
Limfadenopati
 
Sindrom Hepatorenal
Sindrom HepatorenalSindrom Hepatorenal
Sindrom Hepatorenal
 
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
Sindrom Hepatorenal (Hepatorenal Syndrome)
 
Dadah, presentasi
Dadah, presentasiDadah, presentasi
Dadah, presentasi
 
Jurnal gout
Jurnal goutJurnal gout
Jurnal gout
 
Komorbiditas pada PPOK
Komorbiditas pada PPOKKomorbiditas pada PPOK
Komorbiditas pada PPOK
 
Ig a nefropati
Ig a nefropatiIg a nefropati
Ig a nefropati
 
CAP ATS / IDSA 2007
CAP ATS / IDSA 2007CAP ATS / IDSA 2007
CAP ATS / IDSA 2007
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Thalassemia Kardiomiopati

  • 1. PRESENTASI KASUS Wanita usia 24 tahun dengan thalassemia dan gagal jantung kanan 29 Oktober 2013 Ferdy Ferdian, dr. Lazuardhi Dwipa, dr., SpPD. Muh. Apandi, dr., SpPD-Kger., MARS.
  • 2. Outline… SLIDE 2 Pendahuluan Pembahasan Thalassemia  Thalassemia kardiomiopati Permasalahan Apa diagnosis anemia? Apa kelainan jantung? Thalassemia  intermedia Gagal jantung kanan Hipertensi paru Laporan kasus Anamnesis Pemeriksaan fisik Penunjang Diagnosis Tatalaksana
  • 3. Pendahuluan… • Seorang wanita penderita thalassemia  intermedia dengan gagal jantung kanan • Etiologi gagal jantung kanan pada penderita thalassemia  intermedia • Penyulit jantung pada penderita thalassemia bermanifestasi dalam bentuk kardiomiopati • Patofisiologi kardiomiopati tersebut bersifat multifaktoral SLIDE 3
  • 4. Laporan kasus.. SLIDE 4 Identitas Nama : Ny Eli N Umur : 24 th Alamat : Sumedang No MR : 13001435 Status : Gakinda MRS : 04/10/13 Pulang : 11/10/13 (8)
  • 5. Anamnesis Keluhan utama : Pembesaran perut • Pembesaran perut (+) – Sejak 13 bulan SMRS – Pembesaran perut terjadi secara perlahan lahan • Bengkak tungkai (+) – Bengkak pada kedua tungkai sejak 1 bulan SMRS – Meninggalkan bekas bila ditekan – Tidak disertai nyeri atau lebih hangat • Mata tampak kuning (+) – 1Bln, BAK menjadi seperti air teh , Tidak disertai gatal kulit SLIDE 5
  • 6. Anamnesis Keluhan utama : Pembesaran perut • Perut terasa penuh (+) – – – – Cepat menjadi kenyang Tidak ada mual muntah, muntah hitam (-) Tidak ada nyeri perut Tidak ada kelainan BAB (Hitam/Dempul) • Lemah badan (+) – Letih, lesu, pandangan berkunang kunang • Keringat malam (+) Penurunan berat badan (+) SLIDE 6
  • 7. Anamnesis Keluhan utama : Pembesaran perut • Tidak ada sesak napas, nyeri dada ataupun berdebar, Nyaman tidur dengan satu bantal • Tidak ada panas badan • Tidak ada batuk , riwayat batuk lama • Tidak ada keluhan BAK – BAK terasa perih, tergesa gesa, sulit menahan BAK – BAK menjadi lebih sering, BAK malam hari SLIDE 7
  • 8. Anamnesis SLIDE 7 Keluhan utama : Pembesaran perut • Tidak ada kontak penderita batuk lama • Tidak ada riwayat pengobatan TB paru • Tidak ada nyeri sendi, kemerahan kedua pipi, kulit terbakar bila terkena matahari, bercak kehitaman kulit
  • 9. Anamnesis SLIDE 8 Keluhan utama : Pembesaran perut • Enam tahun SMRS – Lemah badan, berobat ke dokter umum – Periksa lab Hb 6 g/dL, dirujuk ke RS Sumedang – Dirawat 5 hari, oleh SpPD dikatakan anemia hemolitik, mendapatkan tranfusi darah – Pulang perbaikan, obat pulangnya asam folat – Rutin kontrol setiap sebulan / tiga bulan – Kurang lebih setiap 4 bulan sekali tranfusi darah
  • 10. Anamnesis SLIDE 9 Keluhan utama : Pembesaran perut • Empat bulan SMRS – Perut membesar, berobat ke RS Cideres – Dirawat 6 hari, oleh SpPD dikatakan thalassemia, mendapatkan tranfusi darah 4 labu – Pulang perbaikan
  • 11. Anamnesis SLIDE 10 Keluhan utama : Pembesaran perut • Tidak ada darah tinggi, Tidak ada kencing manis • Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama • Tidak ada riwayat penggunaan narkoba suntik, tato atau tindik, tidak pernah operasi • Sudah menikah, Bekerja sebagai ibu rumah tangga • Belum mempunyai anak, Tidak ada riwayat keguguran • Tidak ada keluhan haid, menstruasi pertama 15 th • Tumbuh kembang sebaya dengan teman seusianya
  • 12. Anamnesis SLIDE 11 Keluhan utama : Pembesaran perut • Surat pengantar pulang dari RS Cideres – – – – tanggal keluar perawatan 27 Mei 2013 Lama perawatan 6 hari Dk/ susp thalasemia beta dan hepatosplenomegali Pemeriksaan penunjang yang dicatat di surat pengantar pulang tanggal 21 Mei 2013 Hb5.9 (PRC 4 kolf 9.5) Ht20 Leu5000 Tro145.000 GDS79 Ur25 Kr0.4 SGOT29 SGPT25 Bil total4.05 Bil direk 2.0 HbA2 4.5 HbF7.3
  • 13. Tanda vital Pemeriksaan fisik TD : 100 / 60 mmHg RR : 20x / menit Normal KU : Sakit sedang, CM N = HR : 120 x / menit R E IC Suhu : 36o6oC SLIDE 12
  • 14. Pemeriksaan fisik SLIDE 13 ILUSTRASI ICS IV 1 cm lateral Konjungtiva anemis Cembung Sklera subikterik Venaektasi JVP 5+4 cmH20 Ascites BPH ICS 4 Edema pitting Hepatosplenomegali
  • 15. Pemeriksaan fisik SLIDE 14 JVP 5+4 Ny Eli, 24 th
  • 18. Timeline SLIDE 17 Timeline 6 tahun SMRS 13 bulan SMRS 4 bulan SMRS MRS 1 bln 4/10/13 SMRS Pucat Perut Mata kuning Lemah membesar Berobat Bengkak Lesu RS Cideres tungkai Berkunang Thalassemia RS Sumedang Anemia hemolitik Berat badan menurun Keringat malam PULANG 11/10/13 Lama perawatan 8 hari Diagnosis awal Diagnosis perawatan SLE dengan Susp keterlibatan hematologis dan kardiomiopati restriktif dc serositis kanan Thalassemia  intermedia Cholelitiasis Tranfusion related immune hemolitic anemia Pembesaran perut dan bengkak tungkai berkurang Diagnosis akhir Thalasemia kardiomiopati (kardiomiopati restriktif) PH dc kanan dengan hepar bendungan Thalassemia  intermedia Hemosiderosis Cholelitiasis Tranfusion Related Immune Hemolitic Anemia
  • 19. Penunjang SLIDE 18 Parameter 4/10 5/10 10/10 15/2 Hb 4.2 5.8 6.0 5.4 Ht 15 19 20 18 Leukosit 5100 4100 4600 3000 Trombosit 126 rb 111rb 89 rb 84 rb MCV 90.1 90.7 90.1 90.5 MCH 25.9 27.1 27.0 27.0 MCHC 38.8 29.9 30.0 29.8 Ureum 7 Kr 0.04 GDS 100 Na 138 138 139 K 3.3 2.7 3.6 Ferritin 1036 Serum Iron 120 (37-145) TIBC 171 (260-445) Cairan ascites Jumlah sel 51 sel, PMN2% MN98%, Kuning agak keruh, LDH 216, Albumin 2040, Protein 3203, Glukosa 92, Gram (-) SAAG>1.1 Albumin serum 3.3 Protein serum 5.1 SGOT 11 SGPT 6 Bil total 2.88 Bil direk 1.39 PT 17.1 INR 1.36 APTT 53 Fibrinogen 146 D Dimer 1.1 HBsAg (-) Anti HCV (-) COOMBS direk +4 Indirek (-)
  • 22. Penunjang Kardiomegali tanpa bendungan paru DD/ Posisi SLIDE 21
  • 23. Penunjang SLIDE 22 Hepar ukuran membesar, sudut tumpul, permukaan rata, tekstur parenkim homogen halus, kapsul tidak menebal, tidak tampak bayangan nodul / massa. Vena porta dan vena hepatika melebar. Tampak koleksi cairan di sekitarnya
  • 24. Penunjang SLIDE 23 Kantong empedu besar normal dinding normal tampak bayangan hiperekhoik multipel dengan acoustic shadow dengan ukuran terbesar 11.7 mm.
  • 25. Penunjang SLIDE 24 Limpa ukuran membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul / massa. Vena lienalis tidak melebar. Pankreas tidak ada kelainan. Tidak tampak bayangan nodul hipoekhoik pada paraaorta dan parailiaka Kesimpulan : Hepatosplenomegali, ascites, cholelitiasis multipel, Pankreas, ginjal, VU urinaria Normal
  • 26. Penunjang SLIDE 25 Kesimpulan Echokardiografi Dilated LA Normal LV systolic function Diastolic dysfunction cannot be measured due to fusion, PH Normal RV contractility
  • 27. Diagnosis • Thalasemia kardiomiopati (kardiomiopati restriktif) PH decompensatio kordis kanan dengan hepar bendungan, hemosiderosis, cholelitiasis, Tranfusion Related Immune Hemolitic Anemia pada penderita Thalassemia Beta Intermedia SLIDE 26
  • 28. Permasalahan… • Apa diagnosis anemia pada pasien ini? • Apa kelainan jantung pada pasien ini bila dihubungkan dengan penyakit dasar? SLIDE 27
  • 29. Pembahasan kasus.. • Apa diagnosis anemia pada pasien ini? • Apa kelainan jantung pada pasien ini bila dihubungkan dengan penyakit dasar? SLIDE 28
  • 30. Pembahasan kasus.. SLIDE 29 ANEMIA definition • A HGB <13.5 g/dL or a HCT <41.0 percent represents anemia in men; a value <12.0 g/dL or <36.0 percent, respectively, represents anemia in women • Differences may also exist between races, in older adults, and in athletes Schrier S, et al. 2013. Uptodate 2013
  • 31. Pembahasan kasus.. SLIDE 30 ANEMIA Penderita seorang wanita dewasa dengan Hb<12 (Hb4.2 g/dL) Bakta I, et al. 2009.
  • 32. Pembahasan kasus.. SLIDE 31 ANEMIA SADT penderita dengan seri eritrosit hipokrom mikrositer Bakta I, et al. 2009.
  • 33. Pembahasan kasus.. SLIDE 31 ANEMIA Klinis anemia (Ada) Hb<12 (Ada) Atrofi lidah, spoon nail (Tidak ada) Hepatosplenomegali (Ada) Dapat (Ada) Biasanya jarang hepatosplenomegali Hb<12ditemukan< 9 gr% (Tidak ada) (Ada) Hipokrom mikrositer, sel target, fragmentosit, normoblas (Ada) Kadar Fe plasma menurun (Tidak ada) normal atau tinggi (Ada) Kadar Fe plasma meningkat (Tidak ada) Iron-binding capacity meningkat (Tidak ada) normal (Ada) Iron-binding capacity normal atau sedikit meningkat (Ada) Serum Feritin menurun (Tidak ada) (Ada) normal atau meningkat Serum Feritin normal atau meningkat ada) Abnormalitas elektroforesis Hb (Tidak (Ada) Elektroforesis Hb ditemukan kelainan (Ada) TIDAK COCOK Anemia defisiensikronis / inflamasi sideroblastik penyakit Fe COCOK Thalassemia Oehadian A. 2011. Pendekatan diagnosis anemia hipokrom mikrositer Bakta I, et al. 2009. Oehadian A. 2011. Pendekatan diagnosis anemia hipokrom mikrositer
  • 34. Pembahasan kasus.. SLIDE 32 ANEMIA • Thalassemia – Thalassemia adalah kelompok anemia yang disebabkan oleh defek pada pembentukan rantai globin sehingga produksi hemoglobin menurun yang diwariskan secara genetik – Secara genotip thalassemia dibagi menjadi dua yaitu thalassemia  dan thalassemia  Setianingsih I, 2011
  • 35. Pembahasan kasus.. SLIDE 33 ANEMIA Elektroforesis Hb penderita dengan HbA2 4.5 % (Normal 1.5-3%) (Meningkat) HbF 7.3 % (Normal 0.5-1%) (Meningkat) HbH (Beta-4) / HbBart (Gamma-4) (Tidak ada) Pasien adalah seorang penderita HB.A HB.A2 HB.F NORMAL DEWASA : 1.5-3% Hb total NORMAL DEWASA 96-98% Hb total : 0.5-1% Thalassemia beta Sumantri R,et al. 2009. Talasemia Sumantri R, et al. 2009 Muncie H, et al. 2009
  • 36. Pembahasan kasus.. SLIDE 34 ANEMIA Klinis anemia sejak 6 tahun SMRS Riwayat tranfusi sejak usia balita (Tidak ada) Gangguan tumbuh kembang (Tidak ada) Facies cooley (Tidak ada) Short stature (Tidak ada) Pasien adalah seorang penderita Thalassemia beta intermedia Sumantri R,et al.Sumantri R, et al. 2009 2009. Talasemia
  • 37. Pembahasan kasus.. SLIDE 35 ANEMIA Pada penderita didapatkan COOMBS test direk +4 • COOMBS test COOMBS test indirek (-) terhadap eritrosit – Tes adanya antibodi • Direct : Tes ini akan menditeksi antibodi yang ada di Kesimpulan : permukaan eritrosit Ditemukan adanyaini akan menditeksi antibodi yang ada • Indirect : Tes antibodi yang melekat pada eritrosit pasien thalassemia dalam aliran darah Devkota B, 2013. Antiglobulin test Devkota B, 2013. Antiglobulin test
  • 38. Pembahasan kasus.. SLIDE 36 ANEMIA • Pada kasus ini pasien adalah penderita thalassemia beta intermedia, yang umumnya masih dapat mempertahankan Hb>7 g/dL • Pasien ini dengan Hb 4.2 g/dL • Hal ini dimungkinkan karena pada penderita terdapat faktor yang memperberat. Pada kasus ini dipikirkan terjadi suatu Tranfusion Related Immune Hemolitic Anemia Sumantri R,et al. 2009. Talasemia
  • 39. Pembahasan kasus.. SLIDE 37 ANEMIA • Tranfusion related immune hemolitic anemia • Hemolysis in a patient receiving, or having recently received, a blood transfusion properly referred to as a hemolytic transfusion reaction (HTR) • Acute hemolytic transfusion reaction – occurs during or immediately after transfusion • Delayed hemolytic transfusion reaction – occurs days to weeks following a transfusion Silvergleid A,et al. 2013.
  • 40. Pembahasan kasus.. Penelitian Iran, 2011, N=70 SLIDE 38 ANEMIA 10% penderita thalassemia memiliki aloantibodi terhadap sel darah merah (anti red cell antibody) Terutama jenis Rhessus dan Kell system Hassan, et al. reported a 22.7% prevalence of alloantibodies in 75 multitransfused patients with thalassemia Karimi, et al. blood sampling was performed for 711 β-thalassemia patients in Dastgheib Hospital in Shiraz, and autoantibodies and alloantibod-ies were observed among 1.7% and 5.3% of the patients, respectively Singer, et al. (Asian) that 22% thalassemia patient became Silvergleid A,et al. 2013. alloimmunized
  • 41. Pembahasan kasus.. • Apa diagnosis anemia pada pasien ini? • Apa kelainan jantung pada pasien ini bila dihubungkan dengan penyakit dasar? SLIDE 39
  • 42. Pembahasan SAAG>1.1 kasus.. SLIDE 40 SAAG lebih dari 1,1 g/dL menunjukkan adanya hipertensi portal dan • Klinis dengan perut membesar sejak 13 bulan, mengindikasikan bahwa asites terjadi akibat peningkatan tekanan di dalam sinusoid hepar membesar secara perlahan • Perut cembung, Pekak samping dan pindah (+) Penyebab yang mungkin, antara lain : • Pungksi cairan ascites keluar 3 liter Sirosis, kardiak sirosis, sindrom obstruksi sinusoidal, metastasis hepar masif atau trombosis vena hepatica / Budd Chiari Syndrome (BCS). • Analisa cairan ascites dengan SAAG>1.1 dan protein cairan ascites >2.5 g/dL Kadar protein asites > 2,5 g/dL menunjukkan sinusoid hepar yang normal dan memungkinkan aliran protein ke cairan asites, seperti pada • USG abdomen didapatkan pelebaran venaporta dan asites kardiak vena hepatika Runyon BA. 2013 Runyon BA, et al. 2013. Diagnosis and evaluation of patient with ascites
  • 43. Pembahasan kasus.. SLIDE 41 Kuning keruh Jumlah sel <500 SAAG>1.1 Protein cairan ascites>2.5 Cardiac ascites Runyon BA. 2013
  • 44. Pembahasan kasus.. SLIDE 42 • Klinis dengan perut membesar Pada penderita menunjang suatu congestive • Pemeriksaan fisik ditemukan sklera subikterik, JVP hepatopathy atau meningkat, Hepatomegali, ascites, edema tungkai • Pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar bilirubin (70% kasus) Peningkatan SGOT/SGPT (30% kasus) Albumin serum menurun (30-50% kasus) Pemanjangan PT dan INR • USG abdomen didapatkan hepatomegali hepar bendungan Friedman LS, et al. 2013
  • 45. Pembahasan kasus.. SLIDE 43 Thalassemia kardiomiopati Kardiomiopati thalassemia dibagi menjadi : Kardiomiopatirestriktif Suatu kondisi medis dimana dinding otot jantung menjadi 1) Kardiomiopati dilatasi (gangguan kontraksi ventrikel kiri) terlalu kaku sehingga terjadi gangguan pemompaan 2) Kardiomiopati restriktif (restriksi pengisian jantung kiri, ventrikel Belum pulmonal kriteria diagnosis yang hipertensi memiliki dan gagal jantung kanan) seragam Ukuran jantung biasanya normal (tidak berdilatasi / hipertrofi) Ejeksi fraksi normal (preserved) Kardiomiopati dilatasi Gambaran anatomi klasik kardiomiopati restriktif adalah Kriteria WHO, EF<45%, Left ventricular end diastolic ventrikel yang normal dengan dilatasi atrium yang nyata diameter (LVEDD)>117%arteri pulmonal akibat high filling Terjadi peningkatan tekanan pressure JM, et al. 2008, Braunwald’s Heart Disease, A textbook of Cardiovascular Medicine Hare Nihoyannopoulos P, et al. 2009. European Journal of Echocardiography 10, iii23 – iii33 Kremastinos D, et al. 2010
  • 46. Pembahasan kasus.. SLIDE 44 Thalassemia kardiomiopati Kardiomiopati restriktif Ukuran jantung normal (Ada) • Pada kasus ini Ejeksi fraksi normal (Ada) • Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) = 58% (53-77%) Dilatasi atrium (Ada) • Left Ventricular End Diastolic Diameter (LVEDD) = 47.6 mm Peningkatan tekanan arteri pulmonalis (Ada) (35-52 mm) • Left atrium = 41.8 mm (15-40 mm) • Mean PA pressure 31 (Normal PAP Journal of Echocardiography 10, iii23 – iii33 Nihoyannopoulos P, et al. 2009. European 25 mmHg) Pada penderita menunjang suatu kardiomiopati restriktif Kremastinos D, et al. 2010
  • 47. Pembahasan kasus.. SLIDE 45 Thalassemia kardiomiopati Pada penderita thalassemia beta mayor Kardiomiopati berhubungan dengan iron overload Lalu? Bagaimana dengan thalassemia beta intermedia Kremastinos D, et al. 2010
  • 48. Mutasi kromosom 11 . Gangguan sintesis rantai globin beta Tetramer alpha mengalami presipitasi Terbentuk inclusion body Hemolisis Anemia hemolitik Hipoksia jaringan kronis Tranfusi rutin Feedback peningkatan eritropoesis Hemosiderosis Hemosiderosis miokard Eritropoesis ekstrameduler Hepatosplenomegali Peningkatan kardiac output
  • 49. . Thalassemia beta Hipoksia jaringan kronis PATHWAY pada THALASSEMIA BETA DENGAN TRANFUSI DARAH RUTIN Tranfusi rutin Feedback peningkatan eritropoesis Bagaimana dengan yang tidak ekstramedulertranfusi darah rutin seperti menjalani Hepatosplenomegali Eritropoesis pada penderita thalasemia beta Penimbunan besi Absorbsi besi dari usus intermedia??? output Peningkatan kardiac Hemosiderosis Kremastinos DT, TIBC jenuh NTBI meningkat ROS meningkat Miokard nekrosis Viral infection et al. 2010, Circ Heart Fail. 2010;3:451-458 Agen kelasi Kardiomiopati restriktif Kardiomiopati dilatasi HEART FAILURE
  • 50. Thalassemia beta intermedia . Hemolisis Protein C menurun Eritrosit arginase Kombinasi peningkatan kardiak output, peningkatan resistensi Anemia hemolitik pulmonal sertakronis arteri Nitric oxide Arginin menurun Hipoksia jaringan trombosisHb bebaspulmonal akan menyebabkan NO scavanging Eritropoesis ekstrameduler HIPERTENSI PARU / PULMONARY HYPERTENSION (PHT) Decreased NO Create ROS Hipercoagulable state Disfungsi endotel Aessopos A, et al. 2001. Vasokonstriksi PHT (TG>30 mmHg) was present in 59% patient with thalassemia intermedia. 7% with severe PHT resistensi pulmonal CHF Peningkatan CO Peningkatan and 5.4% with Trombosis
  • 51. Terimakasih.. Every problem has a solution.. Every hardship has a relief.. Every difficulty comes with ease..

Editor's Notes

  1. Sebelum kita masuk pada laporan kasus dan pembahasannyaSaya akan menjelaskan outline yang akan saya bahasPertama : Pendahuluan, Cerita singkat laporan kasus Kedua : Laporan kasus mulai dari identitas, anamnesis sampai tatalaksanaKetiga : Permasalahan pada pasien yang akan diulasKeempat : Pembahasan, saya akan berusaha menjawab apa yang menjadi permasalahan pasien ini
  2. Seorang wanita muda usia 24 tahun, sudah menikah dan belum memiliki anakTinggal di Sumedang, Nomor medrec terlampir, Status gakinda, Masuk rumah sakit 4 Oktober 2013 dan keluar rumah sakit 11 Oktober 2013. Lama perawatan selama 8 hari
  3. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit sedang, compos mentis dengan tekanan darah 100 per 60 mmHg dengan Nadi sama dengan heart rate 120x per menit regular equal isi cukup dan Respiration rate 20x per menit. Suhu afebris 36.6 derajat celcius. Keadaan gizi pasien cukup dengan Index massa tubuh 20 kg/m2
  4. Pada pemeriksaan kepala didapatkan adanya konjungtiva anemis,sklera subikterik, Frenulum lingua tidak ikterik. Jugular venous pressure 5 plus 4 cm H20, Pada thorax batas paru hepar intercostalis space 4 peranjakan 2 cm. Batas kiri jantung intercostalis space 4, 1 cm lateral LMCS. Bunyi jantung normal. Tidak ada murmur. Abdomen cembung, lembut, terdapat venaektasi, hepar teraba membesar 10 sentimeter bawah arcus costarum dextra, dan 8 sentimeter bawah processus xyphoideus, tepi hepar tumpul, permukaan hepar rata, tidak ada nyeri tekan ataupun terdengar bruit. Limpa teraba shuffner III, Terdapat pekak pindah Tidak ada nyeri tekan pada semua regio abdomen. Pada ekstremitas didapatkan adanya edema pitting. Tidak ada facies cooley, spider nevi, liver nail ataupun palmar eritema
  5. Wajah pucat, JVP meningkat
  6. Perut cembung, venaektasi
  7. Hepatosplenomegali, Pitting edema
  8. Penderita dirawat dengan diagnosis awal SLE dengan keterlibatan Evans’s syndrome dan serositis yaitu ascites. Dikonsulkan ke subdivisi Rheumatologi dikatakan secara klinis bukan suatu SLE. Tidak dilakukan penelusuran lebih lanjut untuk penegakan SLE Untuk mencari etiologi pembesaran perutnya, penderita dikonsulkan ke subdivisi Gastroenteroogi. Dilakukan pungksi abdomen dan dilakukan analisa cairan ascites serta USG abdomen di ruang MIC. SAAG diatas 1.1 Protein cairan ascites lebih dari 2.5 g/L. Dilakukan USG abdomen di ruang MIC dengan kesimpulan liver bendungan dengan hipertensi portal, cholesistolitiasis multipel tanpa tanda cholangitis. Penebalan kantung empedu karena hipoalbumin dan ascites. Oleh subdivisi gastroenterohepatologi penderita dibuat diagnosis kerja susp kardiomiopati restriktif decompensatio cordis kiri dan kanan functional class III dengan cardiac ascites dan hemosiderosis, choleilitiasis, malnutrisi dan thalassemia intermedia. Penderita dikonsulkan ke bagian hematologi onkologi untuk penegakan diagnosis thalassemia (diagnosis tersebut tercantum dalam surat kontrol RS sebelumnya) dan ketika di emergensi penderita sempat diperiksakan COOMBS test direk dengan hasil yang positif. Dibuat diagnosis kerja peritonitis TB DD/ chronic liver disease pada penderita thalassemia, Tranfusion Related Immune Hemolitic Anemia. Penderita dikonsulkan ke bagian kardiovaskuler untuk penegakan diagnosis kardiomiopati restriktif. Dibuat diagnosis kerja restriktif kardiomiopati dekompensatio kordis kanan dengan hepar bendungan pada penderita thalassemia. Disarankan echocardiografi untuk penegakan kardiomiopati.Pada hari perawatan ke 6 dilakukan pemeriksaan USG abdomen dari bagian radiologi. Didapatkan kesan hepatosplenomegali, ascites, cholelitiasis multipel, tidak tampak pembesaran KGB paraaorta dan parailiaca. USG pankreas, ginjal, vesika urinaria saat ini tidak tampak kelainanPada hari perawatan ke 7 dilakukan echocardiografi dengan kesimpulan pulmonary hipertension dan dilatasi atrium kiri, Diastolic disfunction tidak dapat dinilai karena fusi. Lain lain normalSelama perawatan penderita mendapatkan tranfusi darah WRC 2 unit, pemberian metilprednisolon 40 mg -0-0, asam folat 1x5 mg, Furosemida 1x40 mg IV, Spironolakton 1x100 mg, KSR 1x1200 mg, Omeprazol 2x20 mg, vitamin K 3x1 ampul dan heparin profilaksis 2x5000 IUSelama perawatan dan pemberian furosemida penderita dimonitor untuk balans cairan tubuhnya. Didapatkan balans negatif antara 1500 cc sampai 2000 cc per 24 jam selama 4 hari. Kalium serum penderita sempat turun sampai 2.7 satuan, kemudian dilakukan koreksi dengan KCl 25 meq dalam RL 500 cc dihabiskan dalam 8 jam sebanyak 3 siklusPenderita dirawat selama 10 hari dan karena klinis perbaikan, penderita diputuskan untuk rawat jalan dan kontrol ke poliklinikDibuat diagnosis akhir Thalasemia kardiomiopati (kardiomiopati restriktif) PH decompensatio kordis kanan dengan hepar bendungan, hemosiderosis, cholelitiasis, Tranfusion Related Immune Hemolitic Anemia pada penderita thalassemia intermedia 
  9. SADT dengan didapatkan seri eritrosit anisopoikilositosis, hipokrom, mikrositer dan ditemukan normoblas. Dari seri leukosit jumlah normal dan tidak didapatkan sel muda. Dari trombosit jumlah menurun. Kesimpulan : thalassemia
  10. Anemia didefinisikan sebagai kondisi klinis yang ditandai dengan Hemoglobin kurang dari 13.5 g/dL dan Hematokrit kurang dari 41% pada pria. Sedangkan wanita bila Hb kurang dari 12 dan Ht kurang dari 36%. Harga normal Hb sangat bervariasi secara fisiologis tergantung umur, jenis kelamin, adanya kehamilan dan tinggi tempat tinggal. Oleh karena itu perlu ditentukan titik pemilah (cut off point)
  11. Secara perdefinisi masuk kategori anemia
  12. Anemia sideroblastik adalah anemia yang disebabkan karena gangguan sintesa heme dan fungsi mitokondria.Pada anemia sideroblastik terjadi akumulasi Fe di mitokondria eritroblas yang disebabkan karena :Insufisiensi produksi protoporphyrin untuk menggunakan Fe yang dihantarkan ke eritroblas.8Kegagalan fungsi mitokondria yang mempengaruhi jalur Fe dan mengganggu masuknya Fe ke dalam protoporphyrin (Oehadian A. 2011. Pendekatan diagnosis anemia hipokrom mikrositer)
  13. Coombs test direkPertama dilakukan pengambilan darah dari penderita, darah tersebut ditambahkan reagen coombs (antihuman antibodi). Bilamana terdapat antibodi yang melekat pada permukaan eritrosit maka reagen coombs akan mengikat dan menyebabkan aglutinasiCoombs test indirekPertama dilakukan pengambilan darah dari penderita, dilakukan setrifugasi, diambil serumnya saja. Ditambahkan darah donor. Bila dalam serum penderita terdapat antibodi, maka antibodi tersebut akan menempel pada sel darah donor. Kemudian ditambahkan reagen coombs dan terjadi aglutinasi