Pasien perempuan 37 tahun dirawat dengan keluhan lemas berkepanjangan dan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan anemia, hipoalbuminemia, hipokalemia, hiponatremia, dan peningkatan enzim hati serta bilirubin. Diagnosis utama adalah kolangitis primer biliaris, lupus eritematosus sistemik, anemia hemolitik autoimun, dan diabetes melitus tipe 2.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
1. STRUCTURE
Seorang Wanita 37 Tahun dengan Primary Biliary Cholangitis,
Lupus Erythematosus Systemic, Autoimmune Hemolytic Anemia,
Rhematoid Arthritis, Diabetes Mellitus Tipe 2, Malnutrisi berat,
Hipoalbumin, dan Elektrolite Imbalance
LAPORAN KASUS
LINTANG FIFGI ANDILA
NIM : 22040220320016
DIVISI REMATOLOGI
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG 2023
2. DAFTAR MASALAH
NO PROBLEM AKTIF TANGGAL NO PROBLEM PASIF TANGGAL
1
1
Diare Akut dengan dehidrasi Sedang 09 Juli 202309 Juli 2023
2
2
Klinis SLE 09 Juli 2023
2
3
Kolestasis Intra Hepatal 09 Juli 2023
2
4
AIHA 09 Juli 2023
2
5
DM Tipe 2 09 Juli 2023
6
6
Rhematoid Arthritis 09 Juli 2023
7
7
Hipokalemia (2,2) 09 Juli 2023
7
8
Hiponatremia Hipoosmoler ( 126 ) 10 Juli 2023
9
9
Hipoalbumin 9 Juli 2023
1
10
Pemanjangan Studi Koagulasi 9 Juli 2023
3. • Nama : Ny. Riyana Sari
• Umur : 37 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Semarang
• Status : BPJS
• No. CM : C933043
• DPJP Utama : dr. Rakhma Yanti Hellmi, Sp.PD, K-R
• Tgl. MRS : 9 Juli 2023
• Ruang : Rajawali 4A
• Dikasuskan : 21 Juli 2022
Identitas Pasien
4. DATA SUBYEKTIF
Autoanamnesis pada 10 Juli 2023
• Keluhan Utama : Bab Cair
Pasien datang dengan keluhan Bab cair, Bab cair dikatakan sejak 3 hari SMRS , BAB cair kurang lebih 10 x dalam
sehari , berwarna kuning, tidak ada darah, tidak ada lendir. Bab cair membuat pasien lemas sehingga lebih sering
berbaring di tempat tidur, lemas di rasakan pada seluruh, tidak ada factor yang memperingan keluhan lemas.
Pasien sebelumnya sempat membeli makanan dari luar dan setelah itu pasien Bab Cair.
Keluhan lain: lemas (+), mual (+), muntah (+) , penurunan nafsu makan (+) , mata dan tubuh terlihat kuning sejak 1
tahun yang lalu, perut terasa tidak nyaman , nyeri perut (-), demam (-), batuk (-), penurunan berat badan disangkal,
rambut rontok (+), nyeri sendi (-), silau jika terkena matahari (-), sariawan (+), kaku jari-jari pagi hari (-),BAK teh (-),
BAK kuning jernih, BAK dalam batas normal, BAB Hitam (-), BAB Dempul (-).
•
Anamnesis
5. Pasien Dirawat dari
tanggal 9 julli hingga 22
Juli, pasien menghalami
perbaikan , lalu Pasien
diperbolehkan untuk
rawat Jalan
Pasien datang dengan keluhan Lemas
lemas terus menerus , tidak membaik dengan
beristirahat.
Keluhan lain : Nyeri pada bagian dada sebelah
kanan dan di ulu hati sejak kurang lebih 1 minggu
SMRS, nyeri bertambah apabila untuk bernafas
dan ditekan
Demam saat di IGD, saat ini sudah tidak demam,
mual -, muntah -, sesak nafas -, BAB lembek, BAK
normal, makan minum nafsu makan berkurang,
gangguan penglihatan -, kejang -, nyeri kepala -,
nyeri sendi -
6 Agustus 23
22 Juli 2023
6. Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat rawat inap dan tranfusi berulang (+)
• Riwayat Dilakukan BMP dengan hasil MDS
• Riwayat kencing manis (+) pengobatan sejak Juni
2022
• Riwayat Efusi Genu (+) , Riwayat diambil cairan
efusi genu (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga yang sakit kuning (-)
Riwayat tekanan darah tinggi (-)
Riwayat kencing manis (-)
Riwayat keganasan (-)
Riwayat Sakit serupa dengan pasien (-)
Riwayat Pengobatan
- Neoral 2 x 50
- Asam Folat 1x1 mg
- Lantus unit Lantus 10 Unit SC 21.00
- Gliklazid MR 60 mg/ 24 jam
logi
as
tas
n
lain
Riwayat Psikososial
Pasien sebagai ibu rumah tangga, biaya
pengobatan menggunakan BPJS
Pasien mempunyai 1 orang anak yang sudah
meninggal karena kangker
Pasien Tinggal bersama Suami
Anamnesis
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang,
Kesadaran : Composmentis;
GCS: E4M6V5=15
Tanda Vital :
Tensi : 96/ 61 mmHg
Nadi : 72 x / menit,
reguler, isi nadi cukup,
Laju Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36.2 oC (axilla)
• Berat badan : 38 kg
• Tinggi badan : cm
• BMI : kg/m2
Kulit : Turgor cukup, pucat (+), kasar (-), kering (+)
Kepala : Mesosefal, rambut rontok jika disisir
Wajah : Moonface (-)
Mata : Retraksi Palpebrae (-/-), Konjungtiva palpebra
pucat (+/+), Sklera ikterik (+/+)
Telinga : Sekret (-/-)
Hidung : Sekret (-/-)
Tenggorokan :Arcus faring simetris, faring hiperemis (-),
Tonsil T1-1, Hiperemis (-/-)
Mulut : Bibir pucat (-), karies dentis (-), atrofi papil lidah (-
), Gusi berdarah (-), Hipertrofi ginggiva (-)
Leher : JVP R+1 cm, Pembersaran nnll (-),
Pembesaran Tyroid (-), Trakhea Medial
Pemeriksaan Fisik di Ruangan Tanggal 10 Juli 2023
8. Paru depan :
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : SD Vesikuler (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-
), Wheezing (-/-)
Paru belakang :
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis.
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi :
SD Vesikuler (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Thoraks : Bentuk dada normal, spider nevi (-),
sela iga tidak melebar, retraksi
intercosta (-), retraksi suprasternal dan
supraclavicula (-), pembesaran nnll
axilla (-/-)
9. Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V 1 cm medial linea mid clavicula sinistra, kuat
angkat (-), melebar (-), pulsasi parasternal (-), sternal lift (-), pulsasi epigastrium (-
)Perkusi : Batas atas jantung : SIC II LPS Sinistra.
Batas kiri jantung : SIC V, 1 cm medial Linea mid clavicularis sinistra
Batas kanan jantung : Linea Parasternalis Dextra, Pinggang jantung cekung
Auskultasi : HR 72 x/ menit; regular, M1 > M2, A1 < A2, P1< P2, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (+), area
troube, timpani, liver span 13 cm
Palpasi : Supel, hepar teraba 3 cm di bawah arcus costae
, lien tak teraba, nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA -/-
21. USG Abdomen 09 Januari 2023
Kesan :
- Mild Hepatomegali dengan
parenkim Homogen, tak
tampak nodul
- Spenomegali dengan
pelebaran V. Lienalis
Curiga Portal Hypertension
- Irreguleritas dinding vesica fellea
disertai sludge cenderung
gambaran Cholecystitis
22. USG Abdomen 09 Januari 2023
Kesan :
- Mild Hepatomegali dengan
parenkim Homogen, tak tampak
nodul
- Spenomegali dengan pelebaran V.
Lienalis Curiga Portal
Hypertension
- Irreguleritas dinding vesica fellea
disertai sludge cenderung gambaran
Cholecystitis
23. USG Abdomen Mei 2022
Kesan:
Ukuran hepar normal dengan struktur parenkim
kasar, curiga proses kronis hepar
Pelebaran ringan ductus biliaris intrahepatal dan
ekstrahepatal
Splenomegali dengan parenkim homoge
24. USG Genue 03 Mei 2023
Kesan :
- Joint Effusion pada
suprapatellar kanan dan kiri
28. Hasil Biopsi Sumsum Tulang 13 Juni 2022
BMP dari Solo --- Kesan ITP
Kesimpuan :
- Sumsum tulang hiposeluler
menurut umur, condong suatu
Reactive Myelodys
30. EKG 05 Agustus 2023
PEMERIKSAAN HASIL
Irama Sinus
Frekuensi 91 x/menit regular
Axis normo axis
Gelombang P P pulmonal (-) P mitral (-)
PR interval 0,12 detik
QRS complex 0,110 detik, transisi di V3, R/S di V1 <1, R di V5/V6 + S di V1 < 35,
Q patologis (-)
QTcB 246 msec
Segmen ST ST elevasi (-), ST depresi (-)
Gelombang T T inverted (-), Tall T (-), LV Strain (-), gel. U (+)
Kesan Normo Sinus Rhytm
34. •Daftar Abnormalitas
1. Lemas
2. BAB Cair
3. Mata dan badan kuning
4. Pusing, mual, nafsu makan berkurang
5. Rambut rontok
6. Sariawan
7. Riwayat tranfusi berulang
8. Riwayat BMP Dikatakan MDS Juni 2022
9. Riwayat DM (+)
10. Riwayat Efusi Genu dan diambil cairan sendu
11. Konjungtiva anemis +/+,
12. sklera ikterik +/+
13. hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa dekstra, tepi tumpul,
tidak teraba nodul, lien tidak teraba
14. Hb 7.4
15. Albumin 2.7
16. Kalium 2.2
17. Hiponatremia 126
18. GDS 317
19. SGOT 59, SGPT 65,Bilirubin Total 29.9, Bil Direk 16.53,
Bil Indirek 13.44, ALP 733
20. Pemanjangan Studi Koagulasi PPT 27.8/16.4, PTTK
50.9/31.7
21. Coomb test Positif
22. BMB 13/6/22: Sumsum tulang hiperselular menurut umur,
condong suatu Reactive myelodysplasia
23. USG Abdomen Mei 22 Ukuran hepar normal dengan
struktur parenkim kasar, curiga proses kronis hepar, Pelebaran
ringan ductus biliaris intrahepatal dan ekstrahepatal
Splenomegali dengan parenkim homogen
35. •Daftar Abnormalitas
24. USG Abdomen juni 22 : Hepatosplenomegaly dengan pelebaran vena porta dan vena lienalis.
Multiple limfadenopati pada paraaorta dan mesenterica (ukuran terbesar ± 1.6 x 1.0 cm, pada
paraaorta)
25.USG Genu Mei 23: Joint Effusion pada suprapatellar kanan dan kiri
26. MSCT Abdomen + Kontras 8/6/22: Hepatosplenomegaly dengan pelebaran vena porta dan
vena lienalis; Multiple limfadenopati pada paraaorta dan mesenterica (ukuran terbesar ± 1.6 x 1.0
cm, pada paraaorta)
27. MRCP : Tak tampak pelebaran pada duktus biliaris intra dan ekstra hepatal Hepatomegaly
dengan parenkim homogen, tak tampak nodul Splenomegaly disertai pelebaran vena porta dan
vena lienalis
28. Ro Manus : Periartikular Osteoporosis pada basis dan Caput Os Metacarpal 1-5 manus kanan
kiri dan basis os phalang proksimal manus kanan kiri , Curiga Rhematoid Arthritis
36. NO MASALAH AKTIF DAFTAR ABNORMALOTAS
1 Diare Akut dengan dehidrasi Sedang 1,2,4, 16, 17
2 Klinis SLE 5,6
3 Kolestasis Intra Hepatal 3,4,11,12, 13, 14,19,20,21,23,24,26,27
4 AIHA 14,20,21
5 DM Tipe 2 18
6 Rhematoid Arthritis 10,28
7 Hipokalemia (2,2) 16
8 Hiponatremia Hipoosmoler ( 126 ) 17
9 Hipoalbumin 15
1 10 Pemanjangan Studi Koagulasi 20
ANALISIS SINTESIS
38. V. Problem
6. DM Tipe 2
7. Hipokalemia
8. Hiponatremia Hipoosmolar
9. Hipoalbumin
10. Pemanjangan Studi Koagulasi
1. Diare Akut
2. Klinis SLE
3. Kolestasis Intrahepatal
4. Rhematoid Arthritis
5. AIHA
39. VI. Rencana Pemecahan
Masalah
Problem 1. Diare Akut
Ass : Etiologi : Bakteri, jamur, amoeba, virus
Rencana Awal
Dx : Feses rutin
Rx : IVFD NaCl 0.9% 30 tpm
New Diatab 2 tab/ bab
Mx : tanda dehidrasi (turgor kulit, nadi, TD, CRT)
Ex : banyak minum air putih setiap kali diare
untuk mengganti cairan yang hilang
Problem 2. Klinis SLE
Ass : Penegakan Diagnosis
Derajat Aktivitas
Komplikasi
Rencana Awal
Dx : ANA Profile
Rx : Infus Nacl 0,9 % 30 tpm
Inj. Metilprednisolon 125 mg/ 24 jam
Inj. Esomeprazole 1 A/ 24 jam
Neoral 50 mg/ 12 jam
Mx : KU, TTV
Ex : Menjelaskan pada pasien dan keluarga
bahwa akan dilakukan pemeriksaan untuk
menegakan diagnosis
40. VI. Rencana Pemecahan
Masalah
Problem 3. Kolestasis Intrahepatal
Ass : PBC, Hepatitis Autoimun
Rencana Awal
Dx : ANA Profile , Biopsi Hepar
Rx : UDCA 250 mg/ 12 jam PO
Mx : Monitoring keluhan nyeri ulu hati, mual,
monitoring kadar SGOT/ SGPT, Bilirubin total/
direk/ indirek, albumin, ALP
Ex : menjelaskan kepada pasien akan dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui
penyebab kuning pada mata pasien dan
penyebab kenaikan enzim hati
Problem 4. Rhematoid Arthritis
Ass : Derajat Aktifitas Penyakit
Rencana Awal
Dx : DR, Ur, Cr, Sgot, sgpt, LED, Urin Rutin
Rx : inj Metilprednisolon 125 mg/ 24 jam
Mx : DAS28 , VAS , Oedem
Ex : Akan dilakukan untuk menilai derajat
penyakit
41. VI. Rencana Pemecahan
Masalah
Problem 5. AIHA dengan Anemia
Sedang
Ass : Etiologi : SLE
Transformasi keganasan, komplikasi transfusi
Jenis : Warm tipe, Cold Tipe, mix
Rencana Awal
Dx : Feritin
Rx : Usaha PRC Leukodepleted 3 Kolf dengan
premedikasi inj Difenhidramin 1 amp
Neoral 1 x 50 mg
Asam Folat 1 x 1 mg
Mx : KU TV, reaksi tranfusi, evaluasi tanda
perdarahan, cek DR pasca transfusi
IpEx : akan dilakukan tranfusi darah, jika terdapat
keluhan sesak, gatal segera lapor kepada petugas
Problem 6. DM tipe 2
Ass: Status Glikemik
Komplikasi : Mikrovaskuler: retinopati
diabetik, Nefropati diabetic Makrovaskular:
Faktor risiko PJI
Rencana Awal
Dx : GD I/II, HbA1C, Funduskopi, Urin rutin, Asam
Urat, Monofilament test , Profil lipid
Rx : Lantus 10 Unit SC 21.00
Gliklazid MR 60 mg/ 24 jam
Mx : monitoring kadar gula pagi dan Sore
Ex : menjelaskan kepada pasien agar
menyesuaikan diet dari rumah sakit
42. VI. Rencana Pemecahan
Masalah
Problem 7. Hipokalemia (2,2)
Ass : Renal loss, non renal loss, low intake
Rencana Awal
Dx : elektrolit urin
Rx : Koreksi : (4,5-2,2)x0,4x60 = 52,8 mEq--- Inj
KCl 7.46% 25 cc + NaCl 0,9% 100 mL-- 2 siklus
Mx : Elektrolit post koreksi
Ex : Akan dilakukan koreksi elektrolit melalui
cairan infus dan mungkin akan terasa perih atau
menyebabkan pembuluh darah bengkak
Problem 8. Hiponatremia
Hiposmolar
Ass : Sekunder problem 1, Renal loss, transelular
shift, non renal loss
Rencana Awal
Dx : Elektrolit urin, food recall
Rx : Koreksi natrium dengan Nacl 0,9 % 30 tpm
Mx : cek elektrolit pasca koreksi, ulang elektrolit
3 hari lagi
Ex : Akan dilakukan pemeriksaan untuk
menegakan diagnosa
43. VI. Rencana Pemecahan
Masalah
Problem 9. Hipoalbuminemia (2,7)
Ass : Low intake, renal loss
Rencana Awal
Dx : Albumin urin
Rx : Albumin (3,5-2,7) x 0,8x 38 = 24, 32 -- 25% 100 cc 1 fl iv– 1 siklus
Mx : Albumin post koreksi
Ex : Edukasi pasien untuk menghabiskan makanan dari rumah sakit
45. 10 Juli 2023
Problem 1. Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang
Subyektif : BAB Cair (-), BAB Lembek warna kuning 4x ,
Lemas (+) Makan minum masih sedikit yang masuk
Obyektif :
KU : lemas
TD : 70/50
N : 78 RR : 20
Suhu : 36.8
SpO2 : 99% room air
GDS 10/7/23 jam 07.00: 297 mg/dL dicek saat pasien
sudah sarapan
Mata : Conjungtiva Palpebra Pucat +/+, Sklera Ikterik +/+
Cor: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Pulmo: SD vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen: nyeri tekan - , BU normal, hepar dan lien tidak
teraba
Ekstremitas: Edema tungkai -/-/-/-, Akral hangat +/+/+/+,
CRT > 2 detik
Feses rutin 10/7/23 Nilai Normal
Warna Coklat
Konsistensi Lembek
Ascaris Negatif Negatif
Ankilostoma Negatif Negatif
Trichuris Negatif Negatif
Oxyuris Negatif Negatif
E. Histolytica Negatif Negatif
E. coli Negatif Negatif
Lemak Positif Negatif
Karbohidrat Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Daging Negatif Negatif
Tumbuhan Negatif Negatif
Sel eritrosit 0-1/LPB Negatif
Sel leukosit Negatif <=3
Sel epitel Negatif Negatif
Lain-lain Negatif Negatif
Bakteri Positif 2 Negatif
Jamur Negatif Negatif
46. 10 Juli 2023
Problem 1. Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang
Plan :
Dx : -
Rx : IVFD NaCl 0.9% 30 tpm
Loading 500 cc---Cek TD post Loading HES Steril Loading 1 kolf/ 24 jam
Pasang Vascoon start 0,05 mcg/ min/ kgbb tittrasi sesuai dosis -- jalan 2,1 Inj moksifloksasin 400
mg/24 jam
New Diatab 2 tab/ bab Zick 1 tab/24 jam
Mx : Tanda dehidrasi (turgor kulit, nadi, TD, CRT) /8 jam
Ex : Banyak minum air putih setiap kali diare untuk mengganti cairan yang hilang
47. 10 Juli 2023
Problem 5. DM tipe 2
Subyektif : Lemas (+), mual (+)
Makan minum masih sedikit yang masuk
Obyektif :
KU : lemas
TD : 70/50
N : 78 RR : 20
Suhu : 36.8
SpO2 : 99% room air
GDS 10/7/23 jam 07.00: 297 mg/dL dicek saat pasien
sudah sarapan
Mata : Conjungtiva Palpebra Pucat +/+, Sklera Ikterik +/+
Cor: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Pulmo: SD vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen: nyeri tekan - , BU normal, hepar dan lien tidak
teraba
Ekstremitas: Edema tungkai -/-/-/-, Akral hangat +/+/+/+,
CRT > 2 detik
Tanggal GDS Pagi GDS Sore
10/7/23 297 mg/dL 497 mg/dL
Plan :
Rx : Lantus 10 Unit SC 21.00---Naik Menjadi
20 Unit SC malam
Gliklazid MR 60 mg/ 24 jam ---STOP Inj
Apidra 8-8-8 Unit SC AC
Mx : monitoring kadar gula pagi dan Sore
Ex : menjelaskan kepada pasien agar
menyesuaikan diet dari rumah sakit
48. 10 Juli 2023
Problem 7. Hipokalemia (2,8)
Subyektif : BAB Cair (-), BAB Lembek warna kuning 4x ,
Lemas (+) Makan minum masih sedikit yang masuk
Obyektif :
KU : lemas
TD : 70/50
N : 78 RR : 20
Suhu : 36.8
SpO2 : 99% room air
Plan
IpRx : KSR 600 mg/ 8 jam
IpMx : Elektrolit post koreksi
IpEx : Akan dilakukan koreksi elektrolit melalui
cairan infus dan mungkin akan terasa perih atau
menyebabkan pembuluh darah bengkak
Laboratorium 10/7/23 16/7/23 Satuan Nilai Normal
Natrium 128 141 mmol/L 136 – 145
Kalium 2.8 3.2 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 100 106 mmol/L 98 – 107
49. 10 Juli 2023
Problem 8. Hiponatremia (128)
Subyektif : BAB Cair (-), BAB Lembek warna kuning 4x ,
Lemas (+) Makan minum masih sedikit yang masuk
Obyektif :
KU : lemas
TD : 70/50
N : 78 RR : 20
Suhu : 36.8
SpO2 : 99% room air
Plan
IpRx : Infus Nacl 0.9 % 30 Tpm
IpMx : Elektrolit post koreksi
Laboratorium 10/7/23 16/7/23 Satuan Nilai Normal
Natrium 128 141 mmol/L 136 – 145
Kalium 2.8 3.2 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 100 106 mmol/L 98 – 107
50. 10 Juli 2023
Problem. Hipotensi
Subyektif : BAB Cair (-), BAB Lembek warna kuning 4x ,
Lemas (+) Makan minum masih sedikit yang masuk
Obyektif :
KU : lemas
TD : 70/50
N : 78 RR : 20
Suhu : 36.8
SpO2 : 99% room air
GDS 10/7/23 jam 07.00: 297 mg/dL dicek saat pasien
sudah sarapan
Mata : Conjungtiva Palpebra Pucat +/+, Sklera Ikterik +/+
Cor: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Pulmo: SD vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen: nyeri tekan - , BU normal, hepar dan lien tidak
teraba
Ekstremitas: Edema tungkai -/-/-/-, Akral hangat +/+/+/+,
CRT > 2 detik
Assesmen: Hipotensi Ass Syok Hipovolemik ?
Plan
Rx : IVFD NaCl 0.9% 30 tpm
Loading 500 cc---Cek TD post Loading
HES Steril Loading 1 kolf/ 24 jam
Pasang Vascoon start 0,05 mcg/ min/
kgbb tittrasi sesuai dosis -- jalan 2,1
Mx : Tanda dehidrasi (turgor kulit, nadi, TD,
CRT)
Ex : banyak minum air putih setiap kali diare
untuk mengganti cairan yang hilang
51. 11 Juli 2023
Problem 4. AIHA dengan Anemia Sedang
Subyektif : Lemas berkurang
Obyektif :
Keadaan umum : Tampak Lemah Kesadaran :
Composmentis
KU : lemas TD : 107/64 -- on vascon 0.05 mcg N : 78
RR : 20
Suhu : 36.8
SpO2 : 99% room air BB: 38kg
Mata : Sklera Ikterik +/+
Profil Glikemik 11/7/23 jam 06.00: 326 mg/d
Plan
Rx : Siklosporin 25 mg/12 jam PO
Mx : KUTV, Keluhan lemas dan perdarahan
Ex : Pasien diminta untuk meminum obat secara
rutin
Laboratorium 13/7/23 Satuan Nilai Normal
PPT 38.2/11.5 Detik 9.4-11.3
PTTK 60.6/25.3 Detik 23.4-31.5
Plan
IpDx : ANA Profile , Biopsi Hepar , PPT, PTTK
Persiapan Biopsi
IpRx : UDCA 250 mg/ 12 jam PO
Usaha 4 Kolf FFP, inj Premedikasi Difenhidramin 1
amp Inf Plasmanat 1 kolf/ 24 jam
IpMx : Monitoring keluhan nyeri ulu hati, mual,
monitoring kadar SGOT/ SGPT, Bilirubin total/ direk/
indirek, albumin, ALP
IpEx : menjelaskan kepada pasien akan
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengetahui penyebab kuning pada mata pasien dan
penyebab kenaikan enzim hati
52. 16 Juli 2023
Problem 3. Kolestasis Intrahepatal
Subyektif: BAB Cair (-), Lemas berkurang , mata
kuning (+) Makan minum masih sedikit yang masuk,
demam (-)
Obyektif :
KU : lemas
TD : 110/60 -- on vascon 0.05 mcg N : 78
RR : 20
Suhu : 36.5
SpO2 : 99% room air BB: 38kg
Mata : Conjungtiva Palpebra Pucat +/+, Sklera Ikterik
+/+
Cor: BJ I-II regular, murmur -, gallop –
Pulmo: SD vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen: nyeri tekan - , BU normal, hepar dan lien
tidak teraba Ekstremitas: Edema tungkai -/-/-/-, Akral
hangat +/+/+/+, CRT > 2 detik
Laboratorium 16/7/23 Satuan Nilai Normal
PPT 19.2/11.4 Detik 9.4-11.3
PTTK 38.4/24.8 Detik 23.4-31.5
Plan
IpDx : ANA Profile , Biopsi Hepar , PPT, PTTK
Persiapan Biopsi
IpRx : UDCA 250 mg/ 12 jam PO
Usaha 4 Kolf
IpEx : menjelaskan kepada pasien akan
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengetahui penyebab kuning pada mata pasien dan
penyebab kenaikan enzim hati
53. 16 Juli 2023
Problem 4. AIHA dengan Anemia Sedang
Subyektif: BAB Cair (-), Lemas berkurang , mata
kuning (+)
Obyektif
KU : lemas
TD : 91/54 -- on vascon 0.05 mcg N : 87
RR : 20
Suhu : 36.53
SpO2 : 98% room air BB: 38kg
Plan
Rx : Siklosporin 25 mg/12 jam PO
Mx : Keluhan Lemas dan perdarahan
Ex : Pasien diminta untuk meminum obat
secara rutin
Laboratorium 16/7/23 Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 10.8 g/dl 13.00 – 16.00
Hematokrit 31.3 % 40 – 54
Eritrosit 3.89 Juta/mmk 4.4 – 5.9
MCH 27.8 pg 27.00 – 32.00
MCV 80.5 fL 76.00 – 96.00
MCHC 34.5 gr/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 9.1 ribu/mmk 3.80 – 10.60
Trombosit 9.7 ribu/mmk 150.0 – 400.0
Ureum 51 mg/dL 15 – 39
Kreatinin 0.8 mg/dL 0.60 – 1.30
Natrium 141 mmol/L 136 – 145
Kalium 3.2 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 105 mmol/L 98 – 107
54. 19 Juli 2023
Problem 4. AIHA dengan Anemia Sedang
Subyektif: Lemas berkurang , mata kuning (+)
Obyektif
KU : lemas
TD : 118/98 -- on vascon 0.05 mcg
N : 77
RR : 20
Suhu : 36.4
SpO2 : 97% room air
Plan
IpRx : Tranfusi FFP 4 Kolf Ulang, Inj Difenhidramin 1
amp
IpMx : Monitoring tanda perdarahan , PPT, PPTK ulang
post tranfusi
IpEx : Lapor ke dokter atau perawat jika didapatkan
tanda tanda alergi atau perdarahan
Laboratorium 16/7/23 Satuan Nilai Normal
PPT 18.2/11.3 detik 9.4-11.3
PTTK 34.0 /24.7 detik 23.4-31.5
Albumin 3.1
55. 21 Juli 2023
Problem 2. SLE
Subyektif: Lemas berkurang , mata kuning (+)
Obyektif
KU : lemas
TD : 110/61 -- vascon stanby Off N : 87
RR : 20
Suhu : 36.53
SpO2 : 98% room air BB: 38kg
ANA PROFILE : ANTI RO -52 (+)
Plan
IpRx : Metilprednisolon 8-0-8 PO
Omeprazole 40 mg/ 12 jam
Neoral 25 mg/ 12 jam
IpMx : Derajat Aktivitas
IpEx : Edukasi hasil dari pemeriksaan
laboratorium Ana Profile
56. 21 Juli 2023
Problem 3. PBC
Subyektif: Lemas berkurang , mata kuning (+)
Obyektif
KU : lemas
TD : 110/61 -- vascon stanby Off N : 87
RR : 20
Suhu : 36.53
SpO2 : 98% room air BB: 38kg
ANA PROFILE : ANTI RO -52 (+)
Plan
IpRx : UDCA 250 mg/ 12 jam PO
Ex : Edukasi hasil dari pemerikasaan
laboratorium Ana Profile
57. 23 Juli 2023
Kondisi Pasien perbaikan Pasien rawat jalan
6 Agustus 2023
Pasien masuk rawat inap kembali di ruang Rajawali 6B
58. 6 Agustus 2023
Obyektif
KU : Lemas
Kesadaran : Komposmentis
TD : 70/40 mmHg
Nadi : 91x/menit , isi dan tegangan kurang
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99 % room air
Suhu : 36,4
VAS : 4
Profil Glikemik GDS 5/8/23 di IGD jam 18.30 : 109
mg/dL
GDS di Ruangan 6/6/23 di ruangan pukul 01.00 : 216
mg/dl (Pasien baru makan wafer)
Subyektif: Lemas (+), nyeri di ulu hati (+), Demam (+) saat 1 Hari SMRS , saat ini sudah tidak demam, mual (-),
muntah (-), sesak nafas(-), BAB lembek, BAK normal, makan minum nafsu makan berkurang, gangguan
penglihatan -, kejang -, nyeri kepala -, nyeri sendi -
Mata : sklera ikterik +/+
Cor : S1S2 reguler murni, murmur -, gallop – Pulmo :
SD vesikuler +/+ ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Cembung, supel, nyeri tekan + di regio
perut kanan atas (+) pekak sisi normal, pekak alih (-)
Ekst : vaskulitis (+), akral hangat +/+/+/+, crt di bawah
2s Genu : bengkak (-), hiperemis (-), nyeri tekan (+)
60. 6 Agustus 2023
Assessment
• PBC
• Hipotensi DM Tipe 2
• Hipotensi
• AIHA dengan Anemia Berat
• Hipokalemia (2,3)
• Hiponatremia (125)
• Hipoalbumin (2,4)
Plan
• Inf NaCl 0,9% 30 tpm
• Inf Gelofusin 1 Flash/ 24 jam
• SP Norepineferin mulai dosis 0,1
mikro/kgbb/menit bila MAP
kurang dari 65
• Inj. Metilprednisolon 250 mg/12
jam Start 6/8/23 jam jam 18.00
turun 125 mg/ 12 jam Inj.
Esomeprazole 1A/24 jam iv
• Inf. PCT 1 gr/8 jam iv--K/P jika
Demam KSR 600 mg/ 8 jam
• NaCl kaps 3x500 mg
+ Koreksi Kalium KCL = (4,5-2,3)x0,4x60 =
52,8 mEq (Butuh 2 siklus --1 siklus
dahulu) jalan 2 mcg/jam -- 4 cc/jam
kemudian cek Elekrolit ulang --sudah 1
siklus
+ Koreksi Albumin 20% 100 ml 1 siklus--
Sudah Usaha PRC lekodepleted 4 ---Inj
Difemhiframin 1 amp
Obat rutin dilanjutkan :
• Sandimun 2x25 mg --TUNDA
• Asam folat 1x1mg
• UDCA 2x1
61. 6 Agustus 2023
Assessment
• PBC
• Hipotensi DM Tipe 2
• Hipotensi
• AIHA dengan Anemia Berat
• Hipokalemia (2,3)
• Hiponatremia (125)
• Hipoalbumin (2,4)
Plan
TS GASTRO
• UDCA 2 x 250 mg PO
• Inj metoklopramide 1 amp/ 12 jam
TS Endokrin
• Inj Lantus 30 Unit malam sc ac—
Naik 34 Unit malam sc ac Inj
Apidra 10-10-10 Unit SC
I/
• GDS pagi dan sore
• cek elektrolit dan albumin post
koreksi + DR post transfuse
62. 6 Agustus 2023
Problem. Malnutrisi Berat
Ass : low intake ec sekunder problem 1
IpDx : food recall
IpRx : IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
Diet kalori 30-35 kkal/kgBB/hari = 1330 kkal Karbohidrat 45%-65% = 598,5 kkal/ hari Diet protein 1.5
g/kgBB/hari = 57 gr protein Lemak: 25% - 30%= 332,5 kkal/ hari
IpMx : Urin output, turgor kulit, frekuensi BAK/ 8 jam, BB/ 24 jam
IpEx : Edukasi untuk menghabiskan makanan dari RS
63. 6 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Subyektif: Lemas (+), sesak (+),saat ini demam (-)
Obyektif :
KU : Lemas
Kesadaran : Komposmentis
TD : 89/47 mmHg
Nadi :111x/menit , isi dan tegangan kurang
RR : 24x/menit
SpO2 : 97 % NK 3lpm
Suhu : 36,6
VAS : 4
Mata : sklera ikterik +/+
Cor : S1S2 reguler murni, murmur -, gallop – Pulmo : SD vesikuler +/+ ronki -/-, wheezing -/-
Abdoemn : Cembung, supel, nyeri tekan + di regio perut kanan atas (+) pekak sisi normal, pekak alih (-)
Ekst : vaskulitis (+), akral hangat +/+/+/+, crt di bawah 2s Genu : bengkak (-), hiperemis (-), nyeri tekan (+)
64. 6 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Plan :
IpDx : USG Abdomen Ulang , Echokardiografi , Cek PPT, PPTK, DR, Urin Rutin, Kultur darah 2 tempat, kultur Urin
IpRx : Inf NaCl 0,9% 30 tpm
Inf Gelofusin 1 Flash/ 24 jam
SP Norepineferin mulai dosis 0,1 mikro/kgbb/menit
Inj. Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam
Inj. Esomeprazole 1A/24 jam iv
Inf. PCT 1 gr/8 jam iv--K/P jika Demam
KSR 600 mg/ 8 jam
NaCl kaps 3x500 mg
Usaha PRC lekodepleted 4 ---sudah masuk 2 kolf
Obat rutin dilanjutkan :
Sandimun 2x25 mg --TUNDA
Asam folat 1x1mg
UDCA 2x1
IpMx : GDS pagi dan sore , TTV dann keluhan sesak
cek elketrolit dan albumin post koreksi + DR post transfuse
IpEx : Jika ada keluhan sesak, demam (Reaksi transfusi) pada pasien segera lapor petugas
65. 7 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Subyektif: Lemas (+), sesak (+)
Obyektif :
KU : Lemas
Kesadaran : Komposmentis
TD : 199/70 mmHg on vascon 0,1 mikro/kgBB/menit
Nadi :82x/menit
RR : 24x/menit
SpO2 : 99 % NK 3lpm
Suhu : 36,6
GDS 7/8/23: 246 mg/dL
Mata : sklera ikterik +/+
Cor : S1S2 reguler murni, murmur -, gallop – Pulmo : SD vesikuler +/+ ronki -/-, wheezing -/-
Abdoemn : Cembung, supel, nyeri tekan + di regio perut kanan atas (+) pekak sisi normal, pekak alih (-)
Ekst : vaskulitis (+), akral hangat +/+/+/+, crt di bawah 2s Genu : bengkak (-), hiperemis (-), nyeri tekan (+)
66. 7 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Plan :
IpDx : USG Abdomen Ulang , Echokardiografi , Cek PPT,
PPTK, DR, Urin Rutin, Kultur darah 2 tempat, kultur Urin
IpRx : Inf NaCl 0,9% 30 tpm
Inf Gelofusin 1 Flash/ 24 jam
SP Norepineferin mulai dosis 0,1
mikro/kgbb/menit
Inj. Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam
Inj. Esomeprazole 1A/24 jam iv
Inf. PCT 1 gr/8 jam iv--K/P jika Demam
KSR 600 mg/ 8 jam
NaCl kaps 3x500 mg
Usaha PRC lekodepleted 4 ---sudah masuk 2 kolf
Obat rutin dilanjutkan :
Sandimun 2x25 mg --TUNDA
Asam folat 1x1mg
TS Gastro: UDCA 2x250, inj. Metoklopramid 1A/12
jam
TS Endokrin: lantus 30 unit malam – naik 34 unit
malam, apidra 10-10-10 unit sc ac
IpMx : GDS pagi dan sore , TTV dann keluhan sesak
cek elketrolit dan albumin post koreksi + DR post
transfuse
IpEx : Jika ada keluhan sesak, demam (Reaksi transfusi)
pada pasien segera lapor petugas
67. 9 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Plan :
IpDx : USG Abdomen Ulang , Echokardiografi
IpRx : Inf NaCl 0,9% 30 tpm
Inf Gelofusin 1 Flash/ 24 jam
SP Norepineferin mulai dosis 0,1
mikro/kgbb/menit
Inj. Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam
Inj. Esomeprazole 1A/24 jam iv
Inf. PCT 1 gr/8 jam iv--K/P jika Demam
KSR 600 mg/ 8 jam
NaCl kaps 3x500 mg
Usaha PRC lekodepleted 4 ---sudah masuk 3 kolf
Obat rutin dilanjutkan :
Sandimun 2x25 mg
Asam folat 1x1mg
TS Gastro: UDCA 2x250, inj. Metoklopramid 1A/12
jam
TS Endokrin: lantus 34 unit malam, apidra 10-10-
10 unit sc ac
IpMx : GDS pagi dan sore , TTV dann keluhan sesak
cek elketrolit dan albumin post koreksi + DR post
transfuse
IpEx : Jika ada keluhan sesak, demam (Reaksi transfusi)
pada pasien segera lapor petugas
68. 9 Agustus 2023
Problem. Asites Grade 2
Assessment: sekunder problem PBC
Rencana awal:
Dx : Elektrolit urine
Rx : Spironolakton 100 mg/24 jam PO
Mx : Berat Badan per hari, lingkar perut
Ex : Akan diberikan terapi untuk mengurangi keluhan pasien
69. 10 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Subyektif: lemas (+), Gelisah (+), Perut membesar ,
nyeri perut (+), nafsu makan menurun , sesak nafas
(+), tidak dapat tidur semalaman, BAB lembek, BAK
normal, gangguan penglihatan -, kejang -, nyeri
kepala -, nyeri sendi –
Pasien mengatkan ingin pulang
Obyektif :
KU : Lemas
Kesadaran : Komposmentis
TD : 95/54 mmHg on vascon 0,1 mikro/kgBB/menit
Nadi :104x/menit
RR : 24x/menit
SpO2 : 98 % NK 3lpm
Suhu : 36,6
ECHO 10 Agustus 2023
Dimensi ruang jantung dalam batas normal
LVH (-) Dan IVS Intak , thrombus (-), Efusi pericard (-
), Efusi pleura sinitra (+) Gerakan LV ( Global
Normokinetik )
Fungsi Sistolik LV Normal LVEF 79 % ( Teichz )
Fungsi Diastolik LV normal E/A 1.05, EDT 135 ms,
E/e’ 9.3 Fungsi Sistolik RV Normal TAPSE 25 mm
Katup-katup : Ao : 3 cupis , kalsifikasi (-), AR (-), AS
(-) MV : MR (-), MS (-)
TV : TR (+) Ringan , TS (-)
PV : PR (-), PS (-)
PH (-)
Kesimpulan :
- Fungsi Sistolik LV dan RV Baik
- Katup Jantung TR Ringan
70. 10 Agustus 2023
Problem. Primary Billiary Cholangitis
Plan :
IpDx : USG Abdomen Ulang
IpRx : Inf NaCl 0,9% 30 tpm
SP Norepineferin mulai dosis 0,1
mikro/kgbb/menit
Inj. Metilprednisolon 125 mg/ 12 jam
Inj. Esomeprazole 1A/24 jam iv
Inf. PCT 1 gr/8 jam iv--K/P jika Demam
KSR 600 mg/ 8 jam
NaCl kaps 3x500 mg
Usaha PRC lekodepleted 4 –masuk 3 kolf
Obat rutin dilanjutkan :
Sandimun 2x25 mg
Asam folat 1x1mg
TS Gastro: UDCA 2 x 250
Inj Metoklopramide 1 amp/ 12 jam
TS Endokrin: Lantus 34 Unit malam hari
Apidra 12-12-12 Unit SC AC
IpMx : GDS pagi dan Sore , Cek Ulang SGOT, SGPT ,
Bilirubin , Direk, albumin Cek PPT, PPTK, DR,,
Elektrolite post tranfusi
Pasien meminta Rawat Jalan Atas Permintaan
Sendiri Pasien dan keluarga APS
74. Wanita 37 tahun
BAB cair 3 hari SMRS
•BAB cair 10x sehari, warna kuning,
darah (-), lendir (-)
•Pasien lemas karena BAB cair, sempat
membeli makanan dari luar sebelum
BAB cair
•Keluhan penyerta: lemas (+), mual (+),
muntah (+), penurunan nafsu makan
(+), , mata dan tubuh terlihat kuning
sejak 1 tahun yang lalu, perut terasa
tidak nyaman , nyeri perut (-), demam (-
), batuk (-), penurunan berat badan
disangkal, rambut rontok (+), nyeri sendi
(-), silau jika terkena matahari (-),
sariawan (+), kaku jari-jari pagi hari (-
),BAK teh (-), BAK kuning jernih, BAK
dalam batas normal, BAB Hitam (-), BAB
Dempul (-).
Pemeriksaan penunjang
•Anemia Normokromik Normositik ( Hb
7.4, MCH 28.9, MCHC 34.1)
•Peningkatan kadar bilirubin, dengan
bilirubin total 29.9, Bilirubin direk
16.53,Bilirubin Indirek 13.44
•Alkali phosphatase 733, Gamma GT,
177,Albumin 2,7, Kalium 2.2 , GDS 317
mg/dL
•MSCT Abdomen + Kontras:
Hepatosplenomegaly dengan pelebaran
vena porta dan vena lienalis, dengan
tidak adanya pelebaran Duktus intra
dan ekstra hepatal penyebab
hyperbilirubinemia: kolestasis
intrahepatal
•BMP dan BMB: myelodysplastic
syndrome
Riwayat terapi
•Transfusi berulang (+) dilakukan
pengecekan ANA Profile untuk
membuktikan Primary Biliary
Cholangitis (PBC) Anti Ro 52 (+), AMA
negatif
75. Primary Biliary Cholangitis
Definisi
• Kolangitis bilier primer atau Primary Biliary Cholangitis (PBC) adalah penyakit hati
kronis yang dimediasi imun yang ditandai dengan kolestasis progresif, fibrosis
bilier dan akhirnya sirosis
Etiologi
• Cedera bilier yang dimediasi imun
• Faktor risiko:
- merokok
- ISK berulang
- kolestasis dan/atau pruritus selama kehamilan
76. Primary Biliary Cholangitis
Patogenesis
• Kerusakan sel epitel bilier (BEC) akibat cedera yang dimediasi imun perubahan fisiologi dan
fungsi bilier kolestasis
• AMA berperan utama dalam autoimun ini: dapat mengkatalisis dekarboksilasi oksidatif
substrat asam keto
• Cedera bilier ini dapat menyebabkan autolisis, apoptosis dan penuaan BEC
78. Primary Biliary Cholangitis
Variasi PBC
•Prevalensi 5-10%
•Memiliki gambaran klinis dan histopatologi PBC namun AMA negatif dan cenderung
memiliki ANA positif
•Perjalanan klinis dan respon terapi berbeda sedikit dengan PBC AMA positif
PBC dengan AMA
negatif
•Prevalensi 0,5%
•Tidak adanya gejala PBC, ALP dan fungsi hati normal, namun AMA positif
•Dapat menjadi simtomatik dalam 4-18 tahun dianjurkan follow up tahunan
PBC AMA positif
asimtomatik
•Prevalensi 10%
•Lebih berisiko terhadap fibrosis, hipertensi porta, kemungkinan besar dilakukan
transplantasi hati
•Terapi dengan kombinasi UDCA dengan imunosupresan untuk memperlambat
progresivitas fibrosis
Overlap syndrome
PBC-AIH
79. Primary Biliary Cholangitis
Diagnosis Banding PBC
Obstruksi mekanik
ductus bilier
• Etiologi: batu, striktur,
massa
• USG, CT dan AMA
dapat membedakan
dengan PBC
• Histopatologi: edema
tratus porta
• Sering terjadi
kolestasis, pada PBC
dini jarang terjadi
kolestasis
Primary Sclerosing
Cholangitis (PSC)
• Terdapat riwayat
inflammatory bowel
disease (IBD), AMA
negative dan
kolangiografi biliary
tree gold standard
Hepatosis autoimun
• ALT meningkat ≥5x
nilai normal,
peningkatan IgG 2x
nilai normal, ALP
sedikit meningkat atau
normal, ANA dan SMA
positif dengan AMA
negatif
• Histopatologi:
kerusakan
hepatoseluler tanpa
keterlibatan ductus
bilier dan lymphocytic
interface
Adverse drug reaction
• Gambaran biopsy
menyerupai PBC
• Dapat ditegakkan
dengan AMA negative,
riwayat penggunaan
obat-obatan steroid
hormonal (estrogen,
androgen), fenotiazin,
antikonvulsan, tricyclic
antidepressant, dan
antibiotic (eritromisin,
amoksisilin klavulanat)
80.
81.
82.
83. Primary Biliary Cholangitis
Tatalaksana
• Asam ursodeoksikolat (UDCA) menurunkan IgM dan titer antibody mitokondria,
memperlambat perkembangan histologi dan hipertensi portal, efek samping: diare,
ketidaknyamanan abdomen
Lini pertama
• Kortikosteroid: budesonide adalah lini kedua pertama agonis reseptor pregnane X
glukokortikoid dan xenibiotik (PXR)
• Asam obeticholic (OCA) agen farsenoid X reseptor-agonis memiliki efek
antikolestatik, antiinflamasi dan antifibrotic
• Bezafibrate agonis pan-peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR)
menurunkan ALT, ALP, albumin, bilirubin dan indeks prothrombin
Lini kedua
84. Primary Biliary Cholangitis
Tatalaksana
• Kombinasi UDCA, OCA, Bezafibrate dapat menurunkan ALP dan
bilirubin pada 44% pasien
• Masih diteliti lebih lanjut
Terapi kombinasi
• Indikasi: pruritus parah yang tidak bisa diobati, dan indikasi lainnya
yang mirip dengan indikasi transplantasi penyakit hati lainnya
• Prognosis lebih baik daripada penyakit hati kronis lainnya
Transplantasi hati
86. overall prevalence of IB-detected anti-ENA in PBC (30%) was higher than in type 1
autoimmune hepatitis (2.5%, P < 0.0001), type 2 autoimmune hepatitis (0%, P <
0.0001) and primary sclerosing cholangitis (11.5%, P = 0.006) and lower than in
systemic lupus erythematosus (53%, P = 0.03). The most frequent anti-ENA
reactivity in PBC was anti-SSA/Ro-52kD (28%). ACA were detected by IB in 21%
PBC patients and never in the other subjects (P < 0.0001). Anti-SS-A/Ro/52kD
positive PBC patients had at the time of diagnosis a more advanced histological
stage (P = 0.01) and higher serum levels of bilirubin (P = 0.01) and IgM (P = 0.03)