3. Penggolongan Krim
Ada 2 tipe krim yaitu :
• krim tipe minyak dalam air (m/a)
• krim tipe air dalam minyak (a/m)
4. Kelebihan
• Pelepasan zat berkhasiat dari krim ke
permukaan kulit lebih cepat
• Absorbsi obat ke dalam lapisan kulit lebih
cepat
• lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan
air
• tidak lengket
• Dapat memelihara kelembapan kulit
5. kekurangan
• mudah lengket, terutama tipe a/m ( air
dalam minyak )
• gampang pecah, disebabkan dalam
pembuatan formulanya tidak pas
• mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m ( air dalam minyak )
• susah dalam pembuatannya, karena pembuatan cream mesti dalam
keadaan panas
6. Eksipien utama
• Fase minyak
Bahan obat yang larut dalam minyak, bersifat asam
Contoh: asam stearate, paraffin liquid, adeps lanae, cera, vaselin, cetil alcohol,
stearil alcohol.
• Fase air
Bahan obat yang larut dalam air, bersifat basa
Contoh: Na Tetraborat, TEA, Gliserin, PEG, Propilenglikol, Na Lauril sulfat, tween,
span
• Surfaktan
menjembatani fase air dan minyak agar membentuk massa yg homogen
Contoh: natrium lauril sulfat, TEA (Trietanolamin)
7. Komponen krim
1. Zat aktif
Antibiotik, fungisida, antiinflamasi, antihistamin,
antiseptic, analgetik, adstringen, keratolitik
2. Basis krim
Fungsi : sebagai pembawa zat berkhasiat
Basis hidrokarbon, basis absorbs, basis yang
tercampur dengan air, basis yang larut dalam air
3. Emulgator
Fungsi: menstabilkan emulsi, menjembatani fase
air dan minyak agar membentuk massa yg
homogen
Contoh: Trietanolamin, Na lauril sulfat
8.
9. 4. Humektan
Fungsi: Meminimalkan hilangnya air dari sediaan,
meningkatkan kelembapan kulit sehingga penetrasi zat
berkhasiat akan lebih mudah
Contoh: propilenglikol, sorbitol, gliserol
5. Pengawet
Fungsi: mencegah kontaminasi dan kerusakan oleh jamur
dan bakteri
Contoh: asam benzoate, nipagin, nipasol
6. Antioksidan
Fungsi: untuk mencegah ketengikan pada sediaan krim
akibat terjadinya reaksi oksidasi pada fase minyak
Contoh: Na metabisulfite, vit E
10. 7. Peningkat penetrasi
Fungsi: meningkatkan penetrasi zat berkhasiat kedalam
lapisan epidermis kulit
Contoh: DMSO (Dimetil sulfur oksida)
8. Pengompleks
Fungsi: mengikat logam yang terdapat dalam sediaan selama
proses pembuatan, selama proses penyimpanan obat,
terutama karena wadah yang kurang baik
Contoh: EDTA
9. Pendapar
Fungsi: untuk mempertahankan pH sediaan
Contoh: NaH2PO4
11. Basis krim
• Tidak terabsorpsi melalui kulit
• Sedikit atau tidak mengandung air sama sekali, tidak tercampur dengan air. Daya
absorbs air dari lingkungan rendah 5-10%. Keuntungan: dapat digunakan untuk
zat aktif yang mudah terhidrolisis
• Bersifat emollient
• Dapat melekat pada permukaan kulit dalam waktu yang lama
• Basis ini dapat meningkatkan hidratasi kulit, karena basis ini akan membentuk
suatu lapisan waterproof yang akan menghambat hilangnya air dari sel-sel kulit
• Contoh: vaselin alba, vaselin flava, paraffin cair
BASIS HIDROKARBON (BERSIFAT LEMAK)
12. • Bersifat hidrofil, sehingga dapat mengabsorbsi air
• Merupakan campuran antara sterol sterol binatang dengan senyawa
hidrokarbon yang memiliki gugus polar seperti hidroksil, karboksil
• Membentuk emulsi tipe air dalam minyak
• Contoh: lanolin
BASIS ABSORBS (BASIS SERAP)
BASIS YANG LARUT DALAM AIR
• Larut dalam air, mudah dicuci, tidak berminyak, bebas lipid, tidak mengiritasi
• Contoh: PEG/carbowax
13. • Larut dalam air, terabsorbsi baik oleh
kulit
• Membuat emulsi tipe m/a
• Fase minyak (fase internal)
• Fase air (fase external)
• Bahan Pengawet, humektan, pendapar,
emulgator
BASIS YANG DAPAT DI CUCI DENGAN AIR
14. Metode pembuatan krim
• Metode fusion ( pelelahan)
Bahan yang larut dalam fase minyak di
panaskan pada suhu 60-70°C, bahan yang
larut dalam air dipanaskan pada suhu yang
sama. Kemudian kedua fasa di campur,
aduk/gerus cepat sampai terbentuk masa
krim
15. • Mode Triturasi
- Zat aktif + zat pembantu dicampur dengan sedikit basis, setelah
itu baru dilanjutkan dengan penambahan sisa basis atau
- Dapat juga digunakan pelarut organic untuk melarutkan zat aktif
yang tidak larut, kemudian baru dicampur dengan basis yang
digunakan
- Paling sering digunakan, terutama dalam skala industri
16. Pengujian mutu krim
1. Organoleptik
Uji organoleptik lakukan dengan menggunakan panca indra atau secara
visual. Komponen yang dievaluasi meliputi bau, warna, tekstur
sediaan, dan konsistensi.
2. Homogenitas
Oleskan sedikit krim diatas kaca objek dan diamati susunan partikel
yang terbentuk atau ketidakhomogenan. Krim dinyatakan homogen bila
krim mempunyai tekstur yang tampak rata dan tidak menggumpal.
17. 3. Uji PH
Semakin asam suatu bahan yang
mengenai kulit dapat mengakibatkan
kulit menjadi kering, pecah-pecah, dan
mudah terkena infeksi.
Krim dan air dicampur dengan
perbandingan 60g:200ml air, kemudian
diaduk hingga homogen dan
didiamkan agar mengendap. Setelah
itu, pH airnya diukur dengan pH meter.
Nilai pH akan tertera pada layar pH
meter (PH KULIT 4,5-6,5)
18. 4. Daya sebar
• Kaca transparan diletakkan diatas kertas grafik pada kaca tersebut
diletakkan 0,5 g krim, kemudian ditutup dengan kaca transparan dan
dibiarkan selama ± 5 detik untuk mendapatkan berapa diameter
daerah yang terbentuk. Kemudian dilanjutkan dengan menambahkan
beban diatas kaca transaparan tersebut beban 50, 100, 200, dan 500
g dan diamati diameter daerah yang terbentuk. Spesifikasi sediaan
adalah krim dapat menyebar dengan mudah dan merata.
19. 5. Aseptabilitas sediaan
Evaluasi ini dilakukan pada kulit beberapa orang, kemudian mereka
diberi suatu questioner tentang beberapa kriteria krim yang dicobakan
pada kulit mereka, seperti kemudahan dioleskan, kelembutan,
sensasi yang ditimbulkan, dan kemudahan pencucian. Selanjutnya
dari data tersebut, dibuat scoring untuk masing-masing kriteria.
Misalnya untuk kriteria kelembutan, ada yang bernilai agak lembut,
lembut, dan sangat lembut
20. Penyimpanan krim
• Penyimpanan krim biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam
tube, botol yang digunakan biasanya berwarna gelap atau buram.
• Wadah dari gelas buram dan berwarna berguna untuk krim yang
mengandung obat yang peka terhadap cahaya.
• Tube krim untuk pemakaian topikal lebih sering dari ukuran 5 sampai
15 gram