0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bandung
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
1. 1
KEBIJAKAN POSYANDU
DALAM TRANSFORMASI LAYANAN
KESEHATAN PRIMER
25 Februari 2024
dr. Elvieda Sariwati, M.Epid
Direktur Promosi Kesehatan Masyarakat dan
Pemberdayaan Masyarakat
3. 3
Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan
Indonesia—salah satunya berfokus pada layanan primer
6 Pilar
Transformasi
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
Edukasi
Penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye, dan
membangun gerakan,
melalui platform digital
dan tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia
Pencegahan
sekunder
Screening 14
penyakit penyebab
kematian tertinggi di
tiap sasaran usia,
screening stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu
& bayi
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pengembangan
jejaring layanan
penyakit prioritas,
perbaikan tata kelola
RS pemerintah
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Tenaga cadangan
tanggap darurat,
table-top exercise
kesiapsiagaan krisis
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan;
alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang
efektif dan efisien
Transformasi Sistem
Pembiayaan Kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan
Transformasi Teknologi
Kesehatan
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 antigen
vaksin imunisasi rutin,
top 10 bahan baku
obat, top 10 alkes by
volume & by value
a b c a b
a b
Teknologi informasi Bioteknologi
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Revitalisasi jejaring
dan standardisasi
layanan Puskesmas,
Posyandu,
Labkesmas &
kunjungan rumah
d
Transformasi Layanan Primer Transformasi
Layanan Rujukan
Transformasi Sistem Ketahanan
Kesehatan
1 2 3
4 5 6
Fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. 4
4
+270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
+300 ribu unit penyedia
pelayanan kesehatan rimer
dengan fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
1. PWS: Pemantauan Wilayah Setempat
1. Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunjungan keluarga
2. Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk
memperkuat promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi
5. 5
Arah Kebijakan dan Strategi Transformasi Layanan Primer
Penguatan bidang Kesehatan di Posyandu penting dilakukan
Peningkatan kapasitas dan
kapabilitas layanan primer
Penguatan pencegahan
sekunder dan tatalaksana
Penguatan promosi kesehatan
▪ Standardisasi layanan melalui pendekatan siklus hidup,
▪ Penguatan struktur jejaring pelayanan kesehatan primer dan
pengawasan wilayah setempat,
▪ Penguatan laboratorium kesehatan masyarakat,
▪ Pelayanan kesehatan di DTPK
▪ Penguatan skrining dan tatalaksana
▪ Penurunan wasting & stunting, serta penurunan beban penyakit
lainnya
▪ Penguatan bidang kesehatan di posyandu,
▪ Pendidikan kesehatan di satuan pendidikan,
▪ Penggerakan masyarakat dan kemitraan,
▪ Penyebaran informasi dan edukasi,
▪ Penguatan pendekatan promosi
6. 6
Kelainan Maternal
& Neonatal
Defisiensi Nutrisi
Penyakit Kulit &
Subkutan
PTM Lainnya
Infeksi Enterik
Infeksi Pernapasan
& TB
Penyakit Menular
Lainnya
HIV/AIDS & PMS
Cedera Tidak
Disengaja
NTDS & malaria
Infeksi Enterik
Penyakit Kulit &
Subkutan
Kelainan Mental
Cedera
Transportasi
Cedera Tidak
Disengaja
Neoplasma
Defisiensi Nutrisi
Penyakit Menular
Lainnya
PTM Lainnya
Infeksi Pernapasan
& TB
Infeksi Enterik
Kelainan Mental
Penyakit Kulit &
Subkutan
Cedera
Transportasi
Kelainan Saraf
Neoplasma
Cedera Tidak
Disengaja
Penyakit
Pencernaan
PTM Lainnya
Defisiensi Nutrisi
Cedera
Transportasi
Kelainan Mental
Penyakit Kulit &
Subkutan
Kelainan Saraf
Kelainan
Muskuloskeletal
Infeksi Enterik
Cedera Tidak
Disengaja
Infeksi Pernapasan
& TB
Neoplasma
Penyakit
Kardiovaskular
Penyakit
Kardiovaskular
Kelainan
Muskuloskeletal
Kelainan Mental
Neoplasma
Infeksi Pernapasan
& TB
Cedera
Transportasi
Kelainan Saraf
Penyakit
Pencernaan
PTM Lainnya
Diabetes &
Penyakit Ginjal
Penyakit
Kardiovaskular
Kelainan
Muskuloskeletal
Neoplasma
Diabetes &
Penyakit Ginjal
Kelainan Mental
Penyakit
Pencernaan
Penyakit Organ
Indera
PTM Lainnya
Kelainan Saraf
Infeksi Pernapasan
& TB
Penyakit
Kardiovaskular
Kelainan
Muskuloskeletal
Penyakit Organ
Indera
Neoplasma
Diabetes &
Penyakit Ginjal
Penyakit
Pernapasan Kronis
Penyakit
Pencernaan
Infeksi Pernapasan
& TB
Kelainan Saraf
Infeksi Enterik
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
% total Penyebab
Kematian
93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%
% total YLDs
78% 62% 68% 69% 69% 79% 75%
% total DALYs
Sumber: Global Burden of Diseases – IHME
Pemetaan Masalah Kesehatan per Siklus Hidup
Berdasarkan penyebab kesakitan dan kematian terbanyak, menjadi prioritas program
8. 8
Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan
Primer adalah Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat
KECAMATAN
PUSKESMAS
KELUARGA / MASYARAKAT
DESA/
KELURAHAN
Berbagai jenis UKBM (belum terintegrasi)
Posyandu
Posyandu
Remaja
Pos Malaria
Posbindu
PTM
Posyandu
Lansia
Pos UKK
Pos TB
DUSUN/
RT/RW
POSKESDES
PUSTU
PUSTU
PUSKESMAS
PEMBANTU
POLINDES
POSKESRI
7,281
83,794
~300,000
~273.5 juta
penduduk
PUSKESMAS
Unit Pelayanan Kesehatan
di Desa/Kelurahan
(PUSTU)
POSYANDU
KUNJUNGAN RUMAH
Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan
Masih terfragmentasi
Progress Januari 2024
• 10.416 Puskesmas di
Indonesia,
• 2.690 Puskesmas
tersosialisasi ILP
• 25 Puskesmas menerapkan
ILP
• 5.173 Puskesmas telah
mengadakan orientasi/
workshop 25 keterampilan
dasar kader
• 4.074 Puskesmas telah
memiliki nakes yang
terorientasi 25
keterampilan dasar kader
• 309.852 Posyandu di
Indonesia,
• 268.951 (86,80%)
Posyandu buka layanan
setiap bulan
• 257.753 (83.18%) Posyandu
aktif
92% rumah dikunjungi oleh
Kader di Wilayah 9 lokus
piloting Integrasi Pelayanan
Kesehatan Primer
9. 9
Keluarga / masyarakat yang datang ke UKBM dan Fasyankes
Terdapat Berbagai jenis UKBM
Posyandu
Posyandu
Remaja
Posbindu
PTM
Posyandu
Lansia
DUSUN/
RT/RW
~300,000
~273.5 juta
penduduk
BUKA SETIAP BULAN
KUNJUNGAN
RUMAH
SELURUH SIKLUS
KEHIDUPAN
Pembinaan posyandu
terintegrasi
- Pelatihan kader 25
keterampilan dasar
- Penyediaan layanan siklus
hidup
- Pelaksanaan kunjungan
rumah
Penetapan posyandu per
wilayah kerja (KK)
- Peleburan posyandu
programatik, atau
- Penambahan jumlah
posyandu, atau
- Penambahan jumlah kader, dll
Pemetaan posyandu
programatik
Langkah-Langkah yang dilakukan
Harapan di Era Transformasi
2
1
3
Sebelum Transformasi
Masih terfragmentasi
Kemenkes terus mendorong pelayanan posyandu terintegrasi untuk mendukung transformasi
pelayanan primer
Terintegrasi
10. 10
Posyandu di Era Transformasi Layanan Primer
Kriteria pelayanan siklus hidup untuk hari buka dan kunjungan rumah. Sama yang dimaksudkan dengan istilah Posyandu CoE
atau Posyandu ILP.
• Penyuluhan Imunisasi,
• Deteksi dini Suplementasi
• Rapid test
Layanan promotif preventif
Sasaran seluruh siklus hidup
Layanan kesehatan terintegrasi:
• Ibu hamil Usia produktif
• Balita Usia lanjut
• Remaja
Setiap bulan
1
2
3
Pelaksana:
• Kader
sedikitnya 5
orang
• Didampingi oleh
Tenaga
kesehatan
1
2
Hari Buka Posyandu Di Luar Hari Buka Posyandu
Pelaksanaan serentak atau terjadwal untuk
menjangkau seluruh sasaran:
• Ibu hamil Usia produktif
• Balita Usia lanjut
• Remaja
Kunjungan rumah
1
Pemberdayaan masyarakat
2
Koordinasi Puskesmas Pembantu
3
• Kunjungan rutin: seluruh KK
• Kunjungan khusus: sesuai kebutuhan untuk
sasaran tidak akses, belum lengkap
layanan, dsb
Membantu kader kesehatan/fasiiitator
pemberdayaan masyarakat dalam
melakukan:
• Survey mawas diri
• Musyawarah masyarakat desa
• Manajemen kader
• Pemantauan wilayah setempat
11. Paket layanan hari buka Posyandu
Sasaran
Masyarakat Sehat
Langkah 1
Pendaftaran
Langkah 2
Penimbangan,
Pengukuran,
Langkah 3
Pencatatan
Langkah 4
Pelayanan kesehatan
Langkah 5
Penyuluhan kesehatan
Kader Kader Kader + Nakes Nakes + Kader Kader
Ibu Hamil, Nifas •Penapisan
•Pendataan
Penimbangan,
Pengukuran LilA
Ploting hasil
pengukuran (Buku
KIA)
• Pemantauan Tablet
tambah darah
• Pemantauan bumil KEK
• Wawancara risiko
Isi piringku, Pemeriksaan
bumil, busui, tanda
bahaya
Bayi, Balita •Penapisan
•Pendataan
Penimbangan,
Pengukuran TB, LiLA, LK
Ploting hasil
pengukuran (Buku
KIA)
• Imunisasi
• Vitamin A,Obat Cacing
• Pemantauan balita
masalah pertumbuhan
Isi piringku, imunisasi, vit A,
Obat cacing, tanda
bahaya
Usia Sekolah,
Remaja
•Penapisan
•Pendataan
Penimbangan,
Pengukuran TB, lingkar
perut, tekanan darah
Ploting hasil
pengukuran
• Imunisasi
• Pemantauan TTD
• Wawancara risiko (≥15
tahun)
Isi piringku, aktifitas fisik,
TTD rematri, bahaya
rokok, NAPZA
Usia Dewasa,
Lansia
•Penapisan
•Pendataan
Penimbangan,
Pengukuran TB, lingkar
perut, tekanan darah,
Ploting hasil
pengukuran
• Pemantauan kepatuhan
minum obat
• Rapid test gula darah
• Wawancara risiko
GERMAS, komplikasi
Obesitas, Hipertensi,
Diabetes, Kanker, TBC,
Keswa
Layanan hari buka setiap bulan, tidak harus serentak dalam satu waktu, tetapi dapat dilaksanakan terjadwal.
12. 12
Contoh Jadwal buka posyandu Melati
Wilayah kerja: 1 RW terdiri dari 6 RT
Sasaran serentak siklus hidup
Strategi pelaksanaan hari buka Posyandu
Layanan hari buka setiap bulan dengan sasaran siklus hidup, dapat dilaksanakan secara serentak bagi seluruh
sasaran, atau dapat dilaksanakan bagi sasaran per kelompok umur.
Contoh Jadwal buka posyandu Mawar
Wilayah kerja: 1 RW terdiri dari 6 RT
Sasaran terjadwal per kelompok umur
Hari Buka
Ibu-Balita
Hari Buka
Remaja
Hari Buka
Dewasa
lansia
Hari Buka
RT 1-2
Hari Buka
RT 3-4
Hari Buka
RT 5-6
13. 13
Pengertian:
Kegiatan memantau kesehatan masyarakat yang dilakukan
oleh kader dengan mendatangi rumah warga di wilayah kerja
Posyandu.
KUNJUNGAN RUMAH
Tujuan dan Manfaat:
1. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
sesuai standar dan sesuai kelompok siklus hidup
2. Mengidentifikasi sasaran yang tidak patuh dalam
pengobatan (termasuk minum obat)
3. Mengidentifikasi sasaran yang memiliki tanda bahaya (ibu
hamil, nifas, bayi dan balita)
Sasaran:
Anggota keluarga di wilayah Posyandu
Tugas Kader:
1. Melakukan kunjungan rumah secara rutin dan terencana
2. Memberikan penyuluhan/edukasi kesehatan
3. Mendampingi sasaran yang mempunyai masalah
kesehatan.
4. Melakukan pendataan dan pencatatan sederhana.
5. Menggerakkan masyarakat untuk periksa kesehatan
dengan memanfaatkan Posyandu, Pustu, Puskesmas, dan
pelayanan kesehatan terdekat lainnya.
6. Melaporkan hasil kunjungan rumah kepada tenaga
kesehatan di Pustu dan Pokja tingkat Desa/Kelurahan
seminggu sekali.
14. 26 December 27 28 29 30 31/1 January
2 3 4 5 6 7/8
9 10 11 12 13 14/15
16 17 18 19 20 21/22
23 24 25 26 27 28/29
30 31 1 February 2 3 4/5
Simulasi Agenda Kunjungan Rumah Seorang Kader Posyandu
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
KR 4 KK HARI BUKA
POSYANDU
HARI KOORDINASI
PUSTU
KR 4 KK PERTEMUAN WARGA
KR 4 KK HARI BUKA POSYANDU HARI KOORDINASI PUSTU KR 4 KK
KR 4 KK KR 4 KK HARI KOORDINASI
PUSTU
KR 4 KK HARI BUKA
POSYANDU
KR 4 KK KR 4 KK HARI KOORDINASI
PUSTU
KR 4 KK
1 kader : 40-50 KK/ 200-250 penduduk
15. 15
Kunjungan rumah oleh kader mampu mengidentifikasi
missing service, non-compliance, dan danger sign1
Tidak minum obat HT
21%
Tidak minum Obat DM
31%
Periksa HT
99%
Periksa DM
94%
N/A
Ibu Hamil
Bayi, anak
prasekolah
Usia
produktif
dan lansia
Remaja
Bayi
0-6 bulan
Tidak dapat KN1-KN3
60%
Tidak melakukan
imunisasi 21%
Tidak melakukan
pemanatauan tumbang
27%
Tidak punya
buku KIA
18%
Ibu bersalin Tidak minum vit. A
44%
Tidak dapat KF
52%
Tidak bersalin di faskes
21%
Tidak punya
buku KIA
15%
Remaja Tidak
melakukan
BB/TB 52%
Tidak melakukan
periksa anemia
60%
Tidak melakukan
skrinning PT 95%
Tidak melakukan
periksa Lila 88%
Tidak minum TTD
44%
Balita
6-72 bulan
Tidak melakukan
imunisasi 21%
Tidak punya
buku KIA
60%
Tidak melakukan
pemantauan tumbang
32%
Ibu hamil Tidak ikut kelas bumil
87%
Ibu KEK tidak
dapat PMT
55%
Tidak ANC 1/2/3
22%
Tidak punya
buku KIA
15%
Tidak minum TTD
23%
Lansia Tidak punya buku
lansia
78%
Tidak melakukan skrining HT
79%
Tidak punya buku
lansia
80%
Tidak skrining DM
91%
Tidak minum obat DM
78%
Periksa DM
95%
Tidak punya buku
PTM
94%
Tidak melakukan skrining
DM
93%
Usia
produktif
Danger sign
(tanda
bahaya)
14%
7%
8%
4%
N/A
Tidak punya buku
PTM
94%
Tidak minum Obat HT
63%
Periksa HT
98%
Tidak melakukan skrining HT
84%
Tidak melakukan
skrining TB
15%
Tidak minum Obat TB3
5%
Terdiagnosis TB3
96%
Hiper-t
ensi
DM
Hiper-t
ensi
DM
1. Missing service: pasien yang belum menerima servis kesehatan utama; Non-compliance: pasien penderita penyakit (mis. HT, DM) yang tidak mengikuti peraturan dari perawatan Kesehatan (mis. Makan
obat); Danger sign: pasien yang menunjukkan gejala bahaya (mis. kaki bengkak, demam) | 2. PPP – Penanggulangan Penularan Penyakit | 3. Hanya berdasarkan ~30 pasien TB
Metode: jumlah masyarakat yang menerima servis Kesehatan dibandingkan dengan total jumlah masyarakat yang dikunjungi
Hasil temuan kunjungan rumah yang dilakukan di 9 lokus
Non-compliance
(ketidakpatuhan)
Sasaran
Missing service (layanan kesehatan yang belum
diterima oleh sasaran)
P2P2 Semua umur
% dengan tanda bahaya
XX
Rendah (<5%)
Sedang (5-50%)
Tinggi (>50%)
% dengan missing servis /
non-compliance
XX
17. 17
PJ Promkes untuk memfasilitasi pelmbinaan posyandu dan kader, dengan melibatkan lintas
program, lintas sektor dan mitra Pembangunan.
APBN Pusat
Dit. Promkes & PM:
1. ToT Pelatihan
Kompetensi Dasar
Kader
2. Apresiasi Kader
3. Jambore Kader
4. Pokjanal Posyandu
Secara Berjenjang
5. Workshop Posyandu
Bagi Pembina Teknis
Dit. Gizi & KIA:
1. Antropometri kit
APBN Dekonsentrasi
Provinsi:
1. Pelatihan
Kompetensi Dasar
Kader Posyandu
2. Pembinaan Pokjanal
Posyandu Secara
Berjenjang
DAK Non Fisik
Kabupaten/Kota:
1. Pembinaan Pokjanal
Posyandu
2. Pelatihan Kompetensi
Dasar Kader
Posyandu Bagi Nakes
Puskesmas
3. Penyediaan media
KIE untuk
posyandu/alat bantu
Kader
BOK Puskesmas
Puskesmas:
Manajemen
Puskesmas
1. Pembinaan Teknis
Kader (Purwa,
Madya, Utama)
2. Kunjungan Rumah
1
1
Kegiatan Pusat dan Dukungan bagi Kegiatan Daerah TA 2024
Dalam melaksanakan perencanaan kegiatan anggaran, untuk menghitung seluruh posyandu di
wilayah kerja puskesmas. Posyandu diidentifikasi di perumahan warga sipil, perumahan
kedinasan TNI-POLRI-Dll, BUMN atau swasta
18. 18
Potensi Pembiayaan Bimbingan Teknis UKBM bagi Provinsi dan Kab/Kota
APBN melalui DAU
Permenkeu 110 Tahun 2023 tentang Indikator Tingkat Kinerja Daerah Dan Petunjuk Teknis Bagian
Dana Alokasi Umum Yang Ditentukan Penggunaannya
Dana Alokasi Umum (DAU)
adalah bagian dari transfer ke Daerah yang dialokasikan
dengan tujuan mengurangi ketimpangan kemampuan
keuangan dan layanan publik antar-Daerah,
Pasal 2.
c. Dukungan bidang kesehatan
Pasal 3
Untuk memenuhi target SPM
Pasal 9
Penggunaan dalam bidang kesehatan untuk mendanai
kegiatan fisik dan/ atau nonfisik dalam rangka peningkatan
kualitas layanan dasar bidang
Kesehatan program prioritas
Lampiran:
B. KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN PRIORITAS SERTA
KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN PENDUKUNG YANG
DIDANAI DARI DAU BIDANG KESEHATAN
2. Rincian Kegiatan dan Subkegiatan Pendukung yang
Didanai dari DAU Bidang Kesehatan untuk Provinsi
Uraian Kegiatan:
Pengembangan dan Pelaksanaan UKBM Tingkat
Daerah dan Kabupaten/Kota
Uraian Subkegiatan:
Bimbingan Teknis dan supervise Pengembangan dan
Pelaksanaan UKBM
19. Potensi Pembiayaan Insentif Kader
APBN
UU NO 28 Tahun 2009 tentang Pajak
dan Retribusi Daerah
PP 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum
dan tatacara Pemungutan Pajak Daerah
Permenkeu 102 tahun 2015
perubahan permenkeu 115
/PMK.07/2013 tentang tatacara
pumungutan dan penyetoran pajak
rokok
Pasal 31
Penerimaan Pajak Rokok, baik
bagian provinsi maupun bagian
kabupaten/kota, dialokasikan
paling sedikit 50% (lima puluh
persen) untuk mendanai pelayanan
kesehatan masyarakat dan
penegakan hukum oleh aparat
yang berwenang
Pasal 33;
1) Penerimaan pajak rokok; 30% untuk
Provinsi dan 70% untuk Kabupaten/Kota
2) Penerimaan Pajak rokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), baik bagian
provinsi maupun bagian kabupatenlkota
dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluh
persen) untuk mendanai pelayanan
kesehatan masyarakat dan penegakan
hukum oleh aparat yang berwenang.
5) Ketentuan mengenai pelayanan kesehatan
masyarakat yang didanai dari Pajak rokok
diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan
setelah berkoordinasi dengan menteri
dalam negeri dan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang keuangan
Pasal 31A
(1) Penerimaan Pajak Rokok, baik
bagian provinsi maupun bagian
kabupaten/kota, dialokasikan paling
sedikit 50% (lima puluh persen)
digunakan untuk mendanai
pelayanan kesehatan masyarakat
dan penegakan hukum oleh aparat
yang berwenang.
(2) Penggunaan Pajak Rokok untuk
mendanai pelayanan kesehatan
masyarakat oleh
Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan
dengan berpedoman pada
petunjuk teknis yang ditetapkan
Menteri Kesehatan.
20. Potensi Pembiayaan Operasional Posyandu, PMT, Peningkatan Kapasitas dan Insentif Kader
APBD
Permendagri 10 Tahun 2023
Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2024
Permendagri 15 Tahun 2023
Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2024
Lampiran:
B. Arah Kebijakan Pembangunan Nasional,
D. Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Urusan,
salah satunya
D.4. Kebijakan Prioritas Nasional,
2. Kesehatan: Penguatan SDM Kesehatan
dengan pemenuhan peningkatan kapasitas
dan insentif kader Posyandu.
Pasal 2.
E. Hal Khusus Lainnya
Lampiran:
Dalam penyusunan APBD TA 2024,
1. Kebijakan belanja urusan Pemda, diantaranya anggaran kesehatan
sebagai mandatory spending :
e) (2) sarana prasarana Posyandu Prima (Pustu) dan Posyandu
f) (6) peningkatan kapasitas dan insentif kader
2. Kebijakan tematik
ae. 5) dukungan terhadap upaya gerakan keluarga sehat tanggap
dan tangguh bencana melalui peningkatan pengelolaan pada
Posyandu ditingkat desa/kel seperti imbangan digital untuk
ibu/anak, antropometri, thermometer, insentif bagi kader PKK,
kader dasawisma dan kader posyandu
ag. Menyediakan alokasi anggaran kepada kecamatan untuk wilayah
kelurahan termasuk Kelembagaan Posyandu, terkait
- fasilitasi penataan, pemberdayaan dan pendayagunaan
kelembagaan,
- fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan
- fasilitasi penyediaan sarpras kelembagaan
21. APBDes
Permendagri 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
Permendesa 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2024
Pasal 17
Klasifikasi belanja dalam bidang Pembangunan desa
salah satunya sub bidang kesehatan yaitu :
Poskesdes/Polindes, Penyelenggaraan Posyandu
termasuk insentif kader Posyandu
Pasal 4,
Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembanguanan Desa
dilaksanakan melalui: (a) pemenuhan kebutuhan dasar.
Pasal 5,
Rincian pemenuhan kebutuhan dasar sebagai mana dimaksud diatas
(salah satunya): (b) perluasan akses layanan kesehatan sesuai
kewenangan Desa
Pasal 10,
Prioritas penggunaan Dana Desa disepakati dan ditetapkan dalam
Musyawarah Desa Penyusunan RKP Desa
Lampiran (Petunjuk Operasional Pelaksanaan Penggunaan Dana Desa)
Bab II, Rincian Prioritas Penggunaan Daa Desa,
A. Prioritas Pembagunan Dana Desa,
1. Pemenuhan kebutuhan dasar.
a. Pencegahan dan penurunan stunting, melalui:
4). pengadaan peralatan kesehatan dasar (timbangan bayi,
thermometer, dan peralatan kesehatan dasar lain) dan alat
peraga kesehatan untuk Posyandu
7). pemberian insentif, salah satunya kader Posyandu dan kader
kesehatan lainnya yang menjadi kewenangan Desa.
Lampiran:
Kode rekening
2.2. Sub Bidang Kesehatan
- Penyelenggaraan Posyandu (PMT, Kelas Ibu hamil,
Kelas Ibu Lansia, Insentif Kader Posyandu
- Pemeliharaan Sarpras Posyandu
- Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/
Pengadaan Sarana/Prasarana Posyandu
Potensi Pembiayaan Operasional Posyandu, PMT, Peningkatan Kapasitas dan Insentif Kader
22. APBDes
Permendagri 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
Permendesa 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2024
b. Perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa::
3). Pembangan pelayanan kesehatan
a). pengadaan pembangunan, pengembangan, dan
pemeliharaan prasarana termasuk posyandu
B. Prioritas Penggunaan Dana Desa bidang pemberdayaan
Masyarakat
1. Penyelenggaraan Promkes dan Germas
a pencegahan dan penurunan stunting di Desa,
11) . Peningkatan kapasitas kader termasuk kader Posyandu
Potensi Pembiayaan Operasional Posyandu, PMT, Peningkatan Kapasitas dan Insentif Kader
23. 23
PJ Promkes untuk memfasilitasi pelmbinaan posyandu dan kader, dengan melibatkan lintas
program, lintas sektor dan mitra Pembangunan.
SDM
1. USAID Momentum (NTT,
Jatim, Sumut, Sulsel,
Banten)
2. PATH (Surabaya, Keerom)
3. 1000 days fund (NTB)
4. ASTRA (Denpasar)
5. APRIL Grup (Riau)
6. INEY
7. ADB Sehat
8. Global Fund
9. dll
Alkes
1. Pemenuhan Kit
Kader seluruh
Indonesia oleh Sophi
Project
2. APRIL grup (Riau)
Studi/ asistensi teknis
1. WHO
2. UNICEF
3. USAID CHISU
4. SID
5. Thinkwell
1
1
Dukungan Donor, Mitra Pembangunan bagi Posyandu TA 2024
Dalam melaksanakan perencanaan kegiatan anggaran, untuk menghitung seluruh posyandu di
wilayah kerja puskesmas. Posyandu diidentifikasi di perumahan warga sipil, perumahan
kedinasan TNI-POLRI-Dll, BUMN atau swasta
24. Sinkronisasi Agenda
Pusat - Daerah
Agenda Pusat-Daerah
Bulan Februari - Agustus
Agenda Pusat-Daerah
Bulan September-Desember
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
BIMTEK
Setiap Bulan
Sinkronisasi Agenda Pusat - Daerah
Jambore kader dimajukan menjadi bulan Agustus, sehingga pelaksanaan penilaian lomba
dan penetapan pemenang untuk dipersiapkan maju.
26. 5
Indikator RPJMN 2020 - 2024
Indikator RPJMN
2022 2023 2024
Target Capaian Target Capaian Target
Persentase
kabupaten/kota
melaksanakan
pembinaan posyandu
aktif
90% 65,95% 100% 83,07% 100%
Persentase kabupaten/ kota
dengan minimal 80%
posyandu aktif
75% 48.44% 80% 82,08% 85%
27. Laporan Per 27 Januari 24
Total kabupaten kota memenuhi : 427
100%
28.
29. Pengendalian Kualitas Kader
1. Saat Pelatihan 2. Penilaian Tk
Keterampilan
Kader
3. Bimbingan
Teknis Rutin
4. Evaluasi Pasca
Pelatihan (EPP)
1. Fasilitator dari
Puskesmas Setempat
(Bersertifikat 25
keterampilan dasar)
2. Evaluasi Peserta (Pre
Post Test)
3. Evaluasi Keterampilan
(Praktek Lapangan)
4. Penyelenggara
terakreditasi Dit
Peningkatan Mutu
Nakes
5. Instrumen online
menggunakan
aplikasi Plataran
Sehat
1. Penilai adalah
Fasilitator dari
Puskesmas Lain
(Bersertifikat 25
ketrampilan dasar)
2. Instrumen penilaian:
daftar tilik
keterampilan kader
3. Hasil Penilaian: Kader
Purwa/Madya/Utama
1. Bimbingan Teknis
yang dilaksanakan
secara berjenjang
dari pusat – Provinsi –
Kab Kota – Puskesmas
bersama mitra
2. Instrumen:
• Bimbingan teknis
• Feedback
masyarakat
1. Dilaksanakan 1 tahun
setelah pelatihan.
2. Tujuan mengetahui
manfaat megikuti
pelatihan terhadap
implementasi di
lapangan
3. Data Dukung : Laporan
Layanan
4. Evaluasi 360 derajat,
sasaran:
• Peserta Pelatihan
• Rekan Kerja Peserta
• Pemantau/
pembimbing
• Masyarakat
Dilakukan melalui sertifikasi pelatihan, cross-evaluation, bimbingan teknis dan evaluasi pasca pelatihan)
30. • Media social influencer
• Layanan feedback
Masyarakat di posyandu
• Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/Kota
dan Puskesmas mengagendakan
bimtek setiap bulan,
• Instrumen mengacu kuesioner
bimtek, daftar tilik keterampilan
kader,
• Posyandu yang telah diberikan
bimtek dicatatkan pada microsite,
selanjutnya pemilihan lokus bimtek
mengacu pada data posyandu
belum mendapatkan bimtek
Pengawasan Pelayanan Kesehatan di Posyandu agar dilaksanakan
secara rutin, seluruh level Dinkes dan Puskesmas menjadwalkan di
posyandu berbeda, melibatkan mitra pembangunan.
Bimbingan Teknis Feedback masyarakat Pokjanal/ Pokja
• Feedback keluhan
Masyarakat:
- yang sudah ditangani
- yang membutuhkan
penanganan pokjanal/
pokja
31. Feedback Masyarakat
Posyandu menyediakan sarana bagi masyarakat/pengunjung untuk memberikan feedback bagi
layanan yang diberikan
No Hal Yang Diberikan Feedback Feedbcak
1 Posyandu menggunakan alat sesuai standar
a. Timbangan bayi/ anak
b. Pengukur Panjang/ tinggi badan
c. Pengukur lingkar kepala/ lingkar lengan
2 Kader melakukan pelayanan sesuai standar
a. Menjelaskan penggunaan Buku KIA
b. Menimbang
c. Mengukur Panjang/ tinggi badan
d. Mengukur lingkar kepala
e. Mengukur lingkar lengan atas
f. Memantau perkembangan anak
g. Menjelaskan hasil penimbangan, pengukuran, perkembangan
h. Memberikan vitamin A, obat cacing
i. Memberi edukasi imunisasi, pencegahan diare, pneumonia
j. Merujuk anak yang bermasalah ke nakes (meja IV)
k. Kader memberikan penjelasan ASI, MP-ASI kaya protein hewani
3 Posyandu menyediakan pemberian makanan tambahan sesuai standar
Makanan alami, kaya protein hewani