SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Oleh:
Moh. Roni Alfaqih, M.Kep
TOKSIKOLOGI OBAT
Appendict
2
 Pendahuluan
 Pengertian toksikologi
 Penggolongan racun
 Faktor yang mempengaruhi toksisitas
 Perkembangan toksikologi
 Tingkat toksisitas
Apa yang anda ketahui tentang
Toxicologi?
3
Ilustrasi 1
4
Ilustrasi 2
5
Ilustrasi 3
6
Pendahuluan
7
 • Berasal dari bahasa Yunani dan Latin
 • Latin “toxicum” = racun
 • Yunani “toxikom” = panah racun
 • Latin. Logos = Ilmu
Studi berbagai racun pada organisme hidup
PENGERTIAN
Toksikologi:
Ilmu yang mempelajari sumber, sifat,
khasiat, gejala-gejala keracunan, dosis
terapi dan lethal (bahan mematikan)
serta temuan pada otopsi kasus yang
meninggal dari suatu zat atau racun.
4/24/2024
8
PENGERTIAN
9
BAHAN KIMIA
Unsur kimia dan senyawanya serta
campurannya, baik yang bersifat alami
maupun sintetis
RACUN (TOKSIN)
Bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif
sedikit dapat membahayakan kesehatan
manusia.
TOKSISITAS
Kemampuan suatu zat untuk menimbulkan
keracunan pada makhluk hidup.
Toksisitas
10
 Siapa yang rentan?
 Anak-anak
 Rasa ingin tahu,ingin menjelajah yang tinggi,
kecenderungan untuk memasukkan ‘sesuatu’ke
dalam mulut
 Orang tua harus waspada
 Contoh kapur barus bagi anak-anak sangat
menarik oleh karena warnanya yang cantik dan
dianggap permen
KONSEP OBAT
 Zat apa pun yang menyebabkan perubahan
fisiologi atau psikologi organisme saat
dikonsumsI
 Semua obat adalah racun
11
Toksikologi obat
 Toksisitas obat diartikan sebagai tingkat
kerusakan yang dapat disebabkan oleh suatu
obat terhadap organisme. Efek toksik suatu obat
bergantung pada dosis dan dapat memengaruhi
seluruh sistem tubuh
12
TOKSISITAS
13
 Apa yang pertama anda bayangkan tentang kata
TOKSIK atau TOKSISITAS ?
 Apakah yg dimaksud substansi toksik?
 Apakah semua bahan kimia toksik menyebabkan
kerusakan dan kematian?
 Apakah bahan kimia yang dianggap tidak toksik
selalu aman?
TOKSISITAS
14
 Substansi toksik adalah bahan kimia yang
mampu menghasilkan efek yang merugikan pada
organisme hidup
 Kerusakan dapat berupa perubahan komponen
struktural atau proses fungsional yang
menyebabkan cedera atau bahkan kematian
 Prinsip penting adalah semua bahan kimia dapat
toksik pada dosis dan cara pemberian tertentu.
 Kita tidak dapat memisahkan mana senyawa
yang toksik mana yang tidak toksik
 SEMUA SENYAWA KIMIA BERPOTENSI
TOKSIK DI BAWAH KONDISI TERTENTU
PENGERTIAN
15
Chemical Hazard:
Bahan kimia yg digolongkan ke dalam
bahan-bahan berbahaya atau memiliki info yg
menyatakan bahan tsb berbahaya
LD-50 (LETHAL DOSE 50)
Dosis (mg/kg) berat zat yang dapat menyebabkan kematian
pada 50% binatang percobaan
LC-50 (LETHAL KONCENTRATION 50)
Kadar/konsentrasi bahan kimia (ppm) yang dapat menyebabkan
kematian pada 50% binatang percobaan
16
Risiko : kemungkinan yg dpt diukur dari suatu
kejadian yg menimbulkan bhy bagi kehidupan ,
kesehatan, harta benda dan lingkungan
Debu : Suspensi partikel benda padat di udara
Uap air (Vapour): bentuk gas dari cairan pd suhu
dan tek. Ruangan cairan mengeluarkan uap
17
 Kabut : Sebaran butir-butir cairan di udara
 Pengaruh akut : Pengaruh yg disebabkan oleh
paparan jangka pendek, biasanya tidak lebih
dari 1 shift kerja dengan jumlah konsentrasi
tinggi
 Pengaruh Menahun: Pengaruh yg disebabkan
oleh paparan berulang thd BK dalam jangka
waktu yg lama.
18
19
Threshold Limit Values Time Weigthed Everage
(TLV TWE)
Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang merupakan pedoman
pengendalian agar pekerja masih dapat menghadapinya, diharapkan
tidak mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan atau
kenikmatan kerja dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak boleh
lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu
 STEL (Short term exposure limit)
 maks 15 menit, 4 kali sehari
 Ceilling Limit (KTD)
 kadar tertinggi tidak diperkenankan
NILAI AMBANG BATAS (NAB)
Penggologan Racun
4/24/2024
20
Menurut :
 Sumber [ Tumbuh2an / Hewan/mineral/sintetik]
 Tempat [Alam/rumah tangga/pertanian/industri/Lab]
 Organ Tubuh
 Mekanisme dan cara kerja.
Contoh : opium, cocain, ganja, CO, CN, As, Pb,
Alkohol, Barbiturat, Morfin,Insektida,
Produk berbahaya serta efek yg muncul pada
penggunaannya :
NO Bahan Kimia Tanda keracunan/Efek samping
1 Aseton Mengganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut
dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan,
tidak sadarkan diri, dan koma
2 Etanol Lesu, peradangan pada mata, pusing, penglihatan
kabur, hilang keseimbangan, kesumutan
3 Kamper(kapur barus) Alergi pd kulit, peradangan pd mata, hidung dan
tenggorokan, pusing, lesu, tak sadarkan diri
4 Benzil alkohol Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu,
muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf,
dan kesulitan bernafas
5 Karbitol Peradangan pada mata, kulit, dan saluran pernafasan
paruparu
Perkembangan Toksikologi
 Cabang Ilmu toksikologi antara lain :
1. Farmako Toksikologi
Farmako toksikologi diperlukan unutk penelitian
terhadap daya racun obat-obatan, merupakan
ilmu toksikologi tertua
2. Toksikologi makanan dan kosmetika
Untuk ememnuhi kebutuhan pengawetan dan
penyimpaan, agar produksi pangan dan kosmetika
terus ditingkatkan
3. Toksikologi Pestisida.
Pestisida adalah racun yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk membunuh oerganisme pengganggu
dan insekta penyebar penyakit.
Perlu dilakukan penelitian agar pestisida
spesifik membunuh organisme target dan tidak
menggaggu lingkungan termasuk manusia.
Perkembangan Toksikologi
4. Toksikologi Industri
Industri menggunakan bahan berbahaya dan beracun, maka
perlu dilakukan penentuan NAB, TLV, MAC, berdasarkan jenis
bahan yang digunakan.
5. Toksikologi Militer
Dalam berperang selain menggunakan senjata taham juga
menggunakan senjata kimia, biologis, dan fisis.
6. Toksikologi Forensik
bidang ini adalah untuk mempelajari penyebab kematian
seseorang Contoh Munir
7. Toksikologi Medis
Bidang yang mengembangkan uji coba obat baru terhadap
organ manusia
8. Toksikologi Lingkungan
Semua zat buangan sisa metabolisme dan kehidupan
manusia akan masuk ke lingkungan, maka perlu di kaji
toksikologi di dalam lingkungan.
PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI
3. Cabang Toksikologi ?
Toksikologi
Lingkungan
Toksikologi
Toksikologi
Ekonomi
Toksikologi
Kehakiman/
Kedokteran
Kehakiman
Toksikologi
Lingkungan
Toksikologi
Industri
Toksikologi
Pertanian/Hama
& Pestisida
Farmakologi
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TOKSISITAS
 Sifat Fisik :
- Gas - Uap
- Debu - Kabut
- Fume - Awan
- Asap
 Sifat Kimiawi
 Jenis Persenjawaan
 Besar molekul
 Konsentrasi
 Derajat kelarutan
25
STATUS KESEHATAN
 Adanya gangguan hepar atau ginjal
mempengaruhi farmakokinetika dan outcome dari
paparan thd toksikan
 Keadaan asidosis, oleh berbagai sebab,
menurunkan aktifitas insulin dan potensial dg
tubokurarin
 Hipertensi sangat reaktif dg bahan kimia dg
aktivitas simpatomimetik(efek yg lebih luas)
 Opioid dan depresant lainnya sangat merugikan
bg pasien dg trauma kepala
26
STATUS NUTRISI DAN DIET
 Pada umumnya, konsentrasi obat dalam darah
akan tercapai tinggi bila obat yg diminum pd saat
lambung kosong
 Makanan tertentu mampu secara signifikans
menurunkan atau meningkatkan absorpsi obat
 Contoh adalah kalsium yang dpt mengikat
tetrasiklin dan menurunkan absorpsinya,
makanan lemak tinggi meningkatkan absorpsi
griseofulvin
 Beberapa makanan menjadi antagonis efek obat,
misal makanan kaya piridoxin(Vit B6) mampu
melemahkan kerja farmakologi levodopa(obat
parkinson)
27
Lanjutan nutrisi dan diit
 Absorpsi logam berat dipengaruhi oleh diet
 Kalsium, besi, lemak dan protein meningkatkan
absorpsi logam
 Defisiensi kalsium, bei, protein dan lemak
meningkatkan absorpsi cadmium
 Beberapa makanan meningkatkan toksisitas dg cara
mempengaruhi proses absorpsi contoh makanan kaya
tiramin (lihat tabel berikut) jika salah satu makanan tsb
digunakan bersamaan dg obat penghambat monoamin
oksidase (parygline, phenelzine) hipertensi krisis
28
CARA MASUK BAHAN KIMIA KE
DALAM TUBUH/PORT D’ ENTREE
29
 Zat kimia masuk ke dalam tubuh dapat melalui
saluran pernafasan, saluran pencernaan dan
kulit/mukosa.
 Dalam toksikologi industri, inhalasi merupakan
cara masuknya zat-zat kimia ke dalam tubuh yang
paling penting. Berikutnya adalah melalui kontak
dengan kulit.
 Absorbsi zat-zat kimia melalui saluran pencernaan
berhubungan dengan kebiasaan menelan dahak,
makan tanpa sendok atau merokok di tempat
kerja.
JENIS KELAMIN
30
 Terdapat perbedaan respon obat pd wanita dan pria
 Pria memiliki BB, volume darah dan masa jaringan
yg lbh besar drpd wanita. sehingga pd dosis yg
sama akan menghasilkan perbedaan konsentrasi
 Perbedaan juga dalam farmakokinetika obat tertentu
spt eritromisin dan fenitoin
 Belum terbukti apakah dosis toksik akut akan
menghasilkan perbedaan manifestasi toksik
FAKTOR INDIVIDU
31
 Usia
 Jenis kelamin
 Status Gizi
 Genetik
 Kesehatan
 Kebiasaan
FAKTOR LINGKUNGAN
32
 •Temperatur: Biasanya respon biologi akan
mengalami penurunan pada temperatur lingkungan
yg lebih rendah
 Pada temperatur yg lebih dingin. Laju absorpsi
menjadi menurun dan laju degradasi metabolik dan
ekskresi menjadi lebih rendah
 Beberapa obat dipengaruhi oleh temperatur
lingkungan, misal:
a. Obat menyerupai atropin
b. Klorpromazin, reserpin
 Pekerjaan
 Kondisi tempat tinggal. penelitiannya baru pd
Lama pemajanan
Lama pemajanan terhadap tubuh manusia
sangat mempengaruhi jumlah bahan kimia
beracun masuk ke dalam tubuh. Semakin
lama tubuh terpapar oleh zt toksik, maka
semakin berbahaya bagi tubuh itu sendiri.
33
CARA PEMAJANAN
34
 Kulit : pelarut organic, arsenic, achrilics, epoxy
resin, nickel, nitrogliserin
 Paru2 : asbestos, silika, debu kapas, cadmium,
emisi disel, khlorin, amonia
 Saluran Pencernaan : Pb, welding fume,
nitrosamin, asbestos.
 Dalam sirkulasi darah : karbon monoksida, vinil
chloride, triklor etilen, phospor
Pengeluaran Bahan Kimia
35
 Paru-paru
 Kulit
 Liver/feces : karbon tetra khlorida, phosphor,
vinil khloride, triklor etilen
 Ginjal/saluran kemih : benzidine, beta
naphtilamin, merkuri
Daya larut (dalam air atau lemak)
36
 Gas yang sangat mudah larut dalam air
(amonia dan sulfur dioksida) menyebabkan
iritasi pada mukosa saluran pernafasan atas.
 Gas-gas yang tidak mudah larut dalam air
(nitrogen dioksid, ozon dan foegen)dapat
dengan mudah mencapai saluran pernafasan
bagian bawah/alveoli.
 Gas-gas yang daya larutnya dalam air
tergolong sedang (klor, fluor) menyebabkan
iritasi pada saluran pernafasan bagian atas
dan bawah.
Jenis persenyawaan,
37
 Merkuri anorganik (elemental merkuri)
menimbulkan perubahan perilaku
 Merkuri organik lebih sering menimbulkan
kelainan syaraf tepi (pheripheral neuropathy)
Konsentrasi bahan kimia
38
 Makin tinggi konsentrasinya daya racun
makin meningkat
 konsentrasi rendah dalam jangka lama (terus
menerus) berefek kronik
DAYA RACUN BAHAN KIMIA
(TOKSISITAS)
39
 Suatu zat dikatakan sangat beracun bila
zat tersebut dapat diserap oleh tubuh
dengan cepat tetapi metabolisme dan
ekskresinya terjadi secara lambat
sehingga zat tersebut akan menyebabkan
perubahan dalam tubuh.
 Keadaan ini dapat menyebabkan
perubahan jaringan yang permanen atau
kematian.
TINGKAT TOKSISITAS
40
1. Toksisitas rendah
menyebabkan perubahan biologis pada jaringan
yang bersifat reversible
2. Toksisitasnya sedang
menyebabkan perubahan biologis pada jaringan
yang sifatnya reversible atau irreversible dengan
perubahan jaringan yangtidak begitu serius
3. Toksisitasnya tinggi
pada kadar yang rendah dapat menyebabkan
kematian atau cacat fisik yang serius.
Toksisitas Berdasarkan LD50
41
 Tingkat I (Super toxic)
 dosis : Kurang dari 1 mg/kg
 Tingkat II (Extremely toxic)
 dosis : 1 – 5 mg/kg
 Tingkat III (Highly toxic)
 dosis : 5 - 50 mg/kg
 Tingkat IV (Moderately toxic)
 dosis : 50 – 500 mg/kg
 Tingkat V (Sligtly toxic)
 dosis : 500 - 5000 mg/kg
 Tingkat VI (Practicaly non toxic)
 dosis :5.000 - 15.000 mg/kg
LASA
 LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat
yang memiliki nama, rupa dan ucapan yang mirip
dan perlu diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengambilan obat
42
43
44
45
46
Terimakasih
Stop setting yourself on fire to keep someone else warm

More Related Content

What's hot

Standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanStandar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatanMoch Rachman
 
RISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptx
RISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptxRISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptx
RISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptxaestheticaislamy1
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptOrielArdian
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualocto zulkarnain
 
Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementeralfathikaendar
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasianita sriwaty
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanAndi amalia'Elf
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Alva Cherry Mustamu
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahFuzzam Madridistas
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docxssuser9fa0b7
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanUFDK
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-deviaulia8
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
 

What's hot (20)

Standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanStandar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatan
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
RISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptx
RISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptxRISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptx
RISIKO DAN HAZARD K3 DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HAH.pptx
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
 
Terapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwaTerapi modalitas keperawatan jiwa
Terapi modalitas keperawatan jiwa
 
Stress dan adaptasi
Stress dan adaptasiStress dan adaptasi
Stress dan adaptasi
 
Soal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementerSoal uts terapi komplementer
Soal uts terapi komplementer
 
Konsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasiKonsep stress & adaptasi
Konsep stress & adaptasi
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
 
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
Konsep IPE dan IPC dalam praktek kerja lapangan terpadu prodi kebidanan, kepe...
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalahModel pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
Model pengambilan keputusan dilema etik dan masalah
 
(5)konsep promkes
(5)konsep promkes(5)konsep promkes
(5)konsep promkes
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
 
Perencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatanPerencanaan promosi kesehatan
Perencanaan promosi kesehatan
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
 

Similar to Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt

Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptAgusSudrajat19
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptSaid878643
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industriWinarso Arso
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdfYochananmeisandro
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxRiskiMaulana49
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfrahmazainatul6
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 
konsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptxkonsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptxsolemanjufri1
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptssuser685b7b
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiInoy Trisnaini
 

Similar to Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt (20)

Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.ppt
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industri
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
 
4. TOKSIKOLOGI.pptx
4. TOKSIKOLOGI.pptx4. TOKSIKOLOGI.pptx
4. TOKSIKOLOGI.pptx
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
konsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptxkonsep dasar toksikologi.pptx
konsep dasar toksikologi.pptx
 
Toksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010fToksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010f
 
Bahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptxBahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptx
 
AGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.pptAGENT_+PESTISIDA.ppt
AGENT_+PESTISIDA.ppt
 
Konsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologiKonsep dasar toksikologi
Konsep dasar toksikologi
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologi
 

More from RoniAlfaqih2

Bedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptx
Bedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptxBedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptx
Bedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptxRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Tren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptx
Tren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptxTren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptx
Tren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptxRoniAlfaqih2
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptRoniAlfaqih2
 
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptLangkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptRoniAlfaqih2
 
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...RoniAlfaqih2
 
The Experience of Patient with DFU.pptx
The Experience of Patient with DFU.pptxThe Experience of Patient with DFU.pptx
The Experience of Patient with DFU.pptxRoniAlfaqih2
 

More from RoniAlfaqih2 (7)

Bedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptx
Bedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptxBedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptx
Bedah JURNAL Peraan perawat paliatif.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Tren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptx
Tren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptxTren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptx
Tren dan Issu serta Hasil Penelitian.pptx
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
 
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptLangkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
 
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
Bimbingan Manajemen keperawatan untuk ujian kompetensi ilmu keperawatan dan n...
 
The Experience of Patient with DFU.pptx
The Experience of Patient with DFU.pptxThe Experience of Patient with DFU.pptx
The Experience of Patient with DFU.pptx
 

Recently uploaded

Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Recently uploaded (20)

Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt

  • 1. Oleh: Moh. Roni Alfaqih, M.Kep TOKSIKOLOGI OBAT
  • 2. Appendict 2  Pendahuluan  Pengertian toksikologi  Penggolongan racun  Faktor yang mempengaruhi toksisitas  Perkembangan toksikologi  Tingkat toksisitas
  • 3. Apa yang anda ketahui tentang Toxicologi? 3
  • 7. Pendahuluan 7  • Berasal dari bahasa Yunani dan Latin  • Latin “toxicum” = racun  • Yunani “toxikom” = panah racun  • Latin. Logos = Ilmu Studi berbagai racun pada organisme hidup
  • 8. PENGERTIAN Toksikologi: Ilmu yang mempelajari sumber, sifat, khasiat, gejala-gejala keracunan, dosis terapi dan lethal (bahan mematikan) serta temuan pada otopsi kasus yang meninggal dari suatu zat atau racun. 4/24/2024 8
  • 9. PENGERTIAN 9 BAHAN KIMIA Unsur kimia dan senyawanya serta campurannya, baik yang bersifat alami maupun sintetis RACUN (TOKSIN) Bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif sedikit dapat membahayakan kesehatan manusia. TOKSISITAS Kemampuan suatu zat untuk menimbulkan keracunan pada makhluk hidup.
  • 10. Toksisitas 10  Siapa yang rentan?  Anak-anak  Rasa ingin tahu,ingin menjelajah yang tinggi, kecenderungan untuk memasukkan ‘sesuatu’ke dalam mulut  Orang tua harus waspada  Contoh kapur barus bagi anak-anak sangat menarik oleh karena warnanya yang cantik dan dianggap permen
  • 11. KONSEP OBAT  Zat apa pun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat dikonsumsI  Semua obat adalah racun 11
  • 12. Toksikologi obat  Toksisitas obat diartikan sebagai tingkat kerusakan yang dapat disebabkan oleh suatu obat terhadap organisme. Efek toksik suatu obat bergantung pada dosis dan dapat memengaruhi seluruh sistem tubuh 12
  • 13. TOKSISITAS 13  Apa yang pertama anda bayangkan tentang kata TOKSIK atau TOKSISITAS ?  Apakah yg dimaksud substansi toksik?  Apakah semua bahan kimia toksik menyebabkan kerusakan dan kematian?  Apakah bahan kimia yang dianggap tidak toksik selalu aman?
  • 14. TOKSISITAS 14  Substansi toksik adalah bahan kimia yang mampu menghasilkan efek yang merugikan pada organisme hidup  Kerusakan dapat berupa perubahan komponen struktural atau proses fungsional yang menyebabkan cedera atau bahkan kematian  Prinsip penting adalah semua bahan kimia dapat toksik pada dosis dan cara pemberian tertentu.  Kita tidak dapat memisahkan mana senyawa yang toksik mana yang tidak toksik  SEMUA SENYAWA KIMIA BERPOTENSI TOKSIK DI BAWAH KONDISI TERTENTU
  • 15. PENGERTIAN 15 Chemical Hazard: Bahan kimia yg digolongkan ke dalam bahan-bahan berbahaya atau memiliki info yg menyatakan bahan tsb berbahaya LD-50 (LETHAL DOSE 50) Dosis (mg/kg) berat zat yang dapat menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan LC-50 (LETHAL KONCENTRATION 50) Kadar/konsentrasi bahan kimia (ppm) yang dapat menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan
  • 16. 16 Risiko : kemungkinan yg dpt diukur dari suatu kejadian yg menimbulkan bhy bagi kehidupan , kesehatan, harta benda dan lingkungan Debu : Suspensi partikel benda padat di udara Uap air (Vapour): bentuk gas dari cairan pd suhu dan tek. Ruangan cairan mengeluarkan uap
  • 17. 17  Kabut : Sebaran butir-butir cairan di udara  Pengaruh akut : Pengaruh yg disebabkan oleh paparan jangka pendek, biasanya tidak lebih dari 1 shift kerja dengan jumlah konsentrasi tinggi  Pengaruh Menahun: Pengaruh yg disebabkan oleh paparan berulang thd BK dalam jangka waktu yg lama.
  • 18. 18
  • 19. 19 Threshold Limit Values Time Weigthed Everage (TLV TWE) Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang merupakan pedoman pengendalian agar pekerja masih dapat menghadapinya, diharapkan tidak mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan atau kenikmatan kerja dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak boleh lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu  STEL (Short term exposure limit)  maks 15 menit, 4 kali sehari  Ceilling Limit (KTD)  kadar tertinggi tidak diperkenankan NILAI AMBANG BATAS (NAB)
  • 20. Penggologan Racun 4/24/2024 20 Menurut :  Sumber [ Tumbuh2an / Hewan/mineral/sintetik]  Tempat [Alam/rumah tangga/pertanian/industri/Lab]  Organ Tubuh  Mekanisme dan cara kerja. Contoh : opium, cocain, ganja, CO, CN, As, Pb, Alkohol, Barbiturat, Morfin,Insektida,
  • 21. Produk berbahaya serta efek yg muncul pada penggunaannya : NO Bahan Kimia Tanda keracunan/Efek samping 1 Aseton Mengganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan koma 2 Etanol Lesu, peradangan pada mata, pusing, penglihatan kabur, hilang keseimbangan, kesumutan 3 Kamper(kapur barus) Alergi pd kulit, peradangan pd mata, hidung dan tenggorokan, pusing, lesu, tak sadarkan diri 4 Benzil alkohol Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf, dan kesulitan bernafas 5 Karbitol Peradangan pada mata, kulit, dan saluran pernafasan paruparu
  • 22. Perkembangan Toksikologi  Cabang Ilmu toksikologi antara lain : 1. Farmako Toksikologi Farmako toksikologi diperlukan unutk penelitian terhadap daya racun obat-obatan, merupakan ilmu toksikologi tertua 2. Toksikologi makanan dan kosmetika Untuk ememnuhi kebutuhan pengawetan dan penyimpaan, agar produksi pangan dan kosmetika terus ditingkatkan 3. Toksikologi Pestisida. Pestisida adalah racun yang sengaja dibuat oleh manusia untuk membunuh oerganisme pengganggu dan insekta penyebar penyakit. Perlu dilakukan penelitian agar pestisida spesifik membunuh organisme target dan tidak menggaggu lingkungan termasuk manusia.
  • 23. Perkembangan Toksikologi 4. Toksikologi Industri Industri menggunakan bahan berbahaya dan beracun, maka perlu dilakukan penentuan NAB, TLV, MAC, berdasarkan jenis bahan yang digunakan. 5. Toksikologi Militer Dalam berperang selain menggunakan senjata taham juga menggunakan senjata kimia, biologis, dan fisis. 6. Toksikologi Forensik bidang ini adalah untuk mempelajari penyebab kematian seseorang Contoh Munir 7. Toksikologi Medis Bidang yang mengembangkan uji coba obat baru terhadap organ manusia 8. Toksikologi Lingkungan Semua zat buangan sisa metabolisme dan kehidupan manusia akan masuk ke lingkungan, maka perlu di kaji toksikologi di dalam lingkungan.
  • 24. PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI 3. Cabang Toksikologi ? Toksikologi Lingkungan Toksikologi Toksikologi Ekonomi Toksikologi Kehakiman/ Kedokteran Kehakiman Toksikologi Lingkungan Toksikologi Industri Toksikologi Pertanian/Hama & Pestisida Farmakologi
  • 25. FAKTOR YG MEMPENGARUHI TOKSISITAS  Sifat Fisik : - Gas - Uap - Debu - Kabut - Fume - Awan - Asap  Sifat Kimiawi  Jenis Persenjawaan  Besar molekul  Konsentrasi  Derajat kelarutan 25
  • 26. STATUS KESEHATAN  Adanya gangguan hepar atau ginjal mempengaruhi farmakokinetika dan outcome dari paparan thd toksikan  Keadaan asidosis, oleh berbagai sebab, menurunkan aktifitas insulin dan potensial dg tubokurarin  Hipertensi sangat reaktif dg bahan kimia dg aktivitas simpatomimetik(efek yg lebih luas)  Opioid dan depresant lainnya sangat merugikan bg pasien dg trauma kepala 26
  • 27. STATUS NUTRISI DAN DIET  Pada umumnya, konsentrasi obat dalam darah akan tercapai tinggi bila obat yg diminum pd saat lambung kosong  Makanan tertentu mampu secara signifikans menurunkan atau meningkatkan absorpsi obat  Contoh adalah kalsium yang dpt mengikat tetrasiklin dan menurunkan absorpsinya, makanan lemak tinggi meningkatkan absorpsi griseofulvin  Beberapa makanan menjadi antagonis efek obat, misal makanan kaya piridoxin(Vit B6) mampu melemahkan kerja farmakologi levodopa(obat parkinson) 27
  • 28. Lanjutan nutrisi dan diit  Absorpsi logam berat dipengaruhi oleh diet  Kalsium, besi, lemak dan protein meningkatkan absorpsi logam  Defisiensi kalsium, bei, protein dan lemak meningkatkan absorpsi cadmium  Beberapa makanan meningkatkan toksisitas dg cara mempengaruhi proses absorpsi contoh makanan kaya tiramin (lihat tabel berikut) jika salah satu makanan tsb digunakan bersamaan dg obat penghambat monoamin oksidase (parygline, phenelzine) hipertensi krisis 28
  • 29. CARA MASUK BAHAN KIMIA KE DALAM TUBUH/PORT D’ ENTREE 29  Zat kimia masuk ke dalam tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan dan kulit/mukosa.  Dalam toksikologi industri, inhalasi merupakan cara masuknya zat-zat kimia ke dalam tubuh yang paling penting. Berikutnya adalah melalui kontak dengan kulit.  Absorbsi zat-zat kimia melalui saluran pencernaan berhubungan dengan kebiasaan menelan dahak, makan tanpa sendok atau merokok di tempat kerja.
  • 30. JENIS KELAMIN 30  Terdapat perbedaan respon obat pd wanita dan pria  Pria memiliki BB, volume darah dan masa jaringan yg lbh besar drpd wanita. sehingga pd dosis yg sama akan menghasilkan perbedaan konsentrasi  Perbedaan juga dalam farmakokinetika obat tertentu spt eritromisin dan fenitoin  Belum terbukti apakah dosis toksik akut akan menghasilkan perbedaan manifestasi toksik
  • 31. FAKTOR INDIVIDU 31  Usia  Jenis kelamin  Status Gizi  Genetik  Kesehatan  Kebiasaan
  • 32. FAKTOR LINGKUNGAN 32  •Temperatur: Biasanya respon biologi akan mengalami penurunan pada temperatur lingkungan yg lebih rendah  Pada temperatur yg lebih dingin. Laju absorpsi menjadi menurun dan laju degradasi metabolik dan ekskresi menjadi lebih rendah  Beberapa obat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, misal: a. Obat menyerupai atropin b. Klorpromazin, reserpin  Pekerjaan  Kondisi tempat tinggal. penelitiannya baru pd
  • 33. Lama pemajanan Lama pemajanan terhadap tubuh manusia sangat mempengaruhi jumlah bahan kimia beracun masuk ke dalam tubuh. Semakin lama tubuh terpapar oleh zt toksik, maka semakin berbahaya bagi tubuh itu sendiri. 33
  • 34. CARA PEMAJANAN 34  Kulit : pelarut organic, arsenic, achrilics, epoxy resin, nickel, nitrogliserin  Paru2 : asbestos, silika, debu kapas, cadmium, emisi disel, khlorin, amonia  Saluran Pencernaan : Pb, welding fume, nitrosamin, asbestos.  Dalam sirkulasi darah : karbon monoksida, vinil chloride, triklor etilen, phospor
  • 35. Pengeluaran Bahan Kimia 35  Paru-paru  Kulit  Liver/feces : karbon tetra khlorida, phosphor, vinil khloride, triklor etilen  Ginjal/saluran kemih : benzidine, beta naphtilamin, merkuri
  • 36. Daya larut (dalam air atau lemak) 36  Gas yang sangat mudah larut dalam air (amonia dan sulfur dioksida) menyebabkan iritasi pada mukosa saluran pernafasan atas.  Gas-gas yang tidak mudah larut dalam air (nitrogen dioksid, ozon dan foegen)dapat dengan mudah mencapai saluran pernafasan bagian bawah/alveoli.  Gas-gas yang daya larutnya dalam air tergolong sedang (klor, fluor) menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan bagian atas dan bawah.
  • 37. Jenis persenyawaan, 37  Merkuri anorganik (elemental merkuri) menimbulkan perubahan perilaku  Merkuri organik lebih sering menimbulkan kelainan syaraf tepi (pheripheral neuropathy)
  • 38. Konsentrasi bahan kimia 38  Makin tinggi konsentrasinya daya racun makin meningkat  konsentrasi rendah dalam jangka lama (terus menerus) berefek kronik
  • 39. DAYA RACUN BAHAN KIMIA (TOKSISITAS) 39  Suatu zat dikatakan sangat beracun bila zat tersebut dapat diserap oleh tubuh dengan cepat tetapi metabolisme dan ekskresinya terjadi secara lambat sehingga zat tersebut akan menyebabkan perubahan dalam tubuh.  Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan jaringan yang permanen atau kematian.
  • 40. TINGKAT TOKSISITAS 40 1. Toksisitas rendah menyebabkan perubahan biologis pada jaringan yang bersifat reversible 2. Toksisitasnya sedang menyebabkan perubahan biologis pada jaringan yang sifatnya reversible atau irreversible dengan perubahan jaringan yangtidak begitu serius 3. Toksisitasnya tinggi pada kadar yang rendah dapat menyebabkan kematian atau cacat fisik yang serius.
  • 41. Toksisitas Berdasarkan LD50 41  Tingkat I (Super toxic)  dosis : Kurang dari 1 mg/kg  Tingkat II (Extremely toxic)  dosis : 1 – 5 mg/kg  Tingkat III (Highly toxic)  dosis : 5 - 50 mg/kg  Tingkat IV (Moderately toxic)  dosis : 50 – 500 mg/kg  Tingkat V (Sligtly toxic)  dosis : 500 - 5000 mg/kg  Tingkat VI (Practicaly non toxic)  dosis :5.000 - 15.000 mg/kg
  • 42. LASA  LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat yang memiliki nama, rupa dan ucapan yang mirip dan perlu diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan obat 42
  • 43. 43
  • 44. 44
  • 45. 45
  • 46. 46 Terimakasih Stop setting yourself on fire to keep someone else warm