2. Tahap-tahap Perkembangan
Keluarga
Perkembangan keluarga adalah proses
perubahan dari sistem keluarga yang terjadi
dari waktu ke waktu meliputi perubahn
interaksi dan hubungan di antara keluarga dari
waktu ke waktu. Perkembangan ini terbagi
dalam beberapa tahapan, setiap tahapan
memiliki tugas perkembangan yang harus
dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
denagn sukses.
3. 8 TAHAPAN PERKEMBANGAN TERSEBUT ADALAH:
Tahap 1
keluarga pemula: dimulai saat individu membentuk keluarga
melalui perkawinan.
Tugas perkembangan:
Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.
Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain dan
kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memiliki anak
Masalah kesehatan: masalah seksual, peran perkawinan,
kehamilan yang kurang direncanakan.
4. Tahap 2
keluarga dengan kelahiran anak pertama: dimulai sejak anak
pertama lahir sampai berusia 30 bulan.
Tugas perkembangan:
Mempersiapkan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga dan
interaksi keluarga
Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan
pasangannya.
Masalah kesehatan: pendidikan meternitas, perawatan bayi yang
baik, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik
secara dini, imunisasi, tumbuh kembang dan lain-lain.
5. Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah: dimulai anak pertama
berusia 2,5 tahun sampai dengan 5 tahun.
Tugas perkambangan:
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal : kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.
Beradaptasi dgn anak yg baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di
luar keluarga(keluarga lain atau lingkungan sekitar)
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak.
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuh
andan perkembang ananak.
6. Masalah kesehatan:
Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.
Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan,
perceraian.
Persaingan antara kakak adik.
Pengasuhan anak.
7. Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak
pertama berusia 6 tahun samapi 12 tahun.
Tugas perkembangan:
Membantu anak untuk bersosialisasi dengan tetangga,
sekolah dan lingkungan lebih luas.
Mempertahankan keintiman dengan pasangan
Memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat termasuk
biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
8. Tahap 5 keluarga dengan anak remaja: dimulai saat anak pertama
berusia 13 tahun sampai 19-20 tahun.
Tugas perkembangan:
Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai
memiliki otonomi
Mempererat hubungan intim dalam keluarga.
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan(anggota)
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
Masalah kesehatan: penyalahgunaan obat-obatan dan penyakit
jantung.
9. Tahap 6 keluarga dengan anak dewasa: dimulai saat anak pertama
meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung
dengan jumlah anak atau banyaknya anak belum menikah dan
tinggal dalam rumah:
Tugas perkembangan:
Memperluas jaringan dari keluarga inti menjadi keluarga besar.
Mempertahankan keintiman pasangan.
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan rumah tangga
10. Masalah kesehatan:
a. Masa komunikasi dewasa muda dengan orang
tua tidak lancar.
b. Transisi peran suami istri.
c. Memberi perawatan.
d. Kondisi kesehatan kronis
e. Masalah menopause
f. Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.
11. Tahap 7 keluarga dengan usia pertengahan: dimulai saat anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan atau salah satu
pasangan meninggal.
Tugas perkembangan:
Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia
pertengahan
Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan
teman sebaya dan anak-anak.
Meningkatkan keakraban pasangan.
12. Masalah kesehatan:
a. Promosi kesehatan.
b. Masalah hubungan dengan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan
lain-lain.
d. Masalah hubungan dengan perawatan.
13. Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau
pensiun sampai dengan dua-duanya meninggal.
Tugas perkembangan
Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling
menyenangkan pasangannnya
Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi: kehilangan
pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
Melakukan life review masa lalu
14. TAHAPAN KELUARGA
SEJAHTERA
1. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga
yang belum dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal, yaitu kebutuhan
pengajaran agama, pangan, sandang,
papan dan kesehatan atau keluarga yang
belum dapat memenuhi salah satu atau
lebih indikator keluarga Sejahtera Tahap I.
15. 2. Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I) adalah keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi
belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, Keluarga
Berencana (KB), interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan tempat tinggal dan transportasi
Indikator keluarga sejahtera Tahap I
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yg
dianut
b. Makan dua kali sehari atau lebih
c. Pakaian yg berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai rumah bukan dari tanah
e. Kesehatan(anak sakit atau PUS ingin ber-KB dibawa ke
sarana/petugas kesehatan
16. 3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II) adalah
keluarga yg telah dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal serta
telah memenuhi seluruh kebutuhan sosial
psikologinya, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan pengembangan
yaitu kebutuhan untuk menabung dan
memperoleh informasi
17. Indikator Keluarga Sejahtera Tahap II
Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang
dianut
Makan dua kali sehari atau lebih
Pakaian yg berbeda untuk berbagai keperluan
Lantai rumah bukan dari tanah
Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber-KB dibawah ke
Sarana/petugas kesehatan
Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut
agama masing-masing yang dianut
Makan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk paling kurang sekali
dalam seminggu
18. Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir
Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
Anggota keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir sehingga
dapat melaksanakan fungsi masing-masing
Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai
penghasilan tetap
Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga dewasa yang
berumur 10 sampai dengan 60 tahun
Anak usia sekolah (7-15) Bersekolah
Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih pus saat ini
memakai kontrasepsi
19. 4. Keluarga sejahtera Tahap III (KS III) adalah keluarga
yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan
dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan
pengembangan, tetapi belum dapat memberi
sumbagan(kontribusi) yang maksimal terhadap
masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu)
dalam bentuk material dan keuangan untuk sosial
kemasyarakatan, juga berperan serta secara aktif
dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan
atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga,
pendidikan dan lain sebagainya.
20. Indikator Kebuarga Sejahtera Tahap III
Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang
dianut
Makan dua kali sehari atau lebih
Pakaian yg berbeda untuk berbagai keperluan
Lantai rumah bukan dari tanah
Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber-KB dibawah ke
Sarana/petugas kesehatan
Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut
agama masing-masing yang dianut
Makan daging/ikan/telur
21. Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir
Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
Anggota keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir sehingga dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan
tetap
Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga dewasa yang
berumur 10 sampai dengan 60 tahun
Anak usia sekolah (7-15) Bersekolah
Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih pus saat ini memakai
kontrasepsi
22. Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan
agama
Keluarga mempunyai tabungan
Makan bersama paling kurang sekali sehari
Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang dalam 6 bulan
Memperoleh berita dari surat kabar, radio, televisi dan majalah
Anggota keluarga mampu mmenggunakan sarana transportasi
23. 5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus (KS III Plus) adalah keluarga yang
telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat
dasar, sosial, psikologis maupun pengembangan serta telah
mampu memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan
bagi masyarakat
Indikator Keluarga Sejahtera Tahap III Plus
Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
Makan dua kali sehari atau lebih
Pakaian yg berbeda untuk berbagai keperluan
24. Lantai rumah bukan dari tanah
Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber-KB dibawah ke
Sarana/petugas kesehatan
Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut
agama masing-masing yang dianut
Makan daging/ikan/telur
Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir
Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
Anggota keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir sehingga
dapat melaksanakan fungsi masing-masing
Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai
penghasilan tetap
25. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga dewasa yang
berumur 10 sampai dengan 60 tahun
Anak usia sekolah (7-15) Bersekolah
Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih pus saat ini memakai
kontrasepsi
Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan
agama
Keluarga mempunyai tabungan
Makan bersama paling kurang sekali sehari
Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang dalam 6 bulan
26. Memperoleh berita dari surat kabar, radio, televisi dan majalah
Anggota keluarga mampu mmenggunakan sarana transportasi
Memberikan sumbangan secara teratur(waktu tertentu) dan
sukarela dalam bentuk material kepada masyarakat
Aktif sebagai pengurus yayasan/panti
27. Keluarga miskin adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yg sah, yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan dasar hisup
material yang layak khususnya di bidang
kesehatan, pendidikan, sandang, dan pangan.
Keluarga miskin adalah keluarga prasejahtera dan
keluarga sejahtera I (KS I)
28. INDIKATOR KELUARGA MISKIN
Tidak bisa makan dua kali sehari atau lebih
Tidak bisa menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk paling
kurang seminggu sekali
Tidak bisa memiliki pakaian baru minimal satu stel setahun sekali
Bagian terluas lantai rumah dari tanah
Luas lantai rumah kurang dari delapan m2 untuk setiap penghuni
rumah
Tidak ada anggota keluarga berusia 15 tahun mempunyai
penghasilan tetap
Bila anak sakit/PUS ingin ber-KB tidak bisa kefasilitas kesehatan
Anak berumur 7-15 tahun tidak bersekolah