14. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Elemen kebijakan dan manajemen
Legislasi dan regulasi
veteriner yang
komprehensif yang
diperbaharui sesuai
perkembangan
Inspeksi resmi yang
terdokumentasi dan
kepatuhan pada
legislasi & standar
Analisa risiko dan
analisa biaya-manfaat
(CBA) untuk menentukan
dan mengkaji kebijakan
dan program
Kebijakan/program
yang terdokumentasi,
didukung sumber daya
dan berkelanjutan
Perwakilan resmi yang
sesuai dan partisipasi
aktif di forum-forum
multilateral
internasional
Sistim manajemen
informasi untuk
pengumpulan data dan
monitor kebijakan dan
program
Struktur organisasi
dengan tugas &
tanggung jawab yang
jelas dari pusat ke
tingkat lapangan
Mekanisme koordinasi
eksternal dengan
otoritas pemerintah
lainnya dan stakeholder
(One Health)
Sistim manajemen
mutu dengan kebijakan
mutu, prosedur dan
dokumentasi
1
1 2 3
4 5 6
8 9
7
15. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Dokter hewan
dan paramedis
veteriner
pemerintah yang
berkualitas,
jumlahnya
memadai dan
bekerja penuh
waktu
Rekrutmen
resmi yang
konsisten dan
berdasarkan
sistim merit dan
prosedur
promosi
Deskripsi
pekerjaan,
penilaian
kinerja dan
prosedur
manajemen
dokter hewan
dan paramedis
veteriner
Renumerasi
personil yang
memadai dan
teratur
Pendidikan,
pengetahuan,
ketrampilan dan
praktik dokter
hewan dan
paramedis
veteriner yang
distandarisasi
dan cukup untuk
melakukan
kegiatan
Elemen tenaga SISKESWANNAS
Pengembangan
profesional
dokter hewan
dan paramedis
veteriner,
termasuk
pendidikan
berkelanjutan &
diperbaharui
jika diperlukan
2
1 2 3 4 5 6
18. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Stakeholder
Tata Kelola yang baik dengan semua
stakeholder yang terlibat dengan
transparansi dan monitoring yang efektif
Komunikasi dengan stakeholder yang
tertarget, berkelanjutan dan efektif
Mekanisme konsultansi, termasuk
undangan tertulis, pertemuan atau
lokakarya dengan perwakilan stakeholder
Public private partnerships dalam bentuk
delegasi resmi atau program bersama,
yang memiliki otoritas legal, perjanjian
formal dan prosedur yang terdokumentasi
• Peternak/pemilik ternak
• Produsen pengolah asal hewan
• Pedagang/importir/eksportir
• Produsen pakan
• Produsen obat hewan
• Peneliti
• Dokter hewan dan paramedis
veteriner swasta
• Asosiasi komoditi
• Asosiasi profesi
• Akademisi
• Lembaga non-pemerintah
• Masyarakat umum
4
1
2
3
4
S
T
A
K
E
H
O
L
D
E
R
19. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Manajemen kedaruratan,
termasuk kesiapsiagaan dan
perencanaan respons
Sistim identifikasi ternak,
penelusuran dan pengendalian
lalu lintas ternak
Program pengendalian resmi
untuk penyakit prioritas (PHMS)
Surveilans efektif untuk deteksi
dini, monitoring dan pelaporan
penyakit hewan
Prosedur ‘self-declaration’ (AI)
dan pengakuan resmi status
bebas penyakit (PMK)
Elemen Kesehatan Hewan
Daftar penyakit wajib dilaporkan
(notifiable disease)
1
2
3
4
5
6
Sumber: OIE TAHC Chapter 3.2. Artikel 3.2.7.
1
20. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Elemen keamanan pangan hewan
produksi
2
Audit unit usaha dan proses produksi
serta pengolahan pangan asal hewan
(pemotongan, rendering, susu, telur,
madu dan produk olahan lainnya untuk
ekspor, pasar domestik dan lokal
Implementasi prosedur inspeksi ante- dan
post-mortem di fasilitas pemotongan
dikaitkan dengan prinsip-prinsip Hazard
Analysis and Critical Control Point (HACCP)
Progam monitoring residu obat hewan
(antimikroba dan hormon), kimiawi,
pestisida, radionuklida, logam berat dll.
Identifikasi dan penelusuran produk
asal hewan untuk kepentingan
keamanan pangan, kesehatan hewan
atau perdagangan
Prosedur tindakan korektif dan sanksi
terhadap regulasi untuk mitigasi risiko
keamanan pangan asal hewan untuk
ekspor dan pasar domestik
Implementasi pengendalian keamanan
pakan mencakup pengolahan,
penanganan, penyimpanan, distribusi
dan penggunaan baik komersial dan di
peternakan
1
2
3
4
5
6
25. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Elemen perdagangan internasional
Tindakan-tindakan sanitary sesuai
OIE TAHC (health requirement)
Pengendalian perbatasan dan
operasi karantina yang efektif
Tindakan-tindakan kesehatan hewan
sebelum keberangkatan untuk ekspor,
selama transit melalui negara, dan
saat kedatangan untuk impor
Sertifikasi veteriner internasional yang
efektif untuk hewan, produk hewan,
layanan dan proses untuk ekspor
Penguatan ekuivalensi dan jenis perjanjian
sanitary lainnya dengan mitra dagang,
apabila diperlukan, berkolaborasi dengan
stakeholder nasional
Notifikasi resmi yang regular dan tepat
waktu ke OIE, WTO, mitra dagang dan
organisasi lainnya yang relevan mengenai
perubahan status kesehatan hewan,
regulasi dan tindakan dan sistim sanitary
Zona atau kompartemen bebas penyakit
atau status subpopulasi kesehatan tinggi
lainnya untuk tujuan perdagangan,
berkolaborasi dengan produsen dan
stakeholder lainnya
Partisipasi aktif dalam proses-proses
penetapan standar OIE dan Codex
Alimentarius
6
27. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
SISKESWANNAS – the PVS logic
• Komponen Dasar I: Sumber Daya Manusia, Fisik dan Keuangan
– Organisasi, manajemen dan sumberdaya
• Komponen Dasar II: Otoritas Teknis dan Kapabilitas
– Program-program – surveilans/laboratorium, pengendalian
penyakit, keamanan pangan, respons darurat, AMU/AMR
(resistensi antimikroba), Identifikasi hewan, kesejahteraan hewan
• Komponen Dasar III: Interaksi dengan stakeholder
– Kemitraan pemerintah-swasta – Veterinary Statutory Body (VSB),
Komunikasi/konsultasi, program bersama (joint program)
• Komponen Dasar IV: Akses pasar
– Fokus perdagangan – Legislasi/kepatuhan, koordinasi/
transparansi internasional, zona & kompartementalisasi
33. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new one here. For more info, click here
Saturn is composed of
hydrogen and helium
Neptune
Cases solved per month
10
18
2
0
7
25
12
0 5 10 15 20 25 30
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 1
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 2
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 3
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 4
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 5
Gap 2011 Evaluasi 2007
Penilaian tingkat kemajuan OIE PVS
Level 1 - Tidak
ada kepatuhan
Level 5 -
Kepatuhan
penuh pada
standar OIE
42 46 CRITICAL COMPETENCIES
34. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Bagaimana ke depan?
▪ PVS Evaluation (2007) dan PVS Gap Analysis (2011) sudah terlalu lama
(+ 10-15 tahun yang lalu) dan mungkin tidak relevan lagi, tetapi dapat
digunakan sebagai penilaian dasar (baseline) untuk mengukur tingkat
kemajuan SISKESWANNAS saat ini dan ke depan
▪ Meskipun SISKESWANNAS menunjukkan kemajuan yang stabil dan
progresif di berbagai bidang, akan tetapi tantangan masih tetap besar
dan perlu langkah serius untuk melakukan perbaikan-perbaikan di
berbagai bidang
▪ Indonesia sebaiknya melakukan penilaian sesuai PVS Pathways secara
mandiri (self-evaluation) sebelum mengusulkan misi PVS berikutnya,
karena PVS Evaluation bermanfaat untuk menilai, memonitor dan
mengawal kemajuan yang telah dibuat (perubahan legislasi, struktur,
dampak pendanaan APBN/APBD, peningkatan kapasitas teknis dll.)
37. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Tantangan utama?
Organisasi • Hubungan vertikal dengan daerah (‘Chain of command’)
• Hubungan horizontal lintas sektor (Kementan, Kemenkes, Kemenko
PMK, KLHK, KPK, BNPB)
Kapasitas dan
kapabilitas daerah
• Koordinasi dan advokasi teknis terintegrasi untuk pengendalian
penyakit dan mempertahankan zona/kompartemen bebas
penyakit
Bukti berdasarkan ilmiah
untuk pengembangan
kebijakan dan program
• iSIKHNAS tidak menjadi sistim pengumpulan data yang cukup tepat
waktu dan seharusnya dapat digunakan untuk memberikan bukti
deteksi dini dan situasi penyakit yang lebih akurat
• Fasilitasi persyaratan kesehatan hewan untuk ekspor
Monitoring dan kaji ulang
prioritas dan program
• Manajemen dan perencanaan yang lebih strategis
• Program yang kurang realistis karena sumber daya tidak memadai
Sumber daya • One Health dan peningkatan sumberdaya dan kepimpinan dalam
penanganan zoonosis/keamanan pangan hewan produksi
• Sumber daya untuk program pengendalian penyakit prioritas –
ekonomi, ketahanan pangan dan ketahanan bencana
• Leverage sumber daya untuk peningkatan produksi ternak sapi
yang memerlukan pengawalan kesehatan hewan
40. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Prioritas pengembangan SISKESWANNAS
# Prioritas Situasi saat ini dan perkembangan ke depan
1 Kapabilitas Koordinasi Internal
dan Eksternal
• Koordinasi tetap menjadi tantangan
• ‘Chain of command’ dan penetapan Otoritas Veteriner di
daerah masih terkendala struktur dan administrasi
pemerintahan (optimalisasi penerapan PP No. 3/2017)
2 Legislasi dan regulasi veteriner
serta implementasinya
• Ada perkembangan regulasi baru, tetapi gap pada legislasi
lama masih tetap ada (terutama yang secara teknis tidak
realistis dan tidak akurat).
• Legislasi baru (turunan UU Cipta Kerja) menimbulkan
kompleksitas dan kerumitan tersendiri, peluang untuk
mengkaji ulang dan amandemen tetap harus dibuka
3 Manajemen dan Perencanaan
Strategis
• Visi pencapaian status bebas penyakit kuat (brucellosis, AI,
hog cholera), tetapi peluang perbaikan metoda pembebasan
dan monitoring secara regular tetap harus dilakukan
4 Pengendalian penyakit • Program pengendalian resmi penyakit prioritas (rabies,
anthrax) mengalami keterbatasan sumber daya dan perlu
dicarikan jalan keluar yang lebih terstruktur dan dipetakan
secara progresif (pencapaian target bebas rabies 2030)
41. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Prioritas pengembangan SISKESWANNAS (lanjutan)
# Prioritas perbaikan Situasi saat ini dan perkembangan ke depan
5 Koordinasi nasional laboratorium BBVet/BVet sudah cukup baik, kesempatan untuk
meningkatkan kapasitas deteksi dini dan konfirmasi
diagnosa penyakit lewat i-SIKHNAS tetap harus ditingkatkan
6 Pendekatan ilmiah berbasis risiko • Implementasi analisis risiko untuk pencegahan masuknya
penyakit lewat importasi lebih kuat di tingkat nasional,
tetapi perlu terdokumentasi baik dengan pendekatan
yang lebih terintegrasi
• Penguatan kapasitas yang lebih besar di daerah
7 Kemitraan pemerintah-swasta Penetapan kompartemen bebas penyakit sudah baik, tetapi
peluang untuk monitoring berkelanjutan harus ditingkatkan
dan dipertahankan
8 Kapasitas dan kompetensi teknis Peningkatan kapasitas dilakukan, tetapi harus dibarengi
dengan peningkatan kompetensi (terutama pengetahuan
dan ketrampilan epidemiologi, ekonomi veteriner dan
surveilans di semua tingkatan)
9 Identifikasi dan Pnelusuran Belum banyak kemajuan, perlu perencanaan sistim
42. Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Sistim
Kesehatan
Hewan
Nasional
(SISKESWANNAS)
Rapat
Koordinasi
Teknis
–
Solo,
18
November
2021
Prioritas pengembangan SISKESWANNAS (lanjutan)
# Prioritas perbaikan Situasi saat ini dan perkembangan ke depan
10 Manajemen profesi veteriner • Legislasi pendukung terbentuknya veterinary statutory
body (VSB) atau Konsil Kedokteran Hewan Indonesia
• Pembentukan diinisiasi pemerintah dengan anggota VSB
yang dipilih secara selektif
• Transparansi tata kelola keuangan dari pengumpulan dan
manajemen biaya registrasi
11 Kesiapsiagaan dan respons
darurat
• Sistim manajemen kedaruratan (EMS), rencana kontinjensi,
rencana manajemen/operasional dan pedoman
• Akses cepat ke dana tanggap darurat (termasuk biaya
kompensasi) dan sumber daya/logistik
• Perbaikan prosedur deteksi dini, investigasi wabah dan
penetapan definisi kasus
• Inventory kapabilitas dan kompetensi dokter hewan di
pusat dan daerah
• Otorisasi dan akses cepat pelaksanaan vaksinasi darurat
12 Notifikasi wabah penyakit • Notifikasi resmi yang regular dan tepat waktu melalui
WAHIS mengenai kejadian wabah penyakit atau perubahan
status kesehatan hewan