SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Rapat Komisi Ahli mengenai Pengendalian PMK
Tangerang Selatan, Banten, 29-30 Januari 2024
VAKSINASI PMK DAN MASA
KADALUWARSA VAKSIN
Drh TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPhil PhD
Mengapa PMK sulit diberantas?
● Morbiditas tinggi
● Rentang inang yang kompleks; dan
● Keragaman genetik yang luas.
Sumber: Segundo et al. (2017). Foot-and-mouth disease vaccines. Vet Microbiol. 2017 Jul:206:102-112.
Pemberantasan global PMK – suatu opsi?
● Ada sejumlah kendala yang akan mencegah pengendalian global PMK:
○ vaksin saat ini mahal;
○ memiliki spektrum antigenik yang sempit;
○ hanya memberikan kekebalan jangka pendek dan sangat rapuh;
○ diagnostik juga mahal, memerlukan pelatihan untuk digunakan dan jika
tidak ditangani dengan benar akan kehilangan sensitivitas dan spesifitas;
○ masih belum memahami pentingnya hewan carrier dalam epidemiologi
PMK; dan apakah perlu atau mungkin untuk mencegah status carrier; dan
○ banyak alat pendukung kebijakan (decision support tools), seperti model
yang saat ini lebih berbahaya daripada berguna karena gagal untuk
sepenuhnya mengakomodasi semua kompleksitas penyakit.
Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
Bagaimana kebijakan pemerintah
Australia tentang vaksinasi PMK?
● sifat wabah;
● pertimbangan epidemiologis;
● masalah logistik dan
sumberdaya;
● pertimbangan kesejahteraan
hewan;
● perilaku industri dan publik;
● pertimbangan sosio-ekonomi;
● implikasi perdagangan;
● standar internasional; dan
● pengalaman internasional dalam
penggunaan vaksinasi di negara-
negara yang sebelumnya bebas.
Keputusan apakah Australia akan menerapkan vaksinasi atau tidak adalah
KOMPLEKS dan bergantung pada banyak faktor, termasuk:
Sumber: National foot-and-mouth disease vaccination policy - DAFF (agriculture.gov.au).
Program vaksinasi PMK
● Vaksinasi adalah salah satu alat terpenting untuk memerangi PMK.
● Negara yang memulai inisiatif pengendalian PMK perlu mencari cara
untuk mengoptimalkan program pengendalian berbasis vaksin (vaccine-
based control program).
● Berbagai pendekatan vaksinasi telah digunakan berdasarkan situasi dan
tujuan lokal, misalnya:
○ vaksinasi massal, vaksinasi yang diterapkan pada populasi hewan
target, zona atau daerah berisiko tinggi;
○ vaksinasi ring di sekitar wabah; dan
○ vaksinasi di zona penyangga (buffer zone) atau zona proteksi
(protection zones) di sekitar wilayah bebas penyakit.
Sumber: FAO and OIE (December 2016). Foot and mouth disease vaccination
and post-vaccination monitoring Guidelines.
11,97 juta ekor
Jumlah ternak sapi dan kerbau menurut Sensus Pertanian 2023
Vaksin inaktif PMK
● Vaksin virus inaktif melindungi hanya 4 – 6 bulan terhadap serotipe
spesifik yang terkandung dalam vaksin.
● Milyaran dosis telah digunakan setiap tahun dan hewan terlindungi dari
klinis penyakit, tetapi yang perlu dipertimbangkan adalah sangat
mungkin terjadi persistensi virus di daerah faring, sehingga hewan yang
divaksinasi dapat menjadi ‘carrier’.
● Sulit untuk membedakan hewan yang terinfeksi dan hewan yang
divaksinasi (DIVA), kecuali digunakan vaksin yang telah dimurnikan
(purified vaccines).
Sumber Foot-and-Mouth Disease in Animals - Generalized Conditions -
Merck Veterinary Manual (merckvetmanual.com)
Faktor penyimpanan vaksin
● Semua vaksin PMK yang digunakan di seluruh dunia adalah vaksin inaktif.
● Vaksin virus utuh yang inaktif lebih baik daripada vaksin lainnya karena
keunggulan imunigenisitas, meskipun demikian partikel virus PMK rentan
terhadap disosiasi (pecah), yang sering membuat vaksin tidak efektif.
● Biasanya, hal ini membutuhkan penyimpanan vaksin yang didinginkan setiap
saat mulai dari produksi hingga pemberian ke hewan, terutama di wilayah-
wilayah terpencil di negara berkembang.
● Untuk mempertahankan potensi maksimum vaksin harus disimpan
pada kisaran suhu yang direkomendasikan yaitu 2 – 8°C, sejauh hal itu
memungkinkan (Butchaiah et al., 1985; El‐Sayed et al., 2012),
Sumber: Li, J. et al. (2022). Formulation enhanced the stability of Foot-and-
mouth virus and prolonged vaccine storage. Virol J. 2022; 19: 207.
Kelemahan vaksin PMK inaktif
● Meskipun vaksin PMK inaktif telah tersedia selama
beberapa dekade, hanya ada sedikit atau bahkan tidak
ada perlindungan silang (cross-protection) antara
serotipe dan subtipe, sehingga dibutuhkan vaksin yang
cocok dengan strain lapangan yang bersirkulasi.
● Vaksin PMK inaktif saat ini membutuhkan pertumbuhan
virus yang virulen, kemungkinan menimbulkan ancaman
akibat virus keluar dari lokasi manufaktur, memiliki umur
simpan (shelf life) yang terbatas dan memerlukan
vaksinasi ulang setiap 4-12 bulan.
Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
Vaksinasi tidak mencegah hewan ‘carrier’
● Vaksin PMK konvensional saat ini:
○ hanya dapat mencegah klinis penyakit;
○ perlindungan berumur pendek (sekitar 6 bulan);
○ seringkali membutuhkan vaksinasi ulang (revaksinasI) untuk
pengendalian profilaksis; dan
○ vaksinasi tidak menginduksi perlindungan cepat terhadap
tantangan atau mencegah perkembangan status ‘carrier’.
● Selain itu, perlindungan klinis bergantung pada lama kekebalan dan
durasi metode paparan/tantangan (exposure/challenge).
Sumber: Parida S. (2009). Vaccination against foot-and-mouth disease virus:
strategies and effectiveness. Expert Rev Vaccines. 2009, Mar; 8(3): 347-65.
•. 2009 Mar;8(3):347-65.
Apa tujuan program vaksinasi PMK?
A
B
C
D
Vaksinasi untuk mengurangi
insidensi klinis PMK
Vaksinasi untuk menghilangkan
sirkulasi virus PMK
● Negara/zona belum mencapai bebas
penyakit tetapi menuju status tersebut
● Tahap 3 PCP-FMD
Vaksinasi untuk
mempertahankan bebas PMK
Vaksinasi untuk mendapatkan
kembali bebas PMK
● Negara/zona bebas PMK dengan
vaksinasi
● Untuk meminimalkan konsekuensi jika
serangan PMK terjadi dari luar
● Negara bebas PMK di mana vaksinasi
dilakukan atau tidak, yang telah
mengalami serangan PMK dan berusaha
memulihkan status bebas penyakit
• Negara/zona endemik PMK
• Untuk mengurangi beban wabah klinis PMK
• Tahap 2 PCP-FMD
Sumber: FAO and OIE (December 2016). Foot and mouth disease
vaccination and post-vaccination monitoring Guidelines.
Vaksin standar dan vaksin darurat
VAKSIN POTENSI STANDAR
(VAKSIN KOMERSIAL/COMMERIAL VACCINE)
VAKSIN POTENSI LEBIH TINGGI
(VAKSIN DARURAT/EMERGENCY VACCINE)
• Diformulasikan dengan antigen yang cukup dan
adjuvant yang sesuai untuk memiliki tingkat
potensi minimum 3 PD50 [50% dosis protektif]
• Diformulasikan dengan antigen yang cukup dan
adjuvant yang sesuai untuk memiliki tingkat
potensi minimum 6 PD50 [50% dosis protektif]
• Memberikan kekebalan 6 bulan setelah 2 kali
vaksinasi awal yang diberikan dengan jarak 1
bulan
• Vaksin potensi lebih tinggi direkomendasikan
untuk vaksinasi pada populasi naif karena
spektrum kekebalannya yang lebih luas serta
masa perlindungannya yang cepat
• Strain vaksin dipilih berdasarkan hubungan
antigenik dengan strain yang bersirkulasi
• Banyak yang multivalen untuk memastikan
cakupan antigenik yang luas terhadap strain
yang bersirkulasi
Sumber: FOOT AND MOUTH DISEASE (woah.org)
Prinsip bank vaksin
● Vaksin PMK yang sudah jadi memiliki umur simpan (shelf life) hanya
1 tahun, tetapi konsentrat antigen beku dapat disimpan selama
bertahun-tahun.
● Tidak efisien atau hemat biaya apabila vaksin diformulasikan dan
dismpan terlebih dahulu yang tidak akan dipergunakan sebelum
waktunya, terutama karena tidak mungkin untuk memprediksi strain
virus apa yang mungkin timbul apabila terjadi wabah.
● Antigen yang digunakan oleh bank vaksin memungkinkan adanya
fleksibilitas untuk memformulasikan vaksin, sehingga sesuai dengan
kebutuhan strain PMK yang spesifik dari wabah tertentu.
Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
ZONASI PMK
● ZONA BEBAS PMK TANPA VAKSINASI adalah zona di mana tidak ada
infeksi PMK pada populasi hewan dan vaksinasi tidak dipraktikkan.
● ZONA BEBAS PMK DENGAN VAKSINASI adalah zona di mana tidak ada
infeksi PMK pada populasi hewan dan vaksinasi masih dipraktikkan.
● ZONA TERTULAR PMK adalah zona di mana infeksi PMK telah
dikonfirmasi.
● ZONA PROTEKSI adalah zona di mana tindakan biosekuriti dan sanitary
spesifik diterapkan untuk mencegah masuknya PMK dari zona tetangga
dengan status kesehatan hewan yang berbeda.
Sumber: Terrestrial Code Online Access - WOAH - World Organisation for Animal Health.
Kriteria penetapan zona bebas PMK
ZONA BEBAS PMK TANPA VAKSINASI (Artikel 8.8.2 WOAH Code):
1) Memiliki catatan pelaporan penyakit hewan yang regular dan cepat;
2) Tidak ada kasus PMK selama 1 tahun terakhir;
3) Tidak dilaksanakan vaksinasi PMK.
ZONA BEBAS PMK DENGAN VAKSINASI (Artikel 8.8.3 WOAH Code):
1) Memiliki catatan pelaporan penyakit hewan yang regular dan cepat;
2) Tidak ada kasus PMK selama 2 tahun terakhir;
3) Tidak ada penularan PMK selama 1 tahun terakhir yang dibuktikan melalui
surveilans;
4) Pengendalian lalu lintas.
Sumber: https://www.woah.org/fileadmin/Home/eng/Health_standards/tahc/current/chapitre_fmd.pdf..
● Untuk pengendalian PMK yang efisien, vaksinasi setiap 6
bulan dan pembatasan lalu lintas hewan sakit dan
produknya sangat penting (Parida 2009).
● Sejumlah studi menunjukkan bahwa vaksinasi yang efektif
merupakan tindakan pengendalian PMK yang penting
dalam situasi endemik dan dapat menghentikan atau
mengurangi penyebaran PMK dari hewan yang terinfeksi ke
hewan yang divaksinasi, dan dari daerah yang terkena
dampak ke daerah yang tidak terdampak
(Khounsy et al. 2008; Parida 2009).
Sumber: Parida S. (2009). Vaccination against foot-and-mouth disease virus:
strategies and effectiveness. Expert Rev Vaccines. 2009, Mar; 8(3): 347-65.
Vaksinasi setiap 6 bulan
Vaksinasi di negara endemik
● Vaksinasi lebih banyak digunakan di negara-negara endemik untuk
melindungi hewan produksi, terutama sapi perah yang berproduksi
tinggi, dari klinis penyakit karena pemotongan semua individu yang
berisiko mungkin tidak layak secara ekonomi dan dapat
menyebabkan kekurangan pangan.
Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
Masa Kadaluwarsa vaksin
● Masa Kadulawarsa vaksin (Expiration Date) adalah
satu waktu yang ditentukan oleh pabrik pembuat
vaksin yang menyatakan bahwa vaksin tersebut sejak
tanggal dibuat harus dipergunakan dalam tenggang
waktu tertentu, biasanya antara 1 tahun hingga yang
paling lama yaitu 3 tahun.
● Masa Kadaluwarsa tergantung pada jenis vaksin. Vaksin
hidup (life vaccine) lebih singkat masa kadaluarsanya
sedangkan vaksin mati (killed/inactivated vaccine)
biasanya akan lebih panjang Masa Kadaluarsa-nya.
Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
Masa Kadaluwarsa Vaksin & masa simpan
● Masa Kadaluwarsa Vaksin ditentukan oleh pabrik pembuat vaksin
berdasarkan masa simpan (shelf life) saat uji klinis.
● Masa Kadaluwarsa ini penting untuk memastikan keamanan dan khasiat
vaksin.
● Masa Kadaluwarsa diartikan sebagai estimasi waktu akhir sebuah produk
vaksin untuk tetap sesuai spesifikasinya, dengan catatan vaksin tersebut
disimpan dengan cara yang direkomendasikan.
● Masa simpan ditentukan oleh studi stabilitas dari jumlah kiriman tertentu dari
produk vaksin tersebut.
● Masa simpan, tanggal kadaluwarsa, dan kondisi penyimpanan, harus
ditentukan berdasarkan hasil dari studi stabilitas secara langsung (‘real time’).
Kenapa vaksin yang melewati ‘masa
kadaluwarsa’ tidak digunakan lagi?
● Semakin mendekati ‘Masa Kadaluarsa’ (Expiration Date) vaksin, maka
efektifitas vaksin tersebut akan mulai menurun, dan konsekuensinya
adalah keampuhan vaksin untuk mencegah penyakit yang dimaksud akan
semakin lemah dan bahkan menghilang, sehingga hewan yang mendapat
vaksin yang telah melewati ‘Masa Kadaluarsa’ tetap akan terkena penyakit
yang sebenarnya ingin kita cegah.
● Untuk itu vaksin yang telah mendekati ‘Masa Kadaluwarsa’ harus sesegera
mungkin dipergunakan dengan tujuan untuk mendapatkan efek
perlindungan optimal vaksin terhadap penyakit yang menjadi target
pencegahan dan pengendalian.
Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com
TERIMA KASIH!

More Related Content

Similar to Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Januari 2024

Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Tata Naipospos
 
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptxssuser53198f
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Tata Naipospos
 
vaksin covid.pptx
vaksin covid.pptxvaksin covid.pptx
vaksin covid.pptxghina280699
 
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...Tata Naipospos
 
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Tata Naipospos
 
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptxPelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptxDewiNurKhotimah1
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Tata Naipospos
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Tata Naipospos
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Tata Naipospos
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Tata Naipospos
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfArum96
 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Tata Naipospos
 
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Tata Naipospos
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxAnisahKireina
 
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Tata Naipospos
 
Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009
Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009
Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxTeknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxMiStickTV
 

Similar to Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Januari 2024 (20)

Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
 
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
vaksin covid.pptx
vaksin covid.pptxvaksin covid.pptx
vaksin covid.pptx
 
Pencegahan VAP.pptx
Pencegahan VAP.pptxPencegahan VAP.pptx
Pencegahan VAP.pptx
 
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
Vaksinasi Darurat Untuk Lumpy Skin Disease - Direktorat Kesehatan Hewan, 11 A...
 
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
Konsep Multisektor Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba ...
 
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptxPelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
 
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
 
Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009
Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009
Kuliah Umum Penyakit Lintas Batas di FKH IPB - Bogor, 3 Januari 2009
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptxTeknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
Teknologi-Vaksin-dan-Uji-Klinis-Vaksin-COVID-19.pptx
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Januari 2024

  • 1. Rapat Komisi Ahli mengenai Pengendalian PMK Tangerang Selatan, Banten, 29-30 Januari 2024 VAKSINASI PMK DAN MASA KADALUWARSA VAKSIN Drh TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPhil PhD
  • 2. Mengapa PMK sulit diberantas? ● Morbiditas tinggi ● Rentang inang yang kompleks; dan ● Keragaman genetik yang luas. Sumber: Segundo et al. (2017). Foot-and-mouth disease vaccines. Vet Microbiol. 2017 Jul:206:102-112.
  • 3. Pemberantasan global PMK – suatu opsi? ● Ada sejumlah kendala yang akan mencegah pengendalian global PMK: ○ vaksin saat ini mahal; ○ memiliki spektrum antigenik yang sempit; ○ hanya memberikan kekebalan jangka pendek dan sangat rapuh; ○ diagnostik juga mahal, memerlukan pelatihan untuk digunakan dan jika tidak ditangani dengan benar akan kehilangan sensitivitas dan spesifitas; ○ masih belum memahami pentingnya hewan carrier dalam epidemiologi PMK; dan apakah perlu atau mungkin untuk mencegah status carrier; dan ○ banyak alat pendukung kebijakan (decision support tools), seperti model yang saat ini lebih berbahaya daripada berguna karena gagal untuk sepenuhnya mengakomodasi semua kompleksitas penyakit. Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
  • 4. Bagaimana kebijakan pemerintah Australia tentang vaksinasi PMK? ● sifat wabah; ● pertimbangan epidemiologis; ● masalah logistik dan sumberdaya; ● pertimbangan kesejahteraan hewan; ● perilaku industri dan publik; ● pertimbangan sosio-ekonomi; ● implikasi perdagangan; ● standar internasional; dan ● pengalaman internasional dalam penggunaan vaksinasi di negara- negara yang sebelumnya bebas. Keputusan apakah Australia akan menerapkan vaksinasi atau tidak adalah KOMPLEKS dan bergantung pada banyak faktor, termasuk: Sumber: National foot-and-mouth disease vaccination policy - DAFF (agriculture.gov.au).
  • 5. Program vaksinasi PMK ● Vaksinasi adalah salah satu alat terpenting untuk memerangi PMK. ● Negara yang memulai inisiatif pengendalian PMK perlu mencari cara untuk mengoptimalkan program pengendalian berbasis vaksin (vaccine- based control program). ● Berbagai pendekatan vaksinasi telah digunakan berdasarkan situasi dan tujuan lokal, misalnya: ○ vaksinasi massal, vaksinasi yang diterapkan pada populasi hewan target, zona atau daerah berisiko tinggi; ○ vaksinasi ring di sekitar wabah; dan ○ vaksinasi di zona penyangga (buffer zone) atau zona proteksi (protection zones) di sekitar wilayah bebas penyakit. Sumber: FAO and OIE (December 2016). Foot and mouth disease vaccination and post-vaccination monitoring Guidelines.
  • 6. 11,97 juta ekor Jumlah ternak sapi dan kerbau menurut Sensus Pertanian 2023
  • 7. Vaksin inaktif PMK ● Vaksin virus inaktif melindungi hanya 4 – 6 bulan terhadap serotipe spesifik yang terkandung dalam vaksin. ● Milyaran dosis telah digunakan setiap tahun dan hewan terlindungi dari klinis penyakit, tetapi yang perlu dipertimbangkan adalah sangat mungkin terjadi persistensi virus di daerah faring, sehingga hewan yang divaksinasi dapat menjadi ‘carrier’. ● Sulit untuk membedakan hewan yang terinfeksi dan hewan yang divaksinasi (DIVA), kecuali digunakan vaksin yang telah dimurnikan (purified vaccines). Sumber Foot-and-Mouth Disease in Animals - Generalized Conditions - Merck Veterinary Manual (merckvetmanual.com)
  • 8. Faktor penyimpanan vaksin ● Semua vaksin PMK yang digunakan di seluruh dunia adalah vaksin inaktif. ● Vaksin virus utuh yang inaktif lebih baik daripada vaksin lainnya karena keunggulan imunigenisitas, meskipun demikian partikel virus PMK rentan terhadap disosiasi (pecah), yang sering membuat vaksin tidak efektif. ● Biasanya, hal ini membutuhkan penyimpanan vaksin yang didinginkan setiap saat mulai dari produksi hingga pemberian ke hewan, terutama di wilayah- wilayah terpencil di negara berkembang. ● Untuk mempertahankan potensi maksimum vaksin harus disimpan pada kisaran suhu yang direkomendasikan yaitu 2 – 8°C, sejauh hal itu memungkinkan (Butchaiah et al., 1985; El‐Sayed et al., 2012), Sumber: Li, J. et al. (2022). Formulation enhanced the stability of Foot-and- mouth virus and prolonged vaccine storage. Virol J. 2022; 19: 207.
  • 9. Kelemahan vaksin PMK inaktif ● Meskipun vaksin PMK inaktif telah tersedia selama beberapa dekade, hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada perlindungan silang (cross-protection) antara serotipe dan subtipe, sehingga dibutuhkan vaksin yang cocok dengan strain lapangan yang bersirkulasi. ● Vaksin PMK inaktif saat ini membutuhkan pertumbuhan virus yang virulen, kemungkinan menimbulkan ancaman akibat virus keluar dari lokasi manufaktur, memiliki umur simpan (shelf life) yang terbatas dan memerlukan vaksinasi ulang setiap 4-12 bulan. Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
  • 10. Vaksinasi tidak mencegah hewan ‘carrier’ ● Vaksin PMK konvensional saat ini: ○ hanya dapat mencegah klinis penyakit; ○ perlindungan berumur pendek (sekitar 6 bulan); ○ seringkali membutuhkan vaksinasi ulang (revaksinasI) untuk pengendalian profilaksis; dan ○ vaksinasi tidak menginduksi perlindungan cepat terhadap tantangan atau mencegah perkembangan status ‘carrier’. ● Selain itu, perlindungan klinis bergantung pada lama kekebalan dan durasi metode paparan/tantangan (exposure/challenge). Sumber: Parida S. (2009). Vaccination against foot-and-mouth disease virus: strategies and effectiveness. Expert Rev Vaccines. 2009, Mar; 8(3): 347-65. •. 2009 Mar;8(3):347-65.
  • 11. Apa tujuan program vaksinasi PMK? A B C D Vaksinasi untuk mengurangi insidensi klinis PMK Vaksinasi untuk menghilangkan sirkulasi virus PMK ● Negara/zona belum mencapai bebas penyakit tetapi menuju status tersebut ● Tahap 3 PCP-FMD Vaksinasi untuk mempertahankan bebas PMK Vaksinasi untuk mendapatkan kembali bebas PMK ● Negara/zona bebas PMK dengan vaksinasi ● Untuk meminimalkan konsekuensi jika serangan PMK terjadi dari luar ● Negara bebas PMK di mana vaksinasi dilakukan atau tidak, yang telah mengalami serangan PMK dan berusaha memulihkan status bebas penyakit • Negara/zona endemik PMK • Untuk mengurangi beban wabah klinis PMK • Tahap 2 PCP-FMD Sumber: FAO and OIE (December 2016). Foot and mouth disease vaccination and post-vaccination monitoring Guidelines.
  • 12. Vaksin standar dan vaksin darurat VAKSIN POTENSI STANDAR (VAKSIN KOMERSIAL/COMMERIAL VACCINE) VAKSIN POTENSI LEBIH TINGGI (VAKSIN DARURAT/EMERGENCY VACCINE) • Diformulasikan dengan antigen yang cukup dan adjuvant yang sesuai untuk memiliki tingkat potensi minimum 3 PD50 [50% dosis protektif] • Diformulasikan dengan antigen yang cukup dan adjuvant yang sesuai untuk memiliki tingkat potensi minimum 6 PD50 [50% dosis protektif] • Memberikan kekebalan 6 bulan setelah 2 kali vaksinasi awal yang diberikan dengan jarak 1 bulan • Vaksin potensi lebih tinggi direkomendasikan untuk vaksinasi pada populasi naif karena spektrum kekebalannya yang lebih luas serta masa perlindungannya yang cepat • Strain vaksin dipilih berdasarkan hubungan antigenik dengan strain yang bersirkulasi • Banyak yang multivalen untuk memastikan cakupan antigenik yang luas terhadap strain yang bersirkulasi Sumber: FOOT AND MOUTH DISEASE (woah.org)
  • 13. Prinsip bank vaksin ● Vaksin PMK yang sudah jadi memiliki umur simpan (shelf life) hanya 1 tahun, tetapi konsentrat antigen beku dapat disimpan selama bertahun-tahun. ● Tidak efisien atau hemat biaya apabila vaksin diformulasikan dan dismpan terlebih dahulu yang tidak akan dipergunakan sebelum waktunya, terutama karena tidak mungkin untuk memprediksi strain virus apa yang mungkin timbul apabila terjadi wabah. ● Antigen yang digunakan oleh bank vaksin memungkinkan adanya fleksibilitas untuk memformulasikan vaksin, sehingga sesuai dengan kebutuhan strain PMK yang spesifik dari wabah tertentu. Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
  • 14. ZONASI PMK ● ZONA BEBAS PMK TANPA VAKSINASI adalah zona di mana tidak ada infeksi PMK pada populasi hewan dan vaksinasi tidak dipraktikkan. ● ZONA BEBAS PMK DENGAN VAKSINASI adalah zona di mana tidak ada infeksi PMK pada populasi hewan dan vaksinasi masih dipraktikkan. ● ZONA TERTULAR PMK adalah zona di mana infeksi PMK telah dikonfirmasi. ● ZONA PROTEKSI adalah zona di mana tindakan biosekuriti dan sanitary spesifik diterapkan untuk mencegah masuknya PMK dari zona tetangga dengan status kesehatan hewan yang berbeda. Sumber: Terrestrial Code Online Access - WOAH - World Organisation for Animal Health.
  • 15. Kriteria penetapan zona bebas PMK ZONA BEBAS PMK TANPA VAKSINASI (Artikel 8.8.2 WOAH Code): 1) Memiliki catatan pelaporan penyakit hewan yang regular dan cepat; 2) Tidak ada kasus PMK selama 1 tahun terakhir; 3) Tidak dilaksanakan vaksinasi PMK. ZONA BEBAS PMK DENGAN VAKSINASI (Artikel 8.8.3 WOAH Code): 1) Memiliki catatan pelaporan penyakit hewan yang regular dan cepat; 2) Tidak ada kasus PMK selama 2 tahun terakhir; 3) Tidak ada penularan PMK selama 1 tahun terakhir yang dibuktikan melalui surveilans; 4) Pengendalian lalu lintas. Sumber: https://www.woah.org/fileadmin/Home/eng/Health_standards/tahc/current/chapitre_fmd.pdf..
  • 16. ● Untuk pengendalian PMK yang efisien, vaksinasi setiap 6 bulan dan pembatasan lalu lintas hewan sakit dan produknya sangat penting (Parida 2009). ● Sejumlah studi menunjukkan bahwa vaksinasi yang efektif merupakan tindakan pengendalian PMK yang penting dalam situasi endemik dan dapat menghentikan atau mengurangi penyebaran PMK dari hewan yang terinfeksi ke hewan yang divaksinasi, dan dari daerah yang terkena dampak ke daerah yang tidak terdampak (Khounsy et al. 2008; Parida 2009). Sumber: Parida S. (2009). Vaccination against foot-and-mouth disease virus: strategies and effectiveness. Expert Rev Vaccines. 2009, Mar; 8(3): 347-65. Vaksinasi setiap 6 bulan
  • 17. Vaksinasi di negara endemik ● Vaksinasi lebih banyak digunakan di negara-negara endemik untuk melindungi hewan produksi, terutama sapi perah yang berproduksi tinggi, dari klinis penyakit karena pemotongan semua individu yang berisiko mungkin tidak layak secara ekonomi dan dapat menyebabkan kekurangan pangan. Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
  • 18. Masa Kadaluwarsa vaksin ● Masa Kadulawarsa vaksin (Expiration Date) adalah satu waktu yang ditentukan oleh pabrik pembuat vaksin yang menyatakan bahwa vaksin tersebut sejak tanggal dibuat harus dipergunakan dalam tenggang waktu tertentu, biasanya antara 1 tahun hingga yang paling lama yaitu 3 tahun. ● Masa Kadaluwarsa tergantung pada jenis vaksin. Vaksin hidup (life vaccine) lebih singkat masa kadaluarsanya sedangkan vaksin mati (killed/inactivated vaccine) biasanya akan lebih panjang Masa Kadaluarsa-nya. Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
  • 19. Masa Kadaluwarsa Vaksin & masa simpan ● Masa Kadaluwarsa Vaksin ditentukan oleh pabrik pembuat vaksin berdasarkan masa simpan (shelf life) saat uji klinis. ● Masa Kadaluwarsa ini penting untuk memastikan keamanan dan khasiat vaksin. ● Masa Kadaluwarsa diartikan sebagai estimasi waktu akhir sebuah produk vaksin untuk tetap sesuai spesifikasinya, dengan catatan vaksin tersebut disimpan dengan cara yang direkomendasikan. ● Masa simpan ditentukan oleh studi stabilitas dari jumlah kiriman tertentu dari produk vaksin tersebut. ● Masa simpan, tanggal kadaluwarsa, dan kondisi penyimpanan, harus ditentukan berdasarkan hasil dari studi stabilitas secara langsung (‘real time’).
  • 20. Kenapa vaksin yang melewati ‘masa kadaluwarsa’ tidak digunakan lagi? ● Semakin mendekati ‘Masa Kadaluarsa’ (Expiration Date) vaksin, maka efektifitas vaksin tersebut akan mulai menurun, dan konsekuensinya adalah keampuhan vaksin untuk mencegah penyakit yang dimaksud akan semakin lemah dan bahkan menghilang, sehingga hewan yang mendapat vaksin yang telah melewati ‘Masa Kadaluarsa’ tetap akan terkena penyakit yang sebenarnya ingin kita cegah. ● Untuk itu vaksin yang telah mendekati ‘Masa Kadaluwarsa’ harus sesegera mungkin dipergunakan dengan tujuan untuk mendapatkan efek perlindungan optimal vaksin terhadap penyakit yang menjadi target pencegahan dan pengendalian. Sumber: Kitching et al. (2007). Global FMD control--is it an option? Vaccine, 2007 Jul 26;25(30):5660-4.
  • 21. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Does anyone have any questions? addyouremail@freepik.com +91 620 421 838 yourwebsite.com TERIMA KASIH!