1. Kewaspadaan dan Antisipasi
Penyakit Peste des Petits
Ruminants (PPR)
Rapat Koordinasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner Balai Veteriner Medan Tahun 2023
Medan, 1 – 3 Maret 2023
Drh Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner
dan Karantina Hewan
3. Peste de Petits Ruminants (PPR)
• Peste de Petits Ruminants (PPR) adalah penyakit virus akut yang sangat menular
yang menyerang ruminansia kecil yang dikarakterisasi oleh demam, kehilangan
nafsu makan, radang mukosa mulut, radang pencernaan, dan radang paru-paru.
• Penyakit ini sangat terbukti pada kambing, tetapi pada domba kurang rentan.
• PPR disebabkan oleh virus morbilli dari keluarga Paramyxoviridae (virus RNA).
• Penularan alami terjadi utamanya melalui kontak langsung dengan domba dan
kambing yang terinfeksi.
• Penularan dapat terjadi melalui kontaminasi pakan, alas kandang dan peralatan
lainnya.
• Sekresi dan ekskresi adalah sumber yang kaya akan virus dan penyebaran penyakit
berlangsung dari kontaminasi ini. Feses adalah agen utama penyebaran dan melalui
ini penyakit dapat terjadi dalam skala epidemik.
Sumber: PPR Disease in Sheep and Goats For Dummies | Sheep Farm.
4. Penyebaran PPR
▪ Dalam 15 tahun terakhir, PPR telah menyebar pada tingkat
yang mengkhawatirkan, mencapai wilayah-wilayah yang
belum pernah terinfeksi sebelumnya.
▪ Diidentifikasi di Pantai Gading pada 1942, penyakit yang
menghancurkan saat ini telah menyerang hampir 70 negara
di Afrika, Timur Tengah dan Asia, yang merupakan rumah
bagi lebih dari 80% populasi domba dan kambing dunia.
Sumber: Towards global eradication of peste des petits ruminants - WOAH - World Organisation for Animal Health.
▪ Penyakit ini sangat menular, sehingga begitu terintroduksi ke suatu negara,
virus ini dapat menginfeksi hingga 90% dari flok, dan penyakit dapat
membunuh 30 – 70% hewan yang terinfeksi.
5. Peta status PPR global menurut WOAH
Negara dan zona diakui bebas PPR Negara dan zona tanpa status resmi PPR
6. Peta status PPR di Asia-Pasifik (WOAH)
Negara diakui bebas PPR
Negara tanpa status resmi PPR
7. Gejala klinis PPR
Sumber: (PDF) Vaccines against peste des petits ruminants virus (researchgate.net)
Gambar 1. Keluarnya cairan
hidung mukopurulen pada
kambing yang terinfeksi PPR.
Gambar 2. Lesi mulut dan
lidah pada kambing yang
terinfeksi PPR.
Gambar 3. Lesi khas pada
kambing yang terinfeksi PPR.
8. Pengambilan sampel
• Sampel hanya boleh dikirim dalam keadaan dingin
dan dalam kondisi aman untuk mencegah
penyebaran penyakit.
• Pada hewan hidup, keberadaan virus dapat
dikonfirmasi dengan menggunakan usap (swab)
cairan mata (ocular discharge), lendir (mucus) dari
hidung dan mulut, atau — pada tahap awal
penyakit — darah utuh (whole blood) yang
dikumpulkan dalam tabung antikoagulan.
• Pada karkas, sampel jaringan organ dapat diuji.
Sumber: Presentation Southeast Asia Laboratory Network. Peste des Petits Ruminants.
9. Konfirmasi kasus klinis dengan deteksi antigen
• Faktor yang paling penting ketika mengkonfirmasi diagnosis lapangan kasus dugaan PPR
adalah KECEPATAN.
▪ RT-PCR (Reverse-Transcription PCR) adalah teknik yang sangat sensitif, berguna
untuk skrining kasus dugaan, bahkan sebelum tanda-tanda klinis muncul. Hasil dari
uji PCR dapat tersedia dalam 5 jam. Uji PCR tidak membedakan antara virus hidup
atau mati.
▪ Isolasi dan identifikasi virus mungkin tidak selalu diperlukan dibandingkan dengan
PCR, tetapi sangat penting untuk memungkinkan studi lebih lanjut tentang
patogenesis.
▪ IC ELISA (Immuno-capture ELISA) adalah uji yang bisa digunakan sebagai diferensial
diagnosis baik untuk antigen rinderpest dan PPR. Uji tersedia dalam bentuk kit. Uji
sangat spesifik dan sensitif, hasil dapat diperoleh kurang dari 2 jam.
Sumber: Presentation Southeast Asia Laboratory Network. Peste des Petits Ruminants.
10. Survival virus PPR
• Virus inaktif setelah 10 menit pada suhu 60oC.
• Virus stabil pada pH 4 – 10.
• Virus mati oleh sebagaian besar desinfektans;
formaldehyde 0,25% sepenuhnya menginakitivasi virus
dalam 5 menit.
• Virus bertahan lama dalam jaringan yang dingin dan beku; mampu bertahan
dalam kultur setidaknya selama 4 bulan pada –20°C.
• Virus terinaktivasi ketika terpapar radiasi ultraviolet selama 12 jam.
• Diasumsikan bahwa, seperti virus Rinderpest, virus PPR cepat terinaktivasi
oleh pembusukan pada karkas dari hewan yang sekarat karena PPR.
Sumber: Presentation Southeast Asia Laboratory Network. Peste des Petits Ruminants.
11. Penularan PPR
• Virus PPR memiliki siklus hidup langsung, dipelihara oleh hewan yang terinfeksi
hingga penularan ke hewan rentan tanpa melibatkan hewan ‘carrier’ (begitu
terinfeksi, hewan bisa mati atau sembuh) atau vektor.
• Virus keluar dalam (misal cairan hidung atau saliva) dan ekresi (misal feses) dari
hewan yang terinfeksi.
• Penularan melalui kontak dekat, di mana virus PPR ditularkan terutama lewat aerosol
antara hewan-hewan yang hidup saling berdekatan satu sama lain, atau tertelan
dengan cara menyeruduk atau menjilat.
• Fomit seperti air, bak pakan, dan alas kandang dapat menularkan virus PPR untuk
waktu yang singkat tetapi tidak menular untuk waktu yang lama.
• Hewan menular selama masa inkubasi, yang mungkin berkisar antara 2 – 10 hari.
Sumber: Presentation Southeast Asia Laboratory Network. Peste des Petits Ruminants.
12. Epidemiologi PPR
• Pada prinsipnya PPR adalah penyakit kambing dan
domba.
• Penyakit secara komparatif lebih parah pada kambing
dari pada domba.
• Anak kambing/domba berumur > 4 bulan dan < 1 tahun
juga paling rentan.
• Di wilayah endemik, sebagian besar hewan yang sakit
dan sekarat adalah yang berumur > 4 bulan dan hingga
18 – 24 bulan.
• Sapi dan kerbau dapat terinfeksi, tetapi tidak
menunjukkan gejala penyakit.
• Virus PPR tidak menginfeksi manusia.
13. • Sejak dilaporkan pertama kali pada
1942, virus PPR telah menyebabkan
beberapa epidemi pada berbagai hospes
yang rentan di seluruh dunia.
• Dalam 30 tahun terakhir, bukti infeksi
alami dan eksperimental serta isolasi
virus dilaporkan pada hospes baru tetapi
tidak biasa, seperti unta, sapi, kerbau,
anjing, singa Asia dan babi Asia.
Domba
Kerbau
Afrika Sapi
Ruminansia
kecil liar
Kambing
Unta
Siklus epidemiologi PPR
Sumber: Aziz-Ul-Rahman et al., 2020. REVIEW: Peste des petits
ruminants in large ruminants, camels and unusual hosts.
VETERINARY QUARTERLY, VOL. 40, NO. 1, 35–42.
14. Dampak ekonomi PPR
• Kerugian ekonomi yang disebabkan oleh PPR menyerang jantung populasi
pedesaan yang rentan, merusak produksi hewan di tingkat nasional dan regional.
• PPR menyebabkan kerugian ekonomi setiap tahun diestimasi sebesar USD 1,2 -
1,7 miliar (Rp 18 – 25,5 triliun), karena kematian ternak, menurunnya produksi
dan biaya untuk memerangi penyakit ini. Sekitar seperempat dari dampak
finansial terjadi di Asia Selatan.
• Dalam tidak adanya rencana pengendalian apapun, PPR dapat tetap menyebar
lebih lanjut, menyebabkan kerugian sosio-ekonomi yang menghancurkan dan
kesulitan bagi jutaan petani miskin, kebanyakan perempuan, yang mengandalkan
domba dan kambing untuk mata pencaharian mereka.
Sumber: Towards global eradication of peste des petits ruminants - WOAH - World Organisation for Animal Health.
15. Kenapa kewaspadaan terhadap PPR penting?
• Ruminansia kecil sangat
penting dalam mata
pencaharian penduduk di
banyak wilayah di dunia
(termasuk Indonesia).
• Afrika, Timur Tengah,
dan Asia – wilayah yang
terpengaruh oleh PPR –
memiliki lebih dari 80%
populasi ruminansia kecil
di dunia.
Distribusi populasi domba dan kambing
16. Histori bukti serologik PPR di Asia Tenggara
Bukti serologis virus PPR
di Laos pada 2017
Deteksi antibodi PPR di
Vietnam pada 2008
Sumber: Maillard J-C, et al., 2008. Examples of
Probable Host–Pathogen Co-adaptation/Co-
evolution in Isolated Farmed Animal Populations
in the Mountainous Regions of North Vietnam.
Sumber: Burns R.J.L. et al., 2018. Peste des Petits
Ruminants (PPR) virus serological surveillance in
goats in Lao PDR: Issues for disease eradication
in a low‐resource disease‐free setting.
Seroprevalensi PPR secara
keseluruhan = 2.2%
17. PPR dilaporkan pertama kali di Asia Tenggara
• Pada tanggal 8 Februari 2021, Thailand
melaporkan wabah PPR pada kambing yang
diimpor dari Afrika Barat.
• PPR yang terjadi di Bufai, Prachantakham,
Provinsi Prachin, Thailand adalah yang
pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara.
• Kejadian pertama kali PPR ini menimbulkan
kekhawatiran dan ancaman bagi sub-
regional lainnya di Asia Tenggara dan
bahkan kemungkinan bisa lebih luas lagi.
Sumber: PPR reported for the first time in South East Asia – WOAH – Asia.
18. Status resmi PPR di Asia Pasifik (WOAH)
NEGARA STATUS
Australia B
Bangladesh T
Bhutan
Brunei Darussalam
Kamboja
China T
Fiji
India T
Indonesia
Iran T
Japan
Korea Selatan
Korea Utara B
Laos
NEGARA STATUS
Malaysia
Maldives
Micronesia
Mongolia T
Myanmar
Nepal
New Caledonia B
New Zealand B
Pakistan T
Papua New Guinea
Philippines B
Singapore B
Sri Lanka
Taipei B
NEGARA STATUS
Thailand T (2021)
Timor-Leste
Vanuatu
Vietnam
Negara bebas PPR: B
Negara tertular PPR: T
• PPR masuk ke dalam daftar
penyakit yang wajib dilaporkan
(notifiable disease).
• Negara Anggota diwajibkan
untuk melaporkan kasus dan
wabah ke WOAH.
19. Strategi global pengendalian & pemberantasan PPR
• Pada 2015, WOAH dan FAO bersama-
sama mengembangkan Strategi
Pengendalian dan Pemberantasan
Global PPR, dengan tujuan memberantas
PPR dari dunia pada 2030.
• Strategi ini mencakup beberapa alat dan
komponen yang diimplementasikan
melalui pendekatan bertahap (step-wise
approach) untuk menurunkan tingkat
risiko epidemiologis dan meningkatkan
tingkat pencegahan dan pengendalian.
2015 2017 – 2021
Sumber: Peste Des Petits Ruminants - WOAH Middle-East.
20. Kenapa PPR lebih mudah ditangani?
Sumber: Peste des petits ruminants - WOAH - World Organisation for Animal Health
• PPR disebabkan oleh hanya
satu serotipe, dan tidak ada
status ‘carrier’ atau spesies
reservoir berkelanjutan di luar
ruminansia kecil domestik.
• Tersedia vaksin
berkualitas tinggi, yang
memberikan kekebalan
seumur hidup dan cukup
murah untuk diproduksi.
• Tersedia uji diagnostik
yang efektif untuk
monitoring serologis
program vaksinasi dan
deteksi sirkulasi virus.
21. Pemahaman risiko masuknya PPR ke Indonesia
Analisis risiko
Identifikasi
bahaya
Penilaian risiko
Manajemen
risiko
Penilaian
pemasukan
Penilaian
paparan
Penilaian
konsekuensi
Estimasi risiko
Identifikasi jalur untuk introduksi vPPR ke
Indonesia. Estimasi probabilitas terjadinya.
Identifikasi jalur untuk terpaparnya
hewan terhadap patogen. Estimasi
probablitas terjadinya.
Identifikasi konsekuensi dari paparan.
Estimasi probabilitas terjadinya.
Integrasikan hasil dari penilaian
pemasukan, paparan, dan konsekuensi.
Sumber: Presentation Dr Navneet Dhand, Dr Balbir B Singh and Dr Mana Mahapatra.
Introduction to PPR Risk Assessment and the ASEAN Preparedness Strategy.
Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 2003, 22 (2), 397-408
22. Jalur risiko yang dipertimbangkan
P1 = Importasi domba dan
kambing hidup melalui
perdagangan legal
P3 = Importasi daging
domba/kambing dingin dan beku
melalui perdagangan legal
P6= Importasi semen dan
embryo domba/kambing
melalui perdagangan legal
Sumber: Presentation Dr Dhand, Dr Singh and Dr Mahapatra. Introduction
to PPR Risk Assessment and the ASEAN Preparedness Strategy.
P2 = Importasi domba dan
kambing hidup melalui
perdagangan ilegal
P4 = Importasi daging
domba/kambing dingin dan beku
melalui perdagangan ilegal
23. Data impor domba/kambing hidup dan daging
Negara Jenis 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Australia Kambing 219 83 453 1084 410 435
Austria Kambing 106
Cechnya Kambing 12
Australia Domba 275 268 191
Negara Jenis 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Australia Daging kambing 13,60 32,53 0,00 13,05
Austria Daging kambing 3,19
Cechnya Daging kambing 0,35
Australia Daging domba 8,25 0,00 5,72
Sumber: FAOSTAT
Negara pengimpor: INDONESIA
Komoditas: KAMBING/DOMBA HIDUP (ekor)
Negara pengimpor: INDONESIA
Komoditas: DAGING KAMBING/DOMBA (ton)
24. Estimasi risiko kualitatif
• Berdasarkan volume perdagangan dan status
PPR di negara pengekspor, estimasi risiko
kualitatif masuknya PPR ke Indonesia adalah
RENDAH.
• Jalur perdagangan ilegal kambing hidup dari
Thailand melalui Malaysia yang ditelusuri
menjadi penyebab masuknya PMK ke Indonesia,
sehingga jalur ini kemungkinan akan tetap
membuat risiko kualitatif penyakit lintas batas
lainnya seperti PPR ke Indonesia menjadi TINGGI.
25. Kesiapsiagaan terhadap PPR
Tindakan-Tindakan untuk
memastikan suatu negara/wilayah
dapat secara efektif menangani
keadaan darurat
Deteksi dini Respons cepat
Sumber: Presentation Dr Dhand, Dr Singh and Dr Mahapatra. Introduction
to PPR Risk Assessment and the ASEAN Preparedness Strategy.
Kita tidak selalu dapat
memprediksi keadaan
darurat, tetapi kira dapat
bersiap diri untuk itu
Keith Hamilton, Head of the Preparedness
and Resilience Department of WOAH