SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Pentingnya Analisis Risiko
Terhadap Fungsi Karantina Hewan
Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Bogor, 2 Oktober 2017Workshop Analisis Risiko HPHK -
Pendahuluan
❑ Risiko yang berkaitan dengan introduksi penyakit melalui
hewan dan produk hewan telah dikenal secara baik dan telah
dikelola oleh Pemerintah lewat tindakan SPS berdasarkan
bukti-bukti ilmiah yang telah dipublikasi dan pendapat ahli.
❑ Ancaman introduksi penyakit digunakan dalam beberapa kasus
untuk menerapkan tindakan nasional yang ketat (seperti
pelarangan impor) yang tujuan primernya adalah untuk
menghentikan perdagangan dan melindungi industri dalam
negeri.
❑ GATT dan Perjanjian SPS yang diberlakukan sejak tahun 1995,
mengkonvergensikan rejim regulasi berdasarkan risiko melalui
harmonisasi pedoman-pedoman dan standar-standar yang
diterbitkan oleh OIE.
Perjanjian SPS
❑ Perjanjian SPS bertujuan untuk mencapai suatu keseimbangan
antara perdagangan bebas dan perlindungan kehidupan dan
kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan melalui suatu
pendekatan yang lebih konsisten dan formal dalam menilai
risiko penyakit yang berkaitan dengan perdagangan.
❑ Satu tujuan kunci dari Perjanjian SPS adalah mengurangi
kesenjangan informasi antara negara pengimpor dengan
negara pengekspor, dan sepakat pada satu pertimbangan yang
sama mengenai tindakan-tindakan mitigasi risiko yang harus
dilakukan.
❑ Pertimbangan tersebut dilakukan melalui ‘risk assessment’
yang diperoleh dari pengetahuan saintifik dan berbasis bukti
(evidence-based).
Import Risk Analysis (IRA)
❑ OIE mengembangkan pedoman untuk menilai risiko yang
berkaitan dengan perdagangan hewan dan produk hewan,
yang dikenal sebagai: IMPORT RISK ANALYSIS (IRA).
❑ Analisis Risiko adalah suatu pendekatan untuk menilai baik
kemungkinan dan konsekuensi dari suatu kejadian yang tidak
diinginkan, yang dikenal sebagai bahaya (hazard), dan
digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
menghadapi ketidakpastian (uncertainty).
❑ Penilaian risiko melibatkan prediksi dan ketidakpastian,
dimana dalam situasi tertentu dapat menimbulkan
kontroversi, terutama di bidang keamanan pangan, sebagai
contoh perselisihan tentang impor daging dari sapi yang
diberi hormon ke Uni Eropa.
Karantina dan ‘Risk assessment”
❑ Tindakan karantina dipandang sebagai satu dari sejumlah
opsi mitigasi risiko yang dapat diterapkan Pemerintah
untuk mengurangi kemungkinan HPHK diintroduksi melalui
importasi hewan dan produk hewan.
❑ Peningkatan volume perdagangan hewan dan produk hewan
dan sistim transportasi/pengangkutan yang cepat telah
meningkatkan introduksi HPHK dan untuk itu diperlukan
pendekatan dengan menggunakan “Quarantine IRA”
❑ Program-program karantina harus selalu didasarkan atas
‘risk assessment’ dan ‘risk management’. Langkah pertama
dicapai dengan menilai risiko dan kedua melalui
manajemen risiko.
Dukungan bagi petugas karantina
dalam melakukan ‘risk assessment’
• Memahami peraturan perundangan secara baik;
• Pelaksanaan peraturan perundangan secara efektif (seperti:
pemeriksaan di pintu masuk, tindak lanjut ‘post-border’);
• Pengetahuan tentang industri peternakan dan kesehatan hewan;
• Memiliki ‘political will’ yang memadai;
• Dukungan diagnostik yang kompeten dan siap sedia;
• Keberadaan uji diagnostik yang dapat dipercaya untuk HPHK utama;
• Hubungan kerja yang baik antara Otoritas Kompeten negara
pengimpor dengan negara pengekspor;
• Dasar pengetahuan yang baik mengenai keberadaan HPHK yang ada di
negara pengimpor (surveilans dan monitoring, survei penyakit); dan
• Dasar informasi yang baik mengenai sifat biologik HPHK, pencegahan,
perlakuan, program pengendalian dan pemberantasan dlsbnya.
ALOR dan ALOP
❑ Perjanjian SPS mengharuskan setiap anggota WTO untuk
mendasarkan tindakan SPSnya pada pedoman dan standar OIE.
❑ Tindakan-tindakan tidak boleh diskriminatif tanpa ada
justifikasi antar anggota atau komoditi dimana diterapkan
persyaratan yang identik atau ekuivalen.
❑ Perjanjian SPS mendefinisikan konsep ‘acceptable level of
risk’ (ALOR) sebagai tingkat risiko yang dinilai kompatibel
dengan perlindungan kesehatan hewan dan manusia.
❑ Perbedaan antara tingkat risiko yang dinilai dan ALOR dikenal
sebagai ‘appropriate level of protection’ (ALOP).
Hubungan antara risiko yang
dinilai, ALOR dan ALOP
❑ Perjanjian SPS tidak
menetapkan ALOR,
tetapi menyerahkannya
kepada negara-negara
untuk menetapkan
ALORnya masing-masing
asalkan diterapkan
secara konsisten untuk
produk yang sama atau
hampir sama.
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Kerangka pembuatan keputusan
dalam Analisis Risiko
❑ Tanggung jawab domestik
▪ Peraturan perundangan tentang kesehatan hewan dan karantina
▪ Kebijakan pemerintah
❑ Tanggung jawab internasional
▪ Perjanjian WTO SPS
▪ Standar, pedoman dan rekomendasi OIE (OIE TAHC)
❑ Prinsip-prinsip
▪ Obyektivitas ilmiah/saintifik
▪ Independen dari politik dan komersial
▪ Transparansi dan terbuka
▪ Harmonis dengan standar-standar internasional
▪ Tidak ada ‘risiko nol’ (zero risk atau nil risk)
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Identifikasi masalah
❑ Komoditas
• Apa komoditas yang diperdagangkan ?
• Metoda produksi/pengolahan komersial apa yang
diaplikasikan secara normal ?
• Daging beku, contoh: daging sapi ?
• Daging olahan, contoh: sosis ?
❑ Sumber
• Satu negara atau bagian dari suatu negara ?
• Banyak negara atau semua negara ?
❑ Penggunaan di negara pengimpor ?
❑ Volume perdagangan (kalau memungkinkan)
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Hubungan antara ‘hazard identification’, ‘risk
assessment’ dan proses ‘risk management’
❑ ‘Risk estimation’ adalah integrasi
dari ‘release’, ‘exposure’ dan
‘consequence assessments’.
❑ ‘Risk management’ dan ‘risk communication’
yang dikombinasikan dengan ‘risk assessment’
dan ‘hazard identification’ disebut sebagai
‘RISK ANALYSIS’.
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Kapan dilakukan IRA?
❑ Apabila tidak ada standar internasional
❑ Apabila standar internasional yang ada dianggap
tidak memuaskan
❑ Apabila risiko tidak dimengerti secara jelas,
apakah dapat diterima atau tidak diterima
❑ Apabila asumsi dapat ditantang (challenge)
❑ Apabila informasi baru kemudian tersedia
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Kapan tidak dilakukan IRA?
❑ Apabila tidak ada bahaya (hazard) yang berhasil
diidentifikasi
❑ Apabila tersedia standar internasional yang
memuaskan mengenai persyaratan/tindakan impor
yang dapat dilakukan
❑ Apabila ada kesepakatan yang luas mengenai
kecenderungan risiko yang terjadi
❑ Apabila komoditi tersebut memenuhi tingkat
perlindungan (ALOP) yang diperlukan oleh
negara/zona pengimpor
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Menggunakan standar OIE
❑ Tetapkan status kesehatan hewan dari negara/zona
pengekspor menggunakan informasi OIE
❑ Urutkan penyakit-penyakit yang berbahaya di negara
pengekspor
❑ Bahas bab dalam standar OIE yang relevan untuk
menetapkan ‘keamanan’ dan ‘ketidakamanan’ komoditi
tersebut
❑ Gambarkan tindakan kesehatan hewan yang diperlukan
dalam importasi menurut bab dalam standar OIE yang
relevan tersebut
Komoditi menurut OIE
❑ Komoditi aman (safe commodities)
▪ Apabila memberikan otorisasi impor atau transit dari
komoditi dalam ketegori ini, maka Otoritas Veteriner
tidak perlu menetapkan persyaratan impor, apapun status
di negara/zona pengekspor.
▪ Contoh komoditi aman untuk FMD: embryo sapi
▪ Contoh komoditi aman untuk BSE: semen sapi, susu
❑ Komoditi tidak aman (unsafe commodities)
▪ Apabila memberikan otorisasi impor atau transit dari
komoditi dalam kategori ini, maka Otoritas Veteriner
memerlukan persyaratan seperti yang diuraikan dalam Bab
yang relevan dengan status negara/zona pengekspor.
A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E
Faktor penting lainnya
❑ Evaluasi Sistem Kesehatan Hewan (siskeswan) dari
negara/zona pengekspor
➢ Dokumen OIE PVS Evaluation
➢ Desk-review (kuesioner)
➢ On-site review
❑ Status perwilayahan (zona/kompartementalisasi)
➢ Bebas atau tidak bebas
➢ Vaksinasi atau tidak vaksinasi
❑ Program surveilans dan monitoring kesehatan hewan
❑ Etika sertifikasi veteriner
Rute penyebaran penyakit dalam
kerangka ‘risk assessment’
Komponen-komponen kunci (entry, exposure, establishment dan consequences)
tidak independen. Sebagai contoh, kemungkinan ‘exposure’ bergantung pada pola
perdagangan yang dihasilkan pada ‘entry’. Hasil ‘exposure’ dalam ‘establishment’
bergantung pada tingkat ‘exposure’.
‘Qualitative’ atau ‘Quantitative’ IRA
❑ IRA dapat dikategorikan ‘qualitative’ atau ‘quantitative’
bergantung pada seberapa besar kemungkinan yang
diperkirakan terjadi.
❑ Dalam suatu analisis ‘qualitative’, kemungkinan dari
‘release’ dan ‘exposure’ dari bahaya dan magnituda
‘consequence’ dapat diekspresikan menggunakan kata kunci
yang non-numerik seperti: tinggi (high), sedang (medium),
rendah (low) atau dapat diabaikan (negligible).
❑ Dalam suatu analisis ‘quantitative’, kemungkinan dari
‘release’ dan ‘exposure’ dari bahaya diekspresikan numerik.
Ketidakpastian (uncertainty)
❑ Ketidakpastian yang berhubungan dengan suatu input, dikenal
sebagai ‘variability’, dapat dibuat model dengan ‘probability
distributions’.
❑ Simulasi Monte Carlo adalah yang umum digunakan dalam
‘quantitative risk analysis’ untuk mengasimilasi komponen
‘probability’ dan memungkinkan dilakukan ‘sensitivity analysis’.
❑ Kebanyakan publikasi tentang IRA penyakit hewan adalah
‘qualitative’ (Peeler et al., 2007; de Vos et al., 2011).
❑ Jika data yang diperlukan untuk IRA sebagian besar tidak
tersedia, output dari suatu analisis ‘quantitative’ akan memiliki
‘confidence interval’ yang lebar, sehingga menyebabkan (1) sulit
untuk dikomunikasikan dan (2) tidak lebih berguna dari
pengambilan keputusan yang didasarkan atas ‘qualitative’.
Definisi yang paling umum digunakan
Kemungkinan Penjelasan definisi
Tinggi (high) Kejadian sangat mungkin terjadi
Sedang (moderate) Kejadian mungkin terjadi dengan probabilitas
tertentu
Rendah (low) Kejadian tidak mungkin terjadi
Sangat rendah (very low) Kejadian sangat tidak mungkin terjadi
Sangat rendah (extremely low) Kejadian pasti sangat tidak mungkin terjadi
Dapat diabaikan (negligible) Kejadian sudah pasti tidak terjadi
Sumber: Bisecurity Australia (2009)
Sumber informasi untuk IRA
❑ Proses ‘risk assessment’ sangat terbantu dengan
pengetahuan yang akurat mengenai FAKTOR RISIKO (risk
factor) sebagai berikut:
• Prevalensi penyakit yang ditetapkan sebagai ‘hazard’ pada
spesies yang akan diekspor dan spesies lain yang sangat terkait
di negara pengekspor dan wilayah sekitarnya.
• Epidemiologi penyakit yang ditetapkan sebagai ‘hazard’.
• Efektivitas sistim surveilans dan monitoring penyakit di
negara/zona pengekspor dan kewenangan dari otoritas
veteriner terhadap lalulintas hewan dan produk hewan.
• Sensitivitas dan spesifitas dari uji diagnostik.
• Efek pengolahan (processing) produk hewan terhadap
introduksi risiko penyakit.
Database status penyakit di
negara pengekspor
❑ OIE WAHIS dan FAO-OIE-WHO Animal Health Yearbook:
▪ Informasi statistik penyakit hewan.
▪ Situasi wabah penyakit yang sedang terjadi.
▪ Populasi hewan.
▪ Infrastruktur veteriner.
▪ Kebijakan pengendalian penyakit dan kebijakan impor
▪ Situasi penyakit di negara-negara tetangga.
❑ OIE code dan manual
▪ Prosedur karantina yang direkomendasikan untuk lalulintas
internasional hewan, material genetik, produk hewan dan
produk biologik asal hewan.
▪ Standar uji diagnostik yang mendukung OIE Code.
▪ Standar teknik diagnostik untuk perdagangan internasional.
Database penyakit, inaktivasi
patogen dan pemrosesan
❑ Database penyakit:
▪ Kepekaan hospes (host susceptibilities)
▪ Cara penularan
▪ Karakteristik penyakit.
❑ Database inaktivasi patogen:
▪ Daya tahan agen penyakit
▪ Inaktivasi oleh perubahan pH, temperatur, kimiawi,
penyimpanan dlsbnya.
❑ Produk hewan:
▪ Standar proses manufaktur industri.
Metoda penilaian risiko penyakit
❑ Faktor negara/zona
▪ Penyakit ada dalam populasi hewan di negara/zona pengekspor.
❑ Faktor komoditi
▪ Penyakit ada dalam hewan atau produk hewan.
❑ Faktor reduksi risiko (risk reduction)
▪ Metoda pengurangan risiko, seperti perlakuan terhadap produk,
pengujian hewan atau karantina.
❑ Probabilitas ‘exposure’ domestik
▪ Risiko patogen dari hewan atau produk hewan yang diimpor
terhadap populasi hewan yang peka di negara pengimpor.
‘Scenario tree’ atau ‘risk pathway’
❑ ‘Scenario tree’ disebut sebagai suatu penggambaran
grafis alur biologik (biological pathway) dari introduksi
‘hazard’ ke dalam suatu negara pengimpor.
❑ ‘Scenario tree’ dalam suatu analisis ‘qualitative’
digunakan untuk menyediakan representasi dari setiap
peristiwa dalam proses importasi, sehingga tidak harus
mencakup seluruh kejadian yang diperlukan untuk
suatu ‘hazard’ terjadi.
❑ ‘Scenario tree’ dalam suatu analisis ‘quantitative’.
harus mencakup detil seluruh kejadian yang diperlukan
untuk suatu ‘hazard’ terjadi.
Fungsi karantina dalam
‘risk management’
❑ ‘Risk management’ adalah proses untuk mengidentifikasi,
menyeleksi dan mengimplementasikan tindakan-tindakan
karantina yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat
risiko.
❑ ‘Risk management’ dilakukan untuk memanipulasi risiko dalam
upaya mencapai ALOP atau mentoleransi suatu risiko, dan
sekaligus memastikan bahwa efek negatif terhadap perdagangan
dapat diminimalisir.
❑ Apabila tingkat risiko yang diperkirakan ‘negligible’ atau ‘very
low’ dalam memenuhi ALOP, maka dalam situasi ini ‘risk
management’ tidak dijustifikasi.
❑ Apabila ‘low’, ‘moderate’, ‘high’ atau ‘extreme’, maka ‘risk
management’ perlu diidentifikasi dan diterapkan. Proses ini
dalam teori IRA dikenal sebagai: ‘option evaluation’.
Contoh tindakan ‘risk management’ untuk
importasi hewan dan produk hewan
❑ Membatasi asal hewan hanya dari stok yang diketahui status
penyakitnya, termasuk penggunaan stok ‘specific pathogen
free’ (SPF).
❑ Mengimportasi hanya daging beku tanpa tulang saja.
❑ Memerlukan karantina dan tindakan pemeriksaan di negara
asal.
❑ Memerlukan karantina dan pengujian di negara penerima.
❑ Menggunakan protokol CITES.
❑ Memerlukan penggunaan uji dan standar diagnostik spesifik.
❑ Memerlukan tindakan karantina ‘pre-shipment’ dan/atau
‘post-shipment’.
Contoh kombinasi ‘risk management’
❑ Pemeriksaan atau pengujian untuk dinyatakan bebas HPHK tertentu.
❑ Besaran sampel harus memadai untuk memberikan tingkat
probabilitas yang dapat diterima untuk dapat mendeteksi HPHK.
❑ Pelarangan sebagian dari hospes (hewan hidup).
❑ Sistem karantina ‘pre-entry’ atau ‘post-entry’— sistim ini sebagai
bentuk paling intensif dari pemeriksaan atau pengujian dimana
fasilitas dan sumberdaya tersedia, dan bahkan merupakan satu-
satunya opsi untuk HPHK tertentu terdeteksi pada saat masuk.
❑ Persyaratan khusus dalam penyiapan konsinyasi (seperti penanganan
untuk mencegah kontaminasi atau pre-kontaminasi).
❑ Perlakuan khusus terhadap konsinyasi — seperti perlakuan setelah
proses akhir, dan meliputi kimiawi, termal, irradiasi atau metoda
fisik lainnya.
❑ Restriksi baik dalam penggunaan akhir (end use), distribusi atau
periode pemasukan dari komoditi tertentu.
Ringkasan
❑ Kegunaan IRA adalah untuk menilai HPHK yang berkaitan dengan
impor secara objektif dan transparan, sehingga:
▪ penularan HPHK dapat dicegah;
▪ tindakan-tindakan impor dapat dijustifikasi secara ilmiah; dan
▪ restriksi perdagangan dapat diminimalkan.
❑ Suatu IRA yang baik berguna bagi negara pengimpor dan negara
pengekspor.
❑ Baik pendekatan ‘qualitative’ dan ‘quantitative’ sah (valid),
akan tetapi harus sesuai dengan peristiwa yang berbeda-beda.
❑ ‘Risk management’ merupakan suatu proses pengambilan
keputusan dalam fungsi karantina yang digunakan untuk
mengimplementasikan tindakan-tindakan karantina baik
sebelum, selama atau setelah importasi untuk mengurangi risiko
sampai pada tingkat yang dapat diterima atau dapat dikelola.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Tata Naipospos
 
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...Tata Naipospos
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Tata Naipospos
 
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...Tata Naipospos
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Tata Naipospos
 
Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...
Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...
Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...Tata Naipospos
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Tata Naipospos
 
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Tata Naipospos
 
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...Tata Naipospos
 
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Tata Naipospos
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...Tata Naipospos
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Tata Naipospos
 
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...Tata Naipospos
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Tata Naipospos
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...
Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...
Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...Tata Naipospos
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
 
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
Workshop Penguatan Hukum Kesejahteraan Hewan - CIVAS-BAWA-JAN, Jakarta, 18 Ma...
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
 
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
Penyebaran PMK Melalui Alat Angkut dan Peralatan - PKHKehani, BARANTAN - Bogo...
 
Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...
Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...
Pertimbangan Teknis Rencana Aksi dan Strategi Pengendalian LSD di Indonesia -...
 
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
Sistim Biosekuriti Pembibitan Sapi Potong Dalam Rangka Kompartemen Bebas Peny...
 
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
 
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
 
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
Mungkinkah Kompartemen Bebas PMK di Indonesia? - Ditkeswan, Jakarta, 12-13 Ju...
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi  - Kementan, Tangerang, 14...
Risiko Virus ASF, Rute Masuknya dan Dampak Ekonomi - Kementan, Tangerang, 14...
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
 
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
Penyakit-penyakit Hewan Yang Wajib Dilaporkan (Notifiable Animal Diseases) - ...
 
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
Epidemiologi dan Dampak Ekonomi Lumpy Skin Disease - PDHI, Hotel Grand Swiz, ...
 
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
Workshop Sistem Penerapan Kesejahteraan Hewan - Ditkesmavet, Ditjen PKH, Bogo...
 
Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...
Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...
Persyaratan Impor Kulit Hewan Terkait PMK dan Anthrax - Ditkesmavet - 28-29 D...
 
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Daring Pusat KH...
 

Similar to Risiko Karantina

Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Tata Naipospos
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Tata Naipospos
 
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfAnalisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfRian Hari Suharto
 
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...Tata Naipospos
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...Tata Naipospos
 
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...Tata Naipospos
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Tata Naipospos
 
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Tata Naipospos
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Tata Naipospos
 
Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...
Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...
Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...Tata Naipospos
 
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Tata Naipospos
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Tata Naipospos
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Tata Naipospos
 
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Tata Naipospos
 
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Tata Naipospos
 

Similar to Risiko Karantina (20)

Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
 
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfAnalisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
 
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
Perjanjian Internasional yang Mengikat Negara Dalam Isu Veteriner - LKKV PDHI...
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. V - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Feb...
 
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
International Health Regulations dan Performance of Veterinary Services - FKF...
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
 
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
Peran Aktif Karantina Hewan dalam Mengelola Risiko - Pusat KH dan Kehani, BAR...
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
 
Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...
Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...
Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza ...
 
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
 
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
Progressive Control Pathway (PCP) Penyakit Mulut dan Kuku - Ditkeswan-AIHSP, ...
 
IKP.pptx
IKP.pptxIKP.pptx
IKP.pptx
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
Mempertahankan Indonesia Bebas PMK Sesuai Kaidah OIE TAHC - Ditkeswan, Denpas...
 
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 

Recently uploaded (10)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 

Risiko Karantina

  • 1. Pentingnya Analisis Risiko Terhadap Fungsi Karantina Hewan Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD Bogor, 2 Oktober 2017Workshop Analisis Risiko HPHK -
  • 2. Pendahuluan ❑ Risiko yang berkaitan dengan introduksi penyakit melalui hewan dan produk hewan telah dikenal secara baik dan telah dikelola oleh Pemerintah lewat tindakan SPS berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang telah dipublikasi dan pendapat ahli. ❑ Ancaman introduksi penyakit digunakan dalam beberapa kasus untuk menerapkan tindakan nasional yang ketat (seperti pelarangan impor) yang tujuan primernya adalah untuk menghentikan perdagangan dan melindungi industri dalam negeri. ❑ GATT dan Perjanjian SPS yang diberlakukan sejak tahun 1995, mengkonvergensikan rejim regulasi berdasarkan risiko melalui harmonisasi pedoman-pedoman dan standar-standar yang diterbitkan oleh OIE.
  • 3. Perjanjian SPS ❑ Perjanjian SPS bertujuan untuk mencapai suatu keseimbangan antara perdagangan bebas dan perlindungan kehidupan dan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan melalui suatu pendekatan yang lebih konsisten dan formal dalam menilai risiko penyakit yang berkaitan dengan perdagangan. ❑ Satu tujuan kunci dari Perjanjian SPS adalah mengurangi kesenjangan informasi antara negara pengimpor dengan negara pengekspor, dan sepakat pada satu pertimbangan yang sama mengenai tindakan-tindakan mitigasi risiko yang harus dilakukan. ❑ Pertimbangan tersebut dilakukan melalui ‘risk assessment’ yang diperoleh dari pengetahuan saintifik dan berbasis bukti (evidence-based).
  • 4. Import Risk Analysis (IRA) ❑ OIE mengembangkan pedoman untuk menilai risiko yang berkaitan dengan perdagangan hewan dan produk hewan, yang dikenal sebagai: IMPORT RISK ANALYSIS (IRA). ❑ Analisis Risiko adalah suatu pendekatan untuk menilai baik kemungkinan dan konsekuensi dari suatu kejadian yang tidak diinginkan, yang dikenal sebagai bahaya (hazard), dan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainty). ❑ Penilaian risiko melibatkan prediksi dan ketidakpastian, dimana dalam situasi tertentu dapat menimbulkan kontroversi, terutama di bidang keamanan pangan, sebagai contoh perselisihan tentang impor daging dari sapi yang diberi hormon ke Uni Eropa.
  • 5. Karantina dan ‘Risk assessment” ❑ Tindakan karantina dipandang sebagai satu dari sejumlah opsi mitigasi risiko yang dapat diterapkan Pemerintah untuk mengurangi kemungkinan HPHK diintroduksi melalui importasi hewan dan produk hewan. ❑ Peningkatan volume perdagangan hewan dan produk hewan dan sistim transportasi/pengangkutan yang cepat telah meningkatkan introduksi HPHK dan untuk itu diperlukan pendekatan dengan menggunakan “Quarantine IRA” ❑ Program-program karantina harus selalu didasarkan atas ‘risk assessment’ dan ‘risk management’. Langkah pertama dicapai dengan menilai risiko dan kedua melalui manajemen risiko.
  • 6. Dukungan bagi petugas karantina dalam melakukan ‘risk assessment’ • Memahami peraturan perundangan secara baik; • Pelaksanaan peraturan perundangan secara efektif (seperti: pemeriksaan di pintu masuk, tindak lanjut ‘post-border’); • Pengetahuan tentang industri peternakan dan kesehatan hewan; • Memiliki ‘political will’ yang memadai; • Dukungan diagnostik yang kompeten dan siap sedia; • Keberadaan uji diagnostik yang dapat dipercaya untuk HPHK utama; • Hubungan kerja yang baik antara Otoritas Kompeten negara pengimpor dengan negara pengekspor; • Dasar pengetahuan yang baik mengenai keberadaan HPHK yang ada di negara pengimpor (surveilans dan monitoring, survei penyakit); dan • Dasar informasi yang baik mengenai sifat biologik HPHK, pencegahan, perlakuan, program pengendalian dan pemberantasan dlsbnya.
  • 7. ALOR dan ALOP ❑ Perjanjian SPS mengharuskan setiap anggota WTO untuk mendasarkan tindakan SPSnya pada pedoman dan standar OIE. ❑ Tindakan-tindakan tidak boleh diskriminatif tanpa ada justifikasi antar anggota atau komoditi dimana diterapkan persyaratan yang identik atau ekuivalen. ❑ Perjanjian SPS mendefinisikan konsep ‘acceptable level of risk’ (ALOR) sebagai tingkat risiko yang dinilai kompatibel dengan perlindungan kesehatan hewan dan manusia. ❑ Perbedaan antara tingkat risiko yang dinilai dan ALOR dikenal sebagai ‘appropriate level of protection’ (ALOP).
  • 8. Hubungan antara risiko yang dinilai, ALOR dan ALOP ❑ Perjanjian SPS tidak menetapkan ALOR, tetapi menyerahkannya kepada negara-negara untuk menetapkan ALORnya masing-masing asalkan diterapkan secara konsisten untuk produk yang sama atau hampir sama.
  • 9. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Kerangka pembuatan keputusan dalam Analisis Risiko ❑ Tanggung jawab domestik ▪ Peraturan perundangan tentang kesehatan hewan dan karantina ▪ Kebijakan pemerintah ❑ Tanggung jawab internasional ▪ Perjanjian WTO SPS ▪ Standar, pedoman dan rekomendasi OIE (OIE TAHC) ❑ Prinsip-prinsip ▪ Obyektivitas ilmiah/saintifik ▪ Independen dari politik dan komersial ▪ Transparansi dan terbuka ▪ Harmonis dengan standar-standar internasional ▪ Tidak ada ‘risiko nol’ (zero risk atau nil risk)
  • 10. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Identifikasi masalah ❑ Komoditas • Apa komoditas yang diperdagangkan ? • Metoda produksi/pengolahan komersial apa yang diaplikasikan secara normal ? • Daging beku, contoh: daging sapi ? • Daging olahan, contoh: sosis ? ❑ Sumber • Satu negara atau bagian dari suatu negara ? • Banyak negara atau semua negara ? ❑ Penggunaan di negara pengimpor ? ❑ Volume perdagangan (kalau memungkinkan)
  • 11. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Hubungan antara ‘hazard identification’, ‘risk assessment’ dan proses ‘risk management’ ❑ ‘Risk estimation’ adalah integrasi dari ‘release’, ‘exposure’ dan ‘consequence assessments’. ❑ ‘Risk management’ dan ‘risk communication’ yang dikombinasikan dengan ‘risk assessment’ dan ‘hazard identification’ disebut sebagai ‘RISK ANALYSIS’.
  • 12. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Kapan dilakukan IRA? ❑ Apabila tidak ada standar internasional ❑ Apabila standar internasional yang ada dianggap tidak memuaskan ❑ Apabila risiko tidak dimengerti secara jelas, apakah dapat diterima atau tidak diterima ❑ Apabila asumsi dapat ditantang (challenge) ❑ Apabila informasi baru kemudian tersedia
  • 13. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Kapan tidak dilakukan IRA? ❑ Apabila tidak ada bahaya (hazard) yang berhasil diidentifikasi ❑ Apabila tersedia standar internasional yang memuaskan mengenai persyaratan/tindakan impor yang dapat dilakukan ❑ Apabila ada kesepakatan yang luas mengenai kecenderungan risiko yang terjadi ❑ Apabila komoditi tersebut memenuhi tingkat perlindungan (ALOP) yang diperlukan oleh negara/zona pengimpor
  • 14. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Menggunakan standar OIE ❑ Tetapkan status kesehatan hewan dari negara/zona pengekspor menggunakan informasi OIE ❑ Urutkan penyakit-penyakit yang berbahaya di negara pengekspor ❑ Bahas bab dalam standar OIE yang relevan untuk menetapkan ‘keamanan’ dan ‘ketidakamanan’ komoditi tersebut ❑ Gambarkan tindakan kesehatan hewan yang diperlukan dalam importasi menurut bab dalam standar OIE yang relevan tersebut
  • 15. Komoditi menurut OIE ❑ Komoditi aman (safe commodities) ▪ Apabila memberikan otorisasi impor atau transit dari komoditi dalam ketegori ini, maka Otoritas Veteriner tidak perlu menetapkan persyaratan impor, apapun status di negara/zona pengekspor. ▪ Contoh komoditi aman untuk FMD: embryo sapi ▪ Contoh komoditi aman untuk BSE: semen sapi, susu ❑ Komoditi tidak aman (unsafe commodities) ▪ Apabila memberikan otorisasi impor atau transit dari komoditi dalam kategori ini, maka Otoritas Veteriner memerlukan persyaratan seperti yang diuraikan dalam Bab yang relevan dengan status negara/zona pengekspor.
  • 16. A n a l i s a R i s i k o I m p o r t a s i : A I d a n B S E Faktor penting lainnya ❑ Evaluasi Sistem Kesehatan Hewan (siskeswan) dari negara/zona pengekspor ➢ Dokumen OIE PVS Evaluation ➢ Desk-review (kuesioner) ➢ On-site review ❑ Status perwilayahan (zona/kompartementalisasi) ➢ Bebas atau tidak bebas ➢ Vaksinasi atau tidak vaksinasi ❑ Program surveilans dan monitoring kesehatan hewan ❑ Etika sertifikasi veteriner
  • 17. Rute penyebaran penyakit dalam kerangka ‘risk assessment’ Komponen-komponen kunci (entry, exposure, establishment dan consequences) tidak independen. Sebagai contoh, kemungkinan ‘exposure’ bergantung pada pola perdagangan yang dihasilkan pada ‘entry’. Hasil ‘exposure’ dalam ‘establishment’ bergantung pada tingkat ‘exposure’.
  • 18. ‘Qualitative’ atau ‘Quantitative’ IRA ❑ IRA dapat dikategorikan ‘qualitative’ atau ‘quantitative’ bergantung pada seberapa besar kemungkinan yang diperkirakan terjadi. ❑ Dalam suatu analisis ‘qualitative’, kemungkinan dari ‘release’ dan ‘exposure’ dari bahaya dan magnituda ‘consequence’ dapat diekspresikan menggunakan kata kunci yang non-numerik seperti: tinggi (high), sedang (medium), rendah (low) atau dapat diabaikan (negligible). ❑ Dalam suatu analisis ‘quantitative’, kemungkinan dari ‘release’ dan ‘exposure’ dari bahaya diekspresikan numerik.
  • 19. Ketidakpastian (uncertainty) ❑ Ketidakpastian yang berhubungan dengan suatu input, dikenal sebagai ‘variability’, dapat dibuat model dengan ‘probability distributions’. ❑ Simulasi Monte Carlo adalah yang umum digunakan dalam ‘quantitative risk analysis’ untuk mengasimilasi komponen ‘probability’ dan memungkinkan dilakukan ‘sensitivity analysis’. ❑ Kebanyakan publikasi tentang IRA penyakit hewan adalah ‘qualitative’ (Peeler et al., 2007; de Vos et al., 2011). ❑ Jika data yang diperlukan untuk IRA sebagian besar tidak tersedia, output dari suatu analisis ‘quantitative’ akan memiliki ‘confidence interval’ yang lebar, sehingga menyebabkan (1) sulit untuk dikomunikasikan dan (2) tidak lebih berguna dari pengambilan keputusan yang didasarkan atas ‘qualitative’.
  • 20. Definisi yang paling umum digunakan Kemungkinan Penjelasan definisi Tinggi (high) Kejadian sangat mungkin terjadi Sedang (moderate) Kejadian mungkin terjadi dengan probabilitas tertentu Rendah (low) Kejadian tidak mungkin terjadi Sangat rendah (very low) Kejadian sangat tidak mungkin terjadi Sangat rendah (extremely low) Kejadian pasti sangat tidak mungkin terjadi Dapat diabaikan (negligible) Kejadian sudah pasti tidak terjadi Sumber: Bisecurity Australia (2009)
  • 21. Sumber informasi untuk IRA ❑ Proses ‘risk assessment’ sangat terbantu dengan pengetahuan yang akurat mengenai FAKTOR RISIKO (risk factor) sebagai berikut: • Prevalensi penyakit yang ditetapkan sebagai ‘hazard’ pada spesies yang akan diekspor dan spesies lain yang sangat terkait di negara pengekspor dan wilayah sekitarnya. • Epidemiologi penyakit yang ditetapkan sebagai ‘hazard’. • Efektivitas sistim surveilans dan monitoring penyakit di negara/zona pengekspor dan kewenangan dari otoritas veteriner terhadap lalulintas hewan dan produk hewan. • Sensitivitas dan spesifitas dari uji diagnostik. • Efek pengolahan (processing) produk hewan terhadap introduksi risiko penyakit.
  • 22. Database status penyakit di negara pengekspor ❑ OIE WAHIS dan FAO-OIE-WHO Animal Health Yearbook: ▪ Informasi statistik penyakit hewan. ▪ Situasi wabah penyakit yang sedang terjadi. ▪ Populasi hewan. ▪ Infrastruktur veteriner. ▪ Kebijakan pengendalian penyakit dan kebijakan impor ▪ Situasi penyakit di negara-negara tetangga. ❑ OIE code dan manual ▪ Prosedur karantina yang direkomendasikan untuk lalulintas internasional hewan, material genetik, produk hewan dan produk biologik asal hewan. ▪ Standar uji diagnostik yang mendukung OIE Code. ▪ Standar teknik diagnostik untuk perdagangan internasional.
  • 23. Database penyakit, inaktivasi patogen dan pemrosesan ❑ Database penyakit: ▪ Kepekaan hospes (host susceptibilities) ▪ Cara penularan ▪ Karakteristik penyakit. ❑ Database inaktivasi patogen: ▪ Daya tahan agen penyakit ▪ Inaktivasi oleh perubahan pH, temperatur, kimiawi, penyimpanan dlsbnya. ❑ Produk hewan: ▪ Standar proses manufaktur industri.
  • 24. Metoda penilaian risiko penyakit ❑ Faktor negara/zona ▪ Penyakit ada dalam populasi hewan di negara/zona pengekspor. ❑ Faktor komoditi ▪ Penyakit ada dalam hewan atau produk hewan. ❑ Faktor reduksi risiko (risk reduction) ▪ Metoda pengurangan risiko, seperti perlakuan terhadap produk, pengujian hewan atau karantina. ❑ Probabilitas ‘exposure’ domestik ▪ Risiko patogen dari hewan atau produk hewan yang diimpor terhadap populasi hewan yang peka di negara pengimpor.
  • 25. ‘Scenario tree’ atau ‘risk pathway’ ❑ ‘Scenario tree’ disebut sebagai suatu penggambaran grafis alur biologik (biological pathway) dari introduksi ‘hazard’ ke dalam suatu negara pengimpor. ❑ ‘Scenario tree’ dalam suatu analisis ‘qualitative’ digunakan untuk menyediakan representasi dari setiap peristiwa dalam proses importasi, sehingga tidak harus mencakup seluruh kejadian yang diperlukan untuk suatu ‘hazard’ terjadi. ❑ ‘Scenario tree’ dalam suatu analisis ‘quantitative’. harus mencakup detil seluruh kejadian yang diperlukan untuk suatu ‘hazard’ terjadi.
  • 26. Fungsi karantina dalam ‘risk management’ ❑ ‘Risk management’ adalah proses untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan mengimplementasikan tindakan-tindakan karantina yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat risiko. ❑ ‘Risk management’ dilakukan untuk memanipulasi risiko dalam upaya mencapai ALOP atau mentoleransi suatu risiko, dan sekaligus memastikan bahwa efek negatif terhadap perdagangan dapat diminimalisir. ❑ Apabila tingkat risiko yang diperkirakan ‘negligible’ atau ‘very low’ dalam memenuhi ALOP, maka dalam situasi ini ‘risk management’ tidak dijustifikasi. ❑ Apabila ‘low’, ‘moderate’, ‘high’ atau ‘extreme’, maka ‘risk management’ perlu diidentifikasi dan diterapkan. Proses ini dalam teori IRA dikenal sebagai: ‘option evaluation’.
  • 27. Contoh tindakan ‘risk management’ untuk importasi hewan dan produk hewan ❑ Membatasi asal hewan hanya dari stok yang diketahui status penyakitnya, termasuk penggunaan stok ‘specific pathogen free’ (SPF). ❑ Mengimportasi hanya daging beku tanpa tulang saja. ❑ Memerlukan karantina dan tindakan pemeriksaan di negara asal. ❑ Memerlukan karantina dan pengujian di negara penerima. ❑ Menggunakan protokol CITES. ❑ Memerlukan penggunaan uji dan standar diagnostik spesifik. ❑ Memerlukan tindakan karantina ‘pre-shipment’ dan/atau ‘post-shipment’.
  • 28. Contoh kombinasi ‘risk management’ ❑ Pemeriksaan atau pengujian untuk dinyatakan bebas HPHK tertentu. ❑ Besaran sampel harus memadai untuk memberikan tingkat probabilitas yang dapat diterima untuk dapat mendeteksi HPHK. ❑ Pelarangan sebagian dari hospes (hewan hidup). ❑ Sistem karantina ‘pre-entry’ atau ‘post-entry’— sistim ini sebagai bentuk paling intensif dari pemeriksaan atau pengujian dimana fasilitas dan sumberdaya tersedia, dan bahkan merupakan satu- satunya opsi untuk HPHK tertentu terdeteksi pada saat masuk. ❑ Persyaratan khusus dalam penyiapan konsinyasi (seperti penanganan untuk mencegah kontaminasi atau pre-kontaminasi). ❑ Perlakuan khusus terhadap konsinyasi — seperti perlakuan setelah proses akhir, dan meliputi kimiawi, termal, irradiasi atau metoda fisik lainnya. ❑ Restriksi baik dalam penggunaan akhir (end use), distribusi atau periode pemasukan dari komoditi tertentu.
  • 29. Ringkasan ❑ Kegunaan IRA adalah untuk menilai HPHK yang berkaitan dengan impor secara objektif dan transparan, sehingga: ▪ penularan HPHK dapat dicegah; ▪ tindakan-tindakan impor dapat dijustifikasi secara ilmiah; dan ▪ restriksi perdagangan dapat diminimalkan. ❑ Suatu IRA yang baik berguna bagi negara pengimpor dan negara pengekspor. ❑ Baik pendekatan ‘qualitative’ dan ‘quantitative’ sah (valid), akan tetapi harus sesuai dengan peristiwa yang berbeda-beda. ❑ ‘Risk management’ merupakan suatu proses pengambilan keputusan dalam fungsi karantina yang digunakan untuk mengimplementasikan tindakan-tindakan karantina baik sebelum, selama atau setelah importasi untuk mengurangi risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima atau dapat dikelola.