3. Sejak berkuasa di Indonesia, pemerintah pendudukan Jepang kemudian
membubarkan semua kegiatan kemasyarakatan, seperti organisasi politik,
organisasi sosial maupun organisasi keagamaan, dan menggantinya dengan
organisasi-organisasi bentukan Jepang Satu-satunya organisasi yang tidak
dibubarkan adalah Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), yang telah berdiri sejak
masa pemerintahan Hindia Belanda. Namun, karena khawatir membahayakan
kepentingannya, Jepang kemudian membubarkannya pada tahun 1943 dan
menggantinya dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dengan
K.H. Hasyim Asy’ari sebagai pemimpinnya
a. Bidang Politik
4. Jepang, juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-
gerik para tokoh pergerakan, terutama yang bersikap nonkooperatif
terhadap Jepang, melalui polisi rahasia mereka yang disebut dengan
Kempitai. Polisi rahasia ini juga disebarkan ke tengah-tengah
rakyat sehingga menimbulkan ketakutan.
5. Dalam rangka lebih menarik simpati bangsa Indonesia,
Jepang melakukan hal-hal sebagai berikut.
• Mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan
melarang penggunaan bahasa Belanda.
• Membentuk kerja sama dengan para tokoh nasionalis dengan membentuk
Gerakan Tiga A, dengan menunjuk Mr. Syamsuddin sebagai ketuanya
• Membentuk kembali organisasi masyarakat yang disebut dengan Pusat
Tenaga Rakyat (Putera) dan menunjuk empat serangkai
• Mendirikan Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) pada tahun 1944.
• Membentuk Badan Pertimbangan Pusat yang disebut dengan Chuo Sangi In
pada 1 Agustus 1943
7. Dampak pendudukan Jepang dalam bidang ekonomi tidak berbeda
dengan negara-negara imperialis lainnya. Dengan adanya semboyan
"Negara Makmur, Militer Kuat", Jepang bermaksud menjadikan
Indonesia sebagai salah satu basis bagi kepentingan militer sekaligus
industri-industrinya. Untuk itu, Jepang mengendalikan sepenuhnya
seluruh aktivitas perekonomian.
9. Romusa. Selain perekonomian rakyat habis digunakan untuk
kepentingan perang, pengerahan tenaga kerja melalui romusa semakin
menyebabkan sawah-sawah dan tanah tanah pertanian kehilangan
tenaga potensialnya. Mereka dimobilisasi tidak saja untuk bekerja
membangun sarana-sarana perang yang ada di Indonesia, tetapi juga
dikerjapaksakan di luar negeri seperti di Burma.
11. Sebagai negara fasis, Jepang mendidik warga negaranya dengan keras dan
disiplin tinggi. Jepang sangat menghormati kaisarnya, yang mereka yakini
sebagai keturunan Dewa Matahari. Itulah latar belakang kebiasaan mereka
memberi hormat ke arah matahari terbit dengan cara membungkukkan
punggung dalam-dalam, yang disebut dengan Seikerei, sebagai simbol
penghormatan terhadap kaisar.
12. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima
Kasih
13. Uji Kompetensi
• Tujuan Jepang memberikan pelatihan militer kepada pemuda Indonesia
adalah..
a. membekali pemuda Indonesia agar mahir menggunakan senjata guna
melawan Belanda
b. menarik simpati masyarakat Indonesia agar mau kooperatif terhadap
kebijakan Jepang
c. mempersiapkan pasukan terlatih untuk kepentingan Jepang di Perang
Asia TimurRaya
d. mempersiapkan laskar-laskar pejuang sebelum diberikan kemerdekaan
oleh Jepang
e. sebagai penjaga keamanan dalam negeri dari gangguan tindakan kriminal
Jawaban : C
14. Pernyataan yang tepat terkait gambar tersebut adalah..
A. Iklan kampanye partai dari Jepang, yaitu
Partai Nippon
B. Jepang menawarkan program kerja sama
kepada Indonesia
C. Gagasan untuk mendirikan negara
persemakmuran Asia Raya
D. Program Jepang kepada Indonesia agar
maubekerja sama memerangi bangsa Eropa
E. Propaganda dari Jepang agar rakyat
Indonesiamau bergabung dan mendukung
Jepang
Jawaban : E