Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan Status Performance of Veterinary Services (PVS) Suatu Negara - Ditkesmavet, 30 Mei 2023
Chair, Directive Board at Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)
May. 31, 2023•0 likes•58 views
1 of 32
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan Status Performance of Veterinary Services (PVS) Suatu Negara - Ditkesmavet, 30 Mei 2023
Similar to Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan Status Performance of Veterinary Services (PVS) Suatu Negara - Ditkesmavet, 30 Mei 2023
Similar to Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan Status Performance of Veterinary Services (PVS) Suatu Negara - Ditkesmavet, 30 Mei 2023(20)
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan Status Performance of Veterinary Services (PVS) Suatu Negara - Ditkesmavet, 30 Mei 2023
1. DAMPAK PENERAPAN KESEJAHTERAAN HEWAN
TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN
STATUS PERFORMANCE OF VETERINARY
SERVICES (PVS) SUATU NEGARA
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Rapat Koordinasi Kesejahteraan Hewan Nasional 2023
Tema: “Penguatan Regulasi dan Standar Penerapan
Kesejahteraan Hewan dalam Menghadapi Persaingan Global”
Bogor, 29 -30 Mei 2023
2. OUTLINE PRESENTASI
GLOBALISASI DAN
KESEJAHTERAAN HEWAN
01 STATUS PVS DAN
KESEJAHTERAAN HEWAN
02
KESEJAHTERAAN HEWAN
DAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
03
DAMPAK KESRAWAN
TERHADAP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
04
4. ⌧ Perubahan signifikan telah terjadi dalam ekonomi dunia, sangat mungkin
terjadi karena meningkatnya ketersediaan informasi (cetak dan elektronik)
yang berkualitas baik kepada publik.
⌧ Konsumer sekarang ingin tahu lebih banyak tentang asal usul apa yang
mereka beli, terutama tentang etika metoda produksi.
⌧ Misalnya dalam industri produksi makanan, di mana dahulu produsen
memutuskan tentang sebagian besar aspek metoda produksi, sekarang
konsumen memiliki pengaruh yang semakin meningkat pada metoda apa
yang akan atau yang tidak akan digunakan.
⌧ Ada pergerakan dari ekonomi yang didorong oleh ‘push economy’ ke ‘pull
economy’ yang didorong oleh konsumen (Broom 2014, 2016).
Perilaku dunia dan tren sosio-ekonomi
Sumber: Broom, D.M. 2018. Animal welfare and international trade.
5. ⌧ Efek yang paling akut dari ekonomi global terhadap
kesejahteraan hewan adalah pada interaksi manusia dengan
hewan yang dipelihara terutama karena alasan moneter,
khususnya hewan peternakan (farm animals).
⌧ Meskipun demikian, globalisasi mempengaruhi hubungan
antara manusia dan semua hewan (Appleby, 2005a).
⌧ Interaksi dengan hewan liar dipengaruhi baik secara
langsung, misalnya melalui ekowisata, perburuan,
penangkapan dan perdagangan daging hewan liar
(bushmeat), dan secara tidak langsung melalui pengaruh
pada habitat pertanian, penggunaan air, urbanisasi dll.
Globalisasi dan kesejahteraan hewan
Sumber: Appleby and Huertas. Chapter 19. The International Issues.
6. ⌧ Untuk kebanyakan orang di seluruh dunia, kesejahteraan hewan dianggap
sebagai ‘barang publik’ (public good) (McInerney 2004) dan bagian penting
dari keberlanjutan (sustanaibility).
⌧ Menurut survei Eurobarometer pada 2016, kesadaran mengenai
kesejahteraan hewan terus meningkat dengan 94% orang Eropa setuju
tentang pentingnya melindungi kesejahteraan hewan peternakan.
⌧ Sebagian besar responden percaya bahwa kesejahteraan hewan peternakan
(farm animal) dan hewan pendamping (companion animal) di Eropa harus
lebih baik daripada sekarang.
⌧ Survei di negara-negara lain juga menunjukkan tingkat ketidakpuasan
tentang kesejahteraan hewan dengan praktik yang dilakukan saat ini.
Survei tentang kesejahteraan hewan
Sumber: Broom, D.M. 2018. Animal welfare and international trade.
7. ⌧ Tekanan untuk menghindari kesejahteraan
hewan yang buruk yang dikeluhkan oleh
konsumen di sebagian besar negara diarahkan
terutama pada perusahaan ritel makanan.
⌧ Sebagai akibat dari konsumen yang mengancam
memboikot supermarket atau rantai outlet yang
menjual produk yang produksinya menyebabkan
Kepedulian konsumen terhadap kesejahteraan hewan
Sumber: Broom, D.M. 2018. Animal welfare and international trade.
kesejahteraan hewan yang buruk, banyak dari perusahaan-perusahaan
sekarang memiliki standar kesejahteraan hewan (Bennett et al 2002, Broom
2010).
⌧ Standar-standar ini diberlakukan pada produsen hewan, yang diawasi oleh
perusahaan ritel dan informasi tentang hal ini tersedia untuk konsumen.
8. Mengapa kesejahteraan hewan?
Kesehatan hewan adalah komponen kunci
dari kesejahteraan hewan.
Peningkatan kesehatan hewan dan
kesejahteraan hewan berkontribusi pada
keamanan pangan dan ketahanan pangan.
Beberapa negara merasa tidak nyaman, karena:
• mengira bahwa kesejahteraan hewan akan
digunakan sebagai penghambat perdagangan;
• khawatir bahwa ‘emosi’ akan
mengesampingkan ‘sains’.
9. ⌧ Menurut Terrestrial Code, kesejahteraan hewan berarti
‘keadaan fisik dan mental hewan dalam kaitannya dengan
kondisi di mana ia hidup dan mati.’
⌧ Kesejahteraan hewan adalah isu yang kompleks, multifaset,
kebijakan publik internasional dan domestik dengan
dimensi sains, etik, ekonomi, budaya, dan politik dan
kebijakan perdagangan yang penting (Resolusi No. 17/2017).
⌧ Kesejahteraan hewan menarik minat yang meningkat dari
masyarakat sipil dan merupakan salah satu prioritas WOAH.
⌧ Prinsip-prinsip panduan yang menginformasikan pekerjaan
WOAH tentang kesejahteraan hewan termasuk “Five
Freedoms” yang dikembangkan pada 1965 dan diakui
secara luas.
Kesejahteraan hewan menurut WOAH
Sumber: Animal Welfare - WOAH - World Organisation for Animal Health.
11. ⌧ Perjanjian-perjanjian World Trade Organization (WTO) dan standar-standar
World Organisation for Animal Health (WOAH) menyediakan kerangka kerja
untuk memfasilitasi diskusi antara negara-negara pengekspor dan
pengimpor dan menyepakati persyaratan ‘sanitary’ yang akan diterapkan
untuk mencapai perdagangan hewan hidup dan produk hewan yang aman.
⌧ Perjanjian-perjanjian WTO:
• Perjanjian SPS (Agreement on the Application of Sanitary and
Phytosanitary Measures);
• Perjanjian TBT (Agreement on Technical Barriers to Trade);
• Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation Agreement/TFA).
Kerangka kerja pengaturan perdagangan internasional
Sumber: WOAH (2020). The international trade regulatory framework
12. ⌧ Perjanjian SPS berusaha untuk mencapai keseimbangan antara hak
Anggota WTO untuk:
• melindungi kehidupan dan kesehatan hewan, tumbuhan dan
manusia; dan
• untuk menghindari hambatan yang tidak perlu untuk perdagangan
⌧ Bersama dengan Codex Alimentarius Commission (CAC) dan
International Plant Protection Convention (IPPC), Perjanjian SPS
mengakui WOAH sebagai salah satu organisasi penetapan standar
internasional.
⌧ WOAH adalah organisasi referensi untuk standar internasional yang
berkaitan dengan kesehatan hewan dan zoonosis.
Perjanjian SPS
Sumber: WOAH (2020). The international trade regulatory framework
13. ⌧ Perjanjian TBT mengurusi tindakan-tindakan lain yang berkaitan
dengan hewan dan produk hewan, misalnya kesejahteraan hewan dan
kualitas farmaseutikal veteriner.
⌧ Perjanjian TFA bertujuan untuk menyederhanakan, memodernisasi dan
mengharmonisasi proses ekspor dan impor sambil melindungi hak-hak
Anggota WTO untuk mengatur dalam upaya mencapai tujuan kebijakan
lainnya.
⌧ Ini tidak mengurangi hak dan kewajiban Anggota WTO di bawah
Perjanjian SPS dan TBT, tetapi menetapkan disiplin tambahan yang
bertujuan untuk meningkatkan transfer barang lintas batas.
Perjanjian TBT dan TFA
Sumber: WOAH (2020). The international trade regulatory framework
14. ⌧ Aturan yang ditentukan WTO tidak menentukan bahwa kesejahteraan
hewan adalah landasan yang diterima untuk membatasi perdagangan.
⌧ Situasi ini telah mengakibatkan kesulitan bagi negara-negara dengan
undang-undang kesejahteraan hewan yang ketat mengingat mereka
tidak dapat mencegah impor produk hewani dari negara-negara yang
dapat memproduksinya lebih murah karena mereka tidak memiliki
undang-undang kesejahteraan hewan yang ketat.
⌧ Namun, aturan WTO hanya menentukan moralitas publik sebagai alasan
yang dapat diterima untuk membatasi perdagangan.
Aturan WTO tentang kesejahteraan hewan
Sumber: WOAH (2020). The international trade regulatory framework
15. ⌧ Kesejahteraan hewan adalah komponen kunci dari kesehatan hewan,
dengan demikian harus juga dipertimbangkan sebagai bagian dari program
inti dari Kelembagaan dan Sistim Kesehatan Hewan Nasional (Veterinary
Services).
⌧ Kelembagaan dan Sistim Kesehatan Hewan Nasional harus memastikan
kesejahteraan hewan di seluruh rantai produksi, dari produksi hingga
pemotongan, dengan memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan
hewan selama transportasi dalam kasus perdagangan internasional hewan
hidup.
⌧ Mitra dagang biasanya memerlukan program kesejahteraan hewan sebagai
bagian dari sistim jaminan resmi nasional negara pengimpor.
Kesejahteraan hewan di rantai produksi
Sumber: WOAH (2020). What is the role of Veterinary Services in international trade?
16. ⌧ WOAH mempromosikan kesejahteraan
hewan melalui pendekatan berdasarkan
sains dan mengembangkan standar-
standar kesejahteraan hewan dengan
berkonsultasi dengan ahli dan
stakeholder kunci untuk memaksimalkan
implementasinya di seluruh dunia.
Standar internasional kesejahteraan hewan
Sumber: WOAH. Implementation of WOAH standards: the Observatory Annual Report. First Edition 2022.
17. Bagian VII dari Terrestrial Code
TOPIK TERRESTRIAL CODE
INTRODUKSI Bab 7.1. Introduksi tentang rekomendasi untuk kesrawan
TRANSPORTASI
Bab 7.2. Transpor hewan melalui laut
Bab 7.3. Transpor hewan melalui darat
Bab 7.4. Transpor hewan melalui udara
PEMOTONGAN/PEMUSNAHAN Bab 7.5. Pemotongan hewan
PEMUSNAHAN UNTUK
PENGENDALIAN PENYAKIT
Bab 7.6. Pemusnahan hewan untuk tujuan pengendalian penyakit
ANJING LIAR Bab 7.7. Manajemen populasi anjing
PENELITIAN Bab 7.8. Penggunaan hewan dalam penelitian dan pendidikan
Sumber: WOAH. Implementation of WOAH standards: the Observatory Annual Report. First Edition 2022.
18. Bagian VII dari Terrestrial Code (lanjutan)
TOPIK TERRESTRIAL CODE
PRODUKSI DAGING SAPI Bab 7.9. Kesrawan dan sistim produksi daging sapi
AYAM POTONG Bab 7.10. Kesrawan dan sistim produksi ayam potong
SAPI PERAH Bab 7.11. Kesrawan dan sistim produksi sapi perah
KUDA KERJA Bab 7.12. Kesejahteraan kuda kerja
PRODUKSI BABI Bab 7.13. Kesrawan dan sistim produksi babi
PEMUSNAHAN REPTIL
Bab 7.14. Pemusnahan reptil untuk kulitnya, daging dan produk
lainnya.
Sumber: WOAH. Implementation of WOAH standards: the Observatory Annual Report. First Edition 2022.
20. ⌧ Tujuan evaluasi kinerja PVS adalah untuk:
▪ membantu proses pengambilan keputusan
mengenai sumber daya dan prioritas yang akan
diberikan kepada ‘Veterinary Services’ suatu
negara sendiri;
▪ mendukung klaim negara pengekspor tentang
keamanan komoditas yang diperdagangkan;
▪ sebagai bagian dari proses analisis risiko, untuk
menentukan tindakan-tindakan kesehatan yang
akan digunakan negara pengimpor untuk
melindungi dirinya sendiri.
Performance of Veterinary Services (PVS)
Sumber: Presentasi David Wilson (WOAH). The OIE program for the evaluation of veterinary services.
21. I. Sumber daya manusia, fisik dan finansial untuk
menarik dan mempertahankan profesional
dengan ketrampilan teknis dan kepemimpinan
(CC I-1 s/d I-9)
II. Otoritas dan kapabilitas teknis untuk mengatasi
masalah saat ini dan baru, berdasarkan prinsip-
prinsip ilmiah (CCII-I s/d II-13)
III. Interaksi dengan stakeholder yang
berkelanjutan agar tetap fokus dan
menjalankan program-program bersama yang
relevan (CC III-1 s/d III-7)
IV. Kemampuan untuk mengakses pasar melalui
kepatuhan terhadap standar-standar
internasional dan penerapan disiplin ilmu baru
seperti ekuivalensi dan zonasi (CC IV-1 s/d IV-7)
Komponen dasar penilaian PVS
I. SUMBER DAYA
MANUSIA, FISIK
DAN FINANSIAL
II. OTORITAS
DAN
KAPABILITAS
TEKNIS
III. INTERAKSI
DENGAN
STAKEHOLDER
IV. AKSES
PASAR
45 Kompetensi Kritis
(Critical Competencies)
22. ⌧ Dalam misi PVS, setiap Kompetensi Kritis (Critical Competency) dinilai
dengan Tingkat Kemajuan (Level of Advancement) mulai dari 1 hingga 5.
⌧ Untuk tujuan analisis, Tingkat Kemajuan 3 dianggap mengindikasikan
bahwa Anggota telah dinilai mencapai kapasitas minimal untuk
Kompetensi Kritis tertentu.
⌧ Anggota dengan tingkat yang lebih tinggi (4 atau 5) dianggap memiliki
kapasitas yang lebih tinggi dan Anggota dengan level yang lebih rendah (1
atau 2) memiliki kapasitas yang lebih rendah.
⌧ Kompetensi Kritis untuk II-13 kesejahteraan hewan didefinisikan sebagai
otoritas dan kemampuan ‘Veterinary Services’ untuk membuat undang-
undang dan mengimplementasikan standar kesejahteraan hewan WOAH
sebagaimana yang dipublikasikan dalam Terrestrial Code.
Kompetensi kritis (Critical competencies)
23. II-13 Kesejahteraan hewan
DEFINISI TINGKAT KEMAJUAN (LEVELS OF ADVANCEMENT)
Otoritas dan
kapabilitas VS untuk
menyusun undang-
undang dan
mengimplementasikan
standar kesrawan
WOAH yang
dipublikasikan dalam
Terrestrial Code. Ini
membutuhkan
konsultasi dan
koordinasi dengan
Otoritas Kompeten,
organisasi non-
pemerintah dan
stakeholder lainnya,
sebagaimana mestinya.
1. Tidak ada undang-undang nasional atau peraturan tentang kesrawan.
2. Ada undang-undang atau peraturan yang terbatas tentang kesrawan yang mencakup
beberapa standar WOAH, dengan kesadaran stakeholder dan publik yang terbatas.
3. Undang-undang veteriner nasional (termasuk undang-undang dan peraturan) tentang
kesrawan mencakup sebagian besar standar WOAH, dengan beberapa program kesadaran dan
implementasi, tetapi sesuai dengan standar internasional hanya di beberapa sektor (misalnya
untuk sektor ekspor).
4. Program-program kesrawan, didukung oleh undang-undang veteriner yang tepat,
diimplementasikan sesuai dengan standar-standar internasional yang relevan dan diterapkan
pada sebagian sektor dan spesies dengan stakeholder dan kesadaran publik. Program-
program kepatuhan terdokumentasi, termasuk tersedia konsekuensi ketidak patuhan.
5. Program-program kesrawan, didukung oleh undang-undang veteriner yang tepat,
diimplementasikan sesuai dengan standar-standar internasional yang relevan. Program-
program nasional yang komprehensif diterapkan pada semua sektor dan spesies dengan
keterlibatan aktif stakeholder. Program-program kesrawan, termasuk masalah ketidak
patuhan, dilakukan audit dan peninjauan regular, dengan isu-isu ketidak patuhan, dengan
dokumentasi kasus untuk merespon secara efektif ketidak patuhan.
24. Distribusi skor Tingkat Kemajuan untuk
Kompetensi Kritis II-13 terkait kesrawan yang
dinilai melalui misi PVS antara 2016 dan 2021.
Penilaian PVS tentang kesejahteraan hewan
14
18
9
2
1 2 3 4 5
⌧ Gambar memperlihatkan untuk hewan darat
(terrestrial), 32 Anggota belum mencapai
Tingkat Kemajuan 3 atau lebih untuk
Kompetensi Kritis.
⌧ Ini mengindikasikan bahwa ‘ada undang-
undang atau peraturan yang terbatas tentang
kesrawan yang mencakup beberapa standar
WOAH, dengan kesadaran stakeholder dan
publik yang terbatas’ (Tingkat Kemajuan 2).
⌧ Sebagian kecil Anggota berada pada skala
yang lebih tinggi, dengan 2 Anggota mencapai
Tingkat Kemajuan 4 dan tidak ada yang
mencapai Tingkat Kemajuan 5.
Skor Tingkat Kemajuan
Jumlah
Anggota
Sumber: WOAH. Implementation of WOAH standards:
the Observatory Annual Report. First Edition 2022.
25. Persentase Anggota dengan kapasitas
minimal atau lebih (Tingkat Kemajuan
3 atau lebih, dalam warna hijau), untuk
Kompetensi Kritis II-13 terkait dengan
kesejahteraan hewan, seperti dinilai
oleh misi PVS antara 2016 dan 2021.
Jumlah regulasi terkait kesrawan
yang ada di Dataset Pertanian
FAOLEX dan jumlah Anggota dari
mana regulasi ini berasal
⌧ Gambar di atas memperlihatkan bahwa ada
total 336 regulasi terkait kesrawan dari 58
Anggota WOAH yang dikumpulkan dari FAOLEX.
⌧ Dengan membagi angka 336 secara regional,
maka legislasi yang ada di FAOLEX banyak
berkaitan dengan Anggota dari wilayah Eropa.
Jumlah
regulasi
Jumlah Anggota
dari mana regulasi
berasal
⌧ Dari 43 Anggota yang telah melakukan evaluasi
PVS atau misi Tindak Lanjut antara 2016 dan
2021, 11 (26%) mencapai Tingkat Kemajuan 3
atau lebih untuk Kompetensi Kritis II-13.
Sumber: WOAH. Implementation of WOAH standards: the Observatory Annual Report. First Edition 2022.
26. ⌧ Kesejahteraan hewan dicakup dalam UU No. 18 (Pasal 66) tetapi ini membutuhkan
penyusunan undang-undang lebih lanjut dan implementasi komponen
kesejahteraan dengan mengintegrasikan ‘kode praktik’ (code of practice) ke dalam
Keputusan Menteri yang relevan dengan komponen ini, yang perlu dikembangkan
dan harus mencakup sanksi dan hukuman.
⌧ Karena PVS untuk Indonesia dilakukan pertama kali tahun 2007, dan sesudah itu
diikuti dengan Misi Gap Analysis tahun 2011. Hasil PVS dianggap tidak relevan lagi
karena perlu penilaian baru tentang kemajuan kesejahteraan hewan di Indonesia.
Kompetensi Kritis Tingkat Kemajuan PVS Prioritas nasional
Saat ini
2007)
Diharapkan Struktur
organisasi
Pengembangan
peternakan
Keswan Kesmavet
II-13 Kesrawan Belum ada 2 X
Penilaian PVS tentang kesrawan Indonesia
Sumber: PVS Gap Analysis Repot (July 2011).
28. ⌧ Kesejahteraan hewan dapat mempengaruhi perdagangan internasional
dalam beberapa cara. Misalnya negara-negara dapat memberlakukan standar
kesejahteraan hewan pada produk impor, yang dapat menciptakan hambatan
perdagangan bagi eksportir yang tidak bisa memenuhi standar tersebut.
⌧ Selain itu, kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dapat menyebabkan
boikot konsumen terhadap produk dari negara-negara yang dianggap
memiliki standar kesejahteraan hewan yang buruk.
⌧ Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada pengakuan yang berkembang
tentang pentingnya kesejahteraan hewan dalam hukum perdagangan
internasional.
⌧ WTO telah mengakui bahwa kesejahteraan hewan merupakan isu penting
yang dapat diatasi melalui tindakan-tindakan perdagangan.
Kesrawan dalam perdagangan internasional
Sumber: Broom, D.M. 2018. Animal welfare and international trade.
29. ⌧ Masalah kesrawan yang paling menonjol adalah kasus produk anjing laut yang
diperdagangkan ke Uni Eropa. Ada kepedulian moral terhadap perburuan anjing
laut karena penderitaan yang tidak manusiawi sering terjadi. Isu ini menjadi
sengketa untuk beberapa lama di WTO.
⌧ Domba hidup yang dikapalkan untuk dipotong dari Australia ke Asia Tenggara
dan Timur Tengah secara regular disebabkan ada yang mati karena stres panas.
⌧ Ukraina mengembangkan industri telur dari kandang baterei ayam petelur
untuk ekspor ke Eropa, hal ini merusak tujuan pelarangan domestik UE terhadap
budidaya telur dengan kandang baterei.
⌧ Australia menangguhkan perdagangan sapi hidup ke Indonesia, sampai standar
kesrawannya ditingkatkan, tetapi keputusan tersebut berpotensi melumpuhkan
industri Australia yang bernilai miliaran dolar. Pemotongan yang tidak
manusiawi terhadap sapi-sapi Australia di beberapa RPH.
Beberapa contoh isu kesrawan perdagangan
Sumber: Offor I. (2020). Animals and The Impact of Trade Law and Policy: A Global Animal Law Questions.
30. ⌧ Analisis masalah perdagangan
spesifik (specific trade concerns/
STCs) yang dibahas di Komite SPS
menunjukkan bahwa isu
perdagangan yang paling penting
terkait dengan penerapan prinsip-
prinsip SPS utama, seperti
penilaian risiko, regionalisasi dan
tidak ada pengakuan (non-
recognition) oleh mitra dagang
terhadap status penyakit hewan
resmi WOAH suatu negara.
Sumber: WOAH. 3. Challenges faced by Veterinary Services in the context of international trade and examples of successful practices.
Kesrawan kurang penting sebagai isu SPS
Kesejahteraan
Hewan
1
Penilaian risiko
22
Kontrol, inspeksi
dan persetujuan
8
Tidak ada pengakuan
status resmi WOAH
3
Regionalisasi
12
Tidak ada pengakuan
status resmi WOAH
3
Regionalisasi dan
tidak ada pengakuan
status resmi WOAH
4
31. ⌧ Kesejahteraan hewan bukanlah subyek baru untuk regulasi di sebagian besar
negara maju, karena basis konsumen yang canggih dan paparan yang lebih besar
terhadap isu-isu kesejahteraan hewan dibandingkan dengan negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia.
⌧ Meningkatnya perdagangan internasional menghasilkan lebih banyak minat pada
kesejahteraan hewan di manapun di dunia, khususnya di negara-negara yang ingin
meningkatkan perdagangan dengan Eropa di mana Uni Eropa (EU) yang relatif
memiliki standar kesejahteraan hewan yang lebih ketat daripada sebagian besar
mitra dagang globalnya.
⌧ Dunia menjadi satu pasar global dan karena itu produsen di negara yang ingin
mengekspor tidak dapat megabaikan kepedulian konsumen terhadap kesejahteraan
hewan di negara lain jika ingin mempertahankan kemakmuran ekonomi dan
perdagangan. Kepatuhan terhadap standar-standar internasional kesejahteraan
hewan berbasis sains diharapkan akan membantu mengatasi masalah ini.
Penutup