Dokumen tersebut memberikan ringkasan status penyakit pada sapi di Spanyol dan Chili yang relevan untuk pertimbangan impor sapi dari negara tersebut ke Indonesia. Dokumen menyimpulkan bahwa baik Spanyol maupun Chili memiliki status sebagai negara bebas dari penyakit menular berbahaya tertentu seperti penyakit mulut dan kuku, serta dinyatakan memiliki risiko BSE yang sangat kecil. Dokumen juga memberikan rekomendasi standar untuk impor
Kajian singkat importasi sapi dari Spanyol dan Chili - Direktorat Kesehatan Hewan, Presentasi zoom, 12 Januari 2021
1. Kajian singkat importasi
sapi dari Spanyol & Chili
ke Indonesia
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Karantina Hewan
Rapat Direktorat Kesehatan Hewan – Zoom, 12 Januari 2021
2. Status penyakit sapi di Spanyol
Domestik Satwa liar
Penyakit Notifiable Status Notifiable Status
Bluetongue
Disease limited to
one or more zones
Disease limited to one or
more zones
Bovine anaplasmosis
Disease limited to
one or more zones
Absent (since 2004)
Bovine babesiosis
Disease limited to
one or more zones
Absent (since Unknown)
Bovine spongiform
encephalopathy
Disease limited to
one or more zones
Absent (since Unknown)
Bovine viral diarrhoea Disease present Absent (since 12/2018)
Leishmaniosis Disease present No information
Mycobacterium
tuberculosis complex
(Infection with)
Disease present Disease present
Paratuberculosis Disease present Disease present
Q fever Disease present Disease present
Trichomonosis Disease present Disease present
West Nile Fever Disease present Absent (since 2018)
3. Status penyakit sapi di Spanyol
Penyakit Notifiable Last occurrence Type of surveillance
Lumpy skin disease General Surveillance
Rift Valley fever
General and targeted
surveillance
Rinderpest General Surveillance
Bov. genital
campylobacteriosis
12/2018 General Surveillance
Brucellosis (Brucella
abortus)
2018
General and targeted
surveillance
Contagious bov.
pleuropneumonia
1994 General Surveillance
Enzootic bovine leukosis 2005 General Surveillance
Foot and mouth disease 1986
General and targeted
surveillance
Haemorrhagic
septicaemia
12/2016 General Surveillance
Surra (Trypanosoma
evansi)
2018 General Surveillance
Theileriosis 12/2013 General Surveillance
4. Status penyakit sapi di Chile
Domestik Satwa liar
Penyakit Notifiable Status Notifiable Status
Anthrax Disease present Absent (since Unknown)
Bovine viral diarrhoea Disease present Disease present
Brucellosis (Brucella
abortus)
Disease present Absent (since Unknown)
Inf.bov.rhinotracheit.
(IBR/IPV)
Disease present Disease present
Mycobacterium
tuberculosis complex
(Infection with)
Disease present Absent (since Unknown)
Paratuberculosis Disease present Absent (since Unknown)
5. Status penyakit sapi di Chile
Penyakit Notifiable Last occurrence Type of surveillance
Blue tongue
General and targeted
surveillance
Bovine anaplasmosis General Surveillance
Bovine babesiosis General Surveillance
Bovine spongiform
encephalopathy
General and targeted
surveillance
Contagious bov.
pleuropneumonia
General and targeted
surveillance
Haemorrhagic septicaemia General Surveillance
Leishmaniosis General Surveillance
Lumpy skin disease General Surveillance
Rift Valley fever General Surveillance
Rinderpest General Surveillance
Surra (Trypanosoma evansi) General Surveillance
Theileriosis General Surveillance
West Nile Fever
General and targeted
surveillance
6. Status penyakit sapi di Chile
(penyakit tidak ada 2019)
Penyakit Notifiable Last occurrence Type of surveillance
Bov. genital
campylobacteriosis
12/2011 General Surveillance
Enzootic bovine leukosis 06/2016
General and targeted
surveillance
Foot and mouth disease 1987
General and targeted
surveillance
Q fever 07/2018 General Surveillance
Trichomonosis 11/2011 General Surveillance
7. 7
Negara bebas PMK tanpa vaksinasi
• Resolusi No. 7 Juni 2020 - Negara Anggota diakui
sebagai bebas PMK tanpa vaksinasi, menurut
ketentuan Chapter 8.8. OIE TAHC 2019:
(*) Termasuk Kepulauan Balearic dan Canary.
• Chile mendapatkan status tersebut pada tahun 2014;
dan Spanyol pada tahun 2016.
Chile Italy Singapore
Costa Rica Japan Slovakia
Croatia Latvia Slovenia
Cuba Lesotho Spanyol (*)
8. Negara “Negligible BSE risk”
• Resolusi No. 11 Mei 2020 - Negara Anggota diakui
sebagai ‘negligible BSE risk’, menurut ketentuan
Chapter 11.4. OIE TAHC 2019:
(*) Termasuk Kepulauan Balearic dan Canary.
• Chile mendapatkan status tersebut pada tahun 2014;
dan Spanyol pada tahun 2016.
Chile Latvia Singapore
Colombia Liechtenstein Slovakia
Costa Rica Lithuania Slovenia
Croatia Luxembourg Spanyol (*)
9. 9
Status CBPP di Spanyol dan Chile
Negara Distribusi Last
Reported
Origin First
Reported
Referensi
Spanyol
Absent, No presence
record(s)
OIE (2009)
Chile
Absent, No presence
record(s)
OIE (2009)
Sumber: https://www.cabi.org/isc/datasheet/88090#todistribution
• Kasus CBPP muncul di Spanyol pada
tahun 1951 dan 1957 dan muncul
kembali tahun 1961.
• Kasus CBPP di Chile, tidak ada data.
12. Jumlah kasus BSE pada sapi
yang dilaporkan di Spanyol
Tahun Jumlah kasus
2000 2
2001 82
2002 127
2003 167
2004 137
2005 98
2006 68
2007 36
2008 25
2009 18
2010 13
Tahun Jumlah kasus
2011 6
2012 6a
2013 0
2014 2b
2015 1c
2016 0
2017 3d
2018 0
2019 2e
2020 0
2021 1f
a 2012 - Termasuk 3
kasus atypical BSE.
b 2014 - Termasuk 1
kasus atypical BSE
(tipe L).
c 2015 - Kasus atypical
BSE (tipe L).
d 2017 – Kasus atypical
BSE (2 tipe L dan 1 tipe
H)
e 2019 - Kasus typical
BSE (tipe H)
f 2021 - Kasus typical
BSE (tipe H)
14. 14
BSE Spanyol
• Total kasus BSE di Spanyol (2000-2021) = 794 kasus.
• Sejumlah orang yang mengonsumsi produk berasal dari “sapi
BSE” menderita penyakit varian Creutzfeldt-Jackob (vCJD),
suatu penyakit generatif syaraf pada manusia yang tidak dapat
diiobat.
• Jumlah orang yang menderita penyakit ini di seluruh dunia =
230, dan 5 diantaranya di Spanyol.
• Status Spanyol sebagai ‘negligible BSE-risk’ juga di sahkan
oleh Uni Eropa (EU) melalui Keputusan Pelaksana Komisi EU
(Commission Implementing Decision EU) No. 2016/1100 5 Juli
2016 yang mengubah Lampiran Keputusan (Annex of
Decision) No. 2007/453/EC sehubungan dengan status BSE
dari negera Costa Rica, Jerman, Lithuania, Namibia dan
Spanyol.
15. Siklus infeksi BSE
Siklus infeksi BSE dan paparan spesies
lain terhadap produk asal sapi. Panah titik-titik
( ) menunjukkan
paparan terhadap
pakan yang
diproduksi untuk
hewan peliharaan
(anjing dan kucing)
Panah putus-putus
( ) menunjukkan
paparan terhadap
pakan yang
diproduksi untuk babi
atau unggas.
Panah padat ( ) menunjukkan paparan langsung terhadap produk asal sapi
(makanan asal sapi, pakan sapi).
17. Notifikasi wabah penyakit di Spanyol
Date of
Notification
Disease
Reason for
notification
Disease
manifestation
Outbreaks Date resolved
04/10/2010 Bluetongue Recurrence
Sub-clinical
infection
2 27/12/2010
10/09/2010
West Nile
Fever
First
occurrence
Clinical
disease
31 28/10/2010
17/10/2011 Bluetongue Recurrence
Sub-clinical
infection
1 17/10/2011
12/09/2011
West Nile
Fever
Recurrence
Clinical
disease
5
See incidence
page from
10/11/2011
13/03/2012
Schmallenberg
virus
Emerging
disease
1 22/05/2012
5/10/2017
West Nile
Fever
New strain in
the country
1 25/10/2017
23/11/2020 Bluetongue Recurrence
Clinical
disease
19 Continuing
18. 18
Bluetongue
• Bluetongue masuk dalam daftar penyakit yang wajib dilaporkan (notifiable
diseases) dari OIE TAHC dan dengan demikian tunduk pada pelaporan
wajib ke OIE.
• Kemunculannya di suatu negara mengakibatkan restriksi komersial yang
parah menyangkut semua hewan yang rentan terhadap penyakit
(sebagian besar domba, sapi dan kambing, begitu juga semen, telur, dan
embrio.
• Penyakit hewan ini tidak mempengaruhi manusia dan tidak berdampak
pada keamanan pangan dari hewan yang sakit (daging, susu, dll;).
• Gejala: demam, gangguan pernafasan, keluar saliva, oedema dari wajah,
cyanosis lidah.
• Hewan yang terinfeksi mungkin juga tidak memperlihatkan gejala.
• Beberapa serotipe menyebabkan keterbelakangan pertumbuhan pada
hewan yang sakit, kematian sejumlah hewan dan aborsi pada hewan
betina yang terinfeksi, yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang
signifikan untuk peternak.
19. 19
Bluetongue di Spanyol
• Sejak 2000 sampai saat ini, ada 4 serotipe virus Bluetongue
(BTV) yaitu serotipe 2, 4, 1 dan 8.
• Dari 2018 hingga pertengahan 2020, tidak ada sirkulasi virus
dari ke- 4 serotipe tersebut terdeteksi.
• BTV- 4 telah diintroduksi dua kali ke daratan Spanyol.
• Sejak pertama kali ditemukan pada 2006, Spanyol akhirnya
mendeklarasikan bebas BTV-4 pada 2009.
• Virus Bluetongue (BTV) menyebabkan penyakit yang
endemik di Spanyol dan dua spesies vektor biologis utama,
C. imicola dan spesies Obsoletus kompleks, yang sangat
berbeda dalam ekologi dan distribusinya.
20. Distribusi global wilayah geografis
serotipe virus BT dan Culicoides spp.
• Saat ini, distribusi
geografis BT
mencakup seluruh
dunia. Namun,
hingga 2006,
penyakit terbatas
hanya pada garis
lintang paralel
antara 35º N dan
40º S.
21. 21
Negara/zona bebas bluetongue
menurut OIE
• Artikel 8.3.3.: Negara atau
zona bebas bluetongue
• Artikel 8.3.4.: Negara atau
zona bebas bluetongue
musiman
• Artikel 8.3.5.: Negara atau
zona terinfeksi bluetongue
•
22. 22
Rekomendasi importasi sapi dari negara/
zona terinfeksi BTV (Artikel 8.3.8.)
1. tidak menunjukkan gejala klinis bluetongue pada hari pengapalan;
DAN
2. terproteksi dari serangan Culicoides sesuai dengan Artikel 8.3.13.*) di
peternakan yang terproteksi dari vektor setidaknya 60 hari sebelum
pengapalan dan selama transportasi ke tempat pengapalan; atau
3. terproteksi dari serangan Culicoides sesuai dengan Artikel 8.3.13.*) di
peternakan yang terproteksi dari vektor setidaknya 28 hari sebelum
pengapalan dan selama transportasi ke tempat pengapalan, dan
selama periode tersebut dilakukan uji serologis untuk mendeteksi
antibodi terhadap grup BTV dengan hasil negatif, setidaknya 28 hari
setelah introduksi ke peternakan yang terproteksi dari vektor; atau
No. 4, 5 dan 6 di slide brikut
*) Artikel 8.3.13.: Proteksi hewan dari serangan Culicoides
23. 23
Rekomendasi importasi dari negara/zona
terinfeksi BTV (Artikel 8.3.8.) - lanjutan
4. terproteksi dari serangan Culicoides sesuai dengan Artikel 8.3.13. di
peternakan yang terproteksi dari vektor setidaknya 14 hari sebelum
pengapalan dan selama transportasi ke tempat pengapalan, dan
selama periode tersebut dilakukan uji identifikasi agen dengan hasil
negatif, setidaknya 14 hari setelah introduksi ke peternakan yang
terproteksi dari vektor; atau
5. dilakukan
a. vaksinasi, setidaknya 60 hari sebelum pengapalan, terhadap
semua serotipe yang ditunjukkan ada dalam sumber populasi
melalui program surveilans sesuai Artikel 8.3.14. s/d 8.3.17.;
b. identifikasi telah divaksinasi; atau
6. dinyatakan memiliki antibodi setidaknya selama 60 hari sebelum
pengapalan terhadap semua serotipe yang ditunjukkan ada dalam
sumber populasi melalui program surveilans sesuai Artikel 8.3.14.
s/d 8.3.17.