SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
I. STATUS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Malaka
Sari
No. Rekam Medis : -
Pasien : 34
Data Administrasi
Hari/ Tanggal : Rabu, 17 April 2013
Diisi oleh : Philjeuwbens A Rahantoknam (07 016)
Pasien Keterangan
Nama tn. Mahmud
Umur / Tanggal Lahir 52 tahun
Alamat Jl Cilungkup Indah II Rt.
004/002 No. 5 Duren Sawit –
Jakarta Timur
Jenis kelamin Laki - laki
Agama Islam
Pendidikan SLTA Tamat
Kedatangan yang ke 3
Telah diobati
sebelumnya
YA
Alergi Obat Tidak ada
Sistem Pembayaran Pribadi Gratis
II. ANAMNESIS
(dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal)
A. Keluhan Utama
Timbul bercak kemerahan diseluruh tubuh
B. Keluhan Tambahan
Terasa baal, badan sering pegal – pegal badan teras lemas
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Balai pengobatan Puskesmas Kelurahan Duren
Sawit Dengan Keluhan Timbul kemerahan di seluruh tubuh dua bulan
terakhir, kemerahan pertama kali muncul dua tahun yang lalu timbul
bercak seukuran koin lama – lama menjadi semain membesar di paha
sebelah kanan, berwarna merah, bercak merah tersebut terasa kebas
terhadap sakit, apabila di garuk dan di tusuk.
Bercak yang dua bulan ini bermula dari bercak di tangan sebelah
kiri berwarana merah, sebesar biji jagung namun semakin lama semakin
besar seperti uang koin, kemudian timbul bercak yang serupa namun
timbul di seluruh tubuh dan makin lama semakin banyak. Pasien sudah
mengobati bercak itu dengan pengobatan tradisional tetapi bercak
tersebut tidak sembuh. Bercak tersebut tersasa kebas. Selain itu di kaki
pasien menjadi bengkak dan mati rasa, berat badan pasien semakin
menurun. Pasien juga sekarang mengeluh mata merah dan berair dan
penglihatan mulai berkurang. Badan terasa pegal terutama di persendian,
kadang – kadang tersasa keram di tubuh.
Pasien menyangkal adanya demam selama bercak kemerahan itu
timbul. Pasien juga menolak adanya kontak dengan serangga atau hewan
sebelum timbulnya keluhan ini. Pasien juga menyangkal adanya riwayat
alergi makanan maupun obat – obatan.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasein mengaku tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan
yang sama seperti pasien rasakan. Pasien merupakan anak pertama dari
lima bersaudara. Ayah dan ibu pasien sampai sekarang masih hidup
hipertensi disangkal, alergi disangkal, penyakit gula disangkal, stroke
disangkal, asma disangkal
E. Riwayat penyakit terdahulu
Setahun yang lalu timbul bercak kemerahan di paha sebelah kanan,
pernah diterapi dnagna meggunaka kunyit tetapi tidak sembuh, Pasien
menyangkal belom pernah di rawat di rumah sakit. Menyangkal pernah
megalami operasi, menyangkal pernah kecelakaan, dan meyangkal
mempunyai riwayat asma, menyangkal memiliki riwayat penyakit gula,
menyangkal riwayat penyakit jantung, menyangkal penyakit jantung,
menyangkal riwayat stroke, menyangkal riwayat penyakit ginjal.
F. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien tinggal di rumah bersama istri dan kedua orang anaknya.
Hubungan pasien dengan istri dan anaknya baik. Pasien tinggal di rumah
pribadinya. Rumah pasien terdiri dari 10 ruangan, terdiri dari lantai
bawah ruang tempat warung, gudang, ruang tamu, ruang usaha
perlengkapan pernikahan, dapur, dan kamar mandi. Sedangkan di lantai
atas terdapat dua kamar tidur, dan gudang rumah pasien bersekatkan
tembok dan beralaskan lantai. Rumah pasien cukup bersih, namun ada
barang yang kelihatan tidak ditata dengan rapi. Pencahayaan baik di ruang
tamu dan di ruang depan tempat mantu pasien berjualan akan tetapi
kurang di kamar tidur di lantai atas dan di ruangan tempat anak ke tiga
membuka usaha peralatan pernikahan yang terletak di antara ruang tamu
dan dapur.
Pasien sebelumnya bekerja sebagai pembuat perabotan rumah
tangga seperti lemari, kursi, dan meja. Namun sejak setahun yang lalu
pasein berhenti karena penyakit yang dialami.
G. Riwayat Kebiasaan Pribadi
Setiap hari pasien hanya beristirahat Karena penyakit yang pasien
derita menyebabkan pasien malas untuk melakukan aktifitas sehingga
pasien sekarang tudak bekerja, istri pasien mengurusi rumah tangga dan
mengurusi usaha warung yang dilakukan di rumah. Pasien mandi sehari
dua kali. Sehari pasien mandi dua kali pasien makan secukupnya
Data keluarga : memiliki/tidak memiliki keluhan yang sama dengan
pasien
No Nama Umur Status
dalam
keluarga
Jenis
kelamin
Memiliki /
tidak
memiliki
keluhan yang
sama
1 Mahmud 52 thn Suami L Memiliki
2 Irfan 50 thn Istri P Tidak memiliki
3 Salim 30 thn Anak pertama L Tidak memiliki
4 Herman 27 thn Anak kedua L Tidak memiliki
5 Muh Safari 22 thn Anak ketiga L Tidak memiliki
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum dan tanda – tanda vital termasuk status gizi
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda – tanda vital : tekanan darah 120/70 mmHg
: suhu 36,4°
: Frekuensi nadi 88x/menit
: Frekuensi napas 22 x/menit
Status Gizi
TB : 150 cm
BB : 51 kg
IMT : BB (kg) 51
________ = _____ = 22,7
(TB (m))2 (1,5)2
Status : normal (baik)
Nilai rujukan
a. Kurang < 18,5
b. Normal 18,5 – 22,9
c. Lebih > 23 – 24,9
d. Pre – obese 23 – 24,9
e. Obese kelas I 25 – 29,9
f. Obese Kelas II > 30
B. Status Generalis
Kepala Normocepali, wajah simetris kanan dan kiri, tidak
terdapat deformitas
Rambut Lurus pendek, warna hitam, distribusi merata
Mata Visus secara kasar baik, lapangan pandang tidak
menyempit pergerakan bola mata simetris kanan dan
kiri, pupil isokor diameter 3 mm / 3 mm, refleks
cahaya langsung dan tidak langsung, konjungtiva
kanan dan kiri tidak pucat, selera kanan dan kiri tidak
ikterik, tidak terdapat eksoftalmus, tidak terdapat
ptosis, tidak terdapat deviasio konjugae.
Telinga Normotia, tidak terdapat kelainan pada daun telinga,
liang telinga kanan dan kiri lapang, warna epidermis
merah muda, tidak terdapat enoftalamus, tidak
terdapat ptosis, tidak terdapat serumen pada telinga
kanan dan kiri, membrane timpani kanan dan kiri,
membrane timpani kanan dan kiri intak, warna seperti
mutiara, refleks cahaya positif, posisi tidak retraksi
tidak bombans, tidak terlihat perforasi dan kelainan
lainnya.
hidung Bentuk hidung simetris kanan dan kiri, tidak terdapat
deformitas septum, cavum nasi lapang, warna mukosa
merah muda, konka media dan inferior eutropi, warna
merah muda, tidak terdapat secret dan kelainan
lainnya.
Tenggorok Mukosa faring merah muda, dinding faring tidak
bergranul, uvula ditengah, arcus faring simetris, tonsil
besarnya T1 – T1, tidak hiperemis, tidak terlihat kripta
dan detritus, tenang.
Gigi dan mulut Gigi geligi lengkap, tidak terlihat caries, gigi tiga
berlubang, lidah tidak kotor. Gusi tidak hiperemis dan
tidak oedema, bau, mulut tidak tercium.
Leher Letak trakea di tengah, tidak teraba pembesaran KGB,
kelenjar thyroid mobile.
Thoraks Inspeksi Bentuk dada normochest, diameter latero
lateral > anterior posterior, sela iga
mengembang saat inspirasi dan
menyempit saat ekspirasi, pergerakan
dinding dada simetris kanan dan kiri,
tidak terlihat adanya retraksi sela iga,
pulsasi iktus kordis tidak terlihat,
bendungan vena tidk terlihat.
Palpasi Pergerakan dada kanan = kiri, perkusi
region supraklavikula sonor kana = kiri,
iktus kordis teraba kuat angkat 1 jari tidak
terdapatnyeri tekan krepitasi
perkusi Perkusi perbandingan sonor kanan = kiri,
perkusi region supraklavikula sonor kanan
= kiri, batas jantung kanan kiri di sela iga
5 di garis midklavikularis sinistra.
Auskultasi Bunyi napas dasar vesicular kanan dan
kiri, tidak terdapat rhonki, tidak terdapat
wheezing, bunyi jantung I dan II normal,
tidak terdengar gallop tidak terdengar
murmur.
Abdomen Inspeksi Perut tampak datar, pusar tidak menonjol,
tidak terlihat pelebaran vena, tidak terlihat
peristaltik, tidak terlihat tumor, tidak
terlihat sikatrik, tidak terlihat striae.
Palpasi Tidak teraba panas, nyeri tekan (-), nyeri
lepas lien (-), defance muskuler (-), hepar
tidak teraba, tidak teraba, ginjal tidak
teraba.
Perkusi Timpani diseluruh lapangan abdomen,
pekak hepar di sela iga 5 garis
midclavikula dextra, region suprabik
timpani, nyeri ketuk (-)
Auskultasi Bising usus (+) 6x/ menit, bising usus dari
jauh tidak terdengar, tidak mendengar
clapotage, tidak terdengar bunyi jantung di
abdomen, tidak terdengar bising arteri
(stenosis)
Punggung Vertebrae lurus di tengah , tidak terlihat massa, tidak
terlihat jejas, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri
ketok CVA pada punggung kanan dan kiri.
Punggung Vertebrae lurus di tengah, tidak terlihat massa, tidak
terlihat jejas, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri
ketok CVA pada punggung kanan dan kiri.
Ektremitas Atas Akral hangat, cap refill < 2 detik, terdapat
edema
Bawah Akral hangat, cap refill < 2 detik, terdapat
edema
C. Status Neurologis
Refleks fisiologis
Biseps Kanan Normal Kiri Normal
Triseps Kanan Normal Kiri Normal
APR Kanan Normal Kiri Normal
KPR Kanan Normal Kiri Normal
Refleks patologis tidak ditemukan
Tes sensibilitas (Extremitas Superior et Inferior)
 REGIO BRACHII
Rasa raba Kanan Terasa Kiri Terasa
Rasa nyeri Kanan Terasa Kiri Terasa
Rasa Panas Kanan Terasa Kiri Terasa
 REGIO ANTEBRACHII
Rasa raba Kanan Terasa Kiri Terasa
Rasa nyeri Kanan Terasa Kiri Terasa
Rasa Panas Kanan Terasa Kiri Terasa
 REGIO FEMORIS
Rasa raba Kanan Tidak
Terasa
Kiri terasa
Rasa nyeri Kanan Tidak
terasa
Kiri terasa
Rasa Panas Kanan Tidak
terasa
Kiri terasa
 REGIO CRURIS
Rasa raba Kanan Terasa Kiri terasa
Rasa nyeri Kanan Terasa Kiri terasa
Rasa Panas Kanan Terasa Kiri terasa
D. Status Dermatologikus
Regio Capitis Regio Colli
Lesi Makula eritema,
menonjol
Lesi Makula eritema,
menonjol
Ukuran Nummular Ukuran Numular
Dasar Eritema Dasar Eritema
Permukaan Licin Permukaan Licin
Susunan berkelompok Susunan Berkelompok
Distribusi Universalis Distribusi Universalis
Regio Brachi Dektra et Sinistra Regio Antebrachii et manus
dextra et sinistra
Lesi Makula eritema,
menonjol
Lesi Makula eritema,
menonjol
Ukuran Nummular Ukuran Lentikular, numular
Dasar Eritema Dasar Eritema
Permukaan Licin Permukaan licin
Susunan Berkelompok Susunan Berkelompok
Distribusi Universal Distribusi Universal
Truncus Anterior Truncus Posterior
Lesi Makula eritema,
menonjol
Lesi Makula eritema,
menonjol
Ukuran Lentikular, Nummular,
plakat
Ukuran Lentikular, nummular,
plakat
Dasar Eritema Dasar Eritema
Permukaan Licin Permukaan licin
Susunan Berkelompok Susunan Berkelompok
Distribusi Universal Distribusi Universal
RegioFemoralis dextra Regio femoralis sinistra
Lesi Makula eritema,
eskoriasi, nodus,
Lesi Makula eritema, nodus
Ukuran Lentikular, Nummular,
plakat
Ukuran Lentikular, nummular,
plakat
Dasar Eritema Dasar Eritema
Permukaan Licin, kasar Permukaan licin
Susunan Berkelompok Susunan Berkelompok
Distribusi Universal Distribusi Universal
Regio crus dextra et sinistra
Lesi Makula
hiperpigmentasi
Lesi
Ukuran Lentikular, Nummular, Ukuran
Dasar Eritema Dasar
Permukaan Licin, kasar Permukaan
Susunan menyebar Susunan
Distribusi Universal Distribusi
E. DIAGNOSTIK HOLISTIK
Aspek Personal
Pasien datang dengan keluhan timbul bercak kemerahan di seluruh
tubuh dan terasa baal sejak dua bulan yang lalu, semakin lama bercak
tersebut semakin banyak dan terdapat di seluruh tubuh, bercak timbul
pertama kali di paha sebelah kanan, setahun yang lalu kemudian 2 bulan
terakhir timbul di tangan kiri dan menyebar ke seluruh tubuh. Pasien
berhara penyakitnya tidak semakin parah.
Aspek klinis
Morbus Hansen multi basiler
Aspek Risiko Internal
 Pasien bosan atau lupa untuk teratur mengkonsumsi obat yang
diberikan oleh dokter
 Pasien tidak rajin dalam menjaga kebersihan diri.
 Pola makan dan tidur mulai berkurang sejak pasien menderita
penyakit ini.
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
 Pasien sadar akan penyakitnya dan bersama istri secara teratur
berobat demi kesembuhannya
 Anak – anak beserta kelurga berharap agar dengan pengobatan
secara teratur ayahnya cepat sembuh.
Derajat Fungsional
IV. RENCANA PENATALAKSANAAN
No Aspek Rencana Intervensi Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
1 Aspek
Personal
Evaluasi
 Keluhan,
kekhawatiran,
Pasien Dalam
proses
perawatan
 Keluhan dan
kekhwatiran
dan harapan
pasien.
Intervensi
 Edukasi bahwa
penyakit
disebabkan oleh
bakteriyang
berkembang
dalam tubuh dan
dapat
menyebabkan
gejala kemerahan
pada seluruh
tubuh kita
disertai rasa baal.
pasien dapat
berkurang
 Pasien
mengerti
tentang
penyakit dan
faktor
resikonya
 Pasien
mengubah
perilaku yang
beresiko dan
meminum
obat secara
teratur serta
menjaga daya
tahan
tubuhnya
2 Aspek Klinik
Morbus Hansen
Multi Basiler
Edukasi
 Memberikan
informasi kepada
pasien bahwa
penyebab adalah
bakteri, dan
penyakitnya
tergolong
penyakit dapat
menular,
pengobatan
memerlukan
waktu yang
cukup lama.
 Menyarankan
kepada pasien
untuk
mengkonsumsi
obat secara
teratur dan tidak
menghentikan
Pasien 2 hari
 Pasien lebih
teratur
mengkonsums
i obat
 Pasien dapat
mengatur pola
makannya
dengan baik
 Pasien dapat
beristirahat
dengan cukup
pengobatan
tanpa seizin
dokter.
 Menyarankan
kepada pasien
untuk
menggunakan
alas kaki dengan
bantalan yang
lembut ketika
berjalan,
menjaga
kebersihan diri.
 Menjaga pola
makan yang
teratur dan
beristirahat
secara teratur
dan seimbang.
Terapi
Obat lepra
MDT (Multi
Drugs Therapy)
MB Satu strip
untuk 1 bulan
diminum setiap
hari.
3 Aspek Risiko Internal
 Malas
minum obat
Karen
abosan
penyakitnya
tidak
sembuh
 Pasien
mengaku
Edukasi
 Menyarankan
kepada pasien
agar selalu
minum obat agar
efek yang
ditimbulkan oleh
peyakit ini tidak
menjadi lebih
parah
Pasien 5 hari  Pasien tetap
meminum
obatnya agar
efek yang
ditimbulkan
oleh penyakit
yang di derita
bisa
berkurang.
tidak nafsu
makan dan
tidurnya
terganggu
karena
memikirkan
tentang
penyakitnya
 Menyarankan
pasien agar tetap
menjaga pola
makan dan waktu
istirahat selalu di
jaga agar tetap
baik karena
berpengaruh bagi
daya tahan tubuh
pasien
 Pasien dapat
mengatur pola
makannya
dengan baik
dan dapat
beristirahat
dengan cukup
4 Aspek Psikososial
Pasien memiliki
istri dan anak –
anak yang
perhatian
terhadap pasien
dan mendukung
proses
kesembuhan
pasien.
Edukasi
 Mengingatkan
pasien untuk
makan dan
beristirahat
dengan cukup
 Mengingatkan
pasien untuk
rajin minum obat
 Mengingatkan
pasien untuk
selalu menjaga
kebersihan diri
 Menyarankan
keluarga agar
selalu menjadi
sarana bagi
pasien untuk
mencurahkan isi
hatinya
 Lebih
mendekatkan diri
dengan Tuhan
agar pasien lebih
tenang.
Pasien
dan
keluarga
5 hari  Tubuh pasien
dapat baik
karena makan
dan istirahat
yang cukup
 Pasien teratur
mengkonsums
i obat yang
diberikan
 Kebersihan
diri pasien
tetap terjaga
 Pasien tetap
terbuka
terhadap
keluarga ini
mencegah
pasien agar
tidak depresi
terhadap
penyakit yang
di derita

V. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI (Kunjungan Pertama)
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana
selanjutnya
Kedatangan
pertama 17 April
2013
Saat kedatangan pertama, dilakukan beberapa hal yaitu :
1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik
dengan pasien.
2. Menjelaskan pada pasien agar pasien dapat mengerti apa yang
dilakukan oleh pemeriksa.
3. Melakukan anamnesis lengkap mengenai keluhan utama
pasien, keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit terdahulu, riwayat kehidupan social, dan kebiasaan
pribadi pasien serta melakukan pemeriksaan fisik lengkap
4. Membuat diagnosis holistic pada pasien.
5. Menyusun dan member tata laksana farmakologis
6. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani terhadap
anggota keluarga pasien yang lainnya
7. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap kondisi rumah
dan lingkungan tempat tinggal pasien.
Intervensi yang diberikan
1. Edukasi mengenai tinea korporis (penyebab, gejala klinis,
diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis).
Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarganya.
2. Edukasi agar pasien mau segera berobat jika ada keluhan yang
sama timbul kembali, mengingat masa penyembuhan penyakit
ini tidak sebentar.
3. Edukasi agar pasien teratur mengkonsumsi obat yang diberikan
4. Edukasi agar pasien mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang dan pola tidur yang cukup agar daya tahan tubuh
pasien tetap terjaga.
5. Melakukan pengaturan waktu kunjungan berikutnya untuk
dilakukan evaluasi intervensi dari kunjungan pertama dan
rencana intervensi berikutnya
6. Intervensi untuk menjaga kebersihan rumahnya
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN
PERTAMA
Aspek Holitik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
 Aspek Personal
Pasien datang dengan keluhan tibul bercak kemerahan dan rasa
baal di bercak tersebut di seluruh tubuh sejak dua bulan terkahir.
Pasien takut bercak kemerahan ini semakin banyak, dan berharap
bisa dapat meneruskan obat agar bercak kemerahan tersebut cepat
sembuh.
 Aspek Klinis
Morbus Hansen Multi Basilar
Terapi
MDT (Multi Drugs Therapy) MB
Yang adalah kombinasi dari rimfampicin, clofazimine, dan dapson
diberi dalam 24 dosis yang harus diselesaikan dalam waktu
maksimal 36 bulan. Satu dosis/ satu srip untuk 1 bulan diminum
setiap hari.
 Aspek Resiko Internal
 Pasien sudah menjaga pola makannya dengan baik
beristirahat yang cukup, dan berusaha untuk selalu menjaga
keberihan diri
 Pasien selalu rajin minum obat supaya gejala yang timbul
dapat berkurang
 Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
 Pasein cukup sadar dengan penyakitnya sehingga teratur
dalam meminum dan menggunakan obat yang telah
diberikan sesuai intruksi dokter.
 Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien dengan
memberi dorongan kepada pasien agar teratur meminum
dan menggunakan obat sehingga dapat cepat sembuh serta
menjaga pola makan dan tidurnya dengan baik, dan tidak
lupa mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan
diri.
 Derajat Fungsional
1 (pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa)
Faktor Pendukung Terselesaikan Masalah Kesehatan Pasien
 Pasien mau mengkonsumsi obat – obatan secara teratur
 Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk menggunakan alas kaki
setiap saat agar kakinya tidak terluka, karena kaki pasien mati rasa
 Pasien mengikuti anjuran pemeriksa agar selau menjaga pola
makan dengan gizi seimbang.
VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI (Kunjungan Kedua)
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistic, dan
rencana selanjutnya
Kedatangan
kedua 21
april 2013
Saat kedatangan kedua, dilakukan beberapa hal
 Menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasien dan
keluarga pasien
 Member penjelasan padapasien agar pasien dapat
 Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk tetap beristirahat yang
cukup dan teratur
 Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien
serta mau membantu pasien menyelesaikanmasalah yang dialami
pasien.
Faktor penghambat Terselesaikannya Masalah Kesehatan
Pasien
-
Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya
 Memantau pola makan – minum dan pola istirahat pasien
 Mendukung pasien untuk tetap mengkonsumsi obatnya karena
obat ini dibutuhkan untuk menjaga agar gejala yang di derita oleh
pasien tidak semakin parah
 Tetap menasihati pasien agar tetap menjaga kebersihan diri
mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa
 Melakukan anamnesis mengenai keluhan yang dialami
setelah diberikan pengobatan, dan keluhan pada hari
kunjungan, serta mengontrol pasien sudah melakukan
atau belum sesuai dengan yang pemeriksa anjurkan
Intervensi yang diberikan
 Menfollow up keluhan pasien yang sekarang dialami
setelah diberikan pengobatan.
 Edukasi mengenai tinea korporis (penyebab, gejala
klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan
prognosis). Edukasi dilakukan kepada pasien dan
keluarganya.
 Edukasi agar pasien tetap mau segera berobat jika ada
keluhan yang sama timbul kembali, mengingat masa
penyembuhan penyakit ini tidak sebentar.
 Edukasi agar pasien tetap menjaga kebersihan diri
 Edukasi agar pasien tetap teratur mengkonsumsi obat
yang diberikan.
 Edukasi agar pasien tetap mengkonsumsi makan dengan
gizi seimbang dan pola tidur yang cukup agar daya tahan
tubuh pasien tetap terjaga.
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN KEDUA
Aspek Holitik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
 Aspek Personal
Pasien masih rutin minum obat kemudian rajin istirahat paien juga
menjaga kebersihan, makan dan minum dengan pola yang teratur,
istirahat yang cukup
 Aspek Klinis
Morbus Hansen
Terapi
MDT (Multi Drugs Therapy) MB
Yang adalah kombinasi dari rimfampicin, clofazimine, dan dapson
diberi dalam 24 dosis yang harus diselesaikan dalam waktu
maksimal 36 bulan. Satu dosis/ satu srip untuk 1 bulan diminum
setiap hari.
 Aspek Resiko Internal
 Pasien tetap menjaga pola makannya dengan baik
beristirahat yang cukup, dan berusaha untuk selalu menjaga
keberihan diri
 Pasien selalu rajin minum obat supaya gejala yang timbul
dapat berkurang
 Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
 Pasein cukup sadar dengan penyakitnya sehingga teratur
dalam meminum dan menggunakan obat yang telah
diberikan sesuai intruksi dokter, sehingga gejala yang
ditimbulkan mulai berkurang.
 Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien dengan
memberi dorongan kepada pasien agar teratur meminum
dan menggunakan obat sehingga dapat cepat sembuh serta
menjaga pola makan dan tidurnya dengan baik, dan tidak
lupa mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan
diri.
 Derajat Fungsional
1 (pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa)
Faktor Pendukung Terselesaikan Masalah Kesehatan Pasien
 Pasien mau mengkonsumsi obat – obatan secara teratur
 Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk menggunakan alas kaki
setiap saat agar kakinya tidak terluka, karena kaki pasien mati rasa
 Pasien mengikuti anjuran pemeriksa agar selau menjaga pola
makan dengan gizi seimbang.
 Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk tetap beristirahat yang
cukup dan teratur
 Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien
serta mau membantu pasien menyelesaikanmasalah yang dialami
pasien.
Faktor penghambat Terselesaikannya Masalah Kesehatan
Pasien
-
Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya
 Memantau pola makan – minum dan pola istirahat pasien
 Mendukung pasien untuk tetap mengkonsumsi obatnya karena
obat ini dibutuhkan untuk menjaga agar gejala yang di derita oleh
pasien tidak semakin parah
 Tetap menasihati pasien agar tetap menjaga kebersihan diri
Persetujuan ( Dokter PJ Klinik )
Nama Lengkap : dr.R.Imelda.H.B
Tanda tangan :
Tanggal :
LAMPIRAN FOTO
LANTAI BAWAH
LANTAI ATAS
KUNJUNGAN KEDUA
Persetujuan ( Dokter PJ Klinik )
Nama Lengkap : dr.R.Imelda.H.B
Tanda tangan :
Tanggal :

More Related Content

What's hot

Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERRindang Abas
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Asyifa Robiatul adawiyah
 
Tenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifTenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifvonysafitri
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCoassTHT
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanHendrik Sutopo
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisAulia Amani
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 

What's hot (20)

Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Ginekologi
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Kista Ovarium
Kista OvariumKista Ovarium
Kista Ovarium
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Tenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratifTenosynovitis supuratif
Tenosynovitis supuratif
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Kista ovarium
Kista ovariumKista ovarium
Kista ovarium
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 

Viewers also liked

Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo BullosaPhil Adit R
 
Anamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresiAnamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresiPhil Adit R
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationPhil Adit R
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report NeurologyPhil Adit R
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
Web 2.0 on Academic Libraries in South East Asia
Web 2.0 on Academic Libraries in South East AsiaWeb 2.0 on Academic Libraries in South East Asia
Web 2.0 on Academic Libraries in South East AsiaNor Hazidah
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportPhil Adit R
 
Portfolio Sarah Colautti
Portfolio Sarah ColauttiPortfolio Sarah Colautti
Portfolio Sarah ColauttiSarah Colautti
 
Message Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoft
Message Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoftMessage Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoft
Message Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoftJitendra Bafna
 
The swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM Library
The swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM LibraryThe swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM Library
The swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM LibraryNor Hazidah
 
Stonewall Resources is reawakening a giant goldfield
Stonewall Resources is reawakening a giant goldfieldStonewall Resources is reawakening a giant goldfield
Stonewall Resources is reawakening a giant goldfieldInvestor Torque
 
Accidentes laborales resumen
Accidentes laborales resumenAccidentes laborales resumen
Accidentes laborales resumenYurani Mosquera
 

Viewers also liked (20)

Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Management Pain
Management PainManagement Pain
Management Pain
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Anamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresiAnamnesis ujian psikiatri depresi
Anamnesis ujian psikiatri depresi
 
Fakomatosis Presentation
Fakomatosis PresentationFakomatosis Presentation
Fakomatosis Presentation
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
 
Farewell
FarewellFarewell
Farewell
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
Web 2.0 on Academic Libraries in South East Asia
Web 2.0 on Academic Libraries in South East AsiaWeb 2.0 on Academic Libraries in South East Asia
Web 2.0 on Academic Libraries in South East Asia
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
Career paths
Career pathsCareer paths
Career paths
 
Lab biosafety omsspa
Lab biosafety omsspaLab biosafety omsspa
Lab biosafety omsspa
 
Portfolio Sarah Colautti
Portfolio Sarah ColauttiPortfolio Sarah Colautti
Portfolio Sarah Colautti
 
Message Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoft
Message Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoftMessage Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoft
Message Chunk Splitter And Aggregator With MuleSoft
 
The swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM Library
The swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM LibraryThe swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM Library
The swot analysis: Marketing and promotional strategies used at the UM Library
 
Stonewall Resources is reawakening a giant goldfield
Stonewall Resources is reawakening a giant goldfieldStonewall Resources is reawakening a giant goldfield
Stonewall Resources is reawakening a giant goldfield
 
Literal g3 informe de cédula prespuestaria de gastos-agosto_2016
Literal g3 informe de cédula prespuestaria de gastos-agosto_2016Literal g3 informe de cédula prespuestaria de gastos-agosto_2016
Literal g3 informe de cédula prespuestaria de gastos-agosto_2016
 
Accidentes laborales resumen
Accidentes laborales resumenAccidentes laborales resumen
Accidentes laborales resumen
 

Similar to Case and Home Visit

Kasus dana analisa kasus new
Kasus dana analisa kasus newKasus dana analisa kasus new
Kasus dana analisa kasus newnurmegakurnia
 
Asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorhea
Asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorheaAsuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorhea
Asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorheaSendi Asyari
 
Fome hipertensi
Fome hipertensiFome hipertensi
Fome hipertensiyopratama
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasissuser37779f
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasiElvira Cesarena
 
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemihTracey Rompas
 
Ujian kasus kolesistitis ec kolelitiasis
Ujian kasus  kolesistitis ec kolelitiasisUjian kasus  kolesistitis ec kolelitiasis
Ujian kasus kolesistitis ec kolelitiasisfaniputri2
 
common-cold_compress.pdf
common-cold_compress.pdfcommon-cold_compress.pdf
common-cold_compress.pdfindirasworks
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Adeline Dlin
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hiehomeworkping4
 

Similar to Case and Home Visit (20)

Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Kasus dana analisa kasus new
Kasus dana analisa kasus newKasus dana analisa kasus new
Kasus dana analisa kasus new
 
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
Askep hepatitis AKPER PEMDA MUNA
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
196496593 case-sn
196496593 case-sn196496593 case-sn
196496593 case-sn
 
Asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorhea
Asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorheaAsuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorhea
Asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi leukorhea
 
Fome hipertensi
Fome hipertensiFome hipertensi
Fome hipertensi
 
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
Bab iii crf AKPER PEMKAB MUNA
 
Kejang demam bab 1 an.setya
Kejang demam bab 1 an.setyaKejang demam bab 1 an.setya
Kejang demam bab 1 an.setya
 
Gsr aty AKBID PARAMATA RAHA
Gsr aty AKBID PARAMATA RAHAGsr aty AKBID PARAMATA RAHA
Gsr aty AKBID PARAMATA RAHA
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
83355370 presus-infeksi-saluran-kemih
 
Bab iii.ikhsan baru
Bab iii.ikhsan baruBab iii.ikhsan baru
Bab iii.ikhsan baru
 
Ujian kasus kolesistitis ec kolelitiasis
Ujian kasus  kolesistitis ec kolelitiasisUjian kasus  kolesistitis ec kolelitiasis
Ujian kasus kolesistitis ec kolelitiasis
 
common-cold_compress.pdf
common-cold_compress.pdfcommon-cold_compress.pdf
common-cold_compress.pdf
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologiAsuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
Asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi
 
151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie151297729 case-rds-hie
151297729 case-rds-hie
 

More from Phil Adit R

Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Phil Adit R
 
Fee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelFee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelPhil Adit R
 
This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015Phil Adit R
 
Working And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianWorking And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianPhil Adit R
 
Klinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaKlinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaPhil Adit R
 
Tuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalTuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalPhil Adit R
 
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanApendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanPhil Adit R
 
Sindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BareSindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BarePhil Adit R
 
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauLaporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauPhil Adit R
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKIPhil Adit R
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKIPhil Adit R
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangPhil Adit R
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung DiriPhil Adit R
 
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012Phil Adit R
 
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012Phil Adit R
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Anaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricAnaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricPhil Adit R
 
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPhil Adit R
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaPhil Adit R
 

More from Phil Adit R (20)

Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
Format Fee Klinik Umum Wera Medika (in tabel)
 
Fee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In TabelFee Jaga Dokter In Tabel
Fee Jaga Dokter In Tabel
 
This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015This is my honor for few days work as doctor in 2015
This is my honor for few days work as doctor in 2015
 
Working And Learning As Physichian
Working And Learning As PhysichianWorking And Learning As Physichian
Working And Learning As Physichian
 
Klinik umum wera medika
Klinik umum wera medikaKlinik umum wera medika
Klinik umum wera medika
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Tuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada GinjalTuberculosis Pada Ginjal
Tuberculosis Pada Ginjal
 
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada KehamilanApendisitis Akut Pada Kehamilan
Apendisitis Akut Pada Kehamilan
 
Sindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain BareSindrom Guillain Bare
Sindrom Guillain Bare
 
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan RiauLaporan Team advance PKM Kepulauan Riau
Laporan Team advance PKM Kepulauan Riau
 
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKILaporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
Laporan Operasi Bedah Orthopedi RSU FK UKI
 
Laporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKILaporan Operasi RSU FK UKI
Laporan Operasi RSU FK UKI
 
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi SemarangVisum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
Visum et Repertum Luka Tembak RSUP Dr Kariadi Semarang
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung Diri
 
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE BEDAH UMUM 9 NOVEMER 2012
 
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
CONFRENCE ORTHOPEDI 9 NOVEMER 2012
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Anaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis PediatricAnaphylaxis Pediatric
Anaphylaxis Pediatric
 
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXISPEDIATRIC ANAPHYLAXIS
PEDIATRIC ANAPHYLAXIS
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Case and Home Visit

  • 1. I. STATUS PASIEN Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Malaka Sari No. Rekam Medis : - Pasien : 34 Data Administrasi Hari/ Tanggal : Rabu, 17 April 2013 Diisi oleh : Philjeuwbens A Rahantoknam (07 016) Pasien Keterangan Nama tn. Mahmud Umur / Tanggal Lahir 52 tahun Alamat Jl Cilungkup Indah II Rt. 004/002 No. 5 Duren Sawit – Jakarta Timur Jenis kelamin Laki - laki Agama Islam Pendidikan SLTA Tamat Kedatangan yang ke 3 Telah diobati sebelumnya YA Alergi Obat Tidak ada Sistem Pembayaran Pribadi Gratis II. ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal) A. Keluhan Utama Timbul bercak kemerahan diseluruh tubuh B. Keluhan Tambahan Terasa baal, badan sering pegal – pegal badan teras lemas C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang Pasien datang ke Balai pengobatan Puskesmas Kelurahan Duren Sawit Dengan Keluhan Timbul kemerahan di seluruh tubuh dua bulan terakhir, kemerahan pertama kali muncul dua tahun yang lalu timbul bercak seukuran koin lama – lama menjadi semain membesar di paha
  • 2. sebelah kanan, berwarna merah, bercak merah tersebut terasa kebas terhadap sakit, apabila di garuk dan di tusuk. Bercak yang dua bulan ini bermula dari bercak di tangan sebelah kiri berwarana merah, sebesar biji jagung namun semakin lama semakin besar seperti uang koin, kemudian timbul bercak yang serupa namun timbul di seluruh tubuh dan makin lama semakin banyak. Pasien sudah mengobati bercak itu dengan pengobatan tradisional tetapi bercak tersebut tidak sembuh. Bercak tersebut tersasa kebas. Selain itu di kaki pasien menjadi bengkak dan mati rasa, berat badan pasien semakin menurun. Pasien juga sekarang mengeluh mata merah dan berair dan penglihatan mulai berkurang. Badan terasa pegal terutama di persendian, kadang – kadang tersasa keram di tubuh. Pasien menyangkal adanya demam selama bercak kemerahan itu timbul. Pasien juga menolak adanya kontak dengan serangga atau hewan sebelum timbulnya keluhan ini. Pasien juga menyangkal adanya riwayat alergi makanan maupun obat – obatan. D. Riwayat Penyakit Keluarga Pasein mengaku tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien rasakan. Pasien merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ayah dan ibu pasien sampai sekarang masih hidup hipertensi disangkal, alergi disangkal, penyakit gula disangkal, stroke disangkal, asma disangkal E. Riwayat penyakit terdahulu Setahun yang lalu timbul bercak kemerahan di paha sebelah kanan, pernah diterapi dnagna meggunaka kunyit tetapi tidak sembuh, Pasien menyangkal belom pernah di rawat di rumah sakit. Menyangkal pernah megalami operasi, menyangkal pernah kecelakaan, dan meyangkal mempunyai riwayat asma, menyangkal memiliki riwayat penyakit gula, menyangkal riwayat penyakit jantung, menyangkal penyakit jantung, menyangkal riwayat stroke, menyangkal riwayat penyakit ginjal. F. Riwayat Sosial dan Ekonomi Pasien tinggal di rumah bersama istri dan kedua orang anaknya. Hubungan pasien dengan istri dan anaknya baik. Pasien tinggal di rumah pribadinya. Rumah pasien terdiri dari 10 ruangan, terdiri dari lantai bawah ruang tempat warung, gudang, ruang tamu, ruang usaha perlengkapan pernikahan, dapur, dan kamar mandi. Sedangkan di lantai atas terdapat dua kamar tidur, dan gudang rumah pasien bersekatkan tembok dan beralaskan lantai. Rumah pasien cukup bersih, namun ada
  • 3. barang yang kelihatan tidak ditata dengan rapi. Pencahayaan baik di ruang tamu dan di ruang depan tempat mantu pasien berjualan akan tetapi kurang di kamar tidur di lantai atas dan di ruangan tempat anak ke tiga membuka usaha peralatan pernikahan yang terletak di antara ruang tamu dan dapur. Pasien sebelumnya bekerja sebagai pembuat perabotan rumah tangga seperti lemari, kursi, dan meja. Namun sejak setahun yang lalu pasein berhenti karena penyakit yang dialami. G. Riwayat Kebiasaan Pribadi Setiap hari pasien hanya beristirahat Karena penyakit yang pasien derita menyebabkan pasien malas untuk melakukan aktifitas sehingga pasien sekarang tudak bekerja, istri pasien mengurusi rumah tangga dan mengurusi usaha warung yang dilakukan di rumah. Pasien mandi sehari dua kali. Sehari pasien mandi dua kali pasien makan secukupnya Data keluarga : memiliki/tidak memiliki keluhan yang sama dengan pasien No Nama Umur Status dalam keluarga Jenis kelamin Memiliki / tidak memiliki keluhan yang sama 1 Mahmud 52 thn Suami L Memiliki 2 Irfan 50 thn Istri P Tidak memiliki 3 Salim 30 thn Anak pertama L Tidak memiliki 4 Herman 27 thn Anak kedua L Tidak memiliki 5 Muh Safari 22 thn Anak ketiga L Tidak memiliki III. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan umum dan tanda – tanda vital termasuk status gizi Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tanda – tanda vital : tekanan darah 120/70 mmHg : suhu 36,4° : Frekuensi nadi 88x/menit : Frekuensi napas 22 x/menit Status Gizi TB : 150 cm BB : 51 kg IMT : BB (kg) 51
  • 4. ________ = _____ = 22,7 (TB (m))2 (1,5)2 Status : normal (baik) Nilai rujukan a. Kurang < 18,5 b. Normal 18,5 – 22,9 c. Lebih > 23 – 24,9 d. Pre – obese 23 – 24,9 e. Obese kelas I 25 – 29,9 f. Obese Kelas II > 30 B. Status Generalis Kepala Normocepali, wajah simetris kanan dan kiri, tidak terdapat deformitas Rambut Lurus pendek, warna hitam, distribusi merata Mata Visus secara kasar baik, lapangan pandang tidak menyempit pergerakan bola mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor diameter 3 mm / 3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung, konjungtiva kanan dan kiri tidak pucat, selera kanan dan kiri tidak ikterik, tidak terdapat eksoftalmus, tidak terdapat ptosis, tidak terdapat deviasio konjugae. Telinga Normotia, tidak terdapat kelainan pada daun telinga, liang telinga kanan dan kiri lapang, warna epidermis merah muda, tidak terdapat enoftalamus, tidak terdapat ptosis, tidak terdapat serumen pada telinga kanan dan kiri, membrane timpani kanan dan kiri, membrane timpani kanan dan kiri intak, warna seperti mutiara, refleks cahaya positif, posisi tidak retraksi tidak bombans, tidak terlihat perforasi dan kelainan lainnya. hidung Bentuk hidung simetris kanan dan kiri, tidak terdapat deformitas septum, cavum nasi lapang, warna mukosa merah muda, konka media dan inferior eutropi, warna merah muda, tidak terdapat secret dan kelainan lainnya. Tenggorok Mukosa faring merah muda, dinding faring tidak bergranul, uvula ditengah, arcus faring simetris, tonsil besarnya T1 – T1, tidak hiperemis, tidak terlihat kripta
  • 5. dan detritus, tenang. Gigi dan mulut Gigi geligi lengkap, tidak terlihat caries, gigi tiga berlubang, lidah tidak kotor. Gusi tidak hiperemis dan tidak oedema, bau, mulut tidak tercium. Leher Letak trakea di tengah, tidak teraba pembesaran KGB, kelenjar thyroid mobile. Thoraks Inspeksi Bentuk dada normochest, diameter latero lateral > anterior posterior, sela iga mengembang saat inspirasi dan menyempit saat ekspirasi, pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak terlihat adanya retraksi sela iga, pulsasi iktus kordis tidak terlihat, bendungan vena tidk terlihat. Palpasi Pergerakan dada kanan = kiri, perkusi region supraklavikula sonor kana = kiri, iktus kordis teraba kuat angkat 1 jari tidak terdapatnyeri tekan krepitasi perkusi Perkusi perbandingan sonor kanan = kiri, perkusi region supraklavikula sonor kanan = kiri, batas jantung kanan kiri di sela iga 5 di garis midklavikularis sinistra. Auskultasi Bunyi napas dasar vesicular kanan dan kiri, tidak terdapat rhonki, tidak terdapat wheezing, bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar gallop tidak terdengar murmur. Abdomen Inspeksi Perut tampak datar, pusar tidak menonjol, tidak terlihat pelebaran vena, tidak terlihat peristaltik, tidak terlihat tumor, tidak terlihat sikatrik, tidak terlihat striae. Palpasi Tidak teraba panas, nyeri tekan (-), nyeri lepas lien (-), defance muskuler (-), hepar tidak teraba, tidak teraba, ginjal tidak teraba. Perkusi Timpani diseluruh lapangan abdomen, pekak hepar di sela iga 5 garis midclavikula dextra, region suprabik timpani, nyeri ketuk (-) Auskultasi Bising usus (+) 6x/ menit, bising usus dari
  • 6. jauh tidak terdengar, tidak mendengar clapotage, tidak terdengar bunyi jantung di abdomen, tidak terdengar bising arteri (stenosis) Punggung Vertebrae lurus di tengah , tidak terlihat massa, tidak terlihat jejas, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri ketok CVA pada punggung kanan dan kiri. Punggung Vertebrae lurus di tengah, tidak terlihat massa, tidak terlihat jejas, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri ketok CVA pada punggung kanan dan kiri. Ektremitas Atas Akral hangat, cap refill < 2 detik, terdapat edema Bawah Akral hangat, cap refill < 2 detik, terdapat edema C. Status Neurologis Refleks fisiologis Biseps Kanan Normal Kiri Normal Triseps Kanan Normal Kiri Normal APR Kanan Normal Kiri Normal KPR Kanan Normal Kiri Normal Refleks patologis tidak ditemukan Tes sensibilitas (Extremitas Superior et Inferior)  REGIO BRACHII Rasa raba Kanan Terasa Kiri Terasa Rasa nyeri Kanan Terasa Kiri Terasa Rasa Panas Kanan Terasa Kiri Terasa  REGIO ANTEBRACHII Rasa raba Kanan Terasa Kiri Terasa Rasa nyeri Kanan Terasa Kiri Terasa Rasa Panas Kanan Terasa Kiri Terasa  REGIO FEMORIS Rasa raba Kanan Tidak Terasa Kiri terasa Rasa nyeri Kanan Tidak terasa Kiri terasa Rasa Panas Kanan Tidak terasa Kiri terasa  REGIO CRURIS Rasa raba Kanan Terasa Kiri terasa
  • 7. Rasa nyeri Kanan Terasa Kiri terasa Rasa Panas Kanan Terasa Kiri terasa D. Status Dermatologikus Regio Capitis Regio Colli Lesi Makula eritema, menonjol Lesi Makula eritema, menonjol Ukuran Nummular Ukuran Numular Dasar Eritema Dasar Eritema Permukaan Licin Permukaan Licin Susunan berkelompok Susunan Berkelompok Distribusi Universalis Distribusi Universalis Regio Brachi Dektra et Sinistra Regio Antebrachii et manus dextra et sinistra Lesi Makula eritema, menonjol Lesi Makula eritema, menonjol Ukuran Nummular Ukuran Lentikular, numular Dasar Eritema Dasar Eritema Permukaan Licin Permukaan licin Susunan Berkelompok Susunan Berkelompok Distribusi Universal Distribusi Universal Truncus Anterior Truncus Posterior Lesi Makula eritema, menonjol Lesi Makula eritema, menonjol Ukuran Lentikular, Nummular, plakat Ukuran Lentikular, nummular, plakat Dasar Eritema Dasar Eritema Permukaan Licin Permukaan licin Susunan Berkelompok Susunan Berkelompok Distribusi Universal Distribusi Universal RegioFemoralis dextra Regio femoralis sinistra Lesi Makula eritema, eskoriasi, nodus, Lesi Makula eritema, nodus Ukuran Lentikular, Nummular, plakat Ukuran Lentikular, nummular, plakat Dasar Eritema Dasar Eritema Permukaan Licin, kasar Permukaan licin Susunan Berkelompok Susunan Berkelompok Distribusi Universal Distribusi Universal Regio crus dextra et sinistra Lesi Makula hiperpigmentasi Lesi Ukuran Lentikular, Nummular, Ukuran
  • 8. Dasar Eritema Dasar Permukaan Licin, kasar Permukaan Susunan menyebar Susunan Distribusi Universal Distribusi E. DIAGNOSTIK HOLISTIK Aspek Personal Pasien datang dengan keluhan timbul bercak kemerahan di seluruh tubuh dan terasa baal sejak dua bulan yang lalu, semakin lama bercak tersebut semakin banyak dan terdapat di seluruh tubuh, bercak timbul pertama kali di paha sebelah kanan, setahun yang lalu kemudian 2 bulan terakhir timbul di tangan kiri dan menyebar ke seluruh tubuh. Pasien berhara penyakitnya tidak semakin parah. Aspek klinis Morbus Hansen multi basiler Aspek Risiko Internal  Pasien bosan atau lupa untuk teratur mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter  Pasien tidak rajin dalam menjaga kebersihan diri.  Pola makan dan tidur mulai berkurang sejak pasien menderita penyakit ini. Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan  Pasien sadar akan penyakitnya dan bersama istri secara teratur berobat demi kesembuhannya  Anak – anak beserta kelurga berharap agar dengan pengobatan secara teratur ayahnya cepat sembuh. Derajat Fungsional IV. RENCANA PENATALAKSANAAN No Aspek Rencana Intervensi Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan 1 Aspek Personal Evaluasi  Keluhan, kekhawatiran, Pasien Dalam proses perawatan  Keluhan dan kekhwatiran
  • 9. dan harapan pasien. Intervensi  Edukasi bahwa penyakit disebabkan oleh bakteriyang berkembang dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala kemerahan pada seluruh tubuh kita disertai rasa baal. pasien dapat berkurang  Pasien mengerti tentang penyakit dan faktor resikonya  Pasien mengubah perilaku yang beresiko dan meminum obat secara teratur serta menjaga daya tahan tubuhnya 2 Aspek Klinik Morbus Hansen Multi Basiler Edukasi  Memberikan informasi kepada pasien bahwa penyebab adalah bakteri, dan penyakitnya tergolong penyakit dapat menular, pengobatan memerlukan waktu yang cukup lama.  Menyarankan kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak menghentikan Pasien 2 hari  Pasien lebih teratur mengkonsums i obat  Pasien dapat mengatur pola makannya dengan baik  Pasien dapat beristirahat dengan cukup
  • 10. pengobatan tanpa seizin dokter.  Menyarankan kepada pasien untuk menggunakan alas kaki dengan bantalan yang lembut ketika berjalan, menjaga kebersihan diri.  Menjaga pola makan yang teratur dan beristirahat secara teratur dan seimbang. Terapi Obat lepra MDT (Multi Drugs Therapy) MB Satu strip untuk 1 bulan diminum setiap hari. 3 Aspek Risiko Internal  Malas minum obat Karen abosan penyakitnya tidak sembuh  Pasien mengaku Edukasi  Menyarankan kepada pasien agar selalu minum obat agar efek yang ditimbulkan oleh peyakit ini tidak menjadi lebih parah Pasien 5 hari  Pasien tetap meminum obatnya agar efek yang ditimbulkan oleh penyakit yang di derita bisa berkurang.
  • 11. tidak nafsu makan dan tidurnya terganggu karena memikirkan tentang penyakitnya  Menyarankan pasien agar tetap menjaga pola makan dan waktu istirahat selalu di jaga agar tetap baik karena berpengaruh bagi daya tahan tubuh pasien  Pasien dapat mengatur pola makannya dengan baik dan dapat beristirahat dengan cukup 4 Aspek Psikososial Pasien memiliki istri dan anak – anak yang perhatian terhadap pasien dan mendukung proses kesembuhan pasien. Edukasi  Mengingatkan pasien untuk makan dan beristirahat dengan cukup  Mengingatkan pasien untuk rajin minum obat  Mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri  Menyarankan keluarga agar selalu menjadi sarana bagi pasien untuk mencurahkan isi hatinya  Lebih mendekatkan diri dengan Tuhan agar pasien lebih tenang. Pasien dan keluarga 5 hari  Tubuh pasien dapat baik karena makan dan istirahat yang cukup  Pasien teratur mengkonsums i obat yang diberikan  Kebersihan diri pasien tetap terjaga  Pasien tetap terbuka terhadap keluarga ini mencegah pasien agar tidak depresi terhadap penyakit yang di derita  V. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI (Kunjungan Pertama)
  • 12. Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistik, dan rencana selanjutnya Kedatangan pertama 17 April 2013 Saat kedatangan pertama, dilakukan beberapa hal yaitu : 1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien. 2. Menjelaskan pada pasien agar pasien dapat mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa. 3. Melakukan anamnesis lengkap mengenai keluhan utama pasien, keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat kehidupan social, dan kebiasaan pribadi pasien serta melakukan pemeriksaan fisik lengkap 4. Membuat diagnosis holistic pada pasien. 5. Menyusun dan member tata laksana farmakologis 6. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani terhadap anggota keluarga pasien yang lainnya 7. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal pasien. Intervensi yang diberikan 1. Edukasi mengenai tinea korporis (penyebab, gejala klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis). Edukasi dilakukan pada pasien dan keluarganya. 2. Edukasi agar pasien mau segera berobat jika ada keluhan yang sama timbul kembali, mengingat masa penyembuhan penyakit ini tidak sebentar. 3. Edukasi agar pasien teratur mengkonsumsi obat yang diberikan 4. Edukasi agar pasien mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan pola tidur yang cukup agar daya tahan tubuh pasien tetap terjaga. 5. Melakukan pengaturan waktu kunjungan berikutnya untuk dilakukan evaluasi intervensi dari kunjungan pertama dan rencana intervensi berikutnya 6. Intervensi untuk menjaga kebersihan rumahnya KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA Aspek Holitik pada saat berakhirnya pembinaan pertama  Aspek Personal Pasien datang dengan keluhan tibul bercak kemerahan dan rasa baal di bercak tersebut di seluruh tubuh sejak dua bulan terkahir.
  • 13. Pasien takut bercak kemerahan ini semakin banyak, dan berharap bisa dapat meneruskan obat agar bercak kemerahan tersebut cepat sembuh.  Aspek Klinis Morbus Hansen Multi Basilar Terapi MDT (Multi Drugs Therapy) MB Yang adalah kombinasi dari rimfampicin, clofazimine, dan dapson diberi dalam 24 dosis yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 36 bulan. Satu dosis/ satu srip untuk 1 bulan diminum setiap hari.  Aspek Resiko Internal  Pasien sudah menjaga pola makannya dengan baik beristirahat yang cukup, dan berusaha untuk selalu menjaga keberihan diri  Pasien selalu rajin minum obat supaya gejala yang timbul dapat berkurang  Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan  Pasein cukup sadar dengan penyakitnya sehingga teratur dalam meminum dan menggunakan obat yang telah diberikan sesuai intruksi dokter.  Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien dengan memberi dorongan kepada pasien agar teratur meminum dan menggunakan obat sehingga dapat cepat sembuh serta menjaga pola makan dan tidurnya dengan baik, dan tidak lupa mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri.  Derajat Fungsional 1 (pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa) Faktor Pendukung Terselesaikan Masalah Kesehatan Pasien  Pasien mau mengkonsumsi obat – obatan secara teratur  Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk menggunakan alas kaki setiap saat agar kakinya tidak terluka, karena kaki pasien mati rasa  Pasien mengikuti anjuran pemeriksa agar selau menjaga pola makan dengan gizi seimbang.
  • 14. VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI (Kunjungan Kedua) Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistic, dan rencana selanjutnya Kedatangan kedua 21 april 2013 Saat kedatangan kedua, dilakukan beberapa hal  Menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasien dan keluarga pasien  Member penjelasan padapasien agar pasien dapat  Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk tetap beristirahat yang cukup dan teratur  Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien serta mau membantu pasien menyelesaikanmasalah yang dialami pasien. Faktor penghambat Terselesaikannya Masalah Kesehatan Pasien - Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya  Memantau pola makan – minum dan pola istirahat pasien  Mendukung pasien untuk tetap mengkonsumsi obatnya karena obat ini dibutuhkan untuk menjaga agar gejala yang di derita oleh pasien tidak semakin parah  Tetap menasihati pasien agar tetap menjaga kebersihan diri
  • 15. mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa  Melakukan anamnesis mengenai keluhan yang dialami setelah diberikan pengobatan, dan keluhan pada hari kunjungan, serta mengontrol pasien sudah melakukan atau belum sesuai dengan yang pemeriksa anjurkan Intervensi yang diberikan  Menfollow up keluhan pasien yang sekarang dialami setelah diberikan pengobatan.  Edukasi mengenai tinea korporis (penyebab, gejala klinis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis). Edukasi dilakukan kepada pasien dan keluarganya.  Edukasi agar pasien tetap mau segera berobat jika ada keluhan yang sama timbul kembali, mengingat masa penyembuhan penyakit ini tidak sebentar.  Edukasi agar pasien tetap menjaga kebersihan diri  Edukasi agar pasien tetap teratur mengkonsumsi obat yang diberikan.  Edukasi agar pasien tetap mengkonsumsi makan dengan gizi seimbang dan pola tidur yang cukup agar daya tahan tubuh pasien tetap terjaga. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN KEDUA Aspek Holitik pada saat berakhirnya pembinaan pertama  Aspek Personal Pasien masih rutin minum obat kemudian rajin istirahat paien juga menjaga kebersihan, makan dan minum dengan pola yang teratur, istirahat yang cukup  Aspek Klinis Morbus Hansen Terapi MDT (Multi Drugs Therapy) MB Yang adalah kombinasi dari rimfampicin, clofazimine, dan dapson diberi dalam 24 dosis yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 36 bulan. Satu dosis/ satu srip untuk 1 bulan diminum setiap hari.  Aspek Resiko Internal  Pasien tetap menjaga pola makannya dengan baik beristirahat yang cukup, dan berusaha untuk selalu menjaga
  • 16. keberihan diri  Pasien selalu rajin minum obat supaya gejala yang timbul dapat berkurang  Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan  Pasein cukup sadar dengan penyakitnya sehingga teratur dalam meminum dan menggunakan obat yang telah diberikan sesuai intruksi dokter, sehingga gejala yang ditimbulkan mulai berkurang.  Keluarga pasien mendukung kesembuhan pasien dengan memberi dorongan kepada pasien agar teratur meminum dan menggunakan obat sehingga dapat cepat sembuh serta menjaga pola makan dan tidurnya dengan baik, dan tidak lupa mengingatkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan diri.  Derajat Fungsional 1 (pasien tetap bisa beraktifitas seperti biasa) Faktor Pendukung Terselesaikan Masalah Kesehatan Pasien  Pasien mau mengkonsumsi obat – obatan secara teratur  Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk menggunakan alas kaki setiap saat agar kakinya tidak terluka, karena kaki pasien mati rasa  Pasien mengikuti anjuran pemeriksa agar selau menjaga pola makan dengan gizi seimbang.  Pasien mengikuti anjuran pemeriksa untuk tetap beristirahat yang cukup dan teratur  Keluarga pasien memberikan dukungan yang baik kepada pasien serta mau membantu pasien menyelesaikanmasalah yang dialami pasien. Faktor penghambat Terselesaikannya Masalah Kesehatan Pasien - Rencana Penatalaksanaan Pasien Selanjutnya  Memantau pola makan – minum dan pola istirahat pasien  Mendukung pasien untuk tetap mengkonsumsi obatnya karena obat ini dibutuhkan untuk menjaga agar gejala yang di derita oleh pasien tidak semakin parah  Tetap menasihati pasien agar tetap menjaga kebersihan diri
  • 17. Persetujuan ( Dokter PJ Klinik ) Nama Lengkap : dr.R.Imelda.H.B Tanda tangan : Tanggal : LAMPIRAN FOTO
  • 21. Persetujuan ( Dokter PJ Klinik ) Nama Lengkap : dr.R.Imelda.H.B Tanda tangan : Tanggal :