SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
OTOMIKOSIS
DELLANEIRA ANANDA
I4061192026
Pembimbing: dr. Rangga Putra Nugraha, Sp. THT-KL, M. Sc
“
TINJAUAN PUSTAKA
2
Sistem organ pendengaran perifer
◉ telinga luar,
◉ telinga tengah,
◉ telinga dalam
◉ saraf kokhlearis
Sistem organ pendengaran sentral
◉ nukleus koklearis,
◉ nukleus olivatorius superior
◉ lemnikus lateralis,
◉ kolikulus inferior
◉ kortek serebri lobus temporalis area
wernicke
ANATOMI TELINGA
3
◉ MAE merupakan tabung berbentuk S, dimulai dari dasar konka
aurikula sampai pada membran timpani dengan panjang lebih
kurang 2,5 cm dan diameter lebih kurang 0,5 cm
◉ dibagi menjadi dua bagian yaitu pars cartilage 1/3 lateral dan
pars osseus yang berada di 2/3 nya.
◉ Pars cartilage berjalan ke arah posterior superior, merupakan
perluasan dari tulang rawan daun telinga, tulang rawan ini
melekat erat di tulang temporal, dilapisi oleh kulit yang
merupakan perluasan kulit dari daun telinga , kulit tersebut
mengandung folikel rambut, kelenjar serumen dan kelenjar
sebasea
◉ Pars osseus berjalan kearah antero inferior dan menyempit di
bagian tengah membentuk ismus. Kulit pada bagian ini sangat
tipis dan melekat erat bersama dengan lapisan subkutan pada
tulang. Didapatkan glandula sebasea dan glandula seruminosa,
tidak didapatkan folikel rambut
Anatomi telinga
4
◉ MAE dialiri arteri temporalis
superfisialis dan arteri aurikularis
posterior serta arteri aurikularis
profundus. Darah vena mengalir ke
vena maksilaris, jugularis eksterna
dan pleksus venosus pterygoid.
Anatomi Telinga
5
Bewly, A.F. & Ruckenstein, M.J. (2014) ‘Otologic Manifestations of Systemic Disease: Includes Autoimune Inner
Ear Disease’ In: Johnson, J.T. & Rosen, C.A. (eds.) Bailey’s Head and Neck Surgery-
Otolaryngology. Lippincott: Williams & Wilkins. p. 2523
6
Komposisi Serumen
- lemak (46-73%),
- protein
- asam amino,
- ion-ion mineral,
- lisozim, immunoglobulin, serta asam lemak tak
jenuh rantai ganda.
Asam lemak menyebabkan kulit menjadi tidak mudah
rapuh dan menhambat masuknya bakteri
serumendapat membuat permukaan kanal menjadi intak
dan terlindung dari air sehingga
mencegah terjadinya maserasi dan kerusakan epitel
Otomikosis merupakan infeksi yang disebabkan
oleh jamur yang terjadi di telinga bagian luar, yang
terkadang disebabkan oleh ketiadaan serumen
Otomikosis
Definisi
◉ peradangan pada kanalis
auditorius eksternus yang
disebabkan oleh jamur
◉ Superfisialis (terbatas pada
lapisan terluar kulit, rambut,
kuku, membrane mukosa)
7
Etiologi
Penyebab terbanyak
adalah Aspergillus sp dan
candida albicans
Ahmad, J., Khan, S. dan Iqbal, D., 2013, Plant Pathology & Microbiology Evaluation of Antioxidant and Antimicrobial Activity
of Ficus Carica Leaves : an In Vitro Approach, 4(1), pp. 1–4. doi: 10.4172/2157-7471.1000157
8
EPIDEMIOLOGI
Distribusi penyakit ini merata di seluruh dunia, tetapi lebih sering pada daerah
dengan kelembaban yang tinggi seperti daerah tropis dan sub tropis.
Lingkungan yang lembab dan hangat menunjang pertumbuhan jamur sehingga infeksi
lebih sering terjadi.
Selain itu KAE merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Sembilan
puluh persen infeksi jamur pada telinga disebabkan oleh Aspergillus sp. Berbagai
spesies jamur Aspergillus seperti Aspergillus fumigates, A. niger, A. niddulans dan A.
flavus. Pada daerah tropis dan subtropis A. niger paling sering menyebabkan faktor
penyebab infeksi. Infeksi campuran oleh bakteri dan jamur terjadi pada 50% kultur
Otomikosis
Mgbor N, Gugnani HC.. Otomycosis in Nigeria: Treatment with Mercurochrom. Departement of
Otolaryngology University of Nigeria Teaching Hospital. Mycoses Journal. 2001; 44: 395-718.Yaganeh
MA.. Evaluating the Effect of a Mixture of Alcohol and Acetic Acid
Faktor resiko
9
Penggunaan
alat
pembersih
telinga
dermatitis
Kurangnya
kebersihan
Individu dengan
imunocompromised
Penggunaan
berkepanjangan dari obat
antibiotik tetes telinga
steroid
Penyakit telinga
sebelumnya
Prasad SC, Kotigadde S, Shekhar M, Thade WD, Prabhu P, D’ Souza, et al. Primary otomycosis in the Indian subcontinent: predisposting factors,
microbiology, and classification. International Journal of Microbiology 2014. Articles ID 636493.
◉ gatal,
◉ nyeri telinga,
◉ Telinga terasa penuh
◉ tinitus
◉ gangguan pendengaran,
◉ keluar cairan dari telinga
Manifestasi Klinis
10
Prasad SC, Kotigadde S, Shekhar M, Thade WD, Prabhu P, D’ Souza, et al. Primary otomycosis in the Indian
subcontinent: predisposting factors, microbiology, and classification. International Journal of Microbiology 2014.
Articles ID 636493.
Diagnosis
◉ Diagnosis didasarkan pada anamnesis, gejala klinis, dan
pemeriksaan penunjang
◉ Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan mengidentifikasi jamur
pada sediaan KOH atau dengan kultur jamur positif
◉ Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada preparat langsung,
yaitu skuama dari kerokan kulit liang telinga yang diperiksa
dengan KOH 10% maka akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum,
dan kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora kecil
Jabir J B, Abbas F N, Khalaf RM. In vitro assessment of antifungal potential of apple cider vinegar and acetic acid
versus fluconazole in clinical isolates of otomycosis. Thi-Qar Medical Journal. 2011; 5(1):126-33.
11
12
Ketokonazol, golongan azol
berspektrum luas, efektif untuk otomikosis
yang disebabkan
jamur Aspergillus sp dan Candida sp,
Larutan asam asetat 2% (campuran 90 ml
soprofil alcohol 70 % dan 10 ml asam asetat
2 %
Prinsip pengobatan otomikosis dengan
aural toilet, menjaga telinga tetap kering,
meminimalisir faktor predisposisi, identifikasi
organisme penyebab, dan mengeliminasi
otomikosis dengan menggunakan anti jamur
yang efektif, baik anti jamur spesifik ataupun
non spesifik.
TATALAKSANA
Munguia R, Daniel SJ. Ototopical antifungals and otomycosis: a review. International Journal of Pediatric
Otorhinolaryngology.2008; 72(4): 453-9.
About this template
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D P
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 29 tahun
Tanggal MRS: 05 April 2021
Biaya Perawatan : BPJS
KELUHAN UTAMA
Telinga kanan terasa gatal dan
penuh, keluhan berulang
13
Identitas Pasien
14
Riwayat penyakit
sekarang
Pasien datang dengan
keluhan telinga kanan
terasa penuh dan gatal
yang dialami sejak 1
minggu yang lalu.
Keluhan terus menerus.
Riwayat penyakit
dahulu
Riwayat penyakit
THT sebelumnya (-)
HT (-), DM (-)
kolesterol (-)
Identitas pasien
15
Riwayat pengobatan
terdahulu
Pasien tidak
memberikan
pengobatan apapun
sebelumnya
Riwayat sosial
Pasien bekerja sebagai
perawat ICU RS dan
keluhan kambuh saat
pasien mendapatkan
banyak jadwal dinas pagi
Diet protein
Let’s review some concepts
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM : Compos
mentis
GCS : E4V5M6
TANDA-TANDA VITAL
TD : 107/72 mmHg
HR : 107x/menit
RR : 17x/menit
SpO2 : 97 %
T : 36,6 C
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Identitias Pasien
16
17
no Pemeriksaan telinga Telinga kanan Telinga kiri
1. tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)
2. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam
batas normal, hematoma
(-), nyeri Tarik aurikula (-)
Bentuk dan ukuran dalam
batas normal, hematoma
(-), nyeri Tarik aurikula (-)
3. Liang telinga Serumen (+), hiperemis (-
), mukosa eritem (+)
furunkel (-) edema (-),
ottorhea (-), jamur warna
putih (+)
Serummen (+), hiperemis
(-), mukosa eritem (-),
furunkel (-), edema (-),
ottorhea (-)
18
4 Membran timpani
(dilihat setelah sekret-
/debris dibersihkan)
Retraksi (-). Bulging (-
), hiperemis (-), edema
(-) perforasi (-) reflek
cahaya (+), gambaran
pulsasi (-)
Retraksi (-). Bulging (-
), hiperemis (-), edema
(-) perforasi (-) reflek
cahaya (+), gambaran
pulsasi (-)
Let’s review some concepts
DIAGNOSIS
Otomikosis auricula
dextra
PROGNOSIS
Ad vitam: bonam
Ad functionam: bonam
Ad sanationam :
bonam
TATALAKSANA
Ketokonazol 200 mg
Cefixine 200 mg
Ofloxacin 5 mL
Identitias Pasien
19
“
PEMBAHASAN
20
Pembahasan
◉ Pada kasus ini, diagnosis ditunjang oleh hasil
anamnesa serta pemeriksaan fisik
◉ Berdasarkan anamnesa, diketahui bahwa pasien
datang dengan keluhan telinga kanan sering gatal
dan penuh yang dirasakan mengganggu aktivitas
sejak 1 minggu smrs ---- gejala otomikosis
21
Pembahasan
◉ Pasien bekerja sebagai perawat di ICU RS dengan
jadwal dinas pagi yang banyak dan memiliki rambut
panjang serta menggunakan jilbab --- faktor resiko
otomikosis
◉ Pada pemeriksaan fisik dengan otoskop, liang telinga
kanan 2/3 dalam didapatkan filament berwarna putih
dengan hifa yang menutupi sebagian liang telinga ---
gambaran khas infeksi jamur
22
Pembahasan
◉ Diagnosa : otomikosis aurikula dextra
◉ Terapi :
○ Pembersihan liang telinga – irigasi
○ Ketokonazole 200mg 2 x 1 – menghentikan dan
mencegah pertumbuhan jamur
○ Cefixine 200 mg – antibiotic, menghambat
perkembangan bakteri
○ Ofloxacin 50 ml – obat tetes, antibiotik
23
TERIMA KASIH
24

More Related Content

Similar to lapkas dellla.pptx

Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISKharima SD
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaranadrianto2013001
 
177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-mediahomeworkping10
 
Case report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergiCase report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergijelly hariyati
 
THT Bimbingan [Autosaved].pptx
THT Bimbingan [Autosaved].pptxTHT Bimbingan [Autosaved].pptx
THT Bimbingan [Autosaved].pptxLettaCoffee
 
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxOtitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxjonathan9410
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutAriesta Mp
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraGina Nd
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to lapkas dellla.pptx (20)

Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 
177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media
 
Case report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergiCase report-rinitis-alergi
Case report-rinitis-alergi
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
IPE Pancaindra otalgia (skenario 3)
 
otitis Media Akut.pptx
otitis Media Akut.pptxotitis Media Akut.pptx
otitis Media Akut.pptx
 
Abses_leher_dalam.pptx
Abses_leher_dalam.pptxAbses_leher_dalam.pptx
Abses_leher_dalam.pptx
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
THT Bimbingan [Autosaved].pptx
THT Bimbingan [Autosaved].pptxTHT Bimbingan [Autosaved].pptx
THT Bimbingan [Autosaved].pptx
 
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxOtitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Otitis
OtitisOtitis
Otitis
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 

Recently uploaded (9)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 

lapkas dellla.pptx

  • 1. OTOMIKOSIS DELLANEIRA ANANDA I4061192026 Pembimbing: dr. Rangga Putra Nugraha, Sp. THT-KL, M. Sc
  • 3. Sistem organ pendengaran perifer ◉ telinga luar, ◉ telinga tengah, ◉ telinga dalam ◉ saraf kokhlearis Sistem organ pendengaran sentral ◉ nukleus koklearis, ◉ nukleus olivatorius superior ◉ lemnikus lateralis, ◉ kolikulus inferior ◉ kortek serebri lobus temporalis area wernicke ANATOMI TELINGA 3
  • 4. ◉ MAE merupakan tabung berbentuk S, dimulai dari dasar konka aurikula sampai pada membran timpani dengan panjang lebih kurang 2,5 cm dan diameter lebih kurang 0,5 cm ◉ dibagi menjadi dua bagian yaitu pars cartilage 1/3 lateral dan pars osseus yang berada di 2/3 nya. ◉ Pars cartilage berjalan ke arah posterior superior, merupakan perluasan dari tulang rawan daun telinga, tulang rawan ini melekat erat di tulang temporal, dilapisi oleh kulit yang merupakan perluasan kulit dari daun telinga , kulit tersebut mengandung folikel rambut, kelenjar serumen dan kelenjar sebasea ◉ Pars osseus berjalan kearah antero inferior dan menyempit di bagian tengah membentuk ismus. Kulit pada bagian ini sangat tipis dan melekat erat bersama dengan lapisan subkutan pada tulang. Didapatkan glandula sebasea dan glandula seruminosa, tidak didapatkan folikel rambut Anatomi telinga 4
  • 5. ◉ MAE dialiri arteri temporalis superfisialis dan arteri aurikularis posterior serta arteri aurikularis profundus. Darah vena mengalir ke vena maksilaris, jugularis eksterna dan pleksus venosus pterygoid. Anatomi Telinga 5
  • 6. Bewly, A.F. & Ruckenstein, M.J. (2014) ‘Otologic Manifestations of Systemic Disease: Includes Autoimune Inner Ear Disease’ In: Johnson, J.T. & Rosen, C.A. (eds.) Bailey’s Head and Neck Surgery- Otolaryngology. Lippincott: Williams & Wilkins. p. 2523 6 Komposisi Serumen - lemak (46-73%), - protein - asam amino, - ion-ion mineral, - lisozim, immunoglobulin, serta asam lemak tak jenuh rantai ganda. Asam lemak menyebabkan kulit menjadi tidak mudah rapuh dan menhambat masuknya bakteri serumendapat membuat permukaan kanal menjadi intak dan terlindung dari air sehingga mencegah terjadinya maserasi dan kerusakan epitel Otomikosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur yang terjadi di telinga bagian luar, yang terkadang disebabkan oleh ketiadaan serumen
  • 7. Otomikosis Definisi ◉ peradangan pada kanalis auditorius eksternus yang disebabkan oleh jamur ◉ Superfisialis (terbatas pada lapisan terluar kulit, rambut, kuku, membrane mukosa) 7 Etiologi Penyebab terbanyak adalah Aspergillus sp dan candida albicans Ahmad, J., Khan, S. dan Iqbal, D., 2013, Plant Pathology & Microbiology Evaluation of Antioxidant and Antimicrobial Activity of Ficus Carica Leaves : an In Vitro Approach, 4(1), pp. 1–4. doi: 10.4172/2157-7471.1000157
  • 8. 8 EPIDEMIOLOGI Distribusi penyakit ini merata di seluruh dunia, tetapi lebih sering pada daerah dengan kelembaban yang tinggi seperti daerah tropis dan sub tropis. Lingkungan yang lembab dan hangat menunjang pertumbuhan jamur sehingga infeksi lebih sering terjadi. Selain itu KAE merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Sembilan puluh persen infeksi jamur pada telinga disebabkan oleh Aspergillus sp. Berbagai spesies jamur Aspergillus seperti Aspergillus fumigates, A. niger, A. niddulans dan A. flavus. Pada daerah tropis dan subtropis A. niger paling sering menyebabkan faktor penyebab infeksi. Infeksi campuran oleh bakteri dan jamur terjadi pada 50% kultur Otomikosis Mgbor N, Gugnani HC.. Otomycosis in Nigeria: Treatment with Mercurochrom. Departement of Otolaryngology University of Nigeria Teaching Hospital. Mycoses Journal. 2001; 44: 395-718.Yaganeh MA.. Evaluating the Effect of a Mixture of Alcohol and Acetic Acid
  • 9. Faktor resiko 9 Penggunaan alat pembersih telinga dermatitis Kurangnya kebersihan Individu dengan imunocompromised Penggunaan berkepanjangan dari obat antibiotik tetes telinga steroid Penyakit telinga sebelumnya Prasad SC, Kotigadde S, Shekhar M, Thade WD, Prabhu P, D’ Souza, et al. Primary otomycosis in the Indian subcontinent: predisposting factors, microbiology, and classification. International Journal of Microbiology 2014. Articles ID 636493.
  • 10. ◉ gatal, ◉ nyeri telinga, ◉ Telinga terasa penuh ◉ tinitus ◉ gangguan pendengaran, ◉ keluar cairan dari telinga Manifestasi Klinis 10 Prasad SC, Kotigadde S, Shekhar M, Thade WD, Prabhu P, D’ Souza, et al. Primary otomycosis in the Indian subcontinent: predisposting factors, microbiology, and classification. International Journal of Microbiology 2014. Articles ID 636493.
  • 11. Diagnosis ◉ Diagnosis didasarkan pada anamnesis, gejala klinis, dan pemeriksaan penunjang ◉ Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan mengidentifikasi jamur pada sediaan KOH atau dengan kultur jamur positif ◉ Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada preparat langsung, yaitu skuama dari kerokan kulit liang telinga yang diperiksa dengan KOH 10% maka akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora kecil Jabir J B, Abbas F N, Khalaf RM. In vitro assessment of antifungal potential of apple cider vinegar and acetic acid versus fluconazole in clinical isolates of otomycosis. Thi-Qar Medical Journal. 2011; 5(1):126-33. 11
  • 12. 12 Ketokonazol, golongan azol berspektrum luas, efektif untuk otomikosis yang disebabkan jamur Aspergillus sp dan Candida sp, Larutan asam asetat 2% (campuran 90 ml soprofil alcohol 70 % dan 10 ml asam asetat 2 % Prinsip pengobatan otomikosis dengan aural toilet, menjaga telinga tetap kering, meminimalisir faktor predisposisi, identifikasi organisme penyebab, dan mengeliminasi otomikosis dengan menggunakan anti jamur yang efektif, baik anti jamur spesifik ataupun non spesifik. TATALAKSANA Munguia R, Daniel SJ. Ototopical antifungals and otomycosis: a review. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology.2008; 72(4): 453-9.
  • 13. About this template IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D P Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 29 tahun Tanggal MRS: 05 April 2021 Biaya Perawatan : BPJS KELUHAN UTAMA Telinga kanan terasa gatal dan penuh, keluhan berulang 13
  • 14. Identitas Pasien 14 Riwayat penyakit sekarang Pasien datang dengan keluhan telinga kanan terasa penuh dan gatal yang dialami sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan terus menerus. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit THT sebelumnya (-) HT (-), DM (-) kolesterol (-)
  • 15. Identitas pasien 15 Riwayat pengobatan terdahulu Pasien tidak memberikan pengobatan apapun sebelumnya Riwayat sosial Pasien bekerja sebagai perawat ICU RS dan keluhan kambuh saat pasien mendapatkan banyak jadwal dinas pagi Diet protein
  • 16. Let’s review some concepts PEMERIKSAAN FISIK KEADAAN UMUM : Compos mentis GCS : E4V5M6 TANDA-TANDA VITAL TD : 107/72 mmHg HR : 107x/menit RR : 17x/menit SpO2 : 97 % T : 36,6 C PEMERIKSAAN PENUNJANG Identitias Pasien 16
  • 17. 17 no Pemeriksaan telinga Telinga kanan Telinga kiri 1. tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-) 2. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma (-), nyeri Tarik aurikula (-) Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma (-), nyeri Tarik aurikula (-) 3. Liang telinga Serumen (+), hiperemis (- ), mukosa eritem (+) furunkel (-) edema (-), ottorhea (-), jamur warna putih (+) Serummen (+), hiperemis (-), mukosa eritem (-), furunkel (-), edema (-), ottorhea (-)
  • 18. 18 4 Membran timpani (dilihat setelah sekret- /debris dibersihkan) Retraksi (-). Bulging (- ), hiperemis (-), edema (-) perforasi (-) reflek cahaya (+), gambaran pulsasi (-) Retraksi (-). Bulging (- ), hiperemis (-), edema (-) perforasi (-) reflek cahaya (+), gambaran pulsasi (-)
  • 19. Let’s review some concepts DIAGNOSIS Otomikosis auricula dextra PROGNOSIS Ad vitam: bonam Ad functionam: bonam Ad sanationam : bonam TATALAKSANA Ketokonazol 200 mg Cefixine 200 mg Ofloxacin 5 mL Identitias Pasien 19
  • 21. Pembahasan ◉ Pada kasus ini, diagnosis ditunjang oleh hasil anamnesa serta pemeriksaan fisik ◉ Berdasarkan anamnesa, diketahui bahwa pasien datang dengan keluhan telinga kanan sering gatal dan penuh yang dirasakan mengganggu aktivitas sejak 1 minggu smrs ---- gejala otomikosis 21
  • 22. Pembahasan ◉ Pasien bekerja sebagai perawat di ICU RS dengan jadwal dinas pagi yang banyak dan memiliki rambut panjang serta menggunakan jilbab --- faktor resiko otomikosis ◉ Pada pemeriksaan fisik dengan otoskop, liang telinga kanan 2/3 dalam didapatkan filament berwarna putih dengan hifa yang menutupi sebagian liang telinga --- gambaran khas infeksi jamur 22
  • 23. Pembahasan ◉ Diagnosa : otomikosis aurikula dextra ◉ Terapi : ○ Pembersihan liang telinga – irigasi ○ Ketokonazole 200mg 2 x 1 – menghentikan dan mencegah pertumbuhan jamur ○ Cefixine 200 mg – antibiotic, menghambat perkembangan bakteri ○ Ofloxacin 50 ml – obat tetes, antibiotik 23

Editor's Notes

  1. Ketokonazol bersifat tidak ototoksik Ototoksik adalah gangguan yang terjadi pada alat pendengaran yang terjadi karena efek samping dari konsumsi obat-obatan. Gangguan yang terjadi pada pendengaran biasanya bermanifestasi menjadi tuli sensoryneural. Campuran 90 ml isoprofil alcohol 70% dan 10 ml asam asetat 2% memberikan dua keuntungan pada tatalaksana otomikosis, yaitu asam akan menurunkan pH liang telinga, dan larutan alkohol akan membersihkannya serta mencegah pertumbuhan jamur