SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
PADA KASUS KERACUNAN DAN OVERDOSIS
Kelompok 5 / VIB Keperawatan
Perez dan Luke’s (2014) menyatakan keracunan makanan
adalah keracunan yang terjadi akibat menelan makanan
atau air yang mengandung bakteri, parasit, virus, jamur
atau yang telah terkontaminasi racun
Keracunan
Overdosis (OD) adalah mengkonsumsi obat berlebihan.
Overdosis adalah keadaan dimana seseorang mengalami
ketidaksadaran akibat menggunakan obat terlalu banyak,
Ketika batas toleransi tubuh dalam mengatasi zat tersebut
terlewati (melebihi toleransi badan) maka hal ini dapat
terjadi.
Overdosis
Etiologi
Keracunan makanan
1. Bahan-bahan kimia beracun
2. Kontaminasi zat-zat kimia
3. Mikroba
4. Bakteri
5. Virus dan jamur yang masuk
ke dalam tubuh manusia
Etiologi
Mengkonsumsi lebih
dari satu jenis
narkoba
Mengkonsumsi
obat lebih dari
ambang batas
kemampuannya
Kualitas barang di
konsumsi berbeda.
OD ( overdosis)
Manifestasi Klinis
Gejala
keracunan
makanan dan
overdosis
Pada saluran
cerna
Sakit Perut Mual, Muntah, Diare
Pada sistem
saraf
Rasa lemah
Kesemutan
(parastesi)
Kelumpuhan
(paralisis) otot
pernafasan
Pemeriksaan Penunjang
01
03
02
04
Dilakukan tes darah, tes urin, tes kondisi
tinja, dan pemeriksaan parasit yang
bertujuan untuk mengetahui jenis
organisme penyebab terjadinya
keracunan
Pemeriksaan Laboratorium
Tingkat kadar nitrogen urea darah dan
kreatinin harus diukur dan dilakukan
urinalisis
Uji Fungsi Ginjal
Hipoventilasi akan menyebabkan peningkatan
PCO2 (hiperkapnia). PO2 dapat rendah
dengan aspirasi pneumonia atau obat-obat
yang menginduksi edema paru. PO2 hanya
mengukur oksigen yang larut dalam plasma
dan bukan merupakan total oksigen dalam
darah
Gas Darah Arteri
Perhitungan osmolalitas serum terutama
bergantung pada natrium serum,
glukosa serum serta nitrogen urea darah
Osmolalitas Serum
Pemeriksaan Penunjang
Pelebaran lama kompleks QRS yang lebih besar dari 0,1
detik adalah khas untuk takar lajak antidepresan trisiktik
dan kuinidin.
Elektrokardiogram
Fotopolos abdomen
CT-Scan
Pada keracunan akut,hasil pemeriksaan patologi
biasanya tidak khas. Sering hanya ditemukan edema paru
,dilatsi kapiler,hiperemi paru,otak dan organ-organ
lainnya
Patologi Anatomi (pa)
Penatalaksanaan
a. Airway : Bebaskan jalan nafas,kalau
perlu lakukan intubasi.
b. Breathing : Berikan pernafasan
buatan bila penderita tidak bernafas
spontan atau pernapasan tidak
adekuat.
c. Circulation: Pasang infus bila
keadaan penderita gawat dan
perbaiki perfusi jaringan.
1. Tindakan emergensi
2. Identifikasi penyebab keracunan
a. Rangsang muntah
b. Kumbah Lambung
c. Pemberian Norit
5. Eliminasi racun :
4. Pemberian antidotum kalau
mungkin
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Survei Primer
01
Airway : saluran nafas harus dibersihkan dan muntah atau beberapa gangguan lain dan, bila diperlukan,
suatu alat yang mengalirkan napas melalui oral atau dengan memasukkan pipa endotrakea.
Pada kebanyakan pasien, penempatan pada posisi sederhana dalam posisi dekubitus lateral
cukup untuk menggerakkan lidah yang kaku (flaccid) keluar dan saluran napas.
Breathing : pernafasan yang adekuat harus diuji dengan mengobservasi dan mengukur gas darah arteri. Pada pasien
dengan insufisiensi pernapasan harus dilakukan intubasi dan ventilasi mekanik.
Circulation : sirkulasi yang cukup harus diuji dengan mengukur denyut nadi, tekanan darah, urin yang keluar, dan
evaluasi perfusi perifer. Alat untuk intravena harus dipasang dan darah diambil untuk penentuan serum
glukosa dan untuk pemeriksaan rutin lainnya.
Disability : pemantauan status neurologis secara cepat meliputi tingkatan kesadaran dan GCS, dan ukur reaksi pupil
serta tanda-tanda vital.
Setelah primary survey dan intervensi krisis selesai,perawat harus mengkaji riwayat pasien
02
A : Allergies (jika pasien tidak dapat memberikan informasi perawat bisa menanyakan
keluarga atau teman dekat tentang riwayatalergi pasien)
M : Medication (overdosis obat :ekstasi)
P : Past Medical History (riwayat medis lalu seperti masalah kardiovaskular atau
pernafasan
L : Last oral intake (obat terakhir yang dikonsumsi :ekstasi)
E : Event (kejadian overdosisnya obat, deskripsi gejala ,keluhan utama,dan mekanisme
overdosis)
2. Survei Sekunder
 Kulit (Kulit sering tampak merah, panas, dan kering
pada keracunan dengan atropin dan antimuskarinik
lain. Keringat yang berlebihan ditemukan pada
keracunan dengan organofosfat, nikotin, dan obat-
obat simpatomimetik. Sianosis dapat disebabkan
oleh hipoksemia atau methemoglohinemia. Ikterus
dapat memberi kesan adanya nekrosis hati akibat
keracunan asetaminofen atau jamur A manila
phailoides)
 Abdomen (Bunyi usus yang hiperaktif, kram perut,
dan diare adalah umum terjadi pada keracunan
dengan organofosfat, besi, arsen, teofihin, dan
A.phalloides. )
 Sistem saraf (Pemeriksaan neurologik yang teliti
adalah esensial. Kejang fokal atau defisit motorik
lebih menggambarkan lesi struktural (seperti
perdarahan intrakranial akibat trauma) daripada
ensefalopati toksik atau metabolik
Pernyataan dengan mulut tentang jumlah dan jenis
obat yang ditelan dalam kedaruratan toksik
mungkin tidak dapat dipercayai :
1) Pemeriksaan Fisik
 Tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut
nadi, pernapasan, dan suhu tubuh)
 Mata (Konstriksi pupil (miosis) adalah khas
untuk keracunan narkotika, klonidin,
fenotiazin, insektisida organofosfat dan
penghambat kolinesterase lainnya)
 Mulut (Mulut dapat memperlihatkan tanda-
tanda luka bakar akibat zat-zat korosif.
Bau yang khas alkohol, pelarut
hidrokarbon seperti bawang putih)
a) Riwayat :
01
b) Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan laboratorium. Laboratorium rutin (darah, urin, feses,
lengkap)tidak banyak membantu.
2) Pemeriksaan darah lengkap, kreatinin serum (N: 0,5-1,5 mg/dl),
elektrolit serum (termasuk kalsium (N: 9-11 mg/dl).
3) Foto thorax kalau ada kecurigaan udema paru.
4) Pemeriksaan EKG. Pemeriksaan ini juga perlu dilakukan pada
kasus keracunan karena sering diikuti terjadinya gangguan irama
jantung yang berupa sinus takikardi, sinus bradikardi, takikardi
supraventrikuler, takikardi ventrikuler, fibrilasi ventrikuler, asistol,
disosiasi elektromekanik. Beberapa faktor predosposisi timbulnya
aritmia pada keracunan adalah keracunan obat kardiotoksik,
hipoksia, nyeri dan ansietas, hiperkarbia, gangguan elektrolit
darah, hipovolemia, dan penyakit dasar jantung iskemik.
Ketidakefeektifan pola nafas berhubungan
dengan distress pernafasan.
A
B
Defisien volume cairan berhubungan
dengan muntah, diare.
Diagnosa Keperawatan :
C Nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis
Rencana Keperawatan
No Dx NOC NIC
1. Respiratory status : Ventilation
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 ja
m diharapkan pasien menunjukkan pola nafas efe
ktif dengan kriteria hasil:
Status ventilasi dan pernafasan tidak terganggu
Kedalaman inspirasi dan kemudahan dalam berna
fas.
Monitor vital sign
Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan up
aya pernafasan
Monitor pola pernafasan
Auskultasi suara nafas, perhatikan area penu
runan atau adanya ventilasi dan adanya suar
a nafas tambahan.
Posisikan pasien untuk memaksimalkan venti
lasi
Kolaborasi dengan tim medis: pemberian oks
igen
Informasikan kepada pasien dan keluarga te
ntang relaksasi untuk memperbaiki pola nafa
s.
Rencana Keperawatan
No
Dx
NOC NIC
2. Fluid balance
Nutritional Status : Food and Fluid Intake
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam dih
arapkan terjadi pengembalian volume cairan pasien den
gan kreiteria hasil :
a. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas nor
mal
b. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor
kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada ras
a haus yang berlebihan
1. Monitor intake dan output, karakter serta jumlah f
eses
2. Observasi kulit kering berlebihan dan membran
mukosa, penurunan turgor kulit
3. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mu
kosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jik
a diperlukan
4. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cair
an (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
5. Monitor vital sign
6. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung in
take kalori harian
7. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan caira
n per oral
8. Kolaborasi pemberian cairan paranteral sesuai in
dikasi
9. Kolaborasi pemberian cairan IV
Rencana Keperawatan
No
Dx
NOC NIC
3. Pain level
Pain control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam
diharapkan nyeri berkurang, menghilang dengan k
riteria hasil:
a. Respon nonverbal pasien menunjukkan tidak a
da nyeri
b. Tanda vital dalam batas normal
c. Tidak ada masalah pola tidur,
d. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
e. Pasien dapat melakukan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri.
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, durasi frekuensi, karakteristik, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemuk
an dukungan
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi : napas dalam,
relaksasi distraksi, kompres hangat/ dingin
8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
9. Tingkatkan istirahat
10.Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
11.Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx

Bahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusiaBahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusiaRasyidRamadhan6
 
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptxASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptxastuti16
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxDini700324
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxdionziel
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikGilang Rizki
 
Materi 5 Askep PPOK.pptx
Materi 5 Askep PPOK.pptxMateri 5 Askep PPOK.pptx
Materi 5 Askep PPOK.pptxYudiatma1
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumSisko Sipir
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Operator Warnet Vast Raha
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.pptPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.pptaisyahkamalah1
 
Pengelolaan Obat
Pengelolaan ObatPengelolaan Obat
Pengelolaan ObatvQhy
 

Similar to 421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx (20)

Bahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusiaBahan kajian tentang keracunan pada manusia
Bahan kajian tentang keracunan pada manusia
 
PPT KERACUNAN.ppt
PPT KERACUNAN.pptPPT KERACUNAN.ppt
PPT KERACUNAN.ppt
 
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptxASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
ASKEP Insufisiensi Adrenal.pptx
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
KERACUNAN_pptx.pptx
KERACUNAN_pptx.pptxKERACUNAN_pptx.pptx
KERACUNAN_pptx.pptx
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Syok septik pure
Syok septik pureSyok septik pure
Syok septik pure
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
 
Materi 5 Askep PPOK.pptx
Materi 5 Askep PPOK.pptxMateri 5 Askep PPOK.pptx
Materi 5 Askep PPOK.pptx
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persyarafan meningitis ...
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.pptPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-II-5.ppt
 
Pengelolaan Obat
Pengelolaan ObatPengelolaan Obat
Pengelolaan Obat
 

Recently uploaded

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 

Recently uploaded (20)

E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx

  • 1. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA KASUS KERACUNAN DAN OVERDOSIS Kelompok 5 / VIB Keperawatan
  • 2. Perez dan Luke’s (2014) menyatakan keracunan makanan adalah keracunan yang terjadi akibat menelan makanan atau air yang mengandung bakteri, parasit, virus, jamur atau yang telah terkontaminasi racun Keracunan Overdosis (OD) adalah mengkonsumsi obat berlebihan. Overdosis adalah keadaan dimana seseorang mengalami ketidaksadaran akibat menggunakan obat terlalu banyak, Ketika batas toleransi tubuh dalam mengatasi zat tersebut terlewati (melebihi toleransi badan) maka hal ini dapat terjadi. Overdosis
  • 3. Etiologi Keracunan makanan 1. Bahan-bahan kimia beracun 2. Kontaminasi zat-zat kimia 3. Mikroba 4. Bakteri 5. Virus dan jamur yang masuk ke dalam tubuh manusia
  • 4. Etiologi Mengkonsumsi lebih dari satu jenis narkoba Mengkonsumsi obat lebih dari ambang batas kemampuannya Kualitas barang di konsumsi berbeda. OD ( overdosis)
  • 5. Manifestasi Klinis Gejala keracunan makanan dan overdosis Pada saluran cerna Sakit Perut Mual, Muntah, Diare Pada sistem saraf Rasa lemah Kesemutan (parastesi) Kelumpuhan (paralisis) otot pernafasan
  • 6.
  • 7. Pemeriksaan Penunjang 01 03 02 04 Dilakukan tes darah, tes urin, tes kondisi tinja, dan pemeriksaan parasit yang bertujuan untuk mengetahui jenis organisme penyebab terjadinya keracunan Pemeriksaan Laboratorium Tingkat kadar nitrogen urea darah dan kreatinin harus diukur dan dilakukan urinalisis Uji Fungsi Ginjal Hipoventilasi akan menyebabkan peningkatan PCO2 (hiperkapnia). PO2 dapat rendah dengan aspirasi pneumonia atau obat-obat yang menginduksi edema paru. PO2 hanya mengukur oksigen yang larut dalam plasma dan bukan merupakan total oksigen dalam darah Gas Darah Arteri Perhitungan osmolalitas serum terutama bergantung pada natrium serum, glukosa serum serta nitrogen urea darah Osmolalitas Serum
  • 8. Pemeriksaan Penunjang Pelebaran lama kompleks QRS yang lebih besar dari 0,1 detik adalah khas untuk takar lajak antidepresan trisiktik dan kuinidin. Elektrokardiogram Fotopolos abdomen CT-Scan Pada keracunan akut,hasil pemeriksaan patologi biasanya tidak khas. Sering hanya ditemukan edema paru ,dilatsi kapiler,hiperemi paru,otak dan organ-organ lainnya Patologi Anatomi (pa)
  • 9. Penatalaksanaan a. Airway : Bebaskan jalan nafas,kalau perlu lakukan intubasi. b. Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas spontan atau pernapasan tidak adekuat. c. Circulation: Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki perfusi jaringan. 1. Tindakan emergensi 2. Identifikasi penyebab keracunan a. Rangsang muntah b. Kumbah Lambung c. Pemberian Norit 5. Eliminasi racun : 4. Pemberian antidotum kalau mungkin
  • 10. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian 1. Survei Primer 01 Airway : saluran nafas harus dibersihkan dan muntah atau beberapa gangguan lain dan, bila diperlukan, suatu alat yang mengalirkan napas melalui oral atau dengan memasukkan pipa endotrakea. Pada kebanyakan pasien, penempatan pada posisi sederhana dalam posisi dekubitus lateral cukup untuk menggerakkan lidah yang kaku (flaccid) keluar dan saluran napas. Breathing : pernafasan yang adekuat harus diuji dengan mengobservasi dan mengukur gas darah arteri. Pada pasien dengan insufisiensi pernapasan harus dilakukan intubasi dan ventilasi mekanik. Circulation : sirkulasi yang cukup harus diuji dengan mengukur denyut nadi, tekanan darah, urin yang keluar, dan evaluasi perfusi perifer. Alat untuk intravena harus dipasang dan darah diambil untuk penentuan serum glukosa dan untuk pemeriksaan rutin lainnya. Disability : pemantauan status neurologis secara cepat meliputi tingkatan kesadaran dan GCS, dan ukur reaksi pupil serta tanda-tanda vital.
  • 11. Setelah primary survey dan intervensi krisis selesai,perawat harus mengkaji riwayat pasien 02 A : Allergies (jika pasien tidak dapat memberikan informasi perawat bisa menanyakan keluarga atau teman dekat tentang riwayatalergi pasien) M : Medication (overdosis obat :ekstasi) P : Past Medical History (riwayat medis lalu seperti masalah kardiovaskular atau pernafasan L : Last oral intake (obat terakhir yang dikonsumsi :ekstasi) E : Event (kejadian overdosisnya obat, deskripsi gejala ,keluhan utama,dan mekanisme overdosis)
  • 12. 2. Survei Sekunder  Kulit (Kulit sering tampak merah, panas, dan kering pada keracunan dengan atropin dan antimuskarinik lain. Keringat yang berlebihan ditemukan pada keracunan dengan organofosfat, nikotin, dan obat- obat simpatomimetik. Sianosis dapat disebabkan oleh hipoksemia atau methemoglohinemia. Ikterus dapat memberi kesan adanya nekrosis hati akibat keracunan asetaminofen atau jamur A manila phailoides)  Abdomen (Bunyi usus yang hiperaktif, kram perut, dan diare adalah umum terjadi pada keracunan dengan organofosfat, besi, arsen, teofihin, dan A.phalloides. )  Sistem saraf (Pemeriksaan neurologik yang teliti adalah esensial. Kejang fokal atau defisit motorik lebih menggambarkan lesi struktural (seperti perdarahan intrakranial akibat trauma) daripada ensefalopati toksik atau metabolik Pernyataan dengan mulut tentang jumlah dan jenis obat yang ditelan dalam kedaruratan toksik mungkin tidak dapat dipercayai : 1) Pemeriksaan Fisik  Tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh)  Mata (Konstriksi pupil (miosis) adalah khas untuk keracunan narkotika, klonidin, fenotiazin, insektisida organofosfat dan penghambat kolinesterase lainnya)  Mulut (Mulut dapat memperlihatkan tanda- tanda luka bakar akibat zat-zat korosif. Bau yang khas alkohol, pelarut hidrokarbon seperti bawang putih) a) Riwayat : 01
  • 13. b) Pemeriksaan diagnostik 1) Pemeriksaan laboratorium. Laboratorium rutin (darah, urin, feses, lengkap)tidak banyak membantu. 2) Pemeriksaan darah lengkap, kreatinin serum (N: 0,5-1,5 mg/dl), elektrolit serum (termasuk kalsium (N: 9-11 mg/dl). 3) Foto thorax kalau ada kecurigaan udema paru. 4) Pemeriksaan EKG. Pemeriksaan ini juga perlu dilakukan pada kasus keracunan karena sering diikuti terjadinya gangguan irama jantung yang berupa sinus takikardi, sinus bradikardi, takikardi supraventrikuler, takikardi ventrikuler, fibrilasi ventrikuler, asistol, disosiasi elektromekanik. Beberapa faktor predosposisi timbulnya aritmia pada keracunan adalah keracunan obat kardiotoksik, hipoksia, nyeri dan ansietas, hiperkarbia, gangguan elektrolit darah, hipovolemia, dan penyakit dasar jantung iskemik.
  • 14. Ketidakefeektifan pola nafas berhubungan dengan distress pernafasan. A B Defisien volume cairan berhubungan dengan muntah, diare. Diagnosa Keperawatan : C Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
  • 15. Rencana Keperawatan No Dx NOC NIC 1. Respiratory status : Ventilation Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 ja m diharapkan pasien menunjukkan pola nafas efe ktif dengan kriteria hasil: Status ventilasi dan pernafasan tidak terganggu Kedalaman inspirasi dan kemudahan dalam berna fas. Monitor vital sign Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan up aya pernafasan Monitor pola pernafasan Auskultasi suara nafas, perhatikan area penu runan atau adanya ventilasi dan adanya suar a nafas tambahan. Posisikan pasien untuk memaksimalkan venti lasi Kolaborasi dengan tim medis: pemberian oks igen Informasikan kepada pasien dan keluarga te ntang relaksasi untuk memperbaiki pola nafa s.
  • 16. Rencana Keperawatan No Dx NOC NIC 2. Fluid balance Nutritional Status : Food and Fluid Intake Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam dih arapkan terjadi pengembalian volume cairan pasien den gan kreiteria hasil : a. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas nor mal b. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada ras a haus yang berlebihan 1. Monitor intake dan output, karakter serta jumlah f eses 2. Observasi kulit kering berlebihan dan membran mukosa, penurunan turgor kulit 3. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mu kosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jik a diperlukan 4. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cair an (BUN , Hmt , osmolalitas urin ) 5. Monitor vital sign 6. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung in take kalori harian 7. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan caira n per oral 8. Kolaborasi pemberian cairan paranteral sesuai in dikasi 9. Kolaborasi pemberian cairan IV
  • 17. Rencana Keperawatan No Dx NOC NIC 3. Pain level Pain control Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam diharapkan nyeri berkurang, menghilang dengan k riteria hasil: a. Respon nonverbal pasien menunjukkan tidak a da nyeri b. Tanda vital dalam batas normal c. Tidak ada masalah pola tidur, d. Pasien melaporkan nyeri berkurang. e. Pasien dapat melakukan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi frekuensi, karakteristik, kualitas dan faktor presipitasi 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemuk an dukungan 4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri 6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi : napas dalam, relaksasi distraksi, kompres hangat/ dingin 8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: 9. Tingkatkan istirahat 10.Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur 11.Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali