4. Definisi
Telinga tengah
Mekanisme pertahanan (silia
mukosa tuba eustachius, enzim,
antibodi)
terganggu
OMA
Sumbatan tuba
eustachius
Infeksi Saluran
Nafas Atas
Tuba eustachius
pendek, lebar,
horisontal (bayi)
5. Epidemiologi
62%
75% minimal 1x
episode < usia 3
tahun
30% pada pasien
ISPA
25% minimal
1x episode <
usia 10 tahun
16.611 anak
(terbanyak :
usia 7 tahun)
Terbanyak : - usia 2 tahun pertama kehidupan
- 5 tahun (usia masuk sekolah)
10. Diagnosis
Oklusi
PF (dengan otoskop) :
-gambaran retraksi membran
timpani
-Warna membrane timpani suram
- Refleks cahaya tidak terlihat
Hiperemis
PF (dengan otoskop) :
- Membran timpani hiperemis dan
edema
Supurasi
Anamnesis :
-pasien tampak sangat sakit, demam,
nyeri telinga hebat
- pada anak: gelisah, sulit tidur,
terbangun menjerit saat tidur, demam
tinggi, anak memegang telinga, riw.
batuk pilek
Supurasi
PF :
-bulging membran timpani berwarna
kekuningan
- Edema mukosa telinga tengah
11. Diagnosis
Perforasi
Anamnesis :
-anak tertidur tenang, suhu tubuh
turun
PF :
-keluarnya sekret purulent dari telinga
tengah ke telinga luar
Resolusi
-bila membran timpani utuh : akan
kembali normal
-bila membran timpani perforasi :
sekret berkurang dan mengering
12. Penatalaksanaan
• Asupan gizi yang baik
• Medika mentosa
– Topikal
• Stad. Oklusi : - < 12 thn : HCl efedrin 0,5% dlm NaCl
- > 12 thn : HCl efedrin 1% dlm Nacl
• Stad. Perforasi : H2O2 3% selama 3-5 hari (cuci telinga)
– Sistemik
• Oklusi dan hiperemis : amoksisilin 10-14 hari
- anak : 3 x 10 mg/kgBB / hari
- dewasa : 3 x 500 mg / hari
13. Penatalaksanaan
– Sistemik
• Stad. Supuratif : miringotomi dan antibiotic
-amoksisilin anak : 50 mg/kgbb/hari
dewasa : 3x500 mg/ hari
Atau
- cotrimoxazole anak : (trimethroprim 40mg, sulfamethoxazole
200mg) susp 2x5 ml
dewasa : (trimethroprim 80 mg, sulfamethoxazole
400mg) tab 2x2
14. Penatalaksanaan
– Miringotomi
• Indikasi : nyeri berat, demam, komplikasi OMA seperti
paresis nervus fasialis, mastoiditis, labirinitis, infeksi sistem
saraf pusat
• Merupakan terapi third-line bila gagal dua kali terapi
antibiotik dalam satu episode OMA.
15. Penatalaksanaan
– Konseling dan edukasi
• Memberitahu keluarga bahwa pengobatan harus adekuat
• Mencegah infeksi saluran napas atas pada bayi dan anak
• Menganjurkan pemberian ASI minimal 6 bulan – 2 tahun
16. Komplikasi
– Sebelum ada antibiotik, komplikasi OMA : abses sub-
periosteal, meningitis, abses otak
– Setelah ada antibiotik, hal tersebut merupakan komplikasi
OMSK jika perforasi menetap dan sekret tetap keluar > 1,5
bulan-2 bulan
17. Prognosis
– Quo vitam, sanationam, dan functionam : bonam jika
pengobatan adekuat.
– OMA menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan sekret
yang keluar terus menerus atau hilang timbul.
– OMA dapat menimbulkan gejala sisa berupa otitis media
serosa bila sekret menetap di kavum timpani tanpa terjadinya
perforasi.