Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
2. ANAMNESIS
• Identitas Pasien
• Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama, status
pernikahan
• Keluhan Utama : Nyeri hebat pada liang telinga
• Sejak kapan?
• Pada kedua telinga atau salah satu?
• Apakah gatal?
• Apakah nyeri? Saat tragus ditekan? Saat telinga ditarik?
• Apakah keluar cairan? Berbau?
• Apakah telinga terasa penuh?
• Adakah penurunan pendengaran?
3. ANAMNESIS
• Keluhan Penyerta
• Apakah disertai demam?
• Apakah disertai pusing?
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Apakah pernah mengalami keluhan serupa?
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Apakah pada anggota keluarga pernah mengalami keluhan serupa?
• Riwayat Kebiasaan
• Apakah sering mengorek telinga?
• Apakah sering membersihkan telinga dengan cairan tertentu?
• Apakah sering berenang?
4. ANAMNESIS
• Riwayat Pengobatan
• Apakah sudah mengobati keluhan ini sebelumnya?
• Adakah perubahan?
• Apakah pernah dilakukan tindakan medis pada telinga?
• Ada alergi obat?
5. PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran umum : kesadaran, kesan sakit?
• Status gizi : BB, TB, BMI
• Tanda vital : Tekanan darah? Nadi? Respirasi? Suhu?
• Status generalis
• Kepala : Bentuk dan ukuran
• Mata : konjungtiva? Sklera? Refleks cahaya?
• Hidung : nyeri tekan sinus paranasal? Deviasi septum? Sekret?
• Mulut : mukosa? Tonsil? Uvula? Dinding posterior faring? Deviasi?
• Telinga : inspeksi auricula dan liang telinga? Hiperemis? Bengkak? Otore?
Nyeri tekan tragus?
• Otoskopi : apakah membrane timpani intak? Jika ada perforasi, tipe
perforasi? Edema? Jaringan granulasi? Kolesteatoma?
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes Biakan sekret dan resistensi antibiotic
Untuk menentukan Gram + atau Gram -, menentukan jenis
kuman, dan menentukan antibiotik yang digunakan
• Audiometri
Pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian
(gangguan pendengaran). Dengan pemeriksaan ini dapat
ditentukan jenis ketulian apakah ‘tuli konduktif’ atau ‘tuli
sensorineural’.
11. PENATALAKSANAAN
• Infeksi ringan
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Infeksi sedang
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Antibiotik topical : Bacitracin
• Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam,
imunosupresi, diabetes : Golongan Penisilin, Golongan
Cefalosporin
• Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci)
dimasukkan ke dalam kanal dan obat ototopic diterapkan
langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi
dosis yang dianjurkan dokter).
12. PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
16. FAKTOR RISIKO
• Suka membersihkan telinga dengan cotton buds, ujung jari,
atau alat lainnya
• Kelembaban telinga
• Sering berenang
• Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan
pewarna rambut yang bisa membuat iritasi
• Liang telinga sempit
• Diabetes
17. KLASIFIKASI
1. Otitis eksterna akut
1. Otitis eksterna sirkumskripta : infeksi bermula dari folikel
rambut di liang telinga yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di
1/3 luar.
2. Otitis eksterna difus : infeksi yang mengenai kulit liang
telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan
edema yang tidak jelas batasnya.
18. KLASIFIKASI
2. Otitis eksterna kronis : otitis eksterna yang berlangsung lama,
ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks) yang
menyebabkan liang telinga menyempit.
19. PEMBAGIAN SECARA KLINIS
Menurut MM. Carr secara klinis otitis eksterna dibagi menjadi :
1. Otitis eksterna ringan : kulit liang telinga hiperemis, terdapat
eksudat, dan liang telinga menyempit
2. Otitis eksterna sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit
hiperemis dan eksudat positif
3. Otitis eksterna komplikans : periaurikuler eritema dan bengkak
4. Otitis eksterna kronik : kulit liang telinga/periaurikuler menebal,
keriput, eritema positif
20. STADIUM OTITIS EKSTERNA
1. Tahap preinflamatori : dimulai ketika stratum korneum menjadi
edematous karena hilangnya lapisan lipid pelindung canalis
akustikus eksternus, sehingga menyumbat kelenjar sebaceous.
Proses obstruksi terus berlanjut, rasa penuh dan gatal telinga
dimulai. Terganggunya lapisan epitel memungkinkan invasi
bakteri yang baik berada di CAE atau benda asing dari luar
masuk ke dalam saluran.
2. Tahap inflamasi akut : rasa sakit dan nyeri dari daun telinga.
Kulit saluran pendengaran eksternal menunjukkan eritema
ringan dan edema minimal. Tampak adanya sekret yang terlihat
pada CAE. Rasa sakit dan gatal meningkat.
3. Tahap inflamasi kronis : terjadi peradangan kronis, nyeri
berkurang tapi gatal lebih terasa. Kulit CAE menebal, dan
21. PATOFISIOLOGI
FAKTOR RISIKO : Sering membersihkan telinga/ berenang/
mengubah kelembaban telinga pH telinga meningkat (lebih
basa) kulit menjadi lebih kering peningkatan produksi
serumen untuk mencegah invasi bakteri telinga terasa gatal
menggaruk cedera invasi organism eksogen melalui
permukaaan superficial epidermis.
22. MANIFESTASI KLINIS
• Anamnesis :
• Otalgia
• Rasa penuh di telinga
• Gatal
• Penurunan pendengaran
• Discharge
• Tinitus
• Demam
• Pemeriksaan Fisik :
• Nyeri tekan tragus
• Eritematosa dan edema
saluran auditori eksterna
• Discharge purulent
• Pada kasus berat : dapat
menyebar ke jaringan lunak
sekitar
23. PENATALAKSANAAN
• Infeksi ringan
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Infeksi sedang
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Antibiotik topical : Bacitracin
• Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam,
imunosupresi, diabetes : Golongan Penisilin, Golongan
Cefalosporin
24. PENATALAKSANAAN
• Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci)
dimasukkan ke dalam kanal dan obat ototopic diterapkan
langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada
frekuensi dosis yang dianjurkan dokter).
• Antifungal : Clotrimazole 1% otic solution
• Antipiretik dan analgetik : Paracetamol 500 mg