SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
OTITIS EKSTERNA
SISKAENDAMIA PUJIANTA
1915040
PEMBIMBING :
DR. YAN EDWIN BUNDE, SP. THT-KL, MH.KES
BAGIAN ILMU THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2019
ANAMNESIS
• Identitas Pasien
• Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama, status
pernikahan
• Keluhan Utama : Nyeri hebat pada liang telinga
• Sejak kapan?
• Pada kedua telinga atau salah satu?
• Apakah gatal?
• Apakah nyeri? Saat tragus ditekan? Saat telinga ditarik?
• Apakah keluar cairan? Berbau?
• Apakah telinga terasa penuh?
• Adakah penurunan pendengaran?
ANAMNESIS
• Keluhan Penyerta
• Apakah disertai demam?
• Apakah disertai pusing?
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Apakah pernah mengalami keluhan serupa?
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Apakah pada anggota keluarga pernah mengalami keluhan serupa?
• Riwayat Kebiasaan
• Apakah sering mengorek telinga?
• Apakah sering membersihkan telinga dengan cairan tertentu?
• Apakah sering berenang?
ANAMNESIS
• Riwayat Pengobatan
• Apakah sudah mengobati keluhan ini sebelumnya?
• Adakah perubahan?
• Apakah pernah dilakukan tindakan medis pada telinga?
• Ada alergi obat?
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran umum : kesadaran, kesan sakit?
• Status gizi : BB, TB, BMI
• Tanda vital : Tekanan darah? Nadi? Respirasi? Suhu?
• Status generalis
• Kepala : Bentuk dan ukuran
• Mata : konjungtiva? Sklera? Refleks cahaya?
• Hidung : nyeri tekan sinus paranasal? Deviasi septum? Sekret?
• Mulut : mukosa? Tonsil? Uvula? Dinding posterior faring? Deviasi?
• Telinga : inspeksi auricula dan liang telinga? Hiperemis? Bengkak? Otore?
Nyeri tekan tragus?
• Otoskopi : apakah membrane timpani intak? Jika ada perforasi, tipe
perforasi? Edema? Jaringan granulasi? Kolesteatoma?
PEMERIKSAAN FISIK
• Leher : letak trakea? Pembesaran KGB?
• Thoraks :
• Pulmo :
• Inspeksi : bentuk dan pergerakan?
• Palpasi : bentuk dan pergerakan, taktil fremitus?
• Perkusi : sonor?
• Auskultasi : VBS kanan dan kiri? Suara napas tambahan? Vokal fremitus?
Wheezing? Ronkhi?
• Cor
• Inspeksi : ictus cordis?
• Palpasi : ictus cordis teraba?
• Perkusi : batas jantung?
• Auskultasi : bunyi jantung S1, S2, murmur?
PEMERIKSAAN FISIK
• Abdomen
• Inspeksi : datar/cembung?
• Auskultasi : bising usus?
• Perkusi : timpani?
• Palpasi : soepel? Hepar? Lien? Nyeri tekan?
• Ekstremitas : akral hangat/dingin? CRT? Edema? Refleks patologis?
Refleks fisiologis?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes Biakan sekret dan resistensi antibiotic
Untuk menentukan Gram + atau Gram -, menentukan jenis
kuman, dan menentukan antibiotik yang digunakan
• Audiometri
Pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian
(gangguan pendengaran). Dengan pemeriksaan ini dapat
ditentukan jenis ketulian apakah ‘tuli konduktif’ atau ‘tuli
sensorineural’.
DIAGNOSIS
• Diagnosis Banding :
• Otitis eksterna
1. Otitis eksterna akut
1. Otitis eksterna sirkumskripta
2. Otitis eksterna difus
2. Otitis eksterna kronis
• Perikondritis akut
• Kelainan kulit : psoriasis, dermatitis seboroik
• Diagnosis Kerja : Otitis eksterna
PENATALAKSANAAN
• Infeksi ringan
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Infeksi sedang
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Antibiotik topical : Bacitracin
• Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam,
imunosupresi, diabetes : Golongan Penisilin, Golongan
Cefalosporin
• Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci)
dimasukkan ke dalam kanal dan obat ototopic diterapkan
langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi
dosis yang dianjurkan dokter).
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
OTITIS EKSTERNA
DEFINISI
• Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun
kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus.
ETIOLOGI
• Bakteri patogen :
• Staphylococcus aureus
• Staphylococcus albus
• Staphylococcus epidermidis
• Escherichia coli
• Pseudomonas aeruginosa
• Jamur :
• Pityrosporum
• Aspergilus
• Virus
FAKTOR RISIKO
• Suka membersihkan telinga dengan cotton buds, ujung jari,
atau alat lainnya
• Kelembaban telinga
• Sering berenang
• Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan
pewarna rambut yang bisa membuat iritasi
• Liang telinga sempit
• Diabetes
KLASIFIKASI
1. Otitis eksterna akut
1. Otitis eksterna sirkumskripta : infeksi bermula dari folikel
rambut di liang telinga yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di
1/3 luar.
2. Otitis eksterna difus : infeksi yang mengenai kulit liang
telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan
edema yang tidak jelas batasnya.
KLASIFIKASI
2. Otitis eksterna kronis : otitis eksterna yang berlangsung lama,
ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks) yang
menyebabkan liang telinga menyempit.
PEMBAGIAN SECARA KLINIS
Menurut MM. Carr secara klinis otitis eksterna dibagi menjadi :
1. Otitis eksterna ringan : kulit liang telinga hiperemis, terdapat
eksudat, dan liang telinga menyempit
2. Otitis eksterna sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit
hiperemis dan eksudat positif
3. Otitis eksterna komplikans : periaurikuler eritema dan bengkak
4. Otitis eksterna kronik : kulit liang telinga/periaurikuler menebal,
keriput, eritema positif
STADIUM OTITIS EKSTERNA
1. Tahap preinflamatori : dimulai ketika stratum korneum menjadi
edematous karena hilangnya lapisan lipid pelindung canalis
akustikus eksternus, sehingga menyumbat kelenjar sebaceous.
Proses obstruksi terus berlanjut, rasa penuh dan gatal telinga
dimulai. Terganggunya lapisan epitel memungkinkan invasi
bakteri yang baik berada di CAE atau benda asing dari luar
masuk ke dalam saluran.
2. Tahap inflamasi akut : rasa sakit dan nyeri dari daun telinga.
Kulit saluran pendengaran eksternal menunjukkan eritema
ringan dan edema minimal. Tampak adanya sekret yang terlihat
pada CAE. Rasa sakit dan gatal meningkat.
3. Tahap inflamasi kronis : terjadi peradangan kronis, nyeri
berkurang tapi gatal lebih terasa. Kulit CAE menebal, dan
PATOFISIOLOGI
FAKTOR RISIKO : Sering membersihkan telinga/ berenang/ 
mengubah kelembaban telinga  pH telinga meningkat (lebih
basa)  kulit menjadi lebih kering  peningkatan produksi
serumen untuk mencegah invasi bakteri  telinga terasa gatal
 menggaruk  cedera  invasi organism eksogen melalui
permukaaan superficial epidermis.
MANIFESTASI KLINIS
• Anamnesis :
• Otalgia
• Rasa penuh di telinga
• Gatal
• Penurunan pendengaran
• Discharge
• Tinitus
• Demam
• Pemeriksaan Fisik :
• Nyeri tekan tragus
• Eritematosa dan edema
saluran auditori eksterna
• Discharge purulent
• Pada kasus berat : dapat
menyebar ke jaringan lunak
sekitar
PENATALAKSANAAN
• Infeksi ringan
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Infeksi sedang
• Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol
• Antibiotik topical : Bacitracin
• Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam,
imunosupresi, diabetes : Golongan Penisilin, Golongan
Cefalosporin
PENATALAKSANAAN
• Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci)
dimasukkan ke dalam kanal dan obat ototopic diterapkan
langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada
frekuensi dosis yang dianjurkan dokter).
• Antifungal : Clotrimazole 1% otic solution
• Antipiretik dan analgetik : Paracetamol 500 mg
KOMPLIKASI
• Perikondritis
• Selulitis
• Otitis eksterna maligna
Selulitis
Otitis eksterna
maligna
Perikondritis

More Related Content

What's hot

Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)dr. Bobby Ahmad
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokanModul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokanUwes Chaeruman
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisSeascape Surveys
 
Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisIrna Wati
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPuteri Mentira
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitisPradasary
 
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektifAmelia Rahmadiyan
 

What's hot (20)

Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokanModul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
Modul 4 kb1 pemeriksaan telinga hidung tenggorokan
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Abses peritonsilar
Abses peritonsilarAbses peritonsilar
Abses peritonsilar
 
Manajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitisManajemen kasus tonsilitis
Manajemen kasus tonsilitis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Epistaksis
EpistaksisEpistaksis
Epistaksis
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
gawat abdomen
gawat abdomengawat abdomen
gawat abdomen
 

Similar to CBD otitis eksterna

Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutvinavina25
 
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112VebyBeloMusuMarewa
 
Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCoassTHT
 
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptfdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptRandiDoank2
 
otitis media supuratif kronik tipe maligna
otitis media supuratif kronik tipe malignaotitis media supuratif kronik tipe maligna
otitis media supuratif kronik tipe malignaClarissa Rizky
 
CBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCoassTHT
 
Case Tonsilitis -Ariel.pptx
Case Tonsilitis -Ariel.pptxCase Tonsilitis -Ariel.pptx
Case Tonsilitis -Ariel.pptxFirasZacky
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omskhomeworkping3
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCoassTHT
 
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112VebyBeloMusuMarewa
 
OTITIS_EKSTERNA_ppt.ppt
OTITIS_EKSTERNA_ppt.pptOTITIS_EKSTERNA_ppt.ppt
OTITIS_EKSTERNA_ppt.pptjonathan9410
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvinavinavina25
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCoassTHT
 

Similar to CBD otitis eksterna (20)

Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
 
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
 
Cbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akutCbd epiglotitis akut
Cbd epiglotitis akut
 
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptfdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
 
otitis media supuratif kronik tipe maligna
otitis media supuratif kronik tipe malignaotitis media supuratif kronik tipe maligna
otitis media supuratif kronik tipe maligna
 
CBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotorCBD rhinitis vasomotor
CBD rhinitis vasomotor
 
Case Tonsilitis -Ariel.pptx
Case Tonsilitis -Ariel.pptxCase Tonsilitis -Ariel.pptx
Case Tonsilitis -Ariel.pptx
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk
 
Menier disaese
Menier disaeseMenier disaese
Menier disaese
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
 
Otitis
OtitisOtitis
Otitis
 
OTITIS_EKSTERNA_ppt.ppt
OTITIS_EKSTERNA_ppt.pptOTITIS_EKSTERNA_ppt.ppt
OTITIS_EKSTERNA_ppt.ppt
 
fisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdf
fisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdffisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdf
fisiologi -patofisiologi sistem fonasi.pdf
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
CBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis LaringCBD Tuberkulosis Laring
CBD Tuberkulosis Laring
 
Klp cerdas
Klp cerdasKlp cerdas
Klp cerdas
 

More from CoassTHT

CBD Keganasan Laring
CBD Keganasan LaringCBD Keganasan Laring
CBD Keganasan LaringCoassTHT
 
Cbd Rhinosinusitis Kronis
Cbd Rhinosinusitis KronisCbd Rhinosinusitis Kronis
Cbd Rhinosinusitis KronisCoassTHT
 
CBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal RefluxCBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal RefluxCoassTHT
 
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCoassTHT
 
CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCoassTHT
 
CBD rhinitis alergi
CBD rhinitis alergiCBD rhinitis alergi
CBD rhinitis alergiCoassTHT
 
CBD othematoma
CBD othematomaCBD othematoma
CBD othematomaCoassTHT
 

More from CoassTHT (7)

CBD Keganasan Laring
CBD Keganasan LaringCBD Keganasan Laring
CBD Keganasan Laring
 
Cbd Rhinosinusitis Kronis
Cbd Rhinosinusitis KronisCbd Rhinosinusitis Kronis
Cbd Rhinosinusitis Kronis
 
CBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal RefluxCBD Laryngopharyngeal Reflux
CBD Laryngopharyngeal Reflux
 
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat BisingCBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
CBD Gangguan Pendengaran Akibat Bising
 
CBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis PosteriorCBD Epistaksis Posterior
CBD Epistaksis Posterior
 
CBD rhinitis alergi
CBD rhinitis alergiCBD rhinitis alergi
CBD rhinitis alergi
 
CBD othematoma
CBD othematomaCBD othematoma
CBD othematoma
 

Recently uploaded

ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 

Recently uploaded (20)

ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 

CBD otitis eksterna

  • 1. OTITIS EKSTERNA SISKAENDAMIA PUJIANTA 1915040 PEMBIMBING : DR. YAN EDWIN BUNDE, SP. THT-KL, MH.KES BAGIAN ILMU THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG 2019
  • 2. ANAMNESIS • Identitas Pasien • Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama, status pernikahan • Keluhan Utama : Nyeri hebat pada liang telinga • Sejak kapan? • Pada kedua telinga atau salah satu? • Apakah gatal? • Apakah nyeri? Saat tragus ditekan? Saat telinga ditarik? • Apakah keluar cairan? Berbau? • Apakah telinga terasa penuh? • Adakah penurunan pendengaran?
  • 3. ANAMNESIS • Keluhan Penyerta • Apakah disertai demam? • Apakah disertai pusing? • Riwayat Penyakit Dahulu • Apakah pernah mengalami keluhan serupa? • Riwayat Penyakit Keluarga • Apakah pada anggota keluarga pernah mengalami keluhan serupa? • Riwayat Kebiasaan • Apakah sering mengorek telinga? • Apakah sering membersihkan telinga dengan cairan tertentu? • Apakah sering berenang?
  • 4. ANAMNESIS • Riwayat Pengobatan • Apakah sudah mengobati keluhan ini sebelumnya? • Adakah perubahan? • Apakah pernah dilakukan tindakan medis pada telinga? • Ada alergi obat?
  • 5. PEMERIKSAAN FISIK • Kesadaran umum : kesadaran, kesan sakit? • Status gizi : BB, TB, BMI • Tanda vital : Tekanan darah? Nadi? Respirasi? Suhu? • Status generalis • Kepala : Bentuk dan ukuran • Mata : konjungtiva? Sklera? Refleks cahaya? • Hidung : nyeri tekan sinus paranasal? Deviasi septum? Sekret? • Mulut : mukosa? Tonsil? Uvula? Dinding posterior faring? Deviasi? • Telinga : inspeksi auricula dan liang telinga? Hiperemis? Bengkak? Otore? Nyeri tekan tragus? • Otoskopi : apakah membrane timpani intak? Jika ada perforasi, tipe perforasi? Edema? Jaringan granulasi? Kolesteatoma?
  • 6.
  • 7. PEMERIKSAAN FISIK • Leher : letak trakea? Pembesaran KGB? • Thoraks : • Pulmo : • Inspeksi : bentuk dan pergerakan? • Palpasi : bentuk dan pergerakan, taktil fremitus? • Perkusi : sonor? • Auskultasi : VBS kanan dan kiri? Suara napas tambahan? Vokal fremitus? Wheezing? Ronkhi? • Cor • Inspeksi : ictus cordis? • Palpasi : ictus cordis teraba? • Perkusi : batas jantung? • Auskultasi : bunyi jantung S1, S2, murmur?
  • 8. PEMERIKSAAN FISIK • Abdomen • Inspeksi : datar/cembung? • Auskultasi : bising usus? • Perkusi : timpani? • Palpasi : soepel? Hepar? Lien? Nyeri tekan? • Ekstremitas : akral hangat/dingin? CRT? Edema? Refleks patologis? Refleks fisiologis?
  • 9. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Tes Biakan sekret dan resistensi antibiotic Untuk menentukan Gram + atau Gram -, menentukan jenis kuman, dan menentukan antibiotik yang digunakan • Audiometri Pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan pendengaran). Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan jenis ketulian apakah ‘tuli konduktif’ atau ‘tuli sensorineural’.
  • 10. DIAGNOSIS • Diagnosis Banding : • Otitis eksterna 1. Otitis eksterna akut 1. Otitis eksterna sirkumskripta 2. Otitis eksterna difus 2. Otitis eksterna kronis • Perikondritis akut • Kelainan kulit : psoriasis, dermatitis seboroik • Diagnosis Kerja : Otitis eksterna
  • 11. PENATALAKSANAAN • Infeksi ringan • Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol • Infeksi sedang • Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol • Antibiotik topical : Bacitracin • Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi, diabetes : Golongan Penisilin, Golongan Cefalosporin • Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dimasukkan ke dalam kanal dan obat ototopic diterapkan langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi dosis yang dianjurkan dokter).
  • 12. PROGNOSIS • Quo ad vitam : ad bonam • Quo ad functionam : dubia ad bonam • Quo ad sanationam : dubia ad bonam
  • 14. DEFINISI • Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus.
  • 15. ETIOLOGI • Bakteri patogen : • Staphylococcus aureus • Staphylococcus albus • Staphylococcus epidermidis • Escherichia coli • Pseudomonas aeruginosa • Jamur : • Pityrosporum • Aspergilus • Virus
  • 16. FAKTOR RISIKO • Suka membersihkan telinga dengan cotton buds, ujung jari, atau alat lainnya • Kelembaban telinga • Sering berenang • Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarna rambut yang bisa membuat iritasi • Liang telinga sempit • Diabetes
  • 17. KLASIFIKASI 1. Otitis eksterna akut 1. Otitis eksterna sirkumskripta : infeksi bermula dari folikel rambut di liang telinga yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar. 2. Otitis eksterna difus : infeksi yang mengenai kulit liang telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya.
  • 18. KLASIFIKASI 2. Otitis eksterna kronis : otitis eksterna yang berlangsung lama, ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks) yang menyebabkan liang telinga menyempit.
  • 19. PEMBAGIAN SECARA KLINIS Menurut MM. Carr secara klinis otitis eksterna dibagi menjadi : 1. Otitis eksterna ringan : kulit liang telinga hiperemis, terdapat eksudat, dan liang telinga menyempit 2. Otitis eksterna sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif 3. Otitis eksterna komplikans : periaurikuler eritema dan bengkak 4. Otitis eksterna kronik : kulit liang telinga/periaurikuler menebal, keriput, eritema positif
  • 20. STADIUM OTITIS EKSTERNA 1. Tahap preinflamatori : dimulai ketika stratum korneum menjadi edematous karena hilangnya lapisan lipid pelindung canalis akustikus eksternus, sehingga menyumbat kelenjar sebaceous. Proses obstruksi terus berlanjut, rasa penuh dan gatal telinga dimulai. Terganggunya lapisan epitel memungkinkan invasi bakteri yang baik berada di CAE atau benda asing dari luar masuk ke dalam saluran. 2. Tahap inflamasi akut : rasa sakit dan nyeri dari daun telinga. Kulit saluran pendengaran eksternal menunjukkan eritema ringan dan edema minimal. Tampak adanya sekret yang terlihat pada CAE. Rasa sakit dan gatal meningkat. 3. Tahap inflamasi kronis : terjadi peradangan kronis, nyeri berkurang tapi gatal lebih terasa. Kulit CAE menebal, dan
  • 21. PATOFISIOLOGI FAKTOR RISIKO : Sering membersihkan telinga/ berenang/  mengubah kelembaban telinga  pH telinga meningkat (lebih basa)  kulit menjadi lebih kering  peningkatan produksi serumen untuk mencegah invasi bakteri  telinga terasa gatal  menggaruk  cedera  invasi organism eksogen melalui permukaaan superficial epidermis.
  • 22. MANIFESTASI KLINIS • Anamnesis : • Otalgia • Rasa penuh di telinga • Gatal • Penurunan pendengaran • Discharge • Tinitus • Demam • Pemeriksaan Fisik : • Nyeri tekan tragus • Eritematosa dan edema saluran auditori eksterna • Discharge purulent • Pada kasus berat : dapat menyebar ke jaringan lunak sekitar
  • 23. PENATALAKSANAAN • Infeksi ringan • Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol • Infeksi sedang • Antiseptik : asam asetat 2-5% dalam alkohol • Antibiotik topical : Bacitracin • Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi, diabetes : Golongan Penisilin, Golongan Cefalosporin
  • 24. PENATALAKSANAAN • Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dimasukkan ke dalam kanal dan obat ototopic diterapkan langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi dosis yang dianjurkan dokter). • Antifungal : Clotrimazole 1% otic solution • Antipiretik dan analgetik : Paracetamol 500 mg
  • 25. KOMPLIKASI • Perikondritis • Selulitis • Otitis eksterna maligna Selulitis Otitis eksterna maligna Perikondritis