Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza - 2019
1. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Simulasi Penyusunan Analisis
Risiko Pemasukan Hewan dan
Produk Hewan: Avian Influenza
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
2. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Perubahan Avian Influenza Code
Rekomendasi perdagangan komoditas
Berdasarkan status negara/zona/kompartemen
Mengizinkan perdagangan daging unggas dan telur dari
zona LPNAI
Tindakan perdagangan bergantung kepada:
Status NAI dari negara/zona atau kompartemen
Komoditas yang diperdagangkan
Prosedur perlakuan atau mitigasi yang digunakan
3. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
AI – Kepentingan untuk kode
yang akan direvisi
Code yang lalu – hanya HPAI
Interupsi perdagangan international
Sasaran LPAI: H5 dan H7
Risiko mutasi dari low pathogenic virus
H5/H7 ke highly pathogenic virus
Risiko re-assortment yang akan terus
berlangsung menjadi agen patogenik untuk
manusia
4. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Perubahan Avian Influenza Code
Notifiable AI (NAI) pada unggas:
Setiap HPAI (berdasarkan uji patogenisitas) –
HPNAI
Semua non-patogenik H5 dan H7 - LPNAI
5. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Notifiable Avian Influenza
Definisi:
Notifiable avian influenza (NAI) didefinisikan sebagai
suatu infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A dari subtipe H5 atau H7 atau oleh virus
avian influenza yang memiliki ‘intravenous
pathogenicity index (IVPI) lebih besar dari 1,2 (atau
sebagai alternatif sekurang-kurangnya mortalitas 75%)
Highly pathogenic notifiable avian influenza (HPNAI)
Low pathogenic notifiable avian influenza (LPNAI)
6. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Avian Influenza
HPNAI memiliki IVPI pada anak ayam umur 6
minggu lebih besar dari 1,2 menyebabkan
kematian sekurang-kurangnya 75% pada ayam
umur 4 – 8 minggu apabila diinfeksi secara
intravena
LPNAI adalah semua virus influenza tipe A
subtipe H5 dan H7 yang bukan tergolong HPNAI
7. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penetapan status AI
Status NAI dari negara/zona/kompartemen
Penilaian risiko (risk assessment) dari semua
faktor timbulnya kejadian NAI
NAI wajib dilaporkan di seluruh negara
Kasus yang dicurigai disampaikan untuk uji
laboratorium
Surveilans NAI
Dapat dilihat pada Artikel 10.4.27 s/d 10.4.29
OIE Code
8. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Negara/zona/kompartemen
bebas NAI
NAI tidak ada selama 12 bulan terakhir
(vs. 3 tahun) atau;
Apabila sebelumnya bebas, 3 bulan setelah
pemusnahan unggas terinfeksi terakhir dan
desinfeksi seluruh bangunan peternakan yang
tertular
(vs. 6 bulan)
Perbedaan respon antara HPNAI dan LPNAI
9. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Negara/zona/kompartemen
bebas HPNAI
HPNAI tidak ada selama 12 bulan terakhir
(vs. 3 tahun) atau;
Apabila sebelumnya bebas, 3 bulan setelah
pemusnahan unggas terinfeksi terakhir dan
desinfeksi semua bangunan peternakan yang
tertular
(vs. 6 bulan)
Tidak bergantung kepada keberadaan LPNAI
10. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor biologis AI
Spesies / ras
• Unggas: ‘semua unggas yang dipelihara atau
dikandangkan untuk tujuan produksi daging / telur
untuk konsumsi, untuk menghasilkan produk
komersial lainnya, untuk pengisian ulang, atau untuk
pembibitan’
Unggas akuatik sebagai ‘reservoir’ utama virus
yang virulensinya rendah (low pathogenic) –
mungkin menjadi virulen setelah dipasase dalam
induk semang ayam
Mampu menular ke manusia
11. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor biologis AI
Tempat-tempat predileksi agen patogen
• Ayam hidup dan unggas hidup selain ayam
• Telur tetas / telur konsumsi
• Produk telur
• Daging segar / produk daging / organ bagian
dalam
• Semen
• Bulu luar / bulu halus
12. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor biologis AI
Cara penularan
• Sekresi pernafasan dan faeses
• Karkas
• Peralatan yang terkontaminasi
• Orang yang menangani unggas sakit
Dampak vaksinasi, pengujian, pengobatan
• Pengujian untuk membedakan unggas
terinfeksi dari unggas yang divaksinasi (DIVA)
• Aplikasi vaksinasi pada flok pembibitan
13. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara/zona AI
Insidensi / prevalensi penyakit
Zona bebas penyakit / hama
14. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Status AI
Status NAI dari suatu negara, zona atau
kompartemen ditentukan dari:
Sebagai hasil dari suatu penilaian risiko,
identifikasi semua faktor potensial kejadian AI dan
perspektif sejarah penyakit
Jika NAI wajib dilaporkan di semua wilayah negara,
ada program peningkatan kesadaran terhadap AI
yang berkelanjutan, dan semua kejadian diduga NAI
diharuskan untuk diinvestigasi
Surveilans memadai berjalan baik untuk
mendemonstrasikan keberadaan infeksi
15. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
FLOK PEMBIBITAN
FLOK PEMBESARAN
RUMAH PEMOTONGAN FLOK PEMBESARAN
SUPLAI PAKAN
Peralatan
Ayam
Pakan
Peralatan
Pakan
Peralatan
16. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Kebutuhan informasi AI
AI wajib dilaporkan ?
▪ Pengetahuan administrasi dari situasi sebenarnya ?
▪ Program kesadaran peternak berjalan ?
Program surveilans resmi ?
▪ Keberadaan zona bebas AI atau zona dengan
prevalensi rendah ?
▪ Strain yang ada dan virulensinya ?
Program pengendalian resmi berjalan ?
Informasi tambahan dari sumber lain ?
17. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara/zona AI
Evaluasi sistem kesehatan hewan
Pedoman untuk evaluasi sistem kesehatan
hewan – Terrestrial OIE Code
18. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara/zona AI
Pola peternakan – kompartemen ?
▪ Flok unggas komersial besar yang
terintegrasi
▪ Flok unggas yang bebas berpindah-pindah
(free-range flocks)
▪ Ayam kampung
Keberadaan populasi unggas liar
19. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor komoditi AI
Apa komoditas yang diperdagangkan ?
Dampak metoda pengolahan / produksi
• Telur mentah
• Karkas beku
• Daging ayam dimasak (temperatur internal
70oC)
• Kontaminasi pasca pengolahan (post-
processing)
20. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Alur pemasukan daging unggas
Alur (pathway) Informasi yang dibutuhkan
Seleksi ternak
unggas untuk
produksi karkas beku
- Asal negara atau wilayah unggas.
- Penyakit hewan menular yang terdapat pada
unggas di negara/wilayah tersebut
- Cara unggas diseleksi dlsbnya
Transportasi dan
ante mortem
- Apakah unggas dari negara/wilayah bebas PHM
atau melewati negara/wilayah tertular PHM?
- Apakah di penampungan bercampur dengan unggas
dari negara/wilayah tertular?
Pengolahan - Apa pengaruh pengolahan terhadapmasing-masing
agen patogen?
- Bagaimana regulasi mengenai standar pengolahan?
- Apakah agen patogen dapat bertahan pada produk
tersebut?
Identifikasi produk - Bagaimana regulasi mengenai identifikasi?
- Apakah ada kontaminasi silang?
21. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Seleksi dari
sumber flok
Ayam dipotong
Flok yang diseleksi
tidak terinfeksi
Flok yang diseleksi
terinfeksi
Ayam dipotong
tidak terinfeksi
Ayam dipotong
terinfeksi
Daging diproses
Agen patogen
inaktifasi selama
pengolahan
Agen patogen
tidak inaktifasi selama
pengolahan
Daging disimpan
Daging terinfeksi masuk
di negara pengimpor
Agen patogen
tidak inaktifasi selama
penyimpanan
Agen patogen
inaktifasi selama
penyimpanan
L1 = Probabilitas flok yang disleksi terinfeksi
L2 = Probabilitas ayam dipotong terinfeksi
L3 = Probabilitas agen patogen
bertahan selama pengolahan
L4 = Probabilitas agen patogen bertahan
dalam penyimpanan
22. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan Flok
Tahapan 1: Flok
Flok asal: Asumsi: prevalensi adalah level
tertinggi di negara pengekspor
Surveilans flok
Seleksi unggas
Kecenderungan unggas yang terpilih
secara individual untuk disembelih
tertular/terinfeksi oleh HPAI adalah
RENDAH (LOW)
23. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan di RPU
Tahapan 2: Penyembelihan dan
penanganan karkas unggas
Kontaminasi selama proses penyembelihan
dan penyelesaian
Asumsi prevalensi adalah level tertinggi di
negara pengekspor
Inspeksi antemortem dan postmortem
Kecenderungan karkas unggas menjadi
terjangkit akibat kontaminasi adalah
TINGGI (HIGH)
24. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan selama
pemrosesan
Tahapan 3: Pengemasan, penyimpanan
dan pengangkutan
Karkas diangkut pada suhu dingin?
Kecenderungan virus tetap aktif selama
pengemasan, penyimpanan dan
pengangkutan adalah TINGGI (HIGH)
25. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Matriks penghitungan
kecenderungan (likelihood)
High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
High High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
Moderate Moderate Low Low Very low Extremely
low
Negligible
Low Low Low Very low Very low Extremely
low
Negligible
Very low Very low Very low Very low Extremely
low
Extremely
low
Negligible
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Negligible Negligible
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible
Kecenderungan(likelihood1)
Kecenderungan (likelihood 2)
26. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan kecenderungan
“Release Assessment”
Tahapan Deskripsi
Kualitatif
Hasil
kecenderungan
1: Flok
2: RPU
3: Pemrosesan
Rendah (Low)
Tinggi (High)
Tinggi (High)
Rendah (Low)
Rendah (Low)
Kesimpulan:
Kecenderungan karkas ayam yang diimpor tertular
HPNAI diperkirakan RENDAH (LOW)
27. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Exposure Assessment
Dijelaskan alur biologis yang diperlukan untuk
hewan dan/atau manusia untuk terdedah –
skenario pendedahan
Perkirakan kecenderungan dari pendedahan
akan terjadi
Code OIE mencantumkan daftar faktor biologis,
negara dan komoditi dalam:
Menjelaskan tahapan dalam skenario pendedahan
Menetapkan kecenderungan terhadap komponen
tahapan
28. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Negara/zona pengimpor
Faktor biologis
▪ Infektivitas / virulensi agen patogen / toksin
▪ Kepekaan hewan / manusia yang terdedah
▪ Hasil infeksi
29. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Infektivitas / virulensi
Infektivitas / virulensi dari agen patogen
LPNAI atau HPNAI
30. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Kepekaan terhadap pendedahan
Kepekaan hewan / manusia yang
terdedah
▪ Ayam / unggas domestik lainnya / burung liar
▪ Divaksinasi atau baru saja terinfeksi dengan
strain yang sama ?
▪ Kecenderungan rekombinasi genetik menjadi
strain baru yang menghasilkan kepekaan
baru
31. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara
Keberadaan vektor
▪ Unggas air liar
Demografi manusia / hewan
▪ Campuran populasi manusia/babi/unggas
Lingkungan
Pola pemeliharaan
▪ Pengelolaan bebas berkeliaran – unggas/babi
▪ Perusahaan yang non-integrasi – skala kecil
Praktek budaya
▪ Pasar becek
▪ Hewan yang dipelihara bebas
32. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor komoditi
Volume perdagangan
Risiko meningkat sesuai volume
Tujuan penggunaan
Produk yang tidak diolah
Makanan manusia
Pola pembuangan limbah
Sisa-sisa untuk babi, ayam di belakang rumah
Sampah yang tidak dikelola dengan baik
33. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Importasi daging
yang terkontaminasi
Penjualan daging
impor di pedesaan
Penjualan daging
impor di perkotaan
Pembuangan limbah
buruk
Terbawa unggas
lokal yang berkeliaran
Pendedahan
Ayam kampung
Pendedahan unggas
komersial
Pendedahan unggas
domestik atau
ayam kampung
34. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan di jalur
distribusi
Tahapan 1: Distribusi ke pengecer dan
pengolah
Proporsi karkas yang diimpor mengikuti
distribusi ke pengecer dan pengolah
berakhir sebagai limbah adalah 40%,
secara kualitatif dinilai SEDANG
(MODERATE)
35. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan limbah
Tahapan 2: Tujuan limbah
Kecenderungan secara keseluruhan
proporsi limbah dari karkas yang diimpor
mengandung virus yang infeksius dan
daya jangkaunya ke hewan peka secara
kualitatif adalah SANGAT RENDAH
(VERY LOW)
36. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan
kelompok pendedahan
Tahapan 3: Kelompok pendedahan
Kecenderungan penularan dari limbah
yang berasal dari karkas tertular yang
diimpor pada setiap kelompok
pendedahan secara kualitatif adalah
SANGAT RENDAH (VERY LOW)
37. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Matriks penghitungan
kecenderungan (likelihood)
High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
High High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
Moderate Moderate Low Low Very low Extremely
low
Negligible
Low Low Low Very low Very low Extremely
low
Negligible
Very low Very low Very low Very low Extremely
low
Extremely
low
Negligible
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Negligible Negligible
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible
Kecenderungan(likelihood1)
Kecenderungan (likelihood 2)
38. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan kecenderungan
“Exposure Assessment”
Tahapan Deskripsi Kualitatif Hasil
kecenderungan
1: Distribusi
2: Limbah
3: Kelompok
pendedahan
Sedang (Moderate)
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Ekstrim rendah
Kesimpulan:
Kecenderungan karkas ayam yang diimpor terkontaminasi
HPNAI yang menyebabkan unggas peka tertular di negara
pengimpor adalah EKSTRIM RENDAH
39. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Consequence Assessment
Penilaian diperkirakan dapat berupa
konsekuensi biologis, lingkungan dan ekonomi
Harus merupakan hubungan sebab akibat
antara pendedahan dan konsekuensi
Konsekuensi potensial dapat langsung maupun
tidak langsung
Konsekuensi yang tidak berhubungan langsung
dengan suatu bahaya (misal dampak
persaingan barang impor yang murah) tidak
dapat menjadi bahan pertimbangan
40. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Konsekuensi langsung
Terhadap unggas domestik (unggas
kesayangan, kampung dan komersial)
Morbiditas dan mortalitas
Kerugian produksi
Terhadap kesehatan manusia
Terhadap lingkungan
Lingkungan fisik, contoh: efek samping dari tindakan
pengendalian
Terhadap keanekaragaman hayati, spesies lokal
yang dilindungi (endangered native species)
41. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Konsekuensi tidak langsung
Ekonomi
Biaya pengendalian / pemberantasan
Biaya program kompensasi
Biaya surveilans / monitoring
Dampak domestik (perubahan permintaan konsumen,
dampak pada industri terkait)
Kerugian perdagangan (sanksi, kehilangan pasar,
tambahan biaya untuk memenuhi persyaratan pasar
yang ada)
Lingkungan
Pengurangan turis / pariwisata
Kehilangan kenyamanan sosial
42. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Skenario Wabah
Skenario wabah:
Burung liar
Unggas belakang rumah/backyard
(biosekuriti rendah)
Unggas komersial (biosekuriti sdang)
Hewan non-unggas
Peluang hewan terdedah menjadi tertular
adalah SEDANG (MODERATE)
43. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Skenario Konsekuensi
Penggabungan konsekuensi langsung
dan tidak langsung
Konsekuensi dari terjadinya dan
menyebarnya penyakit HPNAI adalah
RENDAH (LOW)
44. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Risk Estimation
Kecenderungan (likelihood)
Kecenderungan “release” (pengeluaran)
Kecenderungan “exposure” (pendedahan)
Konsekuensi yang cenderung terjadi
Konsekuensi “release” dan “exposure” yang
cenderung terjadi
Volume perdagangan
45. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan “risk estimation”
‘Kalikan’ kecenderungan “release” dan
“exposure” dengan menggunakan metoda
kualitatif sederhana
’Ekstrapolasi’ dengan mempertimbangkan
volume perdagangan
‘Kombinasikan’ kecenderungan
keseluruhan (“release” dan “exposure”)
dengan konsekuensi menggunakan matriks
prakiraan risiko
46. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Matriks Prakiraan Risiko
High
likelihood
Negligible
risk
Very low
risk
Low risk Moderate
risk
High risk Extreme
risk
Moderate
likelihood
Negligible Very low Low Moderate High Extreme
Low
likelihood
Negligible Negligible Very low Low Moderate High
Very low
likelihood
Negligible Negligible Negligible Very low Low Very low
Extremely
low
likelyhood
Negligible Negligible Negligible Negligible Very low Low
Negligible
likelihood
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Very low
Negligible
impact
Very low
impact
Low
impact
Moderate
impact
High
impact
Extreme
impact
KecenderunganPemasukandanpendedahan
Konsekuensi pemasukan dan pendedahan
47. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan “Risk Estimation”
Tahapan Deskripsi
Kualitatif
Hasil
kecenderungan
“Release assessment” (per karkas)
“Exposure assessment” (per karkas)
Kecenderungan “release” dan
“exposure” (per karkas)
Kecenderungan “release” dan
“exposure” (per tahun)
Konsekuensi “release” dan
“exposure”
Akhir “risk estimation”
Rendah
Ekstrim rendah
Rendah
Ekstrim rendah
Sedang
Rendah
Kesimpulan:
Risiko yang berhubungan dengan impor karkas utuh ayam
(tidak dimasak) terhadap virus HPNAI dinilai RENDAH (LOW)
48. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o