SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Simulasi Penyusunan Analisis
Risiko Pemasukan Hewan dan
Produk Hewan: Avian Influenza
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Perubahan Avian Influenza Code
Rekomendasi perdagangan komoditas
Berdasarkan status negara/zona/kompartemen
Mengizinkan perdagangan daging unggas dan telur dari
zona LPNAI
Tindakan perdagangan bergantung kepada:
Status NAI dari negara/zona atau kompartemen
Komoditas yang diperdagangkan
Prosedur perlakuan atau mitigasi yang digunakan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
AI – Kepentingan untuk kode
yang akan direvisi
Code yang lalu – hanya HPAI
Interupsi perdagangan international
Sasaran LPAI: H5 dan H7
Risiko mutasi dari low pathogenic virus
H5/H7 ke highly pathogenic virus
Risiko re-assortment yang akan terus
berlangsung menjadi agen patogenik untuk
manusia
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Perubahan Avian Influenza Code
Notifiable AI (NAI) pada unggas:
Setiap HPAI (berdasarkan uji patogenisitas) –
HPNAI
Semua non-patogenik H5 dan H7 - LPNAI
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Notifiable Avian Influenza
Definisi:
Notifiable avian influenza (NAI) didefinisikan sebagai
suatu infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A dari subtipe H5 atau H7 atau oleh virus
avian influenza yang memiliki ‘intravenous
pathogenicity index (IVPI) lebih besar dari 1,2 (atau
sebagai alternatif sekurang-kurangnya mortalitas 75%)
Highly pathogenic notifiable avian influenza (HPNAI)
Low pathogenic notifiable avian influenza (LPNAI)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Avian Influenza
HPNAI memiliki IVPI pada anak ayam umur 6
minggu lebih besar dari 1,2 menyebabkan
kematian sekurang-kurangnya 75% pada ayam
umur 4 – 8 minggu apabila diinfeksi secara
intravena
LPNAI adalah semua virus influenza tipe A
subtipe H5 dan H7 yang bukan tergolong HPNAI
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penetapan status AI
Status NAI dari negara/zona/kompartemen
Penilaian risiko (risk assessment) dari semua
faktor timbulnya kejadian NAI
NAI wajib dilaporkan di seluruh negara
Kasus yang dicurigai disampaikan untuk uji
laboratorium
Surveilans NAI
Dapat dilihat pada Artikel 10.4.27 s/d 10.4.29
OIE Code
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Negara/zona/kompartemen
bebas NAI
NAI tidak ada selama 12 bulan terakhir
(vs. 3 tahun) atau;
Apabila sebelumnya bebas, 3 bulan setelah
pemusnahan unggas terinfeksi terakhir dan
desinfeksi seluruh bangunan peternakan yang
tertular
(vs. 6 bulan)
Perbedaan respon antara HPNAI dan LPNAI
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Negara/zona/kompartemen
bebas HPNAI
HPNAI tidak ada selama 12 bulan terakhir
(vs. 3 tahun) atau;
Apabila sebelumnya bebas, 3 bulan setelah
pemusnahan unggas terinfeksi terakhir dan
desinfeksi semua bangunan peternakan yang
tertular
(vs. 6 bulan)
Tidak bergantung kepada keberadaan LPNAI
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor biologis AI
Spesies / ras
• Unggas: ‘semua unggas yang dipelihara atau
dikandangkan untuk tujuan produksi daging / telur
untuk konsumsi, untuk menghasilkan produk
komersial lainnya, untuk pengisian ulang, atau untuk
pembibitan’
Unggas akuatik sebagai ‘reservoir’ utama virus
yang virulensinya rendah (low pathogenic) –
mungkin menjadi virulen setelah dipasase dalam
induk semang ayam
Mampu menular ke manusia
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor biologis AI
Tempat-tempat predileksi agen patogen
• Ayam hidup dan unggas hidup selain ayam
• Telur tetas / telur konsumsi
• Produk telur
• Daging segar / produk daging / organ bagian
dalam
• Semen
• Bulu luar / bulu halus
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor biologis AI
Cara penularan
• Sekresi pernafasan dan faeses
• Karkas
• Peralatan yang terkontaminasi
• Orang yang menangani unggas sakit
Dampak vaksinasi, pengujian, pengobatan
• Pengujian untuk membedakan unggas
terinfeksi dari unggas yang divaksinasi (DIVA)
• Aplikasi vaksinasi pada flok pembibitan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara/zona AI
Insidensi / prevalensi penyakit
Zona bebas penyakit / hama
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Status AI
Status NAI dari suatu negara, zona atau
kompartemen ditentukan dari:
Sebagai hasil dari suatu penilaian risiko,
identifikasi semua faktor potensial kejadian AI dan
perspektif sejarah penyakit
Jika NAI wajib dilaporkan di semua wilayah negara,
ada program peningkatan kesadaran terhadap AI
yang berkelanjutan, dan semua kejadian diduga NAI
diharuskan untuk diinvestigasi
Surveilans memadai berjalan baik untuk
mendemonstrasikan keberadaan infeksi
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
FLOK PEMBIBITAN
FLOK PEMBESARAN
RUMAH PEMOTONGAN FLOK PEMBESARAN
SUPLAI PAKAN
Peralatan
Ayam
Pakan
Peralatan
Pakan
Peralatan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Kebutuhan informasi AI
AI wajib dilaporkan ?
▪ Pengetahuan administrasi dari situasi sebenarnya ?
▪ Program kesadaran peternak berjalan ?
Program surveilans resmi ?
▪ Keberadaan zona bebas AI atau zona dengan
prevalensi rendah ?
▪ Strain yang ada dan virulensinya ?
Program pengendalian resmi berjalan ?
Informasi tambahan dari sumber lain ?
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara/zona AI
Evaluasi sistem kesehatan hewan
Pedoman untuk evaluasi sistem kesehatan
hewan – Terrestrial OIE Code
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara/zona AI
Pola peternakan – kompartemen ?
▪ Flok unggas komersial besar yang
terintegrasi
▪ Flok unggas yang bebas berpindah-pindah
(free-range flocks)
▪ Ayam kampung
Keberadaan populasi unggas liar
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor komoditi AI
Apa komoditas yang diperdagangkan ?
Dampak metoda pengolahan / produksi
• Telur mentah
• Karkas beku
• Daging ayam dimasak (temperatur internal
70oC)
• Kontaminasi pasca pengolahan (post-
processing)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Alur pemasukan daging unggas
Alur (pathway) Informasi yang dibutuhkan
Seleksi ternak
unggas untuk
produksi karkas beku
- Asal negara atau wilayah unggas.
- Penyakit hewan menular yang terdapat pada
unggas di negara/wilayah tersebut
- Cara unggas diseleksi dlsbnya
Transportasi dan
ante mortem
- Apakah unggas dari negara/wilayah bebas PHM
atau melewati negara/wilayah tertular PHM?
- Apakah di penampungan bercampur dengan unggas
dari negara/wilayah tertular?
Pengolahan - Apa pengaruh pengolahan terhadapmasing-masing
agen patogen?
- Bagaimana regulasi mengenai standar pengolahan?
- Apakah agen patogen dapat bertahan pada produk
tersebut?
Identifikasi produk - Bagaimana regulasi mengenai identifikasi?
- Apakah ada kontaminasi silang?
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Seleksi dari
sumber flok
Ayam dipotong
Flok yang diseleksi
tidak terinfeksi
Flok yang diseleksi
terinfeksi
Ayam dipotong
tidak terinfeksi
Ayam dipotong
terinfeksi
Daging diproses
Agen patogen
inaktifasi selama
pengolahan
Agen patogen
tidak inaktifasi selama
pengolahan
Daging disimpan
Daging terinfeksi masuk
di negara pengimpor
Agen patogen
tidak inaktifasi selama
penyimpanan
Agen patogen
inaktifasi selama
penyimpanan
L1 = Probabilitas flok yang disleksi terinfeksi
L2 = Probabilitas ayam dipotong terinfeksi
L3 = Probabilitas agen patogen
bertahan selama pengolahan
L4 = Probabilitas agen patogen bertahan
dalam penyimpanan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan Flok
Tahapan 1: Flok
Flok asal: Asumsi: prevalensi adalah level
tertinggi di negara pengekspor
Surveilans flok
Seleksi unggas
Kecenderungan unggas yang terpilih
secara individual untuk disembelih
tertular/terinfeksi oleh HPAI adalah
RENDAH (LOW)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan di RPU
Tahapan 2: Penyembelihan dan
penanganan karkas unggas
Kontaminasi selama proses penyembelihan
dan penyelesaian
Asumsi prevalensi adalah level tertinggi di
negara pengekspor
Inspeksi antemortem dan postmortem
Kecenderungan karkas unggas menjadi
terjangkit akibat kontaminasi adalah
TINGGI (HIGH)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan selama
pemrosesan
Tahapan 3: Pengemasan, penyimpanan
dan pengangkutan
Karkas diangkut pada suhu dingin?
Kecenderungan virus tetap aktif selama
pengemasan, penyimpanan dan
pengangkutan adalah TINGGI (HIGH)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Matriks penghitungan
kecenderungan (likelihood)
High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
High High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
Moderate Moderate Low Low Very low Extremely
low
Negligible
Low Low Low Very low Very low Extremely
low
Negligible
Very low Very low Very low Very low Extremely
low
Extremely
low
Negligible
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Negligible Negligible
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible
Kecenderungan(likelihood1)
Kecenderungan (likelihood 2)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan kecenderungan
“Release Assessment”
Tahapan Deskripsi
Kualitatif
Hasil
kecenderungan
1: Flok
2: RPU
3: Pemrosesan
Rendah (Low)
Tinggi (High)
Tinggi (High)
Rendah (Low)
Rendah (Low)
Kesimpulan:
Kecenderungan karkas ayam yang diimpor tertular
HPNAI diperkirakan RENDAH (LOW)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Exposure Assessment
Dijelaskan alur biologis yang diperlukan untuk
hewan dan/atau manusia untuk terdedah –
skenario pendedahan
Perkirakan kecenderungan dari pendedahan
akan terjadi
Code OIE mencantumkan daftar faktor biologis,
negara dan komoditi dalam:
Menjelaskan tahapan dalam skenario pendedahan
Menetapkan kecenderungan terhadap komponen
tahapan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Negara/zona pengimpor
Faktor biologis
▪ Infektivitas / virulensi agen patogen / toksin
▪ Kepekaan hewan / manusia yang terdedah
▪ Hasil infeksi
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Infektivitas / virulensi
Infektivitas / virulensi dari agen patogen
LPNAI atau HPNAI
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Kepekaan terhadap pendedahan
Kepekaan hewan / manusia yang
terdedah
▪ Ayam / unggas domestik lainnya / burung liar
▪ Divaksinasi atau baru saja terinfeksi dengan
strain yang sama ?
▪ Kecenderungan rekombinasi genetik menjadi
strain baru yang menghasilkan kepekaan
baru
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor negara
Keberadaan vektor
▪ Unggas air liar
Demografi manusia / hewan
▪ Campuran populasi manusia/babi/unggas
Lingkungan
Pola pemeliharaan
▪ Pengelolaan bebas berkeliaran – unggas/babi
▪ Perusahaan yang non-integrasi – skala kecil
Praktek budaya
▪ Pasar becek
▪ Hewan yang dipelihara bebas
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Faktor komoditi
Volume perdagangan
Risiko meningkat sesuai volume
Tujuan penggunaan
Produk yang tidak diolah
Makanan manusia
Pola pembuangan limbah
Sisa-sisa untuk babi, ayam di belakang rumah
Sampah yang tidak dikelola dengan baik
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Importasi daging
yang terkontaminasi
Penjualan daging
impor di pedesaan
Penjualan daging
impor di perkotaan
Pembuangan limbah
buruk
Terbawa unggas
lokal yang berkeliaran
Pendedahan
Ayam kampung
Pendedahan unggas
komersial
Pendedahan unggas
domestik atau
ayam kampung
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan di jalur
distribusi
Tahapan 1: Distribusi ke pengecer dan
pengolah
Proporsi karkas yang diimpor mengikuti
distribusi ke pengecer dan pengolah
berakhir sebagai limbah adalah 40%,
secara kualitatif dinilai SEDANG
(MODERATE)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan limbah
Tahapan 2: Tujuan limbah
Kecenderungan secara keseluruhan
proporsi limbah dari karkas yang diimpor
mengandung virus yang infeksius dan
daya jangkaunya ke hewan peka secara
kualitatif adalah SANGAT RENDAH
(VERY LOW)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Evaluasi kecenderungan
kelompok pendedahan
Tahapan 3: Kelompok pendedahan
Kecenderungan penularan dari limbah
yang berasal dari karkas tertular yang
diimpor pada setiap kelompok
pendedahan secara kualitatif adalah
SANGAT RENDAH (VERY LOW)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Matriks penghitungan
kecenderungan (likelihood)
High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
High High Moderate Low Very low Extremely
low
Negligible
Moderate Moderate Low Low Very low Extremely
low
Negligible
Low Low Low Very low Very low Extremely
low
Negligible
Very low Very low Very low Very low Extremely
low
Extremely
low
Negligible
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Extremely
low
Negligible Negligible
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible
Kecenderungan(likelihood1)
Kecenderungan (likelihood 2)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan kecenderungan
“Exposure Assessment”
Tahapan Deskripsi Kualitatif Hasil
kecenderungan
1: Distribusi
2: Limbah
3: Kelompok
pendedahan
Sedang (Moderate)
Sangat rendah
Sangat rendah
Sangat rendah
Ekstrim rendah
Kesimpulan:
Kecenderungan karkas ayam yang diimpor terkontaminasi
HPNAI yang menyebabkan unggas peka tertular di negara
pengimpor adalah EKSTRIM RENDAH
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Consequence Assessment
Penilaian diperkirakan dapat berupa
konsekuensi biologis, lingkungan dan ekonomi
Harus merupakan hubungan sebab akibat
antara pendedahan dan konsekuensi
Konsekuensi potensial dapat langsung maupun
tidak langsung
Konsekuensi yang tidak berhubungan langsung
dengan suatu bahaya (misal dampak
persaingan barang impor yang murah) tidak
dapat menjadi bahan pertimbangan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Konsekuensi langsung
Terhadap unggas domestik (unggas
kesayangan, kampung dan komersial)
Morbiditas dan mortalitas
Kerugian produksi
Terhadap kesehatan manusia
Terhadap lingkungan
Lingkungan fisik, contoh: efek samping dari tindakan
pengendalian
Terhadap keanekaragaman hayati, spesies lokal
yang dilindungi (endangered native species)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Konsekuensi tidak langsung
Ekonomi
Biaya pengendalian / pemberantasan
Biaya program kompensasi
Biaya surveilans / monitoring
Dampak domestik (perubahan permintaan konsumen,
dampak pada industri terkait)
Kerugian perdagangan (sanksi, kehilangan pasar,
tambahan biaya untuk memenuhi persyaratan pasar
yang ada)
Lingkungan
Pengurangan turis / pariwisata
Kehilangan kenyamanan sosial
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Skenario Wabah
Skenario wabah:
Burung liar
Unggas belakang rumah/backyard
(biosekuriti rendah)
Unggas komersial (biosekuriti sdang)
Hewan non-unggas
Peluang hewan terdedah menjadi tertular
adalah SEDANG (MODERATE)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Skenario Konsekuensi
Penggabungan konsekuensi langsung
dan tidak langsung
Konsekuensi dari terjadinya dan
menyebarnya penyakit HPNAI adalah
RENDAH (LOW)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Risk Estimation
Kecenderungan (likelihood)
Kecenderungan “release” (pengeluaran)
Kecenderungan “exposure” (pendedahan)
Konsekuensi yang cenderung terjadi
Konsekuensi “release” dan “exposure” yang
cenderung terjadi
Volume perdagangan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan “risk estimation”
‘Kalikan’ kecenderungan “release” dan
“exposure” dengan menggunakan metoda
kualitatif sederhana
’Ekstrapolasi’ dengan mempertimbangkan
volume perdagangan
‘Kombinasikan’ kecenderungan
keseluruhan (“release” dan “exposure”)
dengan konsekuensi menggunakan matriks
prakiraan risiko
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Matriks Prakiraan Risiko
High
likelihood
Negligible
risk
Very low
risk
Low risk Moderate
risk
High risk Extreme
risk
Moderate
likelihood
Negligible Very low Low Moderate High Extreme
Low
likelihood
Negligible Negligible Very low Low Moderate High
Very low
likelihood
Negligible Negligible Negligible Very low Low Very low
Extremely
low
likelyhood
Negligible Negligible Negligible Negligible Very low Low
Negligible
likelihood
Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Very low
Negligible
impact
Very low
impact
Low
impact
Moderate
impact
High
impact
Extreme
impact
KecenderunganPemasukandanpendedahan
Konsekuensi pemasukan dan pendedahan
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o
Penghitungan “Risk Estimation”
Tahapan Deskripsi
Kualitatif
Hasil
kecenderungan
“Release assessment” (per karkas)
“Exposure assessment” (per karkas)
Kecenderungan “release” dan
“exposure” (per karkas)
Kecenderungan “release” dan
“exposure” (per tahun)
Konsekuensi “release” dan
“exposure”
Akhir “risk estimation”
Rendah
Ekstrim rendah
Rendah
Ekstrim rendah
Sedang
Rendah
Kesimpulan:
Risiko yang berhubungan dengan impor karkas utuh ayam
(tidak dimasak) terhadap virus HPNAI dinilai RENDAH (LOW)
S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o

More Related Content

What's hot

Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Tata Naipospos
 
Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...
Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...
Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...
Tata Naipospos
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Tata Naipospos
 
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Tata Naipospos
 
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Tata Naipospos
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
Titis Sari
 
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Tata Naipospos
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Tata Naipospos
 
Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...
Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...
Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...
Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Daging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptxDaging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptx
 
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada TernakPenyakit Zoonosis Pada Ternak
Penyakit Zoonosis Pada Ternak
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...
Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...
Peran PVS dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan Akuatik - Dit. Kawasan ...
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
 
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
Pencegahan dan Pengendalian CSF - Inception Workshop CSF, Ditkeswan-AIPEID, 2...
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptxTEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING.pptx
 
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
Epidemiologi, Dampak Ekonomi dan Peluang Pemberantasan LSD - IDHSI, 19 Maret ...
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
 
Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...
Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...
Masuk dan Menyebarnya LSD dan PMK di Indonesia - PDHI Riau-KEMIN Indonesia, P...
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 

Similar to Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza - 2019

Sosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungSosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burung
Joni Iswanto
 
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Tata Naipospos
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Tata Naipospos
 
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Tata Naipospos
 
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Tata Naipospos
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Tata Naipospos
 
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Tata Naipospos
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Tata Naipospos
 
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Tata Naipospos
 
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Tata Naipospos
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
Joni Iswanto
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Tata Naipospos
 
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Tata Naipospos
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Tata Naipospos
 
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tata Naipospos
 

Similar to Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza - 2019 (20)

Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfAnalisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
 
Sosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungSosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burung
 
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
 
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
Pentingnya Analisis Risiko Dalam Fungsi Karantina Hewan - Pusat KH dan Kehani...
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
 
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
Dasar-Dasar Penilaian Risiko Kualitatif - Bogor, 6 November 2003
 
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
 
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. IV - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...
 
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Tata Naipospos
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Tata Naipospos
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
Bahan Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pengendalian PMK - Ditkeswan-AIHSP, 24...
 
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
Harmonisasi Pelaksanaan AMR Dengan Regulasi Internasional - Direktorat Kawasa...
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 

Recently uploaded (20)

METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 

Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza - 2019

  • 1. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Simulasi Penyusunan Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan: Avian Influenza Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
  • 2. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Perubahan Avian Influenza Code Rekomendasi perdagangan komoditas Berdasarkan status negara/zona/kompartemen Mengizinkan perdagangan daging unggas dan telur dari zona LPNAI Tindakan perdagangan bergantung kepada: Status NAI dari negara/zona atau kompartemen Komoditas yang diperdagangkan Prosedur perlakuan atau mitigasi yang digunakan
  • 3. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o AI – Kepentingan untuk kode yang akan direvisi Code yang lalu – hanya HPAI Interupsi perdagangan international Sasaran LPAI: H5 dan H7 Risiko mutasi dari low pathogenic virus H5/H7 ke highly pathogenic virus Risiko re-assortment yang akan terus berlangsung menjadi agen patogenik untuk manusia
  • 4. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Perubahan Avian Influenza Code Notifiable AI (NAI) pada unggas: Setiap HPAI (berdasarkan uji patogenisitas) – HPNAI Semua non-patogenik H5 dan H7 - LPNAI
  • 5. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Notifiable Avian Influenza Definisi: Notifiable avian influenza (NAI) didefinisikan sebagai suatu infeksi pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dari subtipe H5 atau H7 atau oleh virus avian influenza yang memiliki ‘intravenous pathogenicity index (IVPI) lebih besar dari 1,2 (atau sebagai alternatif sekurang-kurangnya mortalitas 75%) Highly pathogenic notifiable avian influenza (HPNAI) Low pathogenic notifiable avian influenza (LPNAI)
  • 6. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Avian Influenza HPNAI memiliki IVPI pada anak ayam umur 6 minggu lebih besar dari 1,2 menyebabkan kematian sekurang-kurangnya 75% pada ayam umur 4 – 8 minggu apabila diinfeksi secara intravena LPNAI adalah semua virus influenza tipe A subtipe H5 dan H7 yang bukan tergolong HPNAI
  • 7. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Penetapan status AI Status NAI dari negara/zona/kompartemen Penilaian risiko (risk assessment) dari semua faktor timbulnya kejadian NAI NAI wajib dilaporkan di seluruh negara Kasus yang dicurigai disampaikan untuk uji laboratorium Surveilans NAI Dapat dilihat pada Artikel 10.4.27 s/d 10.4.29 OIE Code
  • 8. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Negara/zona/kompartemen bebas NAI NAI tidak ada selama 12 bulan terakhir (vs. 3 tahun) atau; Apabila sebelumnya bebas, 3 bulan setelah pemusnahan unggas terinfeksi terakhir dan desinfeksi seluruh bangunan peternakan yang tertular (vs. 6 bulan) Perbedaan respon antara HPNAI dan LPNAI
  • 9. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Negara/zona/kompartemen bebas HPNAI HPNAI tidak ada selama 12 bulan terakhir (vs. 3 tahun) atau; Apabila sebelumnya bebas, 3 bulan setelah pemusnahan unggas terinfeksi terakhir dan desinfeksi semua bangunan peternakan yang tertular (vs. 6 bulan) Tidak bergantung kepada keberadaan LPNAI
  • 10. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor biologis AI Spesies / ras • Unggas: ‘semua unggas yang dipelihara atau dikandangkan untuk tujuan produksi daging / telur untuk konsumsi, untuk menghasilkan produk komersial lainnya, untuk pengisian ulang, atau untuk pembibitan’ Unggas akuatik sebagai ‘reservoir’ utama virus yang virulensinya rendah (low pathogenic) – mungkin menjadi virulen setelah dipasase dalam induk semang ayam Mampu menular ke manusia
  • 11. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor biologis AI Tempat-tempat predileksi agen patogen • Ayam hidup dan unggas hidup selain ayam • Telur tetas / telur konsumsi • Produk telur • Daging segar / produk daging / organ bagian dalam • Semen • Bulu luar / bulu halus
  • 12. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor biologis AI Cara penularan • Sekresi pernafasan dan faeses • Karkas • Peralatan yang terkontaminasi • Orang yang menangani unggas sakit Dampak vaksinasi, pengujian, pengobatan • Pengujian untuk membedakan unggas terinfeksi dari unggas yang divaksinasi (DIVA) • Aplikasi vaksinasi pada flok pembibitan
  • 13. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor negara/zona AI Insidensi / prevalensi penyakit Zona bebas penyakit / hama
  • 14. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Status AI Status NAI dari suatu negara, zona atau kompartemen ditentukan dari: Sebagai hasil dari suatu penilaian risiko, identifikasi semua faktor potensial kejadian AI dan perspektif sejarah penyakit Jika NAI wajib dilaporkan di semua wilayah negara, ada program peningkatan kesadaran terhadap AI yang berkelanjutan, dan semua kejadian diduga NAI diharuskan untuk diinvestigasi Surveilans memadai berjalan baik untuk mendemonstrasikan keberadaan infeksi
  • 15. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o FLOK PEMBIBITAN FLOK PEMBESARAN RUMAH PEMOTONGAN FLOK PEMBESARAN SUPLAI PAKAN Peralatan Ayam Pakan Peralatan Pakan Peralatan
  • 16. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Kebutuhan informasi AI AI wajib dilaporkan ? ▪ Pengetahuan administrasi dari situasi sebenarnya ? ▪ Program kesadaran peternak berjalan ? Program surveilans resmi ? ▪ Keberadaan zona bebas AI atau zona dengan prevalensi rendah ? ▪ Strain yang ada dan virulensinya ? Program pengendalian resmi berjalan ? Informasi tambahan dari sumber lain ?
  • 17. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor negara/zona AI Evaluasi sistem kesehatan hewan Pedoman untuk evaluasi sistem kesehatan hewan – Terrestrial OIE Code
  • 18. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor negara/zona AI Pola peternakan – kompartemen ? ▪ Flok unggas komersial besar yang terintegrasi ▪ Flok unggas yang bebas berpindah-pindah (free-range flocks) ▪ Ayam kampung Keberadaan populasi unggas liar
  • 19. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor komoditi AI Apa komoditas yang diperdagangkan ? Dampak metoda pengolahan / produksi • Telur mentah • Karkas beku • Daging ayam dimasak (temperatur internal 70oC) • Kontaminasi pasca pengolahan (post- processing)
  • 20. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Alur pemasukan daging unggas Alur (pathway) Informasi yang dibutuhkan Seleksi ternak unggas untuk produksi karkas beku - Asal negara atau wilayah unggas. - Penyakit hewan menular yang terdapat pada unggas di negara/wilayah tersebut - Cara unggas diseleksi dlsbnya Transportasi dan ante mortem - Apakah unggas dari negara/wilayah bebas PHM atau melewati negara/wilayah tertular PHM? - Apakah di penampungan bercampur dengan unggas dari negara/wilayah tertular? Pengolahan - Apa pengaruh pengolahan terhadapmasing-masing agen patogen? - Bagaimana regulasi mengenai standar pengolahan? - Apakah agen patogen dapat bertahan pada produk tersebut? Identifikasi produk - Bagaimana regulasi mengenai identifikasi? - Apakah ada kontaminasi silang?
  • 21. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Seleksi dari sumber flok Ayam dipotong Flok yang diseleksi tidak terinfeksi Flok yang diseleksi terinfeksi Ayam dipotong tidak terinfeksi Ayam dipotong terinfeksi Daging diproses Agen patogen inaktifasi selama pengolahan Agen patogen tidak inaktifasi selama pengolahan Daging disimpan Daging terinfeksi masuk di negara pengimpor Agen patogen tidak inaktifasi selama penyimpanan Agen patogen inaktifasi selama penyimpanan L1 = Probabilitas flok yang disleksi terinfeksi L2 = Probabilitas ayam dipotong terinfeksi L3 = Probabilitas agen patogen bertahan selama pengolahan L4 = Probabilitas agen patogen bertahan dalam penyimpanan
  • 22. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Evaluasi kecenderungan Flok Tahapan 1: Flok Flok asal: Asumsi: prevalensi adalah level tertinggi di negara pengekspor Surveilans flok Seleksi unggas Kecenderungan unggas yang terpilih secara individual untuk disembelih tertular/terinfeksi oleh HPAI adalah RENDAH (LOW)
  • 23. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Evaluasi kecenderungan di RPU Tahapan 2: Penyembelihan dan penanganan karkas unggas Kontaminasi selama proses penyembelihan dan penyelesaian Asumsi prevalensi adalah level tertinggi di negara pengekspor Inspeksi antemortem dan postmortem Kecenderungan karkas unggas menjadi terjangkit akibat kontaminasi adalah TINGGI (HIGH)
  • 24. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Evaluasi kecenderungan selama pemrosesan Tahapan 3: Pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan Karkas diangkut pada suhu dingin? Kecenderungan virus tetap aktif selama pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan adalah TINGGI (HIGH)
  • 25. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Matriks penghitungan kecenderungan (likelihood) High Moderate Low Very low Extremely low Negligible High High Moderate Low Very low Extremely low Negligible Moderate Moderate Low Low Very low Extremely low Negligible Low Low Low Very low Very low Extremely low Negligible Very low Very low Very low Very low Extremely low Extremely low Negligible Extremely low Extremely low Extremely low Extremely low Extremely low Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Kecenderungan(likelihood1) Kecenderungan (likelihood 2)
  • 26. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Penghitungan kecenderungan “Release Assessment” Tahapan Deskripsi Kualitatif Hasil kecenderungan 1: Flok 2: RPU 3: Pemrosesan Rendah (Low) Tinggi (High) Tinggi (High) Rendah (Low) Rendah (Low) Kesimpulan: Kecenderungan karkas ayam yang diimpor tertular HPNAI diperkirakan RENDAH (LOW)
  • 27. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Exposure Assessment Dijelaskan alur biologis yang diperlukan untuk hewan dan/atau manusia untuk terdedah – skenario pendedahan Perkirakan kecenderungan dari pendedahan akan terjadi Code OIE mencantumkan daftar faktor biologis, negara dan komoditi dalam: Menjelaskan tahapan dalam skenario pendedahan Menetapkan kecenderungan terhadap komponen tahapan
  • 28. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Negara/zona pengimpor Faktor biologis ▪ Infektivitas / virulensi agen patogen / toksin ▪ Kepekaan hewan / manusia yang terdedah ▪ Hasil infeksi
  • 29. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Infektivitas / virulensi Infektivitas / virulensi dari agen patogen LPNAI atau HPNAI
  • 30. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Kepekaan terhadap pendedahan Kepekaan hewan / manusia yang terdedah ▪ Ayam / unggas domestik lainnya / burung liar ▪ Divaksinasi atau baru saja terinfeksi dengan strain yang sama ? ▪ Kecenderungan rekombinasi genetik menjadi strain baru yang menghasilkan kepekaan baru
  • 31. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor negara Keberadaan vektor ▪ Unggas air liar Demografi manusia / hewan ▪ Campuran populasi manusia/babi/unggas Lingkungan Pola pemeliharaan ▪ Pengelolaan bebas berkeliaran – unggas/babi ▪ Perusahaan yang non-integrasi – skala kecil Praktek budaya ▪ Pasar becek ▪ Hewan yang dipelihara bebas
  • 32. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Faktor komoditi Volume perdagangan Risiko meningkat sesuai volume Tujuan penggunaan Produk yang tidak diolah Makanan manusia Pola pembuangan limbah Sisa-sisa untuk babi, ayam di belakang rumah Sampah yang tidak dikelola dengan baik
  • 33. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Importasi daging yang terkontaminasi Penjualan daging impor di pedesaan Penjualan daging impor di perkotaan Pembuangan limbah buruk Terbawa unggas lokal yang berkeliaran Pendedahan Ayam kampung Pendedahan unggas komersial Pendedahan unggas domestik atau ayam kampung
  • 34. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Evaluasi kecenderungan di jalur distribusi Tahapan 1: Distribusi ke pengecer dan pengolah Proporsi karkas yang diimpor mengikuti distribusi ke pengecer dan pengolah berakhir sebagai limbah adalah 40%, secara kualitatif dinilai SEDANG (MODERATE)
  • 35. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Evaluasi kecenderungan limbah Tahapan 2: Tujuan limbah Kecenderungan secara keseluruhan proporsi limbah dari karkas yang diimpor mengandung virus yang infeksius dan daya jangkaunya ke hewan peka secara kualitatif adalah SANGAT RENDAH (VERY LOW)
  • 36. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Evaluasi kecenderungan kelompok pendedahan Tahapan 3: Kelompok pendedahan Kecenderungan penularan dari limbah yang berasal dari karkas tertular yang diimpor pada setiap kelompok pendedahan secara kualitatif adalah SANGAT RENDAH (VERY LOW)
  • 37. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Matriks penghitungan kecenderungan (likelihood) High Moderate Low Very low Extremely low Negligible High High Moderate Low Very low Extremely low Negligible Moderate Moderate Low Low Very low Extremely low Negligible Low Low Low Very low Very low Extremely low Negligible Very low Very low Very low Very low Extremely low Extremely low Negligible Extremely low Extremely low Extremely low Extremely low Extremely low Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Kecenderungan(likelihood1) Kecenderungan (likelihood 2)
  • 38. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Penghitungan kecenderungan “Exposure Assessment” Tahapan Deskripsi Kualitatif Hasil kecenderungan 1: Distribusi 2: Limbah 3: Kelompok pendedahan Sedang (Moderate) Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Ekstrim rendah Kesimpulan: Kecenderungan karkas ayam yang diimpor terkontaminasi HPNAI yang menyebabkan unggas peka tertular di negara pengimpor adalah EKSTRIM RENDAH
  • 39. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Consequence Assessment Penilaian diperkirakan dapat berupa konsekuensi biologis, lingkungan dan ekonomi Harus merupakan hubungan sebab akibat antara pendedahan dan konsekuensi Konsekuensi potensial dapat langsung maupun tidak langsung Konsekuensi yang tidak berhubungan langsung dengan suatu bahaya (misal dampak persaingan barang impor yang murah) tidak dapat menjadi bahan pertimbangan
  • 40. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Konsekuensi langsung Terhadap unggas domestik (unggas kesayangan, kampung dan komersial) Morbiditas dan mortalitas Kerugian produksi Terhadap kesehatan manusia Terhadap lingkungan Lingkungan fisik, contoh: efek samping dari tindakan pengendalian Terhadap keanekaragaman hayati, spesies lokal yang dilindungi (endangered native species)
  • 41. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Konsekuensi tidak langsung Ekonomi Biaya pengendalian / pemberantasan Biaya program kompensasi Biaya surveilans / monitoring Dampak domestik (perubahan permintaan konsumen, dampak pada industri terkait) Kerugian perdagangan (sanksi, kehilangan pasar, tambahan biaya untuk memenuhi persyaratan pasar yang ada) Lingkungan Pengurangan turis / pariwisata Kehilangan kenyamanan sosial
  • 42. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Skenario Wabah Skenario wabah: Burung liar Unggas belakang rumah/backyard (biosekuriti rendah) Unggas komersial (biosekuriti sdang) Hewan non-unggas Peluang hewan terdedah menjadi tertular adalah SEDANG (MODERATE)
  • 43. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Skenario Konsekuensi Penggabungan konsekuensi langsung dan tidak langsung Konsekuensi dari terjadinya dan menyebarnya penyakit HPNAI adalah RENDAH (LOW)
  • 44. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Risk Estimation Kecenderungan (likelihood) Kecenderungan “release” (pengeluaran) Kecenderungan “exposure” (pendedahan) Konsekuensi yang cenderung terjadi Konsekuensi “release” dan “exposure” yang cenderung terjadi Volume perdagangan
  • 45. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Penghitungan “risk estimation” ‘Kalikan’ kecenderungan “release” dan “exposure” dengan menggunakan metoda kualitatif sederhana ’Ekstrapolasi’ dengan mempertimbangkan volume perdagangan ‘Kombinasikan’ kecenderungan keseluruhan (“release” dan “exposure”) dengan konsekuensi menggunakan matriks prakiraan risiko
  • 46. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Matriks Prakiraan Risiko High likelihood Negligible risk Very low risk Low risk Moderate risk High risk Extreme risk Moderate likelihood Negligible Very low Low Moderate High Extreme Low likelihood Negligible Negligible Very low Low Moderate High Very low likelihood Negligible Negligible Negligible Very low Low Very low Extremely low likelyhood Negligible Negligible Negligible Negligible Very low Low Negligible likelihood Negligible Negligible Negligible Negligible Negligible Very low Negligible impact Very low impact Low impact Moderate impact High impact Extreme impact KecenderunganPemasukandanpendedahan Konsekuensi pemasukan dan pendedahan
  • 47. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o Penghitungan “Risk Estimation” Tahapan Deskripsi Kualitatif Hasil kecenderungan “Release assessment” (per karkas) “Exposure assessment” (per karkas) Kecenderungan “release” dan “exposure” (per karkas) Kecenderungan “release” dan “exposure” (per tahun) Konsekuensi “release” dan “exposure” Akhir “risk estimation” Rendah Ekstrim rendah Rendah Ekstrim rendah Sedang Rendah Kesimpulan: Risiko yang berhubungan dengan impor karkas utuh ayam (tidak dimasak) terhadap virus HPNAI dinilai RENDAH (LOW)
  • 48. S I m u l a s I P e n y u s u n a n A n a l i s is R i s i k o