Analisis risiko merupakan proses standar untuk mengevaluasi risiko secara objektif dan transparan. Dokumen menjelaskan proses penyusunan analisis risiko, termasuk mengidentifikasi bahaya, mengumpulkan informasi, menilai risiko, dan merekomendasikan tindakan manajemen risiko. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan agen patogen dan memfasilitasi perdagangan dengan mempertimbangkan faktor epidemiologi, sosial, dan ekonomi.
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
Dokumen ini membahas analisis risiko penyakit hewan dengan menjelaskan kerangka kerja analisis risiko menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan implementasinya dalam perdagangan internasional dan impor hewan serta produk hewannya.
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Peningkatan permintaan produk hewan global hingga tahun 2100.
2. Peran Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam menetapkan standar kesehatan hewan internasional.
3. Analisis risiko impor yang berdasarkan ilmu pengetahuan untuk menentukan kebijakan karantina hewan.
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kerangka analisis risiko menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) yang terdiri atas empat komponen yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko.
2. Proses analisis risiko impor meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, evaluasi risiko, evaluasi opsi, implementasi, dan monitoring & evaluasi ulang
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Tata Naipospos
Kaderisasi calon dokter hewan sangat penting untuk memastikan keamanan pangan sepanjang rantai pasokan. Calon dokter hewan perlu mempelajari penilaian risiko keamanan pangan dan sistem HACCP untuk mengidentifikasi faktor risiko dan menjamin keamanan produk hewan. Kerjasama antar disiplin ilmu dalam rantai pasokan pangan penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.
Analisa Risiko Penyakit Hewan - BUTTMKP, 11 Februari 2019Tata Naipospos
Dokumen ini membahas analisis risiko penyakit hewan dengan menjelaskan kerangka kerja analisis risiko menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan implementasinya dalam perdagangan internasional dan impor hewan serta produk hewannya.
Wawasan Kesehatan Hewan Global - Pelatihan Medik Veteriner Karantina, BARANTA...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Peningkatan permintaan produk hewan global hingga tahun 2100.
2. Peran Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam menetapkan standar kesehatan hewan internasional.
3. Analisis risiko impor yang berdasarkan ilmu pengetahuan untuk menentukan kebijakan karantina hewan.
Bimtek Analisis Risiko Impor Bag. II - Ditkeswan, Ditjen PKH, Bogor, 18-22 Fe...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kerangka analisis risiko menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) yang terdiri atas empat komponen yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko.
2. Proses analisis risiko impor meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, evaluasi risiko, evaluasi opsi, implementasi, dan monitoring & evaluasi ulang
Calon Dokter Hewan Sebagai Garda Keamanan Pangan - Kegiatan Mahasiswa FKH IPB...Tata Naipospos
Kaderisasi calon dokter hewan sangat penting untuk memastikan keamanan pangan sepanjang rantai pasokan. Calon dokter hewan perlu mempelajari penilaian risiko keamanan pangan dan sistem HACCP untuk mengidentifikasi faktor risiko dan menjamin keamanan produk hewan. Kerjasama antar disiplin ilmu dalam rantai pasokan pangan penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.
Analisa Risiko Sebuah Instrumen - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provin...Tata Naipospos
Analisa risiko merupakan instrumen penting dalam melindungi wilayah dari penyakit eksotik lintas batas. Analisa risiko mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko. Penilaian risiko terdiri atas penilaian pemasukan, eksposur, dan konsekuensi untuk memperkirakan risiko secara kuantitatif atau kualitatif. Analisis alur penting untuk memahami jalur masuknya penyakit
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan tingkat perlindungan yang tepat (ALOP) dan analisis risiko berdasarkan perjanjian SPS WTO dan peraturan nasional di Indonesia.
2. ALOP merupakan hasil dari analisis risiko yang menentukan tingkat risiko yang dapat diterima, sedangkan tindakan SPS dirancang untuk mencapai ALOP.
3. Analisis risiko penting untuk menilai risiko
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan koordinasi harmonisasi karantina dan kesehatan ikan di Jakarta pada 28 Oktober 2021. Dibahas tentang fakta kunci sektor perikanan, tren kesehatan hewan akuatik, standar kesehatan hewan akuatik OIE, dan daftar penyakit hewan akuatik OIE.
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pengendalian lalu lintas ternak dan vaksinasi khususnya di daerah bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang pola lalu lintas ternak, klasifikasi zona berdasarkan risiko penyakit, dan aturan lalu lintas berdasarkan situasi penyakit di suatu daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis risiko dalam epidemiologi veteriner dengan fokus pada penyakit hewan lintas batas. Dokumen menjelaskan konsep analisis risiko, komponen-komponen analisis risiko termasuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko, serta contoh-contoh penerapannya dalam konteks impor hewan dan produk hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan konsep regionalisasi (berbasis zona) dalam meningkatkan perdagangan ternak Indonesia di sektor peternakan.
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang globalisasi obat hewan dalam rangka mendukung konsep "One Health" dan perdagangan dunia. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang tantangan global terkait obat hewan, konsep "One Health", standar internasional untuk regulasi obat hewan, dan pentingnya kerja sama global dalam menanggulangi resistensi antimikrobial.
Analisa Risiko Sebuah Instrumen - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provin...Tata Naipospos
Analisa risiko merupakan instrumen penting dalam melindungi wilayah dari penyakit eksotik lintas batas. Analisa risiko mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko, dan komunikasi risiko. Penilaian risiko terdiri atas penilaian pemasukan, eksposur, dan konsekuensi untuk memperkirakan risiko secara kuantitatif atau kualitatif. Analisis alur penting untuk memahami jalur masuknya penyakit
Pengaturan Appropriate Level of Protection (ALOP) dan Analisis Risiko - Prese...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan tingkat perlindungan yang tepat (ALOP) dan analisis risiko berdasarkan perjanjian SPS WTO dan peraturan nasional di Indonesia.
2. ALOP merupakan hasil dari analisis risiko yang menentukan tingkat risiko yang dapat diterima, sedangkan tindakan SPS dirancang untuk mencapai ALOP.
3. Analisis risiko penting untuk menilai risiko
Aquatic Animal Health Code dan ALOP - BKIPM-KKP, 29 Oktober 2021Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan koordinasi harmonisasi karantina dan kesehatan ikan di Jakarta pada 28 Oktober 2021. Dibahas tentang fakta kunci sektor perikanan, tren kesehatan hewan akuatik, standar kesehatan hewan akuatik OIE, dan daftar penyakit hewan akuatik OIE.
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas pengendalian lalu lintas ternak dan vaksinasi khususnya di daerah bebas penyakit mulut dan kuku. Dokumen menjelaskan tentang pola lalu lintas ternak, klasifikasi zona berdasarkan risiko penyakit, dan aturan lalu lintas berdasarkan situasi penyakit di suatu daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis risiko dalam epidemiologi veteriner dengan fokus pada penyakit hewan lintas batas. Dokumen menjelaskan konsep analisis risiko, komponen-komponen analisis risiko termasuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko, serta contoh-contoh penerapannya dalam konteks impor hewan dan produk hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya penerapan konsep regionalisasi (berbasis zona) dalam meningkatkan perdagangan ternak Indonesia di sektor peternakan.
Globalisasi Obat Hewan dalam mendukung One Health dan Perdagangan Dunia - Dit...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang globalisasi obat hewan dalam rangka mendukung konsep "One Health" dan perdagangan dunia. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang tantangan global terkait obat hewan, konsep "One Health", standar internasional untuk regulasi obat hewan, dan pentingnya kerja sama global dalam menanggulangi resistensi antimikrobial.
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
The document provides details regarding an upcoming PVS Evaluation Follow-Up mission in Indonesia from 2-13 October 2023 that will evaluate the country's Veterinary Services. The previous PVS Evaluation in 2007 assessed Indonesia at Level 2, and a 2011 Gap Analysis set a target of Level 3 within 5 years. The upcoming mission will evaluate progress towards this Level 3 target. It outlines the scope of the evaluation, procedures to be followed, and provides an overview of data and documents that will be reviewed. Ideal sampling sites across different categories are also listed.
The document discusses challenges that remained from the 2011 Gap Analysis, including legislation, management and coordination, staff development, surveillance capabilities, and disease control programs. It notes that reports
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
Virus influenza aviar tingkat patogenisitas tinggi (HPAI) dan rendah (LPAI) masih menyebar luas di Indonesia, terutama di sektor perunggasan skala kecil. Virus-virus baru seperti LPAI H9N2 pertama kali dideteksi pada 2017. Pasar unggas hidup (PUH) memainkan peran penting dalam penyebaran berulang virus melalui kontak erat antara unggas dari berbagai daerah. Dinamika evolusi virus H5N1 menunjukkan be
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
1. WOAH bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang resistensi antimikroba melalui survei, pengembangan strategi komunikasi, dan materi edukasi.
2. Survei mengenai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak unggas menunjukkan perlu ditingkatkannya pemahaman tentang penggunaan antibiotik.
3. Upaya berkelanjutan dibutuhkan untuk mempromosikan penggunaan
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
PMK dan penyakit hewan lainnya seperti LSD dan PPR merupakan penyakit lintas batas yang berpotensi menyebar dengan cepat dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang signifikan. Strategi pengendalian utama untuk PMK adalah karantina, vaksinasi, surveilans epidemiologi, zonasi, depopulasi, dan biosekuriti. Vaksinasi massal digunakan untuk mengendalikan wabah PMK di Indonesia, namun vaksin yang tersedia belum d
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
Kesejahteraan hewan memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan status kinerja layanan veteriner suatu negara. Standar kesejahteraan hewan internasional dipromosikan untuk maksimalkan implementasinya di seluruh dunia.
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas survei Knowledge, Attitude, and Practices (KAP) mengenai penggunaan antimikroba pada peternakan unggas di Indonesia.
2. Survei ini dilaksanakan di dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Blitar dan Malang, dengan target 60 peternak unggas.
3. Tujuan survei ini adalah untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktik peternak mengenai pen
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya Veterinary Statutory Body (VSB) bagi peningkatan kualitas profesi kedokteran hewan di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi profesi dokter hewan, peran pentingnya bagi masyarakat, serta unsur-unsur yang menentukan kualitas layanan kesehatan hewan seperti tenaga kerja kesehatan hewan dan kinerja layanan kesehatan hewan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Hewan Dun
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang lumpy skin disease (LSD) dari perspektif global. LSD merupakan penyakit menular yang penting secara ekonomi yang menyerang sapi. Penyakit ini telah menyebar dari Afrika ke berbagai belahan dunia. Perubahan iklim diduga berperan dalam penyebaran internasional penyakit ini. Pengendalian LSD meliputi vaksinasi, pembatasan lalu lintas ternak, dan pemusnahan hewan terinfeksi.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
Tiga penyakit hewan penting yaitu African Swine Fever (ASF), Lumpy Skin Disease (LSD), dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebar ke beberapa negara dan wilayah di Indonesia. Untuk mengendalikan penyebarannya diperlukan kerja sama antar instansi terkait melalui penguatan sistem surveilans, penerapan tindakan biosekuriti yang ketat, serta manajemen risiko dan komunikasi yang tepat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. APA ITU ANALISIS RISIKO?
▪ Suatu proses standar terstruktur yang digunakan untuk
mengevaluasi risiko
▪ Dilakukan oleh lembaga berwenang:
- Pemerintah
- Regulator
- Industri
- Bank
▪ Bidang yang menggunakan, seperti:
- Nuklir
- Kimia
- Perbankan
- Kesehatan
- Keamanan pangan
4. APLIKASI ANALISIS RISIKO
DI BIDANG KESEHATAN HEWAN
• Perdagangan internasional
= ANALISIS RISIKO IMPOR (IMPORT RISK ANALYSIS)
- Perjanjian WTO mengenai SPS
• Surveilans penyakit
- Evaluasi strategi
- Bandingkan strategi
• Pengendalian penyakit
- Evaluasi strategi
- Bandingkan strategi
5. ANALISIS RISIKO IMPOR (ARI) =
APLIKASI KHUSUS
• ARI adalah suatu aplikasi khusus analisa risiko.
• Tujuannya adalah untuk menilai risiko hama/penyakit
dikaitkan dengan importasi secara objektif dan
transparan, sehingga:
- Transfer agen patogen dapat dicegah
- Tindakan kesehatan hewan dapat dijustifikasi secara ilmiah
- Hambatan perdagangan dapat diminimalkan.
• Suatu ARI yang baik adalah penting untuk negara/zona
pengimpor dan pengekspor.
6. RISIKO NOL (ZERO RISK)
RISIKO YANG MASIH DAPAT
DITERIMA (ACCEPTABLE RISK)
• Kebijakan ZERO RISK dalam importasi yang konservatif tidak
lagi dapat dipertahankan.
• Mempertahankan kebijakan tersebut adalah kontra produktif.
• ZERO RISK artinya tidak melakukan impor sama sekali.
• Tingkat risiko yang kompatibel dengan perlindungan hewan dan
kesehatan masyarakat, dengan memperhitungkan faktor-faktor
epidemiologik, sosial dan ekonomi.
• Keuntungan yang diperoleh dari impor harus dirasakan oleh
sebagian besar (konsumen).
• Besarnya risiko proporsional dengan volume impor.
7. KAPAN DILAKUKAN ARI?
• Apabila tidak ada standar internasional.
• Apabila standar internasional tidak memuaskan.
• Apabila risiko tidak dimengerti secara jelas apakah
dapat diterima atau tidak diterima.
• Apabila asumsi dapat ditantang.
• Apabila informasi baru kemudian tersedia.
KAPAN TIDAK DILAKUKAN ARI?
• Apabila tidak ada bahaya yang berhasil diidentifikasi.
• Apabila ada standar internasional yang memuaskan.
• Apabila ada kesepakatan yang luas mengenai
kecenderungan risiko yang terjadi.
• Apabila komoditi memenuhi tingkat perlindungan yang
diperlukan oleh negara/zona pengimpor.
9. BAGAIMANA MELAKUKAN
PRAKTIK ANALISA RISIKO ?
Analisis risiko
Penentu kebijakan di
bidang kesehatan hewan
Pertimbangan
masalah-masalah SPS
Pengalaman
staf ekspor/impor
Pengalaman
staf karantina
Persyaratan
impor
10. LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN
DALAM PENYUSUNAN ANALISIS RISIKO
1. Tentukan ruang lingkup dari ARI;
2. Sebutkan pertanyaan yang akan dijawab secara jelas dan eksplisit;
3. Bentuk tim;
4. Bangun suatu strategi komunikasi risiko;
5. Tentukan informasi yang diperlukan;
6. Tentukan pendekatan apa yang akan digunakan;
7. Periksa strategi manajemen risiko yang tersedia;
8. Formulasikan suatu program tindakan-tindakan manajemen risiko;
9. Dokumentasikan asumsi, bukti, data dan ketidakpastian untuk setiap
variabel.
10. Pertimbangkan bagaimana data dan hasil akan dipresentasikan
unutk memfasilitasi komunikasi.
11. Buat suatu telaah sejawat (peer review) dan tangani input;
12. Publikasi analisis risiko secara lengkap.
11. LANGKAH-LANGKAH PENDEKATAN
YANG DIGUNAKAN (BUTIR 6)
• Tentukan informasi apa yang tersedia untuk setiap langkah
dalam penilaian.
• Tentukan populasi yang menjadi perhatian.
• Perkirakan kemungkinan bahaya yang akan diimpor.
• Perkirakan kemungkinan hewan peka atau manusia yang
akan terdedah dengan bahaya tersebut.
• Perkirakan kemungkinan dampak bagi hewan peka atau
manusia sebagai akibat terdedah bahaya.
• Pastikan tindakan-tindakan manajemen risiko dapat
menjamin pengurangan dampak.
Sumber: OIE Handbook on Import Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.
12. KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN
• Keahlian lebih penting daripada struktural.
• Oleh karena diperlukan suatu cakupan keahlian yang
berbeda, pendekatan tim umumnya akan menjadi lebih
baik apabila terdiri dari anggota tim dengan multi-
disiplin seperti:
- Ahli analisis risiko (Risk Analyst)
- Ahli epidemiologi (Epidemiologist)
- Ahli virulogi (Virulogist)
- Ahli keamanan pangan (Food safety specialist)
- Ahli stastistik (Statistician)
- Ahli ekonomi (Veterinary economist).
13. SUMBER INFORMASI UNTUK
ANALISIS RISIKO DARI WEBSITE OIE
• Official country disease status.
• Animal Disease data.
• Terrestrial Animal Health Code.
• Manual of Diagnostic Tests and Vaccines for Terrestrial
Animals.
• OIE Scientific and Technical Review.
• OIE World Animal Health.
• OIE Bulletin.
• World Animal Health Information Database (WAHID).
14. SUMBER INFORMASI LAIN UNTUK
ANALISIS RISIKO
• ProMED-mail
• FAO EMPRESS
• FAO GLEWS
• Negara pengekspor:
- Laporan tahunan kesehatan hewan nasional
- PVS report
- Website
- Kuesioner desk review
• Jurnal veteriner ilmiah, textbook dan website yang
dikhususkan untuk penyakit hewan.
• Import Risk Analysis report dari negara lain.
15. TENTUKAN RUANG LINGKUP
ANALISIS RISIKO
Suatu analisis risiko dapat berdasarkan:
• Suatu komoditas tertentu (contoh: semen babi).
• Suatu kategori dari komoditi (contoh: kulit mentah dan
kulit olahan).
• Suatu spesies hewan atau kelompok spesies yang sama
(contoh: ruminansia).
• Suatu penyakit tertentu (contoh: Penyakit mulut dan
kuku).
16. URAIKAN KOMODITI YANG AKAN DIIMPOR
• Sifat alamiah dari komoditi tersebut.
• Sumber dari komoditi tersebut di negara
pengekspor.
• Tujuan penggunaannya di negara pengimpor.
- Contoh: daging beku ayam (Gallus gallus) dan
produk daging ayam dari Amerika Serikat untuk
konsumsi manusia.
• Perkiraan volume perdagangan per tahun.
17. JENIS KOMODITI MENURUT OIE
• Hewan hidup
• Produk asal hewan yang digunakan untuk:
- konsumsi manusia
- pakan ternak
- farmasetikal atau surgical
- pertanian atau industri
• Semen, embrio/ova
• Produk biologik
• Material patologik
18. 2. Identifikasi
semua potensi
bahaya
1. Susun
pertanyaan
yang sesuai
Kerjasama
Tim
3. Rancang
alur model
(pathway)
4. Kumpulkan
informasi yang
diperlukan
5. Perkirakan
risiko
KERANGKA ELEMEN
PENILAIAN RISIKO
19. 1. SUSUN PERTANYAAN YANG SESUAI
• Apa bahaya spesifik yang dikhawatirkan? (tidak ada
bahaya, tidak ada risiko)
- Agen patogen X atau kontaminan X
• Risiko spesifik apa yang akan kita nilai? /kurangi?
/cegah? /kelola?
- Risiko importasi hewan yang terinfeksi dengan agen
patogen X atau importasi daging kaleng yang
terkontaminasi dengan logam berat X.
(kalau pertanyaannya “Apa risiko gangguan kesehatan konsumen
dikaitkan dengan importasi daging kaleng?”, maka diperlukan
semua daftar bahaya baik mikrobiologik maupun toksikologik yang
dikaitkan dengan daging, jenis kemasan dan pemrosesan).
20. 1. SUSUN PERTANYAAN YANG SESUAI
(LANJUTAN)
• Bagaimana pengangkutan atau transit dari hewan
atau daging kaleng tersebut?
- Metodanya atau lamanya pengangkutan atau transit.
• Apa ada kecenderungan terjadi interaksi antara
hewan dengan kemungkinan terjadinya infeksi atau
daging kaleng dengan kemungkinan pencemaran/
kontaminasi?
- Selama pengangkutan atau pemrosesan.
• Apa batasan waktu yang kita inginkan ?
- Risiko per tahun atau per pengapalan.
21. 2. IDENTIFIKASI SEMUA POTENSI BAHAYA
• Apa kegagalan yang mungkin terjadi dalam suatu
mata rantai pemeriksaan kesehatan hewan rutin yang
dilakukan berulang kali?
– Pengawasan di peternakan
– Pemeriksaan pada saat pengangkutan
– Pemeriksaan ante mortem
– Pemeriksaan post mortem
– Pengujian laboratorium
– Penghilangan tulang dan kelenjar
– Pendinginan.
22. 3. RANCANG ALUR MODEL (PATHWAY)
• Daftar seluruh langkah yang diperlukan untuk suatu
risiko terjadi.
• Langkah biologik dimana bahaya dapat masuk atau
berkembang biak melalui hewan
- Seleksi hewan yang akan diimpor
- Pengujian pra-ekspor
- Karantina
- Pengujian impor.
• Buat dalam bentuk skematik, sehingga membentuk alur
model (pathway).
23. • Untuk setiap langkah dalam alur model.
• Sumber informasi:
- Literatur, eksperimental, pendapat ahli
• Pertimbangkan validitas.
• Sepenuhnya ada acuan (fully reference) dan
transparan.
4. KUMPULKAN INFORMASI YANG
DIPERLUKAN
24. • Kaji ulang informasi pada setiap langkah.
• Tetapkan yang sebenarnya.
• Capai kesimpulan:
- Relatif tinggi
- Rendah
- Diabaikan
- Lain-lain.
5. PERKIRAKAN RISIKO
25. • Sirkulasikan alur model (pathway).
• Diskusikan dengan sejawat lain:
- Dokter hewan
- Ahli mikrobiologi
- Ahli epidemiologi
- Ahli matematika
- Ahli Penilai risiko
- Ahli ekonomi.
• Perbaharui (apabila diperlukan).
UMPAN BALIK DAN MASUKAN
TERHADAP ALUR MODEL (PATHWAY)
26. APA ARTI ‘BATASAN KESALAHAN’ YANG
AMAN (SAFETY MARGIN OF ERROR) ?
• Definisi: Pemasukan suatu tahapan atau proses yang lebih ketat
dari normal yang dianggap perlu dilakukan secara efektif untuk
mengurangi risiko sampai tingkat yang dapat diabaikan, dengan
hasil bahwa output atau produk secara nyata hampir tanpa risiko.
• Sebagai contoh:
- Tidak mungkin kelompok ternak atau produk ternak tertentu pada
saat pemotongan secara absolut dijamin bebas dari agen patogen
tertentu.
- Oleh karenanya sangat dimungkinkan setiap tahapan pemrosesan
daging akan tercapai tanpa ketentuan yang absolut.
- Dengan demikian metoda pemrosesan dengan data yang tersedia
tentang potensi kemampuan inaktivasi atau pemusnahan agen
patogen sangat diperlukan.
27. INFORMASI YANG PERLU DIMASUKKAN KE
DALAM LAPORAN ANALISIS RISIKO
• Kemukakan pertanyaan yang telah dijawab;
• Jelaskan struktur analisis risiko secara jelas, dengan bantuan
misalnya: suatu skenario pohon;
• Fokus kepada informasi yang secara langsung relevan dengan rantai
logika dari analisis yang dibuat;
• Dokumentasikan semua bukti, data dan asumsi-asumsi, termasuk
referensi;
• Gunakan tabel dan grafik, jika dianggap perlu;
• Jika dibuat suatu analisis kuantitatif, hindarkan melaporkan hasil
dengan menggunakan lebih dari satu atau dua desimal;
• Pastikan laporan sefokus dan sedapat mungkin tidak berantakan;
• Gunakan statistic apapun seminimum mungkin;
• Komunikasikan hasinya secara verbal apabila dianggap praktis.
28. TEMPLATE LAPORAN ANALISIS RISIKO
1. Waktu pembuatan laporan
2. Judul:
3. Konteks:
4. Tujuan:
5. Strategi komunikasi risiko
6. Ringkasan eksekutif
7. Identifikasi bahaya
8. Tindakan sanitari dalam OIE Code
9. Penilaian risiko
a) Penilaian pemasukan
b) Penilaian pendedahan
c) Penilaian dampak
d) Estimasi risiko
10. Manajemen risiko
11. Kesimpulan dan rekomendasi
12. Referrensi
Sumber: OIE Handbook on Import
Risk Analysis for Animals and Animal
Products. Volume 1, 2010.