SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Metode Pengawetan Pangan
PENGASAPAN
Ratnawati, S.Gz., M.Kes
PENGERTIAN PENGASAPAN
a) Pengasapan merupakan kombinasi penggaraman,
pemanasan, pengeringan dan pelekatan komponen
asap pada bahan pangan.
b) Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi
(pengeringan) yang dilakukan untuk
mempertahankan daya awet ikan dengan
mempergunakan bahan bakar kayu sebagai
penghasil asap. Dengan pengasapan akan dihasilkan
panas yang menyebabkan berkurangnya kadar air
ikan dan mengakibatkan terhambatnya aktivitas
mikroorganisme (Winarno et al. 1980).
Proses Pengasapan : Kombinasi penggaraman, pemanasan, dan
pembubuhan zat-zat kimia yang berasal dari asap. Selain
memperpanjang daya simpan, pengasapan juga menimbulkan rasa
dan aroma yang khas yang disukai oleh penduduk daerah tertentu.
Pengasapan dilakukan dengan tujuan :
 Untuk mengawetkan pangan dengan memanfaatkan bahan
bahan alam.
 Untuk memberi rasa dan aroma yang khas
 Meningkatkan nilai ekonomi produk yang diasap
TUJUAN PENGASAPAN
Fungsi
Desinfektan, didukung panas
Pemberi rasa dan warna
Pengawet, mencegah tengik (antioksidasi)
Komponen Asap
• Asap memiliki sifat sebagai pengawet. Fenol yang
dikandungnya memiliki sifat bakteriostatik yang tinggi
sehingga menyebabkan bakteri tidak berkembang baik,
fungisidal sehingga jamur tidak tumbuh, dan antioksidan
sehingga cukup berperan mencegah oksidasi lemak pada
ikan.
• Komponen-komponen asap yang merupakan bahan
pengawet adalah sebagai berikut: 1. Aldehid
(formaldehid dan asetaldehid) 2. Asam-asam organik
(asam semut dan asam cuka)
Prinsip Pengasapan
Proses di mana molekul larut air dan larut lemak, Uap
dan partikel lain dilepaskan dari kayu yang terbakar
dan masuk dalam makanan. Makanan menyerap
aroma asap sementara asap mengeringkan makanan
dan memperbaiki cita rasa
Senyawa yang dilepaskan kayu pada proses
pengasapan : Air, Aldehid, Asam asetat, Keton,
Alkohol, Asam formiat, Fenol Sebagai antioksidan
dan efektif pada konsentrasi rendah, CO2
Faktor yang Mempengaruhi
Pengasapan
• Suhu, Agar penempelan dan pelarutan asap berjalan efektif,
suhu awal pengasapan sebaiknya rendah. Jika pengasapan
langsung dilakukan pada suhu tinggi, maka lapisan air pada
permukaan tubuh ikan akan cepat menguap dan daging cepat
matang sehingga akan menghambat proses penempelan asap.
Setelah warna dan aroma terbentuk dengan baik, suhu
pengasapan dapat dinaikkan untuk membantu proses
pengeringan dan pematangan
• Kelembaban udara
• Jenis kayu
• Jumlah asap, ketebalan asap, dan kecepatan aliran asap didalam
alat pengasap.
Bahan Bakar Pengasapan
a. Bahan bakar yang lazim digunakan dalam pengasapan adalah kayu, dapat
berupa serbuk gergaji, sabut kelapa, merang, ampas tebu, dan lain
sebagainya.
b. Jenis kayu yang baik untuk pengasapan adalah kayu yang lambat terbakar,
banyak mengandung senyawa-senyawa mudah terbakar, dan menghasilkan
asam. Jenis dan kondisi kayu juga menentukan jumlah asap yang dihasilkan.
c. Bahan organik yang akan digunakan dalam pembakaran, hendaknya dipilih
dari jenis kayu yang keras.
d. Kayu yang mengandung damar tidak baik untuk pengasapan ikan karena
menimbulkan bau dan rasa yang kurang enak. Kayu yang rusak, lapuk, atau
berjamur juga tidak baik karena membawa bau organism yang tumbuh di
bahan tersebut.
e. Kayu yang baik adalah yang keras, murah, dan mudah didapat (Adawyah,
2007).
Metode Pengasapan
Pengasapan tradisional, ada 2 :
• Pengasapan Panas: Sumber asap berada langsung di bawah lemari
asap dan langsung mengenai bahan yang diasap, suhu 50-60oC.
Pengasapan panas memerlukan waktu beberapa jam. Bisa sekalian
memasak. Jika sekalian sampai masak, Usahakan suhu dalam ruang
asap sekitar 55-82oC
• Pengasapan dingin: bisa jauh lebih lama, kadang beberapa hari.
Bahan agak jauh dari sumber asap. Asap dialirkan melalui pipa aliran
asap kemudian mengenai bahan yang diasap, suhu berkisar 30- 40oC.
Bahkan ada yang suhunya di bawah 30oC. Pengasapan dingin tidak
bisa memasakkan. Sebagian besar mikroorganisme masih hidup
• Kelemahan pengasapan tradisional:
1. Waktu persiapan lama
2. Tidak terkontrol kualitasnya
3. Cemaran bau asap
4. Resiko kebakaran
5. Waktu optimum dan suhu pengasapan tidak
dapat dipertahankan
6. Menghasilkan senyawa karsinogen seperti
fenol, nitrosamin, benzopiren
Metode Pengasapan
• Pengasapan modern dengan fase gas – Pengasapan dengan asap
cair.
• Prinsip pengasapannya adalah bahan direndam/dicelupkan dalam
asap cair diikuti dengan pengeringan
• Asap cair pada dasarnya merupakan asam cuka (vinegar) kayu
yang diperoleh dari destilasi kering terhadap kayu. Pada destilasi
kering tersebut, vinegar kayu dipisahkan dari tar dan hasilnya
diencerkan dengan air lalu ditambahkan garam dapur
secukupnya, kemudian daging direndam dalam larutan asap
tersebut selama beberapa jam.
• Faktor penting yang perlu diperhatikan pada pengasapan liquid
adalah konsentrasi, suhu larutan asap, serta waktu perendaman
(Adawyah, 2007).
Metode Pengasapan
• Kelebihan penggunaan asap cair dalam pengasapan adalah:
1. Beberapa aroma dapat dihasilkan dalam produk yang seragam dengan
konsentrasi yang lebih tinggi
2. Lebih intensif dalam pemberian aroma
3. Kontrol hilangnya aroma lebih mudah
4. Dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan
5. Dapat digunakan oleh konsumen pada level komersial
6. Lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai sumber asap
7. polusi lingkungan dapat diperkecil
8. Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai kehidupan seperti penyemprotan,
pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan
Metode Pengasapan
Produk yang dapat diawetkan
dengan pengasapan
1. Daging
2. Unggas
3. Ikan utuh/fillet
4. Jagung
5. Sayuran
Keuntungan dan Kerugian
Metode Pengasapan
Keuntungan pengasapan :
1. Rasa, bau, warna meningkat
2. Lebih empuk
3. Cukup mampu mengawetkan
Kerugian :
1. Susut dan perubahan protein akibat panas dan
asap
2. Terbentuk hidrokarbon aromatik yang
berbahaya (karsinogenik)
• Metode pengasapan yang baik menurut FDA
1. Gunakan prosedur persiapan yang benar
2. Defrost daging (jika yang dipakai daging beku)
3. Pembumbuan di dalam refrigerator
4. (jangan) Masak setengah matang
5. Proses pengasapan
6. Awasi suhunya
7. Masukkan refrigerator
Kontrol Kualitas Pengasapan
Produk Pengasapan
Ikan
 Ikan asap merupakan produk akhir yang siap untuk dimakan artinya
tanpa diolah sudah siap dimakan.
 Asap kayu terdiri dari uap dan padatan yg berupa partikel-partikel yg
amat kecil.
 Keduanya mempunyai komposisi kimia yg sama, tetapi dalam
perbandingan yg berbeda
 Senyawa-senyawa kimia yg menguap diserap ikan terutama dalam
bentuk uap yang mempengaruhi warna dan rasa
 Kecepatan penyerapan asap ke dalam daging ikan dan pengeringan
tergantung pada :
1. banyaknya asap yg terjadi
2. Suhu
3. Kandungan air dari ikan yg diasap
Prinsip Pengasapan Ikan
Pengaruh Pengasapan Pada Ikan
 Memberi Cita rasa serta penghambatan oksidasi oleh fenol
a) Aroma pada ikan yang berasal dari aldehid dan fenol
b) Rasa keasap-asapan yang dihasilkan oleh asam-asam organik dan
fenol serta zat-zat lain sebagai pembantu.
 Penampilan Ikan:
a) Kulit Ikan Asap : Mengkilat, akibat interaksi antara formaldehid
dengan fenol Menghasilkan Lapisan Damar Tiruan Pada
Permukaan Ikan (Mengkilap)
b) Warna ikan : kuning emas sampai kecoklatan akibat reaksi kimia
antara fenol dari asap dengan oksigen dari udara.
 Daya pengawetan
Kelompok phenol, kel asam organik dan kel aldehyda menghambat
pertumbuhan miktoorganisme. Mikroorganisme yang tidak membentuk
spora kurang tahan terhadap asap dan dapat diasapi-panas dengan
pengasapan yg singkat.
Mutu Ikan Asap
Faktor-faktor yg mempengaruhi mutu ikan asap :
1. Bahan mentah / raw material
- Bahan mentah harus segar
- Musim dan kondisi ikan : ikan kurus yang baru
bertelur mempunyai rupa dan rasa yg kurang
memuaskan.
2. Perlakuan-perlakuan pendahuluan ( pre treatment)
3. Pengeringan sebelum pengasapan
PRE TREATMENT
1. Pembersihan ikan
2. Penggaraman : penggaraman basah atau larutan / brine
salting
3. Ikan asam mutu tinggi : larutan garam yg digunakan
harus mempunyai kejenuhan antara 70 – 80 % agar
memberikan efek mengkilap
Pengeringan Sebelum
Pengasapan
Tahap Penggaraman  pencucian dengan air tawar  tahap
pengeringan
Pengeringan : menghilangkan sebagian air sebelum proses
pengasapan
Pengeringan / penirisan dapat dilakukan dengan menggantung
ikan di atas rak-rak pengering di udara terbuka ( kelembaban /
rh rendah)
Rh tinggi  pengeringan lambat  pengeringan dalam
lemari pengering
Penyimpanan Produk
Walaupun formaldehidyda dalam pengasapan bersifat anti
mikrobial, tetapi penetrasinya ke dalam tubuh ikan tidaklah
kuat sehingga dampak anti pembusukan rendah
Produk yg diasapi panas ( kadar air tinggi) harus didinginkan
Produk yg diasapi-dingin (kadar air 40%) dan kadar garam
tinggi membuatnya relatif bebas dari pembusukan
Produk cenderung untuk menjamur atau menjadi tengik atau
kerusakan oleh serangga,
Penyimpanan : digantung dalam ruang pengasapan 
diasapi terus
Cara penyimpanan yang paling baik adalah pendinginan
karena kecenderungan produk menjadi terlalu kering.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan PanganMateri 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
Materi 5 Metode Pengolahan dan Pengawetan Pangan
 
Penggaraman
PenggaramanPenggaraman
Penggaraman
 
Kimia, Gizi, dan Pangan (TPHT)
Kimia, Gizi, dan Pangan (TPHT)Kimia, Gizi, dan Pangan (TPHT)
Kimia, Gizi, dan Pangan (TPHT)
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Pendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuanPendinginan pembekuan
Pendinginan pembekuan
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan5. serealia dan kacang kacangan
5. serealia dan kacang kacangan
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 

Similar to Pengasapan

8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan
Aguss Aja
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
ssuser018360
 
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
EstiEliana
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
SuwarSono8
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
Ervantogatorop
 
Bahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptxBahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptx
ICoFMRFFMSUB
 

Similar to Pengasapan (20)

Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
 
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
Mutu ikan cucut marita 2
Mutu ikan cucut marita 2Mutu ikan cucut marita 2
Mutu ikan cucut marita 2
 
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdfMAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
MAKALAH PENGAWETAN PENGASAPAN DAN PENGGARAMAN - Copy.pdf
 
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
 
Asap cair asca tm
Asap cair asca tmAsap cair asca tm
Asap cair asca tm
 
Praktikum 3
Praktikum 3Praktikum 3
Praktikum 3
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braising
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
 
Makalah prakarya
Makalah prakaryaMakalah prakarya
Makalah prakarya
 
Heat preservation
Heat preservationHeat preservation
Heat preservation
 
PENGOLAHAN.pptx
PENGOLAHAN.pptxPENGOLAHAN.pptx
PENGOLAHAN.pptx
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdf
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
 
Bahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptxBahan Pengawet.pptx
Bahan Pengawet.pptx
 

More from Ratnawati Sigamma

More from Ratnawati Sigamma (19)

Skor Keamanan Pangan
Skor Keamanan PanganSkor Keamanan Pangan
Skor Keamanan Pangan
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Intervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompokIntervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompok
 
Pertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesiPertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesi
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
 
Tahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konselingTahapan dan teknik konseling
Tahapan dan teknik konseling
 
Kulinari oriental
Kulinari orientalKulinari oriental
Kulinari oriental
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
 
Marketing and Product Development
Marketing and Product DevelopmentMarketing and Product Development
Marketing and Product Development
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengahMenyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
 
Menyusun Menu Oriental
Menyusun Menu OrientalMenyusun Menu Oriental
Menyusun Menu Oriental
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
 
Sintesa
SintesaSintesa
Sintesa
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 

Pengasapan

  • 2. PENGERTIAN PENGASAPAN a) Pengasapan merupakan kombinasi penggaraman, pemanasan, pengeringan dan pelekatan komponen asap pada bahan pangan. b) Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan untuk mempertahankan daya awet ikan dengan mempergunakan bahan bakar kayu sebagai penghasil asap. Dengan pengasapan akan dihasilkan panas yang menyebabkan berkurangnya kadar air ikan dan mengakibatkan terhambatnya aktivitas mikroorganisme (Winarno et al. 1980).
  • 3. Proses Pengasapan : Kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pembubuhan zat-zat kimia yang berasal dari asap. Selain memperpanjang daya simpan, pengasapan juga menimbulkan rasa dan aroma yang khas yang disukai oleh penduduk daerah tertentu. Pengasapan dilakukan dengan tujuan :  Untuk mengawetkan pangan dengan memanfaatkan bahan bahan alam.  Untuk memberi rasa dan aroma yang khas  Meningkatkan nilai ekonomi produk yang diasap TUJUAN PENGASAPAN
  • 4. Fungsi Desinfektan, didukung panas Pemberi rasa dan warna Pengawet, mencegah tengik (antioksidasi)
  • 5. Komponen Asap • Asap memiliki sifat sebagai pengawet. Fenol yang dikandungnya memiliki sifat bakteriostatik yang tinggi sehingga menyebabkan bakteri tidak berkembang baik, fungisidal sehingga jamur tidak tumbuh, dan antioksidan sehingga cukup berperan mencegah oksidasi lemak pada ikan. • Komponen-komponen asap yang merupakan bahan pengawet adalah sebagai berikut: 1. Aldehid (formaldehid dan asetaldehid) 2. Asam-asam organik (asam semut dan asam cuka)
  • 6. Prinsip Pengasapan Proses di mana molekul larut air dan larut lemak, Uap dan partikel lain dilepaskan dari kayu yang terbakar dan masuk dalam makanan. Makanan menyerap aroma asap sementara asap mengeringkan makanan dan memperbaiki cita rasa Senyawa yang dilepaskan kayu pada proses pengasapan : Air, Aldehid, Asam asetat, Keton, Alkohol, Asam formiat, Fenol Sebagai antioksidan dan efektif pada konsentrasi rendah, CO2
  • 7. Faktor yang Mempengaruhi Pengasapan • Suhu, Agar penempelan dan pelarutan asap berjalan efektif, suhu awal pengasapan sebaiknya rendah. Jika pengasapan langsung dilakukan pada suhu tinggi, maka lapisan air pada permukaan tubuh ikan akan cepat menguap dan daging cepat matang sehingga akan menghambat proses penempelan asap. Setelah warna dan aroma terbentuk dengan baik, suhu pengasapan dapat dinaikkan untuk membantu proses pengeringan dan pematangan • Kelembaban udara • Jenis kayu • Jumlah asap, ketebalan asap, dan kecepatan aliran asap didalam alat pengasap.
  • 8. Bahan Bakar Pengasapan a. Bahan bakar yang lazim digunakan dalam pengasapan adalah kayu, dapat berupa serbuk gergaji, sabut kelapa, merang, ampas tebu, dan lain sebagainya. b. Jenis kayu yang baik untuk pengasapan adalah kayu yang lambat terbakar, banyak mengandung senyawa-senyawa mudah terbakar, dan menghasilkan asam. Jenis dan kondisi kayu juga menentukan jumlah asap yang dihasilkan. c. Bahan organik yang akan digunakan dalam pembakaran, hendaknya dipilih dari jenis kayu yang keras. d. Kayu yang mengandung damar tidak baik untuk pengasapan ikan karena menimbulkan bau dan rasa yang kurang enak. Kayu yang rusak, lapuk, atau berjamur juga tidak baik karena membawa bau organism yang tumbuh di bahan tersebut. e. Kayu yang baik adalah yang keras, murah, dan mudah didapat (Adawyah, 2007).
  • 9. Metode Pengasapan Pengasapan tradisional, ada 2 : • Pengasapan Panas: Sumber asap berada langsung di bawah lemari asap dan langsung mengenai bahan yang diasap, suhu 50-60oC. Pengasapan panas memerlukan waktu beberapa jam. Bisa sekalian memasak. Jika sekalian sampai masak, Usahakan suhu dalam ruang asap sekitar 55-82oC • Pengasapan dingin: bisa jauh lebih lama, kadang beberapa hari. Bahan agak jauh dari sumber asap. Asap dialirkan melalui pipa aliran asap kemudian mengenai bahan yang diasap, suhu berkisar 30- 40oC. Bahkan ada yang suhunya di bawah 30oC. Pengasapan dingin tidak bisa memasakkan. Sebagian besar mikroorganisme masih hidup
  • 10. • Kelemahan pengasapan tradisional: 1. Waktu persiapan lama 2. Tidak terkontrol kualitasnya 3. Cemaran bau asap 4. Resiko kebakaran 5. Waktu optimum dan suhu pengasapan tidak dapat dipertahankan 6. Menghasilkan senyawa karsinogen seperti fenol, nitrosamin, benzopiren Metode Pengasapan
  • 11. • Pengasapan modern dengan fase gas – Pengasapan dengan asap cair. • Prinsip pengasapannya adalah bahan direndam/dicelupkan dalam asap cair diikuti dengan pengeringan • Asap cair pada dasarnya merupakan asam cuka (vinegar) kayu yang diperoleh dari destilasi kering terhadap kayu. Pada destilasi kering tersebut, vinegar kayu dipisahkan dari tar dan hasilnya diencerkan dengan air lalu ditambahkan garam dapur secukupnya, kemudian daging direndam dalam larutan asap tersebut selama beberapa jam. • Faktor penting yang perlu diperhatikan pada pengasapan liquid adalah konsentrasi, suhu larutan asap, serta waktu perendaman (Adawyah, 2007). Metode Pengasapan
  • 12. • Kelebihan penggunaan asap cair dalam pengasapan adalah: 1. Beberapa aroma dapat dihasilkan dalam produk yang seragam dengan konsentrasi yang lebih tinggi 2. Lebih intensif dalam pemberian aroma 3. Kontrol hilangnya aroma lebih mudah 4. Dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan 5. Dapat digunakan oleh konsumen pada level komersial 6. Lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai sumber asap 7. polusi lingkungan dapat diperkecil 8. Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai kehidupan seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan Metode Pengasapan
  • 13. Produk yang dapat diawetkan dengan pengasapan 1. Daging 2. Unggas 3. Ikan utuh/fillet 4. Jagung 5. Sayuran
  • 14. Keuntungan dan Kerugian Metode Pengasapan Keuntungan pengasapan : 1. Rasa, bau, warna meningkat 2. Lebih empuk 3. Cukup mampu mengawetkan Kerugian : 1. Susut dan perubahan protein akibat panas dan asap 2. Terbentuk hidrokarbon aromatik yang berbahaya (karsinogenik)
  • 15. • Metode pengasapan yang baik menurut FDA 1. Gunakan prosedur persiapan yang benar 2. Defrost daging (jika yang dipakai daging beku) 3. Pembumbuan di dalam refrigerator 4. (jangan) Masak setengah matang 5. Proses pengasapan 6. Awasi suhunya 7. Masukkan refrigerator Kontrol Kualitas Pengasapan
  • 17.  Ikan asap merupakan produk akhir yang siap untuk dimakan artinya tanpa diolah sudah siap dimakan.  Asap kayu terdiri dari uap dan padatan yg berupa partikel-partikel yg amat kecil.  Keduanya mempunyai komposisi kimia yg sama, tetapi dalam perbandingan yg berbeda  Senyawa-senyawa kimia yg menguap diserap ikan terutama dalam bentuk uap yang mempengaruhi warna dan rasa  Kecepatan penyerapan asap ke dalam daging ikan dan pengeringan tergantung pada : 1. banyaknya asap yg terjadi 2. Suhu 3. Kandungan air dari ikan yg diasap Prinsip Pengasapan Ikan
  • 18. Pengaruh Pengasapan Pada Ikan  Memberi Cita rasa serta penghambatan oksidasi oleh fenol a) Aroma pada ikan yang berasal dari aldehid dan fenol b) Rasa keasap-asapan yang dihasilkan oleh asam-asam organik dan fenol serta zat-zat lain sebagai pembantu.  Penampilan Ikan: a) Kulit Ikan Asap : Mengkilat, akibat interaksi antara formaldehid dengan fenol Menghasilkan Lapisan Damar Tiruan Pada Permukaan Ikan (Mengkilap) b) Warna ikan : kuning emas sampai kecoklatan akibat reaksi kimia antara fenol dari asap dengan oksigen dari udara.  Daya pengawetan Kelompok phenol, kel asam organik dan kel aldehyda menghambat pertumbuhan miktoorganisme. Mikroorganisme yang tidak membentuk spora kurang tahan terhadap asap dan dapat diasapi-panas dengan pengasapan yg singkat.
  • 19. Mutu Ikan Asap Faktor-faktor yg mempengaruhi mutu ikan asap : 1. Bahan mentah / raw material - Bahan mentah harus segar - Musim dan kondisi ikan : ikan kurus yang baru bertelur mempunyai rupa dan rasa yg kurang memuaskan. 2. Perlakuan-perlakuan pendahuluan ( pre treatment) 3. Pengeringan sebelum pengasapan
  • 20. PRE TREATMENT 1. Pembersihan ikan 2. Penggaraman : penggaraman basah atau larutan / brine salting 3. Ikan asam mutu tinggi : larutan garam yg digunakan harus mempunyai kejenuhan antara 70 – 80 % agar memberikan efek mengkilap
  • 21. Pengeringan Sebelum Pengasapan Tahap Penggaraman  pencucian dengan air tawar  tahap pengeringan Pengeringan : menghilangkan sebagian air sebelum proses pengasapan Pengeringan / penirisan dapat dilakukan dengan menggantung ikan di atas rak-rak pengering di udara terbuka ( kelembaban / rh rendah) Rh tinggi  pengeringan lambat  pengeringan dalam lemari pengering
  • 22. Penyimpanan Produk Walaupun formaldehidyda dalam pengasapan bersifat anti mikrobial, tetapi penetrasinya ke dalam tubuh ikan tidaklah kuat sehingga dampak anti pembusukan rendah Produk yg diasapi panas ( kadar air tinggi) harus didinginkan Produk yg diasapi-dingin (kadar air 40%) dan kadar garam tinggi membuatnya relatif bebas dari pembusukan Produk cenderung untuk menjamur atau menjadi tengik atau kerusakan oleh serangga, Penyimpanan : digantung dalam ruang pengasapan  diasapi terus Cara penyimpanan yang paling baik adalah pendinginan karena kecenderungan produk menjadi terlalu kering.