1. “Highly pathogenic influenza A viruses
(infection with) (non-poultry including
wild birds)”
Drh. Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Rapat Direktorat Kesehatan Hewan, Jakarta , 5 April 2017

2. Nama baru untuk infeksi virus-virus avian influenza
pada non-unggas ditambahkan ke daftar penyakit
OIE dalam WAHIS per 1 Januari 2017
• Nama baru tersebut:
– “Highly pathogenic influenza A viruses (infection with)
(non-poultry including wild birds)” – non-ayam termasuk
unggas liar
• Tujuan perubahan nama:
– memastikan transparansi situasi penyakit hewan global;
– mengamankan perdagangan internasional hewan dan
produk hewan;
– Konsisten dengan Bab 1.3 (OIE listed diseases) dan
Chapter 10.4 (Infeksi virus avian influenza) OIE Terrestrial
Animal Health

3. Bab 1.3 – OIE Listed diseases
Artikel 1.3.6:
• Infection with avian influenza viruses (Infeksi dengan
virus-virus avian influenza)
• Infection with influenza A viruses of high pathogenicity in
birds other than poultry including wild birds (infeksi
dengan virus-virus influenza A yang berpatogenisitas
tinggi pada unggas selain ayan termasuk unggas liar)

4. Dasar pelarangan perdagangan
unggas dan produk unggas
Article 10.4.1. point 8
Infection with influenza A viruses
of high pathogenicity in birds other
than poultry, including wild birds,
should be notified in accordance
with Article 1.1.3. However, a
Member Country should not
impose bans on the trade in
poultry and poultry commodities
in response to such a notification,
or other information on the
presence of any influenza A virus
in birds other than poultry,
including wild birds.
Artikel 10.4.1. butir 8
Infeksi dengan virus-virus
influenza A yang patogenisitasnya
tinggi pada unggas selain ayam,
termasuk pada unggas liar, harus
dinotifikasi sesuai dengan Artikel
1.1.3. Namun demikian, suatu
Negara Anggota dapat
menerapkan pelarangan
perdagangan terhadap unggas
dan komoditas unggas sebagai
respon dari notifikasi tersebut,
atau informasi lain tentang
keberadaan setiap virus influenza
A pada unggas selain ayam,
termasuk unggas liar

5. Peta wabah HPAI pada unggas
(Jan-Des 2016)

6. Peta wabah HPAI pada unggas
(Jan-Maret 2017)

7. Peta wabah HPAI pada unggas liar
(Jan-Des 2016)

8. Peta wabah HPAI pada unggas liar
(Jan-Maret 2017)

9. Peta wabah HPAI pada unggas liar
(2007-2017)

10. Update HPAI global (2017)

11. Dinamika kasus HPAI global (2017)
• Beberapa negara di Asia dan Afrika melaporkan lineage
HPAI H5N1 Asia pada unggas dan burung migran.
• Di Asia (China, Taiwan, Jepang, Korsel dan Vietnam), HPAI
H5N6 terus dilaporkan secara berkelanjutan pada unggas dan
burung migran. Lineage H5N6 Asia menyebabkan gejala klinis
yang parah pada unggas dan dihubungkan dengan kematian.
• Yunani adalah negara pertama di Eropa yang melaporkan wabah
H5N6 pada 2017.
• HPAI H5N8 dilaporkan pada flok belakang rumah di Inggris,
Korsel dan Rusia dan pada flok komersial di Zimbabwe, Korsel,
Itali (kalkun) dan pada burung migran di Belgia dan Belanda.
• Virus HPAI H7N9 dilaporkan di provinsi yang berbeda di China.
• Wabah baru H7N3, baru-baru ini dilaporkan di Mexico. Dalam
kasus ini, tidak ada gejala klinis yang dilaporkan dan deteksi
dilakukan melalui program surveilans aktif.

12. Pemetaan virus H5 di dunia 2015-2016

13. Situasi global wabah berlanjut HPAI pada unggas
dan unggas liar menurut strain (s/d Maret 2017)

14. Situasi
regional
wabah
HPAI
berlanjut
pada
unggas
dan
unggas
liar (s/d
Maret
2017)

15. Peta wabah H5N8 HPAI di Asia, Eropa, Afrika
dan Timur Tengah dengan potensi pandemi
• 29 negara
• 5 unggas domestik terinfeksi
• 88 spesies unggas liar terinfeksi
• Jumlah kasus manusia: tidak ada

16. Apa yang dapat dilakukan negara-
negara berisiko? (FAO, 1 Februari 2017)
• Meningkatkan kesadaran dari masyarakat secara umum,
produsen atau pedagang unggas dan pemburu mengenai
HPAI, tindakan-tindakan kehati-hatian, begitu juga
pelaporan unggas yang sakit atau mati;
• Menyediakan mekanisme untuk pelaporan unggas sakit
atau mati (hotline, tempat pelaporan);
• Meningkatkan upaya surveilans pada ayam dan unggas liar
yang mati;
• Memperbaiki dan/atau meningkatkan tindakan-tindakan
bisoekuriti yang diimplementasikan di peternakan-
peternakan dan pasar-pasar unggas;
• Memastikan sarana pengujian laboratorium berjalan untuk
mendeteksi virus-virus AI yang bersirkulasi saat ini;

17. Apa yang dapat dilakukan negara-
negara berisiko? (FAO, 1 Februari 2017)
….. lanjutan
• Menilai tingkat kesiapsiagaan, terutama (tetapi tidak secara
ekslusif) status rencana kontijensi, kapasitas lapang dan
diagnostik serta material dan peralatan untuk respon cepat
seperti disinfektan dan PPE;
• Inisiasi mobilisasi sumberdaya untuk peningkatan
kesiapsiagaan, komunikasi dan kegiatan-kegiatan respon
(jika ada wabah);
• Berpartisipasi dalam pendekatan regional dengan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan berbagi informasi
dengan negara-negara lain di wilayah regional.

18. Terima kasih