Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan berdasarkan literatur:
1)Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
2)Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
3)Permenkes Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika
4)Permenkes Nomor 10 Tahun 2022 tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika
1. 1
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Referensi :
1) Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
2) Permenkes Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi
3) Permenkes Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika
4) Permenkes Nomor 10 Tahun 2022 tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika
No. Soal Pembahasan
1. Jelaskan sistem pengadaan di apotek! a) Pembelian ke PBF
Bagian pembelian membuat surat pesanan (SP) yang berisi : nama PBF, nama barang,
kemasan, jumlah barang, dan potongan harga yang kemudian ditandatangan oleh bagian
pembelian
SP dibuat 2 rangkap untuk dikirim ke PBF dan untuk arsip apotek
b) Sistem konsinyasi
Menitipkan produk dari perusahaan kepada apotek --> setiap bulannya pihak
perusahaan memeriksa untuk mengetahui jumlah produk yang terjual --> jika produk tidak
2. 2
laku, dilakukan retur ke PBF dan yang difakturkan untuk dibayar adalah barang yang
terjual saja
2. Jelaskan tahap membuka suatu apotek! a) Studi kelayakan (feasibility study)
Apakah dekat dengan pemukiman warga?
Apakah dekat dengan jalan raya?
Apakah dekat dengan fasilitas pelayanan kesehatan atau apotek lain?
Hitung potensi pasarnya
b) Persiapkan APA (Apoteker Pengelola Apotek). Jika perlu, apoteker pendamping yang
menyesuaikan jam praktik dengan APA
c) Mengurus perizinan apotek ke oss.go.id
Jika pelaku usaha perorangan harus apoteker
Jika pelaku usaha berupa badan hukum harus dalam bentuk PT, yayasan, atau koperasi
d) APA mengumpulkan data epidemiologi (penyakit yang paling sering terjadi di lingkungan
sekitar apotek)
e) APA menyusun list daftar golongan obat yang akan diadakan --> utamakan obat generik
f) APA menyusun list PBF untuk mengadakan obat dengan persyaratan PBF harus memiliki
izin dan tersertifikasi CDOB, khusus pengadaan narkotika dari PBF KFTD (Kimia Farma
Trading and Distribution)
3. Bagaimana pemetaan penyimpanan a) Sistem penyimpanan FEFO (First Expired First Out)
3. 3
obat di apotek? b) Lemari khusus obat bentuk padat (tablet dan kapsul) generik dipisah dari paten
c) Lemari khusus obat liquid per oral (sirup, sirup rekonstitusi, suspensi)
d) Lemari khusus obat topikal yaitu salep, krim, obat tetes mata dan tetes telinga
e) Kulkas untuk menyimpan suppositoria dan suplemen mengandung Lactobacillus
f) Penyimpanan obat bebas berdasarkan efek farmakologis
g) Penyimpanan obat generik dan paten berdasarkan alfabetis dan bentuk sediaan
h) Narkotika dan psikotropika disimpan di dalam lemari tidak mudah terpindahkan berpintu
ganda dengan 2 kunci berbeda
i) Obat-obat LASA dilabeli stiker LASA
j) Obat-obat high alert seperti insulin, antikoagulan, glimepiride dilabeli sticker high alert
4. Peraturan yang mengatur standar
pelayanan kefarmasian di apotek?
Permenkes Nomor 73 Tahun 2016
5. Pelayanan kefarmasian di apotek
meliputi apa saja?
a) Manajerial
Perencanaan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pemusnahan dan penarikan
Pengendalian
4. 4
Pencatatan dan pelaporan
b) Pelayanan farmasi klinis
Pengkajian dan pelayanan resep
Dispensing
PIO (Pelayanan Informasi Obat)
Konseling
Home pharmacy care
MESO (Monitoring Efek Samping Obat)
PTO (Pemantauan Terapi Obat)
6. Jelaskan teknis penerimaan obat dari
PBF!
a) Penerimaan narkotika dan psikotropika harus oleh APA
b) Saat memeriksa penerimaan obat : memeriksa kondisi fisik obat serta kesesuaian antara
nama obat, dosis, jumlah, expired date (ED), nomor batch di SP, dan faktur
c) Jika sudah sesuai --> lakukan tukar faktur. Jika pembayaran sudah lunas --> apotek
mendapatkan lembar asli faktur
d) Setelah itu TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) mencatat obat di buku penerimaan yang
berisi : nomor faktur, PBF, nama obat, jumlah, ED, nomor batch, harga satuan, harga total,
PPN, tanggal faktur ; jika belum membayar --> catat di buku jatuh tempo pembayaran
e) TTK mengarsipkan faktur digabung dengan SP diurut berdasarkan tanggal
f) Obat yang diterima kemudian disimpan di gudang obat
5. 5
7. Jelaskan teknis pemusnahan obat dan
resep!
a) Pemusnahan resep yang telah disimpan > 5 tahun --> dilakukan oleh apoteker disaksikan
oleh TTK dengan cara dibakar yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan (BAP) resep
--> dilaporkan ke Dinkes Kota
b) Pemusnahan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi dilakukan oleh apoteker dan
disaksikan perwakilan dari Dinkes Kota --> dibuat BAP
c) Pemusnahan obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh apoteker disaksikan oleh
TTK --> dibuat BAP
d) Pemusnahan sediaan farmasi kadaluarsa atau rusak sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan
e) BAP paling sedikit memuat :
Hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan
Tempat pemusnahan
Nama penanggungjawab apotek
Nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain dari Dinkes Kota
Nama dan jumlah obat yang dimusnahkan
8. Jelaskan pelaporan internal dan
eksternal apotek!
a) Pelaporan Internal
Pelaporan yang dibuat untuk kebutuhan manajemen apotek
Contoh : laporan stock opname, laporan keuangan
b) Pelaporan Eksternal
Pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
6. 6
perundang-undangan
Contoh : laporan narkotika dan psikotropika ke SIPNAP
9. Jelaskan perbedaan antara pemesanan
obat biasa, narkotika, psikotropika,
prekursor farmasi, dan OOT (Obat-
Obat Tertentu)!
a) Pemesanan Obat Biasa
SP digabung dalam 1 SP
SP dibuat 2 rangkap
Pemesanan ke PBF manapun selama PBF tersebut telah memiliki izin dan tersertifikasi
CDOB
Di SP terdapat : nama lengkap apoteker, nomor SIPA, tanda tangan, alamat apotek, dan
stempel apotek
b) Pemesanan Narkotika
SP dibuat 4 rangkap
1 SP hanya untuk 1 item obat
Pemesanan hanya ke PBF KFTD
Di SP terdapat : nama lengkap apoteker, nomor SIPA, tanda tangan, alamat apotek, dan
stempel apotek
c) Pemesanan Psikotropika, Prekursor Farmasi, dan OOT
SP dibuat 3 rangkap
1 SP hanya untuk obat segolongan
Pemesanan boleh ke PBF manapun selama PBF tersebut telah memiliki izin dan
7. 7
tersertifikasi CDOB
Di SP terdapat : nama lengkap apoteker, nomor SIPA, tanda tangan, alamat apotek, dan
stempel apotek
10. Jelaskan tentang OWA (Obat Wajib
Apotek)!
OWA adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker kepada pasien
di apotek, tujuannya untuk menjamin keamanan bagi pasien
11. Jelaskan teknis pelayanan resep
narkotika dan psikotropika!
a) Copy resep boleh ditebus setengahnya jika pasien memiliki keterbatasan biaya
b) Pasien boleh menebus obat narkotika dan psikotropika ke apotek lain dengan syarat
membawa resep asli
12. Rumus untuk menghitung pemesanan
obat?
EOQ (Economic Order Quantity) --> jumlah pembelian yang paling ekonomis
13. Jelaskan tentang BEP! a) BEP (Break Even Point) adalah teknik analisis yang digunakan untuk menunjukkan bahwa
usaha apotek tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian
b) BEP bisa cepat terpakai jika kuantitas penjualan ↑ dan jumlah rupiah penjualan ↑
14. Jelaskan perencanaan menggunakan
metode ABC (Pareto) dan VEN!
a) Metode ABC (Pareto)
Penggolongan berdasarkan peringkat nilai tertinggi ke terendah, yang dibagi menjadi 3
kelompok A, B, C
A (Always) = nilai investasi 80% dari total dana
B (Better) = nilai investasi 20% dari total dana
C (Control) = nilai investasi 10% dari total dana
8. 8
b) Metode VEN
Pengelompokkan berdasarkan prioritas kebutuhan V, E, N
V (Vital) = Sangat penting, jika terjadi kekosongan dapat mengancam jiwa ; contohnya
life saving drug, obat untuk pelayanan kesehatan pokok
E (Essential) = Penting, terbukti efektif untuk menyembuhkan penyakit atau menurunkan
penderitaan pasien ; contohnya antibiotik, analgesik
N (Non-essential) = Untuk penyakit yang sembuh sendiri (self-limiting disease) ;
contohnya vitamin
c) Metode Kombinasi ABC-VEN
VA = paling penting
NC = pertama kali yang dieliminasi jika anggaran pengadaan obat tidak cukup
15. Jelaskan perbedaan antaa apotek
dengan toko obat!
a) Apotek
Apoteker sebagai penanggungjawab
Boleh melayani resep dokter
Boleh menjual obat keras
b) Toko obat
TTK sebagai penannggungjawab
Tidak boleh melayani resep dokter
9. 9
Hanya menjual obat bebas, obat bebas terbatas, suplemen, dan produk herbal
16. Jelaskan tentang obat anmak! Obat anmak adalah sediaan farmasyang dapat dibuat sendiri di apotek, contohnya bedak tabur
17. Jelaskan tentang definisi apotek! Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
apoteker
18. Jelaskan tentang komponen copy
resep!
a) Isi copy resep harus ditulis sesuai dengan resep aslinya
b) Tulis : nama dokter, lokasi praktik dokter, tanggal resep, pro (nama pasien), R/ (nama obat,
dosis obat, jumlah obat, aturan pakai/minum obat)
c) p.c.c. : pro copy conform --> ditulis sesuai resep aslinya
d) Tulis nama lengkap apoteker, tanda tangan, dan cap stempel apotek
19. Manakah yang lebih baik antara FEFO
dan FIFO?
FEFO (First Expired First Out) lebih baik daripada FIFO (First In First Out) karena dengan
sistem FEFO lebih mempermudah apoteker dan TTK untuk mengantisipasi obat kadaluwarsa,
karena sistem FIFO tidak menjamin obat yang masuk belakangan memiliki expired date lebih
lama dibandingkan obat yang masuk lebih dulu
20. Bagaimana teknis cara pelaporan
narkotika dan psikotropika ke
SIPNAP?
a) Input username dan password untuk login
b) Pilih jenis pelaporan : narkotika atau psikotropika
c) Pilih nama obat dari list yang tersedia, input jumlah obat sisa stok, jumlah obat yang masuk
(apakah dari pembelian dari PBF atau lainnya)
d) Periksa dan sesuaikan apakah jumlah stok akhir di SIPNAP sama atau tidak dengan catatan
rekapitulasi yang dimiliki
10. 10
e) Submit ke sistem jika data sudah pasti benar
f) Klik ‘kirim email hasil transaksi’ dan ‘cetak hasil transaksi’ yang berisi data : nomor
transaksi, periode, waktu transaksi, dan jumlah data untuk arsip