2. Pendahuluan
Ilmu resep adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara penyediaan
obat – obatan menjadi bentuk tertentu
hingga siap digunakan sebagai obat.
Penyediaan meliputi : pengumpulan,
pengenalan, pengawetan, dan
pembakuan dari bahan obat – obatan.
3. Sejarah kefarmasian
Hipocrates (460-370)
Dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran
Dioscorides
karyanya De Materia Medica
Galen
karyanya farmasi galenika
Philipus aureulus theopratus bombatus van
hohenheim
dikenal sebagai paracelcus
4. Ketentuan umum farmakope
Farmakope Indonesia Edisi IV atau FI IV
Bahan dan proses
bahan yang digunakan sesuai persyaratan monografi.
Air yang digunakan sebagai bahan dalam sediaan
resmi harus memenuhi persyaratan untuk air, air
untuk injeksi atau salah satu bentuk steril air yang
tercantum dalam monografi. Air yang dapat diminum
dan memenuhi persyaratan air minum yang diatur
oleh pemerintah dapat digunakan dalam
memproduksi sediaan resmi.
5. Bahan tambahan
Bahan tambahan
bahan penyalut, pewarna, penyedap, pengawet, pemantap,
pembawa dapat ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas,
manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan
pembuatan.
bahan tambahan dapat digunakan jika:
- bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang
digunakan.
- tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk
memberikan efek yang diharapkan.
- tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau
keamanan dari sediaan resmi.
- tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar.
6. Tangas uap adalah tangas dengan uap panas mengalir
Tangas air adalah tangas dengan air yang mendidih
kuat
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara
terhadap bobot air dengan volume sama pada suhu
25⁰C
Suhu, dinyatakan dalam derajat celcius, semua
pengukuran dilakukan pada suhu 25⁰
7. Air, kecuali dinyatakan lain dalam pengujian dan
penetapan kadar menggunakan air yang telah
dimurnikan
Pemerian adalah paparan yang memuat sifat zat secara
umum, wujud, rupa, rasa, bau.
Larutan
1 dalam 10 artinya 1 bagian zat padat diencerkan
dengan pelarut hingga 10 bagian
8. Kelarutan
Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang
diperlukan untuk melarutkan
satu bagian zat.
Sangat mudah larut
Mudah larut
Larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut
Kurang dari 1
1 sampai 10
10 sampai 30
30 sampai 100
100 sampai 1000
1000 sampai 10.000
lebih dari 10.000
9. Wadah dan penyimpanan
Kemasan tahan rusak adalah wadah suatu bahan steril
digunakan pada mata, telinga harus disegel
sedemikian rupa hingga isinya tidak dapat digunakan
tanpa merusak segel.
Wadah tidak tembus cahaya, harus melindungi isi dari
pengaruh cahaya, dibuat dari bahan khusus yang
mempunyai sifat menahan cahaya/ dengan melapisi
wadah
10. Wadah tertutup baik, harus melindungi isi terhadap
masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan
selama distribusi.
Wadah tertutup rapat, harus melindungi isi terhadap
masuknya bahan padat, cair, uap dan mencegah
kehilangan selama distribusi.
Wadah tertutup kedap harus dapat mencegah
tembusnya udara/ gas selama penanganan,
pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi
11. Wadah satuan tunggal digunakan untuk produk obat
yang digunakan sebagai dosis tunggal yang harus
digunakan segera setelah dibuka.
Wadah dosis tunggal adalah wadah satuan tunggal
untuk bahan yang digunakan secara parenteral.
Wadah dosis satuan adalah wadah satuan tunggal
untuk bahan yang digunakan secara non parenteral
12. Wadah satuan ganda adalah wadah yang
memungkinkan dapat diambilnya isinya beberapa kali
tanpa mengakibatkan perubahan kekuatan , kekuatan,
mutu atau kemurnian sisa zat dalamwadah tersebut.
Wadah dosis ganda adalah wadah satuan ganda untuk
bahan yang digunakan hanya secara parenteral.
13. Suhu penyimpanan
Dingin adalah suhu tidak lebih dari 8⁰C.
lemari pendingin memiliki suhu antara 2⁰C dan 8⁰C,
lemari pembeku mempunyai suhu antara -20⁰C dan -10⁰C
Sejuk adalah suhu antara 8 dan 15⁰C
Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja, suhu kamar
terkendali adalah suhu yang diatur antara 15⁰C dan 30⁰C
Hangat adalah suhu antara 30⁰C dan 40⁰C
Panas berlebih adalah suhu diatas 40⁰C
14. Penandaan
Bahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope
harus diberi penandaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
15. Persen
Persen bobot per bobot (b/b), menyatakan jumlah
gram zat dalam 100gram larutan / campuran.
Persen bobot per volume (b/v), menyatakan jumlah
gram zat dalam 100ml larutan, sebagai pelarut dapat
digunakan air atau pelarut lain.
Persen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah
ml zat dalam 100ml larutan.
16. Kadaluarsa
Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat
masih memenuhi syarat baku.
Dinyatakan dalam bulan dan tahun, tercantum pada
etiket dan label
17. Cara pembuatan obat yang baik
Adalah pedoman dasar dalam pembuatan obat yang
menyangkut seluruh aspek dalam produksi dan
pengendalian mutu yang meliputi seluruh rangkaian
pembuatan obat.
Tujuan CPOB adalah : untuk menjamin obat dibuat
secara konsisten, memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya
18. Aspek – aspek CPOB
1. Personalia
2. Bangunan dan fasilitas
3. Peralatan
4. Sanitasi dan higiene
5. Produksi
6. Pengawasan mutu
7. Inspeksi diri dan audit mutu
8. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikkan
kembali produk dan produk kembalian
9. Dokumentasi