SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Dasar – dasar 
kefarmasian
Pendahuluan 
Ilmu resep adalah ilmu yang 
mempelajari tentang cara penyediaan 
obat – obatan menjadi bentuk tertentu 
hingga siap digunakan sebagai obat. 
Penyediaan meliputi : pengumpulan, 
pengenalan, pengawetan, dan 
pembakuan dari bahan obat – obatan.
Sejarah kefarmasian 
 Hipocrates (460-370) 
Dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran 
 Dioscorides 
karyanya De Materia Medica 
 Galen 
karyanya farmasi galenika 
 Philipus aureulus theopratus bombatus van 
hohenheim 
dikenal sebagai paracelcus
Ketentuan umum farmakope 
 Farmakope Indonesia Edisi IV atau FI IV 
 Bahan dan proses 
bahan yang digunakan sesuai persyaratan monografi. 
Air yang digunakan sebagai bahan dalam sediaan 
resmi harus memenuhi persyaratan untuk air, air 
untuk injeksi atau salah satu bentuk steril air yang 
tercantum dalam monografi. Air yang dapat diminum 
dan memenuhi persyaratan air minum yang diatur 
oleh pemerintah dapat digunakan dalam 
memproduksi sediaan resmi.
Bahan tambahan 
 Bahan tambahan 
bahan penyalut, pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, 
pembawa dapat ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas, 
manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan 
pembuatan. 
 bahan tambahan dapat digunakan jika: 
- bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang 
digunakan. 
- tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk 
memberikan efek yang diharapkan. 
- tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau 
keamanan dari sediaan resmi. 
- tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar.
 Tangas uap adalah tangas dengan uap panas mengalir 
 Tangas air adalah tangas dengan air yang mendidih 
kuat 
 Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara 
terhadap bobot air dengan volume sama pada suhu 
25⁰C 
 Suhu, dinyatakan dalam derajat celcius, semua 
pengukuran dilakukan pada suhu 25⁰
 Air, kecuali dinyatakan lain dalam pengujian dan 
penetapan kadar menggunakan air yang telah 
dimurnikan 
 Pemerian adalah paparan yang memuat sifat zat secara 
umum, wujud, rupa, rasa, bau. 
 Larutan 
1 dalam 10 artinya 1 bagian zat padat diencerkan 
dengan pelarut hingga 10 bagian
Kelarutan 
Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang 
diperlukan untuk melarutkan 
satu bagian zat. 
Sangat mudah larut 
Mudah larut 
Larut 
Agak sukar larut 
Sukar larut 
Sangat sukar larut 
Praktis tidak larut 
Kurang dari 1 
1 sampai 10 
10 sampai 30 
30 sampai 100 
100 sampai 1000 
1000 sampai 10.000 
lebih dari 10.000
Wadah dan penyimpanan 
 Kemasan tahan rusak adalah wadah suatu bahan steril 
digunakan pada mata, telinga harus disegel 
sedemikian rupa hingga isinya tidak dapat digunakan 
tanpa merusak segel. 
 Wadah tidak tembus cahaya, harus melindungi isi dari 
pengaruh cahaya, dibuat dari bahan khusus yang 
mempunyai sifat menahan cahaya/ dengan melapisi 
wadah
 Wadah tertutup baik, harus melindungi isi terhadap 
masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan 
selama distribusi. 
 Wadah tertutup rapat, harus melindungi isi terhadap 
masuknya bahan padat, cair, uap dan mencegah 
kehilangan selama distribusi. 
 Wadah tertutup kedap harus dapat mencegah 
tembusnya udara/ gas selama penanganan, 
pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi
 Wadah satuan tunggal digunakan untuk produk obat 
yang digunakan sebagai dosis tunggal yang harus 
digunakan segera setelah dibuka. 
 Wadah dosis tunggal adalah wadah satuan tunggal 
untuk bahan yang digunakan secara parenteral. 
 Wadah dosis satuan adalah wadah satuan tunggal 
untuk bahan yang digunakan secara non parenteral
 Wadah satuan ganda adalah wadah yang 
memungkinkan dapat diambilnya isinya beberapa kali 
tanpa mengakibatkan perubahan kekuatan , kekuatan, 
mutu atau kemurnian sisa zat dalamwadah tersebut. 
 Wadah dosis ganda adalah wadah satuan ganda untuk 
bahan yang digunakan hanya secara parenteral.
Suhu penyimpanan 
 Dingin adalah suhu tidak lebih dari 8⁰C. 
lemari pendingin memiliki suhu antara 2⁰C dan 8⁰C, 
lemari pembeku mempunyai suhu antara -20⁰C dan -10⁰C 
 Sejuk adalah suhu antara 8 dan 15⁰C 
 Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja, suhu kamar 
terkendali adalah suhu yang diatur antara 15⁰C dan 30⁰C 
 Hangat adalah suhu antara 30⁰C dan 40⁰C 
 Panas berlebih adalah suhu diatas 40⁰C
Penandaan 
 Bahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope 
harus diberi penandaan sesuai dengan peraturan 
perundang-undangan yang berlaku.
Persen 
 Persen bobot per bobot (b/b), menyatakan jumlah 
gram zat dalam 100gram larutan / campuran. 
 Persen bobot per volume (b/v), menyatakan jumlah 
gram zat dalam 100ml larutan, sebagai pelarut dapat 
digunakan air atau pelarut lain. 
 Persen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah 
ml zat dalam 100ml larutan.
Kadaluarsa 
 Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat 
masih memenuhi syarat baku. 
 Dinyatakan dalam bulan dan tahun, tercantum pada 
etiket dan label
Cara pembuatan obat yang baik 
 Adalah pedoman dasar dalam pembuatan obat yang 
menyangkut seluruh aspek dalam produksi dan 
pengendalian mutu yang meliputi seluruh rangkaian 
pembuatan obat. 
 Tujuan CPOB adalah : untuk menjamin obat dibuat 
secara konsisten, memenuhi persyaratan yang 
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya
Aspek – aspek CPOB 
 1. Personalia 
 2. Bangunan dan fasilitas 
 3. Peralatan 
 4. Sanitasi dan higiene 
 5. Produksi 
 6. Pengawasan mutu 
 7. Inspeksi diri dan audit mutu 
 8. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikkan 
kembali produk dan produk kembalian 
 9. Dokumentasi
Wadah dosis tunggal (ampul)
Wadah dosis satuan (1 X pakai)
Wadah satuan ganda (syrup)
Wadah dosis ganda (vial)
Contoh wadah satuan tunggal

More Related Content

What's hot

Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletAgnes Puspita
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 

What's hot (20)

Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 

Similar to DASAR-DASAR KEFARMASIAN

ketentuan farmakope.pptx
ketentuan farmakope.pptxketentuan farmakope.pptx
ketentuan farmakope.pptxLarahmanIsni
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVMaulana Sakti
 
2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx
2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx
2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptxazizah773785
 
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)zamzami11
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaRada Kusnadi
 
2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf
2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf
2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdfayuwulandari978388
 
compounding-s1-plus-compatibility-mode.pdf
compounding-s1-plus-compatibility-mode.pdfcompounding-s1-plus-compatibility-mode.pdf
compounding-s1-plus-compatibility-mode.pdfssusercc749a1
 
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaPengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaMae Saroh
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosawulannsftri
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfPedroDaSilvaTL
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungTia Widianti
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...UmmilKhair2
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanMata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanEzron Wenggo
 
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptxTSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptxNurfitriyana12
 

Similar to DASAR-DASAR KEFARMASIAN (20)

ketentuan farmakope.pptx
ketentuan farmakope.pptxketentuan farmakope.pptx
ketentuan farmakope.pptx
 
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IVRingkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
Ringkasan Ketentuan Umum Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
 
2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx
2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx
2. Sejarah dan Ketentuan Farmasi.pptx
 
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
Kul1ilmufarmasetika 180307015930(1)
 
Kul1. Ilmu Farmasetika
Kul1. Ilmu FarmasetikaKul1. Ilmu Farmasetika
Kul1. Ilmu Farmasetika
 
Alat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimiaAlat lab beserta fungsinya kimia
Alat lab beserta fungsinya kimia
 
2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf
2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf
2. Steril- Ruang Lingkup Sed. Steril-S1 2020.pdf
 
compounding-s1-plus-compatibility-mode.pdf
compounding-s1-plus-compatibility-mode.pdfcompounding-s1-plus-compatibility-mode.pdf
compounding-s1-plus-compatibility-mode.pdf
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
industri
industriindustri
industri
 
MATERI UTS ANFAR PDF.pdf
MATERI UTS ANFAR PDF.pdfMATERI UTS ANFAR PDF.pdf
MATERI UTS ANFAR PDF.pdf
 
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaPengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan PengeringanMata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
Mata Kuliah Pengantar Teknolgi Pangan Pengeringan
 
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptxTSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

DASAR-DASAR KEFARMASIAN

  • 1. Dasar – dasar kefarmasian
  • 2. Pendahuluan Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat – obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Penyediaan meliputi : pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan dari bahan obat – obatan.
  • 3. Sejarah kefarmasian  Hipocrates (460-370) Dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran  Dioscorides karyanya De Materia Medica  Galen karyanya farmasi galenika  Philipus aureulus theopratus bombatus van hohenheim dikenal sebagai paracelcus
  • 4. Ketentuan umum farmakope  Farmakope Indonesia Edisi IV atau FI IV  Bahan dan proses bahan yang digunakan sesuai persyaratan monografi. Air yang digunakan sebagai bahan dalam sediaan resmi harus memenuhi persyaratan untuk air, air untuk injeksi atau salah satu bentuk steril air yang tercantum dalam monografi. Air yang dapat diminum dan memenuhi persyaratan air minum yang diatur oleh pemerintah dapat digunakan dalam memproduksi sediaan resmi.
  • 5. Bahan tambahan  Bahan tambahan bahan penyalut, pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, pembawa dapat ditambahkan untuk meningkatkan stabilitas, manfaat atau penampilan maupun untuk memudahkan pembuatan.  bahan tambahan dapat digunakan jika: - bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang digunakan. - tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk memberikan efek yang diharapkan. - tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan dari sediaan resmi. - tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar.
  • 6.  Tangas uap adalah tangas dengan uap panas mengalir  Tangas air adalah tangas dengan air yang mendidih kuat  Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara terhadap bobot air dengan volume sama pada suhu 25⁰C  Suhu, dinyatakan dalam derajat celcius, semua pengukuran dilakukan pada suhu 25⁰
  • 7.  Air, kecuali dinyatakan lain dalam pengujian dan penetapan kadar menggunakan air yang telah dimurnikan  Pemerian adalah paparan yang memuat sifat zat secara umum, wujud, rupa, rasa, bau.  Larutan 1 dalam 10 artinya 1 bagian zat padat diencerkan dengan pelarut hingga 10 bagian
  • 8. Kelarutan Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan satu bagian zat. Sangat mudah larut Mudah larut Larut Agak sukar larut Sukar larut Sangat sukar larut Praktis tidak larut Kurang dari 1 1 sampai 10 10 sampai 30 30 sampai 100 100 sampai 1000 1000 sampai 10.000 lebih dari 10.000
  • 9. Wadah dan penyimpanan  Kemasan tahan rusak adalah wadah suatu bahan steril digunakan pada mata, telinga harus disegel sedemikian rupa hingga isinya tidak dapat digunakan tanpa merusak segel.  Wadah tidak tembus cahaya, harus melindungi isi dari pengaruh cahaya, dibuat dari bahan khusus yang mempunyai sifat menahan cahaya/ dengan melapisi wadah
  • 10.  Wadah tertutup baik, harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan selama distribusi.  Wadah tertutup rapat, harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat, cair, uap dan mencegah kehilangan selama distribusi.  Wadah tertutup kedap harus dapat mencegah tembusnya udara/ gas selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi
  • 11.  Wadah satuan tunggal digunakan untuk produk obat yang digunakan sebagai dosis tunggal yang harus digunakan segera setelah dibuka.  Wadah dosis tunggal adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan secara parenteral.  Wadah dosis satuan adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan secara non parenteral
  • 12.  Wadah satuan ganda adalah wadah yang memungkinkan dapat diambilnya isinya beberapa kali tanpa mengakibatkan perubahan kekuatan , kekuatan, mutu atau kemurnian sisa zat dalamwadah tersebut.  Wadah dosis ganda adalah wadah satuan ganda untuk bahan yang digunakan hanya secara parenteral.
  • 13. Suhu penyimpanan  Dingin adalah suhu tidak lebih dari 8⁰C. lemari pendingin memiliki suhu antara 2⁰C dan 8⁰C, lemari pembeku mempunyai suhu antara -20⁰C dan -10⁰C  Sejuk adalah suhu antara 8 dan 15⁰C  Suhu kamar adalah suhu pada ruang kerja, suhu kamar terkendali adalah suhu yang diatur antara 15⁰C dan 30⁰C  Hangat adalah suhu antara 30⁰C dan 40⁰C  Panas berlebih adalah suhu diatas 40⁰C
  • 14. Penandaan  Bahan dan sediaan yang disebutkan dalam farmakope harus diberi penandaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 15. Persen  Persen bobot per bobot (b/b), menyatakan jumlah gram zat dalam 100gram larutan / campuran.  Persen bobot per volume (b/v), menyatakan jumlah gram zat dalam 100ml larutan, sebagai pelarut dapat digunakan air atau pelarut lain.  Persen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah ml zat dalam 100ml larutan.
  • 16. Kadaluarsa  Adalah waktu yang menunjukkan batas terakhir obat masih memenuhi syarat baku.  Dinyatakan dalam bulan dan tahun, tercantum pada etiket dan label
  • 17. Cara pembuatan obat yang baik  Adalah pedoman dasar dalam pembuatan obat yang menyangkut seluruh aspek dalam produksi dan pengendalian mutu yang meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat.  Tujuan CPOB adalah : untuk menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya
  • 18. Aspek – aspek CPOB  1. Personalia  2. Bangunan dan fasilitas  3. Peralatan  4. Sanitasi dan higiene  5. Produksi  6. Pengawasan mutu  7. Inspeksi diri dan audit mutu  8. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikkan kembali produk dan produk kembalian  9. Dokumentasi
  • 20. Wadah dosis satuan (1 X pakai)