1. TUGAS PENDAHULUAN
APOTEK ATRIKA
PKPA PERIODE FEBRUARI 2017
PROGRAM PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS INDONESIA
Pembimbing:
Prof. Dr. Harmita, Apt
Ayu Rahmawati Hidayat 1206210944
2. SOP tahapan pemesanan obat, narkotika & psikotropika. PBF
narkotika & psikotropika. Perbedaan surat pesanan obat dengan
narkotika dengan psikotropika. Lampirkan surat pesanan
1
3.
4. PBF Narkotika dan Psikotropika
PBF Narkotika
PT Kimia Farma Trading &
Distribution
Jl. Budi Utomo No. 1
Jakarta 10710
Indonesia
Phone : (021) 3456959
Fax : (021) 3844174
Email : care@kftd.biz
PBF psikotropika
PBF Mensa Bina Sukses (MBS)
Alamat: Kawasan Industri Pulogadung,
JL. Pulo Kambing II No.26, Jatinegara,
Pulogadung, RW.11, Jatinegara,
Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13930
Fax: 021-4619427/
telp 021-4615906
PBF Anugerah Argon Medika (AAM)
Alamat: Jalan Balai Pustaka Raya No.
27 A Jakarta Timur 13920
Fax: - / Telp 021-47860911
5. Perbedaan surat pemesanan obat
dengan narkotika dengan psikotropika.
1. Surat Pesanan Obat
Surat pesanan dapat digunakan untuk memesan beberapa jenis obat
Menurut Pasal 9 PMK No.3 Tahun 2015
2. Surat Pesanan Narkotika (ayat 3 dan ayat 5)
-Surat pesanan Narkotika hanya dapat digunakan untuk 1
(satu) jenis Narkotika.
-Surat pesanan harus terpisah dari pesanan barang lain.
3. Surat Pesanan Psikotropika (ayat 4 dan ayat 5)
-Surat pesanan Psikotropika hanya dapat digunakan untuk 1
(satu) atau beberapa jenis Psikotropika
-Surat pesanan harus terpisah dari pesanan barang lain.
8. Tuliskan SOP penerimaan obat dan narkotika/psikotropika? Cantumkan berapa
lama exp date obat yang boleh diterima. Bagaimana cara menerima narkotika
bentuk tablet seperti codein dalam wadah botol tertama dengan jumlahnya
•Berdasarkan PMK No. 58
tentang standar pelayanan di
RS disebut ED minimal 2
tahun untuk pengadaan.
•Menerima narkotika bentuk
tablet dalam wadah botol
dengan cara memastikan
wadah masih tersegel dengan
utuh dan dihitung jumlahnya
di depan distributor atau
pengirim.
2
12. Konseling dilakukan pada saat menerima
pasien dengan kondisi:
• Pasien dengan penyakit kronis seperti : diabetes, TB, hipertensi,
dan asma, dll
• Pasien dengan sejarah ketidakpatuhan dalam pengobatan
• Pasien yang menerima obat dengan indeks terapi sempit yang
memerlukan pemantauan (digoxin, phenytoin, dll)
• Pasien dengan polifarmasi: pasien yang menerima beberapa obat
untuk indikasi penyakit yang sama atau pemberian lebih dari
satu obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan
dengan satu jenis obat.
• Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati
dan/atau ginjal, ibu hamil dan menyusui).
• Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus
(penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/off).
15. Buatlah SOP pencatatan penjualan narkotika dan pelaporannya.
Lampirkan form pelaporan narkotika
16.
17.
18. Jelaskan cara pemusnahan obat dan narkotika yang
rusak/kadaluarsa. Tuliskan nomor peraturan pemerintah yang
mengaturnya
Berdasarkan PMK No. 35 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai
dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat selain
narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat
izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan
Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung
narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
19. Jelaskan cara pemusnahan obat dan narkotika
yang rusak/kadaluarsa. Tuliskan nomor
peraturan pemerintah yang mengaturnya
Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 3 tahun
2015 tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika,
psikotropika, dan prekursor farmasi
Tahapan pemusnahan nakotika
penanggung jawab apotek menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan
saksi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai
Pengawas Obat dan Makanan setempat
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi
pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi.
Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan baku, produk
antara, dan produk ruahan harus dilakukan sampling untuk kepentingan pengujian
oleh petugas yang berwenang sebelum dilakukan pemusnahan.
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi harus
dilakukan pemastian kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan
pemusnahan
20. Tuliskan mekanisme pendirian apotik di DKI Jakarta, melalui
PTSP, berapa biaya yang harus dikeluarkan
Biaya yang dikeluarkan gratis/tidak dipungut
biaya
21. Pemohon menyerahkan berkas
permohonan secara online atau
langsung ke PTSP
Tim Administrasi:
• Menerima , meneliti formulir &
kelengkapan berkas
• Lengkap : menyerahkan tanda
terima & menginformasikan
pemohon “status permohonan
diterima secara administrasi”
• Tidak lengkap : dikembalikan ke
pemohon
Tim teknis mengecek berkas
permohonan beserta kelengkapan
secara teknis.
Menginformasikan pada pemohon
“Status penerimaan teknis”
Tim teknis melakukan
pemeriksaan lapangan
Membuat dan menandatangani
Berita Acara Pemeriksaan
Lapangan (BAPL)
Tim teknis membuat dan
menandatangani Berita Acara
Persetujuan Teknis (BAPT)
22. Tim teknis membuat dan menandatangani Berita Acara
Persetujuan Teknis (BAPT)
Koordinator meneliti berkas permohonan beserta kelengkapan
persyaratan, BAPL, BAPT, dan membuat keputusan
Tata usaha membubuhkan surat penolakan dengan “speciment
ttd Kasie SATLAK PTSP”, menomori & menstempel,
menginformasikan status penolakan pada pemohon,
menyerahkan berkas ke Tim Administrasi untuk dikembalikan
Tata Usaha menerima berkas & kelengkapan,
BAPL, BAPT
Mencetak Sertifikat Izin & membubuhkan paraf
YA
TIDAK
23. Kasie Satlak meneliti semua berkas & Sertifikat
Izin
Membuat Keputusan
Jika Sesuai : Menandatangani Sertifikat Izin
Tata Usaha menerima berkas & kelengkapan persyaratan, BAPL, BAPT, &
Sertifikat Izin yang telah ditandatangani Kasie SATLAK PTSP
Memberi nomor, stempel basah
Mencatat, merekam, & mengarsipkan sertifikat izin
Menginformasikan kepada pemohon “Status izin/non disetujui”
Menyerahkan Sertifikat Izin pada Tim Administrasi
Tata Usaha menerima berkas & kelengkapan,
BAPL, BAPT
Mencetak Sertifikat Izin & membubuhkan paraf
YA
TIDAK
24. Tim Administrasi menerima Sertifikat Izin
Menghubungi Pemohon
Pemohon menyerahkan bukti penerimaan berkas, kartu
identitas/surat kuasa
Menandatangani tanda bukti pengambilan Sertifikat Izin
Menerima Sertifikat Izin
25. Form AP-1 (mengajukan Izin)
Form AP-4 (surat pernyataan
siap melakukan kegiatan)
Tuliskan form apa saja yang harus di
tandatangai oleh apoteker yang telah memiliki
STRA dan SIPA agar memperoleh SIA
26. TUGAS KHUSUS APOTEK ATRIKA
PKPA PERIODE FEBRUARI 2017
PROGRAM PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS INDONESIA
Pembimbing:
Prof. Dr. Harmita, Apt
Ayu Rahmawati Hidayat 1206210944
27. TUGAS KHUSUS
Buat apotik yang memiliki praktek dokter bersama
dengan kapitasi 10 ribu orang, buka 24 jam isinya
hanya obat generik masing-masing 1 box, mulai dari
biaya lokasi, renovasi, rak-rak, mesin hitung,
penerangan, pajak, kebersihan, keamanan, stok obat,
biaya honor apoteker dan karyawan, BPJS kesehatan
dan tenaga kerja, target penjualan, BEP (break even
point), dan cara memperoleh pelanggan untuk lokasi
di daerah Banten
28. Lokasi apotek
Apotek akan didirikan di Provinsi Banten
Lokasi Apotek: Jl. Raya Kotabumi Blok
B No. 31, Pasarkemis, Tangerang, Banten
15520
Lokasi
-Berada di tempat yang strategis, dekat
dengan pemukiman padat penduduk
-Mudah dijangkau dengan sarana
transportasi
-Berada di dekat pusat keramaian,
dekat dengan mall, toko-toko
elektronik, dan pusat perbelanjaan
lainnya
29. Profil Apotek Yang bekerja dengan
Praktek Dokter
Tenaga kesehatan yang dipekerjakan di Apotek bersama:sebanyak
2 orang Dokter umum, 1 Dokter gigi, 1 Perawat dan 1 Apoteker, 1
TTK, Tenaga Administrasi dan pembantu umum.
Bekerjasama dengan BPJS, dengan kapitasi 10.000 orang peserta
Jam buka: 24 jam
33. ANALISIS KEUANGAN
(Sarana & Prasana)
Sarana Fisik Umum
Lemari (lemari pendingin, lemari narkotik, lemari bahan
berbahaya, dll)
Rp. 11.000.000,00
Etalase Rp 7.500.000,00
Pendingin ruangan (AC di ruang tunggu, ruang racik, Kipas
angin di ruang konseling)
Rp. 6.000.000,00
Neon box plang apotek Rp. 650.000,00
Alat-alat kebersihan Rp. 200.000,00
Jumlah : Rp. 25.350.000,00
34. ANALISIS KEUANGAN
(Sarana & Prasana)
Kuantitas Harga/satuan Total harga
Meja 2 300.000 600.000
Kursi 5 200.000 1.000.000
Tempat tidur 2 1.000.000 2.000.000
Dental Unit Set 1 25.000.000 25.000.000
Total 28.600.000
35. - Mesin fak + telepon Rp. 1.000.000,00
- Set computer + program intranet Rp. 6.500.000,00
-Set mesin kasir Rp. 2.500.000,00
- Kalkulator Rp. 250.000,00
- Nota, kwitansi, SP, dll Rp. 300.000,00
- Stampel, tinta + bantalan Rp. 300.000,00
- Alat tulis Rp. 200.000,00
-Buku defekta, pesanan, penerimaan faktur datang Rp. 450.000,00
-Kartu stock, catatan resep, copy resep, etiket Rp. 200.000,00
-Blanko laporan narkotika dan psikotropika Rp. 300.000,00
- Daftar harga obat Rp. 100.000,00
JUmlah 11.800.000,00
ANALISIS KEUANGAN
(Sarana & Prasana)
36. Sarana Pelayanan (Alat dan Perbekalan Farmasi)
- Timbangan + Validasi Rp. 2.500.000,00
- Meja racik Rp. 1.100.000,00
- Kursi racik Rp. 500.000,00
- Alat gelas (peralatan racik) Rp. 2.500.000,00
- Plastik obat Rp. 300.000,00
- Wadah pengemas Rp 1.000.000,00
- Wadah pengemas sekunder (identitas apotek) Rp. 300.000,00
- Buku-buku standard apotek Rp. 2.400.000,00
- Alat kesehatan (cek gula darah, kolesterol, dll) Rp. 2.100.000,00
- Lap, tissue, dll Rp 300.000,00
Jumlah : Rp. 13.000.000,00
ANALISIS KEUANGAN
(Sarana & Prasana)
40. Rincian Jumlah
Bangunan dengan luas 120 m2 Rp. 54.000.000,00
Sarana dan Prasarana Rp. 78.750.000,00
Renovasi Rp. 20.000.000,00
Modal Obat-Obatan Rp. 19.494.056,00
Jumlah Rp. 172.244.056,00
Fixed Cost (Biaya personalia dan biaya
operasional )
Rp.
434.252.307
Total Modal: Rp. 778.740.419,00
ANALISIS KEUANGAN
(Modal Investasi)
41. Resep
Jumlah resep /hari : 50 lembar
Jumlah resep /bulan : 1300 lembar
Jumlah resep /tahun : 15.600 lembar
Harga rata-rata resep : Rp. 40.000,-
Jumlah Penjualan /tahun : Rp. 624.000.000,00
Persentase Penjualan : 60 %
Obat OTC
Persentase penjualan : 40/60 x Rp 624.000.000,00
= Rp. 416.000.000,-
Total Penjualan: Rp. 1.040.000.000,- per tahun
ANALISIS KEUANGAN
(Penjualan)
42. KEUNTUNGAN YANG DIINGINKAN
Dari penjualan resep = 30 %
Dari penjualan OTC = 20 %
Penjualan resep : 100% + 30% = 130% (1,30)
Penjualan OTC : 100% + 20% = 120% (1,20)
INDEKS PENJUALAN
Indeks Penjualan Resep
= Total penjualan resep x 1,3
= 60% x 1,3
= 0,78
Indeks Penjualan OTC
= Total penjualan OTC x 1,2 = 40% x 1,2 = 0,48
Indeks Penjualan = 0,78 + 0,48 = 1,26
43. Laba Bersih
Indeks Penjualan = 1,26
Indeks Laba Total = 1,26 – 1 = 0,26
Persen Laba kotor = [(Indeks Penjualan-1)/Indeks Penjualan] x
100%
= [(1,26-1)/1,26] x 100%
= 20,63%
Laba kotor = % laba kotor x Total Penjualan
= 20,63% x Rp 1.040.000.000,-
=Rp 214.552.000,-
Laba Kotor + biaya kapitasi = 214.552.000 +1.140.000.000= 1.354.552.000
Biaya Tetap = Rp 434.252.307,-
Laba bersih = Rp. 920.299.693,- per tahun
Laba Besih setelah Pajak = Rp. 828.269.723,7,- per tahun
45. Break Even Point (BEP)
Dari Laba kotor
= 20,63 % x Rp 2.108.020.908,-
= Rp. 434.884.713 (± biaya tetap)
Dari penjualan resep
= 60% x Rp. Rp 2.108.020.908,-
= Rp. 1.264.812.545/tahun
= Rp. 105.401.045/bulan = Rp. 3.513.368,18/30hari
1 resep = 40.000
= 3.513.368,18/40.000=87,8=88 resep/hari
BEP terjadi pada jumlah penjualan 88 resep/hari
46. Cara Menarik Pelanggan Baru
Menarik Pelanggan Baru : Konsep AIDA
Attraction
Menarik perhatian konsumen untuk datang ke apotek. Penataan desain
eksterior yang menarik, misalnya papan nama apotek yang terlihat jelas, warna
gedung apotek, ada lahan untuk tempat parker
Interest
Menarik minat konsumen, dengan cara penyusunan
obat-obatan yang menarik, desain interior, kebersihan ruangan
Desire
Memunculkan keinginan konsumen untuk membeli. Dilakukan dengan
memberikan pelayanan yang ramah, informasi yang jelas
Action
Langkah nyata/ keputusan konsumen untuk membeli