Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3. Visi Guru PenggerakpptxNovitaYosmira1
Demonstrasi kontekstual modul 1.3 Visi Guru Penggerak, Manajemen Perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA.
Dokumen ini di buat untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Dokumen ini membahas tentang visi sekolah SMK Negeri 1 Kota Serang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi visi sekolah, visi pendidikan nasional Indonesia, visi SMK Negeri 1 Kota Serang saat ini, serta pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk merumuskan visi baru yang lebih berpihak pada murid beserta program-program yang dapat dikembangkan.
Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan Indonesia seharusnya mendidik manusia yang berbudi pekerti mulia, berpikiran cerdas, dan bertubuh sehat melalui penanaman nilai-nilai kebenaran, pengetahuan, dan kendali diri. Metode pengajarannya tidak memaksa tetapi memberi ruang untuk peserta didik belajar secara mandiri dan kreatif serta menerapkan sistem pendidikan Among berdasarkan asih, asah, dan asuh.
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3. Visi Guru PenggerakpptxNovitaYosmira1
Demonstrasi kontekstual modul 1.3 Visi Guru Penggerak, Manajemen Perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA.
Dokumen ini di buat untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 8.
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxRinaNugrahennySunard
Dokumen ini membahas tentang visi sekolah SMK Negeri 1 Kota Serang. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi visi sekolah, visi pendidikan nasional Indonesia, visi SMK Negeri 1 Kota Serang saat ini, serta pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk merumuskan visi baru yang lebih berpihak pada murid beserta program-program yang dapat dikembangkan.
Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan Indonesia seharusnya mendidik manusia yang berbudi pekerti mulia, berpikiran cerdas, dan bertubuh sehat melalui penanaman nilai-nilai kebenaran, pengetahuan, dan kendali diri. Metode pengajarannya tidak memaksa tetapi memberi ruang untuk peserta didik belajar secara mandiri dan kreatif serta menerapkan sistem pendidikan Among berdasarkan asih, asah, dan asuh.
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang menempatkan tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang visi guru pengerak yang berpihak pada siswa dan menggerakkan komunitas pembelajaran serta menggunakan pendekatan inkuiri aprecitatif dalam perubahan pembelajaran.
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdfYosiOktafianti1
Jurnal ini merangkum pembelajaran Dewi Fortuna Wulandari pada Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Modul ini mengajarkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dewi merasa antusias karena dapat mempelajari cara mengambil keputusan yang berdampak positif. Ia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 dengan kegiatan diskusi tentang visi dan misi sekolah .NovikaAyuArdhianti
Tugas pendampingan individu calon guru penggerak dengan kegiatan diskusi tentang visi misis sekolah bersama Kepala Sekolah, rekan Guru, dan karyawan untuk menentukan apakah visi misi sekolah sudah sesuai dengan aset yang dimiliki.
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdfKusmadiMuhamad1
Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah seorang pemimpin yang mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran, seperti sarana prasarana sekolah, relasi dengan masyarakat sekitar, serta dukungan kepala sekolah dan warga sekolah lainnya. Pengelolaan sumber daya yang tepat dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas, nyaman dan menyenangkan
Dokumen ini membahas visi guru penggerak untuk mencetak generasi yang sholeh (beriman dan taqwa), berakhlak mulia, mandiri, dan terampil melalui peningkatan pembelajaran agama dan akhlak. Beberapa inisiatif yang diambil antara lain kegiatan religius seperti sholat Dhuha dan membaca shalawat, serta kegiatan untuk menanamkan akhlak mulia seperti 5S dan membersihkan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang menempatkan tujuan pendidikan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan siswa. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang visi guru pengerak yang berpihak pada siswa dan menggerakkan komunitas pembelajaran serta menggunakan pendekatan inkuiri aprecitatif dalam perubahan pembelajaran.
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdfYosiOktafianti1
Jurnal ini merangkum pembelajaran Dewi Fortuna Wulandari pada Modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Modul ini mengajarkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dewi merasa antusias karena dapat mempelajari cara mengambil keputusan yang berdampak positif. Ia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 dengan kegiatan diskusi tentang visi dan misi sekolah .NovikaAyuArdhianti
Tugas pendampingan individu calon guru penggerak dengan kegiatan diskusi tentang visi misis sekolah bersama Kepala Sekolah, rekan Guru, dan karyawan untuk menentukan apakah visi misi sekolah sudah sesuai dengan aset yang dimiliki.
3.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.2.pdfKusmadiMuhamad1
Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah seorang pemimpin yang mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran, seperti sarana prasarana sekolah, relasi dengan masyarakat sekitar, serta dukungan kepala sekolah dan warga sekolah lainnya. Pengelolaan sumber daya yang tepat dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas, nyaman dan menyenangkan
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
4. Kebutuhan untuk diterima dan
disayang oleh orang tua,
keluarga, teman dan lingkungan
harus terpenuhi agar tidak
terjadi krisis identitas
Memiliki keyakinan untuk selalu
menjadi pribadi yang bahagia
dengan selalu bersyukur, dan
memberi manfaat bagi orang
lain dengan membahagiakan
meskipun dengan cara
sederhana
Merasa senang ketika bisa
bernyanyi, menari dan
berinteraksi dengan teman
dekat
Bebas mengekspresikan diri
melalui cara yang positif,
mencoba hal-hal baru untuk
mengembangkan kompetensi
dan berkolaborasi dengan
berbagai pihak
4 KebutuhanDasar Manusia
5. Ketika keempat kebutuhan dasar tersebut dapat
terpenuhi maka akan tercipta dunia yang berkualitas