SlideShare a Scribd company logo
Sistem Pengolahan Air di 
Industri Farmasi 
(Water System) 
Oleh : 
KELOMPOK II 
Program Profesi Apoteker 
Fakultas Farmasi 
Universitas Andalas
Disusun 
Oleh : 
Aswati Fitriani , S.Farm 
Dina Septianingsih , S.Farm 
Fadhilah Helnisa, S. Farm 
Hendri Fatriona, S.Farm 
Jefri Efranda , S.Farm 
Metha Andriani, S. Farm 
Nur Alimin, S. Farm 
Puzakal Hamied, S. Farm 
Ratih Kusuma Putri , S. Farm 
Riesa Uzvi Flowerini, S. Farm 
Sri Hutri Adiyanti, S. Farm 
Sujia Nospiadi, S. Farm 
Yeni Budiharti Ikbal , S. Farm 
Yudika Putra, S. Farm 
Yuli Yunita , S. Farm 
Venny Novia Reza , S. Farm 
Reza Alhadi, S. Farm 
Meta Emilia Surya Dharma , S. Farm 
Okta Perwira , S. FArm
Air memiliki peran penting dan kritis : 
merupakan bahan awal (raw material) untuk 
memastikan produksi obat yang bermutu dan 
aman bagi pengguna. 
SPA : Suatu sistem untuk memperoleh air dengan 
kualitas yang dibutuhkan oleh setiap jenis obat 
yang dibuat dan memenuhi persyaratan 
monografi farmakope. 
SPA : perlu didesain, dibuat, dicommisioning, 
dikualifikasi, dioperasikan & dirawat dengan 
benar untuk mencapai tujuan penggunaannya. 
SPA : perlu ditunjang sumber daya & teknologi 
dengan memperhatikan Cara Pembuatan Obat 
yang Baik (CPOB) dan Cara Rekaya yang Baik (GEP) 
PENDAHU 
LUAN 
Air : bahan yang paling banyak digunakan sebagai 
bahan awal dalam produksi, pengolahan dan 
formulasi produk jadi.
SISTEM PENGOLAHAN AIR (Water System 
Spesifikasi Mutu Air 
Sistem Pemurnian Air 
Sistem Penyimpanan dan Distribusi 
Kualifikasi dan Validasi SPA 
Sisitem Pengolahan Limbah Air
Spesifikasi Mutu Air
SPESIFIKASI MUTU AIR 
( 1 ) Air Pasokan (Feed Water) 
Dipasok secara kontinu denga tekanan positif dalam sistem pemipaan 
tanpa cacat untuk mencegah kontaminasi 
Pengolahan awal diperlukan pada : air dari sumber alam ( mata air, 
sumur, sungai, danau dan laut). 
Air pasokan dengan kualitas setara dengan air minum tidak 
memerlukan pengolahan awal. 
Pengolahan awal : pelunakan (softening), penghilangan ion 
(deionisasi) dan pengurangan partikel dan mikroba (sanitasi).
SPESIFIKASI MUTU AIR 
(2) Air Murni (Purified Water) 
Dihasilkan dari air pasokan. 
Memenuhi spesifikasi farmakope untuk kemurnian kimiawi dan 
mikroba. 
Selama penyimpanan dan distribusi : terlindung dari potensi 
pencemaran dan proliferasi mikroba.
SPESIFIKASI MUTU AIR 
(3) Air dengan Tingkat Pemurnian yang Tinggi ((Highly Purified Water) 
Dihasilkan dari air murni. 
Memenuhi spesifikasi khusus ATPT. 
Kualitas ATPT hendaklah memenuhi standar air untuk injeksi termasuk 
persyaratan endotoksin. 
Namun, pengolahan ATPT belum sehandal air untu k injeksi (destilasi) 
Proses : kombinasi metode Reverse Osmosis (RO), ultrafiltasi dan 
deionisasi.
SPESIFIKASI MUTU AIR 
(4) Air Untuk Injeksi (Water for Injection) 
Dihasilkan dari air murni. 
WFI : bukan air steril atau produk jadi steril tetapi merupakan produk 
antara/produk ruahan. 
WFI : air kualitas tertinggi 
Metode permurnian : destilasi
SPESIFIKASI MUTU AIR 
Parameter Air Murni APTP Air Untuk Injeksi 
Konduktivitas 
(pada 25oC) 
pH 
≤ 1.3 ųS/cm 
6-7 
≤ 1.3 ųS/cm 
6-7 
≤ 1.3 ųS/cm 
6-7 
Logam Berat - - - 
Nitrat - - - 
Karbon Organik 
Total 
< 500 ppb < 50 ppb < 50 ppb 
Batas Cemaran 
Mikroba 
< 100 cfu/mL < 10 cfu/mL < 10 cfu/mL 
Endotoksin < 0.25 Eu/mL < 0.25 Eu/mL < 0.25 Eu/mL
PENGGUNAAN 
Air Untuk Injeksi 
Air Murni 
Sediaan Steril 
Sediaan Non-Steril 
Large Volume Parenteral 
Small Volume Parenteral 
Tetes Mata 
Tetes Telinga 
Sirup, Krim (w/o ;o/w), 
cairan obat luar 
Sediaan padat, suppos, 
ovula, salep. 
Pembilasan akhir pada 
pencucian alat.
Sistem Pemurnian Air
PRE - TREATMENT
PRE - TREATMENT 
Multimedia Filter 
---------------------------------------- Fase I 
Menghilangkan lumpur, endapan dan partikel-partikel yang terdapat pada raw 
water. Multimedia filter terdiri dari beberapafilter dengan porositas 6-12 mm; 
2,4 – 4,8 mm; 1,2-2,4 mm; dan 0,6-1,2 mm. Filter-filter ini tersusun dalam 
satu vessel (tabung) dengan bagian bawah tabung diberikan gravel atau pasir 
sebagai alas vessel (sehingga sering juga disebut dengan sand filter). 
Klorinasi 
-------------------------------------------------------- Fase II 
Menghilangkan bakteri, parasit dan mikroorganisme lainnya yang berbahaya 
bagi kesehatan yang ada di dalam air dan untuk menghilangkan senyawa 
Besi,Mangan dan Hydrogen sulfida yang terlarut dalam air. Khlorinasi umumnya 
menggunakan larutan hipokhlorit 5,25% yang kemudian diencerkan dengan 
kira-kira 12 bagian air
PRE – TREATMENT CONT. 
Metode Klorinasi 
------------------------------------------------------ Fase II 
Khlorinasi sesaat dengan dosis tinggi (shock dosage). Pada umumnya dilakukan 
pada lubang bor air baru atau setelah perbaikan yang bertujuan untuk 
memastikan bahwa bakteri dan senyawa kontaminan dapat dihilangkan secara 
maksimum dengan dosis khlor awal 50 – 100 ppm dan waktu kontak paling 
sedikit 6 jam. 
Khlorinasi terus-menerus diilakukan untuk menghilangkan/mencegah 
pertumbuhan bakteri yang terkandung dalam air pasokan yang selalu mengalir 
dengan dosis khlor bebas sisa 3 – 5 ppm dengan waktu kontak 2- 7 menit. 
Kadar khlor bebas sisa ini lebih besar dari kadar pada air minum PAM (0,2 -0,5 
ppm).
PRE - TREATMENT 
Active Carbon Filter 
-------------------------------------- Fase III 
Active Carbon filter. Carbon aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan 
menggunakan uap bertekanan tinggi atau karbon dioksida (CO2) yang berasal 
dari bahan yang memiliki daya adsorbsi yang sangat tinggi. Biasanya digunakan 
dalam bentuk granular (butiran). Active carbon berfungsi sebagai pre-treatment 
sebelum proses de-ionisasi untuk menghilangkan 
chlorine, chloramine, benzene, pestisida, bahan-bahan organik, warna, bau 
dan rasa dalam air
WATER SOFTENER 
Water softener filter 
---------------------------------------- Fase I 
Water softener filter berisi resin anionik yang berfungsi untuk menghilangkan 
dan/atau menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion Ca++ dan Mg++ 
yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air. 
Reverse osmosis (RO) 
-------------------------------------------------------- Fase II 
Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified 
water) yang dapat menurunkan hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) 
di dalam air. Reverse osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus 
(hingga 0,0001 mikron)
WATER SOFTENER 
Reverse osmosis (RO) 
Sistem Reverse Osmosis menggunakan pompa untuk menghasilkan 
tekanan yang lebih tinggi dari tekanan osmosis untuk "mendorong" 
air dari tekanan tinggi melalui membran semipermeabel menuju ke 
daerah yang mempunyai tekanan yang lebih rendah.
WATER SOFTENER 
EDI (Elektonic De-Ionization). -------------------------------------------- Fase III 
Perkembangan dari Ion Exchange system dimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) 
dipakai juga elektroda disamping resin. Elektroda ini dihubungkan dengan arus 
listrik searah sehingga proses pemurnian air dapat berlangsung terus menerus 
tanpa perlu regenerasi. Setelah melewati EDI, selanjutnya purified wateryang 
dihasilkan ditampung dalam tanki penampungan (storage tank) yang dilengkapi 
dengan CIP (cleaning in place) dan looping system dan siap didistribusikan ke 
ruang produksi.
EDI (Elektonic De-Ionization). 
EDI menggunakan kombinasi mixed bed resin, membrane selektif permeabel dan 
arus listrik. Rangkaian proses ini menghasilkan Purified Water (PW).
P O L I S H I N G 
Sistem Ultrafiltrasi 
Proses ultrafiltrasi bertujuan untuk menghilang Total 
Suspended Solid yang masih tersisa ( ex : garam)
P O L I S H I N G 
Ozonisasi dan penambahan oksigen 
Rangkaian Proses ini menghasilkan Air dengan Tingkat 
Pemurnian yang Tinggi (ATPT) (Highly Purified Water)
Air Untuk Injeksi (Water for Injection) 
Purified Water hasil dari proses Water Softener ditampung di tangki penyimpanan. Dari Tangki 
penyimpanan ini PW dilakukan enam tingkat destilasi untuk menghasilkan Water for Injection 
(WFI). Untuk menguapkan air pada stage pertama digunakan plant steam dengan suhu 150 C. Air 
dipanaskan sampai suhunya sama dengan plant steam, uap yang dihasilkan dikondensasikan dan 
masuk ke dalam kolom kedua. Pirogen yang tertinggal di bawah kolom pertama dan proses ini 
berulang sampai kolom destilator ke 6. Proses di atas menghasilkan Water for Injection yang 
disimpan dalam storage tank pada 80 C dengan sistem looping.
Sistem Penyimpanan dan 
Distribusi Air
Penyimpanan 
Sistem Looping 
Air disimpan didalam storage tank dengan suhu >65oC (Biasanya 80oC) 
Kontrol kualitas air : Dilakukan sistem Looping, yaitu purified water 
akan diputar agar tetap berjalan, tidak stagnan ditempat 
Selama proses looping : sepanjang pipa disinari UV untuk mencegah 
pertumbuhan mikroorganisme. 
Pemeriksaan secara berkala pada sampel air dengan menggunakan 
TOC analyzer untuk mengetahui kadar bakteri dalam air. Syarat : batas 
cemaran mikroba < 500 ppB 
Jika lebih dari yang disyaratkan maka harus dilakukan sanitasi. 
a. Sanitasi Panas 
b. Sanitasi Ozon
Feed 
water 
Reverse 
osmosis 
Electro-deionisation 
Tank 
Distillation system 
Tank 
Purification process 
Distribution loop
D i s t r i b u s i 
Hot system distribution 
Control Valve 
(optional) 
T 
Steam 
Hot 
Storage 
Ta 
nk 
Cond.
D i s t r i b u s i 
Hot system distribution 
Most Advantageous When: 
 Hot water is required 
 Hot water is generated 
 Microbial control is critical 
Least Advantageous When: 
 Ambient temperature water 
required
D i s t r i b u s i 
Reheat system distribution 
Steam 
Hot 
Storage 
Tank 
Cooling Heat 
Exchanger 
Coolant 
Coolant 
T 
Cond. 
Reheat ExchangerT 
Cond. 
Control Valve Steam 
(optional)
D i s t r i b u s i 
Reheat system distribution 
Most Advantageous When: 
• Water is generated hot 
• Tight microbial control is required 
• There is little time for sanitization 
• Water consumption is critical (no flushing) 
Least Advantageous When: 
• Energy consumption is critical
W at c h o 
u t 
Semua bahan yang bersentuhan langsung dengan air selama 
pengolahan harus memperhatikan dan memenuhi syarat berikut ini: 
Kompaktibilitas : harus kompatibel dengan suhu dan bahan kimia yang 
digunakan selama proses. 
Tidak mengelupas : Tidak mengelupas pada suhu operasional. 
Tahan terhadap korosi : Air murni, ATPT, dan Air untuk Injeksi sangat 
korosif. 
Permukaan internal yang halus : mencegah adanya kekasaran, ruang 
kosong yang memungkinkan perkembangan mikroba (terbentuk 
biofilm). 
Sistem pipa : penyambungan mudah disambung dengan pengelasan 
terkendalai ; penyambungan pipa dengan kemiringan tertentu juga 
untuk mencegah adanya ruang kosong, deadlogs pada internal pipa 
3x lebih kecil dari pipa cabang.
Kualifikasi dan Validasi SPA
Kualifikasi dan Validasi Proses 
Sistem Pengolahan Air merupakan sistem kritis yang berdampak 
langsung terhadap mutu, sehingga parameter mutu kritis sistem 
tersebut harus dikualifikasi. 
Kualifikasi Desain (KD) 
Kualifikasi Instalasi (KI) 
Kualifikasi Operasional (KO 
Kualifikasi Kinerja (KK)
Validasi Proses
Sistem Pengolahan Limbah 
Air
Limbah Air 
 Limbah dari buangan sisa proses produksi atau kegiatan 
pencucian mesin, pencucian alat-alat, pembersihan 
ruang produksi, bahan kimia dari laboratorirum yang 
terbawa oleh air. 
 Limbah ditampung dan diolah di Instalasi Pengolah Air 
Limbah (IPAL) 
 Industri Farmasi diwajibkan mengolah air limbahnya 
sebelum membuang ke saluran umum 
Karakter Fisika : suhu,warna,bau,padatan. 
Karakter Kimia : senyawa organik dan anorganik. 
Karakter Biologis : mikroorganisme dalam air limbah
Karakteristik Limbah Air 
Suhu 
pH 
Alkalinitas : ukuran kemampuan air limbah untuk 
netralisasi 
Padatan-padatan : Total Solid (TS), Suspended Solid 
(SS), Dissolved Solid (DS) 
Kebutuhan Oksigen Air : Theoritical Oxygen 
Demand, BOD, COD
Metode Pengujian Limbah Air 
Theoritical oxygen demand (TOD) : jumlah oksigen 
yang dibutuhkan dalam proses oksidasi fraksi 
organik dalam air menjadi CO2 dan H2O 
Biochemical Oxygen Demand (BOD) : jumlah 
oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk 
menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat 
organik yang terlarut dan sebagian zat organik yang 
tersuspensi di dalam air 
Chemical Oxygen Demand (COD) : jumlah oksigen 
(mg) yang diperlukan untuk mengoksidasi zat-zat 
organik yang ada di dalam 1 L sampel air dengan 
menggunakan pengoksidasi K2Cr2O7 sebagai sumber 
oksigen
Skema Pengolahan Limbah Air 
Pengolahan Awal (Primary Treatment) 
Menghilangkan padatan tersuspensi dan materi-materi kasar 
Pengolahan Kedua (Secondary Treatment) 
Menghilangkan kandungan organik terlarut 
Pengolahan Lanjut (Advance Treatment) 
Menghilangkan nutrien (N&P) atau bahan-bahan pencemar 
spesifik yang tidak dapat dihilangkan pada pengolahan tingkat 
sebelumnya 
Penanganan Lumpur (Sludge Handling) 
Mengolah lumpur yang dihasilkan dalam proses sebelumnya 
sehingga siap dibuang ke lingkungan.
T e r i m a K a s i h

More Related Content

What's hot

Emulsi
Emulsi Emulsi
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
wulannsftri
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
Sapan Nada
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
CPOTB.ppt
CPOTB.pptCPOTB.ppt
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Nesha Mutiara
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Gina Sakinah
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Abulkhair Abdullah
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologi
khoiril anwar
 
Cpob produksi
Cpob   produksiCpob   produksi
Cpob produksi
TEGUH IMANTO
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Dyah Arum Anggraeni
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
ArwinAr
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 

What's hot (20)

Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
CPOTB.ppt
CPOTB.pptCPOTB.ppt
CPOTB.ppt
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Registrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk BiologiRegistrasi Obat dan Produk Biologi
Registrasi Obat dan Produk Biologi
 
Laporan resmi syrup gg
Laporan resmi syrup ggLaporan resmi syrup gg
Laporan resmi syrup gg
 
Cpob produksi
Cpob   produksiCpob   produksi
Cpob produksi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 

Similar to Water system

Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.ppt
ShaneYu10
 
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
SriHariatiDongge
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment process
Fecsolution
 
Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulang
habib fahmi
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
AlFharel
 
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
Nur Angraini
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Luhur Moekti Prayogo
 
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptxKelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
MOODBATIN1
 
Utility lafi ad
Utility lafi adUtility lafi ad
Utility lafi ad
lideoloria
 
Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestik
gerry handoyo
 
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan AirPengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Fajrul Mutaqin
 
Fasilitas Kritis download from scribd.ppt
Fasilitas Kritis download from scribd.pptFasilitas Kritis download from scribd.ppt
Fasilitas Kritis download from scribd.ppt
NurmaliaSaraswati
 
Pedoman HS DAM.ppt
Pedoman HS DAM.pptPedoman HS DAM.ppt
Pedoman HS DAM.ppt
haryputter1
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaHarry
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaOZ Vessalius
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Riffidoresson1
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
anitawulandari11
 

Similar to Water system (20)

Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.ppt
 
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
08_Bab VIII Pengolahan Air.ppt
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment process
 
Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulang
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
Pengelolaan Air
Pengelolaan Air Pengelolaan Air
Pengelolaan Air
 
Perpaipan
PerpaipanPerpaipan
Perpaipan
 
Seminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latifSeminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latif
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
 
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptxKelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
 
Utility lafi ad
Utility lafi adUtility lafi ad
Utility lafi ad
 
Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestik
 
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan AirPengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
Pengantar Rekayasa Desain - Sistem Penjernihan Air
 
Fasilitas Kritis download from scribd.ppt
Fasilitas Kritis download from scribd.pptFasilitas Kritis download from scribd.ppt
Fasilitas Kritis download from scribd.ppt
 
Pedoman HS DAM.ppt
Pedoman HS DAM.pptPedoman HS DAM.ppt
Pedoman HS DAM.ppt
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 

More from Meta Emilia Surya Dharma

Ginkgo biloba dan piper batle
Ginkgo biloba dan piper batleGinkgo biloba dan piper batle
Ginkgo biloba dan piper batle
Meta Emilia Surya Dharma
 
A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)
A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)
A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)
Meta Emilia Surya Dharma
 
Trematoda hati
Trematoda hatiTrematoda hati
Trematoda hati
Meta Emilia Surya Dharma
 

More from Meta Emilia Surya Dharma (10)

Ginkgo biloba dan piper batle
Ginkgo biloba dan piper batleGinkgo biloba dan piper batle
Ginkgo biloba dan piper batle
 
A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)
A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)
A View From Regulatory Agencies (Tinjauan dari Badan Hukum)
 
Demam Malaria
Demam MalariaDemam Malaria
Demam Malaria
 
Enterobiasis
EnterobiasisEnterobiasis
Enterobiasis
 
Trichuriasis
TrichuriasisTrichuriasis
Trichuriasis
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Loaiasis
LoaiasisLoaiasis
Loaiasis
 
Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Analisa Resep
Analisa ResepAnalisa Resep
Analisa Resep
 
Trematoda hati
Trematoda hatiTrematoda hati
Trematoda hati
 

Recently uploaded

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Water system

  • 1. Sistem Pengolahan Air di Industri Farmasi (Water System) Oleh : KELOMPOK II Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas
  • 2. Disusun Oleh : Aswati Fitriani , S.Farm Dina Septianingsih , S.Farm Fadhilah Helnisa, S. Farm Hendri Fatriona, S.Farm Jefri Efranda , S.Farm Metha Andriani, S. Farm Nur Alimin, S. Farm Puzakal Hamied, S. Farm Ratih Kusuma Putri , S. Farm Riesa Uzvi Flowerini, S. Farm Sri Hutri Adiyanti, S. Farm Sujia Nospiadi, S. Farm Yeni Budiharti Ikbal , S. Farm Yudika Putra, S. Farm Yuli Yunita , S. Farm Venny Novia Reza , S. Farm Reza Alhadi, S. Farm Meta Emilia Surya Dharma , S. Farm Okta Perwira , S. FArm
  • 3. Air memiliki peran penting dan kritis : merupakan bahan awal (raw material) untuk memastikan produksi obat yang bermutu dan aman bagi pengguna. SPA : Suatu sistem untuk memperoleh air dengan kualitas yang dibutuhkan oleh setiap jenis obat yang dibuat dan memenuhi persyaratan monografi farmakope. SPA : perlu didesain, dibuat, dicommisioning, dikualifikasi, dioperasikan & dirawat dengan benar untuk mencapai tujuan penggunaannya. SPA : perlu ditunjang sumber daya & teknologi dengan memperhatikan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Rekaya yang Baik (GEP) PENDAHU LUAN Air : bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan awal dalam produksi, pengolahan dan formulasi produk jadi.
  • 4. SISTEM PENGOLAHAN AIR (Water System Spesifikasi Mutu Air Sistem Pemurnian Air Sistem Penyimpanan dan Distribusi Kualifikasi dan Validasi SPA Sisitem Pengolahan Limbah Air
  • 6. SPESIFIKASI MUTU AIR ( 1 ) Air Pasokan (Feed Water) Dipasok secara kontinu denga tekanan positif dalam sistem pemipaan tanpa cacat untuk mencegah kontaminasi Pengolahan awal diperlukan pada : air dari sumber alam ( mata air, sumur, sungai, danau dan laut). Air pasokan dengan kualitas setara dengan air minum tidak memerlukan pengolahan awal. Pengolahan awal : pelunakan (softening), penghilangan ion (deionisasi) dan pengurangan partikel dan mikroba (sanitasi).
  • 7. SPESIFIKASI MUTU AIR (2) Air Murni (Purified Water) Dihasilkan dari air pasokan. Memenuhi spesifikasi farmakope untuk kemurnian kimiawi dan mikroba. Selama penyimpanan dan distribusi : terlindung dari potensi pencemaran dan proliferasi mikroba.
  • 8. SPESIFIKASI MUTU AIR (3) Air dengan Tingkat Pemurnian yang Tinggi ((Highly Purified Water) Dihasilkan dari air murni. Memenuhi spesifikasi khusus ATPT. Kualitas ATPT hendaklah memenuhi standar air untuk injeksi termasuk persyaratan endotoksin. Namun, pengolahan ATPT belum sehandal air untu k injeksi (destilasi) Proses : kombinasi metode Reverse Osmosis (RO), ultrafiltasi dan deionisasi.
  • 9. SPESIFIKASI MUTU AIR (4) Air Untuk Injeksi (Water for Injection) Dihasilkan dari air murni. WFI : bukan air steril atau produk jadi steril tetapi merupakan produk antara/produk ruahan. WFI : air kualitas tertinggi Metode permurnian : destilasi
  • 10. SPESIFIKASI MUTU AIR Parameter Air Murni APTP Air Untuk Injeksi Konduktivitas (pada 25oC) pH ≤ 1.3 ųS/cm 6-7 ≤ 1.3 ųS/cm 6-7 ≤ 1.3 ųS/cm 6-7 Logam Berat - - - Nitrat - - - Karbon Organik Total < 500 ppb < 50 ppb < 50 ppb Batas Cemaran Mikroba < 100 cfu/mL < 10 cfu/mL < 10 cfu/mL Endotoksin < 0.25 Eu/mL < 0.25 Eu/mL < 0.25 Eu/mL
  • 11. PENGGUNAAN Air Untuk Injeksi Air Murni Sediaan Steril Sediaan Non-Steril Large Volume Parenteral Small Volume Parenteral Tetes Mata Tetes Telinga Sirup, Krim (w/o ;o/w), cairan obat luar Sediaan padat, suppos, ovula, salep. Pembilasan akhir pada pencucian alat.
  • 14. PRE - TREATMENT Multimedia Filter ---------------------------------------- Fase I Menghilangkan lumpur, endapan dan partikel-partikel yang terdapat pada raw water. Multimedia filter terdiri dari beberapafilter dengan porositas 6-12 mm; 2,4 – 4,8 mm; 1,2-2,4 mm; dan 0,6-1,2 mm. Filter-filter ini tersusun dalam satu vessel (tabung) dengan bagian bawah tabung diberikan gravel atau pasir sebagai alas vessel (sehingga sering juga disebut dengan sand filter). Klorinasi -------------------------------------------------------- Fase II Menghilangkan bakteri, parasit dan mikroorganisme lainnya yang berbahaya bagi kesehatan yang ada di dalam air dan untuk menghilangkan senyawa Besi,Mangan dan Hydrogen sulfida yang terlarut dalam air. Khlorinasi umumnya menggunakan larutan hipokhlorit 5,25% yang kemudian diencerkan dengan kira-kira 12 bagian air
  • 15. PRE – TREATMENT CONT. Metode Klorinasi ------------------------------------------------------ Fase II Khlorinasi sesaat dengan dosis tinggi (shock dosage). Pada umumnya dilakukan pada lubang bor air baru atau setelah perbaikan yang bertujuan untuk memastikan bahwa bakteri dan senyawa kontaminan dapat dihilangkan secara maksimum dengan dosis khlor awal 50 – 100 ppm dan waktu kontak paling sedikit 6 jam. Khlorinasi terus-menerus diilakukan untuk menghilangkan/mencegah pertumbuhan bakteri yang terkandung dalam air pasokan yang selalu mengalir dengan dosis khlor bebas sisa 3 – 5 ppm dengan waktu kontak 2- 7 menit. Kadar khlor bebas sisa ini lebih besar dari kadar pada air minum PAM (0,2 -0,5 ppm).
  • 16. PRE - TREATMENT Active Carbon Filter -------------------------------------- Fase III Active Carbon filter. Carbon aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan menggunakan uap bertekanan tinggi atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari bahan yang memiliki daya adsorbsi yang sangat tinggi. Biasanya digunakan dalam bentuk granular (butiran). Active carbon berfungsi sebagai pre-treatment sebelum proses de-ionisasi untuk menghilangkan chlorine, chloramine, benzene, pestisida, bahan-bahan organik, warna, bau dan rasa dalam air
  • 17. WATER SOFTENER Water softener filter ---------------------------------------- Fase I Water softener filter berisi resin anionik yang berfungsi untuk menghilangkan dan/atau menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion Ca++ dan Mg++ yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air. Reverse osmosis (RO) -------------------------------------------------------- Fase II Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified water) yang dapat menurunkan hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam air. Reverse osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001 mikron)
  • 18. WATER SOFTENER Reverse osmosis (RO) Sistem Reverse Osmosis menggunakan pompa untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan osmosis untuk "mendorong" air dari tekanan tinggi melalui membran semipermeabel menuju ke daerah yang mempunyai tekanan yang lebih rendah.
  • 19. WATER SOFTENER EDI (Elektonic De-Ionization). -------------------------------------------- Fase III Perkembangan dari Ion Exchange system dimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga elektroda disamping resin. Elektroda ini dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses pemurnian air dapat berlangsung terus menerus tanpa perlu regenerasi. Setelah melewati EDI, selanjutnya purified wateryang dihasilkan ditampung dalam tanki penampungan (storage tank) yang dilengkapi dengan CIP (cleaning in place) dan looping system dan siap didistribusikan ke ruang produksi.
  • 20. EDI (Elektonic De-Ionization). EDI menggunakan kombinasi mixed bed resin, membrane selektif permeabel dan arus listrik. Rangkaian proses ini menghasilkan Purified Water (PW).
  • 21. P O L I S H I N G Sistem Ultrafiltrasi Proses ultrafiltrasi bertujuan untuk menghilang Total Suspended Solid yang masih tersisa ( ex : garam)
  • 22. P O L I S H I N G Ozonisasi dan penambahan oksigen Rangkaian Proses ini menghasilkan Air dengan Tingkat Pemurnian yang Tinggi (ATPT) (Highly Purified Water)
  • 23. Air Untuk Injeksi (Water for Injection) Purified Water hasil dari proses Water Softener ditampung di tangki penyimpanan. Dari Tangki penyimpanan ini PW dilakukan enam tingkat destilasi untuk menghasilkan Water for Injection (WFI). Untuk menguapkan air pada stage pertama digunakan plant steam dengan suhu 150 C. Air dipanaskan sampai suhunya sama dengan plant steam, uap yang dihasilkan dikondensasikan dan masuk ke dalam kolom kedua. Pirogen yang tertinggal di bawah kolom pertama dan proses ini berulang sampai kolom destilator ke 6. Proses di atas menghasilkan Water for Injection yang disimpan dalam storage tank pada 80 C dengan sistem looping.
  • 24. Sistem Penyimpanan dan Distribusi Air
  • 25. Penyimpanan Sistem Looping Air disimpan didalam storage tank dengan suhu >65oC (Biasanya 80oC) Kontrol kualitas air : Dilakukan sistem Looping, yaitu purified water akan diputar agar tetap berjalan, tidak stagnan ditempat Selama proses looping : sepanjang pipa disinari UV untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Pemeriksaan secara berkala pada sampel air dengan menggunakan TOC analyzer untuk mengetahui kadar bakteri dalam air. Syarat : batas cemaran mikroba < 500 ppB Jika lebih dari yang disyaratkan maka harus dilakukan sanitasi. a. Sanitasi Panas b. Sanitasi Ozon
  • 26. Feed water Reverse osmosis Electro-deionisation Tank Distillation system Tank Purification process Distribution loop
  • 27. D i s t r i b u s i Hot system distribution Control Valve (optional) T Steam Hot Storage Ta nk Cond.
  • 28. D i s t r i b u s i Hot system distribution Most Advantageous When:  Hot water is required  Hot water is generated  Microbial control is critical Least Advantageous When:  Ambient temperature water required
  • 29. D i s t r i b u s i Reheat system distribution Steam Hot Storage Tank Cooling Heat Exchanger Coolant Coolant T Cond. Reheat ExchangerT Cond. Control Valve Steam (optional)
  • 30. D i s t r i b u s i Reheat system distribution Most Advantageous When: • Water is generated hot • Tight microbial control is required • There is little time for sanitization • Water consumption is critical (no flushing) Least Advantageous When: • Energy consumption is critical
  • 31. W at c h o u t Semua bahan yang bersentuhan langsung dengan air selama pengolahan harus memperhatikan dan memenuhi syarat berikut ini: Kompaktibilitas : harus kompatibel dengan suhu dan bahan kimia yang digunakan selama proses. Tidak mengelupas : Tidak mengelupas pada suhu operasional. Tahan terhadap korosi : Air murni, ATPT, dan Air untuk Injeksi sangat korosif. Permukaan internal yang halus : mencegah adanya kekasaran, ruang kosong yang memungkinkan perkembangan mikroba (terbentuk biofilm). Sistem pipa : penyambungan mudah disambung dengan pengelasan terkendalai ; penyambungan pipa dengan kemiringan tertentu juga untuk mencegah adanya ruang kosong, deadlogs pada internal pipa 3x lebih kecil dari pipa cabang.
  • 33. Kualifikasi dan Validasi Proses Sistem Pengolahan Air merupakan sistem kritis yang berdampak langsung terhadap mutu, sehingga parameter mutu kritis sistem tersebut harus dikualifikasi. Kualifikasi Desain (KD) Kualifikasi Instalasi (KI) Kualifikasi Operasional (KO Kualifikasi Kinerja (KK)
  • 36. Limbah Air  Limbah dari buangan sisa proses produksi atau kegiatan pencucian mesin, pencucian alat-alat, pembersihan ruang produksi, bahan kimia dari laboratorirum yang terbawa oleh air.  Limbah ditampung dan diolah di Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)  Industri Farmasi diwajibkan mengolah air limbahnya sebelum membuang ke saluran umum Karakter Fisika : suhu,warna,bau,padatan. Karakter Kimia : senyawa organik dan anorganik. Karakter Biologis : mikroorganisme dalam air limbah
  • 37. Karakteristik Limbah Air Suhu pH Alkalinitas : ukuran kemampuan air limbah untuk netralisasi Padatan-padatan : Total Solid (TS), Suspended Solid (SS), Dissolved Solid (DS) Kebutuhan Oksigen Air : Theoritical Oxygen Demand, BOD, COD
  • 38. Metode Pengujian Limbah Air Theoritical oxygen demand (TOD) : jumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses oksidasi fraksi organik dalam air menjadi CO2 dan H2O Biochemical Oxygen Demand (BOD) : jumlah oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat organik yang tersuspensi di dalam air Chemical Oxygen Demand (COD) : jumlah oksigen (mg) yang diperlukan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada di dalam 1 L sampel air dengan menggunakan pengoksidasi K2Cr2O7 sebagai sumber oksigen
  • 39. Skema Pengolahan Limbah Air Pengolahan Awal (Primary Treatment) Menghilangkan padatan tersuspensi dan materi-materi kasar Pengolahan Kedua (Secondary Treatment) Menghilangkan kandungan organik terlarut Pengolahan Lanjut (Advance Treatment) Menghilangkan nutrien (N&P) atau bahan-bahan pencemar spesifik yang tidak dapat dihilangkan pada pengolahan tingkat sebelumnya Penanganan Lumpur (Sludge Handling) Mengolah lumpur yang dihasilkan dalam proses sebelumnya sehingga siap dibuang ke lingkungan.
  • 40. T e r i m a K a s i h