SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS FARMASI
KAPITA SELEKTA
“IMPLEMENTASI HOME CARE TELEPHARMACY
DALAM MONITORING EFEK SAMPING OBAT
(FARMAKOVIGILANS)”
OLEH :
KELOMPOK XIV
NESHA MUTIARA 2021000056
NI MADE KARNITA SOVYANA TIKAWATI 2021000057
NURUL ALMA 2021000058
NURUL AZIZAH 2021000059
DOSEN PENGUJI :
Dr. apt. Zuhelmi Aziz, M.Si.
JAKARTA
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa Allah atas
rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kapita selekta yang berjudul “IMPLEMENTASI
HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING EFEK SAMPING
OBAT (FARMAKOVIGILANS” dengan baik.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin berterima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed. selaku Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Pancasila.
2. Ibu Dr. apt. Zuhelmi Aziz, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah menilai
pekerjaan penulis dalam kapita selektra ini.
3. Teman-teman PSPA UP angkatan 68 yang selalu mendukung selama
masa-masa belajar.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
khususnya di bidang farmasi serta bidang lain yang berkaitan.
Jakarta, Oktober 2021
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
_Toc85915993
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
ABSTRAK..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. DEFINISI.......................................................................................................... 3
C. PERUMUSAN MASALAH...........................................................................4
D. TUJUAN........................................................................................4
E. MANFAAT.....................................................................................4
BAB II MATERI POKOK...............................................................................4
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDONESIA.........................4
B. FRAMEWORK TELEPHARMACY................................................ 4
C. TELEPHARMACY.........................................................................5
D. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN TELEPHARMACY SELAMA
PANDEMI COVID-19....................................................................6
E. PEMANFAATAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM
FARMAKOVIGILANS SELAMA PANDEMI COVID-19.................6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 8
A. PELAYANAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM
MONITORING EFEK SAMPING OBAT........................................8
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HOME CARE
TELEPHARMACY........................................................................ 9
BAB IV......................................................................................................... 10
PENUTUP.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11
iii
ABSTRAK
(A)NESHA MUTIARA, NURUL ALMA, NURUL AZIZAH, NI MADE KARNITA
SOVYANA TIKAWATI
(B) IMPLEMENTASI HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING
EFEK SAMPING OBAT (FARMAKOVIGILANS)
(C) iv + 12 halaman
(D)Kata kunci: Implementasi, Home Care, Telepharmacy, Farmavigilans
(E) Perkembangan teknologi informasi saat ini menjangkau bidang kesehatan,
salah satunya adanya home care telepharmacy. Telepharmacy adalah
salah satu aplikasi dari perkembangan teknologi yang membantu
apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian. Telepharmacy saat ini
tidak hanya melayani konseling penggunaan obat, tetapi berkembang
melayani home care telepharmacy untuk monitoring efek samping obat.
Pelayanan yang dapat diberikan apoteker pada layanan home care
telepharmacy selain meliputi penyediaan obat, pendampingan
pengelolaan obat, konsultasi masalah obat, juga monitoring pelaksanaan
dan keamanan penggunaan obat. Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui implementasi pelayanan home care
telepharmacy dalam upaya monitoring efek samping obat serta
mengetahui kelebihan dan kekurangan pemanfaatan home care
telepharmacy dalam monitoring efek samping obat. MESO merupakan
salah satu kegiatan dari farmakovigilans, pada masa pandemi saat ini
pelayanan home care telepharmacy tidak hanya berfokus pada pasien
dengan penyakit kronis namun juga pasien dengan status isolasi mandiri.
Hasil MESO yang diperoleh oleh apoteker kemudian dilaporkan ke BPOM
RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) untuk dikaji
lebih dalam terkait manfaat, kerugian, efektivitas, dan risiko obat-obatan
sebagai upaya mencapai penggunaan obat-obatan yang rasional. Salah
satu contoh implementasi home care telepharmacy untuk MESO yaitu
aplikasi Kimia Farma Mobile yang membantu apoteker tetap melakukan
praktik kefarmasian.
(F) Daftar Rujukan: 17 buah
(G)Dr. apt. Zuhelmi Aziz, M.Si.
(H)2021
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknologi di era globalisasi saat ini mengalami kemajuan yang begitu
pesat salah satunya teknologi informasi yang merambah ke berbagai
bidang kehidupan manusia seperti bidang kesehatan, pendidikan,
pertanian, transportasi, industri dan bisnis. Teknologi informasi
merupakan penggunaan peralatan elektronik untuk menyimpan,
menganalisis dan mendistribusikan informasi melalui media (internet).
Salah satu kemajuan teknologi informasi saat ini yaitu pada bidang
kesehatan. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi menjadi
pusat perhatian dunia karena mampu meningkatkan kualitas kehidupan
manusia (1). Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dikenal
dengan sebutan telehealth, telemedicine dan telepharmacy.
Indonesia saat ini sedang mengalami pandemi COVID-19 yang
penyebarannya semakin meningkat dan meluas. Orang yang kontak erat
dengan pasien COVID-19 termasuk dokter dan tenaga kesehatan lain
yang memberikan asuhan medis dan pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan merupakan orang yang paling berisiko tertular
infeksi COVID-19. Salah satu pencegahan terhadap penyebaran COVID-
19 yaitu dengan pembatasan pelayanan kesehatan secara tatap muka
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berupa
telemedicine dan telepharmacy (2).
Telemedicine membantu pasien dalam menjalani isolasi mandiri
seperti konsultasi mengenai keluhan, mendapat informasi mengenai gaya
hidup sehat, pemeriksaan fisik melalui audiovisual, penegakan diagnosis
serta penulisan resep obat sesuai dengan tata kelola klinis yang optimal
2
dan efektif. Resep obat yang didapat melalui telemedicine selanjutnya
dapat
3
ditebus melalui telepharmacy yang dikonfirmasi oleh apoteker melalui
telepon, kemudian pasien dimonitoring efek terapi oleh apoteker serta
pasien dapat berkonsultasi mengenai efek samping yang dialami (2).
Pelayanan telepharmacy adalah salah satu aplikasi dari
perkembangan teknologi yang membantu apoteker dalam menjalankan
praktik kefarmasian. Telepharmacy saat ini tidak hanya melayani
konseling penggunaan obat, tetapi berkembang melayani home care
telepharmacy untuk monitoring efek samping obat. Pelayanan yang dapat
diberikan apoteker pada layanan home care telepharmacy selain meliputi
penyediaan obat, pendampingan pengelolaan obat, konsultasi masalah
obat, juga monitoring pelaksanaan dan keamanan penggunaan obat (3).
Salah satu pelayanan yang diberikan apoteker dalam layanan home
care telepharmacy yang menjadi perhatian yaitu monitoring efek samping
obat (farmakovigilans), apoteker bertanggung jawab dalam memantau
terapi obat serta efek samping yang dialami pasien. Hal ini dikarenakan
prioritas pasien yang perlu mendapat layanan home care ialah pasien
dengan penderita penyakit kronis, pasien dengan terapi jangka panjang
serta pasien yang berisiko seperti lanjut usia dan komorbiditas (3).
Dengan begitu layanan home care telepharmacy ini dapat memberikan
manfaat signifikan dibidang kesehatan dengan kecepatan aksesnya.
B. DEFINISI
1. Implementasi adalah aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme
suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu
kegiatan yang terencana untuk mencapai tujuan kegiatan (4).
2. Telepharmacy adalah pelayanan kefarmasian oleh apoteker melalui
penggunaan teknologi telekomunikasi dan sistem informasi kepada
pasien (5)
3. Home care adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan
merupakan suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan
4
keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (6).
4. Farmakovigilans adalah ilmu dan kegiatan yang berkaitan dengan
pengumpulan, deteksi, pemantauan, penilaian, dan pencegahan efek
samping dengan produk farmasi (7).
5. Monitoring efek samping obat adalah Monitoring Efek Samping Obat
(MESO) merupakan suatu proses kegiatan pemantauan setiap
respons terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosa, dan terapi (8).
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana implementasi pelayanan home care telepharmacy dalam
upaya monitoring efek samping obat?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pemanfaatan home care
telepharmacy dalam monitoring efek samping obat?
D. TUJUAN
1. Mengetahui implementasi pelayanan home care telepharmacy dalam
upaya onitoring efek samping obat.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pemanfaatan home care
telepharmacy dalam monitoring efek samping obat.
E. MANFAAT
Manfaat makalah ini dapat memberikan informasi mengenai implementasi
home care telefarmasi dalam monitoring efek samping obat
(farmakovigilans).
4
BAB II
MATERI POKOK
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDONESIA
Perkembangan teknologi pada saat ini mengalami kemajuan yang begitu
pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi
yang telah menjangkau ke berbagai bidang kehidupan manusia, temasuk
dalam bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi dalam bidang
kesehatan saat ini dapat membantu dalam memberikan pelayanan
kesehatan (1). Dengan kondisi pandemi yang terjadi di berbagai negara
salah satunya Indonesia, menjadi kan pemanfaatan teknologi di bidang
kesehatan sebagai sarana penting agar dapat menjangkau masyarakat
dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti memanfaatkan
layanan telehealth, telemedicine, dan telepharmacy (9).
B. FRAMEWORK TELEPHARMACY
Secara garis besar, telepharmacy tergolong dalam telemedicine – di
mana telemedicine merupakan bagian dari telehealth. Telepharmacy
adalah pelayanan kefarmasian oleh apoteker melalui penggunaan
teknologi telekomunikasi dan sistem informasi kepada pasien (5). Contoh
telepharmacy yaitu medication therapy management, konsultasi online.
Menurut World Health Organization, telehealth merupakan pemberian
layanan dan informasi dengan lingkup lebih luas.semua tenaga
kesehatan yang menggunakan informasi dan komunikasi, untuk bertukar
informasi yang valid untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan
penyakit dan cidera, penelitian dan evaluasi, dan untuk pendidikan
berkelanjutan penyedia layanan kesehatan, dalam kepentingan
memajukan kesehatan individu dan komunitas (9). Sedangkan
telemedicine adalah aplikasi suatu metode dari pengobatan klinis, yang
5
pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan
komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini,
informasi media tersebut dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan
dan kadang-kadang dapat digunakan pula untuk prosedur medis di
tempat terpencil. Termasuk didalamnya antara lain teleradiologi,
telekardiologi, telekonsultasi dan telefarmasi (10).
C. TELEPHARMACY
Telepharmacy dilakukan oleh apoteker di fasilitas pelayanan
kefarmasian sesuai dengan regulasi dan tetap mengacu pada standar
pelayanan kefarmasian. Adapun regulasi terkait telefarmasi :
1. Telefarmasi dalam rangka telemedisin (sesuai SE
HK.02.01/MENKES/303/2020 TAHUN 2020)
2. Telefarmasi dalam rangka peredaran sediaan farmasi : Apotek
(mandiri/bekerja sama dengan PSEF → PMK 14/2021)
3. Telefarmasi dalam pelayanan farmasi klinis: konseling, PIO online,
PTO (Pemantauan Terapi Obat)
4. Pelayanan farmasi secara elektronik (telefarmasi) dapat dilakukan
untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan BMHP kecuali narkotika
dan psikotropika, sediaan injeksi (kecuali insulin) dan implan KB (11).
Telefarmasi memiliki keunggulan, yaitu dapat meningkatkan cakupan
pelayanan, penyampaian informasi obat lebih cepat dan akurat, akses
yang lebih mudah dalam melakukan konsultasi obat, meningkatkan
aksesbilitas dan fleksibilitas tenaga kesehatan, meningkatkan
kenyamanan pasien dengan mudahnya dalam membuat janji temu, tidak
perlu keluar rumah, dan lebih mudah mengakses pelayanan kefarmasian
(11). Namun telefarmasi juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan
pengelolaan yang rumit, berpotensi adanya penyalahgunaan data pasien,
adanya penyalahgunaan obat, membutuhkan jaringan dan perangkat
yang mendukung (12).
6
D. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN TELEPHARMACY SELAMA
PANDEMI COVID-19
Pandemi COVID-19 telah mengubah implementasi pelayanan kesehatan,
salah satunya yaitu pemanfaatan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dalam skala besar.
Perubahan ini didukung oleh World Health Organization (WHO) sehingga
dipertimbangkan sebagai aspek esensial untuk meningkatkan
penggunaan obat yang rasional. Perkembangan ini menjadi peluang bagi
apoteker sebagai tenaga kesehatan yang kompeten di bidang obat-
obatan untuk melakukan praktik kefarmasian meliputi konseling
kefarmasian dan monitoring efek samping obat (MESO) (13). Dalam hal
ini apoteker telah terbukti aktif berkontribusi dalam mengidentifikasi efek
samping obat, mencegah, dan mengatasi masalah terkait terapi pasien,
terutama penderita penyakit kronis dan pasien COVID-19 yang
melakukan isolasi mandiri di rumah (14).
E. PEMANFAATAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM FARMAKOVIGILANS
SELAMA PANDEMI COVID-19
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan masyarakat mengurangi
mobilitas dan menjaga jarak dengan manusia lainnya sehingga
berdampak pada menurunnya jumlah pasien yang mengakses pelayanan
kesehatan secara tatap muka. Terutama penderita penyakit kronis yang
berisiko tinggi terinfeksi virus sehingga menunda konsultasi kesehatan di
fasilitas kesehatan meliputi menunda kunjungan ke apotek. Hal ini
mempersulit tenaga kesehatan terutama apoteker untuk memantau efek
samping obat yang digunakan pasien sehingga terjadi penurunan
kepatuhan penderita penyakit kronis dalam menggunakan obat yang
membahayakan kesehatan pasien tersebut. Oleh sebab itu, apoteker
sebagai salah satu garda terdepan dapat tetap memiliki peran penting
untuk mengawal, memonitor, dan mengevaluasi efek samping serta
7
keamanan obat yang digunakan penderita penyakit kronis maupun pasien
COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri dengan memanfaatkan
telepharmacy (13). Hasil monitoring efek samping obat yang diperoleh
apoteker kemudian dilaporkan ke BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia) untuk dikaji lebih dalam terkait manfaat,
kerugian, efektivitas, dan risiko obat-obatan sebagai upaya mencapai
penggunaan obat-obatan yang rasional.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. PELAYANAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING
EFEK SAMPING OBAT
Telepharmacy adalah pelayanan kesehatan oleh apoteker melalui
penggunaan telekomunikasi. Pada telepharmacy terdapat beberapa sub
pelayanan, diantaranya yaitu pengkajian resep, konseling pasien, dan
pemantauan terapi obat (15). Telepharmacy juga mencakup pelayanan
home care yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang memilih
tinggal dirumah namun membutuhkan pelayanan kesehatan terus
menerus seperti pasien dengan penyakit kronis. Pelayanan home care
berbasis telekomunikasi ini disebut e-homecare services (6).
Pelayanan home care telepharmacy dilakukan oleh apoteker yang
bertujuan memberikan konseling terhadap regimen asumsi obat dan
pemantauan terapi obat, serta apoteker juga dapat memberikan
pelayanan farmakovigilans. Salah satu contohnya yaitu, Program PILL
(Pharmacological Intervention in Late Life) yang merupakan layanan
yang dikembangkan untuk para veteran di daerah pedesaan di Amerika
Serikat untuk membantu mereka mengikuti kepatuhan resep setelah
keluar dari rumah sakit. Pasien geriatri diobati dengan beberapa obat per
hari (polimedikasi) dan pengobatan farmakologis yang diartikulasikan ini
dapat menyebabkan beberapa masalah interaksi obat. PILL dirancang
untuk mempermudah pengelolaan obat pasien dengan membantu
mereka dengan panggilan telepon apoteker. Jika terjadi masalah,
apoteker PILL dapat merekomendasikan pengganti terapi yang tepat.
Berdasarkan survei, Program ini mendeteksi lebih dari 70% medication
error dan merupakan aplikasi yang mudah digunakan oleh pasien, dan
memiliki tingkat kepuasan yang tinggi (15).
9
Di Indonesia, home care telepharmacy mulai berkembang terutama
ketika pandemi COVID-19 berlangsung. Salah satunya yaitu dengan
adanya aplikasi Kimia Farma Mobile yang merupakan digitalisasi
layanan apotek Kimia Farma. Pada aplikasi tersebut masyarakat dengan
mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kefarmasian seperti membeli
obat dan konseling dengan apoteker (16). Selain itu, aplikasi Kimia
Farma Mobile juga memiliki kontribusi untuk memberikan pelayanan
kepada pasien COVID-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah.
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HOME CARE TELEPHARMACY
Kelebihan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat
yaitu: kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan meskipun
berada di lokasi yang jauh dari tempat pelayanan, telefarmasi
mengaktifkan operasi layanan yang lengkap oleh apoteker mencakup
tinjauan penggunaan obat dan konseling pasien. Teknologi ini
memungkinkan apoteker tidak bepergian mengunjungi pasien untuk
meninjau pengobatan sehingga mengefektifkan pelayanan home care
dan monitoring pengobatan pasien (17). Pada pandemi COVID-19,
Home care telepharmacy juga merupakan salah satu solusi untuk
mengurangi transmisi COVID-19 dalam pelayanan kefarmasian.
Kekurangan home care telepharmacy dalam monitoring efek
samping obat yaitu: operasional yang sulit terutama di pedesaan yang
membutuhkan koneksi digital yang tinggi atau fitur aplikasi yang sulit
dimengerti oleh masyarakat. Dan kekurangan selanjutnya adalah
ketidakinginan menggunakan teknologi oleh masyarakat itu sendiri
sehingga akan terjadi ketidakmerataan home care telepharmacy dalam
monitoring efek samping obat (17).
10
BAB IV
PENUTUP
Farmakovigilans merupakan seluruh kegiatan tentang pendeteksian,
penilaian (assessment), pemahaman, dan pencegahan efek samping
atau masalah lainnya terkait dengan penggunaan obat. Salah satu
kegiatan dari farmakovigilans yaitu monitoring efek samping obat. Pada
masa pandemi COVID-19, Implementasi home care telepharmacy dalam
monitoring efek samping obat (MESO) mengalami perkembangan,
sehingga tidak hanya melayani penderita penyakit kronis, tetapi juga
melayani pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Apoteker sebagai tenaga kesehatan yang kompeten di bidang obat-
obatan untuk melakukan praktik kefarmasian salah satunya adalah
monitoring efek samping obat, dengan mengidentifikasi efek samping
obat, mencegah, dan mengatasi masalah terkait terapi pasien. Hasil
monitoring efek samping obat yang diperoleh apoteker kemudian
dilaporkan ke BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia) untuk dikaji lebih dalam terkait manfaat, kerugian, efektivitas,
dan risiko obat-obatan sebagai upaya mencapai penggunaan obat-obatan
yang rasional. Home care telepharmacy dalam monitoring efek samping
obat memiliki kelebihan meliputi mengurangi interaksi tatap muka
langsung sehingga mengurangi risiko transmisi COVID-19. Sedangkan
kekurangan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping
obat meliputi sulitnya mengoperasionalkan aplikasi bagi pasien,
ketidakinginan menggunakan teknologi oleh pasien tersebut sehingga
akan terjadi ketidakmerataan home care telepharmacy dalam monitoring
efek samping obat.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Yani A. Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;8(1):97-102.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/4829/2021 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan
Melalui Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19). Jakarta : Kementerian Kesehartan Republik Indonesia. 2021.
3. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik. Pedoman Pelayanan
Kefarmasian Di rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta : Departemen
Kesehatan RI. 2008
4. Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada. 2002
5. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Jakarta :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2021.
6. Suswati I., Setiawan F.E.B., Prasetyo Y.B., Tilaqsa A., Interprofessional
Education Panduan Tutorial dan Homevisit Kesehatan keluarga. Malang :
UMM Press. 2018
7. Meilnani D., Sinuraya R.K., Pharmacovigilance Dalam Aspek
Penanganan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan. Bandung : Farmaka.
2018.
8. Rusli. Farmasi Klinik. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2018.
9. Heratanti N, Rambi AP, Syarifurrahman I. The Telehealth Effectiveness in
Home Care Services: A Systematic Review. STRADA Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 2021 May 17;10(1):1057-65.
10.Wiryawan W, Bagiastra N. Pengaturan serta integrasi telemedicine dalam
strategi kebijakan pengembangan pembangunan kesehatan modern.
12
11.Direktorat Pelayanan Kefarmasian. Kebijakan Telefarmasi Dalam
Peredaran Sediaan Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2021
12.Diakses melalui https://www.apotekyesfarma.com/post/yes-telefarmasi
13.Kilova, Kristina, A Mihaylova dan L Peikova. Opportunities of Information
Communication Technologies for Providing Pharmaceutical Care in the
COVID-19 Pandemic. Pharmacia Journal. 2021. *
14.Okoro. COVID Pandemic: The Role of Community Pharmacists in
Chronic Kidney Disease Management Supportive Care. Research in
Social and Administrative Pharmacy. 2020.
15.Baldoni, Simon et al. Telepharmacy Services: Present Status and Future
Perspectives: A Review. Medicina. 2019.
16.Anonim. Super Apps Kimia Farma Mobile Solusi Unggulan Di Tengah
Pandemi. Diambil dari: https://www.itworks.id/34448/super-apps-kimia-
farma-mobile-solusi-unggulan-di-tengah-pandemi.html. Diakses pada 20
Oktober 2020.
17.Paudel A, Nissen L M. Telepharmacy: a pharmacist’s perspective on the
clinical benefits and challenges. Integrated Pharmacy Research
and Practice. 2016:5 75–82.

More Related Content

Similar to Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitoring Efek Samping Obat

PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.documma16
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-covRizky Siagian
 
Trend keperawatan keluarga
Trend keperawatan keluargaTrend keperawatan keluarga
Trend keperawatan keluargayuli680260
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiLiaManggraSari
 
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsiEvidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsiFebriantySitompul
 
2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx
2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx
2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptxHajarNurFathurRohmah
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdfperan teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdfLABKECE
 
Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik
Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep ElektronikIis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik
Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronikistifaiyatuddianah231564
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPAPharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPASainal Edi Kamal
 
Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Darmanta Siregar
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxrullyfebri
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 

Similar to Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitoring Efek Samping Obat (20)

asuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptxasuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptx
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
 
Trend keperawatan keluarga
Trend keperawatan keluargaTrend keperawatan keluarga
Trend keperawatan keluarga
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
 
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsiEvidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
Evidence based dalam pelayanan kb/kontrasepsi
 
2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx
2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx
2. Evidence based POKOK BAHASAN 2.pptx
 
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdfperan teknologi informasi dalam bidang kesehatan  (AYU).pdf
peran teknologi informasi dalam bidang kesehatan (AYU).pdf
 
Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik
Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep ElektronikIis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik
Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPAPharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit ISPA
 
Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)Farmakologi(forward chaining)
Farmakologi(forward chaining)
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
pedoman visite
pedoman visitepedoman visite
pedoman visite
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
Implikasi,Legal Etik pada Dokumentasi Keperawatan Serta Strategi Manejemen Re...
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 

More from Nesha Mutiara

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRNesha Mutiara
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeNesha Mutiara
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikNesha Mutiara
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisNesha Mutiara
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolNesha Mutiara
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensNesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitNesha Mutiara
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelNesha Mutiara
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroNesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Nesha Mutiara
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Nesha Mutiara
 

More from Nesha Mutiara (20)

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitoring Efek Samping Obat

  • 1. UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI KAPITA SELEKTA “IMPLEMENTASI HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING EFEK SAMPING OBAT (FARMAKOVIGILANS)” OLEH : KELOMPOK XIV NESHA MUTIARA 2021000056 NI MADE KARNITA SOVYANA TIKAWATI 2021000057 NURUL ALMA 2021000058 NURUL AZIZAH 2021000059 DOSEN PENGUJI : Dr. apt. Zuhelmi Aziz, M.Si. JAKARTA 2021
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa Allah atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kapita selekta yang berjudul “IMPLEMENTASI HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING EFEK SAMPING OBAT (FARMAKOVIGILANS” dengan baik. Pada kesempatan ini, kami juga ingin berterima kasih kepada : 1. Ibu Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. 2. Ibu Dr. apt. Zuhelmi Aziz, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah menilai pekerjaan penulis dalam kapita selektra ini. 3. Teman-teman PSPA UP angkatan 68 yang selalu mendukung selama masa-masa belajar. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi serta bidang lain yang berkaitan. Jakarta, Oktober 2021 Tim Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI _Toc85915993 KATA PENGANTAR.......................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................... ii ABSTRAK..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG......................................................................................1 B. DEFINISI.......................................................................................................... 3 C. PERUMUSAN MASALAH...........................................................................4 D. TUJUAN........................................................................................4 E. MANFAAT.....................................................................................4 BAB II MATERI POKOK...............................................................................4 A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDONESIA.........................4 B. FRAMEWORK TELEPHARMACY................................................ 4 C. TELEPHARMACY.........................................................................5 D. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN TELEPHARMACY SELAMA PANDEMI COVID-19....................................................................6 E. PEMANFAATAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM FARMAKOVIGILANS SELAMA PANDEMI COVID-19.................6 BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 8 A. PELAYANAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING EFEK SAMPING OBAT........................................8 B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HOME CARE TELEPHARMACY........................................................................ 9 BAB IV......................................................................................................... 10 PENUTUP.................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11
  • 4. iii ABSTRAK (A)NESHA MUTIARA, NURUL ALMA, NURUL AZIZAH, NI MADE KARNITA SOVYANA TIKAWATI (B) IMPLEMENTASI HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING EFEK SAMPING OBAT (FARMAKOVIGILANS) (C) iv + 12 halaman (D)Kata kunci: Implementasi, Home Care, Telepharmacy, Farmavigilans (E) Perkembangan teknologi informasi saat ini menjangkau bidang kesehatan, salah satunya adanya home care telepharmacy. Telepharmacy adalah salah satu aplikasi dari perkembangan teknologi yang membantu apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian. Telepharmacy saat ini tidak hanya melayani konseling penggunaan obat, tetapi berkembang melayani home care telepharmacy untuk monitoring efek samping obat. Pelayanan yang dapat diberikan apoteker pada layanan home care telepharmacy selain meliputi penyediaan obat, pendampingan pengelolaan obat, konsultasi masalah obat, juga monitoring pelaksanaan dan keamanan penggunaan obat. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui implementasi pelayanan home care telepharmacy dalam upaya monitoring efek samping obat serta mengetahui kelebihan dan kekurangan pemanfaatan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat. MESO merupakan salah satu kegiatan dari farmakovigilans, pada masa pandemi saat ini pelayanan home care telepharmacy tidak hanya berfokus pada pasien dengan penyakit kronis namun juga pasien dengan status isolasi mandiri. Hasil MESO yang diperoleh oleh apoteker kemudian dilaporkan ke BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) untuk dikaji lebih dalam terkait manfaat, kerugian, efektivitas, dan risiko obat-obatan sebagai upaya mencapai penggunaan obat-obatan yang rasional. Salah satu contoh implementasi home care telepharmacy untuk MESO yaitu aplikasi Kimia Farma Mobile yang membantu apoteker tetap melakukan praktik kefarmasian. (F) Daftar Rujukan: 17 buah (G)Dr. apt. Zuhelmi Aziz, M.Si. (H)2021
  • 5. iv
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi di era globalisasi saat ini mengalami kemajuan yang begitu pesat salah satunya teknologi informasi yang merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia seperti bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, transportasi, industri dan bisnis. Teknologi informasi merupakan penggunaan peralatan elektronik untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi melalui media (internet). Salah satu kemajuan teknologi informasi saat ini yaitu pada bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi menjadi pusat perhatian dunia karena mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia (1). Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dikenal dengan sebutan telehealth, telemedicine dan telepharmacy. Indonesia saat ini sedang mengalami pandemi COVID-19 yang penyebarannya semakin meningkat dan meluas. Orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk dokter dan tenaga kesehatan lain yang memberikan asuhan medis dan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan orang yang paling berisiko tertular infeksi COVID-19. Salah satu pencegahan terhadap penyebaran COVID- 19 yaitu dengan pembatasan pelayanan kesehatan secara tatap muka dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berupa telemedicine dan telepharmacy (2). Telemedicine membantu pasien dalam menjalani isolasi mandiri seperti konsultasi mengenai keluhan, mendapat informasi mengenai gaya hidup sehat, pemeriksaan fisik melalui audiovisual, penegakan diagnosis serta penulisan resep obat sesuai dengan tata kelola klinis yang optimal
  • 7. 2 dan efektif. Resep obat yang didapat melalui telemedicine selanjutnya dapat
  • 8. 3 ditebus melalui telepharmacy yang dikonfirmasi oleh apoteker melalui telepon, kemudian pasien dimonitoring efek terapi oleh apoteker serta pasien dapat berkonsultasi mengenai efek samping yang dialami (2). Pelayanan telepharmacy adalah salah satu aplikasi dari perkembangan teknologi yang membantu apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian. Telepharmacy saat ini tidak hanya melayani konseling penggunaan obat, tetapi berkembang melayani home care telepharmacy untuk monitoring efek samping obat. Pelayanan yang dapat diberikan apoteker pada layanan home care telepharmacy selain meliputi penyediaan obat, pendampingan pengelolaan obat, konsultasi masalah obat, juga monitoring pelaksanaan dan keamanan penggunaan obat (3). Salah satu pelayanan yang diberikan apoteker dalam layanan home care telepharmacy yang menjadi perhatian yaitu monitoring efek samping obat (farmakovigilans), apoteker bertanggung jawab dalam memantau terapi obat serta efek samping yang dialami pasien. Hal ini dikarenakan prioritas pasien yang perlu mendapat layanan home care ialah pasien dengan penderita penyakit kronis, pasien dengan terapi jangka panjang serta pasien yang berisiko seperti lanjut usia dan komorbiditas (3). Dengan begitu layanan home care telepharmacy ini dapat memberikan manfaat signifikan dibidang kesehatan dengan kecepatan aksesnya. B. DEFINISI 1. Implementasi adalah aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana untuk mencapai tujuan kegiatan (4). 2. Telepharmacy adalah pelayanan kefarmasian oleh apoteker melalui penggunaan teknologi telekomunikasi dan sistem informasi kepada pasien (5) 3. Home care adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan merupakan suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan
  • 9. 4 keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (6). 4. Farmakovigilans adalah ilmu dan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, deteksi, pemantauan, penilaian, dan pencegahan efek samping dengan produk farmasi (7). 5. Monitoring efek samping obat adalah Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan suatu proses kegiatan pemantauan setiap respons terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi (8). C. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana implementasi pelayanan home care telepharmacy dalam upaya monitoring efek samping obat? 2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pemanfaatan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat? D. TUJUAN 1. Mengetahui implementasi pelayanan home care telepharmacy dalam upaya onitoring efek samping obat. 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pemanfaatan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat. E. MANFAAT Manfaat makalah ini dapat memberikan informasi mengenai implementasi home care telefarmasi dalam monitoring efek samping obat (farmakovigilans).
  • 10. 4 BAB II MATERI POKOK A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI INDONESIA Perkembangan teknologi pada saat ini mengalami kemajuan yang begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi yang telah menjangkau ke berbagai bidang kehidupan manusia, temasuk dalam bidang kesehatan. Dengan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan saat ini dapat membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan (1). Dengan kondisi pandemi yang terjadi di berbagai negara salah satunya Indonesia, menjadi kan pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan sebagai sarana penting agar dapat menjangkau masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan, seperti memanfaatkan layanan telehealth, telemedicine, dan telepharmacy (9). B. FRAMEWORK TELEPHARMACY Secara garis besar, telepharmacy tergolong dalam telemedicine – di mana telemedicine merupakan bagian dari telehealth. Telepharmacy adalah pelayanan kefarmasian oleh apoteker melalui penggunaan teknologi telekomunikasi dan sistem informasi kepada pasien (5). Contoh telepharmacy yaitu medication therapy management, konsultasi online. Menurut World Health Organization, telehealth merupakan pemberian layanan dan informasi dengan lingkup lebih luas.semua tenaga kesehatan yang menggunakan informasi dan komunikasi, untuk bertukar informasi yang valid untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit dan cidera, penelitian dan evaluasi, dan untuk pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan, dalam kepentingan memajukan kesehatan individu dan komunitas (9). Sedangkan telemedicine adalah aplikasi suatu metode dari pengobatan klinis, yang
  • 11. 5 pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini, informasi media tersebut dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan dan kadang-kadang dapat digunakan pula untuk prosedur medis di tempat terpencil. Termasuk didalamnya antara lain teleradiologi, telekardiologi, telekonsultasi dan telefarmasi (10). C. TELEPHARMACY Telepharmacy dilakukan oleh apoteker di fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai dengan regulasi dan tetap mengacu pada standar pelayanan kefarmasian. Adapun regulasi terkait telefarmasi : 1. Telefarmasi dalam rangka telemedisin (sesuai SE HK.02.01/MENKES/303/2020 TAHUN 2020) 2. Telefarmasi dalam rangka peredaran sediaan farmasi : Apotek (mandiri/bekerja sama dengan PSEF → PMK 14/2021) 3. Telefarmasi dalam pelayanan farmasi klinis: konseling, PIO online, PTO (Pemantauan Terapi Obat) 4. Pelayanan farmasi secara elektronik (telefarmasi) dapat dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan BMHP kecuali narkotika dan psikotropika, sediaan injeksi (kecuali insulin) dan implan KB (11). Telefarmasi memiliki keunggulan, yaitu dapat meningkatkan cakupan pelayanan, penyampaian informasi obat lebih cepat dan akurat, akses yang lebih mudah dalam melakukan konsultasi obat, meningkatkan aksesbilitas dan fleksibilitas tenaga kesehatan, meningkatkan kenyamanan pasien dengan mudahnya dalam membuat janji temu, tidak perlu keluar rumah, dan lebih mudah mengakses pelayanan kefarmasian (11). Namun telefarmasi juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan pengelolaan yang rumit, berpotensi adanya penyalahgunaan data pasien, adanya penyalahgunaan obat, membutuhkan jaringan dan perangkat yang mendukung (12).
  • 12. 6 D. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN TELEPHARMACY SELAMA PANDEMI COVID-19 Pandemi COVID-19 telah mengubah implementasi pelayanan kesehatan, salah satunya yaitu pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dalam skala besar. Perubahan ini didukung oleh World Health Organization (WHO) sehingga dipertimbangkan sebagai aspek esensial untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional. Perkembangan ini menjadi peluang bagi apoteker sebagai tenaga kesehatan yang kompeten di bidang obat- obatan untuk melakukan praktik kefarmasian meliputi konseling kefarmasian dan monitoring efek samping obat (MESO) (13). Dalam hal ini apoteker telah terbukti aktif berkontribusi dalam mengidentifikasi efek samping obat, mencegah, dan mengatasi masalah terkait terapi pasien, terutama penderita penyakit kronis dan pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah (14). E. PEMANFAATAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM FARMAKOVIGILANS SELAMA PANDEMI COVID-19 Pandemi COVID-19 telah menyebabkan masyarakat mengurangi mobilitas dan menjaga jarak dengan manusia lainnya sehingga berdampak pada menurunnya jumlah pasien yang mengakses pelayanan kesehatan secara tatap muka. Terutama penderita penyakit kronis yang berisiko tinggi terinfeksi virus sehingga menunda konsultasi kesehatan di fasilitas kesehatan meliputi menunda kunjungan ke apotek. Hal ini mempersulit tenaga kesehatan terutama apoteker untuk memantau efek samping obat yang digunakan pasien sehingga terjadi penurunan kepatuhan penderita penyakit kronis dalam menggunakan obat yang membahayakan kesehatan pasien tersebut. Oleh sebab itu, apoteker sebagai salah satu garda terdepan dapat tetap memiliki peran penting untuk mengawal, memonitor, dan mengevaluasi efek samping serta
  • 13. 7 keamanan obat yang digunakan penderita penyakit kronis maupun pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri dengan memanfaatkan telepharmacy (13). Hasil monitoring efek samping obat yang diperoleh apoteker kemudian dilaporkan ke BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) untuk dikaji lebih dalam terkait manfaat, kerugian, efektivitas, dan risiko obat-obatan sebagai upaya mencapai penggunaan obat-obatan yang rasional.
  • 14. 8 BAB III PEMBAHASAN A. PELAYANAN HOME CARE TELEPHARMACY DALAM MONITORING EFEK SAMPING OBAT Telepharmacy adalah pelayanan kesehatan oleh apoteker melalui penggunaan telekomunikasi. Pada telepharmacy terdapat beberapa sub pelayanan, diantaranya yaitu pengkajian resep, konseling pasien, dan pemantauan terapi obat (15). Telepharmacy juga mencakup pelayanan home care yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang memilih tinggal dirumah namun membutuhkan pelayanan kesehatan terus menerus seperti pasien dengan penyakit kronis. Pelayanan home care berbasis telekomunikasi ini disebut e-homecare services (6). Pelayanan home care telepharmacy dilakukan oleh apoteker yang bertujuan memberikan konseling terhadap regimen asumsi obat dan pemantauan terapi obat, serta apoteker juga dapat memberikan pelayanan farmakovigilans. Salah satu contohnya yaitu, Program PILL (Pharmacological Intervention in Late Life) yang merupakan layanan yang dikembangkan untuk para veteran di daerah pedesaan di Amerika Serikat untuk membantu mereka mengikuti kepatuhan resep setelah keluar dari rumah sakit. Pasien geriatri diobati dengan beberapa obat per hari (polimedikasi) dan pengobatan farmakologis yang diartikulasikan ini dapat menyebabkan beberapa masalah interaksi obat. PILL dirancang untuk mempermudah pengelolaan obat pasien dengan membantu mereka dengan panggilan telepon apoteker. Jika terjadi masalah, apoteker PILL dapat merekomendasikan pengganti terapi yang tepat. Berdasarkan survei, Program ini mendeteksi lebih dari 70% medication error dan merupakan aplikasi yang mudah digunakan oleh pasien, dan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi (15).
  • 15. 9 Di Indonesia, home care telepharmacy mulai berkembang terutama ketika pandemi COVID-19 berlangsung. Salah satunya yaitu dengan adanya aplikasi Kimia Farma Mobile yang merupakan digitalisasi layanan apotek Kimia Farma. Pada aplikasi tersebut masyarakat dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan kefarmasian seperti membeli obat dan konseling dengan apoteker (16). Selain itu, aplikasi Kimia Farma Mobile juga memiliki kontribusi untuk memberikan pelayanan kepada pasien COVID-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah. B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HOME CARE TELEPHARMACY Kelebihan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat yaitu: kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan meskipun berada di lokasi yang jauh dari tempat pelayanan, telefarmasi mengaktifkan operasi layanan yang lengkap oleh apoteker mencakup tinjauan penggunaan obat dan konseling pasien. Teknologi ini memungkinkan apoteker tidak bepergian mengunjungi pasien untuk meninjau pengobatan sehingga mengefektifkan pelayanan home care dan monitoring pengobatan pasien (17). Pada pandemi COVID-19, Home care telepharmacy juga merupakan salah satu solusi untuk mengurangi transmisi COVID-19 dalam pelayanan kefarmasian. Kekurangan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat yaitu: operasional yang sulit terutama di pedesaan yang membutuhkan koneksi digital yang tinggi atau fitur aplikasi yang sulit dimengerti oleh masyarakat. Dan kekurangan selanjutnya adalah ketidakinginan menggunakan teknologi oleh masyarakat itu sendiri sehingga akan terjadi ketidakmerataan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat (17).
  • 16. 10 BAB IV PENUTUP Farmakovigilans merupakan seluruh kegiatan tentang pendeteksian, penilaian (assessment), pemahaman, dan pencegahan efek samping atau masalah lainnya terkait dengan penggunaan obat. Salah satu kegiatan dari farmakovigilans yaitu monitoring efek samping obat. Pada masa pandemi COVID-19, Implementasi home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat (MESO) mengalami perkembangan, sehingga tidak hanya melayani penderita penyakit kronis, tetapi juga melayani pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Apoteker sebagai tenaga kesehatan yang kompeten di bidang obat- obatan untuk melakukan praktik kefarmasian salah satunya adalah monitoring efek samping obat, dengan mengidentifikasi efek samping obat, mencegah, dan mengatasi masalah terkait terapi pasien. Hasil monitoring efek samping obat yang diperoleh apoteker kemudian dilaporkan ke BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia) untuk dikaji lebih dalam terkait manfaat, kerugian, efektivitas, dan risiko obat-obatan sebagai upaya mencapai penggunaan obat-obatan yang rasional. Home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat memiliki kelebihan meliputi mengurangi interaksi tatap muka langsung sehingga mengurangi risiko transmisi COVID-19. Sedangkan kekurangan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat meliputi sulitnya mengoperasionalkan aplikasi bagi pasien, ketidakinginan menggunakan teknologi oleh pasien tersebut sehingga akan terjadi ketidakmerataan home care telepharmacy dalam monitoring efek samping obat.
  • 17. 11 DAFTAR PUSTAKA 1. Yani A. Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;8(1):97-102. 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/4829/2021 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Melalui Telemedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Jakarta : Kementerian Kesehartan Republik Indonesia. 2021. 3. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di rumah (Home Pharmacy Care). Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 2008 4. Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2002 5. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. 6. Suswati I., Setiawan F.E.B., Prasetyo Y.B., Tilaqsa A., Interprofessional Education Panduan Tutorial dan Homevisit Kesehatan keluarga. Malang : UMM Press. 2018 7. Meilnani D., Sinuraya R.K., Pharmacovigilance Dalam Aspek Penanganan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan. Bandung : Farmaka. 2018. 8. Rusli. Farmasi Klinik. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. 9. Heratanti N, Rambi AP, Syarifurrahman I. The Telehealth Effectiveness in Home Care Services: A Systematic Review. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2021 May 17;10(1):1057-65. 10.Wiryawan W, Bagiastra N. Pengaturan serta integrasi telemedicine dalam strategi kebijakan pengembangan pembangunan kesehatan modern.
  • 18. 12 11.Direktorat Pelayanan Kefarmasian. Kebijakan Telefarmasi Dalam Peredaran Sediaan Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2021 12.Diakses melalui https://www.apotekyesfarma.com/post/yes-telefarmasi 13.Kilova, Kristina, A Mihaylova dan L Peikova. Opportunities of Information Communication Technologies for Providing Pharmaceutical Care in the COVID-19 Pandemic. Pharmacia Journal. 2021. * 14.Okoro. COVID Pandemic: The Role of Community Pharmacists in Chronic Kidney Disease Management Supportive Care. Research in Social and Administrative Pharmacy. 2020. 15.Baldoni, Simon et al. Telepharmacy Services: Present Status and Future Perspectives: A Review. Medicina. 2019. 16.Anonim. Super Apps Kimia Farma Mobile Solusi Unggulan Di Tengah Pandemi. Diambil dari: https://www.itworks.id/34448/super-apps-kimia- farma-mobile-solusi-unggulan-di-tengah-pandemi.html. Diakses pada 20 Oktober 2020. 17.Paudel A, Nissen L M. Telepharmacy: a pharmacist’s perspective on the clinical benefits and challenges. Integrated Pharmacy Research and Practice. 2016:5 75–82.