SlideShare a Scribd company logo
RUMAH SAKIT UMUM
LASINRANG PINRANG
TATA CARA PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI INSTALASI
FARMASI
NOMOR
DOKUMEN
NOMOR REVISI HAL
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
1-7-2014
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP :`140 242 690
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Penyimpanan adalah proses kegiatan dalam menyimpan perbekalan farmasi,
setelah penerimaan perbekalan farmasi dan sebelum pendistribusian.
Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi,alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian
yaitu stabilitas,keamanan,sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi dan
penggolongan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
Sebagai acuan langkah-langkah kegiatan penyimpanan perbekalan farmasi di
Instalasi Farmasi.
Ada kebijakan/ketentuan/pedoman dengan prosedur tertulis yang harus menjadi
acuan pokok bagi semua staf di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
Komponen yang harus diperhatikan dalam penyimpanan antara lain:
1. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi
label yang secara jelas terbaca memuat nama,tanggal kadaluwarsa dan
peringatan khusus.
2. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk
kebutuhan klinis yang penting.
3. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan di unit perawatan pasien
dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan
pada area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan
yang kurang hati-hati dan.
4. Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai yang dibawa oleh
pasien harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi.
Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa obat disimpan secara benar
dan diinspeksi secara periodik.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
1.Setelah barang diterima oleh bagian penerima barang selanjutkan
diserahkan kepada petugas penyimpan barang.sebelum dilakukan
pendistribusian.
2.Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi
label yang jelas terbaca Nama, tanggal pertama dibuka, tanggal kadaluwarsa,
dan peringatan khusus.
3.Sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan
secara khusus dan dapat diidentifikasi.
4. Penyimpanan dilakukan berdasarkan bentuk sediaan,jenis sediaan,dan
disusun secara alfabetis dengan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan
First In First Out (FIFO) kemudian dicatat di kartu stok.
5.Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,Look Alike Sound
Alike) tidakm ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus
untuk mencegah terjadinya kesalahan pengam,bilan obat.
Unit pelayanan dan unit perawatan
Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan kartu stok
RUMAH SAKIT UMUM
LASINRANG PINRANG
TATA CARA PELAPORAN DI INSTALASI FARMASI
NOMOR
DOKUMEN
NOMOR REVISI HAL
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
1-7-2014
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP :`140 242 690
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Pelaporan adalah salah satu kegiatan administrasi terhadap kegiatan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan kegiatan
pelayanan di Instalasi Farmasi.
Sebagai acuan langkah-langkah kegiatan pelaporan di Instalasi Farmasi .
Ada kebijakan/ketentuan/pedoman dengan prosedur tertulis yang harus menjadi
acuan pokok bagi semua staf di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
Laporan persediaan
1.Semua unit pelayanan membuat laporan pemakaian sediaan farmasi,alkes pakai
habis dan bahan medis pakai habis setiap bulan, bagian gudang membuat laporan
penerimaan dan pengeluaran.
2.Laporan yang sudah dibuat unit pelayanan kemudian disetor ke kepala Instalasi
Farmasi untuk dibuatkan rekapan laporan penerimaan,pengeluaran dan sisa stok
setiap bulan.
3 Rekapan .Laporan persediaan yang sudah dibuat Kepala Instalasi Farmasi
selanjutnya disetor ke bagian akuntansi dengan disertai bukti penerimaan laporan
(buku ekspedisi).
4.Bagian akuntansi melakukan rekonsiliasi laporan persediaan.
5.Instalasi Farmasi menyimpan arsip laporan persediaan.
Laporan klaim
1Setiap bulan Klaim BPJS,JAMKESDA dan,UMUM dari masing-masing
pelayanan, kemudian dibuatkan rekapan klaim oleh Kepala Instalasi Farmasi.
2.Rekapan klaim selanjutnya disetor ke bagian remunerasi disertai dengan bukti
penerimaan (buku ekspedisi) .
3.Instalasi Farmasi menyimpan arsip laporan klaim
UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
pendistribusian.
2.Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi
label yang jelas terbaca Nama, tanggal pertama dibuka, tanggal kadaluwarsa,
dan peringatan khusus.
3.Sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan
secara khusus dan dapat diidentifikasi.
4. Penyimpanan dilakukan berdasarkan bentuk sediaan,jenis sediaan,dan
disusun secara alfabetis dengan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan
First In First Out (FIFO) kemudian dicatat di kartu stok.
5.Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,Look Alike Sound
Alike) tidakm ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus
untuk mencegah terjadinya kesalahan pengam,bilan obat.
Unit pelayanan dan unit perawatan
Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan kartu stok
RUMAH SAKIT UMUM
LASINRANG PINRANG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN RESEP NARKOTIK
DI INSTALASI FARMASI
NOMOR
DOKUMEN
NOMOR REVISI HAL
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
10-1-2015
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP :`19597221989122001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Semua proses dari skrining resep ,penyiapan resep dan penyerahan resep
narkotika.
1. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan narkotika
memenuhi Undang-Undang yang berlaku.
2. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman dan akurat
1. UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
2. Narkotika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli Rumah
Sakit,Puskesmas, Balai Pengobatan dan Dokter.
3. Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum
Dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan
resep asli
4 Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama
sekal;i
Skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian farmasetik.
3. Mengkaji pertimbangan klinis.
4. Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep.
Penyiapan resep
1. Memberi garis bawah warna merah pada obat yang termasuk golongan
narkotik.
2. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
3. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan obat
jadi yang mengandung narkotika.
4. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok
5. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada
lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
6. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan
pada resep.
7. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat sesuai permintaan dalam resep.
Penyerahan resep
1. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan
resep sebelum dilakukan penyerahan.
2. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal dua suku kata)
3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat,
kegunaan masiung-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat)
5. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan
meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan
6. Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika
dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep narkotika
Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker)
SMF
Resep dan buku pencatatan
RUMAH SAKIT UMUM
LASINRANG PINRANG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN
KETIDAKTERSEDIAAN STOK OBAT DI INSTALASI FARMASI
NOMOR
DOKUMEN
NOMOR REVISI HAL
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
10-1-2015
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP :`19597221989122001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
DOKUMEN TERKAIT
Semua proses penanganan ketidaktersediaan stok obat di Instalasi Farmasi
1. Memastikan semua obat yang dibutuhkan di Rumah Sakit dapat
terlayani.
2. Ada perjanjian kerjasama dengan pemasok (MOU)
Obat yang kosong di Instalasi farmasi Rumah Sakit dilayani oleh pemasok yang
sudah ditunjuk dan bekerjasama dengan Rumah Sakit.
1 .Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
Administrasi resep.
2 Petugas memeriksa obat yang tertulis di resep, apabila ada obat yang
Tidak tersedia atau kosong stoknya di Instalasi Farmasi maka petugas
Berkonsultasi dengan dokter penulis resep untuk memberitahukan
kalau obat yang ditulis kosong dan minta diganti dengan obat yang
lain yang kandungan dan indikasinya sama, apabila obat pengganti
juga kosong maka petugas unit pelayanan melapor ke
penanggungjawab bagian perbekalan untuk selanjutnya petugas
mengampra obat ke pemasok yang ditunjuk dengan membawa surat
ampra
3. Obat yang sudah diambil diserahkan ke bagian gudang untuk
diterima dan diperiksa selanjutnya diserahkan kembali ke unit
Pelayanan yang membutuhkan
4. Petugas gudang dan petugas unit pelayanan mencatat obat yang
sudah diterima/
- SURAT AMPRA
- FAKTUR DAN KWITANSI
RUMAH SAKIT UMUM
LASINRANG PINRANG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN RESEP NARKOTIK
DI INSTALASI FARMASI
NOMOR
DOKUMEN
NOMOR REVISI HAL
PROSEDUR TETAP
TANGGAL
10-1-2015
DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG
Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS
Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP :`19597221989122001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Semua proses dari skrining resep ,penyiapan resep dan penyerahan resep
narkotika.
3. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan narkotika
memenuhi Undang-Undang yang berlaku.
4. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman dan akurat
1. UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika
2. Narkotika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli Rumah
Sakit,Puskesmas, Balai Pengobatan dan Dokter.
3. Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum
Dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan
resep asli
4 Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama
sekal;i
Skrining resep
5. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.
6. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian farmasetik.
7. Mengkaji pertimbangan klinis.
8. Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep.
Penyiapan resep
8. Memberi garis bawah warna merah pada obat yang termasuk golongan
narkotik.
9. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
10. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan obat
jadi yang mengandung narkotika.
11. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok
12. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada
lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
13. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan
pada resep.
14. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat sesuai permintaan dalam resep.
Penyerahan resep
7. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan
resep sebelum dilakukan penyerahan.
8. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal dua suku kata)
9. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima
10. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat,
kegunaan masiung-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat)
11. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan
meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan
12. Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika
dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep narkotika
Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker)
SMF
Resep dan buku pencatatan

More Related Content

What's hot

Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Surya Amal
 
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Wahyu Sukana
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
supriadiyadi1
 
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasMi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 
394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu
Annissa fadilla martha
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
Henry Nobito
 
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptxkebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
jeniferkol
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
LinaNadhilah2
 
Job desk 2017
Job desk 2017Job desk 2017
Job desk 2017
Fifin Oktaviani Rz
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Ulfah Hanum
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
saninuraeni
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019
Sugiyantiyanti2
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
emaviaza
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Erie Gusnellyanti
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date
ismayani arifin
 
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1   5. pendistribusian obat di puskesmasMi 1   5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Atal Tamara Setiawan
 
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiPermenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
Sop pelimpahan wewenang apoteker (2)
 
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmasMi 1   8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 8. pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat di puskesmas
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
 
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmasMi 1   7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
Mi 1 7. pencatatan, pelaporan, pengarsipan pengelolaan obat di puskesmas
 
394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptxkebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
kebijakan FORMULARIUM OBAT.pptx
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
 
Job desk 2017
Job desk 2017Job desk 2017
Job desk 2017
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
 
Evaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan ObatEvaluasi Penggunaan Obat
Evaluasi Penggunaan Obat
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
 
272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date272444618 beyond-used-date
272444618 beyond-used-date
 
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1   5. pendistribusian obat di puskesmasMi 1   5. pendistribusian obat di puskesmas
Mi 1 5. pendistribusian obat di puskesmas
 
Sop rs
Sop rsSop rs
Sop rs
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
 
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar FarmasiPermenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
Permenkes RI No. 34 th 2014 Tentang Pedagang Besar Farmasi
 

Similar to Spo penyimp narkotika

Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
ssuserbb0b09
 
OBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas Abdurrab
OBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas AbdurrabOBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas Abdurrab
OBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas Abdurrab
TikaAyuandani
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
Dika Trisya
 
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekerPkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
nirmalasarihusain17
 
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
ThesaSilvia2
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
ALLKuliah
 
MEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdf
MEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdfMEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdf
MEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdf
sheyllanovreitagusti
 
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxSK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
puskesmasweoe1
 
Ifrs
IfrsIfrs
Kebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsKebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rs
LibertiDwiPutri
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
AriestaPerwitasari
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
ssuser1f6caf1
 
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdf
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdfSTANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdf
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdf
KPSRSFATIMA
 
Panitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi TerapiPanitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi Terapi
Nofa Pipit Anggraeni II
 
1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx
dyana55
 
Praktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vPraktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok v
Dewi Kartika
 
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptxSISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
MrPharmacist247
 
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptxPelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
EkaSaputra894652
 
PPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptxPPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptx
dyana55
 

Similar to Spo penyimp narkotika (20)

Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
 
OBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas Abdurrab
OBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas AbdurrabOBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas Abdurrab
OBAT OBAT PERKUSOR DALAM FARMASI Universitas Abdurrab
 
manajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obatmanajemen penggunaan obat
manajemen penggunaan obat
 
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apotekerPkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
Pkpa puskesmas farmasi klinik profesi apoteker
 
pft (1).pptx
pft (1).pptxpft (1).pptx
pft (1).pptx
 
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
3.10.b.2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI.docx
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
MEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdf
MEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdfMEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdf
MEMBUAT SEDIAAN OBAT GUNA KEPERLUAN PERSEDIAAN OBAT APOTEK.pdf
 
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxSK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
 
Ifrs
IfrsIfrs
Ifrs
 
Kebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rsKebijakan standar peresepan rs
Kebijakan standar peresepan rs
 
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdf
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdfSTANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdf
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI APOTEK.pdf
 
Panitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi TerapiPanitia Farmasi Terapi
Panitia Farmasi Terapi
 
1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx
 
Praktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vPraktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok v
 
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptxSISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
SISTEM DISTRIBUSI OBAT.pptx
 
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptxPelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
Pelayanan_Kefarmasian_Di_Apotek.pptx
 
PPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptxPPT PKPA.pptx
PPT PKPA.pptx
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 

Recently uploaded (14)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 

Spo penyimp narkotika

  • 1. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG TATA CARA PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 1-7-2014 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :`140 242 690 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN Penyimpanan adalah proses kegiatan dalam menyimpan perbekalan farmasi, setelah penerimaan perbekalan farmasi dan sebelum pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian yaitu stabilitas,keamanan,sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi dan penggolongan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai Sebagai acuan langkah-langkah kegiatan penyimpanan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi. Ada kebijakan/ketentuan/pedoman dengan prosedur tertulis yang harus menjadi acuan pokok bagi semua staf di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Komponen yang harus diperhatikan dalam penyimpanan antara lain: 1. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang secara jelas terbaca memuat nama,tanggal kadaluwarsa dan peringatan khusus. 2. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk kebutuhan klinis yang penting. 3. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan di unit perawatan pasien dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati dan. 4. Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai yang dibawa oleh pasien harus disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi. Instalasi Farmasi harus dapat memastikan bahwa obat disimpan secara benar dan diinspeksi secara periodik.
  • 2. PROSEDUR UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT 1.Setelah barang diterima oleh bagian penerima barang selanjutkan diserahkan kepada petugas penyimpan barang.sebelum dilakukan pendistribusian. 2.Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang jelas terbaca Nama, tanggal pertama dibuka, tanggal kadaluwarsa, dan peringatan khusus. 3.Sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi. 4. Penyimpanan dilakukan berdasarkan bentuk sediaan,jenis sediaan,dan disusun secara alfabetis dengan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) kemudian dicatat di kartu stok. 5.Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,Look Alike Sound Alike) tidakm ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan pengam,bilan obat. Unit pelayanan dan unit perawatan Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan kartu stok
  • 3. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG TATA CARA PELAPORAN DI INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 1-7-2014 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :`140 242 690 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Pelaporan adalah salah satu kegiatan administrasi terhadap kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan di Instalasi Farmasi. Sebagai acuan langkah-langkah kegiatan pelaporan di Instalasi Farmasi . Ada kebijakan/ketentuan/pedoman dengan prosedur tertulis yang harus menjadi acuan pokok bagi semua staf di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Laporan persediaan 1.Semua unit pelayanan membuat laporan pemakaian sediaan farmasi,alkes pakai habis dan bahan medis pakai habis setiap bulan, bagian gudang membuat laporan penerimaan dan pengeluaran. 2.Laporan yang sudah dibuat unit pelayanan kemudian disetor ke kepala Instalasi Farmasi untuk dibuatkan rekapan laporan penerimaan,pengeluaran dan sisa stok setiap bulan. 3 Rekapan .Laporan persediaan yang sudah dibuat Kepala Instalasi Farmasi selanjutnya disetor ke bagian akuntansi dengan disertai bukti penerimaan laporan (buku ekspedisi). 4.Bagian akuntansi melakukan rekonsiliasi laporan persediaan. 5.Instalasi Farmasi menyimpan arsip laporan persediaan. Laporan klaim 1Setiap bulan Klaim BPJS,JAMKESDA dan,UMUM dari masing-masing pelayanan, kemudian dibuatkan rekapan klaim oleh Kepala Instalasi Farmasi. 2.Rekapan klaim selanjutnya disetor ke bagian remunerasi disertai dengan bukti penerimaan (buku ekspedisi) . 3.Instalasi Farmasi menyimpan arsip laporan klaim
  • 4. UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT pendistribusian. 2.Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang jelas terbaca Nama, tanggal pertama dibuka, tanggal kadaluwarsa, dan peringatan khusus. 3.Sediaan farmasi,alat kesehatan dan bahan medis habis pakai disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi. 4. Penyimpanan dilakukan berdasarkan bentuk sediaan,jenis sediaan,dan disusun secara alfabetis dengan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) kemudian dicatat di kartu stok. 5.Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,Look Alike Sound Alike) tidakm ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan pengam,bilan obat. Unit pelayanan dan unit perawatan Sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan kartu stok
  • 5. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN RESEP NARKOTIK DI INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 10-1-2015 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :`19597221989122001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Semua proses dari skrining resep ,penyiapan resep dan penyerahan resep narkotika. 1. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan narkotika memenuhi Undang-Undang yang berlaku. 2. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman dan akurat 1. UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika 2. Narkotika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli Rumah Sakit,Puskesmas, Balai Pengobatan dan Dokter. 3. Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum Dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli 4 Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekal;i Skrining resep 1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian farmasetik. 3. Mengkaji pertimbangan klinis. 4. Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep. Penyiapan resep 1. Memberi garis bawah warna merah pada obat yang termasuk golongan narkotik. 2. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep 3. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung narkotika. 4. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok 5. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
  • 6. UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT 6. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan pada resep. 7. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam resep. Penyerahan resep 1. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan resep sebelum dilakukan penyerahan. 2. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal dua suku kata) 3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima 4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaan masiung-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat) 5. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan 6. Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep narkotika Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker) SMF Resep dan buku pencatatan
  • 7. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN KETIDAKTERSEDIAAN STOK OBAT DI INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 10-1-2015 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :`19597221989122001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR DOKUMEN TERKAIT Semua proses penanganan ketidaktersediaan stok obat di Instalasi Farmasi 1. Memastikan semua obat yang dibutuhkan di Rumah Sakit dapat terlayani. 2. Ada perjanjian kerjasama dengan pemasok (MOU) Obat yang kosong di Instalasi farmasi Rumah Sakit dilayani oleh pemasok yang sudah ditunjuk dan bekerjasama dengan Rumah Sakit. 1 .Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan Administrasi resep. 2 Petugas memeriksa obat yang tertulis di resep, apabila ada obat yang Tidak tersedia atau kosong stoknya di Instalasi Farmasi maka petugas Berkonsultasi dengan dokter penulis resep untuk memberitahukan kalau obat yang ditulis kosong dan minta diganti dengan obat yang lain yang kandungan dan indikasinya sama, apabila obat pengganti juga kosong maka petugas unit pelayanan melapor ke penanggungjawab bagian perbekalan untuk selanjutnya petugas mengampra obat ke pemasok yang ditunjuk dengan membawa surat ampra 3. Obat yang sudah diambil diserahkan ke bagian gudang untuk diterima dan diperiksa selanjutnya diserahkan kembali ke unit Pelayanan yang membutuhkan 4. Petugas gudang dan petugas unit pelayanan mencatat obat yang sudah diterima/ - SURAT AMPRA - FAKTUR DAN KWITANSI
  • 8.
  • 9.
  • 10. RUMAH SAKIT UMUM LASINRANG PINRANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN RESEP NARKOTIK DI INSTALASI FARMASI NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HAL PROSEDUR TETAP TANGGAL 10-1-2015 DIREKTUR RSU LASINRANG PINRANG Drg.Hj.Siti.Hasnah Syam,MARS Pangkat : Pembina Utama Muda NIP :`19597221989122001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Semua proses dari skrining resep ,penyiapan resep dan penyerahan resep narkotika. 3. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan narkotika memenuhi Undang-Undang yang berlaku. 4. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman dan akurat 1. UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika 2. Narkotika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli Rumah Sakit,Puskesmas, Balai Pengobatan dan Dokter. 3. Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum Dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli 4 Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekal;i Skrining resep 5. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi. 6. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian farmasetik. 7. Mengkaji pertimbangan klinis. 8. Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep. Penyiapan resep 8. Memberi garis bawah warna merah pada obat yang termasuk golongan narkotik. 9. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep 10. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung narkotika. 11. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok 12. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
  • 11. UNIT TERKAIT DOKUMEN TERKAIT 13. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan pada resep. 14. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam resep. Penyerahan resep 7. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan resep sebelum dilakukan penyerahan. 8. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal dua suku kata) 9. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima 10. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaan masiung-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat) 11. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan 12. Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep narkotika Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker) SMF Resep dan buku pencatatan