Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
1. Nama : Nesha Mutiara Kelas :
NPM : 2017210155 Prak. Farmakoterapi I (C)
LEMBAR CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN DAN TERAPI
(CPPT)
Inisial Pasien :Nyonya HJ Berat Badan : 65 kg
Umur : 50 tahun Tinggi Badan : 150 cm
Keluhan Utama : Pasien datang ke IGD dengan keluhan pusing, demam, batuk
berdahak, kesulitan bernafas, nafas tersengal-sengal dan berkeringat
dingin sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pada kaki terdapat
luka sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya luka pada jari kelingking kaki
kiri kemudian membaik dan terjadi luka pada tumit
Tanggal masuk RS : 21 April 2020
Tanggal keluar RS : 1 Mei 2020
Riwayat Penyakit : Diabetes mellitus tipe 2 tidak terkendali, hyperlipidemia, hipertensi
Riwayat Pengobatan : Novorapid 3x8 IU, simvastatin 20 mg 1x1, perindopril 4 mg 1x1
Diagnosis : Ulkus pedis sinistra
Alergi : Tidak ada
Kepatuhan Terkadang tidak
minum obat
Obat Tradisional Tidak ada
Merokok 1 bungkus/hari OTC Tidak ada
Alkohol Tidak Lain-lain Tidak
TUGAS MAHASISWA:
1) Lengkapi komentar dan alasan untuk data klinik dan data lab yang ada!
2) Lengkapi kolom kosong pada Tabel Pemantauan Terapi Obat!
1
2. 2
Data Klinik Nilai Rujukan 21/4 22/4 23/4 24/4 25/4 26/4 27/4 28/4 29/4 30/4 1/5
BP (mmHg) <140/90 mmHg 160/110 160/110 165/115 160/110 158/100 165/117 159/100 161/113 158/105 155/90 150/99
HR (x/menit) 60-100 84 84 84 86 82 86 84 80 80 82 84
RR (x/menit) 16-20 20 20 20 20 20 19 20 19 20 18 20
Suhu (o
C) 36-37 C 38.2 38.0 37.9 37.7 37.5 36.9 36.8 36.8 36.5 36.4 36.3
Mual Tidak ada - - + + + + + + - - -
Pus Luka Tidak ada + + - - - + + - - - -
Luka Berbau Tidak ada + + - - - + + - - - -
Perdarahan pada
luka
Tidak ada + + + + + + - - - - -
Sesak Tidak ada + - - - - - - - - - -
Nyeri <1 VAS 5 VAS 3 VAS 3 VAS 2 VAS 2 VAS 2 VAS 2 VAS 2 VAS 2 VAS 2 VAS 1
Interpretasi Data Klinik :
1. Tekanan darah pasien di atas nilai rujukan sejak awal sampai akhir perawatan mengindikasikan hipertensi derajat 2 yang tidak
terkendali
2. Pasien mengalami demam sejak awal sampai tanggal 25 April, ditunjukkan dengan suhu tubuh di atas nilai rujukan. Suhu tubuh kembali
normal pada tanggal 26 April, mengindikasikan adanya infeksi
3. Pasien mengalami mual pada tanggal 23-28 April
4. Pasien memiliki pus luka disertai bau pada tanggal 21-22 April, lalu sembuh, dan muncul lagi pada tanggal 26-27 April, mengindikasikan
ulkus diabetikum yang parah sebagai akibat dari diabetes melitus yang tidak terkendali
5. Pasien mengalami perdarahan luka sejak awal sampai tanggal 26 April, mengindikasikan ulkus diabetikum yang parah
6. Pasien mengalami sesak napas hanya pada hari pertama perawatan, mengindikasikan akibat adanya infeksi pada ulkus diabetikum
7. Pasien mengalami nyeri hebat akibat ulkus diabetikum pada hari pertama perawatan, lalu berangsur-angsur pulih namun masih
mengalami nyeri sedikit pada hari terakhir perawatan
3. 3
HasilLaboratorium Nilai Normal 21/4 22/4 23/4 24/4 25/4 26/4 27/4
Hb 13,0 – 18,0 g/dL 6.6 7.9 7,2 8.2
Hematokrit 40 – 52% 22 25 27 29
Eritrosit 4,3 – 6,0 juta/uL 2.5 2.9 3.1 3.4
Leukosit 4.800 – 10.800 /uL 16510 13540 11230 9520
Trombosit 150.000 – 400.000 /uL 296.000 268.000 266.000 227.000
GDS 70 – 140 mg/dL 381 352 347 364 333 403 395
Natrium 135 – 147 mmol/L 136 137
Kalium 3,5 – 5,0 mmol/L 3.3 3.6
Klorida 95 – 105 mmol/L 95 102
Kreatinin 0,5 – 1,5 mg/dL 0.7
Albumin 3,5 – 5,0 g/dL 2.2 2.0 1.9 2.4
Kolesterol
total
<150-250 mg/dL 312 300 298
Trigliserida 50-200 mg/dL 243 238 230
PT (Pasien) 9,3 – 11,8 detik 12.9 12.4
APTT (Pasien) 31 – 47 detik 22.9 29.9
Interpretasi Data Laboratorium:
1. Pasien mengalami anemia, ditunjukkan dari nilai Hb, hematokrit, dan eritrosit yang berada di bawah nilai rujukan sejak hari
pertama perawatan hingga tanggal 26 April
2. Pasien mengalami anemia akibat perdarahan, ditunjukkan dari nilai PT yang berada di atas nilai rujukan sejak hari pertama dan
tanggal 23 April
3. Pasien mengalami infeksi bakteri karena nilai leukosit pasien di atas nilai rujukan sejak hari pertama perawatan hingga tanggal
24 April
4. Pasien menderita diabetes melitus tidak terkendali, ditunjukkan dari nilai GDS jauh di atas nilai rujukan sejak hari pertama
perawatan hingga akhir
5. Pasien mengalami hipokalemia, ditunjukkan dari nilai kalium di bawah nilai rujukan hanya pada hari pertama perawatan
6. Pasien mengalami hemoragia akut, ditunjukkan dari nilai APTT di bawah nilai rujukan sejak hari pertama perawatan dan
tanggal 23 April
7. Pasien mengalami dislipidemia, ditunjukkan dari nilai kolesterol total dan trigliserida di atas nilai rujukan
8. Pasien mengalami hipoalbuminemia sedang-berat, ditunjukkan dari nilai albumin di bawah nilai rujukan sejak hari pertama
perawatan; mengindikasikan pasien menderita infeksi, trauma, dan adanya perdarahan
5. 5
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Data Pasien Subyektif Obyektif Profil Obat Asesmen (DRP) Referensi Plan
Ny. HJ (50 th) Diabetes melitus Nilai GDS di atas
nilai rujukan
Novorapid
3 x 10 unit
Obat tidak efektif :
tidak efektif untuk
kondisi klinis pasien
Nilai GDS pasien
masih di atas nilai
rujukan sampai hari
terakhir perawatan
PERKENI. 2015.
Konsensus
Pengelolaan dan
Pencegahan
Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia.
Pro: Dokter disarankan
memberikan terapi kombinasi
insulin basal + metformin +
dipeptidil peptidase 4 – inhibitor
Ny. HJ (50 th) Rasa lemas Hiponatremia,
kekurangan
elektrolit
NaCl 0,9% Terapi obat yang
tidak diperlukan :
tidak ada indikasi
medis
Nilai natrium dan
klorida pasien masih
dalam rentang nilai
rujukan
Pusat Informasi
Obat Nasional.
2020. BPOM RI
Pro: Dokter disarankan
menghentikan pemberian NaCl
0,9%
Ny. HJ (50 th) Ulkus pedis sinistra Infeksi dan luka
pada jari kelingking
dan tumit pasien
Ampicillin sulbactam Obat tidak efektif :
obat yang lebih efektif
tersedia
Muhammad Bayu
Zohari Hutagalung.
2019. Diagnosis dan
Tata Laksana
Diabetic Foot
Infection. IDI
Pro: Dokter disarankan
menghentikan pemberian
ampicillin sulbactam dan
mengganti dengan ciprofloxacin
yang dikombinasi dengan
metronidazole
Ny. HJ (50 th) Ulkus pedis sinistra Infeksi dan luka
pada jari kelingking
dan tumit pasien
Hypobach
(Netilmicin)
Terapi obat yang
tidak diperlukan :
terapi duplikasi
Pasien telah diresepkan
metronidazole untuk
mengatasi infeksi pada
Muhammad Bayu
Zohari Hutagalung.
2019. Diagnosis dan
Tata Laksana
Diabetic Foot
Infection. IDI
Pro: Dokter disarankan
menghentikan pemberian
Hypobach (Netilmicin)
6. 6
ulkus diabetikum nya
Ny. HJ (50 th) Ranitidin Terapi obat yang
tidak diperlukan :
tidak ada indikasi
medis
Pasien tidak
didiagnosis mengalami
nyeri ulu hati ataupun
tukak peptik
Pusat Informasi
Obat Nasional.
2020. BPOM RI
Pro: Dokter disarankan
menghentikan pemberian ranitidin
Ny. HJ (50 th) Rasa mual - Kebutuhan akan
terapi obat
tambahan : Ada
indikasi tanpa obat
Pasien mengalami mual
pada tanggal 23-28
April tapi tidak
diberikan antiemetik
Pusat Informasi
Obat Nasional.
2020. BPOM RI
Pro: Dokter disarankan
memberikan domperidon dosis 3 x
10 mg untuk mengatasi mual
pasien
Ny. HJ (50 th) Pusing Nilai Hb,
hematokrit, dan
eritrosit di bawah
nilai rujukan
- Kebutuhan akan
terapi obat
tambahan : Ada
indikasi tanpa obat
Pasien mengalami
pusing karena anemia
tapi tidak diterapi
Pusat Informasi
Obat Nasional.
2020. BPOM RI
Pro: Dokter disarankan
memberikan vitamin B6 untuk
mengatasi anemia pasien
Ny. HJ (50 th) Dislipidemia Nilai kolesterol total
dan trigliserida di
atas nilai rujukan
Simvastatin
40 mg 1 x 1
Obat tidak efektif :
tidak efektif untuk
kondisi klinis pasien
Nilai kolesterol total
dan trigliserida pasien
masih di atas nilai
rujukan
PERKI. 2017.
Panduan
Tatalaksana
Dislipidemia
Pro: Dokter disarankan menaikkan
dosis simvastatin menjadi 80 mg 1
x 1
7. 7
Ny. HJ (50 th) Pusing,
hypoalbuminemia
sedang-berat
Nilai albumin di
bawah nilai rujukan
hingga < 2,5
Vip albumin Obat tidak efektif :
obat yang lebih efektif
tersedia
Nilai albumin pasien
sudah < 2,5 sehingga
harus diterapi injeksi
albumin
Ceva Wicaksono.
2019.
Hipoalbuminemia
pada Penyakit
Kritis. FKUI
Departemen Ilmu
Penyakit Dalam
Pro: Dokter disarankan mengganti
Vip albumin dengan injeksi
albumin 5% (5 mL/menit)
Ny. HJ (50 th) Hipertensi derajat 2
tidak terkendali
Tekanan darah di
atas nilai rujukan
sejak awal hingga
akhir perawatan
Perindopril
4 mg 1 x 1
Obat tidak efektif :
tidak efektif untuk
kondisi klinis pasien
dan tersedia obat yang
lebih efektif
Tekanan darah pasien
masih di atas nilai
rujukan
JNC 8 Hypertension
Guideline
Algorithm 2014
Pro: Dokter disarankan
memberikan obat antihipertensi
lini kedua yaitu golongan Calcium
Channel Blocker seperti
amlodipine 5 mg 1 x 1
Ny. HJ (50 th) Perdarahan Transamin Terapi obat yang
tidak diperlukan :
terapi duplikasi
Transamin dan vitamin
K memiliki indikasi
terapi yang sama
Pusat Informasi
Obat Nasional.
2020. BPOM RI
Pro: Dokter disarankan
menghentikan pemberian
transamin dan tetap melanjutkan
pemberian vitamin K hingga
perdarahan pasien berhenti
8. PEMBAHASAN
1. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan nilai HbA1c untuk mempertimbangkan
pemberian jenis insulin karena berdasarkan pedoman PERKENI, pemberian
insulin jika nilai HbA1c >9% dengan kondisi dekompensasi metabolik
2. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan nilai LDL dan HDL untuk
mempertimbangkan jenis obat antikolesterol dan dosis yang tepat
3. Diabetes melitus pasien tidak mengalami perbaikan kondisi sehingga
disarankan terapi kombinasi metformin + dipeptidil peptidase 4 – inhibitor
4. Keseimbangan natrium dan klorida pasien terjaga sehingga tidak diperlukan
infus NaCl 0,9%
5. Terdapat indikasi tanpa obat yaitu untuk mual dan anemia pasien, sehingga
disarankan dokter memberikan domperidon untuk mengatasi mual dan
vitamin B6 untuk mengatasi anemia yang menyebabkan pusing
6. Nilai albumin pasien sudah kurang dari 2,5 sehingga membutuhkan injeksi
albumin, dan pemberian vip albumin dihentikan
7. Hipertensi pasien tidak terkendali sehingga disarankan dokter memberikan
obat antihipertensi lini kedua yaitu golongan Calcium Channel Blocker seperti
amlodipine
8. Terjadi terapi duplikasi antara transamin dan vitamin K untuk menghentikan
perdarahan, sehingga transamin dihentikan dan vitamin K tetap lanjut
diberikan
9. Untuk mengobati infeksi dan luka pada jari kelingking dan tumit pasien,
dokter disarankan memberikan kombinasi antibiotik ciprofloxacin +
metronidazole
10. Kondisi dislipidemia pasien tidak terkendali sehingga disarankan dokter
menaikkan dosis simvastatin menjadi 80 mg 1 x 1
11. Dokter disarankan menghentikan pemberian ranitidine karena pasien tidak
didiagnosis, memiliki gejala, ataupun memiliki riwayat penyakit ulkus
peptikum dan nyeri ulu hati
12. Sebaiknya pasien diberikan edukasi untuk menghentikan merokok agar efek
terapi dapat tercapai optimal dan penyakit yang dideritanya tidak semakin
parah
13. Sebaiknya pasien diberikan edukasi agar patuh berobat
6