Ibu Suti berupaya menenangkan Dino dan Anto setelah terlibat pertengkaran. Ibu Suti menanyakan tentang keyakinan sekolah dan meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan belajar menjahit untuk memperbaiki kancing baju Anto yang rusak.
Ibu Suti berupaya menenangkan Dino dan Anto setelah terlibat pertengkaran. Ibu Suti menanyakan tentang keyakinan sekolah dan meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan belajar menjahit untuk memperbaiki kancing baju Anto yang rusak.
Kasus 4 menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di sekolah. Kepala Sekolah Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dengan menenangkan kedua siswa, meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto yang terlepas, serta membantu Dino belajar menjahit. Pendekatan restoratif Ibu Suti berhasil memperbaiki hubungan Anto dan Dino.
1. Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan konflik antar siswa dan guru. Kasus menggambarkan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah seperti restitusi, pemantauan, dan penguatan.
2. Peserta dibagi menjadi kelompok untuk menganalisis kasus tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait posisi, kebutuhan, dan langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah secara positif
R Kolaborasi Modul 1.4 A6_Sesi 1_09.00.pptxkhoirulfuad6
As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and other accidents.
Firstly, cars, as we all know, contribute to most of the pollution in the world.Cars emit a deadly gas that causes illnesses such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illnesses are so bad that people can die from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrians in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.
Thirdly, cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or concentrate on your homework, and especially talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reasons listed.
Learning from Television
Traditionally, educators have perceived television as not particularly beneficial to literacy development. Concerns were fueled by findings suggesting that with the introduction of television people spend less time reading books and reading scores decline. As our society is striving to make adjustments to the decline in literacy skills, new ways of learning and teaching are being explored, educators are becoming interested in exploring the educational potential of television. Therefore, the interest in television as an educational medium has increased for several reasons.
First, existing educational television programs that were developed to enhance the literacy development of both children and adults have been quite successful in achieving their intended outcomes. This has been reported in several researches dealing with such things such as television supported distance learning programs from the Open University in Great Britain.
Second, because television is a very accessible medium, it has the potential to reach learners that have not been able to participate in traditional adult literacy programs. Television is accessible both in terms of its technology and in terms of its content. By
1985, 99% of all US households had a least one television set. Moreover, viewers are intimately familiar with the content of television and tend to associate it with pleasurable experience because of its power to entertain
Finally, the development of new visual technologies makes it possible to provide users with more control and interactivity and thus to adapt televised instruction to the needs of a variety of learners and learning styles.
To conclude, many teachers in UK are recently becoming aware to benefit the potential of television programs to support the teaching processes.
Learning from Television
Traditionally, educators have perceived television as not particularly beneficial to literacy development. Concerns were fueled by findings suggesting that with the introduction of television people spend less time reading books and reading scores decline. As our society is striving to make adjustments to the decline in literacy skills, new ways of learning and teaching are being explored, edu
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdfAdeIrma538422
Ibu Dani mengambil posisi pembuat merasa bersalah dalam menangani Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Fajar membutuhkan kasih sayang dan kebebasan. Jika menjadi pemantau, Ibu Dani akan mengarahkan Fajar berdasarkan peraturan dan konsekuensinya dengan ekspresi datar dan formal.
NEW TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1.4.pptxmanggara4
Cerita pendek ini menceritakan tentang Fajar, siswa yang sering tertidur di kelas Bahasa Inggris dan tidak memperhatikan pelajaran. Guru Bahasa Inggrisnya, Ibu Dani, menegur Fajar namun Fajar hanya diam membisu. Hal ini menunjukkan Fajar mungkin kurang perhatian dan kasih sayang.
Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan pelanggaran disiplin siswa dan upaya guru dalam menerapkan pendekatan disiplin positif. Kasus-kasus tersebut dianalisis menggunakan konsep budaya positif seperti restitusi, posisi kontrol guru, dan kebutuhan dasar manusia untuk menilai langkah yang diambil guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah pelanggaran. Diskusi memberikan rekomendasi alternatif pendekatan yang sesuai dengan
Ruang Kolaborasi.pptx Tugas Calob Guru Penggerakjohan199969
Assalamualikum wr.wb
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Berikut ini adalah salah satu tugas yang ada pada pendidikan guru penggerak
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Unggah Hasil Diskusi Kelompok
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
More Related Content
Similar to PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
Kasus 4 menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di sekolah. Kepala Sekolah Ibu Suti mengambil posisi sebagai manajer dengan menenangkan kedua siswa, meminta Dino memperbaiki kesalahannya dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto yang terlepas, serta membantu Dino belajar menjahit. Pendekatan restoratif Ibu Suti berhasil memperbaiki hubungan Anto dan Dino.
1. Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan konflik antar siswa dan guru. Kasus menggambarkan berbagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah seperti restitusi, pemantauan, dan penguatan.
2. Peserta dibagi menjadi kelompok untuk menganalisis kasus tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait posisi, kebutuhan, dan langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah secara positif
R Kolaborasi Modul 1.4 A6_Sesi 1_09.00.pptxkhoirulfuad6
As we all know, cars create pollution, and cause a lot of road deaths and other accidents.
Firstly, cars, as we all know, contribute to most of the pollution in the world.Cars emit a deadly gas that causes illnesses such as bronchitis, lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of these illnesses are so bad that people can die from them.
Secondly, the city is very busy. Pedestrians wander everywhere and cars commonly hit pedestrians in the city, which causes them to die. Cars today are our roads biggest killers.
Thirdly, cars are very noisy. If you live in the city, you may find it hard to sleep at night, or concentrate on your homework, and especially talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from the city for the reasons listed.
Learning from Television
Traditionally, educators have perceived television as not particularly beneficial to literacy development. Concerns were fueled by findings suggesting that with the introduction of television people spend less time reading books and reading scores decline. As our society is striving to make adjustments to the decline in literacy skills, new ways of learning and teaching are being explored, educators are becoming interested in exploring the educational potential of television. Therefore, the interest in television as an educational medium has increased for several reasons.
First, existing educational television programs that were developed to enhance the literacy development of both children and adults have been quite successful in achieving their intended outcomes. This has been reported in several researches dealing with such things such as television supported distance learning programs from the Open University in Great Britain.
Second, because television is a very accessible medium, it has the potential to reach learners that have not been able to participate in traditional adult literacy programs. Television is accessible both in terms of its technology and in terms of its content. By
1985, 99% of all US households had a least one television set. Moreover, viewers are intimately familiar with the content of television and tend to associate it with pleasurable experience because of its power to entertain
Finally, the development of new visual technologies makes it possible to provide users with more control and interactivity and thus to adapt televised instruction to the needs of a variety of learners and learning styles.
To conclude, many teachers in UK are recently becoming aware to benefit the potential of television programs to support the teaching processes.
Learning from Television
Traditionally, educators have perceived television as not particularly beneficial to literacy development. Concerns were fueled by findings suggesting that with the introduction of television people spend less time reading books and reading scores decline. As our society is striving to make adjustments to the decline in literacy skills, new ways of learning and teaching are being explored, edu
PPT RUKOL MODUL 1.4. NILAI POSITIF KELOMPOK 1.pdfAdeIrma538422
Ibu Dani mengambil posisi pembuat merasa bersalah dalam menangani Fajar yang sering acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran. Fajar membutuhkan kasih sayang dan kebebasan. Jika menjadi pemantau, Ibu Dani akan mengarahkan Fajar berdasarkan peraturan dan konsekuensinya dengan ekspresi datar dan formal.
NEW TUGAS RUANG KOLABORASI MODUL 1.4.pptxmanggara4
Cerita pendek ini menceritakan tentang Fajar, siswa yang sering tertidur di kelas Bahasa Inggris dan tidak memperhatikan pelajaran. Guru Bahasa Inggrisnya, Ibu Dani, menegur Fajar namun Fajar hanya diam membisu. Hal ini menunjukkan Fajar mungkin kurang perhatian dan kasih sayang.
Forum diskusi membahas 4 kasus yang melibatkan pelanggaran disiplin siswa dan upaya guru dalam menerapkan pendekatan disiplin positif. Kasus-kasus tersebut dianalisis menggunakan konsep budaya positif seperti restitusi, posisi kontrol guru, dan kebutuhan dasar manusia untuk menilai langkah yang diambil guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah pelanggaran. Diskusi memberikan rekomendasi alternatif pendekatan yang sesuai dengan
Ruang Kolaborasi.pptx Tugas Calob Guru Penggerakjohan199969
Assalamualikum wr.wb
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Berikut ini adalah salah satu tugas yang ada pada pendidikan guru penggerak
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Unggah Hasil Diskusi Kelompok
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
5. Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya.
“Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun
tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya
diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya.
“Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-
kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar,
seperti tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk
pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu
Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
KASUS 3
6. PERTANYAAN
KASUS 3
Posisi kontrol apa
yang diambil oleh
Ibu Dani dalam
pendekatannya
kepada Fajar?
Membaca sikap
Fajar, kira-kira
kebutuhan apa
yang diperlukan
oleh Fajar?
Bilamana Ibu Dani
mengambil posisi Pemantau,
apa yang akan dilakukan
atau dikatakan olehnya?
Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan
diajukan? Jelaskan.
Apabila Anda adalah
kepala sekolah di sekolah
Fajar dan mengetahui
hal ini, bagaimana
tindak lanjut Anda?
7. pembuat
rasa
bersalah
Perkataan Bu Dani sesuai kriteria sebagai
pembuat rasa bersalah sehingga Fajar
terdiam dan merasa gagal sebagai
seorang murid karena tidak kasihan
kepada Bu Dani yang lelah mengajar
Posisi kontrol apa yang
diambil oleh Ibu Dani dalam
pendekatannya kepada
Fajar?
8. penguasaan
&
Kesenangan
PENGUASAAN: Fajar terlihat tidak siap dan belum
memahami materi yang diberikan bu Dani
KESENANGAN: karena Fajar belum menguasai materi
bahasa inggris, sehingga menyebabkan Fajar tidak
senang dengan pelajaran bahasa inggris, memilih diam
dan malas-malasan
Membaca sikap Fajar,
kira-kira kebutuhan apa
yang diperlukan oleh
Fajar?
9. 1. Kenapa tadi saat maju ke depan kelas hanya diam saja?
2. Tadi di bangku tidur-tiduran dan tidak memperhatikan
pelajaran, apa kamu mengantuk?
3. Apa ada masalah?
4. Kamu tahu kan bahwa kesepakatan kelas kita ada
konsekuensi apabila tidak aktif saat pembelajaran?
5. Karena kamu tahu konsekuensi dari tindakanmu, maka
kamu sudah siap yaaa nanti pulang sekolah membersihkan
kelas?
Bilamana Ibu Dani mengambil
posisi Pemantau, apa yang akan
dilakukan atau dikatakan
olehnya? Pertanyaan-
pertanyaan seperti apa yang
akan diajukan? Jelaskan.
Karena guru hanya bertindak
sebagai PEMANTAU, yaitu hanya
melakukan pengawasan
berdasarkan peraturan dan
konsekuensi atas tindakan
sehingga dapat memisahkan
hubungan pribadi dengan murid
10. Ke Bu Dani : berkomunikasi tentang permasalahan
Fajar, sharing bagaimana cara penyelesaian masalah ini
(langkah-langkah memperbaiki), menanyakan kesiapan
Fajar dalam mengikuti pelajaran, model pembelajaran
yang bagaimana yang bisa diterapkan dalam mengatasi
masalah ini, keyakinan kelas yang sudah disepakati
Ke Fajar: diajak menganalisis kebutuhan belajarnya dan
berkolaborasi bagaimana memperbaiki kesalahannya
Orangtua Fajar: mengundang ke sekolah untuk
menggali informasi tentang Fajar di rumah bagaimana
dan menyampaikan hasil kesepakatan serta kebutuhan
Fajar tentang bagaimana memperbaiki kesalahannya
" Melakukan Kolaborasi dengan Guru, Fajar, dan Orangtua
Fajar bagaimana langkah yang paling tepat untuk
memperbaiki permasalahan ini "
1.
2.
3.
Apabila Anda adalah kepala
sekolah di sekolah Fajar
dan mengetahui hal ini,
bagaimana tindak lanjut
Anda?
Memposisikan diri sebagai
MANAJER
12. Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi
emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai
mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino.
“Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun
melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta
Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah.
Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah
dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan
Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing
baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing
Anto yang terlepas?
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi,
“Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan
menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir
sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata
Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat
kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
KASUS 4
13. PERTANYAAN
KASUS 4
Posisi kontrol apa yang
telah dipraktikkan oleh
Kepala Sekolah Ibu Suti?
Hal-hal apa saja yang
dilakukannya sehingga
Anda berkesimpulan
demikian?
Dalam kasus
tersebut, bagaimana
Dino dikuatkan,
bagaimana Anto
dikuatkan oleh Ibu
Suti?
Kira-kira nilai-nilai kebajikan
(keyakinan sekolah) apa yang
dituju dalam kasus tersebut?
Jelaskan!
14. MANAJER
karena Ibu Suti ingin menyelesaikan masalah dengan
melibatkan mereka sendiri dalam memperbaiki
keadaan, mencari solusi dari apa yang mereka
lakukan, mengembalikan tanggung jawab mereka
untuk mencari jalan keluar dari permasalahannya
dengan bimbingan atau arahan dari Ibu Suti
menerapkan segitiga Restitusi dengan sangat baik
Posisi kontrol apa yang telah
dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa
saja yang dilakukannya
sehingga Anda berkesimpulan
demikian?
15. penguatan yang diberikan kepada Dino dan
Anto ialah dengan melatih keberanian untuk
bertanggung jawab
Dalam kasus tersebut,
bagaimana Dino dikuatkan,
bagaimana Anto dikuatkan
oleh Ibu Suti?
16. tanggungjawab, keberanian,
mandiri, komitmen
rasa hormat, empati, kerjasama,
menghargai
Kira-kira nilai-nilai kebajikan
(keyakinan sekolah) apa yang
dituju dalam kasus tersebut?
Jelaskan! karena dengan adanya nilai-nilai
kebajikan akan membentuk
pribadi yang berkarakter
baik/hebat/tangguh
17.
18. Pemaparan bagus. Jika menjadi Bu Dani, apakah kelompok 3 akan seperti tindakan Bu Dani?
Pemaparan bagus dan jelas. Peran terbaik apa yang sekiranya diambil Bu Dani sebagai seorang pendidik?
Kebutuhan lain yang dibutuhkan fajar selain yang dipaparkan ialah perlunya kasih sayang karena Fajar mungkin perlu perhatian.
Kemungkinan Fajar melakukan tindakan tersebut karena tidak menyukai Pelajaran bahasa Inggris
1. SRI JARIYANI (KELOMPOK 2)
Kami tidak akan seperti Bu Dani, karena tindakan yang dilakukan Bu Dani akan mengurangi wibawanya sebagai pendidik,
tidak akan memberikan manfaat kepada siswa karena hanya berfokus pada keberhasilan penyampaian materi saja kepada siswa.
2. ERNA SETYA MULYONINGSIH (KELOMPOK 4)
Peran terbaik yang sekiranya diambil Bu Dani ialah sebagai seorang Manajer, dimana posisi guru berbuat sesuatu bersama
murid untuk menemukan solusi terbaik akan permasalahan siswa.
3. NURUL BADRIYAH (KELOMPOK 4)
Kami telah memaparkan dengan mengundang orangtua Fajar bertujuan untuk menggali informasi terkait perilaku dan alasan
akan tindakan yang dilakukan Fajar, apakah Fajar di rumah kurang perhatian atau kasih sayang
4. SITI ROBINGATI (KELOMPOK 2)
Kami telah memaparkan bahwa salah satu kebutuhan Fajar ialah FUN/KESENANGAN dimana memang kemungkinan besar
Fajar tidak termotivasi/menyukai pelajaran B.Inggris, kita sebagai pendidik bisa memotivasi dengan menggunakan metode
pembelajaran yang dapat membuat siswa menyenangi pelajaran B.Inggris, misalnya dengan menyanyi berbahasa Inggris dapat
meningkatkan pemahaman dan motivasi serta kesenangan mempelajari Bahasa Inggris kepada siswa
HASIL PRESENTASI