3. Komunikasi empati dapat
meningkatkan efektivitas terapi
seorang dokter terhadap pasiennya.
Kegunaan empati sebagai alat
komunikasi dokter – pasien adalah :
Memfasilitasi anamnesa pasien
Meningkatkan efisiensi dalam
mengumpulkan informasi
Menghormati pasien.
3
4. MENDENGAR AKTIF
Mendengar secara aktif adalah
kemampuan paling penting yang
harus digunakan oleh seorang dokter
dalam berempati dengan pasiennya.
Sepertinya , lebih sulit mendengar
daripada berbicara, mendengar juga
bagian yang sulit dalam diskusi.
4
5. Mendengar secara aktif berarti sikap
yang “siap menerima” atau
tingkah laku yang penuh perhatian.
Hal ini tidak hanya mendengarkan
apa yang diucapkan, tapi juga
mengamati nada atau tekanan
suaranya.
5
6. Ada 4 syarat yang berhubungan
dengan mendengar aktif :
1.Ketertarikan
2.Siap untuk mendengar
3.Mampu untuk mendengar
4.Hadir secara utuh atau “all there”
6
7. Juga penting, orang yang sedang
saya dengar mengetahui bahwa
saya benar – benar
mendengarnya.
Ini berarti, pasien perlu diberi
tanda bahwa si dokter sedang
mendengarnya.
7
8. Dapat menggunakan tanda non
verbal seperti kontak mata, sikap
tubuh dan isyarat. Atau dengan
ungkapan verbal yang
membesarkan hatinya, seperti
dengan menggunakan pernyataan
atau pertanyaan yang melengkapi
atau menjelaskan.
8
9. BERSIKAP EMPATI
Emosi yang muncul pada pasien,
baik langsung maupun tersirat,
akan menciptakan kesempatan
seorang dokter untuk memberikan
respon empati.
9
10. Empati kognitif dalam hal
mempengaruhi atau meyakinkan
pasien tentang penyakit atau
pengobatannya.
Sedangkan empati afektif
menyangkut konsultasi yang
hangat dan dokter mencoba
mengurangi kecemasan &
ketakutan pasien.
10
11. Wendy Levinson dkk,
meneliti sebanyak 116
kunjungan ke dokter umum
dan dokter bedah yang
telah direkam, untuk
melihat jumlah kesempatan
berempati atau ‘petunjuk’.
11
12. Lebih dari separuh kunjungan
dari masing – masing tempat
ditemukan satu atau lebih
petunjuk.
Dan lebih dari setengah kasus,
pasien tidak menyatakan
emosinya terus terang tetapi
secara halus.
12
13. Sayangnya, dokter umum
yang merespon petunjuk
tsb hanya 21 % dan dokter
bedah 38 %.
Dan sering kehilangan
kesempatan untuk
mengenali secara adekuat
perasaan pasien.
13
14. Petunjuk sering tertutupi
dalam diskusi tentang masalah
pengobatan dan mungkin
dengan mudah terlewatkan
oleh dokter yang sibuk mencari
diagnosis dan terapi biomedis
saja.
14
15. Bahkan, ketika kesempatan
berempati tsb terlewatkan oleh
seorang dokter, pasien
cenderung untuk
menunjukkannya kembali,
kadang berulang – ulang.
15
16. Fenomena ini akan berlarut – larut ;
terjadi anamnesa yang menimbulkan
frustasi bagi pasien, kunjungan yang
berulang – ulang tanpa perubahan
dan dianggap sebagai ‘doctor
shopping’ (dokter yang memilih –
milih) oleh pasien yang merasa
diabaikan atau merasa asing.
16
17. Setelah kesempatan berempati muncul,
seorang dokter harus menunjukan sikap
empati atau pernyataan empati.
Pernyataan yang mewakili sikap empati
telah dikelompokan atas kalimat
permintaan, klarifikasi dan tanggapan.
Contoh :
Kalimat Permintaan
“Tolong beritahu saya lebih lanjut tentang.......”
“Apa yang terjadi pada anda ......”
“Bagaimana perasaan anda tentang hal ini....” 17
18. Kalimat Klarifikasi
“Biarkan saya melihat apakah benar.........”
“Beritahu saya lebih lanjut tentang.....”
“Saya ingin memastikan bahwa saya mengerti
apa yang anda rasakan.....”
Kalimat Tanggapan
“Kelihatannya anda seperti.......”
“Saya membayangkan bahwa.............”
“Saya memahami bahwa apa yang membuat
anda merasa........” 18
19. Idealnya, setelah mendapatkan
pernyatan empati dari dokter,
pasien menyatakan persetujuan
atau konfirmasi.
Contoh :
“Anda dapat mengetahuinya, dokter”
atau
“Ya, begitulah perasaan saya”.
19
20. Apabila kita tidak memahami
perasaan pasien secara tepat,
seorang dokter harus
mengizinkan pasien
memperbaiki persepsi kita.
20
21. Menggunakan hipotesa - Test –
Feedback Loop memungkinkan
pasien untuk menjelaskan
perasaan / pengalamannya
sehingga dokter dapat mengulangi
pernyataan empati yang awalnya
terlewatkan.
21
22. Berikut ini contoh Hipotesa – Tes -
Feedback Loop antara dokter – pasien :
Pasien : Saya bosan hidup dengan sakit
kepala ini. Tidak seorangpun yang dapat
membantu saya dan tidak ada obat yang
ampuh.
Dokter (pernyataan hipotesa):
Saya bisa melihat anda putus asa dengan
gejala penyakit anda yang tidak
berkurang.
22
23. Pasien (memberikan umpan balik) :
Ya, saya benar – benar khawatir akan
suatu penyakit yang mungkin saya
derita.
Dokter (memperbaiki hipotesa) :
Jadi, kelihatannya anda benar – benar
khawatir bahwa sesuatu yg lebih serius
menyebabkan sakit kepala anda.
Pasien (penutup empati loop) :
Ya, tepat sekali.
23
24. Pada contoh ini, dokter membuat
pernyataan empati (hipotesa) tentang
apa yang dialami pasien : putus asa
dalam sakit kepala yang tidak sembuh.
Ketika hipotesa dites, pasien menerangkan
bahwa walaupun putus asa, tapi ia
khawatir dengan penyakitnya.
Dengan umpan balik (feedback), si dokter
menyatakan kembali hipotesanya kepada
pasien sehingga memungkinkan pasien
mengetahui bahwa dokter telah
mengetahuinya dengan tepat.
24
25. HAMBATAN DALAM BEREMPATI
1. Tidak cukup waktu selama kunjungan untuk
berempati.
2. Dianggap tidak relevan & terlalu sibuk
memusatkan perhatian pada masalah medis.
3. Berempati dianggap sebagai emosi yang
melelahkan.
4. Merasa belum cukup pelatihan dalam
komunikasi empati.
5. Merasa khawatir jika berempati penuh dalam
pekerjaannya, tidak akan menyisakan
apapun untuk keluarganya. 25
26. Pernyataan atau sikap berempati
hanya berlangsung sebentar dan
lebih jauh dapat meningkatkan
hubungan, membangun hubungan
yang positif, dan bahkan dapat
memperbaiki hubungan yang sulit.
Empati dapat menghemat waktu &
biaya dan seringkali menjadi suatu
metoda biaya efektif dalam diagnosa
dini dan penanganan yang tepat. 26
27. Bersikap empati tidaklah
aneh ataupun
membutuhkan emosi yang
melelahkan.
Tidak seperti simpati,
berempati tidak
memerlukan usaha dalam
melaksanakan tugas
sebagai seorang dokter.
27
28. PERBEDAAN DENGAN SIKAP
SIMPATI SEORANG DOKTER
Empati digunakan seorang dokter
dalam meningkatkan komunikasi
dan memberikan perawatan,
sedangkan simpati dapat
memberatkan dan melelahkan
secara emosi.
28
29. Menunjukan simpati dengan
penderita seolah – olah
penderitaan milik bersama
berarti
kita bersimpati dengan orang lain
ketika melihat penderitaan orang
lain dan berbagi dengan orang tsb.
29
30. Oleh karena itu, menderita bersama
antar dokter – pasien tidak pernah ada,
kalau ada, dokter akan berbagi dalam
kesedihan pasien dan tidak akan dapat
membantu.
Dalam empati, kita ‘meminjam’
perasaan orang lain untuk mengamati,
merasakan dan memahaminya.
Tetapi bukan untuk membawanya
masuk ke dalam diri kita.
30
31. MENGAJARKAN EMPATI
DI FAKULTAS KEDOKTERAN
Awalnya, empati mengacu pada
‘bedside manner’ (langsung
berhadapan dengan pasien).
Sekarang, telah disadari bahwa
komunikasi empati dapat diajarkan,
suatu kemampuan yang dapat
dipelajari dan ternyata bermanfaat
bagi dokter dan pasiennya.
31
32. Empati dapat diajarkan sampai
tingkat empati kognitif daripada
tingkat empati afektif.
Sangat penting dipelajari terutama
selama kepaniteraan klinik (ko ass)
melakukan suatu anamnesa yang
dapat mendorong pasien
menjelaskan kecemasannya.
32
33. Dibandingkan anamnesa yang
mengarah ke penyakit
(disease centered interview),
lebih baik mengajarkan anamnesa
mengarah pada pasien
(patient centered interview).
33
34. Cara yang diajarkan dalam
meningkatkan kemampuan
mahasiswa kedokteran
mendapatkan perasaan, penderitaan
dan keprihatinan pasien :
Pastikan adanya kebebasan
pribadi / privacy ketika
menganamnesa pasien.
34
35. Cairkan suasana dengan
menunjukan rasa hormat dan
perhatian secara menyeluruh,
seperti mempertahankan
kontak mata dan sikap tubuh
yang cendrung menghadap ke
depan.
Dengarkan pasien tentang
riwayat penyakitnya dan
jangan menyela / interupsi
selama sedikitnya 2 menit.
35
37. Beri respon yang sesuai dan
pengakuan secara eksplisit
perasaan, penderitaan &
keprihatinan pasien.
Mendorong pasien berbicara tidak
hanya tentang gejala penyakitnya,
tetapi juga tentang diri, perasaan
dan keluarganya.
37
38. Menjelang akhir anamnesa, jika
sesuai, tanya satu atau lebih
pertanyaan berikut :
@ Dari semua masalah anda, mana
yang paling membuat anda
cemas ?
@ Apakah anda mempunyai
pilihan tentang bagaimana cara
mengatasinya ?
38
39. @ Apakah anda mempunyai petunjuk
tentang penyebab sakit anda ?
@ Apa rencana anda untuk di masa
yang akan datang ?
@ Bagaimana perasaanmu terhadap
semua masalah ini ?
@ Bagaimana perasaan anda / keluarga
saat diberitahu mengenai penyakit
anda ?
39
40. Mendorong pasien untuk
bertanya tentang penyakit &
kecemasannya, dengan
pertanyaan :
“Apakah anda mempunyai
pertanyaan mengenai penyakit /
kondisi anda sekarang ?”
40
42. Para peneliti prilaku hewan
menyatakan bahwa simpati tidak
terbatas pada manusia.
Contohnya lumba – lumba
menyelamatkan manusia saat
tenggelam atau dari serangan ikan
hiu & banyak prilaku kera yang
telah diamati, baik yang berada
dalam kandang maupun yang
hidup bebas (liar). 42
43. Tikus juga menunjukan
prilaku simpati terhadap
pasangan sekandangnya
(bukan antar tikus yang tidak
saling kenal) dalam
kesakitan.
43
44. Selain itu, manusia dapat bersimpati
terhadap binatang.
Seperti : pemikiran yang menjadi
kekuatan psikologis dibelakang
gerakan yang menyuarakan ‘hak
binatang’.
44
45. KASUS 1
Anda seorang dokter anak yang
sedang merawat seorang pasien
anak berusia 7 tahun yang
menderita leukemia (kanker darah).
Pasien merupakan anak tunggal
dari pasangan suami istri yg baru
mendapatkan anak setelah 10
tahun usia perkawinan mereka.
45
46. Saat ini pasien demam, pucat
karena anemia dan terbaring
lemah dengan selang oksigen serta
infus terpasang.
Sedangkan orang tua pasien duduk
disamping pasien sambil menatap
anaknya & tanpa disadari air mata
mereka menetes.
46
47. Kemudian mereka mencoba
bertanya penyakit apa yg
diderita anaknya kepada Anda.
Anda pun menjelaskan bahwa
penyakit yg diderita anak
mereka sangat parah & angka
kesembuhannya sangat kecil.
47
48. Setelah mendengar keterangan
dari Anda, orang tua pasien pun
menangis berlinangan air mata
meratapi nasib anaknya yg
malang tersebut.
Bagaimana sikap anda sebagai
dokter yang berempati ?
ATAU
Simpati yang muncul ? 48