SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
KOMUNIKASI DALAM PROSESKOMUNIKASI DALAM PROSES
KEPERAWATANKEPERAWATAN
Amalia Senja, S.Kep.,Ns
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
ď‚— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
pasien (Indra Wati, 2003).
ď‚— Komunikasi terapeutik di bidang keperawatan memegang peranan
penting untuk menciptakan hubungan harmonis antara perawat,
pasien, dan tenaga kesehatan lainnya, guna mengenal kebutuhan
pasien dan menentukan rencana tindakan serta kerja sama untuk
memenuhi kebutuhan tersebut
ď‚— komunikasi terapeutik adalah sarana efektif bagi terlaksananya
tindakan keperawatan yang optimal.
Ciri-Ciri Komunikasi TerapeutikCiri-Ciri Komunikasi Terapeutik
ď‚— Empati
Empati yaitu kemampuan untuk mengerti sepenuhnya
tentang kondisi atau perasaan orang lain.
ď‚— Rasa percaya (trust)
Rasa percaya (trust) yaitu respek seseorang terhadap
kebutuhan orang lain dan berhasrat akan membuat
sesuatu yang akan dipertanggung jawabkan.
ď‚— Validasi
Validasi yaitu penegasan kembali tentang pesan yang
disampaikan. Hal ini terjadi jika komunikator merasa bahwa
orang yang diajak bicara menerima dan memberi respek
terhadap apa yang dikatakannya.
ď‚— Perhatian
Merupakan tingkat keterlibatan emosi dalam komunikasi yang
diekspresikan secara non verbal pada apa yang dikatakan
orang lain dengan cara memandang, mengangguk, atau dengan
perabaan jika dianggap tepat.
Proses KomunikasiProses Komunikasi
 Pengirim(Sender=Sumber) adalah  seseorang  yang  mempunyai 
kebutuhan  atau  informasi  serta  mempunyai  kepentingan 
mengkomunikasikan kepada orang lain.
 Pengkodean (Encoding) adalah  pengirim  mengkodean  informasi 
yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
 Pesan (Massage),  pesan  dapat  dalam  segala  bentuk  biasanya 
dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
 Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal 
kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
 Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan 
penerima,  jika  pesan  tidak  disampaikan  kepada  penerima 
maka komunikasi tidak akan terjadi.
 Penafsiran kode (Decoding) adalah  proses  dimana 
penerima  menafsirkan  pesan  dan  menterjemahkan  menjadi 
informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran 
penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, 
Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
ď‚—Teknik-Teknik Komunikasi Terapeutik
Dalam teknik berkomunikasi teraputik harus selalu
berpanduan pada 3 aspek berkomunikasi terapeutik
yaitu, tahapan berkomunikasi terapeutik, strategi
menanggapi respon klien, dan sikap perawat dalam
berkomunikasi.
Tahap Pra InteraksiTahap Pra Interaksi
ď‚—Tahap persiapan atau pra interaksi adalah
masa persiapan sebelum berhubungan
dengan pasien, tahap ini harus dilakukan
oleh perawat untuk memahami dirinya,
mengatasi kecemasannya dan meyakinkan
dirinya bahwa dia betul-betul siap untuk
berinteraksi dengan pasien.
ď‚— Tugas perawat pada tahap ini antara lain: mengeplorasi
perasaan, harapan, dan kecemasan sebelum berinteraksi
dengan klien, menganalisis kekuatan dan kelemahan diri,
mengumpulkan data tentang klien, dan merencanakan
pertemuan pertama dengan klien
Tahap Perkenalan/orientasi
Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan perawat
saat pertama kali bertemu atau kontak dengan pasien.
Pada saat berkenalan, perawat harus memperkenalkan
dirinya terlebih dahulu kepada klien (Brammer, 1993).
Dengan memperkenalkan dirinya berarti perawat telah
terbuka pada pasien dan ini hal ini diharapkan akan
mendorong pasien untuk membuka dirinya.
ď‚— Tugas perawat pada tahap ini antara lain: membina rasa
saling percaya, menunjukan penerimaan dan komunikasi
terbuka, merumuskan kontrak bersama klien, menggali
pikiran dan perasaan, mengidentifikasi masalah klien,
serta merumuskan tujuan dengan klien.
ď‚— Tahap interaksi adalah dasar bagi hubungan terapeutik
perawat-pasien dan menentukan tahap selanjutnya.
Kegagalan pada tahap orientasi akan menimbulkan
kegagalan pada keseluruhan interaksi (Surayani, 2005:
60).
Tahap KerjaTahap Kerja
ď‚— Tahap kerja ini merupakan inti dari keseluruhan proses
komunikasi terapeutik (Stuart, G.W, 1998). Pada tahap
ini perawat dan klien berkerja sama untuk mengatasi
masalah yang dihadapi klien. Perawat juga dituntut
mempunyai kepekaan dan tingkat analisis yang tinggi
terhadap adanya perubahan dalam proses verbal
maupun non verbal klien (Suryani, 2005).
 Tahap kerja berhubungan dengan pelaksanaan
rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Harapan klien pada tahap ini, perawat
memahami apa yang disampaikan oleh pasien, akan
tetapi perawat terkadang tidak menyimpulkan
permasalahan yang dihadapi dan diinginkan oleh
pasien, akibatnya dapat terjadi ketidaksamaan
persepsi antara perawat dan pasien, sehingga
penyelesaian masalah tidak terarah dan tidak
relevan dengan hasil yang diharapkan dan masalah
pasien tidak terselesaikan.
Tahap TerminasiTahap Terminasi
ď‚— Tugas perawat pada tahap ini antara lain: Mengevaluasi
pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksakan,
melakukan evaluasi subjektif, menyepakati tindak lanjut
terhadap interaksi yang telah dilakukan, dan membuat
kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.
ď‚— Anas Tamsuri (2003) menegaskan bahwa keefektifan
komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien akan
mempercepat proses penyembuhan fisik dan psikologis.
Strategi Menanggapi Respon Klien DalamStrategi Menanggapi Respon Klien Dalam
BerkomunikasiBerkomunikasi
   Dalam menanggapi respon yang disampaikan klien,
perawat dapat menggunakan berbagai teknik komunikasi
terapeutik sebagai berikut:
ď‚– Diam artinya tenang, tidak melakukan pembicaraan selama
beberapa detik atau menit.
ď‚– Mendengar, yaitu proses aktif penerimaaan informasi dan
penelaahan reaksi seseorang terhadap pasien yang diterima.
ď‚– Menghadirkan topik pembicaraan yang umum, dengan cara
menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang mendorong
klien untuk berbicara atau memilih topik pembicaraan.
ď‚– Menspesifikkan dengan cara membuat pertanyaan yang lebih
spesifik dan tentatif.
ď‚– Menggunakan pertanyaan terbuka. Menanyakan
sesuatu yang bersifat luas, yang memberikan klien
kesempatan untuk mengesplorasi, (mengungkapkan,
klarifikasi, menggambarkan, membandingkan, atau
mengilustrasikan).
ď‚– Sentuhan. Melakukan kontak fisik untuk
meningkatkan kepedulian.
ď‚– Mengecek persepsi atau memvalidasi. Metode yang
sama dengan klarifikasi, tetapi pengecekan dilakukan
terhadap kata-kata khusus yang disampaikan klien.
ď‚– Menawarkan diri. Menawarkan kehadiran, perhatian, dan
pemahaman tentang sesuatu.
ď‚– Memberi informasi. Memberi informasi secara faktual secara
spesifik tentang klien walaupun tidak diminta. Apabila tidak
mengetahui informasi yang dimaksud, perawat menanyakan
ketidaktahuannya dan menanyakan pada orang yang dapat
dihubungi untuk mendapatkan informasi.
ď‚– Menyatakan kembali dan menyimpulkan. Secara aktif
mendengarkan pesan utama yang disampaikan klien dan
kemudian menyampaikan kembali pikiran dan perasaan itu
dengan menggunakan kata-kata serupa.
ď‚– Mengklarifikasi. Metode membuat inti seluruh pesan
dari pernyataan klien lebih dimengerti. Klarifikasi
dapat dilakukan bila perawat tidak dapat
menyatakan kembali. Perawat dapat melakukan
klarifikasi dengan menyatakan kembali pesan
dasar/meminta klien mengulang dan menyatakan
kembali pesan yang disampaikan.
ď‚– Refleksi. Mengembalikan ide, perasaan, pertanyaan
kepada klien untuk memungkinkan eksplorasi ide
dan perasaan mereka terhadap situasi.
ď‚– Menyimpulkan dan merencanakan. Menyatakan poin
utama dalam diskusi untuk mengklarifikasi hal-hal
relevan yang perlu didiskusikan. Tehnik ini sering
digunakan pada pendahuluan untuk menemukan
rencana perawatan berikutnya.
ď‚– Menyatakan realita. Membantu klien membedakan
antara yang nyata dan yang tidak nyata.
ď‚– Pengakuan. Memberi komentar dengan teknik
menghakimi terhadap perubahan perilaku seseorang
atau usaha yang telah dilakukan.
ď‚– Klarifikasi waktu. Membantu klien mengklarifikasi
waktu atau kejadian, situasi, kejadian dan hubungan
antara peristiwa dan waktu.
ď‚– Memfokuskan. Membantu klien mengembangkan
topik yang penting. Penting bagi perawat atau
menunggu klien beberapa saat tentang tema apa
yang mereka sampaikan (perhatikan) sebelum
memfokuskan pembicaraan.
ď‚—Sikap Perawat dalam Komunikasi
Perawat hadir secara utuh (fisik dan psikologis) pada
waktu berkomunikasi dengan klien. Perawat tidak cukup
untuk mengetahui teknik komunikasi tetapi yang sangat
penting adalah sikap atau penampilan dalam
berkomunikasi.
Egan (1975) dikutip oleh Suryani (2005) mengidentifikasikan lima
sikap atau cara menghadirkan diri secara fisik, yaitu:
 Berhadapan, arti dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda“.
ď‚— Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang
sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan
untuk tetap berkomunikasi.
ď‚— Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukan keinginan
untuk mengatakan atau mendengar sesuatu.
 Mempertahankan sikap terbuka. Tidak melipat kaki
tangan menunjukan keterbukaan.
 Tetap rileks, tetap dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam memberikan
respon pada klien.
Untuk menjadi pendengar yang perhatian, perawat
mengunakan kemampuan ini :
1. Hadapi klien ketika mereka bicara
2. Pertahankan kontak mata yang alamiah untuk menunjukan keinginan
untuk mendengar
3. Mengambil postur yang menunjukan menyimak. Hindari
menyilangkan kaki dan tangan karena ini menunjukan postur yang
defensive
4. Hindari gerakan tubuh yang mengganggu seperti meremas tangan,
mengentukkan kaki atau bermain-main dengan sebuah benda ditangan.
5. Mengangguk untuk mengakui ketika klien berbicara tentang hal
penting atau mencari persetujuan.
6. Condong kepembicaraan untuk menunjukan keterlibatan.
Perawat harus Nampak wajar ketika menyimak klien. Isyarat nonverbal
seperti posisi badan yang condong ke arah pembicara jangan sampai
berlebihan atau mengancam ruang intimidasi.
Terima kasih
&
Selamat
belajar

More Related Content

What's hot

Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanKb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptharlinaputrirusiana
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa-Yusie Aprilia-
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptTYASLARASATI
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanStefanus Nofa
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanUwes Chaeruman
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanFransiska Oktafiani
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptyantosuryanto4
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanIrwanBudiana2
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanRobby Candra Purnama
 

What's hot (20)

Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanKb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Kb 1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptSISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN.ppt
 
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.pptCARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
CARING DALAM KEPERAWATAN - TM 1.ppt
 
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan KesehatanKomunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
Komunikasi Efektif dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Konsep caring
Konsep caringKonsep caring
Konsep caring
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 

Similar to Komunikasi dalam proses keperawatan

Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikAn Nisa Kersana
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxraihanhidayat10
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptxyogiwijanarko1
 
komunikasi teraputik
komunikasi teraputikkomunikasi teraputik
komunikasi teraputikPebri Adi
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikPutriPamungkas8
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienAlfiahSeptianiSiradj
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptRani267816
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikedhaBulu
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxdestriRani
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 

Similar to Komunikasi dalam proses keperawatan (20)

Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Kom kep pp
Kom kep ppKom kep pp
Kom kep pp
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
 
komunikasi teraputik
komunikasi teraputikkomunikasi teraputik
komunikasi teraputik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Komunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.pptKomunikasi_terapeutik.ppt
Komunikasi_terapeutik.ppt
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptx
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theoryAmalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiAmalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anakAmalia Senja
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaAmalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillAmalia Senja
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationAmalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyAmalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Amalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAmalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAmalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxDocApizz
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxadibmuhammad14
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 

Recently uploaded (15)

Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Oriđź‘—082322223014đź‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptxZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
ZOLL AED Plus® PRESENTATION WITH II.pptx
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 

Komunikasi dalam proses keperawatan

  • 1. KOMUNIKASI DALAM PROSESKOMUNIKASI DALAM PROSES KEPERAWATANKEPERAWATAN Amalia Senja, S.Kep.,Ns
  • 2. Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik ď‚— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Indra Wati, 2003). ď‚— Komunikasi terapeutik di bidang keperawatan memegang peranan penting untuk menciptakan hubungan harmonis antara perawat, pasien, dan tenaga kesehatan lainnya, guna mengenal kebutuhan pasien dan menentukan rencana tindakan serta kerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut ď‚— komunikasi terapeutik adalah sarana efektif bagi terlaksananya tindakan keperawatan yang optimal.
  • 3. Ciri-Ciri Komunikasi TerapeutikCiri-Ciri Komunikasi Terapeutik ď‚— Empati Empati yaitu kemampuan untuk mengerti sepenuhnya tentang kondisi atau perasaan orang lain. ď‚— Rasa percaya (trust) Rasa percaya (trust) yaitu respek seseorang terhadap kebutuhan orang lain dan berhasrat akan membuat sesuatu yang akan dipertanggung jawabkan.
  • 4. ď‚— Validasi Validasi yaitu penegasan kembali tentang pesan yang disampaikan. Hal ini terjadi jika komunikator merasa bahwa orang yang diajak bicara menerima dan memberi respek terhadap apa yang dikatakannya. ď‚— Perhatian Merupakan tingkat keterlibatan emosi dalam komunikasi yang diekspresikan secara non verbal pada apa yang dikatakan orang lain dengan cara memandang, mengangguk, atau dengan perabaan jika dianggap tepat.
  • 6. ď‚— Pengirim(Sender=Sumber) adalah  seseorang  yang  mempunyai  kebutuhan  atau  informasi  serta  mempunyai  kepentingan  mengkomunikasikan kepada orang lain. ď‚— Pengkodean (Encoding) adalah  pengirim  mengkodean  informasi  yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat. ď‚— Pesan (Massage),  pesan  dapat  dalam  segala  bentuk  biasanya  dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
  • 7. ď‚— Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal  kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan. ď‚— Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan  penerima,  jika  pesan  tidak  disampaikan  kepada  penerima  maka komunikasi tidak akan terjadi. ď‚— Penafsiran kode (Decoding) adalah  proses  dimana  penerima  menafsirkan  pesan  dan  menterjemahkan  menjadi  informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran  penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima,  Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
  • 8. ď‚—Teknik-Teknik Komunikasi Terapeutik Dalam teknik berkomunikasi teraputik harus selalu berpanduan pada 3 aspek berkomunikasi terapeutik yaitu, tahapan berkomunikasi terapeutik, strategi menanggapi respon klien, dan sikap perawat dalam berkomunikasi.
  • 9. Tahap Pra InteraksiTahap Pra Interaksi ď‚—Tahap persiapan atau pra interaksi adalah masa persiapan sebelum berhubungan dengan pasien, tahap ini harus dilakukan oleh perawat untuk memahami dirinya, mengatasi kecemasannya dan meyakinkan dirinya bahwa dia betul-betul siap untuk berinteraksi dengan pasien.
  • 10. ď‚— Tugas perawat pada tahap ini antara lain: mengeplorasi perasaan, harapan, dan kecemasan sebelum berinteraksi dengan klien, menganalisis kekuatan dan kelemahan diri, mengumpulkan data tentang klien, dan merencanakan pertemuan pertama dengan klien
  • 11. Tahap Perkenalan/orientasi Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan perawat saat pertama kali bertemu atau kontak dengan pasien. Pada saat berkenalan, perawat harus memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kepada klien (Brammer, 1993). Dengan memperkenalkan dirinya berarti perawat telah terbuka pada pasien dan ini hal ini diharapkan akan mendorong pasien untuk membuka dirinya.
  • 12. ď‚— Tugas perawat pada tahap ini antara lain: membina rasa saling percaya, menunjukan penerimaan dan komunikasi terbuka, merumuskan kontrak bersama klien, menggali pikiran dan perasaan, mengidentifikasi masalah klien, serta merumuskan tujuan dengan klien.
  • 13. ď‚— Tahap interaksi adalah dasar bagi hubungan terapeutik perawat-pasien dan menentukan tahap selanjutnya. Kegagalan pada tahap orientasi akan menimbulkan kegagalan pada keseluruhan interaksi (Surayani, 2005: 60).
  • 14. Tahap KerjaTahap Kerja ď‚— Tahap kerja ini merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik (Stuart, G.W, 1998). Pada tahap ini perawat dan klien berkerja sama untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Perawat juga dituntut mempunyai kepekaan dan tingkat analisis yang tinggi terhadap adanya perubahan dalam proses verbal maupun non verbal klien (Suryani, 2005).
  • 15.  Tahap kerja berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Harapan klien pada tahap ini, perawat memahami apa yang disampaikan oleh pasien, akan tetapi perawat terkadang tidak menyimpulkan permasalahan yang dihadapi dan diinginkan oleh pasien, akibatnya dapat terjadi ketidaksamaan persepsi antara perawat dan pasien, sehingga penyelesaian masalah tidak terarah dan tidak relevan dengan hasil yang diharapkan dan masalah pasien tidak terselesaikan.
  • 16. Tahap TerminasiTahap Terminasi ď‚— Tugas perawat pada tahap ini antara lain: Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksakan, melakukan evaluasi subjektif, menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan, dan membuat kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.
  • 17. ď‚— Anas Tamsuri (2003) menegaskan bahwa keefektifan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien akan mempercepat proses penyembuhan fisik dan psikologis.
  • 18. Strategi Menanggapi Respon Klien DalamStrategi Menanggapi Respon Klien Dalam BerkomunikasiBerkomunikasi    Dalam menanggapi respon yang disampaikan klien, perawat dapat menggunakan berbagai teknik komunikasi terapeutik sebagai berikut: ď‚– Diam artinya tenang, tidak melakukan pembicaraan selama beberapa detik atau menit. ď‚– Mendengar, yaitu proses aktif penerimaaan informasi dan penelaahan reaksi seseorang terhadap pasien yang diterima. ď‚– Menghadirkan topik pembicaraan yang umum, dengan cara menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang mendorong klien untuk berbicara atau memilih topik pembicaraan. ď‚– Menspesifikkan dengan cara membuat pertanyaan yang lebih spesifik dan tentatif.
  • 19. ď‚– Menggunakan pertanyaan terbuka. Menanyakan sesuatu yang bersifat luas, yang memberikan klien kesempatan untuk mengesplorasi, (mengungkapkan, klarifikasi, menggambarkan, membandingkan, atau mengilustrasikan). ď‚– Sentuhan. Melakukan kontak fisik untuk meningkatkan kepedulian. ď‚– Mengecek persepsi atau memvalidasi. Metode yang sama dengan klarifikasi, tetapi pengecekan dilakukan terhadap kata-kata khusus yang disampaikan klien.
  • 20. ď‚– Menawarkan diri. Menawarkan kehadiran, perhatian, dan pemahaman tentang sesuatu. ď‚– Memberi informasi. Memberi informasi secara faktual secara spesifik tentang klien walaupun tidak diminta. Apabila tidak mengetahui informasi yang dimaksud, perawat menanyakan ketidaktahuannya dan menanyakan pada orang yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi. ď‚– Menyatakan kembali dan menyimpulkan. Secara aktif mendengarkan pesan utama yang disampaikan klien dan kemudian menyampaikan kembali pikiran dan perasaan itu dengan menggunakan kata-kata serupa.
  • 21. ď‚– Mengklarifikasi. Metode membuat inti seluruh pesan dari pernyataan klien lebih dimengerti. Klarifikasi dapat dilakukan bila perawat tidak dapat menyatakan kembali. Perawat dapat melakukan klarifikasi dengan menyatakan kembali pesan dasar/meminta klien mengulang dan menyatakan kembali pesan yang disampaikan. ď‚– Refleksi. Mengembalikan ide, perasaan, pertanyaan kepada klien untuk memungkinkan eksplorasi ide dan perasaan mereka terhadap situasi.
  • 22. ď‚– Menyimpulkan dan merencanakan. Menyatakan poin utama dalam diskusi untuk mengklarifikasi hal-hal relevan yang perlu didiskusikan. Tehnik ini sering digunakan pada pendahuluan untuk menemukan rencana perawatan berikutnya. ď‚– Menyatakan realita. Membantu klien membedakan antara yang nyata dan yang tidak nyata. ď‚– Pengakuan. Memberi komentar dengan teknik menghakimi terhadap perubahan perilaku seseorang atau usaha yang telah dilakukan.
  • 23. ď‚– Klarifikasi waktu. Membantu klien mengklarifikasi waktu atau kejadian, situasi, kejadian dan hubungan antara peristiwa dan waktu. ď‚– Memfokuskan. Membantu klien mengembangkan topik yang penting. Penting bagi perawat atau menunggu klien beberapa saat tentang tema apa yang mereka sampaikan (perhatikan) sebelum memfokuskan pembicaraan.
  • 24. ď‚—Sikap Perawat dalam Komunikasi Perawat hadir secara utuh (fisik dan psikologis) pada waktu berkomunikasi dengan klien. Perawat tidak cukup untuk mengetahui teknik komunikasi tetapi yang sangat penting adalah sikap atau penampilan dalam berkomunikasi.
  • 25. Egan (1975) dikutip oleh Suryani (2005) mengidentifikasikan lima sikap atau cara menghadirkan diri secara fisik, yaitu: ď‚— Berhadapan, arti dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda“. ď‚— Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi. ď‚— Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu.
  • 26.  Mempertahankan sikap terbuka. Tidak melipat kaki tangan menunjukan keterbukaan.  Tetap rileks, tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberikan respon pada klien.
  • 27. Untuk menjadi pendengar yang perhatian, perawat mengunakan kemampuan ini : 1. Hadapi klien ketika mereka bicara 2. Pertahankan kontak mata yang alamiah untuk menunjukan keinginan untuk mendengar 3. Mengambil postur yang menunjukan menyimak. Hindari menyilangkan kaki dan tangan karena ini menunjukan postur yang defensive 4. Hindari gerakan tubuh yang mengganggu seperti meremas tangan, mengentukkan kaki atau bermain-main dengan sebuah benda ditangan. 5. Mengangguk untuk mengakui ketika klien berbicara tentang hal penting atau mencari persetujuan. 6. Condong kepembicaraan untuk menunjukan keterlibatan. Perawat harus Nampak wajar ketika menyimak klien. Isyarat nonverbal seperti posisi badan yang condong ke arah pembicara jangan sampai berlebihan atau mengancam ruang intimidasi.