SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Terapeutik
TERAPEUTIK SENI DARI PENYEMBUHAN
Komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu
penyembuhan dan pemulihan pasien.
Komunikasi ini merupakan komunikasi professional bagi perawat
(As Hornby)
Tujuan Komunikasi Terapeutik
Mempermudah BHSP
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban
perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan ntuk
mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil
tindakanyang efektif dan mempertahankan ekuatan egonya
3. Memengaruhi oran lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.
(Purwanto)
Manfaat Komunikasi Terapeutik
Christina :
1. Mendorong dan mengajukan kerjasama perawat dan pasien
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji masalah dan
mengevaluasi tindakan yang dilakuka oleh perawat
1. Semua Komunikasi harus ditujukanuntuk menjaga harga dir pemberi dan
penerima pesan
2. Komunikasi yan menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan
Syarat Komunikasi Terapeutik
Perbedaan Komunikasi
Terapeutik Sosial
 Terjadi antara perawat dan pasien/
tenaga medis lainnya
 Lebih akrab karena memiliki tujuan,
focus kepada pasien yang
membutuhkan bantuan
 Terjadi setiap hari antar orang per
orang baik dalam pergaulan maupun
lingkungan kerja
 Komunikasi bersifat dangkal karena
tidak mempunyai tujuan
 Aktif mendengarkan dan memberi
respon kepada pasien dengan cara
menunjukan sikap
 Lebih banyak terjadi dalam pekerjaan,
aktivitas sosial, dll
 Pembicara tidak mempunyai focus
tertentu tetapi lebih mengarah
kebersa
 Dapat direncakan atau tidak
direncanakan
Sikap Komunikasi Terapeutik
1. Berhadapan (menunjukan siap)
2. Mempertahankan kontak mata (menghargai klien)
3. Membungkuk kearah klien (Keinginan untuk bertanya/
mendengarkan)
4. Memperlihatkan sifat terbuka (Tidak melipat kaki atau tangan
menunjukan keterbukaan)
5. Tetap rileks (Mengatasi ketegangan dan gugup)
Teknik Komunikasi Terapeutik
Wilson dan Kneist
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
 Mendengarkan pasif (hmmmm, ummmmhhhhmm, yeah)
 Mendengakan aktif
2. Menunjukan penerimaan
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
4. Pertanyaan terbuka (Coba ibu ceritakan tentang riwayat penyakit
ibu)
5. Mengulang ucapan klien dengan kata sendiri (Pasien : Saya tidak
dapat tidur sepanjang malam…. Perawat : Saudara mengalami
kesulitan untuk tidur
Mengklarifikasi
Ex :
Perawat : “Saya tidak yakin mengikuti apa yang anda katakana/ apa
yang anda maksudkan dengan ?”
Memfokuskan
Ex :
Perawat : “Hal ini tampaknya lebih penting, mari kita bicarakan lebih
dalam lagi ?”
Menyatakan Hasil Observasi
Ex :
Perawat : “Anda tampak tegang?”
Menawarkan informasi
Ex :
Perawat : “Obat yang Tn. minum adalah obat untuk mengatasi nyeri?”
Diam (Memelihara Ketenangan)
Ex :
Klien : “Saya marah!!”
Perawat : “Diam”
Klien : “Istri saya tidak peduli lagi kepadaku.”
Meringkas
Ex :
Perawat : “Selama 30 menit ini kita telah membicarakan…”, dilanjut
besok ya Tn.
Memberikan Penghargaan
Ex :
Perawat : “Ibu sangat cocok sekali mengenakan baju yang berwarna
merah ini dan ibu memakainya dengan rapi sekali”
Menawarkan Diri
Ex :
Perawat : “Saya akan duduk menemani ibu selama 15 menit”
Memberikan kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Ex :
Perawat : “Adakah sesuatu yang ingin Tn. Bicarakan ?”
Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Ex :
Perawat : “Terus…. Lalu…. Coba ceritakan kepada saya tentang hal itu”
Refleksi
Ex :
Klien : “Apakah menururt anda saya harus mengatakannya kepada
dokter?”
Perawat : “Apakah menurut anda sendiri anda harus mengatakannya?”
Humor
Fase komunikasi
terapeutik
1. Persiapan ( pre-interaksi )
Melakukan persiapan dengan membaca status klien.
Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk
terhadap klien, karena akan mengganggu dalam
membina hubungan saling percaya dengan klien.
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi,
perawat tidak boleh memaksa, atau memberi
kesempatan kapan klien sanggup. Pengaturan posisi
duduk dan teknik yang akan digunakan dalam
wawancara harus disusun sedemikian rupa guna
memperlancar wawancara.
2. Pembukaan atau perkenalan ( orientasi)
Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara
adalah dengan memperkenalkan diri : nama, status,
tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor-
faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Diharpkan klien
berperan serta dengan penuh dalam kontrak, naumn
pada kondisi tertentu misalnya klien dengan gangguan
realita maka kontrak dilakukan sepihak dan perwat perlu
mengulang kontrak jika kontrak relaitas pasien
meningkat.
3. Isi / tahap kerja
1. Fokus wawancara adalah klien
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
3. Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien
4. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
5. Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada
waktunya
6. Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengungkapkan perasaannya
7. Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan
sentuhan terapeutik, yang bertujuan untuk
memberikan dorongan spiritual, merasa diperhatikan.
4. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara.
Untuk itu klien harus mengetahui kapan wawancara akan
berakhir dan tujuan dari wawancara pada awal
perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara
perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat
mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan,
perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan
berikutnya.
APLIKASI
Pra interaksi
Memeriksa perasaan,
fantasi, & rasa takut dalam
diri.
Analisis kekuatan dan
keterbatasan profesional diri.
Kaji data mengenai pasien
jika memungkinkan
Rencanakan jadwal untuk pertemuan
pertama dgn pasien
17
Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien,
mengevaluasi diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor,
kemudian membuat rencana interaksi dengan klien.
Lanjutan....
Perkenalan/orien
tasi (pengkajian)
Tetapkan alasan pasien u/ mencari
bantuan.
Bina hubungan saling percaya,
penerimaan, & komunikasi terbuka.
Terapis mengkaji pasien. Eksplorasi
pikiran, perasaan, dan tindakan
pasien.
Identifikasi masalah pasien
berdasarkan prioritas dan diagnosis
Tetapkan tujuan bersama dgn
pasien
Rumuskan bersama kontrak : nama, peran,
tanggung jawab, harapan, tujuan, tempat
pertemuan, waktu pertemuan, kondisi u/
terminasi, & kerahasiaan
18
Lanjutan...
19
Kerja
Terapis merencanakan intervensi dari
hasil yang akan dicapai
Eksplorasi stresor yang relevan dengan cara
memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan
masalah, pemikiran, dan perasaannya.
Terapis menggunakan pendekatan pemecahan masalah dl
bekerja sama dgn meningkatkan pengembangan
penghayatan dr penggunaan mekanisme koping pasien yg
konstruktif.
Terapis mendorong dan mengajarkan koping kepada
pasien.
Terapis menganjurkan pasien untuk mempraktikkan
perilaku adaptif dan mengevaluasi efektivitas dari
upaya tersebut.
Bahas dan atasi perilaku yang resistan.
Lanjutan...
Termina
si
Bina realita tentang perpisahan dengan
cara mengekspresikan perasaan
tentang terminasi.
Observasi kemajuan terapi dan
pencapaian tujuan. Terapis
mengevaluasi hasil, mengkaji ulang
masalah, tujuan, dan intervensi
Terapis mengobservasi
klien terhadap adanya
perilaku regresif.
Terapis mengevaluasi keseluruhan hubungan terapis
dgn pasien, mengeksplorasi secara timbal balik
perasaan penolakan, kehilangan, & kemarahan serta
perilaku yg terkait lainnya.
20
Akhir dari setiap pertemuan Bidan dengan Klien.
Thank You!

More Related Content

Similar to 1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx

Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
Cahya
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
yopie21
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
AdiPR1
 
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptxkomunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
shintautami9
 

Similar to 1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx (20)

Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
komunikasi terapeutik
komunikasi terapeutikkomunikasi terapeutik
komunikasi terapeutik
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
175280495-KOMUNIKASI-TERAPEUTIK-ppt.ppt
175280495-KOMUNIKASI-TERAPEUTIK-ppt.ppt175280495-KOMUNIKASI-TERAPEUTIK-ppt.ppt
175280495-KOMUNIKASI-TERAPEUTIK-ppt.ppt
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Erniyy punyaa
Erniyy punyaaErniyy punyaa
Erniyy punyaa
 
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwaKomunikasi terapeutik dalam kep jiwa
Komunikasi terapeutik dalam kep jiwa
 
Hubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p kHubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p k
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptxkomunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
komunikasi terapeutik dalam praktik kesehatan .pptx
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx

  • 2. Komunikasi Terapeutik TERAPEUTIK SENI DARI PENYEMBUHAN Komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan dan pemulihan pasien. Komunikasi ini merupakan komunikasi professional bagi perawat (As Hornby)
  • 3. Tujuan Komunikasi Terapeutik Mempermudah BHSP 1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan ntuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan 2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakanyang efektif dan mempertahankan ekuatan egonya 3. Memengaruhi oran lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri. (Purwanto)
  • 4. Manfaat Komunikasi Terapeutik Christina : 1. Mendorong dan mengajukan kerjasama perawat dan pasien 2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakuka oleh perawat 1. Semua Komunikasi harus ditujukanuntuk menjaga harga dir pemberi dan penerima pesan 2. Komunikasi yan menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan Syarat Komunikasi Terapeutik
  • 5. Perbedaan Komunikasi Terapeutik Sosial  Terjadi antara perawat dan pasien/ tenaga medis lainnya  Lebih akrab karena memiliki tujuan, focus kepada pasien yang membutuhkan bantuan  Terjadi setiap hari antar orang per orang baik dalam pergaulan maupun lingkungan kerja  Komunikasi bersifat dangkal karena tidak mempunyai tujuan  Aktif mendengarkan dan memberi respon kepada pasien dengan cara menunjukan sikap  Lebih banyak terjadi dalam pekerjaan, aktivitas sosial, dll  Pembicara tidak mempunyai focus tertentu tetapi lebih mengarah kebersa  Dapat direncakan atau tidak direncanakan
  • 6. Sikap Komunikasi Terapeutik 1. Berhadapan (menunjukan siap) 2. Mempertahankan kontak mata (menghargai klien) 3. Membungkuk kearah klien (Keinginan untuk bertanya/ mendengarkan) 4. Memperlihatkan sifat terbuka (Tidak melipat kaki atau tangan menunjukan keterbukaan) 5. Tetap rileks (Mengatasi ketegangan dan gugup)
  • 7. Teknik Komunikasi Terapeutik Wilson dan Kneist 1. Mendengarkan dengan penuh perhatian  Mendengarkan pasif (hmmmm, ummmmhhhhmm, yeah)  Mendengakan aktif 2. Menunjukan penerimaan 3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan 4. Pertanyaan terbuka (Coba ibu ceritakan tentang riwayat penyakit ibu) 5. Mengulang ucapan klien dengan kata sendiri (Pasien : Saya tidak dapat tidur sepanjang malam…. Perawat : Saudara mengalami kesulitan untuk tidur
  • 8. Mengklarifikasi Ex : Perawat : “Saya tidak yakin mengikuti apa yang anda katakana/ apa yang anda maksudkan dengan ?” Memfokuskan Ex : Perawat : “Hal ini tampaknya lebih penting, mari kita bicarakan lebih dalam lagi ?” Menyatakan Hasil Observasi Ex : Perawat : “Anda tampak tegang?”
  • 9. Menawarkan informasi Ex : Perawat : “Obat yang Tn. minum adalah obat untuk mengatasi nyeri?” Diam (Memelihara Ketenangan) Ex : Klien : “Saya marah!!” Perawat : “Diam” Klien : “Istri saya tidak peduli lagi kepadaku.” Meringkas Ex : Perawat : “Selama 30 menit ini kita telah membicarakan…”, dilanjut besok ya Tn.
  • 10. Memberikan Penghargaan Ex : Perawat : “Ibu sangat cocok sekali mengenakan baju yang berwarna merah ini dan ibu memakainya dengan rapi sekali” Menawarkan Diri Ex : Perawat : “Saya akan duduk menemani ibu selama 15 menit” Memberikan kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan Ex : Perawat : “Adakah sesuatu yang ingin Tn. Bicarakan ?”
  • 11. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan Ex : Perawat : “Terus…. Lalu…. Coba ceritakan kepada saya tentang hal itu”
  • 12. Refleksi Ex : Klien : “Apakah menururt anda saya harus mengatakannya kepada dokter?” Perawat : “Apakah menurut anda sendiri anda harus mengatakannya?” Humor
  • 13. Fase komunikasi terapeutik 1. Persiapan ( pre-interaksi ) Melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk terhadap klien, karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan klien. Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa, atau memberi kesempatan kapan klien sanggup. Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar wawancara.
  • 14. 2. Pembukaan atau perkenalan ( orientasi) Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah dengan memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor- faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Diharpkan klien berperan serta dengan penuh dalam kontrak, naumn pada kondisi tertentu misalnya klien dengan gangguan realita maka kontrak dilakukan sepihak dan perwat perlu mengulang kontrak jika kontrak relaitas pasien meningkat.
  • 15. 3. Isi / tahap kerja 1. Fokus wawancara adalah klien 2. Mendengarkan dengan penuh perhatian. 3. Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien 4. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien 5. Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya 6. Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya 7. Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan sentuhan terapeutik, yang bertujuan untuk memberikan dorongan spiritual, merasa diperhatikan.
  • 16. 4. Terminasi Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui kapan wawancara akan berakhir dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.
  • 17. APLIKASI Pra interaksi Memeriksa perasaan, fantasi, & rasa takut dalam diri. Analisis kekuatan dan keterbatasan profesional diri. Kaji data mengenai pasien jika memungkinkan Rencanakan jadwal untuk pertemuan pertama dgn pasien 17 Pada intinya  Persiapan sebelum berkomunikasi dengan klien, mengevaluasi diri, membaca, diskusi dengan teman atau tutor, kemudian membuat rencana interaksi dengan klien.
  • 18. Lanjutan.... Perkenalan/orien tasi (pengkajian) Tetapkan alasan pasien u/ mencari bantuan. Bina hubungan saling percaya, penerimaan, & komunikasi terbuka. Terapis mengkaji pasien. Eksplorasi pikiran, perasaan, dan tindakan pasien. Identifikasi masalah pasien berdasarkan prioritas dan diagnosis Tetapkan tujuan bersama dgn pasien Rumuskan bersama kontrak : nama, peran, tanggung jawab, harapan, tujuan, tempat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi u/ terminasi, & kerahasiaan 18
  • 19. Lanjutan... 19 Kerja Terapis merencanakan intervensi dari hasil yang akan dicapai Eksplorasi stresor yang relevan dengan cara memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan masalah, pemikiran, dan perasaannya. Terapis menggunakan pendekatan pemecahan masalah dl bekerja sama dgn meningkatkan pengembangan penghayatan dr penggunaan mekanisme koping pasien yg konstruktif. Terapis mendorong dan mengajarkan koping kepada pasien. Terapis menganjurkan pasien untuk mempraktikkan perilaku adaptif dan mengevaluasi efektivitas dari upaya tersebut. Bahas dan atasi perilaku yang resistan.
  • 20. Lanjutan... Termina si Bina realita tentang perpisahan dengan cara mengekspresikan perasaan tentang terminasi. Observasi kemajuan terapi dan pencapaian tujuan. Terapis mengevaluasi hasil, mengkaji ulang masalah, tujuan, dan intervensi Terapis mengobservasi klien terhadap adanya perilaku regresif. Terapis mengevaluasi keseluruhan hubungan terapis dgn pasien, mengeksplorasi secara timbal balik perasaan penolakan, kehilangan, & kemarahan serta perilaku yg terkait lainnya. 20 Akhir dari setiap pertemuan Bidan dengan Klien.