SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
MATERI INTI 5
PENYULUHAN DAN KONSELING
Pokok Bahasan 3 KONSELING
A. Konseling.
Meskipun program kusta telah berhasil menyembuhkan ribuan
pasien kusta, namun beban psikis akibat kusta pada klien (pasien, keluarga,
dan masyarakat) masih sangat tinggi. Keadaan ini berdampak pada
timbulnya stigma dan diskriminasi di masyarakat.
Dampak stigma pada program kusta sangat merugikan. Pasien
yang mengalami stigma mungkin akan menyembunyikan atau menyangkal
penyakitnya yang berakibat pada keterlambatan pengobatan. Pada
akhirnya kondisi ini akan menyebabkan penyakit semakin berat, meningkatkan
terjadinya kecacatan, komplikasi lain, serta meningkatnya penyebaran
penyakit dalam masyarakat. Dengan konseling diharapkan dapat
mengurangi beban psikis tersebut bagi klien.
1. PENGERTIAN
Konseling adalah tindakan / upaya untuk membantu klien
menghadapi kenyataan dengan bimbingan dan penyuluhan untuk
menyelesaikan masalahnya melalui pelepasan masalah emosional
(katarsis) maupun hubungan interpersonal dengan pemahaman terhadap
fakta, harapan dan kebutuhan yang dihadapinya saat ini.
Lay Konselor
Lay konselor adalah konselor yang dilatih untuk melakukan konseling
dengan prasyarat tertentu yang berasal dari masyarakat non profesional.
Lay konselor dapat berasal dari petugas kesehatan, misalnya: dokter
kusta propinsi/kabupaten, wasor kusta propinsi/kabupaten dan juru kusta
puskesmas; atau LSM, organisasi keagamaan, dan orang yang pernah
mengalami kusta, yang telah mengikuti pelatihan. Lay konselor yang
berasal dari kader, organisasi keagamaan, atau LSM terutama dapat
melakukan konseling pada individu yang diduga menderita kusta atau
yang mengalami situasi khusus. Sedangkan yang berasal dari petugas
kesehatan terutama memberikan konseling pada pasien yang baru
didiagnosis kusta.
2. TUJUAN DAN SASARAN KONSELING
a. Tujuan Konseling
Secara umum tujuan konseling kusta adalah untuk mengurangi
stigma dan meningkatkan kualitas hidup klien. Secara lebih khusus,
tujuan tersebut dapat dijabarkan, sebagai berikut:
a. Menyediakan dukungan psikologis bagi klien.
b. Membantu klien dengan informasi yang benar dan akurat
tentang kusta.
c. Memastikan memulai pengobatan MDT sedini mungkin.
d. Memastikan kepatuhan berobat dan mendukung perawatan
diri klien.
b. Sasaran Konseling
Sasaran konseling adalah orang yang terdampak kusta, yang
membutuhkan bantuan untuk dicarikan pemecahan masalah yang
dihadapinya baik yang sedang menjalani pengobatan (pasien), orang
yang pernah mengalami kusta, keluarga, maupun masyarakat.
Lay Konselor yang baik adalah:
• Tulus: secara sungguh-sungguh dari dasar hati dan ikhlas, serta jujur.
• Empati: merasa dan mengidentifikasi diri terhadap emosi/perasaan
dan pikiran klien tanpa jauh terlibat secara emosi.
• Menguasai ketrampilan konseling.
• Peka akan budaya.
• Sabar: tidak mudah marah dan tidak tergesa-gesa dalam
melakukan konseling.
• Jujur: dapat berkata apa adanya dan tidak berbohong dalam
memberikan informasi.
• Menyadari keterbatasan diri: konselor menyadari keterbatasannya
dalam menangani klien yang memerlukan rujukan lebih lanjut.
• Tidak menghakimi.
• Memahami kusta dan permasalahannya.
c. Proses Konseling
Proses konseling dikatakan sudah berjalan baik, jika uraian di bawah ini
terlaksana:
• Sudah terbinanya hubungan yang akrab dan setara antara konselor
dan klien
• Klien memiliki kebebasan secara penuh untuk dapat
mengemukakan masalah yang sedang dihadapi dan pemecahan
masalah apa yang diinginkan.
• Konselor berusaha sebaik mungkin menerima sikap dan keluhan
serta perilaku klien tanpa memberikan penilaian, sanggahan
maupun koreksi.
Kepercayaan, penghargaan, penghormatan terhadap keadaan
dan keyakinan akan kemampuan klien merupakan kunci atau dasar
yang paling menentukan suatu hubungan konseling berjalan dengan
baik atau tidak.
Untuk mempermudah dalam mengingat proses-proses yang
dilakukan dalam konseling, dapat digunakan urutan enam elemen huruf
dalam kata GATHER.
Greet = SALAM
a. Salam
Konselor dapat memberi salam sambil menjabat tangan, merangkul
atau menepuk pundak klien dan mengucapkan:
“Selamat pagi, apa kabar, selamat datang di Puskesmas, silahkan
duduk”.
“Selamat datang, silahkan duduk, bagaimana tadi perjalanannya?”
b. Perkenalan
Konselor memperkenalkan diri sebaik mungkin dan buat klien merasa
nyaman.
“Perkenalkan nama saya Ani, saya adalah petugas puskesmas.”
Ask = TANYA
Tanyakan klien tentang alasan mereka untuk datang.
Tanyakan bagaimana Anda bisa membantu.
Tanyakan klien tentang pengalaman mereka dengan masalah
penyakit kusta dan stigma yang menyertainya.
Tanyakan klien apa yang ingin mereka lakukan.
Mintalah informasi yang diperlukan untuk melengkapi catatan
tentang klien.
Contoh pertanyaan yang dapat menggali perasaan klien:
“Bagaimana keadaanmu saat ini di lingkungan keluarga?”
“Bagaimana tanggapan teman-teman tentang masalah /
penyakitmu?”
“Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai penyakit dan masalah
yang sedang di hadapi? Coba ceritakan masalahnya.”
Tell = UNGKAPKAN
Untuk membuat keputusan yang baik, klien membutuhkan informasi yang
jelas, tepat, dan spesifik tentang berbagai pilihan yang mereka miliki.
Berikan pengetahuan tentang kusta yang jelas dan akurat untuk
membantu klien.
Contoh informasi yang diberikan :
“Penyakit kusta disebabkan oleh kuman dan dapat disembuhkan”.
Help = BANTU
Beritahu klien bahwa mereka yang membuat pilihan untuk mereka
sendiri. Hindari membuat keputusan untuk klien.
Membantu klien mengungkapkan perasaan mereka, kebutuhan,
keinginan, dan setiap keraguan, kekhawatiran, atau pertanyaan.
Bantu klien untuk membuat pilihan, minta mereka untuk memikirkan
rencana-rencana mendatang dan kondisi keluarganya.
Tanyakan apakah klien ingin penjelasan lebih lanjut. Pengulangan
informasi dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
Bantu klien dalam pemecahan masalah:
Identifikasi masalah: konselor membantu untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang dihadapi klien dan fokus pada masalah utama
yang ingin segera diselesaikan. Bantu klien untuk mengemukakan semua
pilihan/alternatif pilihan dalam menyelesaikan masalah.
Contoh :
“Apa yang Bapak/Ibu pikirkan untuk mencegah supaya kecacatan ini
tidak bertambah parah?”.
“Apa rencana Bapak/Ibu untuk menyelesaikan masalah?”
Explain = JELASKAN
Setelah klien membuat pilihan, maka:
Jelaskan kemungkinan dampak yang terjadi dan apa yang harus
dilakukan jika hal itu terjadi.
Mintalah klien untuk mengulangi yang sudah dijelaskan. Pastikan klien
ingat dan memahami.
Jelaskan dan beri keterangan mengenai rujukan yang diperlukan,
misalnya Puskesmas terdekat, Rumah Sakit, Kelompok Perawatan Diri
(KPD) atau kelompok dukungan lain yang tersedia.
Membuat kesimpulan atas jalannya konseling.
Contoh :
“Jika kamu sudah memutuskan untuk mau memeriksakan bercak kulitmu
ke petugas kesehatan, maka kamu bisa pergi ke Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan tersebut.”
Return= Ajakan untuk Bertemu Kembali
Akhiri konseling dan lakukan tindak lanjut sebagai berikut:
Sampaikan terima kasih dan penghargaan atas waktu dan percakapan
yang telah dilakukan untuk membangun kepercayaan dan mendorong
klien untuk mau berdialog di lain waktu.
Ajak klien untuk membuat rencana tindakan yang ingin dikerjakan
sampai sebelum pertemuan selanjutnya.
Beritahu klien untuk kembali kapan pun mereka inginkan, dengan atau
tanpa alasan medis/psikis.
Contoh:
“Saya melihat Bapak/Ibu sudah bisa lebih memahami diri sendiri dan bisa
membuat rencana yang baik.”
“Bila ada hal yang ingin dibicarakan setelah ini, Anda dapat
menghubungi saya di Puskesmas, pada jam kerja.”
Rujukan
Pada beberapa kondisi seorang lay konselor sebaiknya merujuk klien
kepada profesional seperti psikolog atau psikiater (dokter ahli jiwa) untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut, antara lain:
Kecemasan: takut, kecenderungan marah/menyerang (agitasi),
berdebar-debar, tangan gemetar.
Depresi: kehilangan minat, perasaan sedih atau menangis terus-menerus
yang berkepanjangan (lebih dari 2 minggu), tidak dapat tidur atau
banyak tidur, kehilangan selera makan, tidak memiliki energi, putus asa
dan tidak punya harapan atas kondisi yang dialaminya, muncul
keinginan untuk bunuh diri.
Tanda-tanda seperti di atas, jika ditemukan, mengindikasikan klien
berada dalam kondisi psikologis yang cukup serius dan memerlukan
penanganan profesional.
BERIKUT ADALAH URAIAN TUGAS P2 KUSTA DI PUSKESMAS:
1. URAIAN TUGAS PENGELOLA P2 KUSTA PUSKESMAS
1. Melakukan upaya penemuan kasus baru melalui
- Pasif : Penderita datang sendiri
- Aktif : Pemeriksaan kontak, RVS, dan pemeriksaan anak sekolah.
2. Menegakkan diagnosis dan klasifikasi penyakit kusta
3. Melakukan pengobatan kusta
- Menentukan regimen dan dosis obat sesuai jenis klasifikasi dan umur
penderita
- Mengawasi keteraturan berobat
- Berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan efek samping obat
- Berkonsultasi dengan dokter untuk rujukan bila perlu
4. Melakukan kegiatan pencegahan cacat
- Menentukan tingkat cacat (sesuai WHO)
- Memeriksa fungsi saraf untuk deteksi dini reaksi kusta
- Berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan reaksi
- Mengajarkan cara perawatan diri
- Berkonsultasi dengan dokter untuk rujukan bila perlu
5. Membuat perencanaan untuk mendapatkan dukungan dari pengambil
kebijakan di puskesmas dan lintas program
6. Melakukan pengelolaan logistik program kusta
7. Melakukan penyuluhan kesehatan
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan
9. Melakukan sosialisasi tanda dini dan program kusta untuk petugas kesehatan
yang lain.
2. URAIAN TANGGUNG JAWAB & TUGAS KEPALA PUSKESMAS
Tanggung Jawab:
Tercapainya tujuan program kusta di wilayah Puskesmas
Tugas:
1. Membimbing petugas dalam perencanaan dan implementasi program
P2 kusta
2. Memfasilitasi sumber daya untuk implementasi program P2 kusta
3. Mendorong terjadinya kerjasama lintas program (integrasi) di puskesmas
4. Mengembangkan kerjasama lintas sektor

More Related Content

What's hot

Materi konsep kpp 2018 lanjutan henry
Materi konsep kpp 2018 lanjutan henryMateri konsep kpp 2018 lanjutan henry
Materi konsep kpp 2018 lanjutan henryHenryIrawan4
 
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIVPeran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIVAhmad Kholid
 
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN Sera Angelina
 
Doctor patient communication
Doctor patient communicationDoctor patient communication
Doctor patient communicationAnke Saputro
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Rajabul Gufron
 
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusanpjj_kemenkes
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) newTiyara II
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanYuli Thamrin
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa
 
Materi konsep kpp 2018 lanjutan henry
Materi konsep kpp 2018 lanjutan henryMateri konsep kpp 2018 lanjutan henry
Materi konsep kpp 2018 lanjutan henry
 
Pengkajian dan sp
Pengkajian dan spPengkajian dan sp
Pengkajian dan sp
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 
Matrik jiwa
Matrik jiwaMatrik jiwa
Matrik jiwa
 
Bab i kelompok
Bab i kelompokBab i kelompok
Bab i kelompok
 
Konseling
KonselingKonseling
Konseling
 
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIVPeran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
Peran perawat sebagai konselor & edukator pada HIV
 
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
MACAM-MACAM KLIEN DALAM ASUHAN KEBIDANAN
 
Doctor patient communication
Doctor patient communicationDoctor patient communication
Doctor patient communication
 
ASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosialASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosial
 
Karakteristik konseling
Karakteristik konselingKarakteristik konseling
Karakteristik konseling
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
 
Pengenalan konseling anindita 2016
Pengenalan konseling anindita 2016Pengenalan konseling anindita 2016
Pengenalan konseling anindita 2016
 
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 5 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusan
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Kip k (ix) new
Kip k (ix) newKip k (ix) new
Kip k (ix) new
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
 

Similar to Mi 5 pokok bahasan3 konseling

Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptSRIYULIANA21
 
7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunselingHerney Aqilah Kay
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipOleJyo1
 
368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx
368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx
368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptxleonackerman777
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaCahya
 
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
(2). Wawancara Psikiatrik.pptxLaelaNurrochmah1
 
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...TezarAndrean1
 
Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21SiLvi Fata
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBErlina Wati
 
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdfWAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdfpapahku123
 

Similar to Mi 5 pokok bahasan3 konseling (20)

Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.pptMATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
MATERI-7.-ASUHAN-KEPERAWATAN-DEPRESI.ppt
 
Komunikasi azan AKPER PEMKAB MUNA
Komunikasi azan AKPER PEMKAB MUNA Komunikasi azan AKPER PEMKAB MUNA
Komunikasi azan AKPER PEMKAB MUNA
 
PELAYANAN KB.pptx
PELAYANAN KB.pptxPELAYANAN KB.pptx
PELAYANAN KB.pptx
 
7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling7 pengenalan kepada kaunseling
7 pengenalan kepada kaunseling
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
 
Konseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kbKonseling dan penapisan kb
Konseling dan penapisan kb
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
 
368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx
368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx
368007999-Teknik-Wawancara-Psikiatrik-3.pptx
 
pp jiwa puskesmas.pptx
pp jiwa puskesmas.pptxpp jiwa puskesmas.pptx
pp jiwa puskesmas.pptx
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
(2). Wawancara Psikiatrik.pptx
 
Kepimpinan islam
Kepimpinan islamKepimpinan islam
Kepimpinan islam
 
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
Komunikasi Efektif dan Penyampaian Berita Buruk dalam Pelayanan Anestesi dan ...
 
Ilmu keperawatan
Ilmu keperawatanIlmu keperawatan
Ilmu keperawatan
 
Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21Skenario 3 blok21
Skenario 3 blok21
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
 
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdfWAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
 

More from rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)rickygunawan84
 

More from rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
 

Recently uploaded

Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANGilangNandiaputri1
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Mi 5 pokok bahasan3 konseling

  • 1. MATERI INTI 5 PENYULUHAN DAN KONSELING Pokok Bahasan 3 KONSELING A. Konseling. Meskipun program kusta telah berhasil menyembuhkan ribuan pasien kusta, namun beban psikis akibat kusta pada klien (pasien, keluarga, dan masyarakat) masih sangat tinggi. Keadaan ini berdampak pada timbulnya stigma dan diskriminasi di masyarakat. Dampak stigma pada program kusta sangat merugikan. Pasien yang mengalami stigma mungkin akan menyembunyikan atau menyangkal penyakitnya yang berakibat pada keterlambatan pengobatan. Pada akhirnya kondisi ini akan menyebabkan penyakit semakin berat, meningkatkan terjadinya kecacatan, komplikasi lain, serta meningkatnya penyebaran penyakit dalam masyarakat. Dengan konseling diharapkan dapat mengurangi beban psikis tersebut bagi klien. 1. PENGERTIAN Konseling adalah tindakan / upaya untuk membantu klien menghadapi kenyataan dengan bimbingan dan penyuluhan untuk menyelesaikan masalahnya melalui pelepasan masalah emosional (katarsis) maupun hubungan interpersonal dengan pemahaman terhadap fakta, harapan dan kebutuhan yang dihadapinya saat ini.
  • 2. Lay Konselor Lay konselor adalah konselor yang dilatih untuk melakukan konseling dengan prasyarat tertentu yang berasal dari masyarakat non profesional. Lay konselor dapat berasal dari petugas kesehatan, misalnya: dokter kusta propinsi/kabupaten, wasor kusta propinsi/kabupaten dan juru kusta puskesmas; atau LSM, organisasi keagamaan, dan orang yang pernah mengalami kusta, yang telah mengikuti pelatihan. Lay konselor yang berasal dari kader, organisasi keagamaan, atau LSM terutama dapat melakukan konseling pada individu yang diduga menderita kusta atau yang mengalami situasi khusus. Sedangkan yang berasal dari petugas kesehatan terutama memberikan konseling pada pasien yang baru didiagnosis kusta. 2. TUJUAN DAN SASARAN KONSELING a. Tujuan Konseling Secara umum tujuan konseling kusta adalah untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kualitas hidup klien. Secara lebih khusus, tujuan tersebut dapat dijabarkan, sebagai berikut: a. Menyediakan dukungan psikologis bagi klien. b. Membantu klien dengan informasi yang benar dan akurat tentang kusta. c. Memastikan memulai pengobatan MDT sedini mungkin. d. Memastikan kepatuhan berobat dan mendukung perawatan diri klien. b. Sasaran Konseling Sasaran konseling adalah orang yang terdampak kusta, yang membutuhkan bantuan untuk dicarikan pemecahan masalah yang dihadapinya baik yang sedang menjalani pengobatan (pasien), orang yang pernah mengalami kusta, keluarga, maupun masyarakat. Lay Konselor yang baik adalah: • Tulus: secara sungguh-sungguh dari dasar hati dan ikhlas, serta jujur. • Empati: merasa dan mengidentifikasi diri terhadap emosi/perasaan dan pikiran klien tanpa jauh terlibat secara emosi. • Menguasai ketrampilan konseling.
  • 3. • Peka akan budaya. • Sabar: tidak mudah marah dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan konseling. • Jujur: dapat berkata apa adanya dan tidak berbohong dalam memberikan informasi. • Menyadari keterbatasan diri: konselor menyadari keterbatasannya dalam menangani klien yang memerlukan rujukan lebih lanjut. • Tidak menghakimi. • Memahami kusta dan permasalahannya. c. Proses Konseling Proses konseling dikatakan sudah berjalan baik, jika uraian di bawah ini terlaksana: • Sudah terbinanya hubungan yang akrab dan setara antara konselor dan klien • Klien memiliki kebebasan secara penuh untuk dapat mengemukakan masalah yang sedang dihadapi dan pemecahan masalah apa yang diinginkan. • Konselor berusaha sebaik mungkin menerima sikap dan keluhan serta perilaku klien tanpa memberikan penilaian, sanggahan maupun koreksi. Kepercayaan, penghargaan, penghormatan terhadap keadaan dan keyakinan akan kemampuan klien merupakan kunci atau dasar yang paling menentukan suatu hubungan konseling berjalan dengan baik atau tidak. Untuk mempermudah dalam mengingat proses-proses yang dilakukan dalam konseling, dapat digunakan urutan enam elemen huruf dalam kata GATHER. Greet = SALAM a. Salam Konselor dapat memberi salam sambil menjabat tangan, merangkul atau menepuk pundak klien dan mengucapkan: “Selamat pagi, apa kabar, selamat datang di Puskesmas, silahkan duduk”. “Selamat datang, silahkan duduk, bagaimana tadi perjalanannya?”
  • 4. b. Perkenalan Konselor memperkenalkan diri sebaik mungkin dan buat klien merasa nyaman. “Perkenalkan nama saya Ani, saya adalah petugas puskesmas.” Ask = TANYA Tanyakan klien tentang alasan mereka untuk datang. Tanyakan bagaimana Anda bisa membantu. Tanyakan klien tentang pengalaman mereka dengan masalah penyakit kusta dan stigma yang menyertainya. Tanyakan klien apa yang ingin mereka lakukan. Mintalah informasi yang diperlukan untuk melengkapi catatan tentang klien. Contoh pertanyaan yang dapat menggali perasaan klien: “Bagaimana keadaanmu saat ini di lingkungan keluarga?” “Bagaimana tanggapan teman-teman tentang masalah / penyakitmu?” “Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui mengenai penyakit dan masalah yang sedang di hadapi? Coba ceritakan masalahnya.” Tell = UNGKAPKAN Untuk membuat keputusan yang baik, klien membutuhkan informasi yang jelas, tepat, dan spesifik tentang berbagai pilihan yang mereka miliki. Berikan pengetahuan tentang kusta yang jelas dan akurat untuk membantu klien. Contoh informasi yang diberikan : “Penyakit kusta disebabkan oleh kuman dan dapat disembuhkan”. Help = BANTU Beritahu klien bahwa mereka yang membuat pilihan untuk mereka sendiri. Hindari membuat keputusan untuk klien. Membantu klien mengungkapkan perasaan mereka, kebutuhan, keinginan, dan setiap keraguan, kekhawatiran, atau pertanyaan.
  • 5. Bantu klien untuk membuat pilihan, minta mereka untuk memikirkan rencana-rencana mendatang dan kondisi keluarganya. Tanyakan apakah klien ingin penjelasan lebih lanjut. Pengulangan informasi dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Bantu klien dalam pemecahan masalah: Identifikasi masalah: konselor membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi klien dan fokus pada masalah utama yang ingin segera diselesaikan. Bantu klien untuk mengemukakan semua pilihan/alternatif pilihan dalam menyelesaikan masalah. Contoh : “Apa yang Bapak/Ibu pikirkan untuk mencegah supaya kecacatan ini tidak bertambah parah?”. “Apa rencana Bapak/Ibu untuk menyelesaikan masalah?” Explain = JELASKAN Setelah klien membuat pilihan, maka: Jelaskan kemungkinan dampak yang terjadi dan apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi. Mintalah klien untuk mengulangi yang sudah dijelaskan. Pastikan klien ingat dan memahami. Jelaskan dan beri keterangan mengenai rujukan yang diperlukan, misalnya Puskesmas terdekat, Rumah Sakit, Kelompok Perawatan Diri (KPD) atau kelompok dukungan lain yang tersedia. Membuat kesimpulan atas jalannya konseling. Contoh : “Jika kamu sudah memutuskan untuk mau memeriksakan bercak kulitmu ke petugas kesehatan, maka kamu bisa pergi ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan tersebut.” Return= Ajakan untuk Bertemu Kembali Akhiri konseling dan lakukan tindak lanjut sebagai berikut:
  • 6. Sampaikan terima kasih dan penghargaan atas waktu dan percakapan yang telah dilakukan untuk membangun kepercayaan dan mendorong klien untuk mau berdialog di lain waktu. Ajak klien untuk membuat rencana tindakan yang ingin dikerjakan sampai sebelum pertemuan selanjutnya. Beritahu klien untuk kembali kapan pun mereka inginkan, dengan atau tanpa alasan medis/psikis. Contoh: “Saya melihat Bapak/Ibu sudah bisa lebih memahami diri sendiri dan bisa membuat rencana yang baik.” “Bila ada hal yang ingin dibicarakan setelah ini, Anda dapat menghubungi saya di Puskesmas, pada jam kerja.” Rujukan Pada beberapa kondisi seorang lay konselor sebaiknya merujuk klien kepada profesional seperti psikolog atau psikiater (dokter ahli jiwa) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, antara lain: Kecemasan: takut, kecenderungan marah/menyerang (agitasi), berdebar-debar, tangan gemetar. Depresi: kehilangan minat, perasaan sedih atau menangis terus-menerus yang berkepanjangan (lebih dari 2 minggu), tidak dapat tidur atau banyak tidur, kehilangan selera makan, tidak memiliki energi, putus asa dan tidak punya harapan atas kondisi yang dialaminya, muncul keinginan untuk bunuh diri. Tanda-tanda seperti di atas, jika ditemukan, mengindikasikan klien berada dalam kondisi psikologis yang cukup serius dan memerlukan penanganan profesional.
  • 7. BERIKUT ADALAH URAIAN TUGAS P2 KUSTA DI PUSKESMAS: 1. URAIAN TUGAS PENGELOLA P2 KUSTA PUSKESMAS 1. Melakukan upaya penemuan kasus baru melalui - Pasif : Penderita datang sendiri - Aktif : Pemeriksaan kontak, RVS, dan pemeriksaan anak sekolah. 2. Menegakkan diagnosis dan klasifikasi penyakit kusta 3. Melakukan pengobatan kusta - Menentukan regimen dan dosis obat sesuai jenis klasifikasi dan umur penderita - Mengawasi keteraturan berobat - Berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan efek samping obat - Berkonsultasi dengan dokter untuk rujukan bila perlu 4. Melakukan kegiatan pencegahan cacat - Menentukan tingkat cacat (sesuai WHO) - Memeriksa fungsi saraf untuk deteksi dini reaksi kusta - Berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan reaksi - Mengajarkan cara perawatan diri - Berkonsultasi dengan dokter untuk rujukan bila perlu 5. Membuat perencanaan untuk mendapatkan dukungan dari pengambil kebijakan di puskesmas dan lintas program 6. Melakukan pengelolaan logistik program kusta 7. Melakukan penyuluhan kesehatan 8. Melakukan pencatatan dan pelaporan 9. Melakukan sosialisasi tanda dini dan program kusta untuk petugas kesehatan yang lain.
  • 8. 2. URAIAN TANGGUNG JAWAB & TUGAS KEPALA PUSKESMAS Tanggung Jawab: Tercapainya tujuan program kusta di wilayah Puskesmas Tugas: 1. Membimbing petugas dalam perencanaan dan implementasi program P2 kusta 2. Memfasilitasi sumber daya untuk implementasi program P2 kusta 3. Mendorong terjadinya kerjasama lintas program (integrasi) di puskesmas 4. Mengembangkan kerjasama lintas sektor