2. Dimensi Respon yg hrs
dimiliki perawat:
Kesejatian
Empati
Respek/Hormat
Konkret
3. KESEJATIAN
Adalah pengiriman pesan pada orang lain
tentang gambaran diri kita yang
sebenarnya
Kesejatian dipengaruhi oleh:
A.Kepercayaan Diri
B. Persepsi terhadap orang lain
C. Lingkungan
4. Contoh:
Disebuah bangsal RS Ada seorang klien
yang menyukai anda sebagai perawat,,
dia menanyakan nomor telpon anda,
sering memandang anda dengan mesra
dan berusaha membuat kontak badan
yang sering. Dia bahkan mengundang
anda untuk makan malam........
8. Pikiran Anda: “Saya harus memberikan
pelayanan yang profesional”
Perasaan Anda : “cakep juga neh orang,
sebenarnya saya juga suka, tapi....”
9. Anda bisa saja berespon:
“Yah....Mungkin saya akan pergi dengan
anda,...kita lihat saja nanti....”(respon ini
kurang tepat karena tidak ada kejelasan
didalamnya apa maksud dari perawat)
“Diamlah Tuan...Saya Punya pekerjaan!!”
(Respon ini menunjukkan keagresifan
perawat)
10. “Saya senang menerima undangan anda
setelah anda pulang dari RS, Saya akan
memberikan pelayanan yang baik untuk
semua pasien disini karena saya pikir
saya tidak adilkalua saya menunjukkan
sikap yang berlebihan pada anda.
Dapatkah anda mengerti posisi saya?”
(respon kesejatian tanpa meninggalkan
profesionalisme perawat)
11. EMPATI
Empati adalah kemampuan
menempatkan diri kita pada orang lain
dan bahwa kita telah memahami
bagaimana perasaan orang lain tersebut
dan apa yang menyebabkan reaksi
mereka tanpa emosi kita terlarut dalam
emosi orang lain
12. BEBERAPA ASPEK
EMPATI
Aspek Mental
Aspek mental berarti memahami orang
secara emosional dan intelektual.
Kemampuan melihat dunia orang lain
dengan menggunakan paradigma orang
lain tersebut
13. Verbal
Kemampuan mengungkapkan secara
verbal pemahaman terhadap perasaan
dan alasan reaksi emosi klien. Aspek
verbal memerlukan keakuratan
(ketepatan), kejelasan dan kealamiahan
(naturalness).
14. Aspek non verbal
Aspek non verbal yang diperlukan adalah
kemampuan menunjukkan empati
dengan kehangatan dan kesejatian.
15. Kehangatan
Kehangatan sangat diperlukan dalam
menyampaikan empati untuk
menyampaikan kehangatan bisa secara
verbal maupun non verbal.
16. Kondisi muka
- Dahi : dahi tampak rileks, tidak ada kerutan
- Mata : kontak mata yang nyaman, gerakan
mata natural
- Mulut : mulut tampak rileks, tidak cemberut,
tidak menggigit bibir, tersenyum, rahang rileks.
- Ekspresi : tampak rileks, tidak ada ketakutan,
kekhawatiran menunjukkan perhatian dan
ketertarikan.
17. Kondisi postur/sikap tubuh
- Tubuh : berhadapan, bahu paralel dengan lawan bicara
- Kepala : duduk atau berdiri dengan tinggi yang sama,
menganggukan kepala jika perlu
- Bahu : mudah digerakkan tidak tegang
- Lengan : mudah digerakkan, memegang kursi atau tembok
- Tangan : tidak memegang atau menggengam diantara
keduanya, tidak mengetuk – ngetuk pena atau bermain dengan
objek
- Dada : nafas biasa, tidak tampak menelan
- Kaki : tampak nyaman, tidak menendang
- Telapak kaki : tidak mengetuk
18. Hal – hal yang dapat merusak
kehangatan
- Melihat sekeliling pada saat
berkomunikasi dengan orang lain
- Mengetuk – ngetuk dengan jari
- Mundur tiba – tiba
- Tidak tersenyum
19. Hambatan untuk dapat
menunjukkan kehangatan antara
lain :
- Terburu – buru
- Emosi berlebihan
- Shock/terkejut
- Penilaian tentang orang lain sehingga
membuat kita menjadi mengalihkan
perhatian pada masalah kita sendiri.
20. RESPEK/HORMAT
Perilaku yang menunjukkan
kepedulian/perhatian, rasa suka dan
menghargai klien
Perawat menghargai klien seorang yang
bernilai dan menerima klien tanpa syarat
21. Perilaku respek ditunjukkan
dengan :
- Melihat ke arah klien
- Memberikan perhatian yang tidak terbagi
- Memelihara kontak mata
- Senyum pada saat yang tepat
- Bergerak ke arah klien
- Menentukan sapaan yang disukai
- Jabat tangan atau sentuhan yang lembut
22.
23. KONKRET
Perawat menggunakan terminologi yang
spesifik dan bukan abstrak. Manfaat dari
konkret adalah dapat mempertahankan
respon perawat terhadap perasaan klien,
penjelasan dengan akurat tentang
masalah dan mendorong klien
memikirkan masalah yang spesifik.
24. Contoh:
Klien : “Aku tidak akan punya masalah jika
orang-orang tidakmengganguku. Mereka
membuat aku marah
Perawat : “ Siapa yang membuat kamu
marah?”
Klien : “Keluargaku. Orang berfikir berada
dalam keluarga besar adalah berkah. Itu
adalah kutukan.”
Perawat : “apakah kamu dapat memberi saya
contoh dari seseorang yang membuat kamu
marah dirumah?”
26. 1. KONFRONTASI
Adalah proses interpersonal yang
digunakan oleh perawat untuk
memfasilitasi, memodifikasi dan
perluasan dari gambaran diri orang lain
Tujuannya: Agar orang lain sadar adanya
ketidaksesuaian pada dirinya dalam hal
perasaan, tingkah laku dan kepercayaan
27. Konfrontasi tepat
dilakukan bila:
Tingkah lakunya tidak produktif
Tingkah lakunya merusak
Ketika mereka melanggar hak kita/hak
orang lain
28. Faktor yg harus diperhatikan
sebelum melakukan
konfrontasi:
Tingkat hubungan saling percaya
Waktu
Tingkat stress klien
Kekuatan mekanisme pertahanan diri
klien
Tingkat kemarahan klien
Tingkat toleransi klien untuk mendengar
persepsi orang lain
29. Kategori konfrontasi:
A. Ketidaksesuaian antara ekspresi klien
terhadap dirinya (konsep diri) dan apa
yang dia inginkan (ideal diri)
B. Ketidaksesuaian antara ekspresi verbal
dengan perilaku
C. Ketidaksesuaian antara ekspresi
pengalaman klien tentang dirinya dan
pengalaman perawat tentang klien
30. Cara melakukan
konfrontasi:
1. Clarify : membuat sesuatu lebih jelas
untuk dimengerti
2. Articulate: Dengan mengekspresikan
opini diri sendiri dengan kata-kat yang
jelas
3. Request : Permintaaan
4. Encourage : memberikan support,
harapan, kepercayaan
31. Kasus:
Rumah kost anda sangat berantakan. Teman
sekamar anda meletakkan baju sembarangan,
buku-buku berserakan di lantai, meskipun
teman anda biasanya membersihkan kamar
setiap 2 minggu sekali, dia tetap saja kembali
pada kebiasaannya itu. Anda sangat merasa
tidak nyaman dan bahkan ragu-ragu untuk
mengundang teman andadatang ketempat kost
anda.
33. Clarify:
“KAMU TELAH MELETAKKAN BAJU DI
ATAS TEMPAT TIDUR DAN SEMUA
BUKU-BUKUMU BERSERAKAN DI
LANTAI..”
34. Articulate
SAYA MERASA TIDAK NYAMAN
DIKARENAKAN KAMUMEMBUAT
KAMAR KITA JADI BERANTAKAN
TIDAK KARUAN
35. Request
SAYA LEBIH SUKA KAMU MENYIMPAN
BARANG PRIBADIMU DITEMPATMU
ATAU DILEMARI
36. Encourage
DENGAN JALAN SEPERTI TU
TERDAPAT RUANGAN YANG LUAS
UNTUK KITA DIKAMAR INI DAN SAYA
AKAN MERASA BEBAS
MENGUNDANG TEMAN TANPA
MERASA KHAWATIR KARENA KAMAR
KITA YANG BERANTAKAN
37. 2.Kesegeraan
Kesegeraaan mempunyai konotasi
sebagai sensitivitas perawat pada
perasaan klien dan kesediaan untuk
mengatasi perasaan daripada
mengacuhkannya.
Berespon dengan kesegeraan berarti
berespon pada saat itu dan ditempat itu
38. Pasien : “Staf disini tidak peduli pada
kliennya, mereka menanganai kita
seperti anak-anak bukan orang dewasa”
Perawat: Saya heran mengapa anda
merasa bahwa kami tidak
memperdulikan anda?
39. 3. Membuka Diri
Membuat orang lain tahu tentang pikiran,
perasaan dan pengalaman pribadi kita
Membuka diri dapat dilakukan dengan:
Mendengar
Empati
Membuka diri
mengecek
40. Kasus:
Seorang ibu berkata : “minggu lalu saya
merasa sangat takut ketika suami saya
plg dari RS, dia mulai batuk dan
wajahnya memerah. Kemudian dia
mengalami nyeri dada. Saya pikir dia
akan meninggal. Untunglah saya melihat
nitrogliserin didalam lemari, saya segera
memberikan kepadanya dan kemudian
berangsur-angsur tenang. Nyerrinya
hilang, untunglah...
41. Contoh membuka diri
Mendengar:
anda mendengar pesan dari seorang ibu
sehubungan dengan pengalamannya
Empati
“Saya dapat menduga betapa takutnya
andakarena serangan jantung tersebut,
betapa senangnya anda ketika
nitrogliserin itu bekerja
42. Membuka diri
“Ayah saya mengalami nyeri yang sangat
hebat juga, saya juga mengaalami
kecemasan yang sangat menakutkan,
saat itu saya merasa putus asa dan
tadkpunya harapan.
Mengecek
Apakah kamu merasakan hal yg sama
minggu lalu
43. Emosional Katarsis
Kegiatan ini terjadi pada saat klien
didorong untuk membicarakan hal-hal
yang sangat mengganggunya untuk
mendapatkan efek terapeutik.
Perlu kesiapan pasien untuk
mendiskusikan masalahnya
44. jika klien sulit mengungkapkan
perasaannya, perawat perlu
mengekspresikan perasaannya jika
berada pada situasi klien.
cth:
Perawat: Apa yang dulu kamu rasakan
ketika kamu dimarahin bosmu didepan
banyak orang
45. Klien; Ya ..aku mengerti dia mengoreksi
aku, dia tipe pemarah....
Perawat: Sepertinya kamu bertahan
terhadap perilakunya..
Klien : uh...sebel, Saya kira...(diam)
Perawat : hal itu membuatku marah jika
terjadi padaku”
Klien: ya saya juga....seharusnya dia
tidak membuat hal ini terjadi, aku dia
tahu apa yang aku rasakan
46. 5. Bermain Peran
Membangkitkan situasi tertentu untuk
meningkatkan penghayatan klien
kedalam hubungan antara manusia dan
memperdalam kemampuannya untuk
melihat situasi dari sudut pandang lain;
juga memperkenankan klien untuk
mencobakan situasi yang baru dalam
lingkungan yang aman.
47. Tahapan Bermain peran :
Mendefinisikan masalah
Menciptakan kesiapan untuk bermain
peran
Menciptakan situasi
Membuat karakter
Penjelasan dan pemanasan
Pelaksana memerankan satu peran
Berhenti
Anallisis dan diskusi
evaluasi
48. See you tomorrow..................
CUKUP SEKIAN