SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
399
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS
PADA TEMAN SEBAYA KELAS XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN
IMPLEMENTATION STRATEGY ASSERTIVE TRAINING FOR REDUCE CONFORMITY BEHAVIOR IN
CLASS PEERS XI IPS 4 SMAN 3 IN LAMONGAN
ANY PRASTIWI
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,
email: prastiwiany16@yahoo.com
Denok Setiawat, S.Pd., M.Pd., Kons
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,
email: prodi_bk_unesa@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan strategi assertive training untuk mereduksi perilaku
konformitas siswa di SMA Negeri 3 Lamongan. Subyek penelitian diambil dari siswa kelas XI IPS 4, karena diharapkan
mampu mengurangi perilaku konformitas siswa untuk lebih tegas dan mampu mengungkapkan perilaku yang sesuai
dengan isi hatinya tanpa mengikuti orang lain. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimenttal designe dengan
jenis pre-test post-test one group design, sedangkan subyek penelitiannya adalah 6 siswa kelas XI IPS 4 di SMA Negeri
3 Lamongan yang memiliki perilaku konformitas tinggi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
siswa yang memiliki perilaku konformitas tinggi yakni dengan menggunakan angket. Teknis analisis data yang
digunakan adalah Uji Tanda. Hasil analisis Uji Tanda menunjukkan bahwa tanda negatif (-) berjumlah 6. Berarti N
(banyaknya pasangan yang menunjukkan perbedaan) adalah 6, sehingga X (banyaknya tanda yang lebih sedikit) adalah
0. Dengan melihat table tes binomial dengan ketentuan N = 6 dan X = 0, maka diperoleh ρ = 0,016. Bila menggunakan
ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,016 < 0,05, dengan
demikian H0 ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Ada perbedaan skor perilaku konformitas kelas XI
IPS 4 SMAN 3 Lamongan antara sebelum dan sesudah diterapkan strategi Assertive Training
Kata Kunci: Penerapan Strategi Assertive Training, Perilaku Konformitas.
ABSTRACT
This study aimed to examine the application of assertive strategies to reduce behavioral conformity training
students in SMAN 3 Lamongan . The study subjects were taken from the students of class XI IPS 4 , because it was
expected to reduce the conformity behavior of students to be more assertive and able to express behavior that
corresponds to his heart's content without having to follow someone else . This type of research is the study of pre -
eksperimenttal designe with the type of pre - test post-test one group design , while the subjects of the study were 6
students in class XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan who have high conformity behavior . The method used to collect data on
students who have high conformity behavior by using a questionnaire . Technical analysis of the data used is the sign
test . The sign test analysis results indicate that the negative sign ( - ) accounted for 6 . Means that N ( number of pairs
that showed differences ) is 6 , so that X ( number sign fewer ) is 0 . Given the binomial test table with the provisions of
N = 6 and X = 0 , the obtained ρ = 0.016 . When using α determination ( standard error ) of 5 % is 0.05, it can be
concluded that the price of 0.016 < 0.05 , so so Ho is rejected and Ha accepted . It is demonstrated that there are
differences in conformity behavior score XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan between before and after the applied strategies
Assertive Training
Keywords: Strategy Assertive Training, Behavior Conformity.
Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS
4 SMAN 3 LAMONGAN
400
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan transisi dari masa
kanak- kanak menuju masa dewasa, masa setengah
baya, dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja
memiliki kematangan emosi, sosial, fisik, dan psikis.
Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang
harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas
perkembangannya remaja akan melewati beberapa fase
dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahan,
sehingga dengan mengetahui tugas- tugas
perkembangannya remaja dapat mencegah konflik
yang ditimbulkannnya dalam keseharian tujuannya
agar tidak salah persepsi dalam menangani
permasalahan tersebut.
Pada masa perkembangan itu juga kondisi
psikis remaja sangat labil karena masa ini merupakan
fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin
tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau
diketahuinya dari lingkungan sekitarnya seperti
lingkungan keluarga, sekolah, tetangga, maupun teman
sebaya. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya
baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima
dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian
masing- masing dan remaja dituntut untuk menentukan
ataupun membedakan yang terbaik dan terburuk dalam
kehidupannya.
Salah satu tugas perkembangan pada masa
remaja adalah membuat suatu perubahan besar dalam
sikap dan pola perilaku.Salah satu perubahan yang
terjadi adalah perubahan sosial. Perubahan sosial pada
masa remaja merupakan perubahan yang sulit
dilakukan. Hubungan teman sebaya memainkan peran
yang kuat dalam kehidupan remaja, banyak disaat- saat
yang paling menyenangkan mungkin dihabiskan
bersama teman sebaya melalui telephone, dalam
aktivitas sekolah, dilingkungan rumah, atau sekedar
kumpul- kumpul. Hubungan teman sebaya memiliki
perubahan yang penting dalam masa remaja. Pada
masa kanak- kanak, tujuan dari hubungan teman
sebaya adalah agar disukai oleh teman sekelas dan
dilibatkan dalam permainan atau percakapan dengan
teman sebaya. Menurut Hurlock (1997: 213), untuk
mencapai tujuan tersebut remaja harus membuat
penyesuain diri terhadap teman sebaya. Dalam
kehidupan individu khusunya remaja jika dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar maka ia
akan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Penyesuaian
diri memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari- hari tetapi remaja harus mampu membedakan
antara baik dan buruk.
Saat ini terjadi beberapa fenomena dimana
remaja yang tidak mengerti tentang apa yang terjadi,
banyak remaja yang terjerumus pada pergaulan yang
tidak baik hanya karena tuntutan agar dapat
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan teman.
Mereka rela mengorbankan prinsip, meninggalkan
belajar dan terkadang mengabaikan nasihat orang tua
dan guru. Hal tersebut bisa terjadi karena remaja ingin
diakui dan diterima lingkungannya walaupun
sebenarnya perilaku dan sikap yang mereka lakukan
jauh dari keinginannya, hal itu yang dinamakan
perilaku konformitas.
Menurut Sarwono (1999), konformitas
merupakan perubahan perilaku seseorang dengan
mengikuti tekanan- tekanan dari kelompok untuk
dapat menerima norma- norma dari kelompok. Zebua
dan Nurdjayadi (2001), mengemukakan bahwa
konformitas pada remaja umumnya terjadi karena
mereka tidak ingin dipandang berbeda dengan teman-
temannya. Pada remaja, tekanan teman sebaya lebih
dominan. Hal ini disebabkan oleh besarnya keinginan
untuk menjaga harmonisasi dan penerimaan sosial
dalam kelompok. Konformitas terhadap tekanan
sebaya pada masa remaja bisa bersifat positif ataupun
negatif. Contoh perilaku konformitas yang negatif
adalah menggunakan bahasa gaul, mencuri, merusak,
mempermainkan orang tua serta guru. Salah satu kasus
perilaku konformitas remaja adalah maraknya kasus
tawuran antar kelompok dikarenakan mempertahankan
wilayah dan persepsi masing- masing kelompok.
Contoh konformitas yang positif adalah mengikuti
kegiatan belajar kelompok dan diskusi kelompok.
Dengan adanya perilaku konformitas tersebut
baik positif maupun negatif dan jika perilaku
konformitas tersebut tidak ditangani akan
menyebabkan dampak yang buruk bagi remaja itu
sendiri dan dapat merugikan orang lain misalnya
remaja akan menjadi orang yang kurang mandiri, tidak
percaya diri, tidak memiliki kreatif dan inisiatif sendiri
dan cenderung bergantung dengan orang lain. Disinilah
dibutuhkan suatu ketegasan dari individu itu sendiri
yang tidak merugikan dirinya serta orang lain. Tidak
semua individu dapat melakukannya karena hal
tersebut bukan bakat melainkan suatu perilaku yang
dibentuk melalui latihan yakni Assertive Training agar
dapat mereduksi perilaku konformitas teman sebaya.
Assertive Training dapat diterapkan pada
situasi interpersonal pada individu yang mengalami
kesulitan untuk menerima kenyataan, menyatakan, atau
menegaskan diri dalam tindakan yang benar. Assertive
Training merupakan terapi perilaku yang dirancang
agar seseorang mampu berdiri sendiri dan memperkuat
dirinya sendiri dengan tujuan untuk mengajarkan
remaja suatu bentuk latihan yang tepat untuk
mengidentifikasi dan bertindak terhadap kebutuhan,
hasrat dan pendapat sendiri serta tetap menghargai
orang lain.
Latihan Assertive Training ini juga memiliki
kelebihan antara lain pelaksanaannya yang cukup
sederhana, penerapannya bisa dikombinasikan dengan
beberapa teknik seperti relaksasi, teknik modeling,
kursi kosong. Pelatihan ini dapat mengubah perilaku
individu secara langsung melalui perasaan dan
sikapnya. Pelatihan Assertive Training bisa
dilaksanakan secara perorangan dan juga dapat
dilaksanakan dalam kelompok.
Assertive Training dapat mereduksi perilaku
konformitas dengan cara memberikan latihan
ketegasan bagi peserta didik yang dilakukan oleh
konselor dengan berbagai langkah- langkah yang sudah
ada, sehingga dengan adanya latihan ketegasan
Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS
4 SMAN 3 LAMONGAN
401
tersebut peserta didik mampu menyatakan,
mengembangkan serta menegaskan dirinya dalam
mereduksi perilaku konformitas.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di
SMAN 3 Lamongan pada 7 September 2013, konselor
sekolah menyebutkan bahwa banyak siswa di SMAN 3
Lamongan yang memiliki perilaku konformitas tinggi.
Hal ini ditunjukkan dengan kasus siswa yang pernah
terjadi antara lain yaitu ketika dalam kelas diadakan
pembelajaran diskusi kelompok banyak siswa dikelas
memiliki pendapat yang sama dengan teman-
temannya tanpa mau mengungkapkan pendapatnya
sendiri yang sesuai dengan keinginannya, dan kasus
lainnya adalah siswa membolos dikarenakan adanya
tekanan dari teman. Perilaku konformitas di SMAN 3
Lamongan cenderung terjadi pada siswa IPS yaitu
siswa kelas XI IPS 4.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
mengangkat masalah tentang “ Penerapan strategi
Assertive Training untuk mereduksi perilaku
konformitas pada teman sebaya siswa kelas XI IPS 4 di
SMAN 3 Lamongan “.
KAJIAN PUSTAKA
Perilaku Konformitas
Menurut Kartono dan Dali Gulo, (2000: 85)
perilaku konformitas adalah kecenderungan untuk
dipengaruhi oleh tekanan kelompok dan tidak
menetukan norma- norma yang telah digariskan oleh
kelompok. Menurut chaplin, (2002) Pengertian
perilaku konformitas adalah Kecenderungan untuk
memperbolehkan suatu tingkah laku seseorang
dikuasai sikap dan pendapat yang sudah berlaku.
Menurut Baron dan Byrne, (2005: 53) perilaku
konformitas merupakan suatu jenis pengaruh sosial
dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku
mereka agar sesuai dengan norma sosial mereka.
Zebua dan Nurdjayadi (2001) mengemukakan bahwa
konformitas pada remaja umumnya terjadi karena
mereka tidak ingin dipandang berbeda dengan teman-
temannya. Pada remaja, tekanan teman sebaya lebih
dominan. Hal ini disebabkan oleh besarnya keinginan
untuk menjaga harmonisasi dan penerimaan sosial
dalam kelompok.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat
ditarik simpulan bahwa perilaku konformitas adalah
perubahan perilaku seseorang dengan kelompoknya
yang didasari adanya rasa kecenderungan individu
untuk bergantung pada kelompok atau mengikuti
norma dalam kelompoknya yang meliputi aspek
pribadi, sosial dan belajar dengan tujuan agar individu
dapat diterima dilingkungan kelompoknya.
Strategi assertive Training
Corey (2009:215) menjelaskan bahwa assertive
training (latihan asertif) merupakan penerapan latihan
tingkah laku dengan sasaran membantu individu-
individu dalam mengembangkan cara-cara berhubungan
yang lebih langsung dalam situasi-situasi interpersonal.
Fokusnya adalah mempraktekkan melalui permainan
peran, kecakapan-kecakapan bergaul yang baru
diperolah sehingga individu-individu diharapkan
mampu mengatasi ketidak memadaiannya dan belajar
mengungkapkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran
mereka secara lebih terbuka disertai keyakinan bahwa
mereka berhak untuk menunjukkan reaksi-reaksi yang
terbuka itu.
Willis (2004:72) menjelaskan bahwa Assertive
Training merupakan teknik dalam konseling behavioral
yang menitik beratkan pada kasus yang mengalami
kesulitan dalam perasaan yang tidak sesuai dalam
menyatakannya. Assertive Training adalah suatu teknik
untuk membantu klien dalam hal-hal berikut:
a. Tidak dapat menyatakan kemarahan atau
kejengkelannya;
b. Mereka yang sopan berlebihan dan membiarkan orang
lain mengambil keuntungan padanya;
c. Mereka yang mengalami kesulitan berkata “tidak”;
d. Mereka yang sukar menyatakan cinta dan respon positif
lainnya;
e. Mereka yang merasakan tidak punya hak untuk
menyatakan pendapat dan pikirannya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat
ditarik simpulan bahwa strategi Assertive Training
adalah suatu pelatihan tingkah laku yang dapat
dikolaborasikan dengan berbagai macam teknik yang
dirancang untuk membantu dalam membimbing
individu berinteraksi atau menyesuaikan diri dengan
orang lain sehingga individu mampu mengembangkan,
menyatakan serta mengekspresikan perasaan, pikiran
serta tindakan secara bebas tanpa mengganggu orang
lain ataupun membuat orang lain merasa terancam.
METODE
Berdasarkan permasalahan penelitian yang
berjudul “Penerapan Strategi Assertive training untuk
mereduksi perilaku konformitas pada teman sebaya
kelas XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan”, maka penelitian
ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, dengan
menggunakan rancangan Pre-Eksperimental dengan
menggunakan metode One Group Pre-test dan Post-test
Design, dengan rancangan satu kelompok tanpa
kelompok pembanding. Penelitian ini dikatakan
eksperimen semu atau pura-pura karena dalam
penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelompok saja
tanpa adanya kelompok pembanding.
Rancangan penelitian ini digunakan untuk
mengetahui secara langsung dan cepat efek perlakuan
dengan angket sebagai alat pengumpul data yang
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah
perlakuan. Pertama dilakukan pengukuran (Pre-test)
dengan menggunakan angket perilaku Konformitas,
kemudian diberikan perlakuan dalam jangka waktu
tertentu dengan memberikan Strategi Assertive
Training. Setelah itu dilakukan pengukuran kembali
(Post-test) dengan menggunakan angket perilaku
Konformitas dengan materi angket yang sama.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Pre-test
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI IPS 4 SMA Negeri 3 Lamongan yang teridentifikasi
memiliki perilaku konformitas tinggi. Untuk
Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS
4 SMAN 3 LAMONGAN
402
menentukan subyek penelitian, maka dilakukan
pengukuran terhadap perilaku konformitas siswa
melalui angket terhadap 32 siswa yang berada di kelas
XI IPS 4 tersebut.
Pemberian angket pre-test bertujuan untuk
mengetahui skor perilaku konformitas siswa sebelum
diberikan strategi assertive training untuk kemudian
dijadikan sebagai subyek penelitian. Kemudian hasil
pengukuran dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu:
tinggi, sedang, rendah. Kategori tersebut diperoleh dari
penghitungan Mean dan Standart Deviasi sebagai
berikut :
1) Kategori tinggi = Mean + 1 SD X
Kategori tinggi = (Mean + 1SD) ke atas
= 121,69 + 10,09
= 131,78
2) Kategori sedang = Mean- 1 SD X
Mean + 1 SD
Kategori sedang= (Mean  1SD) s/d (Mean  1SD)
= (121,69 – 10,09) s/d (121,69 +
10,09)
= 111,6 – 131,78
3) Kategori rendah = X Mean- 1 SD
Kategori rendah = (Mean − 1SD) ke bawah
= 121,69 – 10,09
= 111,6 Kebawah
Dari hasil pedoman pengkategorian tersebut
diketahui 6 siswa dalam kategori skor tinggi. Sehingga
6 siswa tersebut dijadikan sebagai subyek penelitian.
Hasil Pre-Test terhadap subyek penelitian dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Data Hasil Angket Pre-test Perilaku
Konformitas
No. Nama Skor Kategori
1. B 133 Tinggi
2. H 136 Tinggi
3. K 132 Tinggi
4. R 133 Tinggi
5. AA 139 Tinggi
6 AE 137 Tinggi
Rata-rata 135
Analisis Hasil Penelitian
Teknik analisis yang digunakan statistik non
parametik dengan uji tanda atau sign test. Uji tanda ini
digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil
pengukuran awal dan pengukuran akhir. Kondisi
berlainan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
skor perilaku konformitas siswa antara sebelum dan
sesudah pemberian strategi assertive training. Berikut
adalah hasil analisis skor angket yang diberikan pada
siswa dengan pengukuran Pre-test dan Post-test dapat
dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Analisis Pre-test dan Post-test
N
o
Subye
k
Pre-
test
(XB)
Post-
test
(XA)
Arah
Perbeda
an
Tand
a
Ket
1. B 133 108 XA<XB
_
Menuru
n
2. H 136 124 XA<XB
_
Menuru
n
3. K 132 109 XA<XB
_
Menuru
n
4. R 133 126 XA<XB
_
Menuru
n
5. AA 139 129 XA<XB
_
Menuru
n
6. AE 137 121 XA<XB
_
Menuru
n
Rata- Rata 135 119,5
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa yang
menunjukkan tanda negatif (-) berjumlah 6 yang
bertindak sebagai N (banyaknya pasangan yang
menunjukkan perbedaan) dan x (banyaknya tanda yang
lebih sedikit) berjumlah 0. Dengan melihat tabel tes
binomial dengan ketentuan N = 6 dan x = 0 (z), maka
diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah Ho) = 0,016.
Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5%
adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,016
< 0,05, berdasarkan hasil tersebut maka Hο ditolak dan
Ha diterima. Setelah diberi perlakuan dengan pemberian
strategi assertive training terdapat perbedaan skor
antara pre-test dan post-test perilaku konformitas siswa.
Selain itu, berdasarkan perhitungan pada tabel 4.4
diketahi rata-rata pre-test 135 dan rata-rata post-test
119,5. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan
pemberian strategi assertive training dapat mengurangi
perilaku konformitas pada siswa kelas XI IPS 4 SMA
Negeri 3 Lamongan.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat
dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini yang berbunyi “Pemberian strategi
assertive training dapat mereduksi perilaku konformitas
pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 3 Lamongan”
dapat diterima.
Adapun hasil perbedaan pre-test dan post-test
yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
0
20
40
60
80
100
120
140
B H K R AA AE
133 136 132 133 139 137
108
124
109
126 129
121
Pre-Test
Post-Test
Gambar Diagram 4.3
Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS
4 SMAN 3 LAMONGAN
403
Data Hasil Pre-Test dan Post-Test
Maka secara keseluruhan dapat dilihat adanya
perbedaan grafik hasil pre-test yang lebih tinggi
daripada hasil post-test. Hal ini menunjukkan bahwa ada
penurunan skor perilaku konformitas siswa antara
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa
pemberian strategi assertive training.
Analisis Individual
a. Subyek B
Subyek B mengalami penurunan skor perilaku
konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 133
sedangkan skor post-test 108 . B mengalami
penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test
sebesar 25 poin. Sebelum diberi perlakuan siswa
selalau menuruti apa yang dikatakan temannya
walaupun apa yang dikatakan temannya terkadang
tidak sesuai dengan keinginannya. Dan yang siswa
lakukan adalah selalu menuruti perkataan
temannya karena siswa tidak mau dibilang orang
yang sombong dan egois jika siswa mengikuti kata
hatinya sendiri. Setelah diberi perlakuan Siswa
sudah mampu melakukan hal yang sesuai dengan
keinginannya tanpa mengikuti atau menuruti
temannya. Dan siswa mampu menolaknya dengan
sabar dan tanpa menyinggung perasaan temannya
b. Subjek H
Subyek H mengalami penurunan skor perilaku
konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 136
sedangkan skor post-test 124 . H mengalami
penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test
sebesar 12 poin. Sebelum diberi perlakuan Siswa
mengaku permasalahan yang dialaminya adalah
ketika ualangan harian siswa harus memberikan
jawaban dan memilih jawaban yang sama dengan
teman kelompoknya. Dan yang dilakukan siswa
adalah memberikan contekan pada temannya
karena takut dikucilkan dan tidak punyak teman.
Setelah diberi perlakuan Siswa Mampu menahan
dirinya dan menolak dengan tegas untuk tidak
memberikan contekan kepada temannya dengan
alasan yang jelas dan tidak menyinggung perasaan
temannya.
c. Subjek K
Subyek K mengalami penurunan skor perilaku
konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 132
sedangkan skor post-test 109 . B mengalami
penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test
sebesar 23 poin. Sebelum diberi perlakuan Siswa
tidak mampu menolak ajakan teman saat harus
membolos pada jam pelajaran dikelas. Yang siswa
lakukan adalah mengikuti ajakannya karena takut
dimusuhi. Setelah diberi perlakuan siswa mampu
menolak ajakan teman membolos dengan tegas
dan tidak membuat teman merasa tersinggung.
d. Subjek R
Subyek R mengalami penurunan skor perilaku
konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 133
sedangkan skor post-test 126 . B mengalami
penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test
sebesar 7 poin. Sebelum perlakuan Siswa selalu
mengandalkan teman pendapat dari teman ketika
berdiskusi dikelas. Yang siswa lakukan adalah
mengikuti pendapat dan takut salah ketika siswa
mengunggapkan pendapat nya sendiri. Sesudah
perlakuan Siswa lebih percaya diri dan sudah
berani mengungkapkan pendapatnya didalam
forum diskusi tanpa mengikuti dan meniru
pendapat dari orang lain.
e. Subjek AA
Subyek AA mengalami penurunan skor perilaku
konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 139
sedangkan skor post-test 129. AA mengalami
penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test
sebesar 10 poin. Sebelum perlakuan Siswa tidak
bisa menolak ajakan teman kekantin saat sedang
belajar dikelas. Yang siswa lakukan adalah pergi
kekantin bersama temannya karena takut dibilang
tidak setia kawan. Sesudah perlakuan Siswa
mampu menolak dengan tegas ajakan temannya
dengan alas an yang jelas dan tanpa menyinggung
perasaan temannya.
f. Subjek AE
Subyek AE mengalami penurunan skor perilaku
konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 137
sedangkan skor post-test 121 . B mengalami
penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test
sebesar 16 poin. Sebelum perlakuan Siswa tidak
bisa memghidari teman- temannya yang suka
meminta barang- barang kepadanya . dan yang
siswa lakukan adalah memberikan barang yang
diinginkan temannya karena dia tidak mau
dibilang sombong dan dikucilkan temannya.
Sesudah perlakuan Siswa mampu menolak
permintaan barang yang dilakukan teman-
temannya dengan tegas dan berani
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis hasil pre-test dan post-test
yang menggunakan uji tanda (sign test), pada tabel 4.4
(lihat hal) menunjukan arah perubahan yang positif
dikarenakan ada penurunan skor dari Pre-test (XB) ke
Post-test (XA), yang diketahui rata-rata pre-test 135 dan
rata-rata post-test 119,5. Dapat diketahui bahwa x=0
dan N=6 dengan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah
0,05 yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel tes
binomial hingga diperoleh (kemungkinan harga di
bawah H0) = 0,016. Berdasarkan hasil tersebut maka Hο
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan 0,016 <
0,05. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini yang berbunyi “Ada perbedaan skor
perilaku konformitas kelas XI IPS 4 SMAN 3
Lamongan antara sebelum dan sesudah diterapkan
strategi Assertive Training ” dapat diterima. Sehingga
dengan adanya penurunan skor antara skor pre-test dan
skor post-test dapat disimpulkan bahwa pemberian
strategi assertive training dapat mereduksi perilaku
konformitas siswa kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3
Lamongan.
Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS
4 SMAN 3 LAMONGAN
404
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
diketahui bahwa x=0 dan N=6 dengan α (taraf
kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 yang kemudian
dikonsultasikan dengan tabel tes binomial hingga
diperoleh (kemungkinan harga di bawah H0) = 0,016,
maka 0,016 < 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan skor perilaku
konformitas sebelum dan sesudah diberikan strategi
assertive training pada siswa kelas XI IPS 4 di SMA
Negeri 3 Lamongan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa strategi assertive training dapat
membantu mereduksi perilaku konformitas siswa
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan,
maka ada beberapa saran yang diberikan, sebagai
berikut:
1. Bagi konselor sekolah
Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan
konselor sekolah dapat menggunakan strategi
assertive training sebagai alternatif dalam
membantu siswa yang memiliki masalah khusunya
tentang perilaku konformitas. Untuk itu konselor
hendaknya memiliki keterampilan untuk
memberikan strategi assertive training dengan
mengikuti pelatihan atau menambah wawasan
untuk memperoleh keterampilan tersebut.
2. Bagi pihak sekolah
Hasil dalam penelitian ini hendaknya
dijadikan sebagai bahan masukan dalam
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah.
3. Bagi peneliti lain
Bagi peneliti lain, diharapkan agar mampu
lebih mengembangkan penelitian ini menjadi lebih
baik lagi, selain itu juga waktu pemberian
perlakuan dalam setiap pertemuan di perpanjang
agar hasil dari pelatihan yang diberikan dapat lebih
baik dan memperoleh hasil lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Barida, Muya. 2012. Efektifitas Assertiveness Training
untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
asertif pada siswa SMA AL ISLAM 1
SURAKARTA. Surabaya: Unesa. Skripsi tidak
diterbitkan.
Baron, Robert A, dan Byrne , Donn. 2005. Psikologi
Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bruce, joyce. Marsha weil. 1980. Model- Model
Pengajaran. Pustaka pelajar
Chaplin. J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
Chaplin. J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
Gerald Corey. 2009. Teori- teori Konseling. Pekan
baru: Daulat Riau.
Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Perkembagan: Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan
Edisi Ke-5 Alih bahasa: Wasana. Jakarta;
Erlangga
Kartini Kartono dan dadi Gulo. 2000. Kamus Psikologi.
Bandung: CV Pionir Jaya
Nursalim.Mochamad.Dkk. 2005.Strategi Konseling.
Surabaya: Unesa University Press
Melinda Ayu, Nofentri. 2011. Penerapan Latihan
Asertif untuk meningkatkan kemampuan
menolak ajakan berhubungan intim (sexual
Intercourse) pada siswi kelas X APK2 SMK
Negeri 4 Surabaya. Surabaya: Unesa. Skripsi
tidak diterbitkan
Mukhaidlaroh, Fithrotul. 2011. Penerapan Latihan
Asertif untuk meningkatkan kemampuan
menolak ajakan Membolos pada siswa kelas X
SMA PGRI 1 Kota Mojokerto Tahun ajaran
2011-2012. Surabaya: Unesa.
Skripsitidakditerbitkan.
Reksoatmodjo, Tedjo N. 2007.
StatistikaUntukPsikologidanPendidikan.
Bandung: RefikaAditama.
S. Wilis Sofyan. 2010. Konseling Individualis Teori
dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Sarwono Prawiroharjo.1991. Psikologi Sosial. Jakarta:
Balai Pustaka.
Sears, D.O. 1991. Social Psycology. Prentice Hall:
New Jersey.
Suciptawati, Ni LuhPutu. 2009. Metode Statistika
Nonparametrik. Bali: Udayana University Press.
Sugiyono. 2010. Statistik Nonparametrik. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS
4 SMAN 3 LAMONGAN
405
Zebua. A.S dan Nurdjayadi, R. D. 2001. Hubungan
antara Konformitas dan Konsep diri dengan
perilaku konsumtif pada remaja putri. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan: Phronesis Vol. 3, No.
6.
(http://irvanhavefun.blogspot.com/2012/03/tekni
k-asertif-training.html diakses tanggal 28
november 2013).

More Related Content

What's hot

Presentation1 en zul
Presentation1 en zulPresentation1 en zul
Presentation1 en zulErwina Masir
 
27273994 disiplin-asertif-canter
27273994 disiplin-asertif-canter27273994 disiplin-asertif-canter
27273994 disiplin-asertif-cantersyauqah
 
Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...
Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...
Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...Nastiti Rahajeng
 
Ringkasan model ginott
Ringkasan model ginottRingkasan model ginott
Ringkasan model ginottzatiiza
 
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakKecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakMiss Miaa
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuskke1
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuumagul
 
Model disipliin asertif canter
Model disipliin asertif canterModel disipliin asertif canter
Model disipliin asertif canterPenny Chuah
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranamalinajohari94
 
Banding beza model skinner, canter, dreikurs
Banding beza model skinner, canter, dreikursBanding beza model skinner, canter, dreikurs
Banding beza model skinner, canter, dreikursSuhaiza Shuib
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswahaqiemisme
 
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...Santa Barbara
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifKonsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifAgus Suryansyah
 
Model terapi realiti oleh william glasser
Model terapi realiti oleh william glasserModel terapi realiti oleh william glasser
Model terapi realiti oleh william glasserdimidur
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranreeza sue
 

What's hot (20)

Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjahPengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
Presentation1 en zul
Presentation1 en zulPresentation1 en zul
Presentation1 en zul
 
27273994 disiplin-asertif-canter
27273994 disiplin-asertif-canter27273994 disiplin-asertif-canter
27273994 disiplin-asertif-canter
 
Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...
Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...
Analisis penerapan pendekatan iklim sosio emosional dan group process di SD L...
 
Ringkasan model ginott
Ringkasan model ginottRingkasan model ginott
Ringkasan model ginott
 
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-KanakKecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
Kecelaruan Tingkahlaku Kanak-Kanak
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 
Model disipliin asertif canter
Model disipliin asertif canterModel disipliin asertif canter
Model disipliin asertif canter
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
 
Banding beza model skinner, canter, dreikurs
Banding beza model skinner, canter, dreikursBanding beza model skinner, canter, dreikurs
Banding beza model skinner, canter, dreikurs
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
 
Tingkahlaku bermasalah
Tingkahlaku bermasalahTingkahlaku bermasalah
Tingkahlaku bermasalah
 
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
 
Masalah tingkahlaku
Masalah tingkahlakuMasalah tingkahlaku
Masalah tingkahlaku
 
Modul ppg 2_pkb_3103
Modul ppg 2_pkb_3103Modul ppg 2_pkb_3103
Modul ppg 2_pkb_3103
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan PermisifKonsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
Konsep dan Implementasi Pendekatan Otoriter, intimidasi, dan Permisif
 
Model terapi realiti oleh william glasser
Model terapi realiti oleh william glasserModel terapi realiti oleh william glasser
Model terapi realiti oleh william glasser
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
 

Similar to PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PADA TEMAN SEBAYA KELAS XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN

Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaKonseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaPsikopedagogia uad
 
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...Ratih Aini
 
907 1670-2-pb
907 1670-2-pb907 1670-2-pb
907 1670-2-pbBoasIyai1
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakusintaroyani
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...Ratih Aini
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratIndah Ayu Septriyaningrum
 
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...SUJUD MARWOTO
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratIndah Ayu Septriyaningrum
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...Ratih Aini
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Ricky Ramadhan
 
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixKeprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixikkazum
 
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptxmateri aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptxYohanesWaldiJanu
 
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxSOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxssuserd0af09
 
MODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptx
MODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptxMODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptx
MODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptxvenantianarareggi
 
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarModel pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarLilis Indayani
 
Metodologi penelitian septi barokah
Metodologi penelitian septi barokahMetodologi penelitian septi barokah
Metodologi penelitian septi barokahSeptiBarokah1309
 
Judul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalJudul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalPuspalestari01
 

Similar to PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PADA TEMAN SEBAYA KELAS XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN (20)

Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaKonseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
 
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...
“PENERAPAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGURANGI PERILAKU NEGATIF BERPACARAN PA...
 
907 1670-2-pb
907 1670-2-pb907 1670-2-pb
907 1670-2-pb
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan laku
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
 
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung MangkuratLaporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Laporan Tahap 1 Gaya Belajar Mahasiswa FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
 
Asesmen afektif
Asesmen afektifAsesmen afektif
Asesmen afektif
 
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ixKeprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
Keprihatinan disiplin pada_siswa_kelas_ix
 
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptxmateri aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
materi aksi nyata budaya positif modul 1.4.pptx
 
Present pkn sd 1
Present pkn sd 1Present pkn sd 1
Present pkn sd 1
 
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxSOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
 
MODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptx
MODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptxMODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptx
MODUL BANGUNLAH JIWA RAGANYA EDIT FIX.pptx
 
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarModel pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar
 
Metodologi penelitian septi barokah
Metodologi penelitian septi barokahMetodologi penelitian septi barokah
Metodologi penelitian septi barokah
 
Judul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalJudul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnal
 
Observasi
ObservasiObservasi
Observasi
 

More from Ratih Aini

Tugas teknik tari
Tugas teknik tariTugas teknik tari
Tugas teknik tariRatih Aini
 
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaMasjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaRatih Aini
 
Contoh membuat berita
Contoh membuat beritaContoh membuat berita
Contoh membuat beritaRatih Aini
 
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Ratih Aini
 
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARAHUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARARatih Aini
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiRatih Aini
 
Kebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaKebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaRatih Aini
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenRatih Aini
 
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenRatih Aini
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANRatih Aini
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITARatih Aini
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...Ratih Aini
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGRatih Aini
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMARatih Aini
 
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...Ratih Aini
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...Ratih Aini
 
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Ratih Aini
 

More from Ratih Aini (20)

Tugas teknik tari
Tugas teknik tariTugas teknik tari
Tugas teknik tari
 
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaMasjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
 
Contoh membuat berita
Contoh membuat beritaContoh membuat berita
Contoh membuat berita
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
 
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARAHUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Kebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaKebudayaan Toraja
Kebudayaan Toraja
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristen
 
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
 
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
PENGARUH RELAKSASI (AROMATERAPI MAWAR) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA ...
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
 
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
Metode Relaksasi Untuk Menurunkan Stres dan Keluhan Tukak Lambung pada Pender...
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PADA TEMAN SEBAYA KELAS XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN

  • 1. 399 PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PADA TEMAN SEBAYA KELAS XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN IMPLEMENTATION STRATEGY ASSERTIVE TRAINING FOR REDUCE CONFORMITY BEHAVIOR IN CLASS PEERS XI IPS 4 SMAN 3 IN LAMONGAN ANY PRASTIWI Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, email: prastiwiany16@yahoo.com Denok Setiawat, S.Pd., M.Pd., Kons Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, email: prodi_bk_unesa@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan strategi assertive training untuk mereduksi perilaku konformitas siswa di SMA Negeri 3 Lamongan. Subyek penelitian diambil dari siswa kelas XI IPS 4, karena diharapkan mampu mengurangi perilaku konformitas siswa untuk lebih tegas dan mampu mengungkapkan perilaku yang sesuai dengan isi hatinya tanpa mengikuti orang lain. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimenttal designe dengan jenis pre-test post-test one group design, sedangkan subyek penelitiannya adalah 6 siswa kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lamongan yang memiliki perilaku konformitas tinggi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang siswa yang memiliki perilaku konformitas tinggi yakni dengan menggunakan angket. Teknis analisis data yang digunakan adalah Uji Tanda. Hasil analisis Uji Tanda menunjukkan bahwa tanda negatif (-) berjumlah 6. Berarti N (banyaknya pasangan yang menunjukkan perbedaan) adalah 6, sehingga X (banyaknya tanda yang lebih sedikit) adalah 0. Dengan melihat table tes binomial dengan ketentuan N = 6 dan X = 0, maka diperoleh ρ = 0,016. Bila menggunakan ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,016 < 0,05, dengan demikian H0 ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Ada perbedaan skor perilaku konformitas kelas XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan antara sebelum dan sesudah diterapkan strategi Assertive Training Kata Kunci: Penerapan Strategi Assertive Training, Perilaku Konformitas. ABSTRACT This study aimed to examine the application of assertive strategies to reduce behavioral conformity training students in SMAN 3 Lamongan . The study subjects were taken from the students of class XI IPS 4 , because it was expected to reduce the conformity behavior of students to be more assertive and able to express behavior that corresponds to his heart's content without having to follow someone else . This type of research is the study of pre - eksperimenttal designe with the type of pre - test post-test one group design , while the subjects of the study were 6 students in class XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan who have high conformity behavior . The method used to collect data on students who have high conformity behavior by using a questionnaire . Technical analysis of the data used is the sign test . The sign test analysis results indicate that the negative sign ( - ) accounted for 6 . Means that N ( number of pairs that showed differences ) is 6 , so that X ( number sign fewer ) is 0 . Given the binomial test table with the provisions of N = 6 and X = 0 , the obtained ρ = 0.016 . When using α determination ( standard error ) of 5 % is 0.05, it can be concluded that the price of 0.016 < 0.05 , so so Ho is rejected and Ha accepted . It is demonstrated that there are differences in conformity behavior score XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan between before and after the applied strategies Assertive Training Keywords: Strategy Assertive Training, Behavior Conformity.
  • 2. Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN 400 PENDAHULUAN Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak- kanak menuju masa dewasa, masa setengah baya, dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik, dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahan, sehingga dengan mengetahui tugas- tugas perkembangannya remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkannnya dalam keseharian tujuannya agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa perkembangan itu juga kondisi psikis remaja sangat labil karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya seperti lingkungan keluarga, sekolah, tetangga, maupun teman sebaya. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing- masing dan remaja dituntut untuk menentukan ataupun membedakan yang terbaik dan terburuk dalam kehidupannya. Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja adalah membuat suatu perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku.Salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan sosial. Perubahan sosial pada masa remaja merupakan perubahan yang sulit dilakukan. Hubungan teman sebaya memainkan peran yang kuat dalam kehidupan remaja, banyak disaat- saat yang paling menyenangkan mungkin dihabiskan bersama teman sebaya melalui telephone, dalam aktivitas sekolah, dilingkungan rumah, atau sekedar kumpul- kumpul. Hubungan teman sebaya memiliki perubahan yang penting dalam masa remaja. Pada masa kanak- kanak, tujuan dari hubungan teman sebaya adalah agar disukai oleh teman sekelas dan dilibatkan dalam permainan atau percakapan dengan teman sebaya. Menurut Hurlock (1997: 213), untuk mencapai tujuan tersebut remaja harus membuat penyesuain diri terhadap teman sebaya. Dalam kehidupan individu khusunya remaja jika dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar maka ia akan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Penyesuaian diri memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari tetapi remaja harus mampu membedakan antara baik dan buruk. Saat ini terjadi beberapa fenomena dimana remaja yang tidak mengerti tentang apa yang terjadi, banyak remaja yang terjerumus pada pergaulan yang tidak baik hanya karena tuntutan agar dapat bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan teman. Mereka rela mengorbankan prinsip, meninggalkan belajar dan terkadang mengabaikan nasihat orang tua dan guru. Hal tersebut bisa terjadi karena remaja ingin diakui dan diterima lingkungannya walaupun sebenarnya perilaku dan sikap yang mereka lakukan jauh dari keinginannya, hal itu yang dinamakan perilaku konformitas. Menurut Sarwono (1999), konformitas merupakan perubahan perilaku seseorang dengan mengikuti tekanan- tekanan dari kelompok untuk dapat menerima norma- norma dari kelompok. Zebua dan Nurdjayadi (2001), mengemukakan bahwa konformitas pada remaja umumnya terjadi karena mereka tidak ingin dipandang berbeda dengan teman- temannya. Pada remaja, tekanan teman sebaya lebih dominan. Hal ini disebabkan oleh besarnya keinginan untuk menjaga harmonisasi dan penerimaan sosial dalam kelompok. Konformitas terhadap tekanan sebaya pada masa remaja bisa bersifat positif ataupun negatif. Contoh perilaku konformitas yang negatif adalah menggunakan bahasa gaul, mencuri, merusak, mempermainkan orang tua serta guru. Salah satu kasus perilaku konformitas remaja adalah maraknya kasus tawuran antar kelompok dikarenakan mempertahankan wilayah dan persepsi masing- masing kelompok. Contoh konformitas yang positif adalah mengikuti kegiatan belajar kelompok dan diskusi kelompok. Dengan adanya perilaku konformitas tersebut baik positif maupun negatif dan jika perilaku konformitas tersebut tidak ditangani akan menyebabkan dampak yang buruk bagi remaja itu sendiri dan dapat merugikan orang lain misalnya remaja akan menjadi orang yang kurang mandiri, tidak percaya diri, tidak memiliki kreatif dan inisiatif sendiri dan cenderung bergantung dengan orang lain. Disinilah dibutuhkan suatu ketegasan dari individu itu sendiri yang tidak merugikan dirinya serta orang lain. Tidak semua individu dapat melakukannya karena hal tersebut bukan bakat melainkan suatu perilaku yang dibentuk melalui latihan yakni Assertive Training agar dapat mereduksi perilaku konformitas teman sebaya. Assertive Training dapat diterapkan pada situasi interpersonal pada individu yang mengalami kesulitan untuk menerima kenyataan, menyatakan, atau menegaskan diri dalam tindakan yang benar. Assertive Training merupakan terapi perilaku yang dirancang agar seseorang mampu berdiri sendiri dan memperkuat dirinya sendiri dengan tujuan untuk mengajarkan remaja suatu bentuk latihan yang tepat untuk mengidentifikasi dan bertindak terhadap kebutuhan, hasrat dan pendapat sendiri serta tetap menghargai orang lain. Latihan Assertive Training ini juga memiliki kelebihan antara lain pelaksanaannya yang cukup sederhana, penerapannya bisa dikombinasikan dengan beberapa teknik seperti relaksasi, teknik modeling, kursi kosong. Pelatihan ini dapat mengubah perilaku individu secara langsung melalui perasaan dan sikapnya. Pelatihan Assertive Training bisa dilaksanakan secara perorangan dan juga dapat dilaksanakan dalam kelompok. Assertive Training dapat mereduksi perilaku konformitas dengan cara memberikan latihan ketegasan bagi peserta didik yang dilakukan oleh konselor dengan berbagai langkah- langkah yang sudah ada, sehingga dengan adanya latihan ketegasan
  • 3. Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN 401 tersebut peserta didik mampu menyatakan, mengembangkan serta menegaskan dirinya dalam mereduksi perilaku konformitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMAN 3 Lamongan pada 7 September 2013, konselor sekolah menyebutkan bahwa banyak siswa di SMAN 3 Lamongan yang memiliki perilaku konformitas tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kasus siswa yang pernah terjadi antara lain yaitu ketika dalam kelas diadakan pembelajaran diskusi kelompok banyak siswa dikelas memiliki pendapat yang sama dengan teman- temannya tanpa mau mengungkapkan pendapatnya sendiri yang sesuai dengan keinginannya, dan kasus lainnya adalah siswa membolos dikarenakan adanya tekanan dari teman. Perilaku konformitas di SMAN 3 Lamongan cenderung terjadi pada siswa IPS yaitu siswa kelas XI IPS 4. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengangkat masalah tentang “ Penerapan strategi Assertive Training untuk mereduksi perilaku konformitas pada teman sebaya siswa kelas XI IPS 4 di SMAN 3 Lamongan “. KAJIAN PUSTAKA Perilaku Konformitas Menurut Kartono dan Dali Gulo, (2000: 85) perilaku konformitas adalah kecenderungan untuk dipengaruhi oleh tekanan kelompok dan tidak menetukan norma- norma yang telah digariskan oleh kelompok. Menurut chaplin, (2002) Pengertian perilaku konformitas adalah Kecenderungan untuk memperbolehkan suatu tingkah laku seseorang dikuasai sikap dan pendapat yang sudah berlaku. Menurut Baron dan Byrne, (2005: 53) perilaku konformitas merupakan suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial mereka. Zebua dan Nurdjayadi (2001) mengemukakan bahwa konformitas pada remaja umumnya terjadi karena mereka tidak ingin dipandang berbeda dengan teman- temannya. Pada remaja, tekanan teman sebaya lebih dominan. Hal ini disebabkan oleh besarnya keinginan untuk menjaga harmonisasi dan penerimaan sosial dalam kelompok. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa perilaku konformitas adalah perubahan perilaku seseorang dengan kelompoknya yang didasari adanya rasa kecenderungan individu untuk bergantung pada kelompok atau mengikuti norma dalam kelompoknya yang meliputi aspek pribadi, sosial dan belajar dengan tujuan agar individu dapat diterima dilingkungan kelompoknya. Strategi assertive Training Corey (2009:215) menjelaskan bahwa assertive training (latihan asertif) merupakan penerapan latihan tingkah laku dengan sasaran membantu individu- individu dalam mengembangkan cara-cara berhubungan yang lebih langsung dalam situasi-situasi interpersonal. Fokusnya adalah mempraktekkan melalui permainan peran, kecakapan-kecakapan bergaul yang baru diperolah sehingga individu-individu diharapkan mampu mengatasi ketidak memadaiannya dan belajar mengungkapkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran mereka secara lebih terbuka disertai keyakinan bahwa mereka berhak untuk menunjukkan reaksi-reaksi yang terbuka itu. Willis (2004:72) menjelaskan bahwa Assertive Training merupakan teknik dalam konseling behavioral yang menitik beratkan pada kasus yang mengalami kesulitan dalam perasaan yang tidak sesuai dalam menyatakannya. Assertive Training adalah suatu teknik untuk membantu klien dalam hal-hal berikut: a. Tidak dapat menyatakan kemarahan atau kejengkelannya; b. Mereka yang sopan berlebihan dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan padanya; c. Mereka yang mengalami kesulitan berkata “tidak”; d. Mereka yang sukar menyatakan cinta dan respon positif lainnya; e. Mereka yang merasakan tidak punya hak untuk menyatakan pendapat dan pikirannya. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa strategi Assertive Training adalah suatu pelatihan tingkah laku yang dapat dikolaborasikan dengan berbagai macam teknik yang dirancang untuk membantu dalam membimbing individu berinteraksi atau menyesuaikan diri dengan orang lain sehingga individu mampu mengembangkan, menyatakan serta mengekspresikan perasaan, pikiran serta tindakan secara bebas tanpa mengganggu orang lain ataupun membuat orang lain merasa terancam. METODE Berdasarkan permasalahan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Assertive training untuk mereduksi perilaku konformitas pada teman sebaya kelas XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan”, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif, dengan menggunakan rancangan Pre-Eksperimental dengan menggunakan metode One Group Pre-test dan Post-test Design, dengan rancangan satu kelompok tanpa kelompok pembanding. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu atau pura-pura karena dalam penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelompok saja tanpa adanya kelompok pembanding. Rancangan penelitian ini digunakan untuk mengetahui secara langsung dan cepat efek perlakuan dengan angket sebagai alat pengumpul data yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Pertama dilakukan pengukuran (Pre-test) dengan menggunakan angket perilaku Konformitas, kemudian diberikan perlakuan dalam jangka waktu tertentu dengan memberikan Strategi Assertive Training. Setelah itu dilakukan pengukuran kembali (Post-test) dengan menggunakan angket perilaku Konformitas dengan materi angket yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Hasil Pre-test Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 3 Lamongan yang teridentifikasi memiliki perilaku konformitas tinggi. Untuk
  • 4. Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN 402 menentukan subyek penelitian, maka dilakukan pengukuran terhadap perilaku konformitas siswa melalui angket terhadap 32 siswa yang berada di kelas XI IPS 4 tersebut. Pemberian angket pre-test bertujuan untuk mengetahui skor perilaku konformitas siswa sebelum diberikan strategi assertive training untuk kemudian dijadikan sebagai subyek penelitian. Kemudian hasil pengukuran dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, rendah. Kategori tersebut diperoleh dari penghitungan Mean dan Standart Deviasi sebagai berikut : 1) Kategori tinggi = Mean + 1 SD X Kategori tinggi = (Mean + 1SD) ke atas = 121,69 + 10,09 = 131,78 2) Kategori sedang = Mean- 1 SD X Mean + 1 SD Kategori sedang= (Mean  1SD) s/d (Mean  1SD) = (121,69 – 10,09) s/d (121,69 + 10,09) = 111,6 – 131,78 3) Kategori rendah = X Mean- 1 SD Kategori rendah = (Mean − 1SD) ke bawah = 121,69 – 10,09 = 111,6 Kebawah Dari hasil pedoman pengkategorian tersebut diketahui 6 siswa dalam kategori skor tinggi. Sehingga 6 siswa tersebut dijadikan sebagai subyek penelitian. Hasil Pre-Test terhadap subyek penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.2 Data Hasil Angket Pre-test Perilaku Konformitas No. Nama Skor Kategori 1. B 133 Tinggi 2. H 136 Tinggi 3. K 132 Tinggi 4. R 133 Tinggi 5. AA 139 Tinggi 6 AE 137 Tinggi Rata-rata 135 Analisis Hasil Penelitian Teknik analisis yang digunakan statistik non parametik dengan uji tanda atau sign test. Uji tanda ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir. Kondisi berlainan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor perilaku konformitas siswa antara sebelum dan sesudah pemberian strategi assertive training. Berikut adalah hasil analisis skor angket yang diberikan pada siswa dengan pengukuran Pre-test dan Post-test dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Analisis Pre-test dan Post-test N o Subye k Pre- test (XB) Post- test (XA) Arah Perbeda an Tand a Ket 1. B 133 108 XA<XB _ Menuru n 2. H 136 124 XA<XB _ Menuru n 3. K 132 109 XA<XB _ Menuru n 4. R 133 126 XA<XB _ Menuru n 5. AA 139 129 XA<XB _ Menuru n 6. AE 137 121 XA<XB _ Menuru n Rata- Rata 135 119,5 Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa yang menunjukkan tanda negatif (-) berjumlah 6 yang bertindak sebagai N (banyaknya pasangan yang menunjukkan perbedaan) dan x (banyaknya tanda yang lebih sedikit) berjumlah 0. Dengan melihat tabel tes binomial dengan ketentuan N = 6 dan x = 0 (z), maka diperoleh ρ (kemungkinan harga di bawah Ho) = 0,016. Bila dalam ketetapan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa harga 0,016 < 0,05, berdasarkan hasil tersebut maka Hο ditolak dan Ha diterima. Setelah diberi perlakuan dengan pemberian strategi assertive training terdapat perbedaan skor antara pre-test dan post-test perilaku konformitas siswa. Selain itu, berdasarkan perhitungan pada tabel 4.4 diketahi rata-rata pre-test 135 dan rata-rata post-test 119,5. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan pemberian strategi assertive training dapat mengurangi perilaku konformitas pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 3 Lamongan. Berdasarkan analisis di atas, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yang berbunyi “Pemberian strategi assertive training dapat mereduksi perilaku konformitas pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 3 Lamongan” dapat diterima. Adapun hasil perbedaan pre-test dan post-test yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut: 0 20 40 60 80 100 120 140 B H K R AA AE 133 136 132 133 139 137 108 124 109 126 129 121 Pre-Test Post-Test Gambar Diagram 4.3
  • 5. Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN 403 Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Maka secara keseluruhan dapat dilihat adanya perbedaan grafik hasil pre-test yang lebih tinggi daripada hasil post-test. Hal ini menunjukkan bahwa ada penurunan skor perilaku konformitas siswa antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pemberian strategi assertive training. Analisis Individual a. Subyek B Subyek B mengalami penurunan skor perilaku konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 133 sedangkan skor post-test 108 . B mengalami penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test sebesar 25 poin. Sebelum diberi perlakuan siswa selalau menuruti apa yang dikatakan temannya walaupun apa yang dikatakan temannya terkadang tidak sesuai dengan keinginannya. Dan yang siswa lakukan adalah selalu menuruti perkataan temannya karena siswa tidak mau dibilang orang yang sombong dan egois jika siswa mengikuti kata hatinya sendiri. Setelah diberi perlakuan Siswa sudah mampu melakukan hal yang sesuai dengan keinginannya tanpa mengikuti atau menuruti temannya. Dan siswa mampu menolaknya dengan sabar dan tanpa menyinggung perasaan temannya b. Subjek H Subyek H mengalami penurunan skor perilaku konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 136 sedangkan skor post-test 124 . H mengalami penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test sebesar 12 poin. Sebelum diberi perlakuan Siswa mengaku permasalahan yang dialaminya adalah ketika ualangan harian siswa harus memberikan jawaban dan memilih jawaban yang sama dengan teman kelompoknya. Dan yang dilakukan siswa adalah memberikan contekan pada temannya karena takut dikucilkan dan tidak punyak teman. Setelah diberi perlakuan Siswa Mampu menahan dirinya dan menolak dengan tegas untuk tidak memberikan contekan kepada temannya dengan alasan yang jelas dan tidak menyinggung perasaan temannya. c. Subjek K Subyek K mengalami penurunan skor perilaku konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 132 sedangkan skor post-test 109 . B mengalami penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test sebesar 23 poin. Sebelum diberi perlakuan Siswa tidak mampu menolak ajakan teman saat harus membolos pada jam pelajaran dikelas. Yang siswa lakukan adalah mengikuti ajakannya karena takut dimusuhi. Setelah diberi perlakuan siswa mampu menolak ajakan teman membolos dengan tegas dan tidak membuat teman merasa tersinggung. d. Subjek R Subyek R mengalami penurunan skor perilaku konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 133 sedangkan skor post-test 126 . B mengalami penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test sebesar 7 poin. Sebelum perlakuan Siswa selalu mengandalkan teman pendapat dari teman ketika berdiskusi dikelas. Yang siswa lakukan adalah mengikuti pendapat dan takut salah ketika siswa mengunggapkan pendapat nya sendiri. Sesudah perlakuan Siswa lebih percaya diri dan sudah berani mengungkapkan pendapatnya didalam forum diskusi tanpa mengikuti dan meniru pendapat dari orang lain. e. Subjek AA Subyek AA mengalami penurunan skor perilaku konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 139 sedangkan skor post-test 129. AA mengalami penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test sebesar 10 poin. Sebelum perlakuan Siswa tidak bisa menolak ajakan teman kekantin saat sedang belajar dikelas. Yang siswa lakukan adalah pergi kekantin bersama temannya karena takut dibilang tidak setia kawan. Sesudah perlakuan Siswa mampu menolak dengan tegas ajakan temannya dengan alas an yang jelas dan tanpa menyinggung perasaan temannya. f. Subjek AE Subyek AE mengalami penurunan skor perilaku konformitas, hasil pre-test mendapatkan skor 137 sedangkan skor post-test 121 . B mengalami penurunan skor dari hasil Pre-test ke Post-test sebesar 16 poin. Sebelum perlakuan Siswa tidak bisa memghidari teman- temannya yang suka meminta barang- barang kepadanya . dan yang siswa lakukan adalah memberikan barang yang diinginkan temannya karena dia tidak mau dibilang sombong dan dikucilkan temannya. Sesudah perlakuan Siswa mampu menolak permintaan barang yang dilakukan teman- temannya dengan tegas dan berani Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis hasil pre-test dan post-test yang menggunakan uji tanda (sign test), pada tabel 4.4 (lihat hal) menunjukan arah perubahan yang positif dikarenakan ada penurunan skor dari Pre-test (XB) ke Post-test (XA), yang diketahui rata-rata pre-test 135 dan rata-rata post-test 119,5. Dapat diketahui bahwa x=0 dan N=6 dengan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel tes binomial hingga diperoleh (kemungkinan harga di bawah H0) = 0,016. Berdasarkan hasil tersebut maka Hο ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan 0,016 < 0,05. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yang berbunyi “Ada perbedaan skor perilaku konformitas kelas XI IPS 4 SMAN 3 Lamongan antara sebelum dan sesudah diterapkan strategi Assertive Training ” dapat diterima. Sehingga dengan adanya penurunan skor antara skor pre-test dan skor post-test dapat disimpulkan bahwa pemberian strategi assertive training dapat mereduksi perilaku konformitas siswa kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lamongan.
  • 6. Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN 404 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa x=0 dan N=6 dengan α (taraf kesalahan) sebesar 5% adalah 0,05 yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel tes binomial hingga diperoleh (kemungkinan harga di bawah H0) = 0,016, maka 0,016 < 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan skor perilaku konformitas sebelum dan sesudah diberikan strategi assertive training pada siswa kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lamongan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi assertive training dapat membantu mereduksi perilaku konformitas siswa Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka ada beberapa saran yang diberikan, sebagai berikut: 1. Bagi konselor sekolah Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan konselor sekolah dapat menggunakan strategi assertive training sebagai alternatif dalam membantu siswa yang memiliki masalah khusunya tentang perilaku konformitas. Untuk itu konselor hendaknya memiliki keterampilan untuk memberikan strategi assertive training dengan mengikuti pelatihan atau menambah wawasan untuk memperoleh keterampilan tersebut. 2. Bagi pihak sekolah Hasil dalam penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah. 3. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain, diharapkan agar mampu lebih mengembangkan penelitian ini menjadi lebih baik lagi, selain itu juga waktu pemberian perlakuan dalam setiap pertemuan di perpanjang agar hasil dari pelatihan yang diberikan dapat lebih baik dan memperoleh hasil lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar Barida, Muya. 2012. Efektifitas Assertiveness Training untuk meningkatkan keterampilan komunikasi asertif pada siswa SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA. Surabaya: Unesa. Skripsi tidak diterbitkan. Baron, Robert A, dan Byrne , Donn. 2005. Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Bruce, joyce. Marsha weil. 1980. Model- Model Pengajaran. Pustaka pelajar Chaplin. J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Chaplin. J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Gerald Corey. 2009. Teori- teori Konseling. Pekan baru: Daulat Riau. Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Perkembagan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Ke-5 Alih bahasa: Wasana. Jakarta; Erlangga Kartini Kartono dan dadi Gulo. 2000. Kamus Psikologi. Bandung: CV Pionir Jaya Nursalim.Mochamad.Dkk. 2005.Strategi Konseling. Surabaya: Unesa University Press Melinda Ayu, Nofentri. 2011. Penerapan Latihan Asertif untuk meningkatkan kemampuan menolak ajakan berhubungan intim (sexual Intercourse) pada siswi kelas X APK2 SMK Negeri 4 Surabaya. Surabaya: Unesa. Skripsi tidak diterbitkan Mukhaidlaroh, Fithrotul. 2011. Penerapan Latihan Asertif untuk meningkatkan kemampuan menolak ajakan Membolos pada siswa kelas X SMA PGRI 1 Kota Mojokerto Tahun ajaran 2011-2012. Surabaya: Unesa. Skripsitidakditerbitkan. Reksoatmodjo, Tedjo N. 2007. StatistikaUntukPsikologidanPendidikan. Bandung: RefikaAditama. S. Wilis Sofyan. 2010. Konseling Individualis Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta. Sarwono Prawiroharjo.1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Sears, D.O. 1991. Social Psycology. Prentice Hall: New Jersey. Suciptawati, Ni LuhPutu. 2009. Metode Statistika Nonparametrik. Bali: Udayana University Press. Sugiyono. 2010. Statistik Nonparametrik. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • 7. Penerapan Strategi Assertive Training untuk Mereduksi Perilaku Konformitas pada Teman Sebaya Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 3 LAMONGAN 405 Zebua. A.S dan Nurdjayadi, R. D. 2001. Hubungan antara Konformitas dan Konsep diri dengan perilaku konsumtif pada remaja putri. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan: Phronesis Vol. 3, No. 6. (http://irvanhavefun.blogspot.com/2012/03/tekni k-asertif-training.html diakses tanggal 28 november 2013).