SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
SimpanSimpan Tuugas 1 ABK Untuk Nanti
Tugas 1 : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Nama : Nurhikma Nim: 858521313
1.Saudara telah mempelajari mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui sesi 1,2, dan3. Silakan
jabarkan satu kasus mengenai ABK, Saudara dapat mengambil dari berita atauyoutube atau sumber lain
tetapi harus menampilkan sumber tersebut! Setelah itu jelaskankasus tersebut dengan teori yang telah
diperoleh dalam sesi 1 sampai sesi 3, jelaskan dengankalimat Saudara mengenai kasus tersebut!
Jawaban :-Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan perhatian, kasih sayang yanglebih
spesifik, baik itu di lingkungan rumah dan sekolah. Spesifikasi tersebut ada karenamemiliki berbagai
hambatan dalam pertumbuhannya dan memiliki karakteristik khususyang berbeda dengan anak pada
umumnya.-Tunagrahita atau down syndrome Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang
secaranyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawahratarata
(IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik,komunikasi maupun sosial,
dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus.Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.
Tuna grahita ini masih dibagi menjadi dua,yakni tuna grahita biasa dan tuna grahita down sindrom atau
down syndrome. Downsyndrome pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Ciri-cirinya tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupaiorang
Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an paraahli dari Amerika dan
Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebutdengan merujuk penemu pertama
kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down danhingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang
sama.
2.Saat ini hak memperoleh Pendidikan bagi ABK sudah diatur dalam Undang-Undang. Silakan jabarkan
peraturan di Indonesia yang mengatur hak tersebut dan jelaskan dengan kalimatSaudara sendiri!
Jawaban :-Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan,
pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupannya sesuaidengan
martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalamkehidupan masyarakat
dan bernegara
3Dari pertanyaan no 2, terlihat peraturan mengenai Pendidikan bagi ABK memang sudah ada.Menurut
Saudara apakah peraturan tersebut sudah benar-benar terlaksana di Indonesia saatini? Berikan
alasannya disertai bukti-bukti konkret dari internet atau sumber lain (harusmelampirkan sumbernya)
Jawaban :-Belum, karena masih banyak ABK yang ditolak di sekolah umum maupun sekolahinklusi
Berbagai pemasalahan-permasalahan yang melatarbelakangi antara lain karenatenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang belum ramah anak, guru pendampingyang kurang, pembiayaan yang mahal
untuk penyediaan guru pendamping, anak penyandang disabilitas rentan mendapat bully dan lainnya.-
Anak berkebutuhan khusus (ABK) dan para penyandang disabilitas merupakan sosok pribadi yang
spesial. Di balik kelemahan fisik, mereka memiliki kelebihan yang luar
biasa namun sering menerima dampak dari kondisi sosial budaya dan kebijakan yang belum ramah
ABK/Disabilitas. Berbagai persoalan yang muncul dipermukaan antara lainmasalah diskriminasi
kebijakan, diskriminasi perlakuan masyarakat, deharmonisasikeluarga, bullying, eksploitasi dan
perlakuan salah lainnya.
4.Layanan Pendidikan bagi ABK terdapat beberapa macam yaitu layanan Pendidikan segregasi,inklusi,
dan integrasi. Menurut Saudara layanan Pendidikan manakah yang paling tepat? Dan berikan alasannya!
Jawaban :Menurut saya adalah Bentuk Layanan Pendidikan SegregasiSistem layanan pendidikan
segregasi adalah sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Pendidikan anak
berkebutuhan khusus melalui sistem segregasimaksudnya adalah penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan secara khusus dan terpisahdari penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Dengan
kata lain anak berkebutuhankusus diberikan layanan pendidikan pada pada lembaga pendidikan khusus
untuk anak berkebutuhan khusus, seperti Sekolah Luar Biasa atau Sekolah Dasar Luar Bias,
SekolahMenengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa.Sistem pendidikan segregasi
merupakan sistem pendidikan yang paling tua. Pada awal pelaksanaan, sistem ini diselenggarakan
karena adanya kekhawatiran atau keragamanterhadap kemampuan anak berkebutuhan khusus untuk
belajar bersama dengan anak normal.Selain itu, adanya kelainan fungsi tertentu pada anak
berkebutuhan khusus memerlukanlayanan pendidikan dengan menggunakan metode yang sesuai
dengan kebutuhan khususmereka. Misalnya, untuk anak tuna netra, mereka memerlukan layanan
khusus berupa braille,orientasi mobilitas. Anak tuna rungu memerlukan komunikasi total, bina persepsi
bunyi: anak tuna daksa memerlukan layanan mobilisasi dan aksesilbilitas, dan layanan terapi untuk
mendukung fungsi fisiknya.-Ada empat bentuk pelayanan pendidikan dengan sistem segregasi yaitu:
a.Sekolah Luar Biasa (SLB)Bentuk Sekolah Luar Biasa merupakan bentuk sekolah yang paling tua. Bentuk
SLBmerupakan bentuk unit pendidikan. Artinya, penyelenggaraan sekolah mulai daritingkat persiapan
sampai dengan tingkat lanjutan diselenggarakan dalam satu unitsekolah dengan satu kepala sekolah.
Pada awalnya penyelenggaraan sekolah dalam bentuk unit ini berkembang sesuai dengan kelainan yang
ada (satu kelainan saja)sehingga ada SLB untuk tuna netra (SLB-A), SLB untuk tuna rungu (SLB-B),
SLBuntuk tuna grahita (SLB-C), SLB untuk tuna daksa (SLB-D), dan SLB untuk tuna laras(SLB-E). Di setiap
SLB tersebut ada tingkat persiapan, tingkat dasar dan tingkatlanjut. Sistem pengajarannya lebih
mengarah ke sistem individualisasi.Selain ada SLB yang hanya mendidik satu kelainan saja, ada pula yang
mendidik lebihdari satu kelainan, sehingga muncul SLB-BC yaitu SLB untuk Anak tuna rungu dantuna
grahita. SLB-ABCD, yaitu SLB untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita,dan tuna daksa. Hal ini
terjadi karena jjumlah anak yang ada di unit tersebut sedikitdan fasilitas sekolah terbatas.
b.Sekolah Luar Biasa BerasramaSekolah Luar Biasa Berasrama merupakan bentuk sekolah luar biasa
yang dilengkapidengan fasilitas asrama. Peserta didik SLB bersrama tinggal di asrama.
Pengelolaanasrama menjadi satu kesatuan dengan pengelolaan sekolah, sehingga di SLB tersebutada
tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut, serta unit asrama. Bentuk satuan pendidikannya
pun juga sama dengan bentuk SLB di atas, sehingga ada SLB-Auntuk tuna netra, SLB untuk tuna rungu
(SLB-B), SLB untuk tuna grahita (SLB-C),SLB untuk tuna daksa (SLB-D), dan SLB untuk tuna laras (SLB-E),
serta SLB ABuntuk anak tuna netra dan tuna rungu.Pada SLB berasrama terdapat kesinambungan
program pembelajaran yang ada disekolah dengan di asrama, sehingga asrama merupakan empat
pembinaan setelah anak di sekolah. Selain itu, SLB berasrama merupakan pilihan sekolah yang sesuai
bagi peserta didik yang berasal dari luar daerah, karena mereka terbatas fasilitas antar jemput.
c.Kelas Jauh / Kelas KunjungKelas jauh atau kelas kunjung adalah lembaga yang disediakan untuk
memeeberilayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang tinggal jauh dari SLB atauSDLB.
Penyelenggaraan kelas jauh /kelas kunjung merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam rangka
menuntaskan wajib belajar serta pemerataan kesempatan belajar.Anak berkebutuhan khusus tersebar
di seluruh pelosok tanah air, sedangkan sekolah-sekolah yang khusus mendidik mereka masih sangat
terbatas di kota/kabupaten. Olehkarena itu, dengan adanya kelas jauh/kelas kunjung menjadi tanggung
jawab SLBterdekatnya. Tenaga guru yang bertugas di kelas tersebut berasal dari guru SLB-SLBdi
dekatnya. Mereka berfungsi sebagai guru kunjung (itenerant teacher). Kegiatanadmistrasinya
dilaksanakan di SLB terdekat tersebut
.d.Sekolah Dasar Luar BiasaDalam rangka menuntaskan kesempatan belajar bagi anak berkebutuhan
khusus, pemerintah mulai Pelita II menyelenggarakan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). DiSDLB
merupakan unit sekolah yang terdiri dari berbagai kelainan yang dididik dalamsatu atap. Dalam SDLB
terdapat anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan tunadaksa.Tenaga kependidikan di SDLB terdiri
dari kepala sekolah, guru untuk tuna netra, guruuntuk tuna rungu, guru untuk tuna grahita, guru untuk
tuna daksa, guru agama, danguru olah raga. Selain tenga kependidikan, di SDLB dilengkapi dengan
tenagaahli.yang berkaitan dengan kelainan mereka, antara lain dokter umum, dokter spesialis,
fisioterapis, psikolog, speech therapish, audiolog. Selian itu ada tenagaadministrasi dan penjaga
sekolah.Kurikulum yang digunakan di SDLB adalah kurikululum yang digunakan di SLBuntuk tingkat dasar
yang disesuaikan dengan kekhususannya. Kegiatan belajatdilakukan secara individual, kelompok dan
klasikal sesuai dengan ketunaan masing-masing.pendekatan yang dipakai juga lebih ke pendekatan
individualisasi. Selainkegiatan pembelajaran, dalam rangka rehabilitasi di SDLB juga diselenggarakan
pelayanan khusus sesuai dengan ketunaan anak. Anak tuna netra memperoleh latihanmenulis dan
membaca braille dan orientasi moobilitas; anak tuna rungu memperolehlatihan membaca ujaran,
komunikasi total bina persepsi bunyi dan irama; tuna grahitamemperoleh layanan mengurus diri sendiri;
anak tuna daksa memperoleh layananfisioterapi dan latihan koordinasi motorik.Lama pendidikan di
SDLB sama dengan lama pendidikan di SLB konvensional uuntuk tingkat dasar, yaitu anak tuna netra,
tuna grahita, dan tuna daksa selama 6 tahun, dananak tuna rungu 8 tahun.
Sejalan dengan perbaikan istem perundangan di RI yaitu UU RI no.2 tahun 1989 danPPNo.72 Tahun
1991, dalam pasal 4 PP No.72 Tahun 1991 satuan pendidikan luar biasa terdiri dari:a)Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB) dengan lama pendidikan minimal 6 tahun. b)Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa
(SLTPLB) minimal 3 tahun.c)Seklah Menengah Luar Biasa (SMALB) minimal 3 tahun.Selain itu, pasal 6 PP
No.72 Tahun 1991 juga dimungkinkan penyelenggaraaanTaman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB) dengan
lama pendidikan satu sampaitiga tahun.
5.Model-model layanan untuk anak berbakat terdiri dari model layanan kognitif-afektif, modellayanan
perkembangan moral, model perkembangan nilai dan layanan berbagai bidangkhusus. Dari seluruh
model layanan tersebut, menurut Saudara manakah model layanan yang paling efektif untuk diterapkan
pada anak berbakat dari aspek kognitif? Berikan alasannya!
Jawaban :-Beberapa model layanan yang digunakan untuk menangani anak berbakat antara
lain:a.Model layanan kognitif-afektif b.Model layanan perkembangan moralc.Model perkembangan
nilaid.Dan layanan berbagai bidang khusus lainModel layanan yang paling efektif untuk menangani anak
berbakat dari aspek ko
dengan pengajar yang khusus pula yang fokus melatihkepandaian anak berbakat
tersebut
-ajang kompetisi
langsungan
pendidikannya sampai ke jenjanguniversitas tanpa biaya apabila yang bersangkutan berasal dari
keluarga kurangmampu.Anak berbakat adalah anak yang cukup spesial yang mempunyai bakat-bakat
khususyang diatas rata-rata rekan sebayanya. Untuk itu dalam menyalurkan bakat dankepandaian
khusus ini mereka perlu ditangani secara khusus agar keterampilan merekatersalurkan dan tidak sia-sia.
Mereka umumnya dapat mempelajari sesuatu sangat cepat jauh melebihi teman-teman
sebayanya.Berikut ciri-ciri anak berbakat:-Memiliki IQ diatas 130-Memiliki nilai-nilai pelajaran akademis
yang mendekati sempurna-Memiliki keinginan belajar yang tinggi-Memiliki keingintahuan yang besar
tentang sesuatu yang mereka minati-Mampu menguasai dan menyelesaikan pelajaran dengan cepat-
Untuk itu pihak pendidik harus mampu mendeteksi bakat-bakat khusus siswa merekayang memiliki
kepandaian di luar rata-rata ini dan memfasilitasi segala keperluan sianak berbakat ini agar bakatnya
dapat dibina dan disalurkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain membawa nama baik keluarga, anak
berbakat ini juga dapat membawaharum nama bangsa apabila dapat diikutkan ke ajang-ajang kompetisi
dunia sesuai bakatnya untuk mewakili negara Indonesia.

More Related Content

Similar to Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx

Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
d3di
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Tjoetnyak Izzatie
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Tjoetnyak Izzatie
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
Agus Candra
 

Similar to Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx (20)

Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptxModul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
Modul 1 & 2 Kelompok 1.pptx
 
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Kami adalah aset bangsa
Kami adalah aset bangsaKami adalah aset bangsa
Kami adalah aset bangsa
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
 
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemStrategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malem
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
laporan obser1.docx
laporan obser1.docxlaporan obser1.docx
laporan obser1.docx
 
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptxmengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
mengenal ragam anak berkebutuhan khusus.pptx
 
Pendidikan inklusi
Pendidikan inklusiPendidikan inklusi
Pendidikan inklusi
 
Pendidikan Inklusi
Pendidikan InklusiPendidikan Inklusi
Pendidikan Inklusi
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
 
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
 
PPT PPABK KELOMPOK 1.pptx
PPT PPABK KELOMPOK 1.pptxPPT PPABK KELOMPOK 1.pptx
PPT PPABK KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
 
PPT KELOMPOK 5.pptx
PPT KELOMPOK 5.pptxPPT KELOMPOK 5.pptx
PPT KELOMPOK 5.pptx
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx

  • 1. SimpanSimpan Tuugas 1 ABK Untuk Nanti Tugas 1 : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Nama : Nurhikma Nim: 858521313 1.Saudara telah mempelajari mengenai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui sesi 1,2, dan3. Silakan jabarkan satu kasus mengenai ABK, Saudara dapat mengambil dari berita atauyoutube atau sumber lain tetapi harus menampilkan sumber tersebut! Setelah itu jelaskankasus tersebut dengan teori yang telah diperoleh dalam sesi 1 sampai sesi 3, jelaskan dengankalimat Saudara mengenai kasus tersebut! Jawaban :-Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan perhatian, kasih sayang yanglebih spesifik, baik itu di lingkungan rumah dan sekolah. Spesifikasi tersebut ada karenamemiliki berbagai hambatan dalam pertumbuhannya dan memiliki karakteristik khususyang berbeda dengan anak pada umumnya.-Tunagrahita atau down syndrome Tunagrahita (retardasi mental) adalah anak yang secaranyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawahratarata (IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik,komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus.Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun. Tuna grahita ini masih dibagi menjadi dua,yakni tuna grahita biasa dan tuna grahita down sindrom atau down syndrome. Downsyndrome pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Ciri-cirinya tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupaiorang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an paraahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebutdengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down danhingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. 2.Saat ini hak memperoleh Pendidikan bagi ABK sudah diatur dalam Undang-Undang. Silakan jabarkan peraturan di Indonesia yang mengatur hak tersebut dan jelaskan dengan kalimatSaudara sendiri! Jawaban :-Setiap anak yang cacat fisik dan atau mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk menjamin kehidupannya sesuaidengan martabat kemanusiaan, meningkatkan diri, dan kemampuan berpartisipasi dalamkehidupan masyarakat dan bernegara 3Dari pertanyaan no 2, terlihat peraturan mengenai Pendidikan bagi ABK memang sudah ada.Menurut Saudara apakah peraturan tersebut sudah benar-benar terlaksana di Indonesia saatini? Berikan alasannya disertai bukti-bukti konkret dari internet atau sumber lain (harusmelampirkan sumbernya) Jawaban :-Belum, karena masih banyak ABK yang ditolak di sekolah umum maupun sekolahinklusi Berbagai pemasalahan-permasalahan yang melatarbelakangi antara lain karenatenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum ramah anak, guru pendampingyang kurang, pembiayaan yang mahal untuk penyediaan guru pendamping, anak penyandang disabilitas rentan mendapat bully dan lainnya.-
  • 2. Anak berkebutuhan khusus (ABK) dan para penyandang disabilitas merupakan sosok pribadi yang spesial. Di balik kelemahan fisik, mereka memiliki kelebihan yang luar biasa namun sering menerima dampak dari kondisi sosial budaya dan kebijakan yang belum ramah ABK/Disabilitas. Berbagai persoalan yang muncul dipermukaan antara lainmasalah diskriminasi kebijakan, diskriminasi perlakuan masyarakat, deharmonisasikeluarga, bullying, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya. 4.Layanan Pendidikan bagi ABK terdapat beberapa macam yaitu layanan Pendidikan segregasi,inklusi, dan integrasi. Menurut Saudara layanan Pendidikan manakah yang paling tepat? Dan berikan alasannya! Jawaban :Menurut saya adalah Bentuk Layanan Pendidikan SegregasiSistem layanan pendidikan segregasi adalah sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan anak normal. Pendidikan anak berkebutuhan khusus melalui sistem segregasimaksudnya adalah penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara khusus dan terpisahdari penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Dengan kata lain anak berkebutuhankusus diberikan layanan pendidikan pada pada lembaga pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus, seperti Sekolah Luar Biasa atau Sekolah Dasar Luar Bias, SekolahMenengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa.Sistem pendidikan segregasi merupakan sistem pendidikan yang paling tua. Pada awal pelaksanaan, sistem ini diselenggarakan karena adanya kekhawatiran atau keragamanterhadap kemampuan anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan anak normal.Selain itu, adanya kelainan fungsi tertentu pada anak berkebutuhan khusus memerlukanlayanan pendidikan dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan khususmereka. Misalnya, untuk anak tuna netra, mereka memerlukan layanan khusus berupa braille,orientasi mobilitas. Anak tuna rungu memerlukan komunikasi total, bina persepsi bunyi: anak tuna daksa memerlukan layanan mobilisasi dan aksesilbilitas, dan layanan terapi untuk mendukung fungsi fisiknya.-Ada empat bentuk pelayanan pendidikan dengan sistem segregasi yaitu: a.Sekolah Luar Biasa (SLB)Bentuk Sekolah Luar Biasa merupakan bentuk sekolah yang paling tua. Bentuk SLBmerupakan bentuk unit pendidikan. Artinya, penyelenggaraan sekolah mulai daritingkat persiapan sampai dengan tingkat lanjutan diselenggarakan dalam satu unitsekolah dengan satu kepala sekolah. Pada awalnya penyelenggaraan sekolah dalam bentuk unit ini berkembang sesuai dengan kelainan yang ada (satu kelainan saja)sehingga ada SLB untuk tuna netra (SLB-A), SLB untuk tuna rungu (SLB-B), SLBuntuk tuna grahita (SLB-C), SLB untuk tuna daksa (SLB-D), dan SLB untuk tuna laras(SLB-E). Di setiap SLB tersebut ada tingkat persiapan, tingkat dasar dan tingkatlanjut. Sistem pengajarannya lebih mengarah ke sistem individualisasi.Selain ada SLB yang hanya mendidik satu kelainan saja, ada pula yang mendidik lebihdari satu kelainan, sehingga muncul SLB-BC yaitu SLB untuk Anak tuna rungu dantuna grahita. SLB-ABCD, yaitu SLB untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita,dan tuna daksa. Hal ini terjadi karena jjumlah anak yang ada di unit tersebut sedikitdan fasilitas sekolah terbatas. b.Sekolah Luar Biasa BerasramaSekolah Luar Biasa Berasrama merupakan bentuk sekolah luar biasa yang dilengkapidengan fasilitas asrama. Peserta didik SLB bersrama tinggal di asrama. Pengelolaanasrama menjadi satu kesatuan dengan pengelolaan sekolah, sehingga di SLB tersebutada tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut, serta unit asrama. Bentuk satuan pendidikannya
  • 3. pun juga sama dengan bentuk SLB di atas, sehingga ada SLB-Auntuk tuna netra, SLB untuk tuna rungu (SLB-B), SLB untuk tuna grahita (SLB-C),SLB untuk tuna daksa (SLB-D), dan SLB untuk tuna laras (SLB-E), serta SLB ABuntuk anak tuna netra dan tuna rungu.Pada SLB berasrama terdapat kesinambungan program pembelajaran yang ada disekolah dengan di asrama, sehingga asrama merupakan empat pembinaan setelah anak di sekolah. Selain itu, SLB berasrama merupakan pilihan sekolah yang sesuai bagi peserta didik yang berasal dari luar daerah, karena mereka terbatas fasilitas antar jemput. c.Kelas Jauh / Kelas KunjungKelas jauh atau kelas kunjung adalah lembaga yang disediakan untuk memeeberilayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang tinggal jauh dari SLB atauSDLB. Penyelenggaraan kelas jauh /kelas kunjung merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam rangka menuntaskan wajib belajar serta pemerataan kesempatan belajar.Anak berkebutuhan khusus tersebar di seluruh pelosok tanah air, sedangkan sekolah-sekolah yang khusus mendidik mereka masih sangat terbatas di kota/kabupaten. Olehkarena itu, dengan adanya kelas jauh/kelas kunjung menjadi tanggung jawab SLBterdekatnya. Tenaga guru yang bertugas di kelas tersebut berasal dari guru SLB-SLBdi dekatnya. Mereka berfungsi sebagai guru kunjung (itenerant teacher). Kegiatanadmistrasinya dilaksanakan di SLB terdekat tersebut .d.Sekolah Dasar Luar BiasaDalam rangka menuntaskan kesempatan belajar bagi anak berkebutuhan khusus, pemerintah mulai Pelita II menyelenggarakan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). DiSDLB merupakan unit sekolah yang terdiri dari berbagai kelainan yang dididik dalamsatu atap. Dalam SDLB terdapat anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan tunadaksa.Tenaga kependidikan di SDLB terdiri dari kepala sekolah, guru untuk tuna netra, guruuntuk tuna rungu, guru untuk tuna grahita, guru untuk tuna daksa, guru agama, danguru olah raga. Selain tenga kependidikan, di SDLB dilengkapi dengan tenagaahli.yang berkaitan dengan kelainan mereka, antara lain dokter umum, dokter spesialis, fisioterapis, psikolog, speech therapish, audiolog. Selian itu ada tenagaadministrasi dan penjaga sekolah.Kurikulum yang digunakan di SDLB adalah kurikululum yang digunakan di SLBuntuk tingkat dasar yang disesuaikan dengan kekhususannya. Kegiatan belajatdilakukan secara individual, kelompok dan klasikal sesuai dengan ketunaan masing-masing.pendekatan yang dipakai juga lebih ke pendekatan individualisasi. Selainkegiatan pembelajaran, dalam rangka rehabilitasi di SDLB juga diselenggarakan pelayanan khusus sesuai dengan ketunaan anak. Anak tuna netra memperoleh latihanmenulis dan membaca braille dan orientasi moobilitas; anak tuna rungu memperolehlatihan membaca ujaran, komunikasi total bina persepsi bunyi dan irama; tuna grahitamemperoleh layanan mengurus diri sendiri; anak tuna daksa memperoleh layananfisioterapi dan latihan koordinasi motorik.Lama pendidikan di SDLB sama dengan lama pendidikan di SLB konvensional uuntuk tingkat dasar, yaitu anak tuna netra, tuna grahita, dan tuna daksa selama 6 tahun, dananak tuna rungu 8 tahun. Sejalan dengan perbaikan istem perundangan di RI yaitu UU RI no.2 tahun 1989 danPPNo.72 Tahun 1991, dalam pasal 4 PP No.72 Tahun 1991 satuan pendidikan luar biasa terdiri dari:a)Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dengan lama pendidikan minimal 6 tahun. b)Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB) minimal 3 tahun.c)Seklah Menengah Luar Biasa (SMALB) minimal 3 tahun.Selain itu, pasal 6 PP No.72 Tahun 1991 juga dimungkinkan penyelenggaraaanTaman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB) dengan lama pendidikan satu sampaitiga tahun.
  • 4. 5.Model-model layanan untuk anak berbakat terdiri dari model layanan kognitif-afektif, modellayanan perkembangan moral, model perkembangan nilai dan layanan berbagai bidangkhusus. Dari seluruh model layanan tersebut, menurut Saudara manakah model layanan yang paling efektif untuk diterapkan pada anak berbakat dari aspek kognitif? Berikan alasannya! Jawaban :-Beberapa model layanan yang digunakan untuk menangani anak berbakat antara lain:a.Model layanan kognitif-afektif b.Model layanan perkembangan moralc.Model perkembangan nilaid.Dan layanan berbagai bidang khusus lainModel layanan yang paling efektif untuk menangani anak berbakat dari aspek ko dengan pengajar yang khusus pula yang fokus melatihkepandaian anak berbakat tersebut -ajang kompetisi langsungan pendidikannya sampai ke jenjanguniversitas tanpa biaya apabila yang bersangkutan berasal dari keluarga kurangmampu.Anak berbakat adalah anak yang cukup spesial yang mempunyai bakat-bakat khususyang diatas rata-rata rekan sebayanya. Untuk itu dalam menyalurkan bakat dankepandaian khusus ini mereka perlu ditangani secara khusus agar keterampilan merekatersalurkan dan tidak sia-sia. Mereka umumnya dapat mempelajari sesuatu sangat cepat jauh melebihi teman-teman sebayanya.Berikut ciri-ciri anak berbakat:-Memiliki IQ diatas 130-Memiliki nilai-nilai pelajaran akademis yang mendekati sempurna-Memiliki keinginan belajar yang tinggi-Memiliki keingintahuan yang besar tentang sesuatu yang mereka minati-Mampu menguasai dan menyelesaikan pelajaran dengan cepat- Untuk itu pihak pendidik harus mampu mendeteksi bakat-bakat khusus siswa merekayang memiliki kepandaian di luar rata-rata ini dan memfasilitasi segala keperluan sianak berbakat ini agar bakatnya dapat dibina dan disalurkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain membawa nama baik keluarga, anak berbakat ini juga dapat membawaharum nama bangsa apabila dapat diikutkan ke ajang-ajang kompetisi dunia sesuai bakatnya untuk mewakili negara Indonesia.